Anda di halaman 1dari 19

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN INVESTASI

PADA EQUITY SECURITIES

ARTIKEL ILMIAH

Oleh :

LILIS KHOIRUN WAHYUNISA


2009310399

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

SURABAYA

2013
PENGESAHAN ARTIKEL ILMIAH

Nama : Lilis Khoirun Wahyunisa

Tempat, Tanggal Lahir : Magetan, 30 Oktober 1990

N.I.M : 2009310399

Jurusan : Akuntansi

Program Pendidikan : Strata 1

Konsentrasi : Akuntansi Keuangan

Judul : Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pengembalian Pada

Equity Securities

Disetujui dan diterima baik oleh :

Dosen Pembimbing,

Tanggal : ......................................

Erida Herlina S.E, M.Si

Ketua Jurusan Akuntansi,


Tanggal : ......................................

Supriyati, SE.Ak., M.Si


FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGEMBALIAN INVESTASI PADA
EQUITY SECURITIES

Lilis Khoirun Wahyunisa


STIE Perbanas Surabaya
Email: 2009310399@students.perbanas.ac.id
Jl. Nginden Semolo 34 – 36 Surabaya

ABSTRACT

This research aims to determine the factors that affect the return on
investments in equity securities. This study examines whether the profitability ratios,
liquidity, leverage, activity ratio and firm size is a factor that may affect the return on
investment. Investors basically want to increase the return on investment, such as dividends
and capital gains. In this study focuses only dividends as a return..The population of this
research is manufacture and non manufacture example bank and other financial companies
which listed in Indonesia Stock Exchange, there is 13 companies. Research sample
using purposive sampling of companies for period ended 2008 – 2010 analyzed by using the
two tail linear regression methodology. This research concludes that ROI, DER and PER
positive significant influence, while the ROE variable have negative significant influence to
Dividend Payout Ratio. The current ratio and firm size variable hasn’t significant influence
to Dividend Payout Ratio.

Keyword: Dividend Payout Ratio, ROI, ROE, Current Ratio, DER, PER and firm size.

PENDAHULUAN (Henry Faizal Noor, 2009:4). Jenis


Setiap orang pasti memiliki alternative investasi tidak langsung yang paling
masing-masing untuk mengalokasikan diminati oleh masyarakat adalah investasi
dana yang dimilikinya untuk konsumsi pada equity securities yaitu modal saham
saat ini dan masa yang akan datang. atau obligasi. Pembelian saham merupakan
Memanfaatkan dana yang ada untuk salah satu alternatif investasi tidak
konsumsi pada masa yang akan datang langsung yang menarik bagi investor,
biasa disebut dengan investasi. Investasi karena ada dua return yang akan
adalah komitmen atas sejumlah dana atau diharapkan oleh investor. Pertama dividen,
sumber daya lainnya yang dilakukan pada merupakan keuntungan yang dibagikan
saat ini, dengan tujuan untuk memperoleh oleh manajemen terhadap pemegang
sejumlah keuntungan dimasa yang akan saham. Kedua Capital Gain, merupakan
datang (Eduardus Tandelilin, 2010:2). selisih antara harga pada saat jual dan beli
Menurut jenisnya investasi dapat saham. Return ini menjadi indikator untuk
dikelompokkan menjadi ivestasi langsung meningkatkan wealth dari para investor,
dan investasi tidak langsung. Investasi termasuk di dalamnya para pemegang
langsung adalah investasi pada assets atau saham.
faktor produksi untuk melakukan usaha Selama ini tingkat pengembalian investasi
bisnis. Investasi tidak langsung adalah pada saham lebih tinggi daripada obligasi
investasi bukan pada assets atau faktor dan hal ini juga diikuti dengan risiko
produksi, tetapi pada assets keuangan saham yang lebih tinggi pula dibanding
seperti investasi pada surat berharga obligasi (Keown, 2008:191). Karena risiko
(sekuritas seperti saham dan obligasi) investasi pada saham cenderung tinggi

1
maka para investor harus lebih teliti dalam penerbit saham atas keuntungan yang
mempertimbangkan keputusan untuk dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan
melakukan investasi dan memprediksi setelah mendapat persetujuan dari
kebijakan dividen yang akan dilakukan pemegang saham dalam RUPS. Investor
oleh perusahaan investee. Menurut Suad yang berhak menerima dividen adalah
Husnan (2012:297), kebijakan dividen investor yang memegang saham hingga
masih merupakan masalah yang batas waktu yang ditentukan oleh
mengandung perdebatan karena lebih dari perusahaan pada saat pengumuman
satu pendapat yaitu (1) pendapat yang dividen.
menginginkan dividen dibagi sebesar- Menurut Modligiani – Miller dalam
besarnya , (2) pendapat yang mengatakan Dermawan Sjahrial (2007:311) terdapat
kebijakan dividen tidak relevan, (3) beberapa teori tentang kebijakan dividen:
pendapat yang mengatakan bahwa
seharusnya perusahaan membagikan 1. Dividend Irrelevance Theory
dividen sekecil mungkin. Asumsi – asumsi pendapat ini lemah:
Besar kecilnya dividen yang a. Pasar modal sempurna dimana
dibagikan tidak terlepas dari kinerja semua investor adalah rasional.
keuangan perusahaan. Salah satu metode Prakteknya sulit ditemui pasar
untuk melihat kinerja keuangan modal yang sempurna.
perusahaan tersebut adalah melalui rasio b. Tidak ada biaya emisi saham baru,
keuangan. Faktor-faktor yang diduga kenyataannya biaya emisi saham
terkait dengan pembagian dividen adalah baru (flotation costs) itu pasti ada.
tingkat keuntungan perusahaan (rasio c. Tidak ada pajak, kenyataan pajak
profitabilitas perusahaaan), tingkat pasti ada.
likuiditas perusahaan dalam menjaga d. Kebijakan investasi perusahaan
hutang jangka pendek perusahaan dengan tidak berubah, prakteknya kebijakan
menggunakan aktiva jangka pendek investasi perusahaan pasti berubah.
perusahaan, tingkat hutang yang dimiliki Beberapa ahli menentang pendapat
serta tingkat pertumbuhan perusahaan dan Modligiani – Miller mengenai dividen
ukuran dari perusahaan itu sendiri. Jika tidak relevan dengan menunjukkan
tingkat kemampuan laba dan tingkat bahwa adanya : biaya emisi saham baru
likuiditas perusahaan besar, maka akan mempengaruhi nilai perusahaan.
perusahaan cenderung meningkatkan Perusahaan lebih suka menggunakan
pembayaran dividen. Namun sebaliknya laba ditahan daripada menerbitkan
terhadap tingkat hutang, perusahaan akan saham baru. Ada kemungkinan laba
mengurangi kewajiban membayar dividen, ditahan tidak cukup besar sehingga
jika tingkat hutang yang tinggi. perusahaan harus menerbitkan saham
Penelitian ini ingin mengetahui baru. Semakin besar target laba ditahan,
faktor-faktor apa saja yang diduga semakin kecil kemungkinan perusahaan
berpengaruh terhadap kebijakan dividen menerbitkan saham baru, karena biaya
sebuah perusahaan. Dimana faktor-faktor modal sendiri ditentukan oleh besar
tersebut mungkin adalah ROI, ROE, kecilnya laba ditahan ditentukan
Current Ratio, DER, PER dan firm size. dividen mempengaruhi nilai
perusahaan.
RERANGKA TEORITIS dan 2. Bird-in-the Hand Theory
HIPOTESIS Gordon dan Lintner menyatakan bahwa
Teori Kebijakan Dividen biaya modal sendiri perusahaan akan
Tiptono Darmadji (2011:9) menyatakan naik jika DPR rendah karena investor
bahwa dividen adalah pembagian lebih suka menerima dividen dibanding
keuntungan yang diberikan perusahaan capital gains. Menurut Modligiani –

