TENTANG
ORGANISASI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN
GEDUNG PEMERINTAH DAERAH
DENGANRAHMATTUHANYANGMAHAESA
Menimbang bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 96 ayat (2) Peraturan Daerah
Nomor 12 Tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah, perlu
menetapkan Peraturan Gubernur tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Perumahan dan Gedung Pemerintah Daerah;
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 45 Tahun 2008 tentang Pola
Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta;
MEMUTUSKAN:
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
11. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Peru mahan dan Gedung
Pemerintah Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
18. Kepala Suku Dinas adalah Kepala Suku Dinas Perumahan dan
Gedung Pemerintah Daerah Kota Administrasi/Kabupaten Administrasi.
23. Unit Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat UKPD adalah
Unit Kerja atau Subordinat SKPD.
24. Pegawai Aparatur Sipil Negara adalah pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat oleh
pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
25. Pegawai Negeri Sipil adalah warga negara Indonesia yang memenuhi
syarat tertentu, diangkat sebagai pegawai Aparatur Sipil Negara secara
tetap oleh pejabat pembina kepegawaian untuk menduduki jabatan
pemerintahan.
27. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bag ian dari permukiman,
baik perkotaan maupun perdesaan yang dilengkapi dengan prasarana,
sarana dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang
layak huni.
28. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas
lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana,
utilitas umum serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain di
kawasan perkotaan atau kawasan perdesaan.
30. Bangunan Gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang
menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya
berada diatas dan/atau di dalam tanah dan/atau air yang berfungsi
sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hun ian
atau tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial dan
budaya maupun kegiatan khusus.
32. Sarana adalah segala sesuatu benda fisik yang dapat tervisualisasi
mata maupun teraba oleh panca indera merupakan bag ian dari suatu
gedung ataupun bangunan itu sendiri.
BAB II
Pasal 2
(2) DPGP dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah.
Pasal 3
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pad a ayat (1), DPGP
menyelenggarakan fungsi :
BAB III
ORGANISASI
Bagian Kesatu
Susunan Organisasi
Pasal 4
a. Kepala Dinas;
1. Subbagian Umum;
2. Subbagian Kepegawaian;
3. Subbagian Perencanaan dan Anggaran; dan
4. Subbagian Keuangan.
Bagian Kedua
Kepala Dinas
Pasal 5
Bagian Ketiga
Sekretariat
Pasal 6
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11
Bagian Keempat
Pasal 12
(1) Bidang Perencanaan Teknis merupakan Unit Kerja lini DPGP dalam
pelaksanaan perencanaan teknis perumahan, permukiman dan gedung
Pemerintah Daerah.
(2) Bidang Perencanaan Teknis dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.
Pasal 13
Pasal 14
Pasal 15
Pasal 16
Bagian Kelima
Pasal 17
Pasal 18
Pasal 19
Pasal 20
Pasal 21
(2) Seksi Pengadaan Lahan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Bagian Keenam
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Bagian Ketujuh
Pasal 27
(1) Bidang Perawatan Gedung Pemerintah Daerah merupakan Unit Kerja lini
DPGP dalam pelaksanaan pembinaan teknis perawatan dan pemeliharaan
gedung Pemerintah Daerah.
20
Pasal 28
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang
Perawatan Gedung Pemerintah Daerah menyelenggarakan fungsi :
Pasal 29
(2) Seksi Perawatan Bangunan Peru mahan dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang.
Pasal 30
Pasal 31
(2) Seksi Perawatan Mekanikal dan Elektrikal dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada
Kepala Bidang.
Bagian Kedelapan
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
(2) Seksi Pembinaan Penghunian dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang.
Pasal 35
Pasal 36
Bagian Kesembilan
Pasal 37
(1) Suku Dinas Kota merupakan Unit Kerja DPGP pad a Kota Administrasi.
(2) Suku Dinas Kota dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas yang secara
teknis dan administrasi berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab
kepada Kepala Dinas serta secara operasional b'3rkedudukan di bawah
dan bertanggung jawab kepada Walikota.
27
Pasal 38
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Suku
Dinas Kota menyelenggarakan fungsi :
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
(1) Subbagian Tala Usaha merupakan Saluan Kerja slaf Suku Dinas Kola
dalam pelaksanaan adminislrasi pada Suku Dinas Kota.
(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala SUbbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku
Dinas.
29
Pasal 42
(1) Seksi Perencanaan Teknis merupakan Satuan Kerja lini Suku Dinas Kota
dalam pelaksanaan perencanaan teknis peru mahan, permukiman dan
bangunan gedung Pemerintah Daerah dengan klasifikasi sederhana pada
Kota Administrasi.
