Anda di halaman 1dari 12

OLEH:

KELOMPOK V:
1. RENI FADILLAH
2. AINUN NISA AZURA
3. VIVIAN REVITA
4. SITTI AISYAH
5. ANDI HAIDIL FIQRI
6. MUH. FAUSIL HIDAYA
SUMBER DATA KEPENDUDUKAN
 SENSUS PENDUDUK
1. Pengertian Sensus Penduduk
Sensus penduduk merupakan suatu proses keseluruhan dari pada
pengumpulan, pengolahan, penilaian, penganalisaan dan penyajian data
kependudukan yang menyangkut antara lain : ciri-ciri demografi, sosial ekonomi,
dan lingkungan hidup. Atau dapat dikatakan juga Sensus penduduk adalah suatu
metode menjaring data penduduk dengan cara mengadakan penghitungan
langsung ke lapangan. Dengan cara ini, banyak data lain yang bisa didapat selain
jumlah penduduk, seperti tingkat kemakmuran dan kesehatan. Kedua hal tersebut
dapat dilihat dengan kasat mata walaupun tanpa menanyakan secara langsung .
Sensus penduduk sudah dilaksanakan sejak 4000 tahun sebelum kristus,
yaitu di Babylonia. Pada abad ke 16 dan 17, sensus dilaksanakan di Italia. Sisilia
dan Spanyol untuk kepentingan militer, pajak, dan kerajaan. Sedangkan sensus
modern dimulai di Quebec dan Swedia di pertengahan abad ke 16. Di Indonesia
sensus dimulai dimasa Raffles pada tahun 1815. Sensus pertama kali dilakukan
oleh pemerintah Indonesia dilaksanakan pada tahun 1961. Sebelum indonesia
merdeka, sensus penduduk dilakukan oleh pemerintah Hindia-Belanda pada
tahun 1920 dan 1930.
Kedudukan sensus penduduk menjadi amat penting terutama bagi negara-
negara yang tidak atau belum tersedia sumber data lain seperti registrasi atau
survei. Agar hasil sensus penduduk dapat diperbandingkan antara beberapa
negara, maka dapat disepakati untuk melaksanakan sensus penduduk tiap 10
tahun sekali yaitu pada tahun-tahun yang berakhiran dengan angka nol.

§ Sensus penduduk memiliki beberapa ciri khas, antara lain :