2
Miller pendapat Gordon dan Lintner lain yang tidak dibagikan akan
merupakan suatu kesalahan, karena diinvestasikan kembali ke perusahaan.
akhirnya investor akan kembali Return On Investment
menginvestasikan dividen yang Kasmir (2011:201) menyatakan
diterima pada perusahaan yang sama bahwa hasil pengembalian investasi atau
atau perusahaan yang memiliki risiko lebih dikenal dengan nama Return on
yang hamper samma. Investment ( ROI ) atau Return on Total
3. Tax Differential Theory Assets merupakan rasio yang menunjukkan
Adalah suatu teori yang menyatakan hasil (return) atas jumlah aktiva yang
bahwa karena adanya pajak terhadap digunakan dalam perusahaan. ROI juga
keuntungan dividen dan Capital Gain merupakan suatu ukuran tentang efektifitas
maka para investor lebih menyukai manajemen dalam mengelola investasinya.
Capital Gain karena dapat menunda Selain itu, hasil pengembalian investasi
pembayaran pajak. menunjukkan produktivitas dari seluruh
Kebijakan Dividen dana perusahaan, baik modal pinjaman
Ketika sebuah perusahaan maupun modal sendiri. Semakin kecil
memperoleh laba bersih (net income) dan (rendah) rasio ini, semakin kurang baik,
tingkat cash flow pada suatu periode demikian pula sebaliknya. Artinya rasio ini
tertentu, manajemen akan dihadapkan pada digunakan untuk mengukur efektivitas
keputusan pemanfaatan laba tersebut. Dua operasi perusahaan.
alternatif penggunaan utama laba adalah Return on Equity
dibagikan sebagai dividen atau ditahan Kasmir (2011:204) menyatakan
sebagai laba ditahan (retained earning). bahwa hasil pengembalian ekuitas atau
Keputusan inilah yang dikenal sebagai return on equity atau rentabilitas modal
kebijakan dividen, yaitu menentukan sendiri merupakan rasio untuk mengukur
seberapa besar proporsi laba yang akan laba bersih sesudah pajak dengan modal
dibagikan sebagai dividen dan dijadikan sendiri. Semakin tinggi rasio ini semakin
laba ditahan. baik. Artinya posisi pemilik perusahaan
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti semakin kuat deminkian pula sebaliknya.
(2012:297) menyatakan bahwa Rasio ini mengukur kemampuan
:“Kebijakan dividen adalah kebijakan yang perusahaan menghasilkan laba berdasarkan
menyangkut tentang masalah penggunaan modal saham tertentu. Rasio ini
laba yang menjadi hak para pemegang merupakan ukuran profitabilitas dari sudut
saham, pada dasarnya laba tersebut bisa pandang pemegang saham ( Mamduh,
dibagi sebagai dividen atau ditahan untuk 2009:84).
diinvestasikan kembali”. Kebijakan Likuiditas
dividen mencakup dua komponen dasar. Hanya perusahaan yang memiliki
Pertama, rasio pembayaran dividen yang likuiditas baik yang akan membagikan
menunjukkan besarnya dividen yang labanya kepada pemegang saham dalam
dibayarkan relative terhadap pendapatan bentuk tunai. Sebaliknya, pihak
perusahaan. Komponen kedua adalah manajemen perusahaan akan
stabilitas dividen dalam waktu (Keown, menggunakan potensi likuiditas yang ada
2010:201). untuk melunasi kewajiban jangka pendek
Dividen Payout Ratio atau mendanai operasi perusahaannya.
Mamduh M. Hanafi (2009:86) Penelitian ini memproksikan likuiditas
menyatakan rasio pembayaran dividen perusahaan dengan Current Ratio. Current
atau dividen payout ratio melihat bagian Ratio digunakan untuk mengukur
earning (pendapatan) yang dibayarkan kemampuan perusahaan dalam membayar
sebagai dividen kepada investor. Bagian kewajiban yang harus segera dipenuhi
dengan aktiva lancar yang dimilikinya.

3
Leverage Keuangan adalah badan hukum yang memiliki total
Leverage keuangan adalah aktiva tidak lebih dari seratus milyar,
pendanaan sebagian aktiva perusahaan sedangkan perusahaan besar adalah badan
dengan sekuritas yang menanggung hukum yang total aktivanya diatas seratus
pengembalian tetap atau terbatas (Keown, milyar.
2010:106). Leverage merupakan istilah Rerangka Penelitian
yang biasa digunakan oleh pihak Penelitian ini bertujuan untuk
perusahaan untuk mengukur kemampuan mengetahui factor-faktor yang
financial mereka dalam memenuhi semua mempengaruhi Dividen Payout Ratio
kewajiban perusahaan. Hutang merupakan sehingga, berdasarkan hal tersebut maka
salah satu faktor yang mempengaruhi kerangka pemikiran penelitian ini dapat
jumlah dividen yang akan dibagi kepada disajikan pada gambar 1 berikut ini :
shareholder sebuah perusahaan. Semakin
tinggi hutang sebuah perusahaan maka Gambar 1
dividen yang dibagi semakin rendah Rerangka Penelitian
karena kemungkinan laba yang diperoleh
perusahaan akan digunakan untuk ROI
memenuhi kewajiban financial perusahaan
lebih dulu. Penelitian ini memproksikan ROE
leverage dengan Debt to Equity Ratio
(DER). Ratio ini digunakan untuk CR
mengukur bagian modal sendiri yang DPR
dijadikan jaminan untuk keseluruhan
DER
kewajiban atau hutang. PER
Price Earning Ratio (PER)
Price Earning Ratio (PER) FS
menunjukkan perbandingan antara harga
saham di pasar atau harga perdana yang ROI merupakan suatu ukuran
ditawarkan dibandingkan dengan tentang efektifitas manajemen dalam
pendapatan yang diterima . PER yang mengelola investasinya. Artinya rasio ini
tinggi menunjukkan ekspektasi investor digunakan untuk mengukur efektivitas
tentang prestasi perusahaan dimasa yang operasi perusahaan. Jadi ketika perusahaan
akan datang cukup tinggi (Sofyan Syafri mempunyai ROI yang tinggi berarti
Harahap, 2007:311). kondisi financial perusahaan akan semakin
Firm Size baik sehingga kemungkinan DPR yang
Irawan (1997:97) menyatakan dibagi juga akan semakin besar dan
bahwa perusahaan itu beracam-macam sebaliknya..
besarnya, ada yang kecil, sedang, besar ROE atau rentabilitas modal
dan bahkan ada yang raksasa. Tetapi sendiri merupakan rasio untuk mengukur
ukuran apa yang dipakai untuk laba bersih sesudah pajak dengan modal
menentukan besar kecilnya perusahaan itu sendiri. Jika ROE sebuah perusahaan besar
, tidak ada standar ukuran yang berlaku maka kemungkinan DPR yang akan dibagi
umum. Standar yang dibuat itu hanyalah kepada para investor juga tinggi.
perkiraan dan masing-masing standar itu Current Ratio merupakan rasio
terbatas penerapannya. Lagipula standar untuk mengukur kemampuan perusahaan
berbeda-beda dari perusahaan yang satu dalam membayar kewajiban jangka
dengan perusahaan lain. Keputusan ketua pendek atau utang yang segera jatuh tempo
Bapepam No. Kep. 11/PM/1997 pada saat ditagih secara keseluruhan. Jika
menyebutkan perusahaan kecil dan rasio lancar sebuah perusahaan itu tinggi
menengah berdasarkan aktiva (kekayaan) berarti kondisi financial perusahaan baik

