KAMPUS ITENAS
Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan sebagai syarat
mengikuti ujian akhir semester Bahasa Indonesia.
Disusun Oleh
Galuhansha Aditya Heryan 25-2019-079
Aristian Nurfauzi 25-2019-080
BANDUNG
2019
BAB I
PENDAHULUAN
Sampah adalah suatu barang yang terbuang atau dibuang dari sumber hasill aktifitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Dalam proses alam,
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan
setelah dan selama proses alam itu berlangsung. Masalah sampah rasanya tidak kunjung
bisa diselesaikan dengan tuntas. Meskipun sudah banyak upaya-upaya yang dilakukan
oleh pemerintah dan pihak kampus. Sampah tetap saia terlihati menumpuk di mana-mana.
Masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan. Tempat sampah khusus sudah
disediakan seperti tempat sampah khusus organik dan tempat sampah khusus anorganik.
Anehnya tempat sampah itu sepertinya tidak berfungsi karena masih banyak orang orang
membuang sampah dimana saja. Termasuk warga sekitar kampus Itenas masih banyak
1
warga kampusnya membuang sampah sembarangan walaupun sudah disediakan tempat
sampah di tempat-tempat tertentu.
Dampak yang ditimbulkan sampah dari sisi yang lebih kesil bisa berupa timbulnya bau
yang menyengat dan tumpukan sampah tersebut akan menciptakan cairan lindi yang bisa
menkadi pencemar bagi air bila tercamur. Disamping itu dari segi yang lebih besarnya
sampah dapat mengakibatkan tersumbatnya aliran air dan resapan air yang bisa
berdampak pada lingkunag itu sendiri berupa banjir dan pencemaran tanah. Dari masalah
yang ditimbulkan tersebut dapat mengakitbakan masalah yang berkepanjangan dan dapat
mengakibatkan korban jiwa bila tampa penanggulangan dan tampa penindakan yang lebih
serius. Dari sinilah kami mengangkat judul yang kami teliti Karena kami peduli dengan
bahaya yang akan ditimbulkan dari sampah dan bagaimana cara penanggulangan pada
tahap awal yang kami implementasikan di kawasan sekitar kantin Itenas.
2
seperti sampah anorganik, Selain itu alasan mengapa mahasiswa kampus Itenas selalu
memakai kemasan sekali pakai.
3
Berisi uraian mengenai informasi yang berhubungan dengan system pengolahan
data dan dampak yang di timbulkan sampah dari kantin
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
2.4 PengertianSsampah
Sampah adalah material yang dibuang sebagai sisa dari hasil produksi industri maupun
rumah tangga. Definisi lainnya adalah benda-benda yang sudah tidak terpakai oleh
makhluk hidup dan menjadi benda buangan. Sesuatu yang dihasilkan dari hewan,
tumbuhan, bahkan manusia yang sudah tidak terpakai berpotensi untuk menjadi sisa
material buangan. Sisa material tersebut dapat berupa zat cair, padat, maupun gas yang
nantinya akan dibuang ke alam. Tidak sedikit sisa material tersebut membuat terjadinya
pencemaran lingkungan. (Ananda Rizky Septyan, 2019)
Sampah dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Kedua sifat tersebut berkaitan dengan bahan penyusun sisa buangan. Hal ini
berkaitan juga dengan proses dekomposisi bahan di alam. Sampah organik merupakan
bahan buangan yang berasal dari hasil produk berbahan dasar hayati yang dengan mudah
akan terdegradasi oleh mikroorganisme atau mikroba. Proses degradasi oleh
mikroorganisme berlangsung secara alami. Contoh sampah jenis ini adalah bahan
buangan yang berasal dari dapur, sisa-sisa makanan, tepung, sayuran, kulit buah, daun,
dan ranting. Tempat yang menyumbang banyak sampah organik misalnya adalah pasar
tradisional yang menghasilkan bahan buangan berupa sayuran, buah-buahan, dan lain-
lain. Sampah anorganik merupakan bahan buangan yang berasal dari hasil produk
berbahan dasar non-hayati baik berupa produk sintetik maupun hasil pengolahan bahan
tambang. Sebagian besar bahan buangan jenis ini tidak dapat dengan mudah terdegradasi
oleh mikroorganisme di alam dan membutuhkan waktu lama untuk dapat teruraikan
sepenuhnya. Beberapa sampah anorganik dapat berupa produk yang sudah tidak terpakai
yang berbahan dari plastik, kertas, kaca, keramik, logam dan olahannya. Contoh bahan
buangan ini adalah botol plastik, kaleng, karton, dan lain-lain. (Ananda Rizky Septyan,
2019)
6
yang menyengat, pasti akan menyebabkan orang yang tinggal di sekitarnya akan merasa
tidak nyaman
7
2.7 Timbulan Sampah di Kampus Itenas
Timbulan sampah pada tahun 2006 di kampus Itenas berjumlah sekitar ±50,39 kg/hari.