1. Bersifat individu, artinya informasi demografi dan sosial ekonomi yang
dikumpulkan berasal dari individu, baik sebagai anggota rumah tangga maupun
sebagai anggota masyarakat.
2. Bersifat universal, artinya pencacahan bersifat menyeluruh.
3. Pencacahan diselenggarakan serentak di seluruh negara
4. Sensus penduduk dilaksanakan secara periodik yaitu pada tiap-tiap tahun yang
berakhiran angka kosong.
2. Jenis Sensus
Jenis Sensus ada 2 macam yaitu:
a. Sensus De Jure
Yaitu pencatatan kependudukan hanya kepada mereka yang benar-benar
bertempat tinggal disuatu daerah atau negara tempat sensus dilakukan.
b. Sensus De Facto
Yaitu pencatatan kependudukan yang dikenakan kepada mereka yang
berada di dalam daerah atau negara tempat sensus penduduk dilakukan tanpa
memperhatikan asal penduduk.
3. Tujuan Sensus Penduduk
Tujuan dilakukannya sensus penduduk yaitu untuk mengetahui :
1. Jumlah penduduk
2. Pertumbuhan penduduk
3. Persebaran penduduk
4. Kepadatan penduduk
5. Komposisi penduduk
6. Masalah Urbanisasi
Tujuan utama sensus penduduk adalah menghasilkan data dasar
kependudukan untuk keperluan perencanaan pembangunan dan sistem
perstatistikan nasional.
§ Secara rinci tujuan utama sensus penduduk meliputi:
a. Menyediakan data dasar kependudukan dan perumahan sampai dengan wilayah
administrasi terkecil (desa/kelurahan).
b. Melakukan peremajaan (up-dating) peta wilayah (blok sensus dan desa
/kelurahan) hasil pemetaan sensus penduduk atau membuat peta baru untuk
wilayah-wilayah baru hasil pemekaran. Peta blok sensus dan peta desa/kelurahan
merupakan salah satu instrumen yang digunakan untuk keperluan
pencacahan sensus pendudukdan pencacahan sensus kependudukan lain sebelum
pelaksanaan sensus berikutnya.
c. Menyusun Kerangka Contoh Induk (KCI) yang akan digunakan sebagai dasar
perencanaan sensus atau survei kependudukan lain sebelum sensus penduduk
yang berikutnya serta menyusun sistem informasi geografis (Geographic
Informations System/GIS).
Tujuan Khusus Sensus Penduduk adalah menghasilkan informasi
kependudukan secara lebih rinci dan informasi lainnya untuk keperluan
penghitungan berbagai parameter demografis, antara Angka Kelahiran, Angka
Kematian, Angka Harapan Hidup dan lain–lain. Secara rinci tujuan khusus Sensus
Penduduk mencakup:
a. Menghasilkan paramater-parameter demografis yang meliputi Angka Kelahiran,
Angka Kematian, Angka Harapan Hidup, dan Angka Migrasi Penduduk.
b. Menghasilkan statistik dan indikator penyandang cacat (disability).
c. Menghasilkan statistik dan indikator Millenium Development Goals (MDG) di
bidang kependudukan.
d. Menghasilkan statistik dan indikator Millenium Development Goals (MDG) di
bidang perumahan.
e. Menghasilkan data statistik potensi wilayah di seluruh Indonesia.
4. Manfaat Sensus Penduduk
Manfaat Sensus Penduduk adalah memperoleh informasi dasar
kependudukan dan perumahan yang diperlukan untuk menilai kinerja
pembangunan bangsa di masa lalu serta menyusun perencanaan pembangunan
kependudukan, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat Indonesia di masa
mendatang.
Manfaat diadakannya sensus penduduk menurut Wardiyatmoko dan
Bintarto sebagai berikut.
a. Mengetahui jumlah penduduk seluruhnya.
b. Mengetahui golongan penduduk menurut jenis kelamin, umur, dan banyaknya
kesempatan kerja.
c. Mengetahui keadaan pertumbuhan penduduk.
d. Mengetahui susunan penduduk menurut mata pencaharian agar diketahui
struktur perekonomiannya.
e. Mengetahui persebaran penduduk, daerah yang terlalu padat, dan daerah yang
masih jarang penduduknya.
f. Mengetahui keadaan penduduk suatu kota dan mengetahui akibat perpindahan.
g. Merencanakan pembangunan bidang kependudukan.
Badan yang mengurusi sensus adalah badan pusat statistik atau yang lebih
dikenal dengan (BPS). BPS merupakan satu-satunya badan resmi yang dibentuk
pemerintah negara republik Indonesia untuk bertugas sebagai surveier data-data
mengenai penduduk.
5. Metode Sensus Penduduk
Metode yang digunakan dalam sensus penduduk yaitu sebagai berikut:
a. House Holder
Pelaksanaan sensus dengan mengirimkan daftar pertanyaan yang bersifat
demografis, ekonomis dan sosial kepada penduduk. Jadi, petugas sensus tidak
datang dari rumah ke rumah. Kelebihan cara ini adalah waktu yang diperlukan
lebih cepat karena petugas tidak harus mendata satu per satu penduduk. Daftar
pertanyaan dapat dikirimkan atau dititipkan pada aparat desa. Sedangkan
kekurangannya adalah data yang diperoleh kurang terjamin kebenarannya karena
ada kemungkinan penduduk tidak mengisi data sesuai dengan kondisi sebenarnya.
b. Canvaser
Pelaksanaan sensus dengan mendatangi dari rumah ke rumah penduduk
untuk diwawancarai dengan sejumlah pertanyaan yang demografis, ekonomis dan
sosial. Keunggulan metode ini, data yang diperoleh lebih terjamin kelengkapannya
dan penduduk sulit untuk memalsukan data. Sedangkan kekurangannya adalah
waktu yang diperlukan lebih lama karena jumlah petugas yang terbatas dan
wilayah yang luas.
6. Karakteristik dan Ketentuan Sensus Penduduk
Karakteristik sensus yang harus dipenuhi:
a. Meliputi semua orang: Semua orang atau penduduk yang tinggal dalam wilayah
yang dicacah haruslah tercakup
b. Dalam waktu tertentu: Harus dilaksanakan pada saat yang telah ditentukan
secara serentak.
c. Meliputi suatu wilayah tertentu: Ruang lingkup sensus harus meliputi batas
wilayah tertentu
Ketentuan sensus yang lain:
a. Unit cacah: perorangan, bukan keluarga atau rumah tangga
b. Dilaksanakan secara periodic
c. Dinyatakan selesai bila hasilnya telah dipublikasikan
Keterangan yang dikumpulkan: kondisi demografi, ekonomi dan sosial,
sedangkan perinciannya bergantung:
- Kebutuhan dan kepentingan Negara
- Keadaan keuangan Negara
- Kemampuan teknis pelaksanaan
- Kesepakatan internasional, untuk perbandingan antar Negara

Data yang dikumpulkan saat sensus (sesuai kebutuhan setiap negara), Antara lain :
§ Karakteristik sosial ekonomi demografi :
o Jenis kelamin
o Umur/tanggal lahir
o Tempat Lahir
o Tempat tinggal sekarang
o Agama
o Hubungan dengan KK
o Status perkawinan
o Pekerjaan
o Tingkat Pendidikan
o Suku bangsa
o Kewarganegaraan atau kebangsaan, dll
§ Kelahiran dan Kematian :
§ Anak lahir hidup
§ Anak masih hidup
§ Bayi lahir (sampai 12 bulan sebelum hari sensus)
§ Bayi mati (sampai 12 bulan sebelum hari sensus), dll
Langkah yang harus dilakukan sebelum mengadakan sensus:
a. Tentukan sisten pencacahan yang akan digunakan, de facto atau de jure atau
keduanya
b. Harus menentukan tanggal sensus dan waktu uji cobanya.
c. Menentukan tipe dan isi kuesioner
d. Menguji semua form dan prosedur termasuk yang untuk uji coba
e. Mempersiapkan peta dan daftar semua rumah tangga yang ada
f. Menentukan dan melatih petugas lapangan
g. Merencanakan dan mengembangkan program (software) untuk processing data
h. Menginformasikan kepada masyarakat tentang akan dilaksanakannya sensus dan
memberi motifasi agar mereka ikut berpartisipasi
Sensus yang pernah dilaksanakan di Indonesia:
1. Sebelum keerdekaan: tahun 1930 oleh pemerintahan Hindia Belanda
2. Sesudah kemerdekaan: tahun 1960, 1971 (keduanya dibiayai PBB), tahun 1980,
1990 dan 2000 oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
7. Kelebihan dan Kelemahan Sensus Penduduk
§ Kelebihan:
a. Dianggap paling akurat
b. Lengkap cakupannya
c. Dapat digunakan sebagai dasar perencanaan
d. Dapat digunakan sebagai sampling frame untuk survai lain.
e. Data sensus penduduk dapat disajikan pada tingkat wilayah administrasi terkecil.
Oleh karena itu data sensus penduduk dapat mengisi kebutuhan statistik wilayah
kecil (small area statistics) yang dirasakan semakin urgen di era desentralisasi ini.
f. Berbeda dengan data yang dipeoleh dari sampel survei, data sensus penduduk
terbebas dari kesalahan sampel (sampling errors).
§ Kekurangan:
a. Biaya sangat mahal (menyeluruh)
b. Sensus penduduk periode 10 tahunan, kemungkinan setelah beberapa tahun
sudah banyak perubahan; kelemahan umur, tanggal pernikahan, kapan
melahirkan sehingga hanya dapat menggambarkan perubahan yang terjadi selama
sepuluh tahun. Tidak dapat melihat perubahan yang terjadi dalam waktu singkat
misalnya 4 atau 5 tahun.
c. Sering terjadi content error, kesalahan dalam pencacahan dan jawaban
responden
d. Kemungkinan tidak semua tercacah
e. Kesulitan dalam mendata semua anggota populasi yang relevan.
f. Kelemahan dalam pelaporan umur

