Anda di halaman 1dari 18

PERCOBAAN VIII

REAKSI-REAKSI KIMIA DAN REAKSI REDOKS


I.Tujuan Percobaan
1. Mempelajari jenis reaksi kimia secara sistematis
2. Mengamati tanda-tanda terjadinya reaksi
3. Menuliskan persamaan reaksi dengan benar
4. Menyelesaikan persamaan reduksi dari setiap percobaan

II.Landasan Teori
Bagian dari ilmu kimia adalah memepelajari reaksi kimia, yaitu
perubahan yang terjadi apabila senyawa kimia berinteraksi membentuk
senyawa baru yang berbeda. Reaksi kimia merupakan suatu hal yang sangat
menakjubkan untuk diteliti. Bagian yang menyenangkan dari ilmu kimia adalah
memperhatikan terjadinya reksi kimia. Pada ilmu kimia juga dipelajari unsur-
unsur kimia yang terdapat di alam. Unsur-unsur tersebut memiliki berbagai
macam bahan kimia yang terkandung didalamnya. Prinsip dari prinsip kimia
lainnya menyediakan landasan keberhasilan kimia seperti penciptaan bahan-
bahan yang sebelumnya tidak dikenal, yang paling penting dalam ilmu kimia
,yaitu teori dan kimia terapan. Deskriptif dari kimia yaitu suatu pelajaran
mengenai unsur-unsur dan senyawanya, bila mungkin didasarkan pada
pemikiran dasar mengenai struktur dan sifat bahan. Pada hal ini pembelajaran
konsep kimia unsur pada unsur-unsur yang berada dalam sistem periodik yaitu
118 memiliki kekhasan sifat serta manfaat masing-masing dalam membentuk
suatu materi. Unsur tersebut akan membentuk reaksi kimia apabila
dilaksanakan reaksi. Persamaan reaksi kimia dapat dituliskan dalam dua cara
yaitu persamaan perkataan dan persamaan simbol. Persamaan perkataan
adalah persamaan kimia yang memberi nama pereaksi-pereaksi dan nama hasil
reaksinya, misalnya hidrogen bereaksi dengan oksigen menghasilkan air.
Persamaan simbol adalah suatu singkatan dalam menggunakan rumus kimia
dari pereaksi. Bilangan oksidasi monoatomik tidak sama dengan muatan ionnya
dan angka indeks menunjukan bilangan oksidasi. Reaksi redoks apabila terjadi
perubahan muatan pada ion poliatomik (Astusik et al., 2017).
Reaksi redoks merupakan reaksi yang dimana terdapat perubahan
bilangan oksifdasi atau muatan. Dalam reaksi redoks selalu terdapat unsur
yang tepat teroksidasi bersama-sama dengan unsur yang tereduksi, sebab
reaksi redoks terjadi karena perpindahan elektron. Reduktor melepaskan
elektron sedangkan oksidator menangkap atau menerima elektron. Reduktor
merupakan unsur yang mereduksi unsur yang melepaskan elektron, sedangkan
oksidator merupakan unsur yang teroksidasi ,unsur dari luar (Chang, 2005).
Reaksi redoks atau reaksi reduksi dan reaksi oksidasi adalah istilah
bilangan yang menggambarkan perubahan bilangan oksidasi atau dalam suatu
reaksi kimia. Hal ini dapat berupa proses redoks yang sederhana seperti
oksidasi karbon untuk menghasilkan karbon dioksida atau reduksi karbon oleh
hidrogen sehingga menghasilkan metana atau dapat menjadi proses yang
kompleks seperti oksidasi gula pada tubuh manusia melalui serangkaian
kompleks transfer elektron. Oksidasi adalah proses yang mengakibatkan
hubungan satu elektron atau lebih dari dalam zat atau atom, ion dan muatan.
Bila suatu unsur dioksidasi kembali ke harga positif. Reduksi adalah suatu
proses yang mengakibatkan hilangnya satu elektron (Nurieta et al., 2017).
Jika air yang mengandung besi atau mangan dibiarkan terbuka terkena
udara atau oksigen maka reaksi oksidasi besi atau mangan akan timbul dengan
lambat. Oleh karena itu di dalam sistem pengolahan air senyawa mangan dan
besi valensi dua tersebut dengan berbagai cara di oksidasi menjadi senyawa
yang memilkiki valensi lebih tinggi yang tidak larut dalam air, sehingga dapat
dengan mudah dipisahkan secara fisik. Mangan didalam memiliki kelarutan
yang besar dalam air larutan (Gapsari, 2017).
