Anda di halaman 1dari 10

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK

STIMULASI PERSEPSI ISOLASI SOSIAL


DI PANTI SOSIAL BINA LARAS
HARAPAN SENTOSA 2

Oleh

Niken Herdiani

PROGRAM PROFESI NERS KEPERAWATAN

STIKes WIDYA DARMA HUSADA

TANGERANG

2020

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


SOSIALISASI SESI 2 PADA PASIEN ISOLASI SOSIAL

A. TOPIK
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) adalah upaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi
sejumlah klien dengan dengan masalah hubungan sosial.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum :
Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
2. Tujuan khusus :
a. Memperkenalkan diri sendiri : nama lengkap, nama panggilan, asal, dan
hoby.
b. Menanyakan diri anggota kelompok lain :nama lengkap, nama panggilan,
asal dan hobi.

C. KERANGKA TEORI

1. Definisi terapi aktivitas kelompok


Terapi aktivitas kelompok adalah terapi modalitas yang dilakukan perawat
kepada sekelompok klien yang mempunyai masalah keperawatan yang sama.
Aktivitas yang digunakan sebagai terapi, dan kelompok digunakan sebagai target
asuhan.Di dalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling bergantung,
saling membutuhkan dan menjadi laboratorium tempat klien berlatih perilaku
baru yang adaptif untuk memperbaiki perilaku lama yang maladaptive.

2. Beberapa jenis TAK (terapi aktivitas kelompok)


a. TAK sosialisasi (untuk klien dengan menarik diri yang sudah sampai pada
tahap mampu berinteraksi dalam kelompok kecil dan sehat secara fisik).
b. TAK stimulasi sensori (untuk klien yang mengalami gangguan sensori).
c. TAK orientasi realita (untuk klien halusinasi yang telah mengontrol
halusinasinya, klien waham yang telah dapat berorientasi kepada realita dan
sehat secara fisik).
d. TAK stimulasi persepsi : halusinasi (untuk klien dengan halusinasi)
e. TAK peningkatan harga diri (untuk klien dengan HDR) .
f. TAK penyaluran energy (untuk klien perilaku kekerasan yang telah dapat
mengekspresikan marahnya secara konstruktif, klien menarik diri yang dapat
berhubungan dengan orang lain secara bertahap dan sehat secara fisik).

Definisi Gangguan isolasi sosial

Isolasi Sosial adalah kondisi kesepian yang diekspresikan oleh individu dan
dirasakan sebagai hal yang ditimbulkan oleh orang lain dan sebagai suatu
keadaan negatif yang mengancam. Dengan karakteristik : tinggal sendiri dalam
ruangan, ketidakmampuan untuk berkomunikasi, menarik diri, kurangnya kontak
mata. Ketidak sesuaian atau ketidakmatangan minat dan aktivitas dengan
perkembangan atau terhadap usia. Preokupasi dengan pikirannya sendiri,
pengulangan, tindakan yang tidak bermakna. Mengekspresikan perasaan
penolakan atau kesepian yang ditimbulkan oleh orang lain. Mengalami perasaan
yang berbeda dengan orang lain, merasa tidak aman ditengah orang banyak.
(Mary C. Townsend, Diagnose Kep. Psikiatri, 1998; hal 252).
KLIEN

Kriteria
1. Klien harga diri rendah yang cukup kooperatif
2. Klien yang yang sulit mengungkapkan perasaannya melalui komunikasi verbal
3. Klien melakukan kontak mata pada klien lainya untuk mengikuti aktivitas
yang akan dilakukan.
4. Klien dengan gangguan harga diri rendah yang telah dapat berinteraksi dengan
orang lain.
5. Klien dengan kondisi fisik yang dalam keadaan sehat (tidak sedang mengidap
penyakit fisik tertentu seperti diare, thypid, dan lain-lain)

Proses seleksi
1. Berdasarkan observasi dan wawancara
2. Menindak lanjuti asuhan keperawatan
3. Penyelesaian masalah berdasarkan masalah keperawatan
4. Klien cukup kooperatif dan dapat memahami pertanyaan yang diberikan
5. Mengidentifikasikan klien dengan halusinasi yang sudah terkontrol
6. Berdasarkan informasi dan diskusi dengan perawat ruangan mengenai perilaku
klien sehari – hari
7. Mengadakan kontrak dengan klien
8. Jumlah klien : 4 orang

E. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari/Tanggal : Senin, 10 Februari 2020
b. Waktu : Pukul 10.00 s/d 10.15 WIB
c. Tempat : Lapangan
d. Lama waktu tiap fase :
 Fase orientasi : 5 menit
 Fase kerja : 10 menit
 Fase terminasi : 5 menit
2. Persiapan Lingkungan
a. Ventilasi baik
b. Penerangan cukup
c. Suasana tenang
d. Pengaturan posisi tempat duduk (setting)
3. Tim Terapis
Melaksanakan kegiatan TAK supaya berjalan dengan baik, maka tim petugas
yang akan melaksanakannya harus terdiri dari leader, co leader, fasilitatordan
observer. Adapun pembagain tugas untuk melaksanakan kegiatan Terapi
Aktivitas Kelompok(TAK) terdiri dari :
a. Leader : Niken
b. Uraian tugas :
 Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
 Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
 Menjelaskan tujuan pelaksanaa TAK
 Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
 Menyampaikan Tata tertib TAK
 Memperkenalkan diri dan memperkenalkan anggotanya untuk
saling mengenal
 Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok
 Mampu memimpin TAK dengan baik
 Memberikan reinforcement positif
 Memberikan respon yang sesuai dengan atau atas perilaku anggota
 Menutup acara diskusi.
c. Co-Leader : Bidin
Uraian tugas :
 Menyampaikan informasi dari fasilitator ke pemimpin tentang
aktivitas klien
 Mengambil alih posisi leader jika kegiatan menyimpang
 Mengingatkan pemimpin untuk lamanya waktu kegiatan
 Bersama leader menjadi contoh bentuk kerjasama yang baik
 Membantu leader mengorganisir klien
d. Fasilitator : ( Rosita,Aryani,Yeni,Fadli.,Dedi)
Uraian tugas :
 Memfasilitasi klien yang kurang aktif
 Berperan sebagai role model bagi klien selama kegiatan
berlangsung
 Mempertahankan kehadiran peserta
 Mengatur alur permainan (Menghidupkan dan mematikan musik)
 Timer (Mengatur waktu).
e. Observer : Agit
Uraian tugas :
 Mengamati jalannya kegiatan sebagai acuan untuk mengevaluasi
 Mencatat perilaku verbal dan non-verbal klien selama
berlangsungnya kegiatan
Metode TAKS
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran atau stimulasi
J. Media dan Alat
1. Spidol
2. Laptop (MP3)
3. Speaker
4. Papan nama.
5. Buku catatan dan pulpen
6. Jadwal kegiatan harian klien.
I. Nama Klien dan Ruangan

Klien yang mengikuti kegiatan berjumlah 4 orang, sedangkan sisanya sebagai


cadangan jika klien yang ditunjuk berhalangan. Adapun nama-nama klien yang akan
mengikuti TAK yaitu :
1. Ny. Rahmiwati
2. Ny. Helen
3. Ny. Hernani
4. Tn. Rudi Pramudia
5. Tn. Ibnu hail
6. Tn. Adi Wijaya
7. Tn. Nanang
8. Tn. Rifan
Setting Tempat
Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran membentuk huruf U dan
ruangan nyaman dan tenang