 SURVEI PENDUDUK
1. Pengertian Survei Penduduk
Survei Penduduk adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan melalui
pencacahan sampel dari suatu populasi untuk memperkirakan karakteristik objek
pada saat tertentu. Maksud dari hal tersebut adalah survei penduduk dengan
cakupan nasional. Biasanya survei kependudukan ini dilaksanakan dengan sistem
sampel atau dalam bentuk studi kasus. Sistem kerja dan informasi yang
dikumpulkan sama dengan sensus. Jangka waktu survei penduduk bisa
dilaksanakan lebih cepat dari sensus penduduk.
Istilah “ survai “ umumnya digunakan oleh para peneliti sosial, untuk memperoleh
data yang lebih rinci dan spesifik : tentang perilaku penduduk, sikap, kepercayaan,
pendapat, karakteristik, pengetahuan dan harapan responden.
Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengadakan survei-survei kependudukan,
misalnya Survei Ekonomi Nasional yang dimulai sejak tahun 1963, Survei Angkatan
Kerja Nasional (SAKERNAS) dan Survei Antar Sensus (SUPAS). Hasil-hasil survei ini
melengkapi informasi yang didapat dari Sensus Penduduk dan Registrasi
Penduduk. Dari waktu ke waktu, laju pertumbuhan penduduk mengalami
perubahan-perubahan. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa faktor yang
mempengaruhinya antara lain sebagai berikut :
a. Faktor Demografi
Faktor ini terdiri atas kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk atau
migrasi. Perpindahan penduduk atau migrasi internasional meliputi emigrasi dan
imigrasi. Perpindahan penduduk masuk ke suatu negara disebut migrasi,
sedangkan Perpindahan penduduk keluar dari suatu negara disebut emigrasi.
b. Faktor Nondemografi
Faktor nondemografi terdiri atas kesehatan dan pendidikan.
2. Manfaat survei menurut waktu pelaksanaannya:
a. Sebelum sensus:
§ Sebagai bahan pertimbangan (input) untuk sensus yang akan dating
§ Untuk mengestimasi hasil sensus yang akan datang
b. Sesudah sensus:
§ Untuk mengkoreksi/evaluasi hasil sensus yg lalu dan melengkapinya bila ada
kekurangan
§ Untuk mengetahui perubahan penduduk setelah 5 tahun sensus
§ Untuk mengetahui kondisi penduduk antara dua sensus
3. Jenis survei penduduk:
a. Singgle round survey (survei bertaraf tunggal)
Petugas mengajukan beberapa pertanyaan mengenai kejadian atau
peristiwa demografi yang dialami seseorang di masa lalu dalam periode tertentu.
b. Multi round survey (survei bertaraf ganda)
Petugas melakukan kunjungan rumah berulang kali dengan interval waktu
tertentu. Misalnya petugas survei mengunjungi penduduk setiap 2 tahun sekali.
Namun dalam survei memiliki kelemahan, yaitu :
1. Petugas dan responden bisa sama-sama bosan hingga timbul error data.
2. Kualitas kerja petugas tidak selalu konstan setiap waktu.
3. Kualitas kerja antar petugas bisa berbeda, karena petugas tidak selalu sama
(mungkin ada pergantian petugas antar waktu).
c. Kombinasi metode Singgle round survey dan Multi round survey atau kombinasi
salah satu metode dan registrasi.

4. Kelebihan dan Kelemahan Survei Penduduk


§ Kelebihan survei:
a. Biaya lebih murah dibanding sensus
b. Kualitas data mungkin lebih baik dari pada sensus
c. Dapat digunakan untuk menguji ketelitian sensus dan registrasi
§ Kelemahan survei
a. Data yang dihasilkan tidak akan representatif bila terjadi kesalahan dalam
pengambilan sampel
5. Perbedaan sensus dan survei:
§ Cakupan penduduknya:
- Sensus: seluruh penduduk
- Survei: sebagian penduduk (sampel)
§ Fleksibilitasnya (waktu pelaksanaan):
- Sensus: periodik (biasanya 10 tahun sekali
- Survei: bisa kapan saja (biasanya 5 tahun sekali, bergantung ada tidaknya dana)
§ Materi :
- Sensus: tetap dari tahun ke tahun
- Survei: bisa berganti topik sesuai kebutuhan dan lebih mendalam
Survei penduduk yang dilaksanakan di Indonesia:
1. Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
2. Survei Penduduk antar Sensus (Supas)
3. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI)