Pada anoda terjadi reaksi oksidasi terhadap anion atau ion negatif.
Anoda tersebut dari logam seperti besi stainles steel akan mengalami oksidasi
membentuk Fe(OH)2. Gas hidrogen dari katoda membentuk flok Fe(OH)2 dalam
larutan yang terangkat ke permukaan, flokulasi terjadi karena ada flok menjadi
besar dan pada akhirnya mengendap. Pengikat flok pada proses
elektrokoagulasi di bantu kecepatan pengadukan yang di lakukan untuk
mempercepat proses pengikatan dalam proses pengolahan sehingga dapat cepat
terjadi pengendapan. Fe(II) terlarut dapat bergabung dalam zat yang organik
dan membentuk senyawa kompleks yang dapat di tulis atau sulit untuk
dhilangkan dengan reaksi biasa. OH reduksi yang terbentuk mempunyai
potensial oksidasi sehingga di harapkan mampu mengoksidasi senyawa besi
kompleks zat organik. Hal ini bertujuan untuk mengetahui efesiensi penurunan
besi menggunakan H2O2 untuk berinteraksi terhadap reaksi oksidasi,
kecendrungan besi teroksidasi jauh berkurang bila dicampur dengan logam
tertentu (Yulianingtyas etal., 2017).
Ilmu kimia merupakan salah salah satu bagian dari ilmu pengetahuan
yang menjelaskan tentang proses berlangsungnya suatu reaksi. Dalam
memahami proses reaksi tersebut sangat dibutuhkan pengetahuan dasar dan
ilmu lainnya seperti ilmu fisika, ilmu biologi, dan ilmu matematika. Salah satu
reaksi yang diajarkan dalam ilmu kimia adalah reaksi reduksi dan oksidasi
(redoks) untuk mempermudah dalam memahami konsep reaksi redoks dan di
anjurkan terlebih dahulu memahami ilmu dasar matematika dan fisika.
Perhitungan yang ada dalam reaksi redoks dengan mudah di selesaikan dengan
konsep ilmu matematika sedangkan penyelesaian muatan harus dengan ilmu
fisika. Ada tiga pokok metode atau cara untuk menyelesaikan redoks, yaitu
metode pelepasan dan penangkapan oksigen, metode perubahan elektron dan
metode perubahan biloks (Bukhari, 2017).
Menurut Endriani et al (2011) Pemahaman siswa terhadap fenomena
reaksi kimia dapat dikategorikan berikut ini:
a. Deskripsi sederhana
b. Proses perpindahan
c. Proses modifikasi
d. Proses dari transformasi
e. Proses intermediet
f. Proses reaksi kimia
Konsep alternatif siswa dalam reaksi kimia terdiri dari lima konsep, yaitu:
a. Pembakaran dari spiritus identik dengan penguapan spiritus
b. Setiap zat yang menghasilkan air saat dipanaskan atau dibakar, maka zat
tersebut pasti mengandung air
c. Konsep massa dakam reaksi kimia sebelum reaksi dan sesudah reaksi
berbeda tidak sesuai dengan hukum kekekalan massa, meliputi massa
paku dalam proses perkaratan sama dengan massa paku yang berkarat dan
massa paku yang berkarat lebih ringan daripada paku awal
d. Pembakaran zat (spiritus, gula, kertas, kayu) tidak ada mengasilkan zat
baru, hanya mengalami perubahan dan zatnya tetap sama
e. Hasil reaksi dapat dikembalikan ke bentuk awal sebelum terjadinya suatu
reaksi kimia dengan menggunakan cara-cara fisika
Menurut Sunarya (2010), umumnya reaksi-reaksi kimia di gilongkan
menurut jenisnya sebagai berikut:
a. Reaksi penggabungan, yaitu reaksi dimana dua buah zat bergabunng
membentuk zat ketiga.
b. Reaksi penguraian, yaitu suatu reaksi senyawa tunggal membentuk dua
atau lebih zat baru.
c. Reaksi pendesakan atau pergantian tunggal, yaitu raksi dimana suatu
unsur bereaksi dengan senyawa menggantikan unsur yang terdapat dalam
senyawa itu.
d. Reaksi metatesis atau reaksi pertukaran ganda, yaitu reaksi yang
meibatkan pertukaran bagian dari pereaksi.
e. Reaksi pebakaran, yaitu reaksi suatu zat dengan oksigen, biasanya bereaksi
cepat disertai pelepasan kalor meebentuk nyala.
III. Alat dan Bahan
3.1 Alat
 Tabung reaksi
 Pipet tetes
 Spatula
 Bunsen
 Kaki tiga
 Cawan krus