Jenis sampah terdiri dari 3 jenis yaitu kertas yang terdiri dari 24,34 kg/hari, Plastik
sebanyak 23,41 kg/hari, dan sampah organik sebanyak 2,39 kg/hari (Cheintia Damayanti,
2006)
8
Bab III
9
Pengelolaan sampah yang ada di kantin dimulai dari tahap pewadahan yang hanya
menggunakan wadah komunal berupa kantung pelastik atau trash bags dengan volume
120 L. Lalu dilanjutkan pada tahap pengumpulan sampah yang dilakukan setiap hari
sebanyak satu kali pada sore hari dengan rentang waktu pukul 17.00 – 18.00 oleh petugas
kantin yang dikumpulkan secara manual. Sampah yang sudah dikumpulkan lalu diangkut
ke TPS Itenas yang berupa kontainer berwarna kuning dengan volume 5 m³ oleh petugas
dengan trolly pengangkut sampah yang berkapasitas 1 m³ yang dilakukan 1 kali pada tiap
harinya dengan rentan waktu pukul 08.00 WIB seperti pengangkutan sampah pada
gedung perkantoran dan gedung perkuliahan.
Dapat diartikan dari gambar tersebut bahwa awal mula keberadaan sampah plastic itu
berasal dari kantin yang menjajakan makanan berkemasan plastic yang digunakan oleh
dosen, mahasiswa, dan karyawan Itenas.
10
kuantitas sampah yang lebih banyak lagi dengan cara melakukan penghematan terhadap
buangan sampah yang dihasilkan. Recovery kegiatan ,emperoleh sebagian dari bahan
bahan yang masih bisa digunakan dari sampah padat. (Rachmawati,2006).
Permasalahannya Itenas sendiri hanya melakukan pemilahan sampah organik dan sampah
anorganik tampa ada upaya pengelolaan sampah tersebut menjadi barang yang lebih
ekonomis atau peminimalisir keberadaan sampah dengan penggunaan misting atau wadah
yang bisa digunakan berulang sebagai tempat menaruh makanan.
Jumlah sampah yang dihasilkan kantin pada tiap harinya berkisar ±23,41 kg/hari pada
tahun 2006. Dari data tersebut dapat dijumlahkan pada tiap minggunya jumlah sampah
yang di dapat berkisar ±163,87 kg/minggu. Angka ini tergolong kecil pada tiap
minggunya dibandingkan perolehan sampah yang di dapat pada tahun 2019 di TPS Itenas
berkisar 1 ton/minggu walaupun dari data pengamatan pada tahun 2019 merupakan
jumlah sampah gabungan namun bisa kita akumulatifkan dari data tersebut bila dalam
2006 itu jumlah populasi sampah plastik sekitar 46,82 persen. Bila dari persentase jumlah
populasi sampah berjenis plastic itu kita jadi acuan pada perhitungan jumlah sampah
plastik pada tahun 2019 maka hasil yang di dapat sekitar 468,2 kg/minggu. Dari
perhitungan tersebut dapat diartikan kenaikan sampah berjenis plastik ± 3 kalinya dari
tahun 2006 dan sumber sampah plastik itu sendiri sebagian besar berasal dari kantin.
k
a
w
a
s
a
n
sk
a
mm
k
apK
aau
dha s
r
oahsn t
y
sspt( a
a
ei lgi f
w
nsaen f
a
wsd
n
atu
in
kg
,
H
a
l
a
m
a
n
11
Bab IV
4.1 Kesimpulan
Dari karya tulis yang disusun ini, dapat ditarik bebebrapa kesimpulan yang menyangkut
permasalahan yang dibahas sebagai berikut.
4.2 Saran
Dari karya ilmiah kami menyadari masih terdapat kekurangan dari segi pengumpulan
data dan aspek yang diteliti. Kami selaku penulis karya ilmiah ini meyarankan agar
pembaca dapat meneruskan aspek yang kami amati sebagai acuan penyempurnaan
karya tulisnilmiah ini.
12
BAGIAN AWAL
Judul harus 16
Nama 12
Gambar dibawah
HALAMAN 2
Terima kasih
13
Tujuan … ditulis dalam prakata
ABSTRAK
DAFTAR ISI
14