Anda di halaman 1dari 10

Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No.

1, Juni 2017 ISSN 2477-0361

Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13, No. 1, Juni 2017, Hal. 97-106
DOI: http://10.22146/bip.26069
ISSN 1693-7740 (Print), ISSN 2477-0361 (Online)
Tersedia online di https://jurnal.ugm.ac.id/bip

LITERASI INFORMASI PUSTAKAWAN DI PERPUSTAKAAN


FAKULTAS TEKNIK UGM MENGGUNAKAN PENGEMBANGAN
MODEL THE BIG6
1
Yudistira
1
Pustakawan Universitas Gadjah Mada
e-mail: yudistira.geologi@mail.ugm.ac.id

Naskah diterima: 5 April 2017, direvisi: 9 Mei 2017, disetujui: 12 Juni 2017

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui literasi informasi pustakawan di Perpustakaan Fakultas Teknik
UGM berdasarkan model the big6 dan untuk mengetahui tahapan-tahapan literasi informasi pustakawan di
Perpustakaan Fakultas Teknik UGM untuk masing-masing tahapan berdasarkan model the big6. Metode yang
peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini merupakan penelitian populasi,
dimana seluruh populasi dijadikan sampel penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pustakawan di
Perpustakaan Fakultas Teknik UGM yang berjumlah 4 orang. Analisis data menggunakan rumus mean & grand
mean. Berdasarkan data yang telah diolah diketahui bahwa literasi informasi pustakawan di Perpustakaan
Fakultas Teknik UGM tergolong dalam kategori baik dibuktikan dengan nilai grand mean sebesar 3,20. Dari
tahapan definisi masalah tergolong sangat baik dengan nilai 3,28. Dari tahapan strategi pencarian informasi,
tergolong sangat baik dengan nilai 3,27. Dari tahapan tahapan lokasi dan akses, tergolong sangat baik dengan
nilai 3,38. Dari tahapan penggunaan informasi, tergolong baik dengan nilai 2,88. Dari tahapan sintesa, tergolong
baik dengan nilai 3,21. Dari tahapan evaluasi, tergolong baik dengan nilai 3,20. Penelitian ini diharapkan dapat
memberikan masukan kepada perpustakaan untuk mempertahankan dan meningkatkan keterampilan dalam
bidang literasi informasi.
Kata kunci: Literasi Informasi, Pustakawan, The Big6 Model

ABSTRACT

This research aims to know librarian literacy information in the Library of Faculty of Engineering UGM
based on the big6 model and to know the stages of librarian literacy information in the Library of Faculty of
Engineering UGM for each stage based on the big6 model. The method that the researchers use in this research is
descriptive quantitative. This research is a population study, where the entire population is used as a research
sample. The population in this research is all librarians in the Library Faculty of Engineering UGM which
amounted to 4 people. Data analysis using mean & grand mean formula. Based on the data that has been
processed it is known that librarian literacy information in the Library of Faculty of Engineering UGM belong to
the category well proved with the grand mean value of 3.20. From the stages the definition of the problem is very
good with a value of 3.28. From the stages of information search strategy, classified very well with a value of
3.27. From the stages of the location and access stage, it is very good with 3.38. From the stages of the use of
information, quite well with the value of 2.88. From the synthesis stage, it is quite good with a value of 3.21. From
the evaluation stage, it is good with 3.20. This research is expected to provide input to the library to maintain and
improve skills in the field of information literacy.

Keyword: Information Literacy, Librarians, The Big6 Model.

97
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No. 1, Juni 2017 ISSN 2477-0361

