Anda di halaman 1dari 8

KERANGKA ACUAN KERJA

PROGRAM POS BINAAN TERPADU PTM


PUSKESMAS SETU I

I. Pendahuluan
Program penyakit tidak menular (PTM ) adalah suatu kegiatan pencegahan
penyakit penyakit cronis non infeksi, pencegahan agar penyakit penyakit tersebut tidak
menjadi lebih berat atau menimbulkan komplikasi kompilikasi yang memperberat
penyakit yang mendasarinya.
Program ini telah dilaksanakan sejak 2 tahun lalu di Puskesmas Setu I dengan
kegiatan yang dilakukan seperti pendataan pada usia 15 tahun keatas dan mendata
penyakit penyakit kronis non infeksi terhadap peserta Posbindu.
Kegiatan PTM dilaksanakan setiap bulan untuk setiap desa binaan di Posbindu.
Kegiatan penyuluhan kesehatan dan pemeriksaan status kesehatan, bagi peserta yang
mengalami menderita sakit maka akan dilakukan rujukan ke Puskesmas.

II. Latar Belakang


Saat ini, Penyakit Tidak Menular (PTM) menjadi penyebab kematian utama
sebesar 36 juta (63%) dari seluruh kasus kematian yang terjadi di seluruh dunia, di mana
sekitar 29 juta (80%) justru terjadi di negara yang sedang berkembang (WHO, 2010).
Peningkatan kematian akibat PTM di masa mendatang diproyeksikan akan terus terjadi
sebesar 15% ( 44 juta kematian) dengan rentang waktu antara tahun 2010 dan 2020.
Kondisi ini timbul akibat perubahan perilaku manusia dan lingkungan yang cenderung
tidak sehat terutama pada negara-negara berkembang.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak bergejala dan tidak menunjukkan
tanda klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada stadium lanjut
akibat tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada dirinya. Riset
Kesehatan Dasar pada tahun 2013 menunjukan bahwa 69,6% dari kasus diabetes
melitus dan 63,2% dari kasus hipertensi masih belum terdiagnosis. Keadaan ini
mengakibatkan penanganan menjadi sulit, terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian
lebih dini. Dalam kurun waktu tahun 1995 -2007, kematian akibat PTM mengalami
peningkatan dari 41,7% menjadi 59,5%. Riset Kesehatan Dasar tahun 2013
menunjukkan prevalensi penyakit Stroke 12,1 per 1000, Penyakit Jantung Koroner 1,5%,
Gagal Jantung 0,3%, Diabetes Melitus 6,9%, Gagal Ginjal 0,2%, Kanker 1,4 per 1000,
Penyakit Paru Kronik Obstruktif 3,7% dan Cidera 8,2%.
PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risikonya, yaitu merokok, diet
yang tidak sehat, kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkohol. Mencegah dan
mengendalikan faktor risiko relatif lebih murah bila dibandingkan dengan biaya
pengobatan PTM. Pengendalian faktor risiko PTM merupakan upaya untuk mencegah
agar tidak terjadi faktor risiko bagi yang belum memiliki faktor risiko, mengembalikan
kondisi faktor risiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah terjadinya PTM
bagi yang mempunyai faktor risiko, selanjutnya bagi yang sudah menyandang PTM,
pengendalian bertujuan untuk mencegah komplikasi, kecacatan dan kematian dini serta
meningkatkan kualitas hidup,.Salah satu strategi pengendalian PTM yang efisien dan
efektif adalah pemberdayaan dan peningkatan peran serta masyarakat. Masyarakat
diberikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut berpartisipasi dalam pengendalian faktor
risiko PTM dengan dibekali pengetahuan dan keterampilan untuk melakukan deteksi dini,
monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya. Kegiatan ini disebut dengan Pos
pembinaan terpadu (Posbindu) PTM.
Posbindu PTM merupakan wujud peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan monitoring faktor risiko PTM serta tindak lanjutnya yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Kegiatan Posbindu PTM diharapkan
dapat meningkatkan sikap mawas diri masyarakat terhadap faktor risiko PTM sehingga
peningkatan kasus PTM dapat dicegah. Sikap mawas diri ini ditunjukan dengan adanya
perubahan perilaku masyarakat yang lebih sehat dan pemanfaatan fasilitas pelayanan
kesehatantidak hanya pada saat sakit, melainkan juga pada keadaan sehat.Dalam
menyelenggarakan Posbindu PTM diperlukan suatu pedoman yang dapat menjadi
panduan bagi penyelenggaraan kegiatan bagi para pemangku kepentingan serta
pelaksana di lapangan.

