Anda di halaman 1dari 5

A.

Jawaban Pertanyaan dan Tugas


Crushing

1. Jelaskan istilah gape, setting dan angle of nip!


 Gape: Jarak mendatar pada mouth yang diukur pada bagian mouth dimana umpan yang dimasukkan
bersinggungan dengan mouth.
 Setting: Bagian dari jaw crusher untuk mengatur agar lubang ukuran sesuai dengan yang dikehendaki. Bila
setting block dimajukan, maka jarak antara fixed jaw dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih
dekat, dan sebaliknya. Pada jaw crusher ada open setting dan close setting.
 Angle of nip: Sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui titik singgung antara jaw
dengan batuan

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan reduction ratio, limitting reduction ratio dan reduction ratio
80.Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya reduction ratio dari hasil peremukan?
 Reduction ratio adalah perbandingan antara ukuran umpan yang masuk dengan ukuran produkta yang
dihasilkan.

 Limitting reduction ratio adalah perbandingan antara ukuran bukaan screen dimana semua feed bisa lolos
terhadap ukuran bukaan screen yang sama dimana semua produkta bisa lolos.
 Reduction Ratio 80% (RR80): perbandingan antara ukuran screen yang meloloskan 80% dari feed dengan
ukuran bukaan screen yang meloloskan 80% dari produkta.

Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya reduction ratio di antaranya adalah kekerasan, kandungan
air, komposisi mineral, ukuran butir, porositas, selain itu juga dipengaruhi oleh discharge dari crusher.

3. Ada berapa macam tipe Jaw Crusher menurut desainnya dan dimana letak perbedaannya?
Jaw Crusher ada empat tipe berdasarkan desain, yaitu Blake, Overhead Pivot, Overhead Eccentric, dan Dodge.
Perbedaan dari keempat tipe tersebut adalah dalam hal ukuran umpan, power, kecepatan putar, dan
karakteristik, serta aplikasinya.

4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Choke Crushing dan Arrested Crushing pada operasi peremukan
serta beri contoh alat yang menggunakan cara tersebut!
 Choke crushing adalah mekanisme peremukan dimana dalam prosesnya material diremukkan oleh alat
serta tumbukan dengan material itu sendiri. Contoh alat:roll crusher.
 Arrested crushing adalah mekanisme peremukan yang selama prosesnya material diremukkan oleh alat
sampai material lolos ke zona discharge. Contoh alat: jaw crusher.

5. Jelaskan mekanisme remuknya material!


1) Abrasion (attrition)
Terjadi bilamana energi yang kurang mencukupi diterapkan pada partikel, menyebakan terjadinya
localized stressing dan remuknya sebagian kecil area sehingga menghasilkan distribusi ukuran partikel
yang halus.
2) Compression(clevage)
Energi cukup untuk membuat partikel remuk, menghasilkan ukuran partikel ukurannya tidak jauh berbeda
dengan ukuran umpan.
3) Impact (shatter)
Energi sangat mencukupi untuk terjadinya peremukan partikel, menghasilkan banyak partikel dengan
distribusi ukuran yang lebar.

6. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi laju partikel melewati permukaan ayakan!


 Ukuran bukaan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang lolos.
 Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan memiliki kecepatan dan
kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya
membujur.
 Pantulan dari material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi screen sehingga akan
terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur.
 Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan membantu tapi bila sedikit malah akan menyumbat screen.
Faktor-faktor yang juga mempengaruhi laju partikel melewati permukaan diantaranya adalah densitas bulk,
permukaan ayak, persentase area bukaan, bentuk partikel, ukuran jarak antar mantel, kelembapan permukaan,
bentuk lubang, ketebalan mantel, frekuensi, dan sudut inklinasi.

7. Bagaimana menyatakan ukuran dari alat Jaw Crusher, Gyratory Crusher, Roll Crusher dan pengayak
getar!
Jaw crusher: gape x width
Gyratory crusher: gape x mantle diameter
Roll crusher: diameter x width
Pengayak getar: banyaknya lubang dalam ukuran 1 inch linear (mesh), atau ukuran geometri 1 lubang (mm)
Grinding

1. Jelaskan mekanisme pengecilan ukuran yang terjadi di dalam ball mill, demikian juga dengan rod mill!
 Ball mill: Jadi bola-bola baja yang besar berada pada diameter shell yang besar untuk menghancurkan
partikel besar, sedang bola-bola baja yang kecil (sudah aus) berada pada cone section dekat ujung
pengeluaran untuk menghancurkan partikel yang sudah halus. Feed (umpan) untuk ball mill dapat
berukuran 3 inci (max) dan digiling sampai menjadi 50 mesh (0,29 mm). kalau feed (umpan) makin kecil,
maka produknya dapat lebih halus lagi (200 mesh = 0,074 mm). Dalam operasi ball mill kecepatan
perputan shell silinder harus dibuat setinggi mungkin, tetapi dihindarkan agar muatanya (grinding media
dan batuan) tidak ikut berputar bersama shell silinder. Pada ball mill, bola akan ikut berputar dengan
tumbling mill. Kemudian di suatu titik ketika kecepatannya sama dengan nol, bola akan jatuh dan
menumbuk bijih di dalam mill.
Roll mill : Roll Mill bentuknya hampir sama dengan Ball mill, berbentuk shell silinder dengan ukuran
panjangnya lebih besar dari diameternya (1 1/3 – 3 kali), dimuati dengan grinding media berupa batang-
batang baja (stel rod) pengganti bola-bola baja. Silinde. Pada rod mill, material
akan berada di antara dua rod dan dalam kondisi terjepit. Penggerusan terjadi akibat berat dari rod.