4
sehingga kemungkinan perusahaan H3: Current Ratio (CR) berpengaruh
akan membagi DPR dengan jumlah tinggi. terhadap Dividend Payout Ratio
DER merupakan ratio yang H4: Debt to Equity Ratio (DER)
menggambarkan hubungan antara utang berpengaruh terhadap Dividend Payout
perusahaan terhadap modal maupun aset. Ratio
Rasio ini dapat melihat seberapa jauh H5: Price Earning Ratio (PER)
perusahaan dibiayai oleh utang atau pihak berpengaruh terhadap Dividend Payout
luar dengan kemampuan perusahaan yang Ratio
digambarkan oleh modal (equity). Ketika H6: Firm size berpengaruh terhadap
perusahaan memiliki modal yang lebih Dividend Payout Ratio
besar dari pada utangnya maka kondisi
financial perusahaan dapat dikatakan baik METODE PENELITIAN
sehingga memungkinkan untuk membagi Rancangan Penelitian
dividen dalam jumlah yang besar. Berdasarkan sumber datanya maka
Price Earning Ratio (PER) penelitian ini tergolong dalam penelitian
menunjukkan perbandingan antara harga yang menggunakan data sekunder.
saham di pasar atau harga perdana yang Populasi penelitian ini adalah perusahaan
ditawarkan dibandingkan dengan yang terdaftar di BEI kecuali Bank dan
pendapatan yang diterima . Semakin tinggi Lembaga Keuangan Lainnya.
PER, semakin tinggi pula investor Ditinjau dari metode analisisnya
membayar, sehingga semakin besar pula penelitian ini tergolong penelitian
pendapatan yang mereka dapat. kuantitatif yaitu penelitian yang
Ukuran perusahaan mencerminkan menggunakan pengujian-pengujian
bahwa suatu perusahaan yang mapan dan hipotesis dengan alat uji statistik.
besar memiliki akses yang lebih mudah ke Pengujian hipotesis merupakan penelitian
pasar modal, sedangkan perusahaan kecil yang menjelaskan fenomena antar dua
sebaliknya. Perusahaan yang dapat dengan variabel atau lebih seperti pada penelitian
mudah mengakses ke pasar modal maka ini untuk mengetahui adanya pengaruh
perusahaan tersebut akan mampu ROI, ROE, Current Ratio, DER, PER dan
mendapatkan dana dalam waktu yang firm size terhadap DPR.
relatif cepat. Oleh karena itu, perusahaan Batasan Penelitian
dengan ukuran yang lebih besar Batasan penelitian ini hanya
diperkirakan akan memiliki kemampuan difokuskan pada laporan keuangan
untuk menghasilkan earning yang lebih perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
besar, sehingga akan mampu membayar Indonesia kecuali bank dan lembaga
dividen yang lebih tinggi dibandingkan keuangan lainnya yang mempublikasikan
dengan perusahaan kecil (Hatta, 2002 laporan keuangan pada tahun 2008-2010.
Dalam Dyah Handayani BS 2010 ). Identifikasi Variabel
HIPOTESIS Variabel yang digunakan dalam
Berdasarkan pokok masalah yang penelitian ini dibagi menjadi dua variabel,
telah dirumuskan dan berdasarkan tujuan yaitu variabel dependen dan variabel
penelitian serta landasan teori maka dapat independen. Variabel dependen yang
dirumuskan hipotesis penelitian.Hipotesis digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah: Deviden Payout Ratio ( DPR ). Variabel
H1: Return On Investment (ROI) independen yang digunakan adalah Return
berpengaruh terhadap Dividend Payout on Investment (ROI), Return on Equity
Ratio (ROE), Current Ratio, Debt to Equity
H2: Return On Equity (ROE) berpengaruh Ratio (DER), Price earning Ratio (PER)
terhadap Dividend Payout Ratio dan firm size.

5
Definisi Operasional Variabel Penelitian
Return On Ivestment (ROI) Firm Size
ROI digunakan untuk mengukur Variabel firm size menjelaskan bahwa
kemampuan modal yang diinvestasikan suatu perusahaan besar yang sudah mapan
dalam keseluruhan aktiva untuk akan memiliki akses yang mudah menuju
menghasilkan keuntungan bersih. pasar modal,sementara perusahaan yang
Rumusnya sbb : baru atau yang masih kecil akan
ROI = Laba Bersih Setelah Pajak mengalami banyak kesulitan untuk
Jumlah Aktiva memiliki akses kepasar modal.
Kemudahan akses perusahaan besar yang
Return On Equity (ROE) mapan ke pasar modal berarti perusahaan
ROE digunakan untuk mengetahui tersebut memiliki fleksibilitas dan
kemampuan perusahaan dalam kemampuan untuk memperoleh dana yang
menghasilkan laba berdasarkan modal lebih besar, sehingga perusahaan mampu
saham tertentu. ROE disajikan dalam miliki rasio pembayaran dividen yang
prosentase. lebih tinggi daripada perusahaan kecil.
ROE = Laba bersih Menurut Sutrisno (2001) ukuran
Modal Saham perusahaan (firm size) dapat dirumuskan
sebagai berikut :
Current Ratio Size = Log total asset
Current ratio digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam membayar Dividen Payout Ratio
kewajiban yang harus segera dipenuhi Mamduh M. Hanafi (2009:86) menyatakan
dengan aktiva lancar yang dimilikinya. rasio pembayaran dividen atau dividen
Rumus untuk menghitung current rasio payout ratio melihat bagian earning
adalah sebagai berikut : (pendapatan) yang dibayarkan sebagai
Current Ratio= Aktiva Lancar dividen kepada investor.
Kewajiban Lancar Dividen payout ratio diukur dengan rumus
sebagai berikut :
Debt to Equity Ratio DPR = DPS
Rasio ini digunakan untuk mengukur EPS
bagian modal sendiri yang dijadikan Populasi, Sampel dan Teknik
jaminan untuk keseluruhan kewajiban atau Pengambilan Sampel
hutang. Rumus untuk menghitungnya Populasi dari penelitian ini adalah
adalah sebagai berikut : perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
TD Equity = Hut.Lancar + Hut. JP Indonesia kecuali bank dan lembaga
Jumlah Modal keuangan lainnya. Sampel dari penelitian
ini adalah perusahaan manufaktur yang
Price Earning Ratio (PER) terdaftar di BEI , dengan kriteria sebagai
Price Earning Ratio (PER) menunjukkan berikut :
perbandingan antara harga saham di pasar 1. Perusahaan yang terdaftar di Bursa
atau harga perdana yang ditawarkan Efek Indonesia ( BEI ) kecuali untuk
dibandingkan dengan pendapatan yang perusahaan jenis industry perbankan
diterima. Rumus untuk menghitungnya dan lembaga keuangan lainnya.
adalah sebagai berikut : 2. Perusahaan sampel mempublikasikan
PER = Harga pasar saham rasio-rasio secara lengkap dalam
Laba bersih laporan keuangan tahun 2008-2010
3. Perusahaan sampel secara kontinyu
membagikan deviden pada periode
2008 – 2010.