3.2 Bahan
 Serbuk Mg
 Kristal CuSO4.5H2O
 Larutan Agno3
 Serbuk Cu
 Larutan Hcl
 Larutan Hg(No3)2
 Larutan Ki
 Larutan HNO3
 Larutan H2SO4
 Larutan NaOH
 Larutan H3PO4
 Larutan KMnO4
 NaHSO3
 CuSO4
 ZnSO4
 Na2C2O4
 Larutan Pb(NO3)2
 Larutan NaNO3
 H2O2
 Larutan kanji
IV. Prosedur kerja
4.1 Reaksi penggabungan

Mg

Dimasukan seujung sudip kedalam krus


Dibakar pada nyala bunsen
Diamati dan dicatat hasilnya

Hasil
4.2 Reaksi pengurain

Kristal CuSO4.5H2O

Dimasukan seujung sudip ke dalam tabung


reaksi
Dibakar pada nyala bunsen
Diamati dan dicatat hasilnya

Hasil

4.3 Reaksi penggantian tunggal

1ml larutan AgNO3 0,01 M

Diisi kedalam tabung reaksi


Dimasukan 0,1 gr serbuk Cu
Dikocok
Diamati dan dicatat hasilnya

1ml HCl 0,1 M

Diisi kedalam tabung reaksi


Dimasukan 0,1 gr serbuk Mg
Diamati dan dicatat hasilnya

Hasil
4.4 Reaksi pengganti rangkap

1 ml AgNO3 0,01 M. 1ml Hg(NO3)2 0,1 M, 1 ml Hg(NO3)2 0,1 M

Disediakan 3 tabung reaksi


Diisi tabung reaksi pertama 1 ml AgNO3 0,01 M
Diisi tabung reaksi kedua 1ml Hg(NO3)2 0,1 M
Diisi tabung reaksi ketiga 1 ml Hg(NO3)2 0,1 M
Diisi ketiga tabung reaksi dengan 1 ml KI 0,1 M
Diamati dan dicatat hasilnya

1 ml AgNO3 0,01 M. 1ml Hg(NO3)2 0,1 M, 1 ml Hg(NO3)2 0,1 M

Disediakan 3 tabung reaksi


Diisi tabung reaksi pertama 1 ml AgNO3 0,01 M
Diisi tabung reaksi kedua 1ml Hg(NO3)2 0,1 M
Diisi tabung reaksi ketiga 1 ml Hg(NO3)2 0,1 M
Diisi ketiga tabung reaksi dengan 1 ml Na3PO4 1 M

Hasil

4.5 Reaksi netralisasi

Llarutan (1 ml) HNO3, H2SO4, H3PO4 (0,1 M)

