Kesehatan Ibu Dan Anak PDF
Kesehatan Ibu Dan Anak PDF
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Upaya kesehatan ibu dan anak adalah upaya di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan ibu hamil, ibu bersalin, ibu menyusui, bayi
dan anak balita serta anak prasekolah. Pemberdayaan masyarakat bidang KIA
masyarakat dalam upaya mengatasi situasi gawat darurat dari aspek non klinik terkait
yang dibentuk dari, oleh dan untuk masyarakat, dalam hal penggunaan alat tranportasi
pencacatan pemantauan dan informasi KB. Dalam pengertian ini tercakup pula
Tujuan program kesehatan ibu dan anak adalah tercapainya kemampuan hidup
sehat melalui peningkatan derajat kesehatan yang optimal, bagi ibu dan keluarganya
14
15
c. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan bayi, anak balita, ibu hamil, ibu
d. Meningkatnyan mutu pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas, ibu
1. Pelayanan antenatal :
ketentuan waktu minimal 1 kali pada triwulan pertama, minimal 1 kali pada
2. Pertolongan Persalinan
b. Dukun bayi :
Terlatih : ialah dukun bayi yang telah mendapatkan latihan tenaga kesehatan
Tidak terlatih : ialah dukun bayi yang belum pernah dilatih oleh tenaga
kesehatan atau dukun bayi yang sedang dilatih dan belum dinyatakan lulus.
3) Jarak persalinan terakhir dan kehamilan sekarang kurang 2 tahun atau lebih
dari 10 tahun
5) Berat badan kurang dari 38 kg atau lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm
kongenital
2) Tekanan darah tinggi yaitu sistole lebih dari 140 mmHg dan diastole lebih dari
90 mmHg
4) Eklamsia
5) Perdarahan pervaginaan
13) Penyakit kronis pada ibu antara lain jantung, paru, ginjal
14) Riwayat obstetri buruk, riwayat bedah sesar dan komplikasi kehamilan
18
4) Bayi dengan ikterus neonatorum yaitu ikterus lebih dari 10 hari setelah lahir
untuk pelayanan kesehatan ibu dan bayi yang wajib dilaksanakan yaitu cakupan
a. Pengertian :
Kunjungan ibu hamil K4 adalah ibu hamil yang kontak dengan petugas kesehatan
kali, trimester II minimal 1 kali dan trimester III minimal 2 kali. Standar 5T yang
dimaksud adalah :
4. Pemberian imunisasi TT
b. Definisi operasional
Perbandingan antara jumlah ibu hamil yang telah memperoleh ANC sesuai
standar K4 di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dengan penduduk
c. Cara perhitungan
Pembilang : jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan ANC sesuai
d. Sumber data :
1. Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan ANC sesuai standar K4
diperoleh dari catatan register kohort ibu dan laporan PWS KIA.
2. Perkiraan penduduk sasaran ibu hamil diperoleh dari Badan Pusat Statistik
e. Kegunaan
standar dan paripurna. Jumlah ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan
hamil
20
quality (mutu) dan health service pelayanan kesehatan. Menurut Tjiptono (2000),
mutu merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,
manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sedangkan
Dimensi keterjangkauan atau akses artinya layanan kesehatan itu harus dapat
dengan tepat, konsisten, dan sesuai dengan situasi setempat. Dimensi efektivitas
Sumber daya kesehatan sangat terbatas. Oleh sebab itu, dimensi efisiensi sangat
melayani lebih banyak pasien dan atau masyarakat. Dengan melakukan analisis
efisien dan efektivitas, kita dapat memilih intervensi yang paling efisien.
diagnosis dan terapi tidak perlu. Pasien harus selalu mempunyai akses ke
6. Dimensi keamanan
Dimensi keamanan maksudnya layanan kesehatan itu harus aman, baik bagi
Layanan kesehatan yang bermutu harus aman dari risiko cedera, infeksi, efek
samping, atau bahaya lain yang ditimbulkan oleh layanan kesehatan itu sendiri.