Keterangan:
CL

L Ket:
F F L:leader
Cl:Co.leader
F:Fasilitator
K K
O:Observer
K:Klien
K K

K K

F F
K F K

Langkah Kegiatan

1. Persiapan
 Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu isolasi sosial: menarik diri
 Membuat kontrak dengan klien
 Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
2. Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan :
 Memberikan salam terapeutik: salam dari terapis
 Evaluasi / validasi: menanyakan perasaan klien saat ini
Kontrak:
 Menjelaskan tujuan kegiatan yaitu memperkenalkan diri
 Menjelaskan aturan main sebagai berikut :
 Pasien wajib datang 10 menit sebelum acara dimulai
 Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin
kepada terapis.
 Tidak boleh makan,minum atau merokok saat TAK
 Jika ada yang membuat gaduh akan dikeluarkan dari TAK
 Setiap pasien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
 Jika ingin Bicara acungkan tangan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh
leader
 Jika peserta ingin ketoilet beri kesempatan sebelum acara dimulai
4. Tahap kerja
 Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tennis berlawanan
dengan arah jarum jam.
* pada saat tape dimatikkan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk berkenalan dengan anggota kelompok yang ada di
sebelah kanan dengan cara :
1. memberi salam
2. menyebutkan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi
3. menanyakan nama lengkap, nama panggilan, asal dan hobi lawan bicara
4. dimulai oleh terapi sebagai contoh.
- Ulangi a dan b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran
- Hidupkan kembali kaset pada tape recorder dan edarkan bola. Pada saat
tape dimatikkan, minta pada anggota kelompok memegang bola untuk
memperkenalkan anggota kelompok yang disebelah kanannya kepada
kelompok yaitu :nama lengkap, nama panggilan dimulai oleh terapis
sebagai contoh.
- Ulangi d sampai semua anggota mendapat giliran
- Beri pujian untuk setiap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan
5. Tahap terminasi.
 Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
 Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
 Rencana tindak lanjut.
 Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih memperkenalkan diri
kepada orang lain di kehidupan sehari-hari.
 Masukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan harian
klien.
 Kontrak yang akan datang.
 Menyepakati kegiatan berikut yaitu berkenalan dengan anggota kelompok.
 Menyiapkan waktu dan tempat

K. Kriteria
1. Input
 Tim berjumlah 4 orang yang terdiri atas 1 leader, 1 co-leader/operator, 2
fasilitator, 1 observer 1.
 Lingkungan memiliki syarat luas dan sirkulasi baik.
 Peralatan mp3 sound system berfungsi dengan baik.
 Tersedia spidol
 Klien, tidak ada kesulitan memilih klien yang sesuai dengan kriteria dan
karakteristik klien untuk melakukan terapi aktivitas kelompok sosialisasi.
2. Proses
 Leader menjelaskan aturan main dengan jelas.
 Fasilitator menempatkan diri di tengah-tengah klien.
 Observer menempatkan diri di tempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya permainan.
 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai selesai.
3. output
Setelah mengadakan terapi aktivitas kelompok sosialisasi dengan 3 klien yang
diamati, hasil yang diharapkan adalah sebagai berikut;
 100% klien yang mengikuti permainan dapat mengikuti kegiatan dengan
aktif dari awal sampai selesai.
 100% klien dapat meningkatkan komunkasi non verbal: bergerak mengikuti
instruksi, ekspresi wajah cerah, berani kontak mata.
 100% klien dapat meningkatkan komunikasi verbal (menyapa klien lain
atau perawat, mengungkapkan perasaan dengan perawat).
 100% klien dapat meningkatkan kemampuan akan kegiatan kelompok
(mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir)
 100% klien mampu melakukan hubungan sosial dengan lingkungannya
(mau berinteraksi dengan perawat / klien lain)

G. EVALUASI
1. Struktur
Meliputi rencana TAK, Proposal TAK, konsul proposal TAK, izin kepada
kepala ruangan, mempersiapkan tempat, dan fasilitas yang dibutuhkan.
2. Proses
 Meliputi proses kegiatan dari awal sampai akhir
 Kegiatan dilakukan tepat waktu
 Seluruh anggota terapi kelompok mampu berkenalan
 Klien tampak aktiv, percaya diri dan kooperatif
 Proses terapi berjalan tertib dan aman
 Seluruh anggota tim terapis dalam menjalankan fungsinya dengan baik,
mengarahkan dan aktiv melakukan kegiatan TAK.
3. Hasil
 Diharapkan klien dapat mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir (100%)
 Klien mampu memperkenalkan diri (100%)
 Klien mampu berkenalan dengan anggota kelompok lainya (100%)
 Klien dapat meningkatkan hubungan sosialdalam kelompok secara
bertahap.

Anda mungkin juga menyukai