Disediakan 3 tabung reaksi


Ditambahkan masing-masing tabung dengan satu tetes
indikator fenoftalen
Diteteskan masing-masing tabung reaksi dengan larutan
NaOH0,1 M sampai terjadi perubahan warna
Diamati dan dicatat jumah tetesan NaOH yang dipakai

Hasil
4.6 reaksi redoks serta perubahan warna

0,5 ml H2SO4 6M dan 0,5 ml KmnO4

Diisi tabung reaksi x 0,5 ml H2SO4 6M dan 0,5 ml KmnO4


0,1 M
Diteteskan larutan Na2C2O4 0,1 M
Diamati perubahan warna

3 ml NaHSO3 0,1 M dan 1 ml NaOH

Diisi tabung reaksi xI 3 ml NaHSO3 0,1 M dan 1 ml


NaOH
Dikocok
Diteteskan ml KmnO4 0,1 M ke dalam tabung reaksi xI
Diamati dan dicatat setap tetes penambahan
KmnO4 sampai terjadi perubahan

1 ml HCl 6M dan 1 gr KmnO4

Diisi tabung reaksi xII dengan 1 ml HCl 6M


Ditambahkan 1 gr KmnO4
Dipanaskan dieari asam
diamatimyangmterjadi

Hasil
4.7 beberapa reaksi redoks

2 ml CuSO4 0,5 M

Dimasukkan dalam tabung reaksi


Ditambahkan sepotong logam Zn
Dibiarkan beberapa menit
Dicatat apa yang terjadi
Dimasukkan logam Cu kedalam larutan ZnSO4 0,5 M
Dicatat apa yang terjadi
Dijelaskan keadaan diatas denagn daftar potensial
elektrode reduksi

Pb(NO3)2 0,5 M dan NaNO3 0,5 M

Dicampurkan Pb(NO3)2 0,5 M dan NaNO3 0,5 M


Dimasukan sedikit serbuk Mg
Dicatat urutan logam
Ditulis persaamaan reaksi

5 tetes H2O2 0,1 M

Didalam tabung reaksi ditambahkan 5 tetes H2O2 0,1 M


dan KI 0,1M
Ditambahkan 1 tetes larutan kanji
Di catat pengamatan

FeCl30,1 M

Dimasukkan di dalam tabung reaksi


Ditambah 10 tetes H2SO4 1M dan 10 tetea KI 0,1M
Ditambahkan 1 tetes larutan kanji
Di catat pengamatan

Hasil
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Reaksi redoks merupakan reaksi yang terjadi karena perubahan bilangan
oksidasi atom-atom pada sebuah reaksi kimia. Reduksi merupakan
bertambahnya elektron sedangkan oksidasi merupakan berkurangnya elektron.
Persamaan Reaksi Bukti terjadinya reaksi
A. Reaksi penggabungan
2Mg + O2 → 2MgO Timbul gas
B. Reaksi Penguraian
CuSO4 .5H2O → CuSO4 + 5H2O Kristal putih
C. Reaksi Penggantian Tunggal
1. Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag Larutan bening + endapan
2. Mg + 2HCl → MgCl2 + H2 hitam
D. Reaksi Penggantian Rangkap Larutan bening + endapan
1. AgNO3 + KI → AgI + KNO3 hitam
2. Hg(NO3)2 + 2KI → HgI2 + 2KNO3 Larutan hijau pucat
3. Al(NO3)3 + 3KI → AlI3 + 3KNO3 Larutan jingga + endapan
4. 3AgNO3 + Na3PO4 → Ag3PO4 +
3NaNO3 Larutan kuning + endapan
5. 3Hg(NO3)2 + 2Na3PO4 → Hg3(PO4)2
+ 6NaNO3 Larutan cokelat + endapan
6. Al(NO3)3 + Na3PO4 → AlPO4 +
3NaNO3 Larutan kuning + endapan
E. Reaksi Netralisasi
1. HNO3 + NaOH → NaNO3 + H2O Endapan putih
2. H2SO4 + 2NaOH → NaSO4 2H2O
3. H3PO4 + 3NaOH → Na3PO4 + 3H2O
F. Reaksi Redoks Ungu (20 tetes)
1. 3Na3C2O4 + KmnO4 → MnC2O4 + Ungu (40 tetes)
NaC2O4 + 2H2O
2. NaHSO4 + KmnO4 → MnC2O4 + Ungu (20 tetes)
NaC2O4 + 2CO2 + 2H2O
3. 16HCl + 2KMnO4 → 2KCl +
2MnCl2 + 2H2O +5Cl2 Warna cokelat(endapan)