III. PENGORGANISASIAN DAN TATA HUBUNGAN KERJA


A. PENGORGANISASIAN

Kepala Puskesmas

Kasubbag TU

Koordinator PTM

Petugas PTM

Petugas Lansia Bidan Desa Bidan Desa


B. TATAHUBUNGAN KERJA DAN PELAPORAN
1. Tata Hubungan Kerja
Program PTM merupakan program yang menitikberatkan klepada
pencegahan penyakit penyakit tidak menular agar tidak terjadi komplikasi
klanjutan.
Pelaksanaan kegiatan program PTM bekerjasama dengan lintas prgram dan
lintas sektoral terkait.
2. Pelaporan
Program PTM melaporkan hasil kegiatan ke Dinas Kesehatan dengan cara
online.

IV. TUJUAN

1. Tujuan Umum :
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor risiko PTM berbasis peran serta
masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik

2. Tujuan khusus :
a. Terlaksananya deteksi dini faktor risiko PTM
b. Terlaksananya monitoring faktor risiko PTM
c. Terlaksananya tindak lanjut dini

V. KEGIATAN POKOK

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Melakukan pendataan kepesertaan Dilakukan setiap bulan saat pelaksanaan posbindu
1. sesuai umur (15 tahun keatas) dan PTM dengan mecatat status peserta dan klasifikasi
klasifikasi penyakit penyakit.
Pembetukan kader posbindu PTM diadakan 5 kali
setahun untuk masing masing desa. Kegiatan ini
2. Pembentukan Kader Posbindu PTM
adalah melatih kader sebanyak 1 orang untuk
membantu kegiatan pelaksanaan posbindu PTM
3. Melakukan Posbindu PTM - Dengan kegiatan Pemeriksaan Tekanan Darah
untuk mendeteksi hipertansi,
- Pengukuran berat badan dan tinggi badan untuk
mendeteksi kemungkinan kekurangan gizi dan
obesitas
- Pengukuran lingkar perut, untuk mendeteksi lemak
pada perut
- Pemeriksaan gula darah untuk mendeteksi
kemungkinan Diabetes Millitus
- Pemeriksaan asam urat
- Pemeriksan Cholesterol
- Pemeriksaan lemak tubuh untuk menentukan kadar
lemak pada tubuh
4. Penyuluhan Kesehatan - Penyuluhan dulakukan di posbindu PTM setiap
desa setia bulan
VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN
A. Cara Melaksanakan Kegiatan
1. Pendataan dilakukan di posbindu PTM setiap bulan dengan cara melakukan identifikasi
identitas dan data pemeriksaan awal status kesehatan, kemudian mencatat seluruh hasil
kegiatan di buku register posbindu PTM.
2. Kegiatan pelatihan kader posbindu PTM dilakukan dengan cara mengundang kader
untuk dilakukan pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten.
3. Pelaksanaan Posbindu PTM dilaksanakan setiap bulan untuk setiap desa, dengan cara
petugas kesehatan dan 1 orang kader terlatih melakukan kegiatan posbindu PTM
dengan kegiatan dari indentifikasi identitas dan pemeriksaan kesehatan secara umum.
4. Penyuluhan dilakukan sebelum pelaksanaan kegiatan posbindu PTM dengan materi yg
disesuaikan.
B. SASARAN
Sasaran penduduk adalah yang berusia 15 tahun ke atas baik laki – laki maupun perempuan
di wilayah kerja puskesmas setu I