6
Data dan Metode Pengumpulan Data Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik
Data yang digunakan dalam F)
penelitian ini adalah data sekunder, yang Uji statistik F pada dasarnya
berupa laporan keuangan perusahaan yang menunjukkan apakah semua variabel
terdaftar di BEI kecuali bank dan lembaga independen atau bebas yang dimasukkan
keuangan lainnya yang diperoleh dari dalam model mempunyai pengaruh secara
Indonesia Capital Market Directory atau bersama-sama terhadap variabel
IDX mulai tahun 2008-2010. dependen/terikat (Ghozali, 2011:98).
Pengujian F-Test dapat dilakukan dengan
ANALISIS DATA DAN cara melihat hasil output dari SPSS yaitu ,
PEMBAHASAN apabila angka signifikasi ≥ 0,05, maka H0
Uji Normalitas diterima dan Ha ditolak.Apabila angka
Menurut Imam Ghozali (2011 : signifikasi < 0,05, maka H0 diterima dan
160) uji normalitas bertujuan untuk Ha ditolak.
menguji apakah dalam model regresi, baik Uji R2 (Koefisien Determinasi)
variabel dependen maupun variabel Nilai koefisien determinasi (R2)
independen, keduanya mempunyai menunjukkan bahwa sumbangan variabel
distribusi normal atau tidak. Model regresi independen terhadap perubahan yang
yang baik adalah, model regresi yang terjadi pada variabel dependen. Dalam
mempunyai distribusi normal atau perhitungan statistic, nilai R2 yang
mendekati normal. digunakan adalah adjusted R2 karena
Pedoman pengambilan keputusan : merupakan indikator untuk mengetahui
(a)Uji Normalitas Residual dengan Uji pengaruh penambahan suatu variabel
Kolmogrov-Smirnov , (b) Residual model independenden dalam persamaan regresi.
dikatakan normal atau Signifikansi jika Koefisisen determinasi atau kuadrat dari
Probabilitas Signifikan hasil uji koefisien korelasi memiliki nilai antara 0
Kolmogrov-Smirnov ≥ 0,05 sampai dengan 1 atau 0< R2 <1, koefisien
Regresi Linier Berganda determinasi sama dengan 1 variabel
Pengujian Hipotesis dalam independen berpengaruh secara sempurna
penelitian ini menggunakan analisis regresi terhadap variabel dependen dan jika
berganda untuk melihat pengaruh variabel koefisien determinasi = 0 maka variabel
independen : ROI, ROE, Current Ratio, independen tidak berpengaruh terhadap
DER,dan Firm size terhadap variabel variabel dependen.
dependen : DPR. Uji Signifikan Parameter Individual
Model regresi dalam penelitian ini (Uji t)
diformulasikan sebagai berikut: Uji statistik t pada dasarnya
Y = a + b1X1 + b2X2 + b5X5 + ei ……(1) menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
Keterangan : variabel penjelas/independen secara
Y = DPR individual dalam menerangkan variasi
A = konstanta variabel dependen (Ghozali, 2011:98).
b1, b2, b3 = koefisien regresi Pengujian t-test dapat dilakukan dengan
X1 = ROI cara melihat hasil output dari SPSS yaitu:
X2 = ROE a. Apabila angka signifikasi ≥ 0,05, maka
X3 = CR H0 diterima dan Ha ditolak.
X4 = DER b. Apabila angka signifikasi < 0,05, maka
X = Firm Size H0 diterima dan Ha ditolak.
Ei = kesalahan pengganggu
Subyek penelitian ini adalah
perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia kecuali Bank dan Lembaga

7
Keuangan Lainnya selama periode 2008 - TABEL 1
2010. Perusahaan yang dijadikan sampel HASIL STATISTIK DESKRIPTIF
adalah semua perusahaan yang terdaftar di VARIABEL
Bursa Efek Indonesia yang kontinue Var Min Mak Mean Std. Dev

membagikan deviden dari tahun 2008- DPR .0077 .3895 .132418 .0844139
2010 dan memenuhi kriteria sampel yang ROI .0093 3.2359 .313413 .5109142
telah ditentukan. Teknik yang digunakan
untuk menentukan sampel penelitian ini ROE .5400 10.680 2.92266 2.1955209
adalah metode purposive sampling , yaitu CR .1000 8.4400 1.12435 1.4108019
teknik pengambilan sampel dengan kriteria
tertentu yang dapat memberikan data DER 1.5700 96.020 15.4392 18.371617
secara maksimal sesuai dengan tujuan
PER
penelitian. Terdapat 425 perusahaan yang 11.749 13.998 12.7198 .7340923
terdaftar di BEI yang kemudian data FS .0010 1.5218 .383415 .3396371
tersebut di eliminasi sesuai dengan
kriteria. Pada akhir pemilihan data jumlah
perusahaan yang memenuhi kriteria Berdasarkan hasil pengolahan data
sampel untuk setiap tahun penelitian diketahui bahwa Dividend Payout Ratio
sebanyak 13 perusahaan. Periode (DPR) perusahaan sampel diperoleh rata-
penelitian ini selama tiga tahun yaitu dari rata sebesar 0.383415 atau 38.3415%.
tahun 2008-2010, maka jumlah data secara Kondisi dividen kesuluruhan perusahaan
keseluruhan 13 perusahaan dikalikan 3 sampel dapat dikatakan baik karena semua
adalah 39 perusahaan. perusahaan sampel tetap membagikan
dividen setiap tahunnya sehingga ini juga
ANALISIS DESKRIPSI berarti bahwa perusahaan sampel memiliki
Statistik deskriptif adalah kondisi financial yang baik.
digunakan untuk mendeskripsikan atau Rasio profitabilitas dengan Return
menggambarkan suatu keadaan atau On Investment (ROI) menunjukkan nilai
masalah dimana dalam penelitian ini rata-rata sebesar 0.1324177 atau
analisis deskriptif statistik digunakan 13.24177%. Secara keseluruhan
untuk menggambarkan karakteristik perusahaan sampel tetap memiliki nilai
variabel dependen maupun independen. ROI positif yang berarti bahwa perusahaan
Variabel dependen yang digunakan dalam sampel tetap dapat menghasilkan laba dari
penelitian ini adalah dividend payout ratio investasi yang dilakukan pada satu
(DPR) yang diukur dengan membagi periode.
deviden per lembar saham (DPS) dengan Rasio profitabilitas dengan Return
laba per lembar saham (EPS), sedangkan On Equity (ROE) menunjukkan nilai
variabel independen yang diperkirakan rata-rata sebesar 0.313413 atau 31.3413%.
menjadi faktor-faktor yang mempengaruhi Secara keseluruhan perusahaan sampel
nilai dividend payout ratio (DPR) adalah memiliki nilai ROE yang dapat dikatakan
Return On Investment (ROI), Return On baik yaitu nilai ROE positif yang berarti
Equity(ROE), Current Ratio, Debt To perusahaan sampel masih mampu
Equity Ratio(DER), Price Earning Ratio menghasilkan laba atas ekuitas yang
(PER) dan firm size. Berikut adalah output diterbitkan.
uji deskriptif dari variabel DPR, ROI, Current ratio (CR) menunjukkan
ROE, CR, DER, PER dan firm size: rata-rata sebesar 2.9227 kali atau 292.27%.
Sebagian besar perusahaan sampel
memiliki kondisi likuiditas yang kurang
baik dan memungkinkan berdampak pada
pembagian dividen yang rendah.