(2) Seksi Perencanaan Teknis dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku
Dinas.
Pasal 43
Pasal 44
Pasal 45
Bagian Kesepuluh
Pasal 46
(1) Suku Dinas Kabupaten merupakan Unit Kerja DPGP pada Kabupaten
Administrasi.
(2) Suku Dinas Kabupaten dipimpin oleh seorang Kepala Suku Dinas yang
secara teknis dan administrasi berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Dinas serta secara operasional berkedudukan di
bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati.
Pasal 47
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana pada ayat (1), Suku Dinas
Kabupaten menyelenggarakan fungsi :
Pasal 48
Pasal 49
Pasal 50
(1) Subbagian Tata Usaha merupakan Satuan Kerja staf Suku Dinas
Kabupaten dalam pelaksanaan administrasi pada Suku Dinas Kabupaten.
(2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Suku
Dinas.
Pasal 51
Pasal 52
Bagian Kesebelas
Pasal 53
(1) Seksi DPGP Kecamatan merupakan Satuan Kerja DPGP di bawah Suku
Dinas Kota.
(2) Seksi DPGP Kecamatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
secara teknis dan administrasi berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada Kepala Suku Dinas dan secara operasional berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab kepada Camal.
Pasal 54
a. menyusun bahan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran Suku
Dinas Kota sesuai dengan Iingkup tugasnya;
b. melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran
Suku Dinas Kota sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. menyusun perancangan teknis dan perhitungan anggaran biaya
prasarana dan sarana tingkat Kecamatan;
d. melaksanakan pendataan prasarana dan sarana perumahan dan
permukiman;
e. melaksanakan pendataan rumah kost, sewa/kontrak, peru mahan dan
permukiman;
f. melaksanakan pendataan kawasan permukiman kumuh;
g. menerima, menghimpun dan menganalisa usulan masyarakat dalam
pembangunan dan perbaikan/pemeliharaan prasarana dan sarana
permukiman;
h. memotivasi masyarakat untuk berperan serta dalam pembangunan
perumahan dan permukiman;
i. mengusulkan program pembangunan dan perbaikan/pemeliharaan
prasarana dan sarana peru mahan, permukiman dan perawatan dan
gedung Pemerintah Daerah;
j. melaksanakan pengawasan dan monitoring pembangunan permukiman
dan pembangunan serta perawatan gedung Pemerintah Daerah;
k. melakukan pendataan, pemantauan dan merleliti kelaikan bangunan
gedung Pemerintah Daerah di Kecamatan;
I. membantu pengamanan lahan untuk rumah susun;
38
Bagian Keduabelas
Pasal 55
Bagian Ketigabelas
Pasal 56
Pasal 57
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Jabatan Fungsional pada DPGP diatur
dengan Peraturan Gubernur sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
39
BAB IV
TATA KERJA
Pasal 58
(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya DPGP wajib taat dan
berpedoman pad a ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Kepala DPGP mengembangkan koordinasi dan kerja sama dengan SKPDI
UKPD dan/atau instansi pemerintah/swasta dan masyarakat, dalam
rangka meningkatkan kinerja dan memperlancar pelaksanaan tugas dan
fungsi DPGP.
Pasal 59
Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Suku Dinas, Kepala
Unit Pelaksana Teknis, Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Ketua
Kelompok Jabatan Fungsional dan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional
pad a DPGP wajib melaksanakan tugas masing-masing sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip koordinasi,
kerja sama, integrasi, sinkronisasi, simplikasi, akuntabilitas, transparansi,
efektivitas dan efisiensi.
Pasal 60
(1) Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Suku Dinas,
Kepala Unit Pelaksana Teknis, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Ketua
Kelompok Jabatan Fungsional dan Ketua Subkelompok Jabatan
Fungsional pada DPGP wajib memimpin, mengoordinasikan, memberikan
bimbingan, memberikan petunjuk pelaksanaan tugas, membina dan
menilai kinerja bawahan masing-masing.
(2) Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Suku Dinas,
Kepala Unit Pelaksana Teknis, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Ketua
Kelompok Jabatan Fungsional dan Ketua Subkelompok Jabatan
Fungsional dan pegawai pad a DPGP wajib mengikuti dan mematuhi
perintah kedinasan atasan masing-masing sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 61
Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Suku Dinas, Kepala
Unit Pelaksana Teknis, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Ketua Kelompok
Jabatan Fungsional, dan Ketua Subkelompok Jabatan Fungsional pada
DPGP wajib mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan tugas bawahan
masing-masing serta mengambil langkah-Iangkah yang diperlukan apabila
menemukan adanya penyimpangan dan/atau indikasi penyimpangan.
