Pekerjaan Kusen
1 Pekerjaan plafond
2 Pekerjaan utilitas
3 Pekerjaan mekanikal Eletrikal
4 Pekerjaan perkerasan keliling bangunan
5 Pekerjaan drainase keliling bangunan
6 Pekerjaan finishing
6. Identifikasi Bahaya minimal:
Jenis /
No Identifikasi Jenis
Type Resiko K3
. Bahaya
Pekerjaan
1 Pekerjaan Kecelakaan akibat Menengah
Persiapan alat kerja
Tersengat listrik Menengah
Tersayat material Ringan
seng (pagar
proyek)
Tertimpa material Menengah
(misal: pagar
proyek)
Kecelakaan Tinggi
mobilisasi dan
demobilisasi alat
dan material
2 Pekerjaan Terkena Alat Kerja Ringan
Galian Getaran Ergonomi
Terkena Debu Menengah
3 Pekerjaan Tertimpa adukan Menengah
Struktur cor beton
Bawah, Tertimbun tanah Tinggi
Struktur pada saat galian
Atas / Kecelakaan akibat Menengah
Pemasanga alat kerja
n/ Tenggelam pada Tinggi
Instalasi saat pekerjaan
Komponen water tank
Precast Terjatuh dari Tinggi
ketinggian
Gangguan saluran Ringan
pernapasan
akibat pengecatan
Tertimpa material Menengah
dan peralatan
kerja
4 Pekerjaan Terkena pecahan Menengah
Pemasanga material
n Rangka Tertimpa material Menengah
Atap yang jatuh dari
ketinggian
Kesalahan Menengah
pengunaan alat
tajam
Tertimpa material Menengah
dengan beban
tertentu
5 Alat Tertabrak Tinggi
Transporta
si Kerja
6 Pekerjaan Terjatuh dari Tinggi
Mekanikal ketinggian
Elektrikal Tertimpa Material Tinggi
dan Peralatan
Kecelakaan akibat Menengah
alat kerja: las
listrik
Kecelakaan akibat Tinggi
alat kerja:
bor mesin
Kecelakaan akibat Tinggi
alat kerja:
alat potong
Tersengat listrik Tinggi
Terjepit pipa pada Menengah
saat pemasangan
7 Pekerjaan Tersengat listrik Tinggi
Saluran Terjatuh dari Tinggi
ketinggian
Terjepit atau Menengah
tertimpa gorong-
gorong
Bahasan RK3K memenuhi persyaratan yaitu
adanya sasaran dan program K3 yang secara
umum menggambarkan penguasaan dalam
mengendalikan risiko bahaya K3 (form isian RK3K
terlampir)
Uji mutu/teknis/fungsi (sertifikat / pemeriksaan
/ hasil laboratorium/dan lain-lain) diperlukan
untuk:
Bahan Beton;
Bahan Besi;
Uji Fungsi Instalasi Perpipaan;
Uji Instalasi Listrik;
Uji Instalasi Lift (untuk paket pembangunan
rumah susun disabilitas);
Uji Instalasi Hydrant (untuk paket yang
memiliki rusun dengan ≥ 5 lantai);
Uji Fungsi Peralatan Pompa
Sertifikat Laik Fungsi Gedung (untuk daerah yang
telah memiliki peraturan tentang SLF). Dalam
bentuk surat pernyataan.
9. Membuat surat pernyataan kesanggupan
memberikan alih pengalaman / keahlian kepada
peserta didik bidang konstruksi melalui sistem
kerja praktek / magang sesuai dengan jumlah
peserta didik yang diusulkan dalam dokumen
penawaran.