8
Debt to Equity Ratio (DER) TABEL 2
yang merupakan rasio total hutang HASIL UJI NORMALITAS
dengan total ekuitas perusahaan Unstandardized Residual
menunjukkan nilai rata-rata sebesar N 39
1.1244. Perusahaan sampel sebagian besar
Normal Parameters Mean 0
memiliki jumlah kewajiban yang tidak
terlalu tinggi sehingga bisa membagikan Stdr. Deviation 25.111926
Most Extreme
dividen dengan nilai yang tinggi. Differences Absolute 0.120
PER perusahaan sampel memiliki Positive 0.120
rata-rata sebesar 15.4392. Nilai PER yang
Negative -0.094
tinggi menunjukkan bahwa saham Kolmogorov-
perusahaan tersebut banyak diminati oleh Smirnov Z 0.746
Asymp. Sig. (2-
investor. Pada perusahaan sampel nilai tailed) 0.633
PER yang dihasilkan bernilai positif semua
yang berarti bahwa semua saham yang Dari tabel 4.3 di atas dapat dilihat
diterbitkan perusahaan sampel masih bisa bahwa besarnya nilai Kolmogorov-
diminati oleh para investor sehingga masih Smirnov adalah 0.746 dan nilai asymp.sig.
ada kemungkinan untuk mendapatkan laba (2-tailed) adalah sebesar 0.633, dimana
dan membagikan dividen. nilai 0.633 > 0.05. Hal ini berarti bahwa
Firm size pada penelitian ini dilihat data residual terdistribusi normal.
berdasarkan total asset yang dimiliki oleh
perusahaan sampel. Cara melakukan Analisis Regresi dan Hasil Pengujian
analisis statistik deskriptif menggunakan Hipotesis
SPSS adalah dengan log total asset agar Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik
lebih mudah. Firm size berdasar log total F)
asset perusahaan sampel memiliki rata-rata Uji statistik F pada dasarnya
sebesar 12.7199. Pada penelitian ini dapat menunjukkan apakah semua variabel
dikatakan bahwa secara keseluruhan independen atau bebas yang dimasukkan
perusahaan sampel merupakan perusahaan dalam model mempunyai pengaruh secara
dengan ukuran besar. bersama-sama terhadap variabel
dependen/terikat (Ghozali, 2011:98).
Hasil Uji Normalitas
Pada penelitian ini menggunakan TABEL 3
alat uji non-parametic dengan uji UJI STATISTIK F
Kolmogorov – Smirnov untuk melihat Model F Sig.
normalitas data. Jika pada hasil uji
Regresion 4.423 .002b
Kolmogorov – Smirnov diperoleh nilai 1
Residual
asymp.sig. (2-tailed) lebih besar dari 0.05
maka dapat diartikan bahwa data Total

terdistribusi normal.
Hasil pengolahan data terlihat
bahwa variabel independen (ROI, ROE,
CR, DER, PER, firm size) mempunyai
signifikansi F hitung sebesar 0,002 lebih
kecil dari tingkat signifikansi 0,05 ,
maka dapat disimpulkan bahwa variabel
ROI, ROE, current ratio, DER, PER dan
firm size berpengaruh terhadap dividend
payout ratiodan model dikatakan fit atau
bagus.

9
Uji R2 (Koefisien Determinasi) Y = -141.009 + 3.33ROI -1.081ROE +
Koefisien determinasi (R2) pada 5.258CR + 35.224DER + 0.847PER +
intinya mengukur seberapa jauh 7974 SIZE
kemampuan model dalam menerangkan Dari persamaan regresi linier diatas, maka
variasi variabel dependen. Nilai koefisien dapat dijelaskan sebagai berikut:
determinasi adalah antara nol dan satu. Β0 = Konstanta sebesar -141.009
TABEL 4 menyatakan bahwa jika variabel
HASIL UJI independen dianggap tidak konstan
Model R Adjusted R maka rata-rata Dividen Payout Ratio
Square Square tidak sebesar 141.009.
1 0.453 0.351 Pembahasan
1. Return on Investment (ROI)
Dari tabel 4 diatas dapat Return on Investment ( ROI ) atau
disimpulkan bahwa keenam variabel Return on Total Assets merupakan rasio
independen yaitu ROI, ROE, CR, DER, yang menunjukkan hasil (return) atas
PER dan firm size dapat menjelaskan jumlah aktiva yang digunakan dalam
variabel dependen yakni DPR sebesar nilai perusahaan (Kasmir, 2011:201). ROI juga
Adjusted R Square sebesar 0.351 atau merupakan suatu ukuran tentang efektifitas
sekitar 35.1%. Hal ini berarti bahwa manajemen dalam mengelola investasinya.
besarnya pengaruh ROI, ROE, CR, DER, Selain itu, hasil pengembalian investasi
PER dan firm size dapat menjelaskan menunjukkan produktivitas dari seluruh
variabel dependen yaitu DPR sebesar dana perusahaan, baik modal pinjaman
35.1% sedangkan 64.9% dijelaskan oleh maupun modal sendiri. Perusahaan yang
faktor – faktor lain diluar penelitian ini. mampu menghasilkan laba yang maksimal
Uji Signifikan Parameter Individual atas investasi yang telah dilakukan akan
(Uji t) memiliki nilai ROI yang tinggi sehingga
Uji statistik t pada dasarnya perusahaan yang memiliki nilai ROI yang
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu tinggi tersebut cenderung memiliki
variabel penjelas/independen secara kemampuan untuk membagikan dividen
individual dalam menerangkan variasi yang tinggi kepada para investornya
variabel dependen (Ghozali, 2011:98). karena kondisi financial perusahaan dalam
keadaan bagus.
TABEL 5 Penelitian ini mendapatkan hasil
HASIL UJI t bahwa pengujian terhadap variabel ROI
menunjukkan bahwa variabel ROI
Model B T Sig
- berpengaruh positif signifikan terhadap
Constant -141.35 1.444 0.158 DPR. Hal ini berarti bahwa ketika ROI
ROI 3.33 2.791 0.009 perusahaan mengalami kenaikan maka
-
ROE -1.081 3.101 0.004
dividen yang dibagi untuk para investor
1 juga akan mengalami kenaikan dan
CR 5.258 1.8 0.081
sebaliknya jika nilai ROI perusahaan turun
DER 35.224 3.33 0.002 maka dividen yang dibagi juga akan turun.
PER 0.847 3.248 0.003 Pada penelitian ini perusahaan sampel
Firm Size 7.974 1.101 0.279 yang memiliki nilai ROI yang bagus hanya
ada sepertiga dari total perusahaan sampel,
Berdasarkan tabel 5 di atas diperoleh namun dari keseluruhan perusahaan
persamaan regresi linier berganda sebagai sampel tetap memiliki nilai ROI yang
berikut: dapat dikatakan bagus karena keseluruhan
nilai ROI itu bernilai positif yang berarti
semua perusahaan sampel mampu

