Anda di halaman 1dari 10

HASIL PENELITIAN

a. Gambaran aktivitas fisik pada pria dewasa di institusi X

Aktivitas Fisik responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak aktif 61 82.4 82.4 82.4
aktif 13 17.6 17.6 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 1. Aktivitas fisik responden

Pada tabel tersebut diketahui jumlah responden adalah 74 orang. Dari tabel diatas
diketahui bahwa lebih banyak responden dengan pola aktivitas fisik tidak aktif yaitu
sebanyak 82,4 % sedangkan responden yang pola aktivitasnya aktif sebanyak 17,6
%.

b. gambaran pengetahuan gizi pada pria dewasa di institusi X

pengetahuan gizi responden


Valid Cumulative
Frequency Percent Percent Percent
Valid kurang 26 35.1 35.1 35.1
cukup 24 32.4 32.4 67.6
baik 24 32.4 32.4 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 2. Pengetahuan gizi responden
Dari tabel diatas diketahui bahwa responden dengan pengetahuan gizi kurang lebih
banyak, sedangkan responden dengan pengetahuan gizi yang baik dan cukup
sebanding. Masing masing dengan presentasi kurang(35,1 %), cukup (32,4 %), baik
(32,4 %).

c. Gambaran obesitas sentral pada pria dewasa di intitusi X

lingkar perut responden


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak obesitas 42 56.8 56.8 56.8
Obesitas 32 43.2 43.2 100.0
Total 74 100.0 100.0
Tabel 3. Lingkar perut responden

Dari tabel diatas diketahui bahwa responden dengan lingkar perut diatas 90 dikatakan
obesitas sentral, diketahui dengan presentasi 43,2 %, sedangkan yang tidak obesitas
sebanyak 56,8 %. Responden yang tidak obesitas lebih banyak dibanding dengan
obesitas.

d. Uji chi square (tingkat aktifitas )

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Aktivitas Fisik
responden * lingkar 74 100.0% 0 .0% 74 100.0%
perut responden
Aktivitas Fisik responden * lingkar perut responden
Crosstabulation
Count
lingkar perut responden
tidak obesitas obesitas Total
Aktivitas Fisik tidak aktif 29 32 61
responden Aktif 13 0 13
Total 42 32 74
Tabel 4

Dari tabel diatas, diketahui bahwa responden lebih banyak yang obesitas dengn
aktivitas fisik tidak aktif .

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value Df (2-sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 12.016a 1 .001
Continuity
9.973 1 .002
Correctionb
Likelihood Ratio 16.814 1 .000
Fisher's Exact Test .000 .000
b
N of Valid Cases 74
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,62.
b. Computed only for a 2x2 table
Tabel 5.
Hasil uji statistik didapatkan nilai Sig. 0,002(<0,05), sehingga disimpulkan hipotesa 0
ditolak, artinya ada hubungan antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas sentral.
Uji chi square (tingkat pengetahuan )

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
pengetahuan gizi
responden * lingkar 74 100.0% 0 .0% 74 100.0%
perut responden

pengetahuan gizi responden * lingkar perut responden


Crosstabulation
Count
lingkar perut responden
tidak obesitas obesitas Total
pengetahuan gizi kurang 13 13 26
responden cukup 12 12 24
baik 17 7 24
Total 42 32 74
Tabel 6.
Dari tabel diatas, pengetahuan gizi dengan kejadian obesitas sentral hampir merata.

Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 2.868a 2 .238
Likelihood Ratio 2.941 2 .230
Linear-by-Linear
2.122 1 .145
Association
N of Valid Cases 74
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The
minimum expected count is 10,38.

Tabel 7.

Hasil uji statistik, diperoleh nilai Sig. 0,238 (>0,05) yang berarti hipotesa 0 diterima.
Artinya tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi dengan kejadian obesitas
sentral.
PEMBAHASAN :

Penelitian ini tercapai dengan adanya pengambilan sampel pada 75 orang pria dewasa
di institusi X. Pada penelitian kali ini, untuk menentuukan hubungan antara aktivitas
fisik dengan kejadian obesitas sentral pada pria dewasa, dan hubungan antara
pengetahuan gizi dengan kejadian obesitas sentral. Dibuktikan dengan hasil pengujian
menggunakan aplikasi SPSS. Dilakukan dengan menggunakan kuisioner sebagai alat
ukur, serta pengukuran lingkar pinggang untuk mendapatkan data yang menunjukan
obesitas atau tidak.