7. Dimensi kenyamanan
8. Dimensi informasi
jelas tentang apa, siapa, kapan, dimana dan bagaimana layanan kesehatan itu
akan dan/atau telah dilaksanakan. Dimensi informasi ini sangat penting pada
Agar berhasil, layanan kesehatan itu harus dilaksanakan dalam waktu dan cara
yang tepat, oleh pemberi pelayanan yang tepat, dan menggunakan peralatan dan
jasa/pelayanan, yaitu :
keyakinan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas
3. Kebutuhan terhadap layanan kesehatan yang efisien dan efektif artinya biaya
4. Kebutuhan layanan kesehatan yang tepat dan layak artinya layanan kesehatan
Banyak kerangka pikir yang dapat digunakan untuk mengukur mutu. Pada
awal upaya pengukuran mutu layanan kesehatan, Donabedian (1980) dalam buku
1. Standar struktur
peralatan gedung, rekam medis, keuangan, perbekalan obat dan fasilitas. Standar
2. Standar proses
dan bagaimana sistem bekerja. Dengan kata lain, standar proses adalah playing
the game.
3. Standar keluaran
Standar keluaran merupakan hasil akhir atau akibat dari layanan kesehatan.
gagal. Keluaran (outcome) adalah apa yang diharapkan akan terjadi sebagai hasil
dari layanan yang diselenggarakan dan terhadap apa keberhasilan itu diukur.
mutu pelayanan kesehatan, yaitu faktor masukan, faktor proses, dan faktor
lingkungan.
1. Faktor Masukan
tenaga dan sarana/prasarana baik mutu maupun kuantitas tidak sesuai dengan
pula dengan dana yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan, maka sulit
2. Faktor Proses
berupa prosedur tetap (protap) sehingga mutu pelayanan mudah diukur dan
tindakan medis dan tindakan non medis dinamakan proses. Secara umum,
apabila kedua tindakan tersebut tidak sesuai dengan standar yang telah
3. Faktor Lingkungan
manajemen. Apabila kebijakan organisasi dan manajemen baik dan berjalan akan
memberikan suasana kerja yang baik pula sehingga petugas pelayanan memiliki
2.3. Puskesmas
sesuai kemampuannya.
d. Standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi apabila di satu
kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab wilayah
Kabupaten/Kota.
Menurut Departemen Kesehatan yang dikutip oleh Sulaeman (2011) saat ini
memberi kepuasan kepada pelanggan dan masyarakat sesuai dengan mutu pelayanan
dan profesionalisme.
wilayah kerjanya sejalan dengan kewenangan dan sesuai dengan desentralisasi, serta
dalam bentuk hasil kegiatan puskesmas dan dirasakan dampaknya oleh masyarakat
berarti sekecil apapun masalah yang ada harus segera terdeteksi dan segera
lainnya, serta tanggap terhadap potensi yang ada di wilayah kerjanya yang dapat
masyarakat :
pembiayaan.
kesehatan.
meliputi :
komitmen nasional, regional dan global serta yang mempunyai daya ungkit
1) Promosi Kesehatan
2) Kesehatan Lingkungan
puskesmas ini maka puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
rawat inap yang memiliki kemampuan serta fasilitas bersalin. PONED dilakukan di
jam, sebagai rujukan antara kasus-kasus rujukan dari polindes dan puskesmas
nonperawatan.
langsung terhadap ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas baik yang datang sendiri atau
atas rujukan kader/masyarakat, bidan desa dan puskesmas. Puskesmas PONED dapat
PONEK. Batasan PONED adalah bidan boleh memberikan injeksi antibiotika, injeksi
uterotonika, injeksi sedatif, plasenta manual, ekstraksi vakum, transfusi darah, dan
operasi sesar. Tujuan PONED adalah untuk menghindari rujukan yang lebih dari dua
PONED dilaksanakan oleh puskesmas dan menerima rujukan dari dan oleh
tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat desa atau masyarakat dan rujukan ke RS
33
dilaksanakan oleh tenaga atau fasilitas kesehatan di tingkat desa dan sesuai dengan
obstetri ditambah dengan melakukan transfusi darah dan bedah sesar. Sedangkan
secara intensif oleh bidan/perawat terlatih emergensi setiap saat. (Depkes RI, 2004)
komplikasi obstetri harus segera ditangani dalam waktu kurang dari dua jam,
misalnya perdarahan harus segera dilakukan tindakan dalam waktu kurang dari dua
8. Pembinaan AMP
prahospital.
