Blackpink PDF
Blackpink PDF
TINJAUAN PUSTAKA
diekspor dalam bentuk beku (Prasetyo, 2004). Udang juga merupakan salah
mempunyai nilai gizi cukup tinggi (Ilyas, 1993). Secara morfologi, udang
terdiri dari dua bagian, yaitu bagian kepala yang menyatu dengan dada
seluruh bagian tubuhnya tertutup kulit kitin yang tebal dan keras. Bagian
kepala beratnya lebih kurang 36-49% dari total keseluruhan berat badan,
9
10
Ordo Decapoda umumnya hidup di laut, beberapa di air tawar dan sedikit
ekonomis tinggi antara lain udang windu (Penaeus monodon), udang putih
Sedangkan udang air tawar yang memiliki nilai ekonomis tinggi antara lain
dogol, udang werus, udang kasap, udang kader, dan lain-lain. Dalam
perdagangan, dikenal sebagai endeavor prawn. Udang jenis ini memiliki kulit
yang kasat dan keras, berwarna coklat muda sedikit tembus cahaya, kadang
rostrum panjang dan lurus yang ditumbuhi 7-9 duri dorsal sampai ke tepi
posterior karapas. Rostrum memiliki gigi dengan rumus 6-9/0, umurnya 8/0,
berbentuk lurus atau hampir lurus dan agak mengarah ke atas. Basipod satu
pada periopod ketiga terdapat sebuah duri. Duri ischiopod pada periopod satu.
Pada jantan, bagian pangkal meropod pada periopod kelima terdapat sebuah
11
bonggol yang bentuknya sama seperti pada ischiopod. Bagian telson tidak
memiliki duri lateral. Rostrum bergigi hanya pada sisi bagian atas, gurat pada
karapas tidak ada. Kaki jalan pertama dilengkapi dengan tonjolan duri yang
kelihatan sangan kecil. Eksopod pada kaki jalan kelima tidak ada. Abdomen
Kerajaan : Animalia
Filum : Arthropoda
Sub-filum : Crustaceae
Kelas : Malacostraca
Sub-kelas : Eumalacostraca
Bangsa : Decapoda
Sub-bangsa : Dendrobranchiata
Keluarga : Penaeidae
Genus : Metapenaeus
Spesies : Metapenaeus monoceros Fab.
aroma spesifik dan mempunyai nilai gizi cukup tinggi. Komposisi kimia
hasil samping produksi, berupa kepala, kulit, ekor dan kaki sebesar 35%-50%
dari berat awal. Limbah yang dihasilkan dari proses pembekuan udang,
dari berat udang (Swastawati dkk., 2008). Limbah kulit udang yang
kerupuk udang sangat besar sehingga jumlah bagian yang terbuang dan
menjadi limbah dari usaha pengolahan udang tersebut sangat tinggi. Limbah
karbonat, kitin, pigmen dan abu. Kulit udang yang mengandung kitin dan
khitosan merupakan limbah yang mudah didapat dan tersedia dalam jumlah
yang banyak, yang selama ini belum dimanfaatkan secara optimal (Marganof,
2003).
Sebagian besar limbah udang berasal dari kulit, kepala, dan ekornya.
Fungsi kulit udang tersebut pada hewan golongan invertebrata yaitu sebagai
pelindung (Neely dan Wiliam, 1969). Kulit udang mengandung protein (25-
kandungan komponen tersebut juga tergantung dari jenis udang yang ada.
(53,70–78,40%), dan kitin (18,70-32,20%), hal ini juga tergantung pada jenis
kepiting dan tempat hidupnya. Kandungan kitin dalam kulit udang lebih
sedikit dari kandungan kulit kepiting, tetapi kulit udang lebih mudah didapat
13
dan tersedia dalam jumlah yang banyak sebagai limbah (Focher et al., 1992).
algae, fungi, dan yeast. Secara tradisional, kitin diisolasi dari kulit krustasea
keseluruhan massa tubuh dan proporsi ini dinilai hanya dari sejumlah kecil
Khateeb, 2003).
14
lebih dari 7%. Menurut Kirk dan Othmer (1952) dalam Prasetyaningrum
(2007), secara umum kitosan mempunyai bentuk fisik berupa padatan amorf
berwarna putih, dengan struktur kristal yang tidak berubah dari bentuk kitin
memiliki panjang rantai yang lebih pendek dari kitin, yaitu sekitar 25—30
unit glucosamine. Struktur kitin dan kitosan dapat dilihat dalam Gambar 2.
mempengaruhi proses isolasi kitin dan kitosan dari bahan baku rajungan
faktor tersebut berupa konsentrasi enzim, pH dan suhu proses (Hartati dkk.,
a. Proses deproteinasi : protein yang ada pada kulit udang adalah ± 35%,
dimana protein ini berikatan dengan kitin yang akan diisolasi. Adapun
asetilnya, dan aktivitas kitosan juga lebih besar dari pada kitin serta lebih
pelepasan gugus asetil pada kitin sehingga menjadi kitosan dapat diamati
Gambar 3, lebih disebabkan oleh basa kuat yang dicampurkan dalam proses
di dalam senyawa kitin. Banyaknya gugus asetil yang bisa terambil (Derajat
Besarnya derajat deasetilasi dari kitosan juga sangat tergantung pada operasi
(1999) menyatakan bahwa semakin tinggi niai DD, semakin tinggi pula
E. Manfaat Kitosan
kitosan sama sekali tidak berefek buruk (Mahatmanti dkk., 2011). Faktor
Banyaknya gugus amin tersebut tergantung pada gugus asetil yang terambil.