A. PENDAHULUAN F a k u l t a s Te k n i k m e n g a l a m i p e r g a n t i a n
1. Latar Belakang kepemimpinan. Di bawah pemimpin yang baru ini
Era milenium ditandai dengan perpustakaan Fakultas Teknik semakin berbenah ke
berkembangnya teknologi informasi dan arah lebih baik. Banyak terobosan-terobosan baru
komunikasi yang berdampak pada mudahnya yang dilakukan untuk memberikan pelayanan yang
seseorang memperoleh akses terhadapinformasi. lebih baik. Pengelola perpustakaan berusaha untuk
Setiap hari jutaan informasi dihasilkan dalam melakukan sinergi antara perpustakaan, mahasiswa,
berbagai bentuk media. Fakta tersebut menunjukan dan dosen guna mendukung kegiatan Tri Dharma
bahwa ledakan informasi tidak bisa terbendung dan Perguruan Tinggi.
tersebar luas yang mengakibatkan data semakin Kondisi perpustakaan Fakultas Teknik saat ini,
kompleks dan beragam. pustakawan dituntut untuk memiliki keterampilan-
Banyaknya informasi yang tersedia saat ini keterampilan atau soft skills dalam mengelola
apakah menjadikan seseorang mampu mencari, informasi dan menyajikannya kepada pemustaka.
menggunakan, mengevaluasi dan memanfaatkan Salah satu keterampilan yang harus dimiliki adalah
dengan efektif? Sesungguhnya memiliki informasi menguasai literasi informasi. Dengan menguasai
bukan berarti semua kebutuhan akan informasi dapat literasi informasi, pustakawan akan mudah
terpenuhi. Hal ini disebabkan informasi yang menyeleksi informasi yang relevan dan berkualitas
dimiliki tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan, sesuai dengan kebutuhan pemustaka.
atau informasi yang dimiliki tidak bisa Berdasarkan masalah yang telah diutarakan di
dipertanggungjawabkan kebenarannya. atas maka penulis tertarik untuk mengkaji literasi
Kemampuan untuk mendapatkan informasi dalam informasi pustakawan di Perpustakaan Fakultas
pemenuhan kebutuhan informasi tidak muncul Teknik UGM dengan menggunakan pengembangan
dengan sendirinya, sehingga kemampuan untuk model Big6.
mendapatkan informasi adalah kemampuan yang
dimiliki oleh setiap orang dengan tingkat 2. Tujuan Penelitian
k e m a m p u a n y a n g b e r b e d a - b e d a . Ti n g k a t Peneltian ini bertujuan untuk mengetahui
kemampuan inilah yang menentukan seberapa baik tingkat literasi informasi pustakawan di
hasil dari analisis informasi yang ditemukan atau p e r p u s t a k a a n F a k u l t a s Te k n i k d a l a m
produk informasi yang dihasilkan. mendefinisikan masalah informasi, menentukan
Kemampuan dalam mencari, mengevaluasi, strategi pencarian informasi, menentukan lokasi dan
mengorganisasikan serta menggunakan informasi akses informasi, menggunakan informasi,
secara efektif akan menghasilkan keterampilan yang mensintesa informasi, dan mengevaluasi informasi.
diperlukan bagi seorang pustakawan dalam
menjalankan tugas sehari-hari, termasuk 3. Manfaat Penelitian
mengajarkan literasi informasi kepada pemustaka.
Manfaat dari penelitian ini adalah:
Sehubungan dengan kelimpahruahan
informasi yang dinyatakan di atas, maka seharusnya a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan barometer
mahasiswa juga memiliki kemampuan literasi terhadap sejauh mana tingkat literasi informasi
informasi dalam belajar. Hal ini tidak saja yang dimiliki pustakawan di perpustakaan
mendukung mahasiswa yang bersangkutan untuk Fakultas Teknik UGM.
dapat belajar dan menyelesaikan studi dengan b. Memberi pemahaman tentang pentingnya
efektif, namun hal itu akan mendukung mahasiswa menguasai lierasi informasi di era globalisasi
untuk belajar berbagai keterampilan literasi informasi.
informasi, mengakses dan memperbaharui
pengetahuannya sebagai bekal untuk bekerja. B. TINJAUAN PUSTAKA
(Solomon, 2012 dalam Baskoro, 2015) 1. Pengertian Literasi Informasi
P e r p u s t a k a a n F a k u l t a s Te k n i k U G M Literasi informasi pertama kali ditemukan
merupakan salah satu dari perpustakaan yang ada di oleh American Information Industry Association
UGM. Pada 2010-2011 secara fisik perpustakaan Paul G.Zurkowski pada tahun 1974 dalam
Fakultas Teknik bertransformasi menjadi sebuah proposalnya yang ditunjukan kepada The National
gedung perpustakaan yang megah dan dapat Commission on Libraries and Information Science
dikatakan mewah. Pada tahun 2012 perpustakaan (NCLIS) di Amerika Serikat. Paul Zurkowski

98
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No. 1, Juni 2017 ISSN 2477-0361

menggunakan ungkapan tersebut untuk 2. Tujuan Literasi Informasi


menggambarkan “teknik dan kemampuan” yang Literasi informasi merupakan kemampuan
dikenal dengan istilah literasi informasi yaitu yang sangat penting untuk dimiliki seseorang
kemampuan untuk memanfaatkan berbagai alat-alat terutama dalam dunia akademis. Pada saat ini semua
inforamsi serta sumber-sumber informasi primer orang dihadapkan dengan berbagai jenis sumber
untuk memecahkan masalah mereka (Zurkowski, informasi yang berkembang sangat cepat, akan
1974). Lebih lanjut, Zurkowski mengusulkan bahwa tetapi belum tentu semua informasi itu dapat
keterampilan literasi informasi harus dipercaya dan sesuai dengan kebutuhan para pencari
diimplementasikan secara nasional karena informasi. Literasi informasi akan membuat orang
urgensinya yang tidak dapat ditawar-tawar lagi dapat belajar secara mendiri dan dapat berinteraksi
berkaitan dengan prediksi tentang perkembangan dengan berbagai informasi.
jumlah informasi baik dalam hal jumlah, media dan Menurut Doyle dalam Wijetunge (2005)
teknologi yang akan terus meningkat. dengan memiliki keterampilan literasi informasi
Dalam penelitian yang diselenggarakan oleh maka seorang individu mampu:
Delphi Study dan dilaporkan kepada National a. Menentukan informasi yang akurat dan lengkap
Forum of Information Literacy, Christina Doyle yang akan menjadi dasar dalam mengambil
menjelaskan definisi literasi inforamsi sebagai keputusan.
“kemampuan untuk mengakses, mengevaluasi dan b. M e n e n t u k a n b a t a s a n i n f o r m a s i y a n g
menggunakan informasi dari berbagai sumber yang dibutuhkan.
variatif” (Doyle, 1992 dalam Baskoro, 2015).
c. Memformulasikan kebutuhan informasi.
Menurut ALA (America Library Association)
dalam Presidential Committee on Information d. Mengidentifikasi sumber informasi yang
Literacy dikatakan bahwa “information literacy is a potensial.
set of abilities requiring individuals to recognize e. Mengembangkan strategi penelusuran yang
when information is needed and have the ability to sukses.
locate, evaluate, and use effectively the needed f. Mengakses informasi yang dibutuhkan secara
information” (ALA, 1989). efektif dan efisien.
Selain itu menurut The Society of College, g. Mengevaluasi informasi.
National and University Libraries (SCONUL) h. Mengorganisasikan informasi.
menyatakan bahwa “Manusia yang memiliki literat i. Menggabungkan informasi yang dipilih
informasi akan mendemonstrasikan sebuah menjadi dasar pengetahuan seseorang.
kesadaran bagaimana mereka mengumpulkan, j. Menggunakan informasi secara efektif untuk
menggunakan, mengatur, mensistesis, dan mencapai tujuan tertentu.
menciptakan informasi-informasi dan data secara
Berdasarkan paparan yang telah diuraikan di
etis dan memiliki keahlian informasi untuk
atas, maka literasi informasi mempunyai tujuan
melakukannya dengan efektif” (SCONUL, 2011).
untuk membantu seseorang dalam memenuhi
Definisi lain diberikan oleh Verzosa (2009) kebutuhan informasinya baik untuk kehidupan
bahwa literasi informasi diartikan sebagai sebuah pribadi (pendidikan, kesehatan, pekerjaan) maupun
keahlian dalam mengakses dan mengevaluasi lingkup masyarakat.
informasi secara efektif untuk memecahkan masalah
dan membuat keputusan. Seseorang yang memiliki
keahlian ini mengerti bagaimana belajar untuk 3. Manfaat Literasi Informasi
belajar karena mereka tahu bagaimana mengelola Dengan memiliki kemampuan literasi
informasi, mengevaluasi, memilah-milah dan informasi kita mudah mengatasi dalam berbagai hal
menggunakan sesuai dengan etika yang berlaku. berkaitan dengan kegiatan penelusuran informasi.
Berdasarkan pendapat di atas, maka penulis Literasi informasi bermanfaat dalam persaingan di
dapat menyimpulkan bahwa literasi informasi era globalisasi informasi sehingga pintar saja tidak
adalah kemampuan akan melek informasi, cukup tetapi yang utama adalah kemampuan dalam
kemampuan untuk mencari, menggunakan, belajar secara terus-menerus (Gunawan, 2008).
mengevaluasi informasi secara cepat dan efisien.