a. Pengetahuan gizi

Pengetahuan gizi seimbang adalah merupakan hasil “tahu” dan ini terjadi setelah
orang melakukan penginderaan terhadap pesan-pesan pedoman gizi seimbang yang
terdiri dari 10 pesan (Kemenkes, 2014). Berdasarka tabel 2 diketahui bahwa distribusi
responden dengan pengetahuan kurang sebanyak 26 orang(35,1 %), dan kategori
cukup sebanyak 24 orang(32,4 %), serta kategori baik sebanyak 24 orang(32,4 %).
Faktor pengetahuan gizi seimbang mempengaruhi terjadinya obesitas, pengetahuan
tentang pengaturan makanan, cara pengolahan makanan dan kandungan gizi dalam
bahan makanan sangat mempengaruhi asupan makan seseorang dan memberikan
risiko yang sangat besar terjadinya obesitas (Surajiyao, 2007).

b. Aktivitas fisik
Dalam penelitian ini, dilakukan wawancara untuk mengetahui aktifitas fisik
responden. Aktivitas dikategorikan menjadi aktif dan tidak aktif. Pada tabel 1
diketahui distribusi responden yang tidak aktif sebanyak 61 orang(82,4 %) dan yang
aktif sebanyak 13 orang (17,6 %). Tingkat pekerjaan responden dianggap merupakan
aktivitas ringan karena tidak melakukan kegiatan yang berat. Hasil ini sejalan dengan
FAO/WHO/UNU (2001) yang menyatakan bahwa kategori tingkat aktivitas fisik
mengarah kepada jenis pekerjaan.
c. Lingkar perut (obesitas sentral)

Dalam melakukan penelitian ini dilakukan dengan pengukuran lingkar perut


responden. Obesitas sentral adalah kondisi kelebihan lemak perut atau lemak pusat.
Obesitas sentral pada pria kemudian dikategorikan menjadi dua kategori yaitu
obesitas sentral apabila ≥ 90 cm, sedangkan tidak obesitas sentral apabila < 90
cm.Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.

Hasil penelitian menunjukkan responden yang obesitas sentral sebanyak 32


orang(43,2 %) dan yang tidak obesitas sebanyak 42 orang (56,8 %)

Beberapa studi terkini terbukti bahwa pengukuran lingkar perut jauh lebih baik
daripada Indeks Masa Tubuh (IMT) dan pengukuran obesitas lainnya (Soegih, 2004).
Hal ini berhubungan dengan penumpukan lemak pada abdominal/visceral yang
merupakan lemak jahat yang banyak dihubungkan dengan berbagai penyakit
degeneratif seperti penyakit jantung koroner serta resintesi insulin, diabetes tipe 2 dan
stroke. Lingkar perut lebih akurat untuk mencerminkan obesitas sentral (Sonmez dkk,
2003). Kriteria obesitas sentral atau lingkar perut di wilayah Asia Pasifik adalah
lingkar perut 90 cm pada laki-laki dan 80 cm pada perempuan (WHO, 2011).

d. Hubungan aktivitas fisik dengan obesitas sentral

Aktivitas fisik merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi karena status
obesitas seseorang bergantung juga penggunaan zat gizi yang dikonsumsi dengan
cara beraktivitas. Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup,
menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Kebutuhan energi seseorang
adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi
pengeluaran energi seseorang bila seseorang mempunyai ukuran dan kompisisi tubuh
dengan tingkat aktivitas yang sesuai dengan kesehatan jangka panjang dan yang
memungkinkan pemeliharaan aktivitas fisik yang dibutuhkan secara sosial dan
ekonomi (Almatsier, 2009).
Sebagaimana dilihat pada tabel 4 dan 5, responden dengan aktivitas fisik tidak aktif
dan tidak obesitas sentral sebanyak 29 orang (39,1 %), responden dengan aktivitas
fisik tidak aktif dan obesitas sebanyak 32 orang (43,2 %). Dan responden dengan
aktivitas fisik aktif dan tidak obesitas ada sebanyak 13 orang (17,5 %) serta tidak ada
responden dengan aktivitas fisik aktif dan obesitas.

