Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH KANTIN TERHADAP PERSAMPAHAN DI

KAMPUS ITENAS

KARYA TULIS ILMIAH

Dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia dan sebagai syarat
mengikuti ujian akhir semester Bahasa Indonesia.

Disusun Oleh
Galuhansha Aditya Heryan 25-2019-079
Aristian Nurfauzi 25-2019-080

JURUSAN TEKNIK LINGKUNGAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL

BANDUNG

2019
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang dan Rumusan Masalah

1.1.1 Latar Belakang


Setiap kampus pasti memiliki suatu layanan kantin atau kafetaria yang berusaha
menyediakan makanan dan minuman yang dibutuhkan mahasiswa atau personil kampus.
Layanan kantin merupakan salah satu layanan khusus yang ada di kampus.
Keberadaannya dirasa cukup penting karena dengan layanan tersebut dapat menunjang
kebutuhan semua personel sekolah, terutama kebutuhan makan dan minum. Kantin juga
merupakan elemen penting bagi penghuni kampus yang dimana kantin berfungsi sebagai
sarana atau tempat mahasiswa untuk mengerjakan tugas, berdiskusi mengenai suatu
permasalahan yang berhubungan dengan pelajaran, dan sebagai sarana pertemuan
mahasiswa antar jurusan untuk saling kerjasama dalam suatu kepengurusan organisasi di
kampus. Jadi sangat penting bagi kita mahasiswa dengan adanya keberadaan kantin di
kampus untuk melakukan aktivitas yang diperlukan. Akan tetapi, setelah ditinjau secara
seksama teriadi sebuah permasalahan dimana faktor pengelolan sampah yang kurang
optimal diakibatkan sampah yang ditimbulkan dari kantin contohnya sampah kemasan
sekali pakai yang berserakan dimana saja tanpa pengelolaan dan tata cara pengoptimalan
penggunaan sampah atau meminimalisir plastik penggunaan sampah tersebut.

Sampah adalah suatu barang yang terbuang atau dibuang dari sumber hasill aktifitas
manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomis. Dalam proses alam,
sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada hanya produk-produk yang dihasilkan
setelah dan selama proses alam itu berlangsung. Masalah sampah rasanya tidak kunjung
bisa diselesaikan dengan tuntas. Meskipun sudah banyak upaya-upaya yang dilakukan
oleh pemerintah dan pihak kampus. Sampah tetap saia terlihati menumpuk di mana-mana.
Masyarakat masih suka membuang sampah sembarangan. Tempat sampah khusus sudah
disediakan seperti tempat sampah khusus organik dan tempat sampah khusus anorganik.
Anehnya tempat sampah itu sepertinya tidak berfungsi karena masih banyak orang orang
membuang sampah dimana saja. Termasuk warga sekitar kampus Itenas masih banyak

1
warga kampusnya membuang sampah sembarangan walaupun sudah disediakan tempat
sampah di tempat-tempat tertentu.

Dampak yang ditimbulkan sampah dari sisi yang lebih kesil bisa berupa timbulnya bau
yang menyengat dan tumpukan sampah tersebut akan menciptakan cairan lindi yang bisa
menkadi pencemar bagi air bila tercamur. Disamping itu dari segi yang lebih besarnya
sampah dapat mengakibatkan tersumbatnya aliran air dan resapan air yang bisa
berdampak pada lingkunag itu sendiri berupa banjir dan pencemaran tanah. Dari masalah
yang ditimbulkan tersebut dapat mengakitbakan masalah yang berkepanjangan dan dapat
mengakibatkan korban jiwa bila tampa penanggulangan dan tampa penindakan yang lebih
serius. Dari sinilah kami mengangkat judul yang kami teliti Karena kami peduli dengan
bahaya yang akan ditimbulkan dari sampah dan bagaimana cara penanggulangan pada
tahap awal yang kami implementasikan di kawasan sekitar kantin Itenas.

