KETERANGAN UMUM
Nama Lain : Peak of Indrapura, G. Gadang, Berapi Kurinci, Korinci
Lokasi
a. Geografi : 1°41'50"LS dan 101°15'52"BT
b. Administratif : Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi, dan Kabupaten
Solok, Propinsi Sumatera Barat.
Ketinggian : 3805 m dpl
Kota Terdekat : Sungai Penuh, dan Solok
Tipe Gunungapi : Strato
Pos Pengamatan Pos Pengamatan G. Kerinci, Desa Kersik Tuo, Kec.
Kayu Aro, Kab. Kerinci, tel. 0748-357105. Jambi
Geografis 1o 46’ 56,72” LS dan 101o 16’ 50,40” BT
PENDAHULUAN
Cara Mencapai Puncak
Kendaraan umum bisa mencapai G. Kerinci melalui :
a. Padang - Muaralabuh -Kayuaro,
b. Padang - Sungaipenuh - Kayuaro dan
c. Bangko - Sungaipenuh - Kayuaro.
Untuk mencapai puncak cukup sulit karena merupakan daerah kawasan
hutan cagar alam dan perkebunan teh. Pendakian dapat dilakukan lewat Lubuk
Gadang di lembah Liki, mengikuti dasar sungai Timbulun, namun memerlukan
waktu cukup lama yaitu selama tujuh hari pp. Selain itu terdapat jalur lain dari
Kayuaro melewati pesanggrahan dengan kendaraan roda dua, kemudian
berjalan kaki sampai di puncak selama 3 hari pulang pergi.
Wisata
G. Kerinci dengan pemandangan yang indah sebagaimana layaknya
sebuah gunungapi, dapat dijadikan objek tujuan wisata, di sekitar G. Kerinci
terdapat perkebunan teh, mata air panas (di desa Semurup, Sungaipenuh), air
terjun serta kawasan hutan lindung dan banyak tempat lainnya, untuk tujuan
wisata. Dengan banyaknya flora dan fauna dapat pula dijadikan kawasan wisata,
sebagai taman safari, kawasan wisata berburu, dalam waktu-waktu tertentu,
untuk membatasi jumlah fauna (misalnya), masyarakat suku anak dalam dan
suku-suku disekitar G. Kerinci yang mempunyai adat istiadat dan budaya
menarik untuk tujuan wisata. Selain itu G. Kerinci yang besar dan tinggi yang
mencapai ketinggian puncaknya 3805 m dpl. banyak menarik minat para pendaki
gunung sebagai tujuan wisata pencinta alam, terutama anak-anak SMU dan
Mahasiswa.
SEJARAH LETUSAN
Aktivitas G. Kerinci yang tercatat adalah sebagai berikut :
1838 terjadi letusan di kawah pusat
1842 terjadi letusan di kawah pusat
1874 terjadi letusan di kawah pusat
1878 tanggal 11 Desember terjadi letusan freatik di kawah pusat
1887 mungkin terjadi letusan preatik di kawah pusat
1908 mungkin terjadi letusan preatik di kawah pusat
1921 bulan Mei dan Juni terjadi letusan di kawah pusat
1936 tanggal April, 30 Agustus terjadi letusan di kawah pusat
1937 tanggal 8 September terjadi letusan di kawah pusat
1938 antara 19 Januari dan 18 Maret terjadi letusan preatik di kawah pusat dan terbentuk
kerucut kecil di dasar kawah
1952 bulan Januari dan Juni terjadi letusan abu di kawah pusat
1960 bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat
1963 bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat
1964 bulan Juli terjadi letusan abu di kawah pusat
1967 terjadi letusan abu di kawah pusat
1970 mungkin terjadi letusan abu di kawah pusat
1999 terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak
2002 terkadang ada letusan abu tipis di sekitar puncak
2007 9 September 2007 pukul 04.40 WIB dinaikan statusnya menjadi Waspada karena
tercatat letusan abu / hembusan asap berwarna hitam pekat dan tinggi 700 - 800 m
dari bibir kawah dan condong ke arah timur. Interval waktu letusan/hembusan
berlangsung setiap 5 menit
2008 24 Maret 2008 antara pukul 11:40 - 12:25 WIB terjadi 1 kali kejadian letusan
berwarna putih tebal kehitaman dengan tinggi asap maksimum 500 m dari puncak
G. Kerinci. Pada pukul 16:30 WIB, ketinggian asap letusan maksimum menurun
menjadi ± 300 m dari puncak G. Kerinci. Status kegiatan pada level Waspada
Karakter Letusan
G. Kerinci yang berbentuk strato vulkano, mempunyai karakter letusan
bersifat eksplosif, diselingi dengan adanya aliran-aliran lava. Data geologi
umumnya didominasi oleh aliran - aliran lava.
Foto letusan G. Kerinci
Karakter letusan G. Kerinci saat ini adalah letusan bertipe vulkano lemah
yang hanya mengeluarkan material abu letusan, tidak ada data aliran lava yang
tercatat sebagaimana tertera dalam sejarah letusannya.
