Anda di halaman 1dari 7

1.

Penelitian observasional dan eksperimen


Observasional Eksperimen
- Penelitin yang bertujuan untuk - Penelitian yang dilakukan untuk
mengamati dan mendeskripsikan mengetahui pengaruh pemberian
gejala-gejala yang terjadi dalam suatu tretment atau perlakuan
(pada) fenomena natural ataupun terhadap subjek penelitian
sosial, yang terjadi dalam tingkatan - Menyelidiki hubungan sebab akibat
waktu tertentu, dan tidak dapat dengan cara mengekspos satu atau
dikendalikan oleh si peneliti, lebih kelompok eksperimental dan
seperti perubahan iklim, satu atau lebih kondisi eksperimen
pergerakan binatang, pencemaran - Meneliti pengaruh perlakuan
lingkungan, perubahan perilaku terhadap perilaku yang timbul
masyarakat, kriminalitas, dsb sebagai akibat perlakuan, atau
- Penelitian observasional adalah dengan kata lain mengetahui akibat
penelitian dimana peneliti hanya manipulasi terhadap perilaku
melakukan observasi, tanpa individu yang diamati yang diberikan
memberikan intervensi pada secara sengaja oleh peneliti
variabel yang akan diteliti - Efek atau pengaruh manipulasi
- Pada penelitian observasional variabel bebas dan variabel terikat
dibedakan tiga pendekakan yaitu : diamati secara langsung oleh
Cross Sectional, Cohort / peneliti.
Prospektif, dan Retrospectif /
Kasus Kontrol

2. Rancangan dasar dengan rancangan Hybrid


3. Cross sectional, case control, dan cohort

Cross sectional Case control Cohort


- Bertujuan - Pemilihan subjek - Terdapat pemilihan
mendeskripsikan berdasarkan status subjek berdasar status
prevalensi penyakit penyakitnya , untuk paparan terpapar atau
tertentu kemudian dilakukan tidak
- Tidak terdapat kelompok amatan apakah subjek - Kelompok-kelompok
pembanding mempunyai riwayat subjek yang dipilih
- Hubungan sebab terpapar atau tidak melalui karakter sama
akibatnya hanya berupa - Subjek yang di diagnosis (bebas penyakit)
prakiraan saja menderita penyakit - Memiliki periode
- Dapat menghasilkan tersebut kasus berupa waktu pengamatan
hipotesis insidensi yang muncul tertentu
- Merupakan penelitian dan populasi - Pengamatan muncul
pendahuluan dari - Subjek yang tidak tidaknya penyakit pada
penelitian analitis menderita disebut kontrol subjek
- Penelitian crossectional - Jenis penelitian ini dapat - Dimungkinkan untuk
digunakan untuk berupa penelitian dilakukan
mengetahui masalah retrospektif dan perspektif penghitungan laju
kesehatan masyarakat - Penelitian kasusu kontrol insidensi
disuatu wilayah itu menggunakan kasus - Peneliti tidak
- Digunakan untuk (insiden) baru untuk menglokasikan paparan
mengetahui prevalensi mencegah adanya dengan sengaja
penyakit tertentu disuatu kesulitan dalam - Memfollow up
daerah menguraikan faktor yang kelompok sujek
- Dapat digunakan untuk berhubungan dengan - Menentukan adanya
memperkirakan adanya penyebab dan dampak yang timbul
hubungan sebab akibat kelangsungan hidup dari perlakuan peneliti
bila penyakit itu - Menentukan perbedaan - Untuk menentukan
mengalami perubahan kelompok menurut beban paparan, variabel
yang jelas dan tetap riwayat paparan atau paparan diukur dengan
- Penelitian cross sectional karakteristik individu metoda wawancara
dimaksudkan untuk untuk mendapat status atau observasi pada
memperoleh hipotesis faktor resiko suatu perioda waktu
spesifik yang akan diuji - Pada penelitian ini tertentu
melalui penelitian dibandingkan apakah ada - Menetapakan risiko
analitis perbedaan proporsi akibat paparan terhadap
mengenai terpapar insiden outcome
Contoh penelitian Cross terhadap faktor resiko. spesifik pada mereka
Sectional: Hubungan yang mendapat maupun
antara hipertensi dengan Contoh penelitian case yang tidak mendapat
tingginya kadar control: hubungan antara paparan.
kolesterol darah malnutrisi (kekurangan gizi) - Membadingkan
pada anak balita dengan kelompok yang
perilaku pemberian makanan terpapar dari kelompok
oleh ibu. yang tidak terpapar
dalam timbulnya
efek/penyakit akibat
faktor resiko