10
mendapatkan laba dari investasinya sebagian besar perusahaan memiliki nilai
sehingga mampu membagikan dividen. ROE yang rendah dan perusahaan yang
Pada penelitian ini semua mempunyai ROE bagus juga tidak
perusahaan sampel membagikan dividen semuanya membagikan dividen dengan
secara kontinue. Namun tidak menutup nilai yang bagus. Banyak faktor yang
kemungkinan bagi beberapa perusahaan menjadi alasan bagi pihak manajemen
lain di luar penelitian ini yang memiliki perusahaan tidak membagikan dividen
nilai ROI positif tidak membagikan dengan nilai yang tinggi ketika perusahaan
dividen dengan mempertimbangkan tersebut mendapatkan laba yang tinggi atas
beberapa alasan antara lain adalah ekuitas yang diterbitkan, seperti halnya
biasanya perusahaan akan menggunakan pihak manjemen akan menggunakan laba
dulu laba yang diperoleh untuk perbaikan dari ekuitas yang diterbitkan untuk
usaha karena perusahaan sedang dalam tambahan modal menerbitkan kembali
keadaan berkembang, sedangkan bagi ekuitas, menjadikan modal tersebut
perusahaan yang memperoleh ROI yang sebagai laba ditahan atau mungkin untuk
rendah tetap membagikan dividen bisa menyelesaikan kewajiban perusahaan
dikarenakan perusahaan mempunyai terlebih dahulu.
fleksibilitan financial yang bagus, bisa jadi 3. Current Ratio (CR)
karena perusahaan berusaha menjaga Likuiditas perusahaan merupakan
citranya agar ketika melakukan penawaran kemampuan perusahaan dalam melunasi
saham investor tetap tertarik, atau karena semua kewajiban jangka pendek
mungkin perusahaan tersebut perusahaan dan mendanai semua biaya
menempatkan investor sebagai pembayar operasional perusahaan. Penelitian ini
pajak. memproksikan likuiditas dengan current
2. Return On Equity (ROE) ratio. Current ratio digunakan untuk
Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan dalam
merupakan bagian dari rasio profitabilitas membayar kewajiban yang harus segera
yang digunakan untuk mengukur dipenuhi dengan aktiva lancar yang
kemampuan perusahaan dalam dimilikinya. Jika current ratio memiliki
menghasilkan laba. Return on Equity nilai semakin besar maka hal ini
(ROE) merupakan tingkat pengembalian menunjukkan semakin tinggi
atas ekuitas pemilik perusahaan. Ekuitas kemampuan perusahaan dalam
pemilik adalah jumlah aktiva bersih memenuhi kewajiban jangka pendeknya
perusahaan. Jika ROE sebuah perusahaan sehingga tingginya current ratio
besar maka perusahaan memiliki menunjukkan keyakinan investor
kemungkinan membagikan dividen kepada terhadap kemampuan perusahaan untuk
para investor dengan nilai yang tinggi. membayarkan dividen yang dijanjikan
Penelitian ini mendapatkan hasil (Marlina dan Clara Danica, 2009).
bahwa pengujian terhadap variabel ROE Penelitian ini mendapatkan hasil
menunjukkan variabel ROE berpengaruh bahwa pengujian terhadap variabel
negatif signifikan terhadap DPR. Jadi current ratio menunjukkan bahwa
ketika ROE perusahaan naik maka dividen variabel current ratio tidak berpengaruh
yang dibagi akan cenderung turun. Pada terhadap DPR. Sebagian besar dari
penelitian ini diketahui bahwa semua perusahaan sampel dalam penelitian ini
perusahaan sampel mampu menghasilkan memiliki nilai current ratio yang kurang
nilai ROE positif yang artinya perusahaan bagus. Alasan mengapa current ratio tidak
sampel mampu menghasilkan laba dari bisa digunakan untuk memprediksi nilai
ekuitasnya sehingga secara keseluruhan dividen yang dibagikan karena likuiditas
semua perusahaan sampel bisa tetap sebuah perusahaan biasanya bukan
membagikan dividen, walaupun faktanya digunakan membayar dividen dahulu