BAGI PENAWARAN YANG MENGGUNAKAN
SISTEM PRACETAK
Konstruksi bangunan harus menggunakan sistem
beton pracetak yaitu untuk pekerjaan struktur
atas meliputi: kolom, plat lantai dan balok. Untuk
pekerjaan Dinding Geser harus dilaksanakan
dengan sistem konvensional. Penggunaan Sistem
pracetak, harus melampirkan:
Sertifikasi/Rekomendasi Sistem Pracetak dari
Pusat Litbang Permukiman Kementerian PUPR;
Perhitungan struktur dan analisis biaya
konstruksi sesuai dengan:
SNI1726-2012 Tata Cara Perencanaan
Ketahanan Gempa untuk Struktur
Bangunan Gedung dan non Gedung;
SNI 7832-2012 Tata Cara Perhitungan
Harga Satuan Pekerjaan Beton Pracetak
untuk Konstruksi Bangunan Gedung;
SNI7833-2012 Tata Cara Perancangan
Beton Pracetak dan Beto Prategang untuk
Bangunan Gedung;
SNI7834-2012 Metoda Uji dan Kriteria
Penerimaan Sistem Struktur Rangka
Pemikul Momen Beton Bertulang Pracetak
untuk Bangunan Gedung;
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Republik Indonesia No: 11/PRT/M/2013
tentang Pedoman Analisis Harga Satuan
Pekerjaan Bidang Pekerjaan Umum.
Bukti aplikasi penerapan sistem pracetak dalam
pelaksanaan bangunan gedung bertingkat
(sekurang-kurangnya empat lantai dengan
luas gedung minimal 1500 m2); dilampirkan
bukti kontrak dan/atau surat keterangan/
referensi dari pengguna jasa serta foto
dokumentasi;
d. Jika tidak memiliki butir a) dan b) maka dapat
dilakukan kerjasama dengan perusahaan
pemegang lisensi sistem pracetak dan
melampirkan surat dukungan atau kerja sama
operasi (KSO).
Perubahan Gambar Struktur:
Apabila penawar menggunakan sistem beton
pracetak, maka dalam dokumen penawaran
harus menjelaskan metoda perubahan gambar
struktur dari konvensional ke pracetak (gambar
denah tetap) dilengkapi dengan metoda
perhitungan struktur dengan memperhitungkan
parameter-parameter perencanaan tahan
gempa, sesuai dengan peraturan gempa tahun
2012 yang khusus berlaku untuk sistem
pracetak tersebut;
Perubahan gambar nanti nya harus disahkan
oleh pemegang IPTB/SIBP Tenaga Ahli Struktur
dan pemegang paten sistem pracetak serta
surat keterangan pertanggungjawaban oleh
pemimpin perusahaan terhadap perubahan
struktur tersebut;
Terkait dengan perubahan gambar
menggunakan sistem pracetak maka RAB yang
diusulkan harus dirubah sesuai dengan usulan
sistem pracetak.
12. GAMBAR STRUKTUR PRACETAK
(APABILA MENGGUNAKAN):
Gambar struktur pracetak yang diajukan harus
jelas mencantumkan:
a. Gambar Sistem Join Pracetak yang digunakan
(balok, kolom dan plat) dengan catatan dimensi
kolom, balok dan plat tidak boleh dirubah;
b. Komponenisasi untuk memenuhi desain, yang
meliputi tipe-tipe komponen (tabulasi jenis
komponen);
c. Mutu bahan yang digunakan.
G. Mata Uang : 1. Mata uang yang digunakan adalah Rupiah;
Penawaran 2. Pembayaran dilakukan dengan cara angsuran
(termijn) didasarkan pada hasil pengukuran
bersama atas volume pekerjaan yang telah
dilaksanakan.
H. Masa Berlaku : Masa berlakunya penawaran selama
Penawaran 60 (enam puluh) hari kalender sejak batas akhir
pemasukan penawaran.
I. Jaminan : 1. Besar jaminan penawaaran adalah:
Penawaran 3% x Harga Penawaran Sendiri (HPS)
2. Jaminan penawaran berlaku selama
45 (empat puluh lima) hari kalender sejak batas
akhir pemasukan penawaran.