Contoh penelitian
cohort: hubungan
antara cancer paru
(efek) dengan merokok
(resiko)

4.studi Ekologi

Studi Ekologi
- Penelitian epidemiologi dgn menggunakan populasi sebagai unit
analisis
- Digunakan untuk menggambarkan penyakit dlm kaitannya dgn
beberpa faktor, dgn mengukur karakteristik dari keseluruhan
populasi
- Digunakan karena suatu paparan individual tidak dapat diukur (
mis: Polusi udara)
- Data yg menghubungkan paparan-akibatnya tidak ada pada
individu

Contoh:
Korelasi penjualan rokok sigaret per kapita dgn angka mortalitas PJK di
negara A tahun 1990

5. Crossover Study

Cross Offer Study


- Studi longitudinal di mana subyek menerima urutan perlakuan
yang berbeda (atau eksposur).
- Suatu jenis uji klinis di mana sampel penelitian menerima setiap
perlakuan secara acak
6. Kohort Terbuka dan Kohort Tertutup

Kohort Terbuka Kohort Tertutup


- Penelitian yang partisipannya terus - penelitian yang hanya memiliki
bertambah atau berpindah kelompok orang yang sama sampai
- Populasi penelitian tidak konstan akhir penelitian.
- Populasi berisiko terbuka untuk - Populasi penelitian tetap konstan
anggota baru yang tidak memenuhi - penelitian yang partisipannya tidak
syarat untuk populasi awalnya dapat bertambah atau keluar.
- Kumpulan individu yang anggotanya - Kumpulan individu yang mengalami
bertambah dan berkurang selama pengalaman yang sama selama
periode masa tertentu atau yg periode masa tertentu
anggotanya mudah berganti/ berubah - Mulai diamati pada titik awal yang
status pajanannya. sama
- Setiap anggota boleh mulai diamati - Tidak boleh ada anggota kohort baru
kapan saja yang masuk/ bergabung di tengah
- Boleh ada anggota kohort baru yang masa pengamatan (tapi kalau keluar
bergabung di tengah masa pengamatan boleh)
- Selama masa pengamatan, besar - Selama masa pengamatan besar
populasi (jumlah) rata-rata relatif stabil populasi (jumlah) rata-rata dapat
- Selama masa pengamatan rata-rata usia berkurang
anggota juga relatif stabil - Selama masa pengamatan rata-
rata usia anggota meningkat
Contoh: sekolah, dengan sejumlah murid
baru masuk dan sejumlah lainnnya tamat Contoh: pasien mengadakan uji klinis
pada awal tahun ajaran. Karena ada yang melibatkan peserta yang masuk ke
datang, dan yang pergi dalam jumlah dalam penelitian pada satu titik waktu
kurang lebih sama, maka ukuran populasi dan di mana dianggap bahwa tidak ada
dinamik umumnya konstan. peserta baru bisa masuk kohort.
7. Single Cohort dan Double Cohort

Single Cohort Double Cohort


- Penelitian dengan satu kohort pada - Penelitian dimulai dengan kelompok
dasarnya bersifat deskriptif karena subjek dari pupolasi yang berbeda
pada awal penelitian tidak yaitu kelompok dengan factor risiko
terdapat kelompok terpajan dan dan kelompok lain tanpa factor risiko.
kelompok tidak terpajan sebagai - Penelitian kohort berganda dapat
control. dilaksanakan dengan cara prospektif
- Setelah dilakukan kegiatan maupun retrospektif.
diketahui bahwa dalam kohort - Umumnya bentuk penelitian ini
tersebut terdapat kelompok digunakan pada lapangan kedokteran
individu yang akan terpajan oleh kerja atau kesehatan lingkungan
factor risiko dan dari kelompok biasanya untuk meneliti factor risiko
tersebut sebagian akan menderita yang jarang terjadi atau yang
penyakit akibat pajanan dan diangggap berbahaya bagi lingkungan
sebagian tidak. hidup.
- Selain itu pula terdapat pula - Data yang digunakan sebagai
kelompok yang tidak terpajan kelompok control (control eksternal)
oleh faktor risiko dan sebagian berasal dari sensus atau statistic
menderita penyakit tersebut dan kesehatan regional maupun nasional
kelompok ini dianggap sebagai sehingga biaya penelitian dapat
control kemudian dianalisis secara ditekan menjadi lebih murah
analitis. Kelompok kontrol
demikian sering disebut sebagai
control internal.