2. Kenapa pengunaan bijih pada pengolahan bahan galian umumnya dilakukan dengan cara basah?
 Penggerusancarabasahmemerlukanenergilebihsedikitdibandingkancarakering.
 Klasifikasicarabasahlebihmudahdanmemerlukanruanglebihkecildibandingkancarakering.
 Lingkunganpadapenggerusancarabasahlebihbersihdantidakmemerlukanalatpenangkapdebu.
 Penggerusancarakeringmemerlukan material yang betul-betulkering, maka perlu proses
pengeringanlebihdulu.
Selain itu, agar bijih tidak lengket pada liner, dan karena proses selanjutnya dalam pengolahan bahan galian
adalah dengan cara basah.

3. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi keausan bola pelapis (liner) pada ball mill!
Jawab: Pada cara basah, biasanya bijih bersifat korosif terhadap liner, sehingga liner terkorosi dan
membutuhkan pelumas,
 Gesekan antara liner dengan bijih yang digiling bisa mengakibatkan abrasi untuk liner berbahan baja.
 Kekuatan abrasi liner yang tergantung pada jenis materialnya.
 Kecepatan rotasi, ukuran umpan, bahan dasar liner, ketebalan liner, dan zona cascading.
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan kecepatan kritis dan turunkan persamaannya!
Kecepatan kritis yaitu kecepatan putar cell pada operasi milling dimana pada saat itu grinding media menempel
pada dinding cell sehingga tidak terjadi proses abrasi maupun impact.
𝑚𝑉 2⁄
𝑅 = 𝑚 . 𝑔. cos ∝

V dinyatakan dalam,

2𝜋𝑅𝑁
𝑉= 60

disubtitusikan,

2 𝑅2 𝑁2
cos ∝ = 4𝜋
602 𝑔
0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2
cos ∝ =
2

Kecepatan kritis terjadi saat α=0, sehingga nilai cos α=1,

0,0011(𝐷 − 𝑑)𝑁 2
1=
2
2
2
𝑁 =
0,0011(𝐷 − 𝑑)
42,3
𝑁=
√(𝐷 − 𝑑)

Kecepatan kritis ini dinyatakan dalam satuan revolusi per menit (rpm).

5. Jelaskan tiga hubungan putaran mill dengan aksi penggerusan!

Berdasarkan kecepatan putaran mill terdapat dua mekanisme penggerusan yaitu, cascading dan cataracting.
Kedua mekanisme ini akan menghasilkan distribusi ukuran produk yang berbeda.
a) Mekanisme Cascading
Pada putaram mill yang relatif rendah, muatan akan bergerak naik tidak begitu tinggi dan setelah mencapai
titik kesetimbangan muatan segera kembali menggelincir atau menggelinding di atas muatan lain yang
sedang bergerak ke atas. Pada mekanisme ini pengecilan ukuran terjadi akibat gaya abrasi. Produk yang
dihasilkan dengan mekanisme ini adalah sangat halus.
b) Mekanisme Cataracting
Ketika mill berputar cukup tinggi, muatan ikut berputar dan bergerak naik relatif tinggi dengan
kesetimbangan yang tinggi pula. Setelah kesetimbangan tercapai, muatan akan jatuh bebas ke dasar
mill.Padamekanismeinipengecilanukuranakibatpengaruhgaya impact dan kompressi. Produk yang
dihasilkan berukuran relatif lebih kasar.
c) Putaran kritis
Putaran mill dimana muatan mulai menempel pada dinding mill dan ikut berputar bersama mill. Pada
kondisi ini tidak terjadi mekanisme pengecilan ukuran
B. Kesimpulan
 Proses kominusi, yaitu proses pengecilan ukuran bijih dengan cara peremukan dan penggerusan sehingga
mineral berharga dapat terlepas dari mineral gangue dan mempermudah proses konsentrat. Mekanisme
peremukan yang terjadi pada material adalah abrasi, kompresi, dan impact. Peremukan dilakukan melalui
tiga tahapan, yaitu tahap pertama (dengan Jaw Crusher, Gyratory Crusher), tahap kedua (Cone Crusher,
Roll Crusher), dan tahapan ketiga dengan Cone Crusher.
 Pengayakan hasil peremukan dapat dilakukan secara manual (dengan ayakan tangan), sementara
pengayakan hasil penggerusan harus dilakukan dengan ayakan getar. Pengayakan yang dilakukan pada
material dilakukan secara bertingkat dengan tujuan untuk membedakan tingkat kehalusan produk dan
menganalisis penyebaran ukuran material yang ada karena proses kominusi ini.
 Pada praktikum, primary crushing menggunakan jaw crusher dengan mekanisme kerja seperti rahang
manusia, dengan satu jaw bergerak meremukkan. Pada secondary crushing dengan roll crusher, yang cara
kerjanya berdasarkan rotasi yang mengakibatkan materi terjepit dan teremukkan.
 Semakin lama waktu penggerusan, semakin halus ukuran material yang dihasilkan. Hal ini akibat dari
gaya-gaya yang bekerja selama proses grinding dilakukan, seperti gaya tumbuk, serta aksi abrasi, kompresi
dan impact. Namun, perlu diperhatikan selang waktu penggerusan agar tidak terjadi overcrushing.