2. Mempunyai dokter, bidan, perawat terlatih PONED dan siap melayani 24 jam
3. Perawat
5. Peran serta masyarakat, LSM, lintas sektoral, dan stakeholder yang harmonis
PONED, dan Rumah Sakit PONEK 24 jam merupakan rangkaian upaya percepatan
1. Peningkatan deteksi dini dan pengelolaan ibu hamil dengan risiko tinggi,
dan neonatal melalui aktivitas, efisiensi, dan efektivitas mata rantai rujukan
penurunan AKI
PONED untuk bidan desa, dokter, dan bidan Puskesmas PONED dengan
2. Ruang tindakan gawat darurat dengan instrumen dan bahan yang lengkap
pada prinsip utama kecepatan dan ketepatan tindakan, efisien, efektif, dan sesuai
37
langsung dikelola sesuai prosedur tetap, sesuai dengan buku acuan nasional
pasien, ditentukan apakah pasien akan ditangani ditingkat Puskesmas PONED atau
dirujuk ke Rumah Sakit PONEK untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik
Kementerian Kesehatan Indonesia dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan
38
bayi baru lahir. Program ini diluncurkan di Jakarta pada tanggal 26 Januari 2012 dan
dicanangkan akan berjalan selama lima tahun mulai tahun 2012 sampai 2016.
berjejaring dengan organisasi masyarakat sipil, fasilitas kesehatan publik dan swasta,
Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia. Saat ini,
AKI dan AKN sudah mengalami penurunan, namun tidak secepat yang diharapkan.
Oleh karena itu, program EMAS diluncurkan untuk mendukung pemerintah Republik
Indonesia dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi baru lahir sebesar 25%.
1. Meningkatkan kualitas pelayanan PONED dan PONEK, hal ini dapat diwujudkan
dengan cara :
neonatal
39
pencapaian kinerja
puskesmas.
2. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem rujukan antar puskesmas dan RS.
kesehatan
kesehatan.
41
Asahan dan Deli Serdang (Sumatera Utara), Kabupaten Bandung dan Cirebon (Jawa
Barat), Serang (Banten), Banyumas dan Tegal (Jawa Tengah), Malang dan Sidoarjo
Proses penentuan kabupaten yang akan menjadi area kerja EMAS, ada
1. Pemuda yang pro-aktif dan memiliki anggaran KIA serta sumber daya yang
berkesinambungan
1. RSUD dan RS swasta yang menerima pelayanan bersalin (RSB, RSIA) dengan
2. Muhammadiyah/Aisyiyah
2. PONED/mampu PONED
3. Kordinasi puskesmas dengan rujukan yang kuat dan ingin meningkatkan kualitas
yang luas dalam pelayanan untuk mengurangi angka kematian ibu dan bayi dengan
fasilitas swasta, organisasi profesi, sektor swasta, organisasi masyarakat sipil dan
masyarakat. EMAS akan memiliki fokus pada beberapa area kunci, yaitu:
43
1. Mengatasi penyebab utama kematian ibu dan bayi baru lahir (perdarahan, pre-
rendah).