8. Nested case Control

Nested case Control


- Suatu desain penelitian kasus kontrol yang disarangkan dalam suatu studi
kohort.
- Desain penelitian yang berbasis kohort dan memiliki kasus dan kontrol
- Kelebihan: efisiensi biaya, dan juga pengamatan yang dilakukan secara
continue dan longitudinal sehingga memiliki kekuatan untuk menjelaskan
masalah kesehatan dan menerangkan hubungan dinamika antara faktor
resiko dengan efeknya secara temporal dan dengan seefisien mungkin.
- Membandingkan sejarah dari individu-individu yang mengembangkan
penyakit dengan mereka yang tidak mengembangkan penyakit tersebut
selama masa studi
- Metode yang efisien untuk mempelajari hubungan kasus kontrol antara
kohort sekali jumlah kasus muncul.
- Contoh : Misalkan ingin melihat kadar kolesterol tinggi yang berdampak
pada kejadian Coronary Heart Disease (CHD) pada 5.000 orang di suatu
populasi. Tahap awal adalah melakukan pengambilan sampel darah untuk
5.000 orang yang mungkin biayanya hanya Rp.10.000 x 5.000 orang = Rp
50.000.000,-. Kemudian sample darah disimpan di freezer. Kemudian
5.000 orang itu dilakukan follow up hingga terjadi kasus CHD. Misalkan
hingga tahun ke 3 diperoleh 100 orang yang terkena CHD, maka diantara
4.900 orang sisanya dipilih secara random sebagai control. Lalu dari 200
orang yang terpilih sebagai kasus dan kontrol tersebut dilakukan
pemeriksaan kadar kolesterol pada darah yang disimpan tadi, mana yang
mengandung kolesterol tinggi dan tidak dengan biaya 200 orang x Rp
100.000 = Rp 20.000.000,-. Secara keseluruhan biaya yang digunakan
hanya Rp 70.000.000

9. Retrospektif dan prospektif cohort

Retrospektif Prospektif
- status paparan diukur pada awal - paparan dan penyakit sudah terjadi di
penelitian dan kohort diikuti untuk masa lampau sebelum dimulainya
melihat kejadian penyakit dimasa penelitian, sehingga variabel-variabel
yang akan datang.kejadian penyakit tersebut diukur melalui catatan historis.
atau kesudahan lainnya ditentukan - Contoh : Resiko kebiasaan minum kopi
melalui wawancara dengan anggota pada kasus Toleransi Glukosa
kohort, anggota keluarganya atau Terganggu terhadap terjadinya Diabetes
memeriksa catatan medik. Mellitus tipe 2 selama 2 tahun 4 bulan
- Contoh : Pengaruh PMT pada terhadap 289 kasus TGT.
penderita TB Paru terhadap konversi
dahak akhir tahap intensif di
Puskesmas A.

10 Eksperimen murni dan Quasi eksperimen

Eksperimen murni Quasi eksperimen


- Mengikuti seluruh prosedur & - Pada dasarnya sama dengan
syarat eksperimen terutama dalam : eksperimen murni, bedanya dalam
kontrol variabel, pemberian pengontrolan variable.
manipulasi (perlakuan) dan - Pengontrolan tidak pada semua
pengujian hasil. variabel tetapi hanya pada satu
- Semua variabel dikontrol, kecuali variabel yg cukup dominan dan
variabel independen yang akan minimal dipasangkan (matching).
diuji pengaruhnya terhadap - Tidak adanya randomisasi
variabel dependen (randoimization), yang berarti
- Kelompok eksperimen diberi pengelompokan anggota sampel pada
perlakuan khusus (variabel yang kelompok eksperimen dan kelompok
akan diuji akibatnya), sedang kontrol tidak dilakukan dengan
kelompok kontrol diberi perlakuan random atau acak.
lain (yang biasa dilakukan) dan - Kontrol terhadap variabel-variabel
hasilnya dibandingkan dengan yang berpengaruh terhadap
kelompok eksperimen eksperimen tidak dilakukan, karena
- Pengukuran/pengujian eksperimenini biasanya dilakukan di
menggunakan instrumen baku (tes masyarakat.
standar) - Contoh : Penelitian pendidikan yang
- Contoh: Penelitian untuk menggunakan pre test-post test, yang
menyelidiki pengaruh dua metode di dalamnya variabel seperti
mengajar sejarah pada murid- kematangan, efek testing, regresi
murid kelas Ill SMA sebagai statistik, atrisi selektif, dan adaptasi
fungsi ukuran kelas (besar dan tidak dapat dihindari atau justru
kecil) dan taraf inteligensi murid terlewat dan penelitian
(tinggi, sedang, rendah), dengan
cara menempatkan guru secara
random berdasarkan inteligensi,
ukuran kelas, dan metode
mengajar.

Anda mungkin juga menyukai