Warna ungu tua dan putih

Berubah warna jadi cokelat

5.1 Reaksi penggabungan


Reaksi penggabungan yaitu reaksi pembentukan senyawa dari unsur-
unsurnya. Fungsi dari pemanasan Mg dengan nyala bunsen adalah Mg bereaksi
dengan O2 yang ada disekitarnya, sehingga terjadi penggabungan. Setelah Mg
pada tabung reaksi dibakar tidak terjadi perubahan dari segi warna, tetapi ada
gas atau asap putih yang dihasilkan. Hal ini telah sesuai literatur.

2Mg + O2 → 2MgO
5.2 Reaksi penguraian
Reaksi penguraian adalah suatu reaksi dimana senyawa terpisah
menjadi zat-zat yang lebih sederhana. Fungsi dari dilakukannya pemanasan
yaitu untuk melepaskan kristal air (hidrat) dari CuSO 4.5H2O. Pada CuSO4.5H2O
sebelum dipanaskan warnanya biru, lalu setelah dipanaskan berubah warna
menjadi putih. Hasil yang diperoleh yaitu molekul air menguap atau terurai.
Tanda-tanda terjadinya reaksi yaitu perubahan warna dari kristal CuSO 4.5H2O
yang awalnya berwarna biru berubah menjadi putih.

CuSO4 .5H2O → CuSO4 + 5H2O

5.3 Reaksi Penggantian Tunggal


Reaksi penggantian tunggal adalah suatu reaksi dimana sebuah unsur
memindahkan unsur lain dalan suatu senyawa. Funsi dari penambahan AgNO3
pada Cu menggantikan Ag karena pada deret elektro Ag terletak dibawah Cu.
Tanda terjadinya reaksi yaitu terbentuknya endapan hitam pada larutan.
Penggantian tunggal disebut tunggal karena hanya menggantikan satu unsur.
Hasil yang diperoleh kurang sesuai dengan literatur yangs eharusnya terjadi
perubahn warna.
Cu + 2AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag
Mg + 2HCl → MgCl2 + H2

5.4 Reaksi Penggantian Rangkap


Reaksi penggantian rangkap adalah reaksi dimana terjadi pertukaran
antara senyawa. Didalam reaksi penggantian rangkap ada dua zat bertukar
anion. Dua zat dalam larutan bertukar pasangan yang artinya unsur dari suatu
zat bertukar dengan anion yang lain. Pada saat penambahan KI pada AgNO 3
terjadi perubahan warna yaitu larutan bening menjadi larutan hijau pucat,
pada Hg(NO3)2 Larutan berubah menjadi larutan jingga dan ada endapan, pada
Al(NO3)3 larutan berubah menjadi larutan kuning dan ada endapan. Fungsi
penambahan Na3PO4 pada larutan AgNO3, Hg(NO3)2 DAN Al(NO3)3 adalah untuk
mengganti NO3 pada AgNO3 dengan PO42- pada Na3PO4. Tanda-tanda terjadinya
reaksi yaitu terjadi perubahan warna dan terciptanya endapan pada ketiga
larutan tersebut. Hasil percobaan yang diperoleh telah sesuai dengan literatur.