11
tetapi dialokasikan pada pembelian aktiva mempunyai tingkat hutang tinggi tetap
tetap atau aktiva lancar yang permanen, membagikan dividen yang tinggi ataupun
guna memanfaatkan kesempatan investasi perusahaan dengan tingkat hutang rendah
yang ada, untuk melunasi kewajiban membayarkan dividen dengan nilai rendah
perusahaan terlebih dahulu, untuk biaya pula karena keputusan untuk membagikan
operasional perusahaan atau bahkan dividen itu merupakan kebijakan dari
dijgunakan untuk melakukan ekspansi masing-masing manajemen perusahan.
usaha. Menurut Bambang Riyanto (1995: Menurut Martono dan D. Agus Harjito
267) bahwa suatu perusahaan yang sedang (2000:255-256) apabila perusahaan
tumbuh serta rendabel, mungkin tidak mempunyai kemampuan yang tinggi untuk
begitu kuat posisi likuiditasnya karena mendapatkan pinjaman, hal ini merupakan
sebagian besar dananya tertanam dalam fleksibilitas keuangan yang tinggi
aktiva tetap dan modal kerja dengan sehingga kemampuan untuk membayar
demikian kemampuannya untuk membayar dividen juga tinggi. Jika perusahaan
cash dividen pun sangat terbatas. Dengan memerlukan pendanaan melalui hutang,
sendirinya likuiditas suatu perusahaan manajemen tidak perlu mengkhawatirkan
ditentukan oleh keputusan – keputusan di pengaruh dividen kas terhadap likuiditas
bidang investasi dan cara pemenuhan perusahaan.
kebutuhan dananya. 5. Price Earning Ratio (PER)
4. Debt to Equity Ratio (DER) Price Earning Ratio (PER)
Rasio ini menggambarkan menunjukkan perbandingan antara harga
hubungan antara utang perusahaan saham di pasar atau harga perdana yang
terhadap modal maupun aset. Rasio ini ditawarkan dibandingkan dengan
dapat melihat seberapa jauh perusahaan pendapatan yang diterima . PER yang
dibiayai oleh utang atau pihak luar dengan tinggi menunjukkan ekspektasi investor
kemampuan perusahaan yang digambarkan tentang prestasi perusahaan dimasa yang
oleh modal (equity). Perusahaan yang baik akan datang cukup tinggi (Sofyan Syafri
mestinya memiliki komposisi modal yang Harahap, 2007:311). Perusahaan yang
lebih besar dari pada komposisi utang mempunyai nilai PER yang tinggi itu
(Sofyan Syafri Harahap, 2007:306). DER berarti bahwa saham perusahaan tersebut
ini menunjukkan resiko suatu perusahaan. banyak diminati oleh investor sehingga
Semakin besar DER mencerminkan resiko laba yang akan diperoleh perusahaan dari
perusahaan yang relatif tinggi, akibatnya saham yang diterbitkan juga akan tinggi.
para investor cenderung menghindari Hal ini akan berakibat perusahaan
saham-saham yang memiliki nilai DER memunyai kemampuan yang bagus untuk
yang tinggi. Ketika saham yang beredar di membayar dividen.
pasar tidak diminati oleh investor maka Pengujian terhadap variabel PER
perusahaan tentunya tidak akan menunjukkan bahwa variabel PER
mendapatkan laba yang maksimal berpengaruh positif signifikan terhadap
sehingga kemampuan untuk membayar DPR. Jadi ketika nilai PER suatu
dividen pun menjadi lebih kecil. perusahaan naik maka dividen yang
Penelitian ini mendapatkan hasil dibagikan juga akan ikut naik. Namun
bahwa pegujian terhadap variabel DER pada penelitian ini perusahaan sampel
menunjukkan bahwa variabel DER sebagian besar memiliki nilai PER yang
berpengaruh positif signifikan terhadap kurang bagus tetapi tetap membagikan
DPR. Jadi ketika sebagian besar biaya dividen. alasan perusahaan yang memiliki
operasional perusahaan didanai dengan nilai PER yang rendah tetap membagikan
pinjaman perusahaan akan tetap dividen karena perusahaan tersebut
membagikan dividen. Banyak faktor yang berdasarkan data memiliki nilai ROI yang
bisa menjadi alasan bagi perusahaan yang tinggi yang mungkin diperoleh dari

12
aktivitas investasi yang lain yang
dilakukann oleh perusahaan. Selain itu KESIMPULAN, SARAN, dan
nilai ROE yang tinggi juga bisa menjadi KETERBATASAN
alasan perusahaan untuk tetap Penelitian ini dilakukan dengan
membagikan dividen. ROE yang diperoleh tujuan untuk mengetahui faktor apa saja
perusahaan mungkin tidak hanya dari yang mempengaruhi divedend payout
saham yang diterbitkan tetapi juga bisa ratio. Divedend payout ratio melihat
dari obligasi yang diterbitkan oleh bagian earning (pendapatan) yang
perusahaan tersebut. dibayarkan sebagai dividen kepada
6. Firm Size investor. Divedend payout ratio
Ukuran perusahaan mencerminkan menentukan besarnya laba yang dibagi
bahwa suatu perusahaan yang mapan dan dalam bentuk dividen kas dan laba
besar memiliki akses yang lebih mudah ke yang ditahan sebagai sumber pendanaan.
pasar modal, sedangkan perusahaan kecil Pada tahun 2008-2010 perusahaan sampel
sebaliknya. Perusahaan yang dapat dengan yang mempunyai nilai divedend payout
mudah mengakses ke pasar modal maka ratio diatas rata-rata sebanyak 18
perusahaan tersebut akan mampu perusahaan dari total keseluruhan
mendapatkan dana dalam waktu yang perusahaan sampel sebyak 39 perusahaan.
relatif cepat. Oleh karena itu, perusahaan Berdasarkan analisis hasil
dengan ukuran yang lebih besar penelitian yang telah dilakukan, maka
diperkirakan akan memiliki kemampuan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
untuk menghasilkan earning yang lebih a. Berdasarkan hasil normalitas
besar, sehingga akan mampu membayar menunjukkan bahwa penelitian ini
dividen yang lebih tinggi dibandingkan memiliki data terdistribusi secara
dengan perusahaan kecil (Hatta, 2002). normal dengan nilai Asymp. Sig. (2-
Pengujian terhadap variabel tailed) 0.633 yang ada di atas 0,05.
firm size pada penelitian ini menunjukkan b. Berdasarkan analisis uji model (uji F)
bahwa variabel firm size tidak berpengaruh menunjukkan bahwa model fit dari
terhadap DPR. Banyak faktor yang persamaan regresi ROI, ROE, current
menjadi alasan perusahaan yang memiliki ratio, DER, Per dan firm size terhadap
asset besar tetapi tetap membagikan dividend payout ratio.
dividen dalam jumlah yang kecil. Salah c. Berdasarkan uji koefisien determinasi,
satu alasannya adalah semakin besar nilai adjusted R square sebesar 35.1%
perusahaan maka perusahaan mempunyai yang artinya bahwa variabel dependen
kesempatan investasi yang semakin besar dapat dijelaskan oleh variabel
pula, sehingga ketika sebuah perusahaan independen sebesar 35.1% sedangkan
menghasilkan laba , Laba itu akan sisanya 64.9% dipengaruhi oleh faktor
digunakan untuk investasi yang mampu lain diluar penelitian ini.
menambah keuntungan perusahaan. Jika d. Berdasarkan hasil analisis regresi (uji-
perusahaan menggunakan labanya untuk t) menunjukkan bahwa ROI, ROE,
investasi maka dividen yang dibagi akan DER, dan firm size berpengaruh
semakin kecil. Hal ini sesuai dengan teori signifikan terhadap dividend payout
deviden residual, yang menyatakan bahwa ratio, sedangkan current ratio dan firm
perusahaan menetapkan kebijakan deviden size tidak berpengaruh signifikan
setelah semua investasi yang terhadap dividend payout ratio.
menguntungkan habis dibiayai. Dengan Dengan demikian, dapat disimpulkan
kata lain, deviden yang dibayarkan bahwa tidak semua informasi
merupakan nilai sisa setelah semua usulan keuangan dapat digunakan untuk
investasi yang menguntungkan habis memprediksi nilai dividen yang akan
dibiayai (dalam Veriyetmi Wira, 2010:97). dibagikan oleh perusahaan sehingga

