Anda di halaman 1dari 9

Pengenalan Peta Topografi, Peta Rupabumi, dan Proyeksi Universal

Judul Acara
Transverse Mercator
Nama Dimas Maulana Ichsan Nilai Total Laporan :
NIM 18/429709/GE/08894
Kelompok Praktikum Kamis, 13.00-15.00
1. Ipung
Asisten
2.
Komponen Penilaian Laporan dikumpulkan pada
A : Pretest A: Tanggal : Jam :
B : Kegiatan Praktikum B: Praktikan Asisten
C : Laporan Praktikum C:

D : Tugas D:
(Dimas Maulana I.) ( )

TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengenal dan memahami Peta Topografi dan Peta Rupabumi
2. Mahasiswa mampu memahami karakteristik proyeksi Universal Transverse Mercator (UTM),
prinsip proyeksi UTM, jaringan zone UTM, serta kelebihan dan kekurangan sistem proyeksi
UTM
Nilai

MEDIA PEMBELAJARAN
1. Peta Topografi skala 1:50.000 dan Peta Rupabumi skala 1:25.000
2. Gambar sistem proyeksi UTM
3. Alat Tulis
Nilai

LANGKAH KERJA

Peta Rupabumi Gambar


Peta Topografi
Indonesia Proyeksi UTM

Memilih lima
Mengamati kenampakan dan informasi tepi pada kedua
titik sembarang
peta
pada globe

Laboratorium Kartografi
Membandingkan kedua peta
Mencari titik
koordinat kelima
titik tersebut

Mencatat persamaan dan


perbedaan kedua peta Menyamakan titik
koordinat kelima
titik tersebut
dengan peta digital

Tabel persamaan dan


perbedaan antara Peta
Topografi dan Peta
RBI
Mengkonversi ke
dalam format
DDMMSS,
desimal, dan radian

Titik koordniat
lokasi geografis,
serta format
DDMMSS,
desimal, dan radian

Nilai

PEMBAHASAN
Bumi merupakan sebuah objek planet yang berbentuk bulat, namun tidak sepenuhnya bulat,
yang lebih tepatnya berbentuk geoid. Replika terbaik dari bentuk bumi merupakan globe. Sementara
itu, gambaran permukaan bumi pada bidang datar merupakan peta. Dalam
memindahkan/menggambarkan permukaan bumi dari bentuk bumi yang bulat ke permukaan peta
yang datar dapat digunakan teknik proyeksi peta. Dengan menggunakan proyeksi peta,
penggambaran permukaan bumi dapat diminimalisir terjadinya distorsi/kesalahan. Bentuk bumi
secara lebih detail digambarkan sebagai geoid, ellipsoid, dan spheroid. Geoid merupakan bentuk dari
permukaan bumi yang dipengaruhi oleh tinggi permukaan air laut rata-rata. Ellipsoid merupakan
bentuk muka bumi dimana bagian kutub terjadi pemampatan, dan bagian ekuator terjadi
pemanjangan; sedangkan spheroid merupakan bentuk muka bumi yang menyerupai bola dengan jari-

Laboratorium Kartografi
jari yang sama di semua sisi.

Gambar 1 tersebut merupakan gambar dari bentuk bumi yang digambarkan secara spheroid,
dimana bumi berbentuk bulat pepat, dengan garis-garis gratikul yang ada pada gambar tersebut,
dengan menggunakan sudut 20˚ dari pusat bumi untuk menggambarkan gratikul yang ada.
Penggambaran bumi berbentuk spheroid tersebut menggunakan skala 1:85.000.000, yang merupakan
skala yang sangat kecil, sehingga tingkat ketelitiannya amat rendah, sehingga benua yang
digambarkan tidak bisa terlalu detail.

Laboratorium Kartografi
Pada gambar 2 merupakan gambar bumi dengan pemampatan bagian kutub, sehingga terjadi
pelebaran pada bagian ekuator. Model ellipsoid yang pernah dibuat ada banyak, namun dalam
praktikum kali ini, hanya dibahas tiga perbandingan ellipsoid referensi saja, yaitu Airy (1830), Geodetic
Reference System 1980 (GRS 80), dan World Geodetic System 1984 (WGS 84). Namun dalam
penggambarannya dengan perbandingan skala 1:85.000.000, tidak terdapat perbedaan yang
signifikan dalam ukuran ellips setiap model, dengan perhitungannya seperti berikut.

Laboratorium Kartografi
Hasil gambar authalic sphere dengan tiga jenis ellipsoid yang telah dibuat, dengan
menggunakan skala 1:85.000.000 tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Pada gambar authalic
sphere, jari-jari axis a dan axis b yaitu 7,5 cm, sedangkan pada tiga jenis ellipsoid, axis a berjari-jari
7,5; sedangkan axis b berjari-jari 7,47 (pada model Airy 1830 dan WGS 84) dan 7,48 (pada model GRS
80).
Dalam perhitungan tersebut dapat diketahui dari ketiga model ellipsoid memiliki perbedaan
pada minor, meskipun tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada data tersebut, sedangkan
sumbu mayor sama panjangnya. Hal tersebut dikarenakan skala yang digunakan terlalu kecil, yaitu
1:85.000.000, dan karena terbatasnya media untuk melakukan penggambaran jika menggunakan
skala yang lebih besar.
Model Airy 1830 digunakan oleh United Kingdom, dengan karena lebih teliti untuk
memproyeksikan bagian negara mereka dibanding belahan bumi lainnya. Model GRS 80 digunakan
oleh negara Amerika Serikat, karena proyeksi ini cocok untuk wilayah negara tersebut. Sementara itu,