AgNO3 + KI → AgI + KNO3


Hg(NO3)2 + 2KI → HgI2 + 2KNO3
Al(NO3)3 + 3KI → AlI3 + 3KNO3
3AgNO3 + Na3PO4 → Ag3PO4 + 3NaNO3
3Hg(NO3)2 + 2Na3PO4 → Hg3(PO4)2 + 6NaNO3
Al(NO3)3 + Na3PO4 → AlPO4 + 3NaNO3
5.5 Reaksi Netralisasi
Reaksi netralisasi merupakan reaksi penetralan dimana asam ditambah
basa akan mejadi garam dan air. Pada percobaan ini digunakan tiga larutan
asam yaitu HNO3, H2SO4, dan H3PO4. Funsi dari penambahn indikator
fenolftalein yaitu untuk mengindikasi larutan HNO3, H2SO4, dan H3PO4 sebagai
larutan asa karena warna yang dihasilkan yaitu bening. Menurut literatur
HNO3, H2SO4, H3PO4 merupakan asam kuatdan indikator pp berwarna bening.
NaOH ditambahkan untuk mereaksikan larutan asam menjadi garam. Hal ini
dikarenakan NaOH merupakan basa kuat. Larutan yang melarutkan asam kuat
dan basa kuat akan terjadi reaksi yang disebut reaksi netralisasi. Hasil yang
diperoleh yaitu berupa garam dan air. Tanda- tanda terjadinya reaksi yaitu
perubahan warna dari beningmenjadi warna ungu muda.

HNO3 + NaOH → NaNO3 + H2O


H2SO4 + 2NaOH → NaSO4 2H2O
H3PO4 + 3NaOH → Na3PO4 + 3H2O
5.6 Reaksi Redoks serta Perubahan Warna
Reaksi redoks merupakan yang reaksinya didalam endapan oksidator
(yang mengoksidasi) dan reduktor (yang mereduksi). Pada larutan KMnO 4
ditambahkan H2SO4 digunakan sebagai pembuat suasana asam (H+) dan
ditambahkan Na2SO4 warnanya berubah menjadi coklat dan terdapat endapan.
Reaksi selanjutnya yaitu pencampuran NaHSO4 dengan NaOH gunanya untuk
menciptakan warna basa saat reaksi. Kebalikan dari reaksi netralisasi disebut
dengan reaksi hidrolisis garam.

3Na3C2O4 + KmnO4 → MnC2O4 + NaC2O4 + 2H2O


NaHSO4 + KmnO4 → MnC2O4 + NaC2O4 + 2CO2 + 2H2O
16HCl + 2KMnO4 → 2KCl + 2MnCl2 + 2H2O +5Cl2

5.7 Beberapa Reaksi Redoks


NO Percobaan Pengamatan Reaksi
1 CuSO4 + logam Zn Berkarat CuSO4 + Zn →
ZnSO4 + Cu
ZnSO4 + logam Cu Tidak ada ZnSO4 + Cu → TR
perubahan
2 Serbuk Mg + Pb(NO3)2 Endapan Mg + Pb(NO3)2→
MgNO3 + Pb
Serbuk Mg + Zn(NO3)2 Endapan Mg + Zn(NO3)2 →
Mg(NO3)2 + Zn
3 Serbuk Mg + NaNO3 Tak ada perubahan Mg + NaNO3→ TR
H2O2 + H2SO4 +KI + Berwarna biru tua 3H2O2 + H2SO4 + KI
kanji + kanji → 4H2O +
Berwarna ungu K2SO4 + I2 + O2
4 FeCl3 + H2SO4 + KI + muda 2FeCl3 + 3H2SO4 +
kanji 6KI + kanji→
Fe2(SO4)3 + 6HCl
Pada CuSO4 dan logam Zn terjadi reaksi reduksi dikarenakan pada deret
elektro Zn terletak disebelah kiri Cu yang artinya Cu tidak tereduksi oleh Zn.
Pada ZnSO4 dan logam Cu tidak terjadi reaksi reduksi dan oksidasi dikarenakan
Cu sebagai reduktor terletak disebelah kanan Zn deret elektromagnetik. Pada
percobaan Mg dengan tiga larutan Pb(NO3)2 ,Zn(NO3)2 dan NaNO3 yang terjadi
reduksi hanya pada Pb(NO3)2 dan Zn(NO3)2. Percobaan ketiga dengan
mencampurkan H2O2, H2SO4, KI dan kanjiterjadi reduksi. H2O2 merupakan
oksidator yang berfungsi sebagai donor H+. Penambahan H2SO4 berguna untuk
menciptakan suasana asam agar terjadi reaksi H2O2 dengan KI. Percobaan
keempat dengan mencampurkan FeCI3 sebagai oksidator. H2SO4 berfungsi
untuk memberi suasana asam agar terjadi reaksi antara FeCl 3 dengan KI.
VI. kesimpulan dan Saran
6.1 kesimpulan
1. Ada 5 jenis reaksi kimia
A. reaksi penggabungan
B. reaksi penguraian
C. reaksi penggantian
D. reaksi penggantian rangkap
E. reaksi netralisasi

