Pengetahuan yang kurang tentang pentingnya pemenuhan gizi selama masa kehamilan
akan berpengaruh terhadap tingkat kesehatan ibu hamil dan janinnya, sehingga diperlukan
penyuluhan bagi ibu hamil dan calon ibu agar dapat mengetahui, betapa pentingnya pemenuhan
gizi selama masa kehamilan.
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Gizi ibu hamil di Posyandu “NANAS” selama
40 menit, diharapkan ibu-ibu hamil dan calon ibu hamil dapat mengetahui pentingnya
pemenuhan gizi selama masa kehamilan serta mampu memenuhi kebutuhan zat gizi ibu hamil.
Setelah mengikuti kegiatan Penyuluhan tentang Gizi pada Ibu Hamil di Posyandu “NANAS”
selama 40 menit, diharapkan ibu-ibu hamil dan calon ibu dapat mengetahui dan menyebutkan
tentang:
1. Pengertian makanan bergizi
2. Mengapa makanan bergizi diperlukan wanita hamil
3. Apa yang terjadi bila kekurangan gizi
4. Bagaimana makanan ibu hamil dan menyusuii
5. Kebutuhan makan dalam sehari untuk ibu hamil
6. Bagaimana menu sehari-hari
7. Pandangan Islam mengenai pemenuhan gizi selama massa kehamilan
Terlampir
2. 20 menit Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan Menyimak dan
secara berurutan dan teratur. memperhatikan
Materi :
1. Pengertian makanan bergizi
2. Mengapa makanan bergizi
diperlukan wanita hamil
3. Apa yang terjadi bila
kekurangan gizi
4. Bagaimana makanan ibu hamil
dan menyusuii
5. Kebutuhan makan dalam sehari
untuk ibu hamil
6. Bagaimana menu sehari-hari
7. Pandangan Islam mengenai
pemenuhan gizi selama massa
kehamilan
3. 10 menit Evaluasi :
Menyimak dan
mendengarkan
4. 5 menit Penutup :
Menjawab salam
Mengetahui,
Pembimbing PKL
A. Pengertian
Seorang wanita dewasa yang tidak hamil, keperluan gizinya dipergunakan untuk kegiatan
rutin dalam proses metabolism tubuh, aktivitas fisik, serta menjaga keseimbangan segala proses
dalam tubuh. Sedangkan pada wanita dewasa yang sedang hamil maka di samping untuk proses
yang rutin juga diperlukan energi dan gizi tambahan untuk pembentukan jaringan baru, yaitu
janin, plasenta, uterus serta kelenjar mamae.
Ibu hamil dianjurkan makan secukupnya saja, bervariasi sehingga kebutuhan akan aneka
macam zat gizi bisa terpenuhi. Kebutuhan yang meningkat ini untuk mendukung persiapan kelak
bayi dilahirkan. Cara makan yang berlebihan harus dihindari, karena dapat merugikan sendiri.
Bagaimanapun juga penambahan jumlah gizi harus disesuaikan dengan keperluannya.
Kebutuhan lemak pada ibu hamil tidak perlu dikurangi, apalagi sayur-sayuran serta buah segar.
Bila berat badan si ibu tetap saja atau mungkin menurun, mka dianjurkan mengkonsumsi semua
jenis makanan. Sebagai pedoman dalam pengawasan akan kecukupan gizi ibu hamil adalah
bagaimana kenaikan pertambahan berat badan si ibu. Sebagai standard kebiasaan kenaikan berat
badan pada ibu hamil menurut Committee on Nutritional (1990) adalah sekitar 7 kg sampai 18
kg. Untuk ibu gemuk (BMI > 26-29 pertambahan berat badan sekitar 7kg -11,5 kg Untuk ibu
normal (BMI 19,8-26) maka pertambahan 11,5 kg – 16 kg. Untuk ibu kurus (BMI < 19,8
pertambahan berkisar 12,5 kg – 18 kg. Dengan berpegangan pada nilai ini maka jika terjadi
kelebihan berat badan maka dianjurkan untuk mengurangi konsumsi karbohidrat serta gula-gula.
Pada ibu hamil yang kekurangan gizi maka perlu pemberian kalori tambahan agar tubuh segera
mengalami kondisi yang ideal, meskipun berbagai literatur menyebutkan bahwa ibu hamil
kurang gizi, bisa melahirkan anak tanpa ada kelainan apapun. Akan tetapi risiko kehamilan serta
saat melahirkan tentunya lebih tinggi dibandingkan ibu hamil dengan kondisi gizi yang
sempurna.