C. Alat- alat komunusi.


1. Jaw Crusher.
Jaw crusher adalah jenis crusher yang paling banyak digunakan untuk crusher
primer.jenis ini paling efektif digunakan untuk batuan sedimen sampai batuan
yang paling keras seperti granita tau basalt.Jaw crusher merupakan mesin
penekan dengan rasio pemecahan 6 : 1.

Bagian – bagian terpenting jaw crusher :


 Dua buah jaw
 Fixed jaw ( rahang jaw tetap ) berfungsi sebagai rahang penghancur akan tetapi tidak
bergerak,yaitu sebagai tumpuan material yang ditumbuk.
 Movable jaw ( rahang yang dapat digerakkan ) jaw plate ini yang bergerak, yang
memberikan tumbukan kepada batu yang akan dihancurkan sehingga batu dapat pecah
,rahang jaw ini dapat bergerak karena excentric shaft yang menggerakan pitman arm
yang sebagai tempat dipasangnya jaw plate.
 Pitman arm, berfungsi sebagai tempat dimana dua buah jaw tadi diletakkan, pitman
arm ini biasa juga disebut toggle block.
 Excentric shaft berfungsi sebagai penggerak pitman yang menggerakan dua buah jaw
tadi ( movable jaw )
 Toggle plate.
 Fly whell berfungsi untuk menggerakan dan memutar excentric shaft.

2. Gyratory crusher merupakan alat penghancur batuan yang digunakan bila


diperlukan alat yang mampu menghasilkan produk berkapasitas besar.alat ini
meremukan bijih selama siklus putarannya sehingga alat ini jauh lebih efisien
dibanding dengan jaw crusher.akan tetapi alat ini memerlukan biaya modal dan
pemeliharaan yang besar.

Bagian- bagian gyratory crusher dan prinsip kerjanya yaitu gyratory crusher memiliki
sumbu tegak yang disebut main shaft,tempat terpasangnya peremuk yang disebut mantle atau
head, di gantung pada spider.sumbu tegak diputar secara eccentric dari bagian bawah ,
eccentric sleeve, mengakibatkan suatu Gerakan berputar mantle selalu mendekat kea rah
shell.Mantle berada dalam shell yang berbentuk kerucut membesar ke atas sehingga
membentuk rongga remuk, crushing chamber anntara concave atau shell dengan mantle.
Mantle Bersama sumbu tegak bergerak secara gyratory dan memberi gaya kompresi ke arah
shell. Gaya kompresi ini akan meremuk bijih dalam rongga remuk. Oleh karena itu peremukan
ini disebut arrested crushing.
3. Cone Crushing.
Cone crushing merupakan alat peremuk yang biasa digunakan untuk tahap
secondary crushing. Alat ini merupakan modifikasi dari gyratory crusher.
Sumbu tegak ditunjang di bawah kepala cone.alat ini mempunyai kelebihan
yaitu ketika bijih atau umpan yang masuk terlalu keras maka bowl secara
otomatis akan bergerak kea rah luar. Tipe cone crusher terdiri dari dua bagian
yaitu standar cone crusher dan short head crusher.
4. Roll Crusher.
Roll Crusher adalah type crusher dengan sistem gilas rotary dengan
kecepatan rpm yang realatif lebih rendah dari impact crusher yaitu sekitar
300 rpm dan memiliki kapasitas produksi yang jauh lebih besar.
Roll Crusher biasa banyak digunakan didunia pertambangan, yaitu
untuk menghancurkan batuan dengan tingkat kekerasan & keuletan yang relatif
rendah, seperti batu bara, batu kapur, bahan semen, batu tembaga, belerang,
dsb. Roll crusher memiliki rasio MAKSIMUM pengurangan teoritis 4:1

Cara Kerja Roll Crusher


Roll Crusher atau pemecah batu jenis roll, memecah batu dengan menjepitnya diantara
satu roll, dua roll atau lebih, dimana roll-roll akan berputar berlawanan dengan adanya berat
tersendiri dan gusuran dari batu, maka batu akan pecah.

Anda mungkin juga menyukai