Pasal 62
(1) Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Suku Dinas,
Kepala Unit Pelaksana Teknis, Kepala Subbagian, Kepala Seksi, Ketua
Kelompok Jabatan Fungsional dan Ketua Subkelompok Jabatan
Fungsional dan pegawai pad a DPGP wajib menyampaikan laporan dan
kendala pelaksanaan tugas kepada atasan masing-masing sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Atasan yang menerima laporan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1)
menindaklanjuti dan menjadikan laporan yang diterima sebagai bahan
pengambilan keputusan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
40
Pasal 63
BAB V
KEPEGAWAIAN
Pasal 64
(1) Pegawai pada DPGP merupakan Pegawai Aparatur Sipil Negara, terdiri
atas:
BAB VI
KEUANGAN
Pasal 65
(1) Belanja pelaksanaan tugas dan fungsi DPGP dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah.
Pasal 66
(1) Pendapatan yang bersumber dari pelaksanaan tugas dan fungsi DPGP
merupakan pendapatan daerah.
BAB VII
ASET
Pasal 67
(1) Aset yang dipergunakan oleh DPGP sebagai prasar,ma dan sarana kerja
merupakan aset daerah dengan status kekayaan daerah yang tidak
dipisahkan.
41
Pasal 68
(1) Prasarana dan sarana kerja yang diterima oleh DPGP dalam bentuk
pemberian hibah atau bantuan barang dari pihak ketiga kepada DPGP
dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsinya merupakan penerimaan
barang daerah.
(2) Penerima barang daerah sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) segera
dilaporkan kepada Gubernur melalui Kepala BPKAD selaku Pejabat
Pengeloia Keuangan Daerah (PPKD) sekaligus sebagai Bendahara
Umum Daerah (BUD) untuk dicatat dan dibukukan sebagai aset daerah.
BAB VIII
Pasal 69
(2) Laporan sebagaimana dimaksud pad a ayat (1) antara lain meliputi
laporan:
a. kepegawaian;
b. keuangan;
c. barang;
d. kinerja
e. akuntabilitas; dan
f. kegiatan.
Pasal 70
BAB IX
PENGAWASAN
Pasal 71
BAB X
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 72
BABXI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 73
Pada saat Peraturan Gubernur ini mulai berlaku, Peraturan Gubernur Nomer 139
Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perumahan dan
Gedung Pemerintah Daerah, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 74
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Desember 2014
ltd.
BASUKI T. PURNAMA
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 24 Desember 2014
ltd.
SAEFULLAH
BERITA DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA
TAHUN 2014 NOMOR 62131
--
Lampiran Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta
KEPALA OINAS
I
I S'KRHARIAT
SUB6AGIAN
UMUM
l SUBBAOIAN
KEPEOAWA.....N
II IP:~:~:~N
ANOGAR~I
lOAN
II SU6BAGIAN
KEUANGAN
I
I I I l
6lOANO 610ANG 610ANG BIOANG
6lCANG PEMBANGUNAN PEM6ANGUNAN PERA,,-,.\TAN PEMBINAAN, N
PERENCANAAN PERUMAHAN DAN CEOUNG PEMERINTAH GEDUNG PEMERINTAH PENERTIBAN DA
TEKNIS PERMUKIMAN DAERAH DAERAH ~~~~~::;~
I
s~rn~
PERUMAHAN DAN
SUKurn~s
PERUMAHAN DAN
I UNIT
~
GEDUNG PEMDA GED\JNG Pt:MDA PEV.K....N... TEKNj~
KOlA ADMINISTFIASI KAB ADM,f\.ISTRASI
"."om
IAfAVSAH'" I I""""" I
fATAUSAtt.o.
,.--e::::;~~~;;:J.-.-.,
I "..~rIII I'£p~~=~
TEKHI'
.:.=:.. I I<.f~~?"
""=~ II : I100CUQ~~,~"u"l ~, II ...."':i,·~C, J
I~~~~;:;:;;.::;.:.~:::\ L.::.:-..;:~;;:,-I
F~' 4'·"'."!w"'·''';;;'l
H KE=~AN I
KElOMPOK
SU8KElOlolPOK J.o.8AIAN~VN(lSiONAI SUllK~LO"'1'()I(
~lAN~VNG$I(INAl. I I JAlIAIANH,IN·JSlOHAl
ltd.
BASUKI T PURNAMA