Pada ibu hamil terutama pada pertengahan usia kandungannya, sering mengalami
pembengkakan pada kakinya. Hal ini bisa di atasi dengan mengurangi konsumsi makanan yang
mengandung ion Natrium dan Klorida (Garrow and James, 1993). Kebutuhan tambahan gizi
pada ibu hamil harus benar-benar diperhitungkan, sehingga tidak mengakibatkan kelebihan yang
bisa berakibat merugikan. Adapun makanan yang sangat dianjurkan pada masa kehamilan adalah
susu, telur, sayur, buah, mentega, margarin, serta vitamin, utamanya vitamin A, D dan C.
Jaminan terbaik dari konsumsi kalori yang cukup selama hamil adalah peningkatan berat
badan sesuai dengan pertambahan usia kehamilan, peningkatan berat badan optimal tergantung
pada tinggi badan ibu hamil, struktur tulang dan status gizi sebelum hamil. Pola peningkatan
berat badan juga penting, pola ideal dari peningkatan berat badan selama hamil adalah adanya
peningkatan 1 – 2 kg selama trimester pertama, diikuti dengan peningkatan rata 0,4 kg per
minggu selama akhir dua semester. Selama trimester kedua umumnya peningkatan berat badan
menandakan peningkatan volume darah, pembesaran payudara, uterus (rahim) dan berhubungan
dengan jaringan dan cairan serta simpanan lemak ibu hamil (Committee on Nutritional, 1990).
Peningkatan berat badan yang tidak sesuai (< 1 kg per bulan) selama trimester dua dan
tiga atau peningkatan berat badan yang berlebihan (> 3 kg per bulan) harus dievaluasi dan perlu
mendapatkan konseling nutrisi. Kekurangan atau kelebihan nutrisi dapat menyebabkan kelainan
yang tidak diinginkan pada ibu hamil. Kekurangan makanan dapat menyebabkan anemia,
abortus, partus prematour, insersia uteri, hemorgia postpartum, sepsis puerperalis, dan
sebagainya. Sedangkan makan secara berlebihan karena ibu hamil sering salah mengerti dengan
arti makan untuk “dua orang” dapat menyebabkan bayi terlalu besar. Sebaiknya ibu hamil makan
secukupnya sesuai dengan kebutuhan selama kehamilannya. Makanan tidak perlu mahal akan
tetapi mengandung protein baik hewani maupun nabati. Seperti diketahui kebutuhan nutrisi
selama kehamilan adalah meningkat. Adapun kebutuhan tersebut digunakan untuk pertumbuhan
janin dan plasenta (ari-ari), pertambahan volume darah, pertumbuhan kelenjar susu sebagai
persiapan untuk menyusui dan metabolisme tubuh yang meningkat.(Committee on Nutritional,
1995; Soetjiningsih, 1995)
Makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan adalah makanan yang mengandung zat
pertumbuhan atau pembangun yaitu protein, selama itu juga perlu tambahan vitamin dan mineral
untuk membantu proses pertumbuhan itu. Sesuai dengan usia pertumbuhan kehamilan mulai dari
trimester pertama hingga ketiga banyak keluhan ibu hamil yang mempengaruhi keinginan untuk
makan. Pada kehamilan trimester pertama umur kehamilan 0-3 bulan umumnya timbul keluhan-
keluhan seperti rasa mual, ingin muntah, pusing-pusing, selera makan berkurang sehingga timbul
kelemahan dan malas beraktivitas. Pada saat ini belum diperlukan tambahan kalori, protein,
mineral serta vitamin yang berarti karena janin belum tumbuh dengan pesat dan kebutuhan gizi
dapat disamakan dengan keadaan sebelum hamil, tetapi yang perlu diperhatikan adalah bahwa
ibu hamil harus tetap makan agar tidak terjadi gangguan pencernaan, bentuk makanan biasa, dan
untuk menghindari rasa mual dan muntah posi makanan kecil akan tetapi frekuensi makan
sering. Energi serta gizi pada saat seperti ini hanya diperlukan untuk memelihara kesehatan serta
vitalisnya, disampng tentunya mensuplai kebutuhan janin yang sedang diproses.
Depkes RI, 2000. Diet Rendah Garam, Pozi Pusat Depke RI, Jakarta.
Soeparman dkk, 1987, Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I edisi 2. UI Press, Jakarta