1.1.2 Rumusan Masalah


Sehubung dengan latar belakang yang kami ciptakan, kami membuat beberapa rumusan
masalah yang kami uraikan sebagai berikut.
1. Apa saja pengaruh kantin terhadap persampahan di kampus Itenas.
2. Mengapa keberadaan kantin berpengaruh pada persampahan di kampus Itenas.
3. Mengapa mahasiswa lebih memilih kemasan sekali pakai yang berasal dari kantin
dibanding kemasan berulang pakai.
4. Bagaimana upaya mengurangi sampah berserakan di kampus itenas yang dipengaruhi
oleh keberadaan kantin.
5. Bagaimana upaya yang bisa dilakukan agar bisa mengubah pola pikir mahasiswa
mengenai penggunaan kemasan sekali pakai dari kantin agar berbudaya lingkungan.
6. Bagaimana cara pengoptimalan pengelolaan sampah di Itenas.

1.2 Ruang Lingkup Kajian


Untuk menjawab rumusan masalah yang dipaparkan sebelumnya perlu beberapa
pengkajian mengenai karya tulis ilmiah ini yang kami uraikan, di antaranya fungsi dan
pengamatan mengenai kantin itenas, jumlah dan jenis sampah yang di haislkan kantin

2
seperti sampah anorganik, Selain itu alasan mengapa mahasiswa kampus Itenas selalu
memakai kemasan sekali pakai.

1.3 Tujuan penulisan dan manfaat


Dalam penulisan karya ilmiah ini kami bermaksud dan bertujuan kepada pembaca agar
mengetahui dampak keberadaan kantin baik dari sisi positif dan negatifnya terutama bagi
lingkungan sekitar selain itu diharapkan pembaca dapat lebih meminimalisir penggunaan
kemasan sekali pakai danmengoptimalkan pengelololaan sampah terutama sampah yang
dihasilakan kantin di kampus Itenas. Penulisan karya ilmiah ini memiliki manfaat kepada
pembaca untuk menjadi lebih selektif mengenai penggunaan kemasan sekali pakai dan
meminimalisir pemicu atau peluang terjadinya penumpukan sampah terutama sampah
kemasan sekali pakai dari kantin.

1.4 Metode dan Teknik Pengumpulan Data


Dalam pembuatan karya tulis ilmiah ini kami menggunakan Metode penelitian yang
bersifat dua metode gabungan, yaitu menggabungkan metode penelitian kualitatif yaitu
metode riset atau analisis yang mengacu pada data yang didapat di lapangan serta
pemanfaatan teori sebagai pendukung dan metode kuantitif yaitu metode perhitungan
terhadap data yang didapat. Penggunaan metode ini bertujuan untuk membantu penulis
memahami permasalahan secara komprehensif serta memungkinkan penulis
menggunakan instrument-instrument masalah yang diteliti. Sehubung dengan metode
yang kami gunakan kami menggunakan Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara
pengamatan di lapangan dan wawancara narasumber yang bekerja dibagian kepengurusan
sampah kampus Itenas. Data yang kami ambil berupa jumlah muatan sampah yang
diangkut tiap harinya yang akan kami kalkulasikan pada setiap bulan hingga setiap
tahunnya.

1.5 Sistematika Pembahasan


BAB 1 PENDAHULUAN
Berisi uraian mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, ruang lingkup serta
sistematika laporan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

3
Berisi uraian mengenai informasi yang berhubungan dengan system pengolahan
data dan dampak yang di timbulkan sampah dari kantin

BAB 3 DAMPAK KEBERADAAN KANTIN TERHADAP PERSAMPAHAN DI


KAMPUS ITENAS.
Berisi pembahasan mengenai dampak kantin terhadap persampahan di kampus
itenas yang kami amati

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN


Berisi kesimpulan dari dampak kantin terhadap persampahan di kampus itenas
dan saran dari kami agar bisa meminimalisir sampah yang dihasilkan kantin.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kantin


Kantin adalah tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya
menyediakanmakanan dan minumanuntuk umum di tempat usahanya. Kantin merupakan
salah satu bentuk fasilitasumum, yang keberadaannya selain sebagai tempat untuk
menjual makanan danminuman juga sebagai tempat bertemunya segala macam
masyarakat dalam halini mahasiswamaupun karyawan yang berada di lingkungan
kampus, dengansegala penyakit yang mungkin dideritanya (Depkes RI,2003).