Obesitas sentral berbeda secara bermakna antara responden yang mempunyai


aktifitas fisik aktif dan tidak aktif, ditunjukan dengan nilai p=0,05>0,002. Dengan
demikian dapat dikatakan aktivitas fisik aktif dan tidak aktif dapat mengarah
terjadinya obesitas. Hasil penelitian ini sesuai juga penelitian Trisna dan Sudihati
(2008) yang mengatakan bahwa sebagian besar responden dengan aktivitas fisik
rendah mengalami obesitas sentral. FAO/WHO/UNU (2001) menyatakan bahwa
kategori tingkat aktivitas fisik mengarah kepada jenis pekerjaan. Orangorang yang
termasuk dalam kategori tingkat aktivitas fisik ringan merupakan orang-orang yang
tidak banyak melakukan kegiatan fisik, tidak banyak berjalan kaki dalam jarak yang
jauh, menggunakan kendaraan sebagai alat transportasi, dan lebih banyak
menghabiskan waktunya untuk kegiatan dalam posisi berdiri diam atau duduk,
misalnya staf atau karyawan kantor. Orang-orang yang termasuk dalam tingkat
aktivitas sedang merupakan orang-orang yang memiliki pekerjaan yang tidak terlalu
banyak mengeluarkan tenaga, namun energi yang dikeluarkan sedikit lebih tinggi
dibanding tingkat aktivitas ringan. Pada umumnya orang-orang tersebut melakukan
suatu pekerjaan berat namun dalam satu jangka waktu tertentu, seperti tukang batu
atau pekerja konstruksi. Orang-orang yang termasuk dalam tingkat aktivitas berat
adalah orang-orang yang dalam kesehariannya melakukan aktivitas yang
mengeluarkan banyak energi seperti menari, berenang, bekerja sebagai buruh tani
yang melakukan pekerjaan mencangkul, dan berjalan kaki dalam jarak yang jauh
dengan beban yang berat (Wardani, 2009).

e. Hubungan pengetahuan gizi dengan obesitas sentral


Sebagaimana tertera pada tabel 6 dan 7, responden dengan pengetahuan gizi kurang
dan tidak obesitas sebanyak 13 orang, serta responden dengan pengetahuan kurang
dan obesitas sebanyak 13 orang juga. Untuk responden dengan pengetahuan cukup
dan tidak obesitas sebanyak 12 orang, serta responden denga pengetahuan cukup dan
obesitas sebanyak 12 orang. Responden dengan pengetahuan baik dan tidak obesitas
sebanyak 17 orang dan responden dengan pengetahuan baik dan obesitas sebanyak 7
orang.

Pengetahuan gizi tidak memiliki perbedaan bermakna dengan kejadian obesita sentral
ditunjukkan dengan nilai p=0,05<0,238. Sejalan dengan penelitian ini, penelitian
Sada 2012 menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan gizi
seimbang dengan status gizi menurut lingkar perut (p = 0,942). Masalah gizi lebih
jelas merupakan masalah perilaku konsumsi yang keliru, yang disebabkan rendahnya
pengetahuan dan kesadaran gizi masyarakat. Namun, walaupun pengetahuan
merupakan bagian dari kawasan perilaku, tapi belum menjamin bahwa seseorang
dengan pengetahuan yang cukup memiliki perilaku yang sama. Hasil penelitian lain
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Suryani, dkk (2013) meneliti
pengetahuan gizi dan lingkar perut peserta senam di Tompobulu Kab. Bantaeng yang
menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan gizi dengan lingkar
perut. Penyebab tidak adanya hubungan antara pengetahuan dengan lingkar perut
adalah karena pengetahuan memberi pengaruh secara tidak langsung terhadap status
gizi berdasarkan lingkar perut. Namun asupan gizinya yang memberi pengaruh
langsung pada status gizi. Fakta pada penelitian ini adalah status gizi responden
berdasarkan lingkar perut pada umumnya obesitas sentral dan pengetahuan gizi
seimbang juga kurang. meskipun kedua data ini sepertinya linier tetapi tidaklah
merupakan hubungan sebab akibat yang langsung. Pengetahuan gizi yang baik tidak
selalu mendasari pilihan makanan yang bergizi, hal ini masih dipengaruhi oleh
kebiasaan dan kemampuan daya beli seseorang.
KESIMPULAN