GEOLOGI
Morfologi
Satuan morfologi daerah G. Kerinci dapat dibagi menjadi :
1. Satuan Morfologi Perbukitan
Satuan morfologi ini menempati bagian daerah kaki gunungapi bagian
selatan, berupa perbukitan yang bergelombang. Daerah ini tertutupi seluruhnya
oleh batuan piroklastika jatuhan dan merupakan dasar graben volcano tektonik
yang tertimbun hasil kegiatan letusan G. Kerinci (Djoharman1972). Sungai yang
mengalir di daerah ini adalah S. Sangir, S. Air Putih, merupakan batas sebelah
timur ; S. Aro, S. Padi, S. Panjang, S. Timbulun, Belandir di bagian utara dan di
bagian selatan terdiri dari S. Kering, S. Kersik Tuo S. Deras Kanan dan S. Siulak
Deras Kiri dan di bagian barat dibatasi oleh S. Lembar - Siulak Deras Kiri.
2. Satuan morfologi perbukitan tua
Satuan morfologi ini menempati bagian sebelah timur dan barat G.
Kerinci. Bentuk lereng dari satuan ini sangat terjal (hampir tegak) membentuk
suatu dinding yang sangat curam. Satuan morfologi ini merupakan bagian naik
dari sistem sesar sumatera (horst) yang memanjang dari utara ke selatan.
Puncak yang terdapat dalam satuan perbkitan tua bagian timur terdiri dari Bukit
Ulu Batang Tandai (943 m); G. Selasi (2391 m); G. Mandurai Besar (2481 m),
titik ketinggian tanpa nama dalam peta topografi (1956 m) ; (1574 m) dan G.
Songka (1914 m). Puncak-punak yang terdapat dalam satuan morfologi
perbukitan tua bagian barat terdiri dari Bukit Putus (893 m); Bukit Liki (1045,8 m);
G. Hulu Sungai Kapur; G. Terembun (2577) m) dan G. Lintang (2218 m). Batuan
penyusun satuan morfologi ini terdiri dari aliran lava dan piroklastika.
Stratigrafi
Stratigrafi batuan yang terdapat di sekitar G. Kerinci tersusun dari tua ke
muda sebagai berikut:
1. Batuan yang berumur Paleozoikum - Mesozoikum terdapat di bagian utara
komplek G. Kerinci, dengan dicirikan oleh bentuk morfologi yang kasar dan
lembah-lembah yang dalam akibat erosi yang sangat berlanjut, tersusun oleh
batuan sedimen dan metamorfosa dan intrusi batuan Granit.
2. Batuan berumur tersier, tersebar memanjang di sebelah barat dan timur dan
selatan dengan arah umum barat daya timurlaut. Batuan ini tersusun dari
batuan sedimen (batu pasir, lanau, tufa, batu gamping), yang tersebar di
bagian selatan G. Kerinci. Batuan vulkanik tua yang tidak diketahui sumber
asalnya tersebar di bagian barat dan timur G. Kerinci. Batuan Vulkanik tua ini
terdiri dari Batuan Vulkanik Danau Tujuh dan Batuan Vulkanik Patah
Sembilan.
3. Batuan Vulkanik G. Kerinci yang tersusun dari batuan Lava, piroklastik
jatuhan, piroklastik aliran dan lahar. Satuan batuan ini terdiri dari beberapa
kelompok batuan yang diuraiakan berdasarkan urutan stratigrafinya terbagi
menjadi beberapa kelompok (dapat di lihat dalam peta Geologi G. Kerinci,
disusun oleh M.S. Santoso dkk).
menerus.
0
50
100
150
200
250
300
350
0
50
100
150
200
250
300
350
08-01-01 08-01-01
08-01-16 08-01-16
08-01-31 08-01-31
08-02-15 08-02-15
GEOFISIKA
08-03-01 08-03-01
08-03-16 08-03-16
menerus
08-03-31 08-03-31
08-04-15 08-04-15
08-04-30 08-04-30
08-05-15 08-05-15
08-05-30 08-05-30
08-06-14 08-06-14
08-06-29 08-06-29
08-07-14 08-07-14
08-07-29 08-07-29
08-08-13 08-08-13
08-08-28 08-08-28
08-09-12 08-09-12
08-09-27 08-09-27
08-10-12 08-10-12
08-10-27 08-10-27
08-11-11 08-11-11
08-11-26 08-11-26
dan 5 km dari Pos PGA di desa Kersik Tuo.