J. Penyampaian : Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem
Dokumen pengadaan secara elektronik
Penawaran
K. Batas Akhir : Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem
Waktu pengadaan secara elektronik
Pemasukan
Penawaran
L. Pembukaan : Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem
Penawaran pengadaan secara elektronik
M Sanggahan : Sanggahan ditujukan kepada:
Kelompok Kerja (Pokja) 37 ULP Kantor Pusat,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Tembusan sanggahan ditujukan kepada:
a. PPK Pengembangan Perumahan Wilayah
IV; b. KPA Pengembangan Perumahan;
c. APIP (Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat);
d. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
N. Evaluasi Sistem : Sistem Evaluasi menggunakan Evaluasi Sistem Gugur.
Gugur Ketentuan penilaian sistem gugur adalah sebagai
berikut:
Evaluasi Teknis:
Evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang
memenuhi persyaratan administrasi.
Pokja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang
harus dipenuhi dengan membandingkan pemenuhan
persyaratan teknis sebagaimana tercantum dalam
LDP. Penilaian persyaratan teknis, minimal dilakukan
terhadap:
a. Metodologi Pekerjaan
1) Rencana Penanganan Site Management
Menggambarkan rencana penanganan
Site Management secara jelas dimulai dari serah
terima lapangan sampai dengan serah terima
kedua pekerjaan. Site Management meliputi
namun tidak terbatas pada:
Pengamanan terhadap site;
Penempatan direksi keet, gudang maerial,
dan air kerja;
Peta sirkulasi penempatan material utama
dan pendukung;
Peta sirkulasi buangan sisa material dan
galian.
SUMBER DANA
Pengadaan ini dibiayai dari sumber pendanaan APBN Tahun Anggaran 2019
PENYAMPAIAN DATA KUALIFIKASI
Sesuai jadwal yang tercantum dalam sistem pengadaan secara elektronik.
PERSYARATAN KUALIFIKASI
Persyaratan 1.1 Peserta Kualifikasi badan usaha harus memiliki surat
Kualifikasi ijin usaha jasa konstruksi (SIUJK) kegiatan usaha Jasa
Perusahaan Pelaksana Konstruksi Non Kecil dan Sertifikat Badan
Usaha (SBU) Non Kecil untuk bidang dan sub bidang
sebagai berikut:
a. BG 002: Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan
Multi atau Banyak Hunian, subkualifikasi M1
atau M2
b. MK002: Jasa PelaksanaKonstruksi
Pemasangan Pipa Air (Plumbing) dalam
Bangunan dan Salurannya, subkualifikasi M1
atau M2
EL 010: Jasa Pelaksana Instalasi Tenaga Listrik
Gedung dan Pabrik, subkualifikasi M1 maupun
subkualifikasi M2
1.2 Peserta kualifikasi badan usaha harus memilki
Sertifikat Manajemen Mutu sebagai berikut:
a. ISO Manajemen Mutu 9001 : 2015, atau ISO
Manajemen Mutu 9001 : 2008 yang masih
berlaku dan hasil audit tahun terakhir;
b. OHSAS 18001 : 2007 dan SMK3 beserta hasil
audit tahun terakhir;
c. ISO Lingkungan 14001 : 2015 atau ISO
Lingkungan 14001 : 2004 yang masih berlaku
dan hasil audit tahun terakhir;
1.3 Peserta Kualifikasi Badan Usaha Jasa Konstruksi
Asing harus memiliki bukti Ijin Perwakilan Jasa
Konstruksi Asing dan melakukan kerja sama usaha
dengan perusahaan nasional dalam bentuk
kemitraan, subkontrak dan lain-lain, dalam hal
terdapat perusahaan nasional yang memiliki
kemampuan di bidang yang bersangkutan.
