Tugas Haki (Alief Ramadhoni Pratama) (1810113018)

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 3

HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

“Pelanggaran Hak Cipta Mengenai Potret ”

DOSEN PENGAMPU :

Dr. Sukanda Husin , S.H., LL.M.

NAMA:

Robih Salam F.Z


(1810112053)

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS ANDALAS

2020
Contoh Kasus Pelanggaran Hak Cipta Mengenai Potret
Yaitu Kasus Hak Cipta Foto Naruto, Monyet Selfie Indonesia

Latar Belakang Masalah :

Kasus ini terjadi pada 2011, saat fotografer alam asal Inggris itu tengah melakukan
pemotretan di Tangkoko, Sulawesi.

Entah bagaimana ceritanya, Naruto mengambil kamera Slater dan menjepret wajahnya
sendiri beberapa kali (layaknya foto selfie).

Sang fotografer kemudian menerbitkan sebuah buku, termasuk beberapa


gambar selfie Naruto yang kemudian dikenal dengan nama "monyet selfie".

Penerbitan buku tersebut memancing kelompok advokasi hak-hak hewan yang


tergabung dalam PETA untuk mewakili Naruto dan mengajukan gugatan hak cipta atas
foto selfie tersebut. PETA menganggap, hak cipta Naruto telah dilanggar.

Pada Januari 2016, seorang hakim distrik federal di San Francisco memutuskan, Naruto
bukanlah manusia, sehingga ia tidak dapat mengajukan gugatan.

Pengadilan telah memutuskan hal tersebut dan keputusan diambil September lalu.
Pihak Slater pun setuju untuk menyumbangkan 25 persen dari pendapatannya dari gambar
Naruto untuk diberikan kepada Tangkoko.

Tuntutannya :
Selfie Naruto yang bersejarah menantang gagasan soal siapa sebenarnya seseorang itu
dan siapa yang bukan, dan berujung pada gugatan hukum pertama yang berupaya menyatakan
seekor binatang bukan manusia sebagai pemilik properti, bukannya dinyatakan sebagai properti
itu sendiri," ucap pendiri PETA, Ingrid Newkirk, dalam pernyataannya.

Gugatan hukum yang diajukan PETA ini memicu perdebatan internasional di antara
kalangan pakar hukum soal kepribadian untuk binatang dan apakah binatang bisa memiliki
properti.
Fotografer Slater memenangkan gugatan hukum yang disidangkan di California, Amerika
Serikat ini. Dia mendapatkan hak cipta atas foto itu karena dia yang memicu si monyet
menjepret sendiri foto selfie itu. Slater telah memasang kameranya di atas tripod dan berjalan
menjauh selama beberapa menit, sebelum menyadari kameranya sudah dipegang si monyet.

Penyelesaiannya :
Pihak PETA kemudian mengajukan banding ke pengadilan yang lebih tinggi untuk
gugatan hukum ini. Namun kasus ini akhirnya selesai pada September lalu, sebelum pengadilan
menjatuhkan putusannya. Slater sepakat mendonasikan 25 persen dari setiap pendapatan yang
diterimanya dari penggunaan dan penjualan foto monyet selfie itu, untuk melindungi habitat si
monyet di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai