Anda di halaman 1dari 14

1.

Cara Penulisan Daftar Pustaka

A. APA STYLES
APA sendiri merupakan kependekan dari American Psychological Association, sehingga APA
Styles merupakan salah satu bentuk sitasi yang dikeluarkan oleh organisasi APA terutama untuk
bidang psikologi dan sosial. Beberapa ciri gaya penulisan sitiran dari APA Styles adalah:
1. Daftar Pustaka diurutkan alfabetis berdasarkan Nama Belakang Penulis atau Judul
apabila tidak ada penulis
2. Nama depan penulis ditulis sebagai inisial
3. Apabila ada penulis sama dalam daftar pustaka ditulis berurutan dari tahun yang paling
lama
4. Bisa ditambahkan huruf a, b, c setelah tahun

Berikut ini adalah contoh bentuk penulisan daftar pustaka berdasarkan APA Styles untuk
sumber
B. MLA STYLES
MLA merupakan kependekan dari Modern Language Association. MLA Styles merupakan satu
bentuk sitasi yang dikeluarkan oleh MLA untuk sumber‐sumber penelitian. Model MLA ini
dirancang sangat sederhana untuk mempermudah penulis dalam pengkutipan. MLA banyak
digunakan untuk penulisan dalam bidang Bahasa Inggris dan Humanities.
Beberapa ciri dalam gaya penulisan MLA Styles adalah:
1. Nama penulis ditulis lengkap dengan nama belakang atau akhir dituliskan di depan.
2. Tahun terbit diletakkan pada bagian akhir.
3. Kutipan pada halaman cukup dengan menuliskan kata akhir dan nomor halaman kutipan.
4. Pada beberapa media tertentu dapat ditambahkan informasi jenis media dan format, misal
cetak, online, web, dll.
5. Pada sumber online cukup menampilkan tanggal bulan dan tahun diakses tanpa
menyebutkan sumber online‐nya.
Berikut ini adalah beberapa contoh sitasi dengan menggunakan model MLA.

Jadi, format penulisan skripsi Fkip umrah rata-rata menggunakan APA STYLE dapat dilihat
secara seksama berbagai cara penulisan daftar pustaka di buku pedoman penyusunan tugas akhir
C. CHICAGO DAN TURABIAN STYLES
Turabian Styles merupakan bentuk atau gaya penulisan sitasi hasil penyederhanaan dari Chicago
Styles. Biasanya banyak digunakan untuk penulisan di bidang sastra, sejarah dan seni.
Chicago dan Turabian Styles memiliki beberapa ciri yakni:
1. Pada catatan kutipan memasukan nama penulis seperti terdaftar dalam artikel (nama
depan nama akhir). Sedangkan dalam daftar pustaka atau bibliografi penulisan penulis
dibalik (nama akhir, nama depan) sedangkan penulis tambahan tidak dibalik.
2. Penggunaan Catatan kaki atau footnotes serta endnotes dalam melakukan kutipan di
dalam tulisan atau karya tulis dengan diberi nomor secara kronologis.
3. Penulisan penulis ditulis secara utuh dan di balik.
4. Selalu memberikan informasi tanggal publikasi atau tanggal terakhir di‐update, apabila
tidak ada gunakan kode: n.d.
5. Judul untuk karya tulisan pendek seperti artikel, lagu, puisi, cerita pendek ditempatkan
dengan memberikan tanda quotation (“) di antara judul (“Judul”). Tapi untuk judul karya
tulisan panjang seperti buku, jurnal, album, film ditulis italic atau miring (Judul)
6. Mempunyai dua sistem pencatatan yakni Notes‐Bibliography (catatan bibliografi) yang
digunakan dalam bidang Humaniora dan gaya Author‐Date yang digunakan untuk ilmu
sosial, ilmu fisik dan ilmu alam.
7. Notes‐Bibliography ini menampilkan informasi bibliografi dalam sebuah catatan bisa
berupa catatan kaki maupun catatan akhir. Sedangkan Author‐Date menggunakan kutipan
langsung pada teks utama dengan memberikan informasi nama akhir penulis dan waktu
publikasi, dimana daftar kutipan ini akan ditampilan dalam daftar referensi di akhir
tulisan.