a. Responden dengan pola aktivitas fisik tidak aktif yaitu sebanyak 82,4 %
lebih bayak dibanding responden yang pola aktivitasnya aktif sebanyak 17,6
%.
b. responden dengan pengetahuan gizi kurang lebih banyak, sedangkan
responden dengan pengetahuan gizi yang baik dan cukup sebanding. Masing
masing dengan presentasi kurang(35,1 %), cukup (32,4 %), baik (32,4 %).
c. Responden dengan lingkar perut diatas 90 dikatakan obesitas sentral,
diketahui dengan presentasi 43,2 %, sedangkan yang tidak obesitas sebanyak
56,8 %. Responden yang tidak obesitas lebih banyak dibanding dengan
obesitas.
d. Ada hubungan bermakna antara aktivitas fisik dengan kejadian obesitas
sentral
e. Tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan gizi dengan kejadian
obesitas sentral

SARAN

1. Perlu dilakukan peneliatian lanjut untuk meneliti variabel lain seperti asupan
energi, lemak dan faktor lain yang berhubungan dengan obesitas sentral.
2. Perlu diberikan motivasi responden agar lebih beraktivitas, Juga perlu diberi
penyuluhan gizi seimbang agar pengetahuan meningkat.

Anda mungkin juga menyukai

  • Anfis Soal
    Anfis Soal
    Dokumen1 halaman
    Anfis Soal
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Bab 2 Dapus Gizper
    Bab 2 Dapus Gizper
    Dokumen9 halaman
    Bab 2 Dapus Gizper
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • COVER
    COVER
    Dokumen1 halaman
    COVER
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka Dan Lampiran
    Daftar Pustaka Dan Lampiran
    Dokumen6 halaman
    Daftar Pustaka Dan Lampiran
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Tabel 7
    Tabel 7
    Dokumen10 halaman
    Tabel 7
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Anfis Soal
    Anfis Soal
    Dokumen1 halaman
    Anfis Soal
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen4 halaman
    Bab V
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Fix
    Bab Iv Fix
    Dokumen14 halaman
    Bab Iv Fix
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • BAB Iinsya Allah
    BAB Iinsya Allah
    Dokumen6 halaman
    BAB Iinsya Allah
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Analisis Bumil Fix Presentasi 1
    Analisis Bumil Fix Presentasi 1
    Dokumen6 halaman
    Analisis Bumil Fix Presentasi 1
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Lemak
    Lemak
    Dokumen13 halaman
    Lemak
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Bumil
    Bab 1 Bumil
    Dokumen7 halaman
    Bab 1 Bumil
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Proposal Pigm
    Proposal Pigm
    Dokumen64 halaman
    Proposal Pigm
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv Fix
    Bab Iv Fix
    Dokumen14 halaman
    Bab Iv Fix
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • HASIL Metlit
    HASIL Metlit
    Dokumen2 halaman
    HASIL Metlit
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Form Haccp
    Form Haccp
    Dokumen34 halaman
    Form Haccp
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen4 halaman
    Bab V
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Bab II Etika Profesi
    Bab II Etika Profesi
    Dokumen6 halaman
    Bab II Etika Profesi
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • BAB II Tekpang
    BAB II Tekpang
    Dokumen2 halaman
    BAB II Tekpang
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii French Fries
    Bab Ii French Fries
    Dokumen2 halaman
    Bab Ii French Fries
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Sap Vit A
    Sap Vit A
    Dokumen7 halaman
    Sap Vit A
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Form FFQ Kualitatif
    Form FFQ Kualitatif
    Dokumen4 halaman
    Form FFQ Kualitatif
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan Mikpang
    Pembahasan Mikpang
    Dokumen1 halaman
    Pembahasan Mikpang
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Metlit Chi Squer Statistics
    Metlit Chi Squer Statistics
    Dokumen10 halaman
    Metlit Chi Squer Statistics
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Wa0000
    Wa0000
    Dokumen6 halaman
    Wa0000
    annisak
    Belum ada peringkat
  • Materi DM Sap
    Materi DM Sap
    Dokumen14 halaman
    Materi DM Sap
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Soal Humkes
    Soal Humkes
    Dokumen2 halaman
    Soal Humkes
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat
  • Sap Gaky
    Sap Gaky
    Dokumen7 halaman
    Sap Gaky
    Fitrah Khoirunisa
    Belum ada peringkat