2007).
sengaja ke dalam makanan, atau muncul dalam makanan sebagai hasil dari
a. Tidak boleh memberi efek merugikan bagi nilai nutrisi dari makanan.
pangan; tidak menurunkan kualitas gizi, warna, cita rasa, dan bau bahan
sedikit menambah biaya produksi dan tidak akan mempengaruhi harga bahan
oleh bahan pengawet kimia meliputi beberapa hal antara lain: jenis bahan
nutrien esensial.
19
yaitu:
Zat pengawet organik yang masih sering dipakai adalah sulfit, hidrogen
Zat pengawet organik lebih banyak dipakai dari pada yang anorganik
karena bahan ini lebih mudah dibuat. Bahan organik digunakan baik
dalam bentuk asam maupun dalam betuk garamnya. Contoh: asam sorbat,
Garam nitrat dan nitrit umumnya digunakan pada proses kyuring daging
yang mematikan. Penggunaan bahan ini menjadi semakin luas karena manfaat
nitrit dalam pengolahan daging (seperti sosis, kornet, ham, dan hamburger)
berfungsi sebagai pembentuk faktor sensori lain, yaitu aroma dan cita rasa.
membahayakan karena nitrit dapat berikatan dengan amino atau amida dan
(amin sekunder)
Nitrosoamina (karsinogenik)
Namun kajian lain juga menemukan bahwa bahan nitrat atau nitrit yang
bersifat toksik dan karsinogenik. Jika bahan ini seringkali masuk ke dalam
tubuh bersama makanan yang dimakan dalam rentang waktu yang lama,
diperoleh dari campuran daging halus (mengandung daging tidak kurang dari
75%) dengan tepung atau pati dengan atau tanpa penambahan bumbu dan
sosis dapat dikategorikan menjadi sosis mentah, sosis asap belum masak,
sosis asap masak, sosis masak, sosis fermentasi dan meat loaf. Sosis mentah
dibuat dari daging segar atau beku yang belum mengalami pemasakan,
contohnya adalah bratwurst dan breakfast sausage. Sosis asap belum dimasak
bologna dan cotto salami. Sosis fermentasi dibuat dari daging segar yang
dan summer sausage. Meat loaf dibuat dari daging giling dan dibentuk ke
dalam wadah untuk diproses dengan oven (Claus dkk., 1994 diacu dalam
Firdaus, 2005).
f. Air
sosis diantaranya adalah garam, fosfat, bahan pengawet seperti nitrat, bahan
menambah cita rasa. Garam dan fosfat digunakan agar daging lebih awet dan
Sedangkan asam askorbat digunakan agar daging terlihat lebih memerah dan
23
kandungan sosis, tak jarang ditambahkan karbohidrat dan isolat protein agar
J. Selongsong Sosis
Selongsong atau casing untuk sosis ada dua tipe yaitu selongsong alami
pencernaan ternak, misalnya sapi, babi, domba dan kambing. Selongsong sapi
dapat berasal dari esofagus, usus kecil, usus besar bagian tengah, caecum dan
kandung kecil (Pearson dan Tauber, 1973). Pada dasarnya selongsong alami
basah mudah ditembus oleh asap dan cairan. Selongsong alami akan menjadi
Cairan dan panas akan menyebabkan selongsong menjadi lebih lunak dan
Selongsong buatan terdiri dari empat kelompok yaitu (1) sellulosa, (2)
kolagen dapat dimakan, (3) kolagen tidak layak dimakan dan, (4) plastik
(Bacus, 1984 diacu dalam Firdaus, 2005). Selongsong dari plastik tidak dapat
ditembus oleh asap dan cairan, dan dapat digunakan oleh sosis yang tidak
diasap misalnya sosis segar dan sosis hati atau sosis yang diproses dengan air
dan pengemasan (Nakai dan Modler, 2000). Adapun proses pembuatan sosis
bumbu dan es), pengisian selongsong sosis, pengukusan selama 30 menit, dan
pendinginan.
kemasan utuh, dapat disimpan dalam waktu tiga hari atau simpan beku, dan
refrigerator selama tujuh hari setelah kemasan dibuka, atau simpan beku.
Sosis kering dapat disimpan pada suhu ruang sampai tiga minggu. Sosis semi
refrigerator dan habiskan dalam waktu tiga hari atau simpan beku (Syamsir,
25
2009). Syarat mutu sosis daging yang baik menurut SNI 01-3820-1995 dapat
(Anonim a, 2011).
L. Hipotesis
dan 2%) pada perendaman selama 60 menit terhadap daya simpan sosis
daging sapi.
26
yang berumur simpan lebih lama dari sosis daging sapi yang tidak