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan Turabian Style dalam penulisan daftar
pustaka dan juga catatan hasil kutipan.
D. Harvard Style
Cara menulis daftar pustaka dengan metode Harvard dapat diikuti dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
1) Menuliskan nama penulis secara alfabetis
2) Mengurutkan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis
secara alfabetis
3) Jika terdapat publikasi dari penulis yang sama maka dituliskan berdasarkan urutan
tahun publikasi tersebut
4) Jika publikasi tersebut berada dalam tahun yang sama (penulis sama), maka publikasi
tersebut ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, c dan seterusnya yang berada tepat
di belakang tahun publikasi.
5) Proses penulisan tersebut (poin 4) juga berlaku ketika menuliskan sitasi dalam naskah
tulisan.
6) Nama tempat tulisan dari penulis tersebut dipublikasikan menggunakan huruf yang
dicetak miring (italic)
7) Alamat Internet juga ditulis menggunakan huruf italic.

Contoh cara penulisan daftar pustka menggunakan Metode Harvard :


• Buller H, Hoggart K. 1994a. New drugs for acute respiratory distress syndrome. New
England J Med 337(6): 435-439.
• Buller H, Hoggart K. 1994b. The social integration of British home owners into rench
rural communities. J Rural Studies 10(2):197–210.
• Dower M. 1977. Planning aspects of second homes. di dalam Coppock JT (ed.),
SecondHomes: Curse or Blessing? Oxford: Pergamon Pr. Hlm 210–237.

E. VANCOUVER STYLE
Adapun langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam cara menulis daftar pustaka dengan
metode Vancouver adalah sebagai berikut:
a) Menggunakan bullet angka
b) Angka tersebut menjadi rujukan dalam sitasi sebuah karya tulis yang dibuat
c) Nomor rujukan (referensi) yang ada di dalam karya tulis itu harus sama dengan urutan
penulis yang ada dalam daftar pustaka
d) Tidak perlu mengurutkan tahun publikasi tulisan
e) Nama tidak perlu diurutkan berdasarkan alfabetis
Contoh cara menulis daftar pustaka dengan Metode Vancouver dapat dilihat pada contoh
sebagai berikut:
1) Grinspoon L, Bakalar JB. Marijuana: the Forbidden Medicine. London: Yale Univ Pr;
1993.
2) Feinberg TE, Farah MJ, editors. Behavioural Neurology and 2. Neuropsychology. Ed
ke2. New York: McGraw-Hill; 1997.
3) Grimes EW. A use of freeze-dried bone in Endodontic. J Endod 1994; 20:355-6.
4) Morse SS. Factors in the emergence of infectious disease. Emerg Infect Dis [serial
online] 1995 Jan-Mar; 1(1):[24 screens].Available from URL:
http://www/cdc/gov/ncidoc/EID/eid.htm. Accessed December 25, 1999.

2. A. Permasalahan
a. Berkurangnya motivasi para peserta didik untuk belajar atau berpartisipasi di dalam
belajar;
b. Semakin menipisnya etika dan kesopanan di dalam belajar.
c. Kurang maksimalnya di dalam penggunaan alat ataupun media pembelajaran yang
menjadi pendukung di dalam aktivitas belajar mengajar;
d. Komitmen, kinerja, dan keikhlasan guru dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran belum sesuai harapan.
e. Kurang optimalnya perhatian pemerintah dalam pengadaan sarana, fasilitas
laboratorium, dan buku-buku perpustakaan sekolah.
f. Kemampuan guru masih kurang dalam mengelola laboratorium, sehingga kesulitan
menyajikan materi sains secara praktek.
g. Mudah terpengaruh oleh dampak negatif teknologi sedangkan orang tua tidak dapat
mencegahnya.
h. Minat baca, motivasi belajar, dan daya nalar peserta didik relatif rendah.
i. Guru kesulitan menerapkan disiplin bagi peserta didik dalam belajar.
j. Guru mendapat kesulitan menerapkan metode pembelajaran yang tepat dan
bervariasi.

B. Pengelompokan masalah

a. Rendahnya minat Peserta didik terhadap pembelajaran serta pengaruh negatif teknologi
yang orang tua tidak dapat mencegahnya berdampak ke etika dan kesopanan peserta didik
(a,b,g,h)

b.Kurangaya mengusai kompetensi pendidik dan sikap pendidik terhadap tanggung


jawabnya masih kurang maksimal dan berdampak ke siswa (c,d,f,i,j)

c.kurang perhatinya pemerintah (e)

C. Rumusan masalah

Adakah pengaruh teknologi terhadap minat belajar siswa ?

- Hipotesis Penelitian
Hipotesis asosiatif : Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara teknologi terhadap
minat belajar siswa

- Perkiraan uji hipotesis yang di gunakan

Uji hipotesis yang di gunakan adalah korelasi product moment. Korelasi Product Moment
merupakan alat uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis asosiatif (uji hubungan)
dua variabel bila datanya berskala interval atau rasio.

- Variabel yang terlibat

Variabel dalam penelitian ini yaitu teknologi sebagai variabel independen dan Minat Belajar
sebagai variabel dependen.

- Konsep judul penelitian


Pengaruh Teknologi Terhadap Minat Belajar Siswa Kelas X SMAN 4 Tanjungpinang

3. cari alternatif uji hipotesisi yang digunakan bersifat bukan interval atau ratio melainkan
ordinal!
Jawab: Untuk uji hipotesis data yang bersifat ordinal digunakan uji hipotesis assosiatif
statistik nonparametrik, seperti Spearman Rank Correlation dan Kendall Tau.
Korelasi rank Spearman
Korelasi Rank Spearman dipergunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji
signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel yang dihubungkan berbentuk
ordinal dan sampelnya kecil
Korelasi Kendall Tau
Koefisien Korelasi Kendall Tau dipergunakan untuk mencari hubungan dua atau lebih
variabel dengan data ordinal dan sampelnya besar (>=30)

4. Berikan contoh penulisan kutipan langsung dan tidak langsung dari artikel yang Anda
dapatkan terkait pendidikan kimia!
1. PENGEMBANGAN MODUL AJAR KIMIA UNSUR BERBASIS INKUIRI
TERBIMBING FASE DEVELOPMENT UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN
KIMIA (Nina Adriani & Friska Septiani Silitonga)

Kutipan langsung :

Pada penelitian yang relevan seperti Jannah dkk (2012:60) menyatakan bahwa
perangkat pembelajaran berpendekatan karakter melalui inkuiri terbimbing mampu
meningkatkan penguasaan pada materi IPA.

Kutipan ini di ambil berdasarkan dari artikel penelitian jannah dkk,di bagian kesimpulan
“ Perangkat pembelajaran berpendekatan karakter melalui inkuiri terbimbing dapat
meningkatkan penguasaan materi IPA”.
2. Analisis Kemampuan Multiple Representasi Siswa Kelas XI MAN 1 Pekanbaru Pada
Materi Titrasi Asam Basa (Mainur Hikmayanti Dan Lisa Utami)

Kutipan tidak langsung:

Kalimat Asli ” Pembelajaran kimia yang utuh dengan menggabungkan ketiga dimensi
(makroskopik, submikroskopik, dan simbolik) dapat membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep kimia yang abstrak dan meredam miskonsepsi dari pemikiran
siswa itu sendiri “ Indah Langitasari.

Kutipan nya “ Pemahaman kimia membutuhkan kemampuan berfikir menggunakan


tiga level representasi yang berbeda tapi saling berhubungan yaitu makroskopik,
submikroskopik, dan simbolik “

Anda mungkin juga menyukai