2. Tanda tanda terjadinya reaksi:


A. timbulnya gas
B. adanya endapan
C. terjadinya perubahan warna
D. terjadi perubahan suhu
3. Reaksi oksidasi yaitu peristiwa penangkapan elektron melepas
oksigen , mengikat H2 dan biloksnya berkurang.
4. Reaksi reduksi yaitu peristiwa peelpasan elektron penangkapan
Oksigen melepas H2 dan biloksnya bertambah
6.2 Saran
Semoga praktikum berikutnya lebih kondusif dan lebih berhati-hati
agar praktikum berjalan dengan baik
DAFTAR PUSTAKA

Astutik, T.P., Fariati dan Herunata. 2017. ”Identifikasi Konsep Sukar dan
kesalahan Konsep Reaksi Redoks” . Jurnal Zarah . Vol 5(1) : 155-157.
Bukhari, 2017 . “Pendekatan Ilmu Fisika dan Matematika dalam memahami
Konsep Reaksi oksidasi-Reduksi (Redoks)” . Jurnal Dedikasi . Vol . 1 (2):
252
Chang, R . 2005 . Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti Edisi ketiga Jilid 1 . Jakarta :
Erlangga.
Endriani ., S . Rahayu dan Prayitno . 2011. “Menggali Pemahaman Siswa
Tentang Reaksi Kimia Dengan Pendekatan Fenomenografi Di salah
Satu SMP Negeri Kabupaten Malang”. Jurnal Pendidikan Kimia. Vol .
1(1) : 10-15.
Gapsari, F . 2017 . Pengantar Korosi . Malang : Universitas Brawijaya press.
Nurlela., Mawardi dan T. Kurniati . 2017 . “ Kajian Miskonsepsi Melalui Tes
Multipi Materi Reaksi Reduksi Oksidasi Kelas X IPA SMAN 1 ”.
Pontianak”. Jurnal Ar-Rafi Ilmiah . Vol 5 (2) : 77-81.
Yulianingtyas, E., E. Budiasih dan S. Marfuah . 2017 . “Pengaruh Penggunaan
Jurnal Cycle GE terhadap Kesadaran Metakonitif Siswa SMAN 8 Malang
Pada Materi Redoks”. Pontianak”. Jurnal Ar-Rafi Ilmiah . Vol 5 (2) :77-81
LAMPIRAN