99
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No. 1, Juni 2017 ISSN 2477-0361

Selain itu menurut (Adam, 2009 dalam 1. The Big 6


Dzulikram, 2013) beberapa manfaat literasi Model literasi informasi the Big 6
informasi yaitu: dikembangkan oleh Mike Eisenberg dan Bob
1. Membantu mengambil keputusan Berkowits. Salah satu model literasi informasi
Literasi informasi membantu kita dalam yang banyak digunakan di sekolah-sekolah,
mengambil keputusan untuk memecahkan institusi pendidikan tinggi dan perusahaan.
masalah. Ketika orang tersebut memiliki Diambilkan dari Big6.com, model ini
informasi yang cukup maka orang tersebut mendasarkan identifikasi dalam enam langkah
dapat mengambil keputusan dengan tepat. yakni: pendefinisian tugas, strategi pencarian
informasi, lokasi dan akses, penggunaan
2. Menjadi manusia pembelajar di era ekonomi informasi, melakukan sintesis, dan melakukan
pengetahuan evaluasi.
Dengan memiliki kemampuan literasi informasi Ta h a p p e n d e f i n i s i a n t u g a s m e n c o b a
maka semakin terbuka untuk selalu melakukan memperlihatkan bagaimana masalah informasi
pembelajaran sehingga dapat belajar secara didefinisikan dan identifikasi kebutuhan. Tahap
mandiri. strategi pencarian informasi dilakukan dengan
menentukan semua sumber-sumber informasi
yang ada dan kemudian memilih yang terbaik.
3. Menciptakan pengetahuan baru Tahap penentuan lokasi dan akses merupakan
Seseorang yang memiliki kemampuan literasi tahap melakukan pencarian dan menemukan
informasi akan mampu memilih informasi mana informasi dalam sumber-sumber yang ada.
yang benar dan mana yang salah. Sehingga tidak Kemudian tahap penggunaan informasi yakni
mudah percaya dengan informasi yang bagaimana kita menghadapi informasi yang
diperoleh dan dengan begitu akan muncul telah diperoleh dan mengekstrasi dalam
pengetahuan baru. informasi-informasi yang relevan. Sedangkan
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka pada tahap sintesis, adalah bagaimana
dapat diketahui bahwa literasi informasi mempunyai mengorganisasi informasi dari berbagai sumber
manfaat di era globalisasi informasi bagi semua yang ada dan kemudian menampilkan informasi
orang khususnya pustakawan. Pustakawan yang tersebut atau menyajikan informasi. Tahap
menguasai literasi informasi mampu mengelola, terakhir dari proses model ini adalah
menggunakan dan mengevaluasi inforamsi tersebut mengevaluasi dengan cara menilai efektifitas
menjadi sebuah pengetahuan untuk menyelesaikan produk dan efisiensi prosesnya.
suatu masalah dan berguna untuk mengambil suatu
keputusan. 2. Seven Pillars
The 7 Pillars (SCONUL), dari Society of
4. Model Literasi Informasi College, berisi 7 langkah Literasi Informasi
Keberadaan model untuk mengidentifikasi yang dibuat cenderung disiapkan untuk
berbagai komponen serta menunjukkan hubungan digunakan dalam universitas, dan perguruan
antar komponen. Model literasi biasanya dibuat tinggi, yaitu: recognise information need,
sebagai acuan pelaksanaan literasi inforamsi di distinguish way of addressing gap, construct
sebuah perpustakaan. Dengan adanya model maka strategies for locating, locate and access,
tahapan literasi informasi menjadi lebih jelas. compare and evaluate, organize, apply and
Keterampilan yang dikuasai oleh pemustaka juga communicate, synthesise and create.
lebih jelas, sehingga semua tahapan keterampilan Setiap pilar menggambarkan sebuah rangkaian
yang dijadikan sebagai sesi pelatihan informasi bisa pernyataan yang berhubungan dengan kesatuan
dikembangkan lebih lanjut sesuai dengan kebutuhan keterampilan atau kompetensi dan kesatuan
institusi tersebut (Baskoro, 2015). sikap/pemahaman. Sulistyo-Basuki (2012)
Sulistyo-Basuki (2012) menyampaikan bahwa membagi model tujuh pillar dalam dua
ada 4 model informasi yang terkenal yakni The Big 6, himpunan ketrampilan yaitu mengetahui
Seven Pillars, Empowering 8 dan the Seven Faces. bagaimana menentukan lokasi informasi serta

100
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No. 1, Juni 2017 ISSN 2477-0361

mengaksesnya (ketrampilan teknologi Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka


informasi), dan mengetahui bagaimana penulis lebih memilih untuk menggunakan model
memahami serta menggunakan informasi Big6 karena banyak diaplikasikan di institusi-
(ketrampilan dasar perpustakaan). Identify, institusi termasuk bagi perguruan tinggi.
scope, plan dan gather merupakan pilar yang
menggambarkan ketrampilan atau kompetensi 5. Pustakawan
terkait teknologi informasi. Sedangkan Menurut Undang-Undang Nomer 43 Tahun
evaluate, manage, dan present merupakan pilar 2007 disebutkan bahwa pustakawan adalah
yang menggambarkan keterampilan terakait seseorang yang memiliki kompetensi yang diperoleh
pemahaman dan penggunaan informasi. melalui pendidikan serta mempunyai tugas dan
tanggung jawab untuk melaksanakan pengolahan
3. Empowering 8 dan pelayanan perpustakaan.
Empowering 8 (E-8) adalah sebuah model Selain itu Sulistyo-Basuki (1993) menyatakan
pemecahan masalah untuk model pembelajaran bahwa pustakawan adalah tenaga profesional yang
berbasis sumber belajar. E-8 dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari yang berkecimpung
pada bulan November 2004 dalam International dalam dunia buku. Sedangkan menurut Soetminah
Workshop on Information Skills for Learning di (1992) menyatakan pustakawan adalah pegawai
University of Colombo, Sri Lanka. Kegiatan ini negeri sipil yang yang berijazah di bidang
didukung oleh International Federation of perpustakaan, dokumentasi dan informasi yang
Library Association/Action for Development diberi tugas secara penuh oleh pejabat yang
through Library Programme (IFLA/ALP) dan berwenang untuk melakukan kegiatan perpustakaan
National Institute of Library and Information dan dokumentasi pada unit-unit perpustakaan
Science (NILIS) di University of Colombo. instansi pemerintah dan atau unit tertentu lainnya.
Model literasi informasi ini dikembangkan oleh Unit perpustakaan adalah satuan kerja perpustakaan
orang-orang Asia untuk orang Asia dan yang sekurang-kurangnya mempunyai 1.000 judul
dianggap sebagai model yang merefleksikan bahan pustaka yang terdiri sekurang-kurangnya atas
kondisi orang-orang Asia. Berisi 8 langkah 2.500 eksemplar dan dibentuk dengan keputusan
Literasi Informasi yang terdiri dari : identify, pejabat yang berwenang.
Explore, Select, Organize, Create, Present, Jadi yang dimaksud pustakawan dalam
Assess, and Apply. penelitian ini adalah seseorang yang memiliki
kompetensi yang diperoleh melalui pendidikan
4. The Seven Faces dan/atau pelatihan kepustakawanan serta
Model ini dikenalkan oleh Bruce dengan mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk
menggunakan tiga strategi pendekatan perilaku, melaksanakan pengolahan dan pelayanan
pendekatan konstruktivis, dan pendekatan perpustakaan.
relasional. Pendekatan perilaku yang
menggambarkan seorang yang melek informasi 6. Pustakawan dan Literasi Informasi
harus dapat menunjukkan karakteristik tertentu Peran pustakawan dalam melayani
dan keterampilan tertentu yang dapat diukur. penggunanya sangat beragam. Salah satunya adalah
Pendekatan konstruktivis memberikan tekanan sebagai “manajer informasi” yang mengelola
kepada pembelajar dalam mengkonstruksi informasi pada satu sisi, dengan pengguna informasi
gambaran domainnya, seperti pembelajaran pada sisi lain. Informasi yang banyak dan terdapat
berbasis persoalan. Pendekatan relasional yang dalam berbagai wadah yang jumlahnya selalu
dimulai dengan menggambarkan fenomena bertambah harus dikelola dengan baik (Hermawan
dalam bahasa yang dialami seseorang (Sulistyo- S. dan Zen, 2010).
Basuki 2012). Sedangkan (Pendit, 2003) menyatakan bahwa
Pada model ini terdapat tujuh wajah literasi tugas fungsi pustakawan antara lain adalah
informasi yakni konsepsi teknologi informasi, mendukung dan memastikan kelancaran proses
konsepsi sumber informasi, konsepsi proses pembentukan pengetahuan lewat layanan-layanan
informasi, konsepsi pengendalian informasi, informasi yang diberikannya. Oleh karena itu,
konsepsi konstruksi pengetahuan, konsepsi pustakawan harus mampu menentukan jenis-jenis
perluasan pengetahuan dan konsepsi kearifan. informasi yang sesuai dengan penggunanya. Dengan