1.4 Memiliki Pengalaman dalam kurun 4 tahun terakhir
pada pada pekerjaan sejenis untuk usaha non kecil
dan kemampuan pada sub klasifikasi Jasa Pelaksana
Konstruksi Bangunan Gedung Multi/Banyak Hunian
atau Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung
Lainnya serta memenuhi KD sebesar 3 NPt (KD :
Kemampuan Dasar, NPt : Nilai Pengalaman Tertinggi)
sekurang-kurangnya sama dengan nilai total HPS
pada sub klasifikasi Jasa Pelaksana Konstruksi
Bangunan Gedung Multi/Banyak Hunian atau Jasa
Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya
yang dibuktikan dengan lampiran SPK, BA serah
terima pekerjaan, Daftar Kuantitas & Harga (RAB) dan
bukti pelunasan pajak.
1.5 Memiliki kemampuan menyediakan Personil yang
diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sebagai
berikut:
a. Project Manager (PM): 1 orang per paket
pekerjaan, S1 Teknik Sipil / Teknik Arsitektur
dengan pengalaman selama 10 (sepuluh) tahun
menangani pembangunan gedung tinggi
minimal 3 (tiga) lantai, mempunyai SKA Ahli
Madya Manajemen Proyek/ Konstruksi;
Site Manager (SM): 1 orang per lokasi
pekerjaan, S1 Teknik Sipil / Teknik Arsitektur
dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun
menangani pembangunan gedung tinggi
minimal 3 (tiga) lantai, mempunyai SKA Ahli
Muda Manajemen Proyek/ Konstruksi;
Tenaga Ahli Struktur: 1 orang per paket
pekerjaan, S1 Teknik Sipil / Teknik Arsitektur
dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun
menangani pembangunan gedung tinggi
minimal 3 (tiga) lantai, mempunyai SKA Ahli
Muda Bangunan Gedung;
Tenaga Ahli Arsitektur: 1 orang per paket
pekerjaan, S1 Teknik Sipil / Teknik Arsitektur
dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun
menangani pembangunan gedung tinggi
minimal 3 (tiga) lantai, mempunyai SKA Ahli
Muda Arsitektur;
Tenaga Ahli Lingkungan: 1 orang per paket
pekerjaan, S1 Teknik Lingkungan dengan
pengalaman selama 5 (lima) tahun menangani
pembangunan gedung tinggi minimal 3 (tiga)
lantai, mempunyai SKA Ahli Muda Teknik
Sanitasi dan Limbah
Tenaga Ahli Mekanik: 1 orang per paket
pekerjaan, S1 Teknik Mesin dengan pengalaman
selama 5 (lima) tahun menangani pembangunan
gedung tinggi minimal 3 (tiga) lantai,
mempunyai SKA Ahli Mekanik;
Tenaga Ahli Listrik: 1 orang per paket
pekerjaan, S1 Teknik Elektro dengan
pengalaman selama 5 (lima) tahun menangani
pembangunan gedung tinggi minimal 3 (tiga)
lantai, mempunyai SKA Ahli Muda Teknik
Tenaga Listrik;
Tenaga Ahli Manajemen Mutu: 1 orang per
paket pekerjaan, S1 Teknik Sipil dengan
pengalaman selama 5 (lima) tahun menangani
pembangunan gedung tinggi minimal 3 (tiga)
lantai, mempunyai SKA Ahli Muda Sistem
Manajemen Mutu;
Tenaga Ahli Quantity Surveyor: 1 orang per
paket pekerjaan, S1 Teknik Sipil / Teknik
Arsitektur dengan pengalaman selama 5 (lima)
tahun menangani pembangunan gedung tinggi
minimal 3 (tiga) lantai, mempunyai SKA Ahli
Muda Manajemen Konstruksi;
Tenaga Ahli K3 Konstruksi: 1 orang per paket
pekerjaan, S1 Teknik dengan pengalaman selama
5 (lima) tahun menangani pembangunan gedung
tinggi minimal 3 (tiga) lantai, mempunyai SKA
Ahli Muda K3 Konstruksi.
Juru Gambar : 1 orang per lokasi pekerjaan,
lulusan minimal SMK / sederajat dengan
pengalaman selama 5 (lima) tahun menangani
pembangunan gedung tinggi minimal 3 (tiga)
lantai, mempunyai SKT Juru Gambar / Draftman