C. Rincian Kegiatan, Sasaran khusus, cara melaksanakan kegiatan

Cara
No Kegiatan Pokok Sasaran Rincian Kegiatan Sasaran Melaksanakan
Umum Kegiatan
1 Melakukan Masyarakat Dilakukan setiap Peserta Pendataan
pendataan dalam wilayah bulan saat Posbindu PTM dilakukan di
kepesertaan kerja pelaksanaan posbindu PTM
sesuai umur (15 posbindu PTM setiap bulan
tahun keatas) dengan mecatat dengan cara
dan klasifikasi status peserta dan melakukan
penyakit klasifikasi penyakit. identifikasi
identitas dan
data
pemeriksaan
awal status
kesehatan,
kemudian
mencatat
seluruh hasil
kegiatan di
buku register
posbindu PTM.
2 Pembentukan Kader wilayah Pembetukan kader Terbentuknya Kegiatan
Kader Posbindu kerja posbindu PTM kader pelatihan
PTM diadakan 5 kali posbindu PTM kader
setahun untuk Terlatih posbindu PTM
masing masing dilakukan
desa. Kegiatan ini dengan cara
adalah melatih mengundang
kader sebanyak 1 kader untuk
orang untuk dilakukan
membantu pelatihan yang
kegiatan dilaksanakan
pelaksanaan oleh Dinas
posbindu PTM Kesehatan
Kabupaten.
3 Masyarakat - Dengan Terindentifikasi Pelaksanaan
dalam wilayah kegiatan status Posbindu PTM
Melakukan
kerja Pemeriksaan kesehatan dilaksanakan
Posbindu PTM
Tekanan Darah peserta setiap bulan
untuk posbindu PTM untuk setiap
mendeteksi desa, dengan
hipertansi, cara petugas
- Pengukuran kesehatan dan
berat badan 1 orang kader
dan tinggi terlatih
badan untuk melakukan
mendeteksi kegiatan
kemungkinan posbindu PTM
kekurangan dengan
gizi dan kegiatan dari
obesitas indentifikasi
- Pengukuran identitas dan
lingkar perut, pemeriksaan
untuk kesehatan
mendeteksi secara umum.
lemak pada
perut
- Pemeriksaan
gula darah
untuk
mendeteksi
kemungkinan
Diabetes
Millitus
- Pemeriksaan
asam urat
- Pemeriksan
Cholesterol
- Pemeriksaan
lemak tubuh
untuk
menentukan
kadar lemak
pada tubuh
4 Penyuluhan Masyarakat - Penyuluhan Tercapainya Penyuluhan
Kesehatan dalam wilayah dulakukan di KIE dilakukan
kerja posbindu PTM pencegahan sebelum
setiap desa penyakit tidak pelaksanaan
setia bulan menular ke kegiatan
peserta posbindu PTM
posbindu PTM dengan materi
yg
disesuaikan.

VII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Kegiatan Volume Tahun 2016


Kegiatan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
1. Melakukan 12 Bulan
pendataan sesuai
umur (15th ke atas) x x x x x x x x x x x x
dan klasifikasi
penyakit
2. Pembentukan kader 5x Kegiatan x x x x x
posbindu PTM
3. Melakukan 12 Bulan
posbindu PTM,
kegiatannya antara
lain pengukuran
TD,TB, BB, Lingkar
Perut, x x x x x x x x x x x x
MT,pemriksaan
GDS, Asam Urat,
cholesterol dan
analisa lemak
tubuh.
4. Penyuluhan 6x Kegiatan x x x x x x
tentang PTM,
Faktor resiko,
dampak dan
pengendalian PTM
5. Pencatatan dan !2 x
x x x x x x x x x x x x
Pelaporan Kegiatan
6. Evaluasi kegiatan 12 x
x x x x x x x x x x x x
Kegiatan

VIII. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Agar terlaksananya kegiatan PTM sesuai dengan yang sudah di jadwalkan maka
dilakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap
bulan pada minggu pertama ke Dinas Kesehatan, kecuali untuk triwulan ke empat akan
dilakukan pada minggu pertama bulan desember oleh Kepala Puskesmas dan
Penanggungjawab UKM dan Penanggungjawab mutu dengan cara melihat pelaksanaan
kegiatan secara langsung dan meminta laporan pelaksanaan secara keselluruhan kepada
petugas PTM Puskesmas Setu I.

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN POSBINDU PTM


Kegiatan program PTM keseluruhan di catat, dilaporkan dan di evaluasi sesuai dengan
format yang telah ditentukan
1. Buku register pencatatan posbindu PTM
2. KMS faktor resiko PTM
3. Laporan bulanan offline ke Dinas Kesehatan (P2M)
4. Evaluasi
Evaluasi kegiatan dilaksanakan bagi peserta PTM dengan mengacu pada pelaporan
setiap bulan dengan menganalisi penyakit – penyakit tidak menular dan status
kesehatan lainnya untuk dilakukan tindakan di masa yang akan datang.
.

Anda mungkin juga menyukai