101
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No. 1, Juni 2017 ISSN 2477-0361

kata lain, peran pustakawan adalah sebagai penyaji dengan menggunakan metode deksriptif kuantitatif.
informasi yang relevan dan berkualitas. Pustakawan Perhitungan kuantitatif dilakukan untuk mengelola
harus mampu menyediakan fasilitas, suasana, dan instrumen kuesioner atau angket. Hasil angka
sistem yang memungkinkan pencarian pencarian kuantitatif tersebut akan diterjemahkan secara
dan penemuan informasi yang relevan dan deskriptif untuk mendapatkan kesimpulan hasil
berkualitas di tengah banjir informasi yang semakin kajian.
deras melanda para pengguna perpustakaan dan para Menurut Narbuko dan Achmadi (2009)
pencari informasi pada umumnya. penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
Sejalan dengan pokok pikiran di atas, Naibaho untuk menuturkan pemecahan masalah yang ada
(2011) menyatakan bahwa tugas pustakawan tidak sekarang berdasarkan data-data, jadi penelitian
bisa dipisahkan dari tugas dan fungsi perpustakaan deskriptif juga menyajikan data, menganalisis dan
sebagai lembaga penyedia dan pengelola informasi menginterpretasi.
yang bertugas memberikan akses seluas-luasnya
bagi pengguna untuk mendapatkan informasi yang 1. Populasi dan Sampel
tepat secara efisien. Selain sebagai sumber Menurut Sugiyono (2006) populasi adalah
informasi, perpustakaan juga merupakan sebuah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
instansi non formal yang menyediakan koleksi dan subjek yang mempunyai kualiatas dan karakteristik
informasi yang beraneka ragam dan berguna untuk tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
mengubah cara berfikir, bertingkah laku dan dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
berperasaan dalam menghadapi kehidupan yang
terus berubah. Fungsi inilah yang menjadi kunci atau Populasi dalam penelitian ini adalah
rujukan bagi pustakawan dalam menjalankan pustakawan di Perpustakaan Fakultas Teknik UGM.
tugasnya, dimana pustakawan tidak cukup hanya Pustakawan dalam penelitian ini adalah sesuai
menyediakan akses informasi, tetapi juga dengan yang telah dijelaskan dalam landasan teori,
menyediakan informasi tersebut bermanfaat bagi yaitu seseorang yang bekerja di perpustakaan atau
penggunanya dalam rangka mencapai masyarakat lembaga informasi sejenisnya yang memiliki
cerdas dan berpikir kritis. keahlian dan keterampilan di bidang ilmu
perpustakaan, dokumentasi, dan informasi yang
Berdasarkan beberapa pendapat di atas peran diperoleh melalui pendidikan formal maupun non
dan tugas pustakawan adalah pustakawan sebagai formal serta memiliki tugas dan tanggung jawab
penyaji informasi yang relevan dan berkualitas untuk melaksanakan pengelolaan dan pelayanan
sesuai dengan kebutuhan para pemustaka, perpustakaan. Data yang diperoleh jumlah
pustakawan dituntut menguasai keterampilan dalam pustakawan adalah 4 orang.
menelusur informasi atau literasi informasi.
Dengan menguasai literasi informasi, Tabel 1.
kemampuan pustakawan akan berkembang sehingga Pustakawan di Perpustakaan Fakultas Teknik UGM
diharapkan bisa: No Nama Jabatan
1. Menggabungkan minat, keterampilan, dan 1. Puwoko, SIP, M.A. Penanggung Jawab Perpustakaan
kepercayaan diri dalam menulis mengenai 2. Bagus Wijaya, SIP, S.Kom. Layanan Digital
pekerjaan dan pengetahuan di bidang 3. Sugeng, A.Md. Pengolahan Bahan Pustaka
kepustakawanan dan informasi. 4. Isnaini Syamsiati, S.Sos. Layanan Sirkulasi
2. Menghasilkan karya tulis dalam berbagai
bentuk, terutama yang dapat meningkatkan Penelitian ini merupakan penelitian populasi,
profesionalisme pustakawan. di mana seluruh populasi menjadi sampel penelitian
3. Mengidentifikasi dan mengumpulkan tulisan atau total sampling. Dengan demikian, seluruh
yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan pustakawan di Perpustakaan Fakultas Teknik UGM
disebar luaskan melalui berbagai media (blog, dijadikan responden.
majalah internal, jurnal, dan sebagainya).
2. Instrumen Penelitian
C. METODE PENELITIAN Sugiyono (2006) menyebutkan instrument
Penelitian mengenai literasi informasi penelitian adalah suatu alat yang digunakan
pustakawan di perpustakaan Fakultas Teknik UGM mengukur fenomena alam maupun sosial yang
menggunakan pengembangan model Big6 adalah diamati. Metode yang digunakan untuk