 REGISTRASI PENDUDUK
1. Pengertian Registrasi Penduduk
Registrasi penduduk adalah kumpulan keterangan mengenai segala
peristiwa sejak lahir sampai mati yang mengubah status sipil seseorang. Yang
termasuk kedalam kejadian penting diantaranya perkawinan, perpindahan dan
perceraian. Istilah Registrasi digunakan karena registrasi ini berfokus pada
kejadian sejak orang lahir dan menjadi anggota suatu komunitas, sampai
meninggal, serta semua perubahan status yang dialami antara keduanya seperti
menikah dan bercerai. Registrasi penduduk ini dilakukan secara terus menerus
oleh lembaga-lembaga yang terkait dengan kependudukan. Misalnya Departemen
Agama akan mencatat setiap kejadian perkawinan dan perceraian penduduk,
sedangkan pencatatan kependudukan yang berkaitan dengan Kartu Tanda
Penduduk dan Kartu Keluarga akan ditangani oleh kelurahan sampai kantor
catatan sipil.
2. Perbedaan registrasi penduduk dibanding sensus dan survei:
§ Registrasi:
a. Memberi gambaran tentang perubahan penduduk secara terus menerus
b. Dituntut partisipasi aktif penduduk untuk melapor kepada petugas
c. Dicatat oleh instansi atau badan yang berbeda
§ Sensus dan survei:
a. Memberi gambaran tentang keadaan penduduk pada saat tertentu saja
b. Petugas pendata yang aktif mendatangi penduduk
c. Dicatat oleh badan yang sama yaitu BPS

3. Kelemahan dan Keuntungan


§ Kelemahan registrasi: Bila sistem pencatatan yang berlaku tidak
dilaksanakan dengan baik, maka data yang dihasilkan juga berkualitas rendah
- Kelemahan Registrasi Vital:
a. Pendaftaran penduduk de jure.
b. Informasi yang disajikan sedikit
c. Sangat tergantung sistem, petugas, kesadaran masyarakat
d. Kelengkapan dan kecermatan data tergantung konsistensi dan kontinyuitas
pencatatan
§ Keuntungan registrasi: Dapat diketahui perubahan penduduk setiap waktu
dan biaya lebih murah
- Kelebihan Registrasi Vital:
a. Sifatnya terus menerus
b. Lengkap apabila semua mendaftarkan diri
c. Akurat apabila dilaporkan segera setelah kejadian
Pelaksanaan registrasi di negara berkembang (seperti Indonesia) biasanya
tidak sebaik di negara maju, penyebabnya:
· Masyarakat (sebagai pelapor): kurang kesadarannya
· Petugas (pemerintah): kurang trampil, banyak yang terlibat, biaya tidak selalu
murah.

v Kesalahan yang sering terjadi pada sensus (juga untuk survai dan registrasi) :\
1. Kesalahan cakupan (error of coverage)
Contoh :
- orang tidak tercacah (mobilitas tinggi, daerah sulit dijangkau)
- orang dicacah dua kali
2. Kesalahan isi pelaporan (error of content)
Contoh :
- Umur/tanggal lahir
- kelahiran bayi
- kematian bayi
- jenis kelamin
- pekerjaan
3. Kesalahan ketepatan pelaporan (estimation error)
Contoh :
- Balita tapi tercatat sudah sekolah
- Laki-laki tapi tercatat pernah melahirkan
- Selisih umur anak dan orang tua kurang dari 10 tahun, dll
v Faktor yang mempengaruhi ketelitian data saat sensus, survei atau registrasi:
1. Partisipasi dan kerjasama masyarakat untuk memberikan jawaban yang benar
2. Masalah geografi: daerah terpencil, sulit dijangkau dan tak ada sarana trasportasi
yang memadai
3. Kualitas dan kuantitas pencacah :
- Kualitas tidak sama, banyak yang berpendidikan menengah ke bawah
- Kuantitas kurang mencukupi terutama untuk wilayah yang luas dengan jumlah
penduduk sedikit
4. Pelaksanaan dan sarana yang tersedia
- Pelaksanaan tidak selalu bisa sesuai dengan prosedur
- Sarana tak selalu mencukupi
v Kesulitan pengumpulan data sensus, survai dan registrasi :
- Partisipasi dan kerjasama masyarakat
- Masalah geografis
- Kualitas petugas
- Pelaksanaan sesuai aturan

Anda mungkin juga menyukai