13
e. investor harus lebih teliti dalam DAFTAR RUJUKAN
melakukan anlisis karena masih Anupam De, GautamBandhyopadhyay dan
banyak faktor lain yang bisa B.N Chakraborty.2011.
berpengaruh terhadapnilai dividen “Analyzing And Predicting The
yang dibagi missal factor eksternal Corporate Dividen Pay Out
seperti kondisi polotik perusahaan, Probabilities : An Empirical
peraturan yang berlaku, pajak yang Study On Indian Cement
harus dibayar oleh perusahaan. Companies”. International
Keterbatasan Research Journal of Finance
Penelitian ini memiliki beberapa and Economics.Hal 69.
keterbatasan. Adapun keterbatasan dalam
penelitian ini adalah:
- Kesulitan untuk mendapatkan Deitiana,Tita. 2009, “Faktor-Faktor Yang
perusahaan sampel pada sektor Mempengaruhi Kebijakan
manufatur dengan kriteria menerbitkan Pembayaran Dividen
dividen berturut-turut selama tahun Kas”.Jurnal Bisnis dan
penelitian. Akuntansi.Vol 11, No.1, Hal
Saran 57-64.
Adapun saran yang dapat diberikan
peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai Dwiyani,Rini H dan Lely Vera Triani .
berikut: 2009. “Pengaruh Profitabilitas
1. Bagi pihak manajemen perusahaan, Terhadap Dividend Payout
agar lebih memperhatikan factor-faktor Ratio PadaPerusahaan
yang mungkin berpengaruh dalam Manufaktur di Indonesia”.
menentukan kebijakan deviden, Jurnal Organisasi dan
sehingga dapat membantu pihak Manajemen.Vol 5, No.2, Hal
manajemen untuk menentukan 49-54.
kebijakan deviden yang optimal.
2. Bagi para investor agar lebih teliti lagi Ghozali Imam. 2011. Aplikasi Analisis
dalam menganalisis laporan keuangan Multivariate dengan Program
perusahaan sebelum melakukan IBM SPSS 19. Badan Penerbit
investasi. Universitas Diponegoro.
3. Bagi penelitian selanjutnya agar Semarang.
menggali atau mengembangkan lagi
faktor lain yang dapat memprediksi Hanafi, Mamduh, dan Abdul Halim. 2009.
tingkat pengembalian investasi berupa Analisa Laporan Keuangan.
pendapatan dividen, sehingga semakin UPP STIM YKPN.
memperkaya khasanah penelitian Yogyakarta.
khususnya penelitian tentang dividen.
Handayani B.S, Dyah.2010. “Analisis
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Dividen Payout
Ratio Pada Perusahaan
Manufaktur Di Bursa Efek
Indonesia Periode 2005-2007.”
Skripsi Sarjana Tidak
Diterbitkan.Universitas
Diponegoro. Semarang

14
Henry Faizal Noor. 2009. Investasi Marlina, Lisa dan Clara Danica.2009. “
Pengelolaan Bisnis dan Analisis Pengaruh Cash
Pengembangan Ekonomi Position, Debt to Equity Ratio
Masyarakat.Permata Puri dan Return On Asset Terhadap
Media. Jakarta. Dividend payout Ratio “. Jurnal
Manajemen Bisnis. Vol.2,
http://ekonomi.kabo.biz/2011/05/kebijakan- No.1, Hal.1-6.
dividen.html.Diakses tanggal 15
Januari 2013. Riyanto, Bambang. 2001. Dasar dasar
Pembelanjaan Perusahaan.
Husnan, Suad, dan EnnyPudjiastuti. 2012. Edisi Keempat, Cetakan
Dasar-dasar Manajemen Ketujuh. BPFE.Yogyakarta.
Keuangan. UPP AMP
YKPN.Yogyakarta. Sjahrial Dermawan.2007. Manajemen
Keuangan. Mitra Wacana Media. Jakarta.
Indrianto, Nur, dan Bambang Supomo.
1999. Metodologi Penelitian Sofyan Syafri Harahap. 2007. Analisis
Bisis Untuk Akuntansi dan Kritis Laporan Keuangan. PT.
Manajemen.BPFE.Yogyakarta. Rajagrafindo Persada. Jakarta.

Irawan. 1997. Pengantar Ekonomi Suharli Michell, dan Megawati Oktorina.


Perusahaan. 2005. “Memprediksi Tingkat
BPFE.Yogyakarta. Pengembalian Investasi Pada
Equity Securities Melalui Rasio
Jauhari, Attika. 2002. “ Faktor- Faktor Profitabilitas, Likuiditas, dan
Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan
Dividen : Investigasi Pengaruh Publik Di Jakarta”.SNA VIII
Teori Stakeholder”.JAAI.Vol. Solo, 15 – 16 September 2005.
6, No.2, Hal 1-22.
Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan
Kasmir. 2011. Analisa Laporan Investasi Teori dan Aplikasi.
Keuangan. Rajawali Pers. Kanisius.Yogyakarta.
Jakarta.
Veriyetmi Wira .2010. “ Faktor yang
Keown, Arthur J., et al. 2010. Manjemen Mempengaruhi Pengembalian
Keuangan. PT.Indeks. Jakarta Investasi pada Equity
Barat. Securities pada perusahaan
Manufaktur di Indonesia”.
Kieso Donald, dan J.Weygandt.2007. Jurnal Akuntansi dan
Akuntansi Intermediate. Manajemen.Vol 5, No.1, Hal
Erlangga. Jakarta. 87-99.

15
LAMPIRAN

STATISTIK DESKRIPTIF
Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROI 39 .0077 .3895 .132418 .0844139


ROE 39 .0093 3.2359 .313413 .5109142
CR 39 .5400 10.6800 2.922667 2.1955209
DER 39 .1000 8.4400 1.124359 1.4108019
PER 39 1.5700 96.0200 15.439231 18.3716170
FS 39 11.7497 13.9989 12.719862 .7340923
DPR 39 .0010 1.5218 .383415 .3396371
Valid N (listwise) 39

UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 39

a,b
Mean 0E-7
Normal Parameters
Std. Deviation .25111930
Absolute .120
Most Extreme Differences Positive .120
Negative -.094
Kolmogorov-Smirnov Z .746
Asymp. Sig. (2-tailed) .633

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

UJI F
a
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


b
Regression 1.987 6 .331 4.423 .002

1 Residual 2.396 32 .075

Total 4.383 38

a. Dependent Variable: DPR


b. Predictors: (Constant), FS, ROI, DER, PER, CR, ROE
UJI ADJUSTED R SQUARE
b
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Std. Error of the


Square Estimate
a
1 .673 .453 .351 .2736509

a. Predictors: (Constant), FS, ROI, DER, PER, CR, ROE


b. Dependent Variable: DPR

UJI t
a
Coefficients

Model Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Coefficients

B Std. Error Beta

(Constant) -1.414 .979 -1.444 .158

ROI 3.330 1.193 .828 2.791 .009

ROE -1.081 .349 -1.626 -3.101 .004

1 CR .053 .029 .340 1.800 .081

DER .352 .106 1.463 3.330 .002

PER .008 .003 .458 3.248 .003

FS .080 .072 .172 1.101 .279

a. Dependent Variable: DPR

Anda mungkin juga menyukai