102
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No. 1, Juni 2017 ISSN 2477-0361

mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah sub variabel definisi masalah. Kemudian dari tiap-
metode kuesioner atau angket, yang berisi butir-butir tiap butir pernyataan tersebut diolah menggunakan
pertanyaan yang akan diisi oleh responden. Jenis rumus mean sehingga diperoleh nilai rata-ratanya.
kuesioner dalam penelitian ini adalah kuesioner
tertutup, dengan skala inkeles, yaitu sejenis Tabel 3
Hasil ringkasan nilai sub variabel definisi masalah
kuesioner tertutup, seperti tentang prestasi belajar
Nilai Rata-
bentuk pilihan ganda yang terdiri empat alternatif No Indikator
Rata
Kategori
jawaban, karena diharapkan responden lebih cepat 1 3,50 Sangat Baik
menentukan pilihannya (Arikunto, 2002). Mendefinisikan
2 masalah informasi 3,35 Sangat Baik
Penulis menggunakan kuesioner tertutup 3 3,30 Sangat Baik
dengan skala inkeles karena memberi kemudahan 4 Mengidentifikasikan 3,29 Sangat Baik
kepada responden dalam memberikan jawaban dan 5 kebutuhan informasi 3 Baik
lebih praktis serta sistematis. Adapun isi kuisioner Jumlah 16,44
didasarkan pada teori yang telah dikemukakan di
atas mengenai Big6 antara lain: Data yang diperoleh tabel 3 di atas kemudian
nilai diolah menggunakan rumus grand mean, yaitu
Tabel 2
Kisi-kisi instrument penelitian dengan cara menjumlahkan nilai total rata-rata
hitung dibagi jumah pernyataan. Sehingga dapat
Varibel Sub Variabel Indikator
1. Mendefinisikan diketahui sub variabel definisi masalah secara
1. Definisi keseluruhan nilai rata-ratanya adalah 3,28 dan dapat
masalah informasi
masalah
2.Mengidentifikasikan dikategorikan sangat baik.
kebutuhan informasi
1.Menetapkan semua
2. Strategi 2. Sub Variabel Strategi Pencarian Informasi
sumber yang dapat
pencarian
digunakan Sub variabel strategi pencarian informasi
informasi
2.Menyeleksi sumber meliputi menetapkan semua sumber yang dapat
terbaik
1.Melokasikan sumber-
digunakan dan menyeleksi sumber terbaik. Terdapat
sumber (baik isi 4 butir pernyataan untuk mengukur sub variabel
3. Lokasi dan
maupun fisik) strategi pencarian informasi.
2.Menemukan
Literasi akses
informasi dalam Tabel 4
informasi sumber-sumber yang Hasil ringkasan nilai sub variabel strategi pencarian informasi
pustakawan ada
Nilai Rata-
1.Menghubung- No Indikator Kategori
Rata
4. Penggunaan hubungkan informasi
informasi 2.Menyarikan informasi 6 Menetapkan semua 3,05 Baik
yang relevan 7 sumber yang dapat 3,52 Sangat Baik
1.Mengorganisasi 8 digunakan 3,50 Sangat Baik
informasi dari Menyeleksi sumber
5. Sintesa berbagai sumber 9 terbaik 3,01 Baik
2.Mempresentasikan Jumlah 13,08
informasi
1.Menilai produk
2.Menilai proses
Data yang diperoleh tabel 4 di atas, dapat
6. Evaluasi diketahui bahwa nilai keseluruhan sub variabel
strategi pencarian informasi setelah dihitung
menggunakan rumus grand mean adalah 3,27 dan
D. HASIL DAN PEMBAHASAN termasuk dalam kategori sangat baik.
Hasil penelitian mengenai Literasi Informasi
Pustakawan di Perpustakaan Fakultas Teknik UGM 3. Sub Variabel Lokasi dan Akses
berdasarkan pengembangan model The Big6.
Tahap ini merupakan tahap dimana seseorang
harus memiliki kemampuan untuk menggunakan
1. Sub Variabel Definisi Masalah indeks. Hampir semua informasi yang berbentuk
Indikator definisi masalah meliputi cetak dan elektronik tersusun dalam indeks, agar
mendefinisikan masalah informasi yang akan dicari memungkinkan ditemukan kembali dengan cepat.
dan mengidentifikasi kebutuhan informasi. Terdapat Terdapat 4 pernyataan untuk mengukur indikator
5 butir pernyataan untuk mengukur indikator dari dari sub variabel lokasi dan akses.

103
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No. 1, Juni 2017 ISSN 2477-0361