2. Pemeliharaan praktik tata kelola klinik yang kuat di fasilitas kesehatan dan
3. Membina hubungan yang kuat antara fasilitas publik dan swasta dan peningkatan
dan pemanfaatan layanan kesehatan ibu dan anak bagi masyarakat miskin.
efektif, efisien, dan inovatif untuk mendukung penyediaan layanan kesehatan ibu
Jaringan vanguard terdiri dari satu RSU, dua sampai tiga rumah sakit swasta, dan
1. Memilih dan memantapkan RS dan puskesmas yang sudah cukup kuat agar
3. Membutuhkan kerjasama yang baik antara dinas kesehatan dengan rumah sakit
adalah kejadian yang tidak disangka-sangka dan memerlukan tindakan segera. Gawat
(critical) adalah suatu keadaan yang berbahaya, genting, penting, tingkat kritis suatu
penyakit. Gawat darurat medik adalah suatu kondisi yang dalam pandangan pasien,
Persalinan normal adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar dengan presentasi belakang kepala
tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi,
dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam (Prawiroharjo 2004).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang
kepala yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada
janin.
45
tidak segera ditangani akan berakibat kematian ibu dan janin. Kasus ini menjadi
penyebab utama kematian ibu, janin dan bayi baru lahir. Empat penyebab utama
dapat terjadi pada saat persalinan berlangsung, sedangkan ketiga penyebab lainnya
dapat terjadi dalam kehamilan, persalinan, dan dalam masa nifas oleh perlukaan jalan
2. Kasus infeksi dan sepsis, dapat bermanifestasi mulai dari pengeluaran cairan
koma/pingsan/tidak sadar.
4. Kasus persalinan macet, lebih mudah dikenal yaitu apabila kemajuan persalinan
tidak berlangsung sesuai dengan batas waktu yang normal, tetapi kasus
2004).
Sistem manajemen itu sendiri terdiri dari berbagai elemen. Menurut Terry
dalam buku Manajemen Kesehatan Teori dan Praktik di Puskesmas (Sulaeman, 2011)
Keterlibatan aspek manajemen sudah dijelaskan oleh WHO (2010), tanpa adanya
penerapan aspek manajemen maka penurunan AKI tidak dapat dicapai dengan segera.
dikelola dengan sumber daya yang memiliki kualifikasi yang tepat, individu dan tim
yang bekerja digerakkan untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan (actuating),
aktivitas yang dilakukan dikontrol untuk mengetahui sejauh mana hasil yang dicapai.
Hasil yang dicapai dibandingkan dengan tolok ukur yang ditetapkan dilanjutkan
ibu mungkin akan tercapai sesuai dengan target yang ingin dicapai (Sulaeman, 2011).
sistem, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling berhubungan dan saling
tergantung yang beroperasi sebagai satu keseluruhan dan pencapaian tujuan. Demgan
demikian, upaya PONED yang merupakan terobosan pelayanan kesehatan pada ibu
47
masyarakat.
Input
Output
1. Petugas Kesehatan
Proses Meningkatnya
a. Kepala
Pelaksanaan Mutu Pelayanan
Puskesmas
Program PONED Kesehatan Ibu
b. Bidan
dan Program EMAS Bersalin di
Koordinator
di Puskesmas Puskesmas
c. Petugas terlatih
PONED PONED
PONED
2. Sarana dan
Prasarana
3. Dana
Supervisi oleh kepala
Puskesmas dan Dinas
Kesehatan
sumber daya sebagai penggerak dari sebuah sistem yang dibentuk dalam organisasi.
Orang-orang yang terlibat didalam sistem ini yang berperan dalam pelaksanaan setiap
program yang ada di Puskesmas PONED termasuk program KIA sehingga dapat
mencapai output sesuai yang diharapkan yaitu meningkatnya mutu pelayanan bagi
ibu dan bayi baru lahir. Hal ini dapat terwujud karena di dalam konsep PONED,
komplikasi obstetri dan neonatal yang sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
kegiatan yang akan dilaksanakan sehingga pengawasan dan evaluasi menjadi peran
yang harus dikerjakan oleh kepala puskesmas. Melalui pengawasan yang dilakukan
dapat melihat sudah sejauh mana program yang sudah dilaksanakan berhasil di