Laboratorium Kartografi
model WGS 84 digunakan secara global, karena dapat memproyeksikan seluruh bagian permukaan
bumi, tanpa mengkhususkan pada daerah tertentu. Indonesia sekarang juga menggunakan proyeksi
model WGS 84, karena dinilai lebih teliti dibanding model proyeksi lain.
Setiap negara membuat ellipsoid sendri-sendiri yaitu karena kondisi setiap negara yang
berbeda, begitu pula letak geografisnya. Setiap belahan bumi tentu memiliki bentuk yang berbeda-
beda, sehingga perlu untuk membuat sistem proyeksi sendiri agar lebih akurat dan mengurangi
distorsi yang terjadi. Dengan demikian, peta hasil dari proyeksi tersebut lebih akurat dibandingkan
dengan proyeksi negara lain di belahan bumi lain, karena sudah berbeda letak geografisnya.
Letak suatu tempat dapat dicari menggunakan titik koordinat, yang kemudian dapat dicari
dalam berbagai bentuk, seperti derajat menit detik (DDMMSS), desimal, dan radian. Letak dari
kenampakan tersebut dapat dicari pada globe dengan menggunakan garis UTM, kemudian dicocokkan
perhitungannya dengan menggunakan aplikasi peta online, yang ada seperti pada tabel berikut.
TABEL TITIK KOORDINAT TEMPAT

Koordinat
Titik Peta
DDMMSS Desimal Radian

Xiang Xiang, 36˚32’24” LU 36,54˚ LU 0,64˚ LU


China 110˚54’0” BT 110,9˚ BT 1,93˚ BT

Yaounde, 4˚8’24” LU 4,14˚ LU 0,07˚ LU


Kamerun 10˚22’48” 10,38˚ BT 0,18˚ BT

25˚32’24” LU 25,54˚ LU 0,445˚ LU


Qasr, Mesir
27˚46’12” BT 27,77˚ BT 0,484˚ BT

Riyadh, Saudi 24˚38’34” LU 24,6428˚ LU 0,465˚ LU


Arabia 46˚12’57” BT 46,216˚ BT 0,789˚ BT

Kinabalu, 5˚39’0” LU 5,65˚ LU 0,098˚ LU


Malaysia 116˚3’0” BT 116,05˚ BT 0,643˚ BT

Penyajian titik koordinat ini digambarkan dengan nilai bujur dan lintang. Penyajian dari titik

Laboratorium Kartografi
koordinat berupa derajat menit detik (DDMMSS), desimal, dan juga radian. Namun, pada penyajian
menggunakan radian, lebih dikhususkan untuk penggunaan pada komputasi proyeksi peta. Titik-titik
yang dicari secara manual melalui globe setelah disamakan dengan Google Maps tidak sepenuhnya
sama, tetapi terdapat sedikit melenceng angkanya, karena pada globe tidak bisa menghitung secara
akurat, dan pengukuran pada globe tidak bisa dengan pas menghitungnya, karena skala yang
digunakan sangat kecil.

Nilai

KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan yaitu:
1. Dasar-dasar geodesi dan geografi sebagai konsep dalam proyeksi peta meliputi pembahasan
bentuk bumi, perhitungan pemampatan bumi, gratikul, serta penyajian titik koordinat
2. Model bentuk bumi spheroid yaitu bentuk bumi yang menyerupai bola dan memiliki jari-jari
yang sama semua; ellipsoid merupakan bentuk muka bumi dimana bagian kutub terjadi
pemampatan, dan bagian ekuator terjadi pemanjangan; sedangkan geoid merupakan bentuk
dari permukaan bumi yang dipengaruhi oleh tinggi permukaan air laut rata-rata
3. Gambar ellipsoid referensi diskalakan terdapat banyak contohnya, namun tidak terdapat
perbedaan yang signifikan, dikarenakan skala yang digunakan terlalu kecil
4. Titik koordinat dapat disajikan dengan berbagai format, yang meliputi DDMMSS, derajat,
desimal, dan radian

DAFTAR PUSTAKA
Robinson et al., (1995). Elements of Cartography, 6th Edition. New York: John Wiley & Sons
Google Inc. (2019). Google Maps. https://maps.google.com
Li, Xiong., Gotze, Hans-Jurgen. (2001). Tutorial Ellipsoid, geoid, gravity, geodesy, and geophysics.
Jerman:Fugro-LCT Inc.

Nilai

Laboratorium Kartografi
KARAKTERISTIK PROYEKSI PETA

Nama Wilayah
NO Gambar Karakteristik
Proyeksi Dipetakan
Proyeksi ini
cocok untuk
Proyeksi memetaka
Wilayah bumi
1 Bonne (Equal iwlayah daerah
bagian selatan
Area) sekitar garis
khatulistiwa,
misalnya

Laboratorium Kartografi
dataran Asia.
Distorsi cukup
besar apabila
menjauh dari
ekuator
Ukuran yang
sama luas
hingga wilayah
pinggir
Proyeksi
2 proyeksi. Seluruh dunia
Mollweide
Semakin kea
rah kutub,
ukuran
semakin kecil

Digunakan oleh
orang-orang
Proyeksi Australia, Wilayah bumi
3
Sinusoidal Amerika bagian selatan
Selatan, dan
benua Afrika.

Laboratorium Kartografi

Anda mungkin juga menyukai