Tabel 5 Tabel 7
Hasil ringkasan nilai sub variabel lokasi dan akses Hasil ringkasan nilai sub variabel sintesa
Nilai Rata- Nilai Rata-
No Indikator Kategori No Indikator Kategori
Rata Rata
10 3,47 Sangat Baik 18 Mengorganisasi 2,75 Baik
Melokasikan sumber-
informasi
11 sumber (baik isi 3,62 Sangat Baik 19 dari berbagai sumber 3,05 Baik
12 maupun fisik) 3,55 Sangat Baik
Menemukan informasi 20 Mempresentasikan 3,45 Sangat Baik
21 informasi 3,60 Sangat Baik
13 dalam sumber-sumber 2,88 Baik
yang ada Jumlah 12,85
Jumlah 13,52
Data yang diperoleh tabel 7 di atas, dapat
Data yang diperoleh tabel 5 di atas, dapat diketahui bahwa nilai keseluruhan dari sub variabel
diketahui bahwa nilai keseluruhan dari sub variabel sintesa setelah dihitung menggunakan rumus grand
lokasi dan akses setelah dihitung menggunakan mean adalah 3.21 dan termasuk dalam kategori baik.
rumus grand mean adalah 3,38 dan termasuk dalam
kategori sangat baik.
6. Sub Variabel Evaluasi
Dalam tahap ini, diharapkan adalah bagaimana
4. Sub Variabel Penggunaan Informasi seseorang dapat memberikan penilaian terhadap
Dalam tahap ini kita dihadapkan pada masalah hasil dan proses yang telah berhasil dilaluinya.
pencarian cara yang efektif untuk menyaring dan Indikator dari evaluasi meliputi menilai produk dan
memeras informasi yang banyak jumlahnya tersebut menilai proses. Terdapat 2 butir pernyataan untuk
menjadi informasi yang terseleksi dan siap dipakai mengukur indikator dari sub variabel evaluasi.
dalam berbagai permasalahan kita. Jika kasusnya
Tabel 8
adalah menulis, maka pada tahap ini kita akan Hasil ringkasan nilai sub variabel evaluasi
dihadapkan pada tahap di mana semua informasi Nilai Rata-
sudah berada dan kita harus menyeleksi informasi No Indikator Kategori
Rata
yang ada tersebut. Terdapat 4 butir pernyataan untuk 22 Menilai produk 3,30 Sangat Baik
mengukur indikator sub variabel penggunaan 23 Menilai proses 3,10 Baik
informasi. Jumlah 6,40

Tabel 6 Data yang diperoleh tabel 8 di atas, dapat


Hasil ringkasan nilai sub variabel penggunaan informasi
diketahui bahwa nilai keseluruhan dari sub variabel
Nilai Rata-
No Indikator
Rata
Kategori sintesa setelah dihitung menggunakan rumus grand
14 Menghubung- 2,54 Baik
mean adalah 3,20 dan termasuk dalam kategori baik.
15 hubungkan informasi 3,20 Baik
16 Menyarikan informasi 3,15 Baik 7. Analisis Hasil Penelitian Literasi Informasi
17 yang relevan 2,66 Baik Berdasarkan analisis dari beberapa sub
Jumlah 11, 55 variabel di atas, maka dapat diketahui hasil literasi
informasi pustakawan di Perpustakaan Fakultas
Data yang diperoleh tabel 6 di atas, diketahui Teknik UGM seperti tersebut pada tabel 9.
bahwa nilai keseluruhan dari sub variabel lokasi dan
akses setelah dihitung menggunakan rumus grand Tabel 9
Hasil ringkasan nilai variabel literasi informasi
mean adalah 2,88 dan termasuk dalam kategori baik.
Sub Variabel Nilai
No Literasi Rata- Kategori Nilai Total
Informasi Rata Rata-Rata
5. Sub Variabel Sintesa Sangat
Dalam langkah ini, kita melakukan Definisi masalah
1 3,28 Baik
penggabungan berbagai informasi yang telah Strategi pencarian Sangat
2 informasi 3,27 Baik
didapatkan dan masih tersebar secara konsep. Sangat
Indikator dari sintesa meliputi mengorganisasi Lokasi dan akses 3,20
3 3,38 Baik
informasi dari berbagai sumber dan Penggunaan
mempresentasikan informasi. Terdapat 4 butir 4 informasi 2,88 Baik
5 Sintesa 3,21 Baik
pernyataan untuk mengukur indikator dari sub 6 Evaluasi 3,20 Baik
variabel sintesa. Jumlah 19,22

104
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No. 1, Juni 2017 ISSN 2477-0361

a. Nilai sub variabel definisi masalah adalah 3,28,


artinya literasi informasi pustakawan dalam
mendefinisikan masalah tergolong sangat baik.
b. Nilai sub variabel strategi pencarian informasi
adalah 3,27, artinya literasi informasi
pustakawan dalam menerapkan strategi
pencarian informasi tergolong sangat baik.
c. Nilai sub variabel lokasi dan akses adalah 3,38,
artinya literasi informasi pustakawan dalam
menentukan lokasi dan akses informasi
tergolong sangat baik.
d. Nilai sub variabel penggunaan informasi adalah
Data yang diperoleh tabel 8 dan bagan di atas 2,88, artinya literasi informasi pustakawan
dapat dijelaskan bahwa sub variabel lokasi dan akses dalam menggunakan informasi tergolong baik.
mempunyai nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan
e. Nilai sub variabel sintesa adalah 3,21, artinya
dengan sub variabel lainnya yaitu 3,38 yang berarti
literasi informasi pustakawan dalam melakukan
tergolong sangat baik. Adapun sub variabel yang
sintesa/penggabungan terdapat informasi yang
mendapatkan nilai rata-rata lebih rendah adalah
didapat tergolong baik.
definisi masalah sebesar 3,28, sub variabel strategi
pencarian informasi sebesar 3,27, sub variabel f. Nilai sub variabel evaluasi adalah 3,20, artinya
sintesa sebesar 3,21, sub variabel evaluasi 3,20 dan literasi informasi pustakawan dalam melakukan
sub variabel penggunaan informasi mempunyai nilai evaluasi terhadap produk informasi tergolong
paling rendah yaitu 2,88 yang berarti responden baik.
belum dapat menggunakan informasi dengan baik.
Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden Saran
mengenai butir pernyataan sub variabel penggunaan 1. Perpustakaan Fakultas Teknik UGM perlu
informasi, sebagian besar responden menjawab mempertahankan dan meningkatkan lagi
kadang-kadang yang berarti responden jarang pelatihan literasi informasi bagi pustakawan,
melakukan analisis terhadap informasi yang didapat. karena keterampilan literasi informasi menjadi
Secara keseluruhan total nilai rata-rata analisis sangat penting di era globalisasi informasi.
data literasi informasi yaitu 3,20. Dari rata-rata Dengan demikian pustakawan akan mampu
keseluruhan analisis data literasi informasi tersebut memilih dan menyeleksi informasi yang relevan
dapat disimpulkan bahwa literasi informasi dan berkualitas sesuai kebutuhan para pengguna
pustakawan di Perpustakaan Fakultas Teknik UGM perpustakaan.
berdasarkan pengembangan model the big6 2. Pustakawan dianjurkan untuk mempelajari
tergolong dalam kategori baik. lebih dalam pada tahapan penggunaan
informasi, yaitu dengan cara
E. KESIMPULAN menganalisis/memeriksa setiap informasi yang
Kesimpulan diperoleh sebelum informasi tersebut
digunakan karena dari informasi yang
1. Berdasarkan nilai rata-rata keseluruhan tentang
didapatkan belum tentu sesuai dengan
literasi informasi pustakawan di Perpustakaan
kebutuhan untuk memecahkan masalah yang
Fakultas Teknik UGM berdasarkan model the
dihadapi.
big6 secara keseluruhan nilai yang diperoleh
yaitu 3,20. Dilihat dari skala interval maka
literasi informasi pustakawan di Perpustakaan
Fakultas Teknik UGM tergolong dalam
kategori baik.
2. Literasi informasi pustakawan di Perpustakaan
Fakultas Teknik UGM untuk masing-masing
tahapan atau sub variabel berdasarkan
pengembangan model the big6 adalah sebagai
berikut:

105
Berkala Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Vol. 13 No. 1, Juni 2017 ISSN 2477-0361

DAFTAR PUSTAKA Soetminah. (1992). Perpustakaan Kepustakawanan


American Library Association. (1989). Presidential dan Pustakawan. Kanisius, Yogyakarta.
Committee on Information Literacy: Final Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Administrasi.
Report. Washington, DC, ALA, US. Edisi Revisi. Alfabeta, Bandung.
Dzulikram, Y. (2013). Kemampuan Literasi Sulistyo-Basuki. (1993). Pengantar Ilmu
Informasi Mahasiswa Pada Layanan Perpustakaan. Gramedia Pustaka Utama,
American Corner di UPT Perpustakaan IAIN Jakarta.
Walisongo Semarang Menurut Association of Sulistyo-Basuki. (2012). “Literasi Informasi dan
College and Research Libraries. L i t e r a s i D i g i t a l . ” I S I P I I Wo r k s h o p
http://eprints.undip.ac.id/40750/. Download: P ro c e e d i n g s ” . h t t p : / / s u l i s t y o b a s u k i .
5 Oktober 2016, wordpress.com/2013/03/25/literasi-
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu informasi-dan-literasi-digital/. Download: 9
Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta. Oktober 2016.
Baskoro, D. G., & Jonatan, E. (2015). Kompetensi The Society of College, National and University
Literasi Informasi Pustakawan Universitas Libraries. (2011). The SCONUL Seven Pillars
Swasta di Lingkungan Kopertis Wilayah III. of Information Literacy: Core Model For
Jurnal Pustakawan Online Tahun 2015, 1-13. Higher Education. UK: SCONUL Working
http://pustakawan.perpusnas.go.id/jurnal/201 Group on Information Literacy.
5/index.html. Download: 10 Oktober 2016. Undang-Undang Tentang Perpustakaan Nomer 43
Gunawan, A.W., Lien, D.A., Aruan, D. A., Kusuma, Ta h u n 2 0 0 7 . h t t p : / / p e r p u s n a s . g o . i d /
S., & Adriyanto, S. (2008).7 Langkah Literasi law/undang-undang-nomor-43-tahun-2007-
Informasi: Knowledge Managemen”. tentang-perpustakaan/, Download: 15 Oktober
Universitas Atmajaya, Jakarta. 2016.
Hermawan S. R., & Zen, Z. (2010). Etika Wi j e t u n g e , P. , & A l a h a k o o n , U . ( 2 0 0 5 ) .
Kepustakawanan:Suatu Pendekatan Empowering 8: the Information Literacy
Terhadap Kode Etik Pustakawan Indonesia. Model Developed in SriLanka to Underpin
Sagung Seto, Jakarta. Changing Education Paradigms of Sri Lanka.
Naibaho, K. (2007). Menciptakan Generasi Literat Sri Lanka Journal of Librarianship &
Melalui Perpustakaan. Majalah Visi Pustaka, Information Management Vol 1, No. 1 pp.31-
Vol. 19. No. 3. http://www.perpusnas.go.id/ 41. http://doi.org/10.4038/sllim.v1i1.430,
magazine/menciptakan-generasi-literat- Download: 7 Oktober 2016.
melalui-perpustakaan/ . Download: 8 Oktober Zurkowski, P.G. (1974). The Information Service
2016. Environment Relationships and Priorities.
Narbuko, C., & Achmadi, A. (2009). Metodologi Related Paper No. 5. Washington, DC, US:
Penelitian. Bumi Aksara, Jakarta. National Commission on Libraries and
Pendit, P. L. (2003). Penelitian Ilmu Perpustakaan Information Science, National Program for
dan Informasi: Suatu Pengantar Diskusi Library and Information Services.
Epistimologi dan Metodologi. JIP Fakultas
Sastra Universitas Indonesia, Jakarta.

106

Anda mungkin juga menyukai