A. Pertanyaan pra praktikum


1. Berikan definisi dari istilah-istilah berikut : katalis, deret elektromagnetif,
reaksi eksotermik, endapan, produk dan pereaksi !
Jawab :
a. Katalis : adalah suatu zat yang dapat memepercepat laju reaksi, namun zat
tersebut tidak ikut bereaksi.
b. Deret elektromagnetif : adalah deret yang menyatakan kekuatan untuk
mereduksi dari yang paling kuat ke yang paling lemah.
c. Reaksi eksotermik : adalah reaksi kimia yang melepaskan energi dalam
bentuk panas (kalor) ditandai dengan naiknya suhu.
d. Endapan : adalah zat yang berada di dasar campuran yang merupakan salah
satu ciri reaksi kimia.
e. Produk : adalah hasil dari reaksi kimia
f. Pereaksi : adalah zat-zat yang bereaksi
2.Terangkanlah arti lambang-lambang berikut : ∆, Wr, (s), (l), (g), dan (aq)!
Jawab :
A. ∆ : perubahan
B. Wr : energi rata-rata dalam reaksi kimia
C. (s) : zat dalam bentuk solid (padat)
D. (l) : zat dalam bentuk liquid (cairan)
E. (g) : zat dalam bentuk gas
F. (aq) : zat dalam bentuk aquos (larutan)
3. Berapa kira-kira volume dalam tabung reaksi yang berisi sepersepuluh
bagian?
Jawab :
Untuk tabung reaksi 250 ml
x 250 ml = 25 ml
4. Apakah warna indikator PP dalam larutan asam?
Jawab :
Tidak berwarna (bening)
5. Hitung massa atom Cu dari data berikut :
Bobot cawan penguap + logam M = 45,82 g
Bobot cawan penguap = 45,361 g
Bobot cawan penguap + logam Cu = 45,781 g
Jawab :
Massa atom Cu = (bobt cawan penguap + Cu) – (bobot cawan)
= 45,781 – 45,361
= 0,42 g
6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan oksidasi dan reduksi !
Jawab :
A. Oksidasi : peristiwa pelepasan elektron dan biloksnya bertambah
B. Reduksi : peristiwa penangkapan elektron dan biloksnya berkurang
7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan oksidator dan reduktor !
Jawab :
A. Oksidator : zat yang mengalami reduksi
B. Reduktor : zat yang mengalami oksidasi
B. Pertanyaan Pasca praktikum
1. Identifikasi zat-zat berikut ini !
a. Asap putih
b. Cairan tak berwarna
c. Gas yang dapat memadamkan api
d. Padatan kelabu
e. Gas tak berwarna
f. Endapan jingga
g. Endapan kuning
h. Yang mengubah warna indikator
Jawab:
a. Asap putih : gas MgO2
b. Cairan tak berwarna : H2O
c. Gas yang dapat memadamkan api : CO2
d. Padatan kelabu : Cu(NO3)2
e. Gas tak berwarna : H2
f. Endapan jingga : HgI2
g. Endapan kuning : AlI2
h. Yang mengubah warna indikator : NaOH
2. Buatlah persamaan reaksinya :
a) Logam tembaga + oksigen tembaga (II) oksida
b) Merkuri (II) nitrat + kalium bromida merkuri (I) bromida kalium
nitrat
Jawab:
a) Cu + O2 → CuO2
b) Hg(NO3)2 + KBr → HgBr2 + KNO3
3. Lengkapi persamaan reaksi berikut :
a) Hg + Fe(NO3)3 → TR
b) Zn + Ni(OH)2 → Zn(OH)2 + Ni
c) Pb(NO3)2 + K2CrO4 → TR
d) Zn(HCO3) → TR
C. Dokumentasi

Gambar1. Mg+O2 Gambar 2. ZnSO4+CU Gambar 3. FeCl3+H2SO4+KI+kanji

Gambar 4. CuSO4.5H2O Gambar 5. HCl Gambar 6. Serbuk Cu

Gambar 7. Mg(NO3)2 Gambar 8. KmnO4 Gambar 9.KI


Gambar 10.H2O2Gambar 11. Ditimbang serbuk MgGambar 12.SerbukMg

Gambar 13.HCl Gambar 14. Al (NO3)3 Gambar 15.indikator PP

Gambar 16.NaHSO4 Gambar 17. Na3PO4 Gambar 18.ZnSO4+CU

Anda mungkin juga menyukai