08-12-11 08-12-11
08-12-26 08-12-26
09-01-10 09-01-10
09-01-25 09-01-25
09-02-09 09-02-09
09-02-24 09-02-24
09-03-11 09-03-11
09-03-26 09-03-26
09-04-10 09-04-10
09-04-25 09-04-25
09-05-10 09-05-10
09-05-25 09-05-25
menerus
09-06-09 09-06-09
Grafik Harian Gempa Letusan G. Kerinci Tahun 2008 s.d 2009
09-06-24 09-06-24
0
10
20
30
40
50
60
70
0
2
4
6
8
10
0
5
10
15
08-01-01 08-01-01
08-01-01 08-01-16
08-01-16 08-01-16
08-01-31 08-01-31
08-01-31 08-02-15
08-02-15 08-02-15
08-03-01 08-03-01
08-03-01 08-03-16
08-03-16 08-03-16
08-03-31 08-03-31
08-03-31 08-04-15
08-04-15 08-04-15
08-04-30 08-04-30
08-04-30 08-05-15
08-05-15 08-05-15
08-05-30 08-05-30
08-05-30 08-06-14
08-06-14 08-06-14
08-06-29 08-06-29
08-06-29 08-07-14
08-07-14 08-07-14
08-07-29 08-07-29
08-07-29 08-08-13
08-08-13 08-08-13
08-08-28 08-08-28
08-08-28 08-09-12
08-09-12 08-09-12
08-09-27 08-09-27 08-09-27
08-10-12 08-10-12 08-10-12
08-10-27 08-10-27 08-10-27
08-11-11 08-11-11 08-11-11
08-11-26 08-11-26 08-11-26
08-12-11 08-12-11 08-12-11
08-12-26 08-12-26 08-12-26
09-01-10 09-01-10 09-01-10
09-01-25 09-01-25 09-01-25
09-02-09 09-02-09 09-02-09
09-02-24 09-02-24 09-02-24
09-03-11 09-03-11 09-03-11
09-03-26 09-03-26 09-03-26
09-04-10 09-04-10 09-04-10
09-04-25 09-04-25 09-04-25
09-05-10 09-05-10 09-05-10
09-05-25 09-05-25 09-05-25
09-06-09 09-06-09 09-06-09
09-06-24 09-06-24 09-06-24
09-07-09 09-07-09 09-07-09
09-07-24 09-07-24
Grafik Harian Gempa Vulkanik Type-B G. Kerinci Tahun 2008 s.d 2009
09-07-24
09-08-08 09-08-08 09-08-08
Grafik Harian Gempa Tektonik Lokal (TL) G. Kerinci Tahun 2008 s.d 2009
Grafik Harian Gempa Vulkanik Type-A G. Kerinci Tahun 2008 s.d 2009
Jumlah Gempa
50
40
30
20
10
0
08-01-01
08-01-16
08-01-31
08-02-15
08-03-01
08-03-16
08-03-31
08-04-15
08-04-30
08-05-15
08-05-30
08-06-14
08-06-29
08-07-14
08-07-29
08-08-13
08-08-28
08-09-12
08-09-27
08-10-12
08-10-27
08-11-11
08-11-26
08-12-11
08-12-26
09-01-10
09-01-25
09-02-09
09-02-24
09-03-11
09-03-26
09-04-10
09-04-25
09-05-10
09-05-25
09-06-09
09-06-24
09-07-09
09-07-24
09-08-08
09-08-23
09-09-07
09-09-22
09-10-07
09-10-22
DEFORMASI
GPS
Pengukuran GPS yang dilakukan di POS1 kemudian dilanjutkan dengan
pengukuran di sekitar bibir kawah yaitu KBE1, KBE2 dan KBE3, lama
pengukuran di kawah ini bervariasi mulai dari 9 jam hingga 13 jam seperti yang
terlihat pada lampiran hasil pengukuran GPS, sedangkan pada POS2,
pengukuran dilakukan selama 15 jam. Titik referensi pada pengukuran GPS ini
adalah POS1, yang terletak di halaman depan POS PENGAMATAN G. KABA,
Curup Bengkulu. Sedangkan rovernya adalah titik KBE1, KBE2, KBE3 dan
POS2, sehingga membentuk pola radial. Pengolahan data menggunakan
perangkat lunak SKIPro buatan Leica, sedangkan hasil dari pengolahan posisi ini
kemudian dibuat jaring trilaterasi .
Pengukuran GPS yang dilakukan pad bulan Agustus 2005 ini dilakukan
pada saat aktifitas G. Kaba dalam kondisi Aktif Normal. Hasil dari pengukuran
GPS ini disajikan dalam 3 tipe koordinat, yaitu: Geodetik, Cartesian dan UTM,
seperti terlihat pada table berikut :
Si02 54.98%
Al203 17.68
Fe203 3.68
Fe0 6.46 Si : 160.7
Mn0 0.17 Al : 30.5
Mg0 3.25 fm : 38.4
Ca0 6.58 C : 20.6
Na20 2.70 Alk : 10.5
K20 1.53 K : 0.3
Ti02 1.49 Mg : 0.4
P205 0.24 C/fm : 0.5
Hilang dibakar 1.09 Ti : 3.3
H20 � 110oC 0.85 P : 0.3
S03 0.04 Qz : +18.7
Kartijoso, 1983, Laporan Singkat Kunjungan ke Lap. PB. Lempur, Kab. Kerinci.
Santoso, MS, dkk, 1989, Laporan Pemetaan Geologi Tahap Akhir G. Kerinci,
Kab. Solok dan Kab. Kerinci, Propinsi Sumatra Barat – Jambi
Zainuddin, dkk, 2002, Evaluasi visual dan seismik G. Kerinci, Prop. Jambi.