2.2 Fungsi Kantin


Berikut adalah fungsi kantin sekolah adalah.
1. membantu pertumbuhan dan kesehatan siswa dengan jalan menyediakan makanan
yang sehat, bergizi, dan praktis
2. mendorong siswa untuk memilih makanan yang cukup dan seimbang
3. untuk memberikan pelajaran sosial kepada siswa
4. memperlihatkan kepada siswa bahwa faktor emosi berpengaruh pada kesehatan
seseorang
5. memberikan batuan dalam mengajrkan ilmu gizi secara nyata
6. mengajarkan penggunaan tata krama yang benar dan sesuai dengan yang berlakudi
masyarakat
7. sebagai tempat untuk berdiskusi tentang pelajaran-pelajaran di sekolah, dan tempat
menunggu apabila ada jam kosong. (Depdiknas, 2007)

2.3 Dampak Kantin Bagi Lingkunagan


Kantin memang meliki manfaat bagi masayarakat, namun memilki juga dampak lain bagi
lingkungan sekitarnya yang disebabkan oleh penjualan makanan yang memggunakan
pembungkus plastik. Penggunaan pembungkus makanan bebahan plastik menghasilkan
sampah anorganik yang tidak mudah diurai secara langsung oleh dekomposer. Bila tampa
penanganan dan pengelolaan yang baik mengenai sampah yang dihasilkan dari kantin
tersebut, kelak dapat menyebabkan lingkungan menjadi tidak sehat, Pencermaran air
tanah, pendangkalan saluran sanitasi,

5
2.4 PengertianSsampah
Sampah adalah material yang dibuang sebagai sisa dari hasil produksi industri maupun
rumah tangga. Definisi lainnya adalah benda-benda yang sudah tidak terpakai oleh
makhluk hidup dan menjadi benda buangan. Sesuatu yang dihasilkan dari hewan,
tumbuhan, bahkan manusia yang sudah tidak terpakai berpotensi untuk menjadi sisa
material buangan. Sisa material tersebut dapat berupa zat cair, padat, maupun gas yang
nantinya akan dibuang ke alam. Tidak sedikit sisa material tersebut membuat terjadinya
pencemaran lingkungan. (Ananda Rizky Septyan, 2019)

Sampah dibagi menjadi dua berdasarkan sifatnya, yaitu sampah organik dan sampah
anorganik. Kedua sifat tersebut berkaitan dengan bahan penyusun sisa buangan. Hal ini
berkaitan juga dengan proses dekomposisi bahan di alam. Sampah organik merupakan
bahan buangan yang berasal dari hasil produk berbahan dasar hayati yang dengan mudah
akan terdegradasi oleh mikroorganisme atau mikroba. Proses degradasi oleh
mikroorganisme berlangsung secara alami. Contoh sampah jenis ini adalah bahan
buangan yang berasal dari dapur, sisa-sisa makanan, tepung, sayuran, kulit buah, daun,
dan ranting. Tempat yang menyumbang banyak sampah organik misalnya adalah pasar
tradisional yang menghasilkan bahan buangan berupa sayuran, buah-buahan, dan lain-
lain. Sampah anorganik merupakan bahan buangan yang berasal dari hasil produk
berbahan dasar non-hayati baik berupa produk sintetik maupun hasil pengolahan bahan
tambang. Sebagian besar bahan buangan jenis ini tidak dapat dengan mudah terdegradasi
oleh mikroorganisme di alam dan membutuhkan waktu lama untuk dapat teruraikan
sepenuhnya. Beberapa sampah anorganik dapat berupa produk yang sudah tidak terpakai
yang berbahan dari plastik, kertas, kaca, keramik, logam dan olahannya. Contoh bahan
buangan ini adalah botol plastik, kaleng, karton, dan lain-lain. (Ananda Rizky Septyan,
2019)

2.5 Dampak Sampah Bagi Lingkungan


Sampah yang dibuang ke alam secara terus menerus akan menumpuk dan menimbulkan
berbagai permasalahan, seperti penyakit, banjir, serta permasalahan lainnya. Sampah
yang dibuang di sembarang tempat akan menyebabkan lingkungan kotor serta tidak enak
untuk dipandang. Di samping itu, jika sisa buangan tersebut mengeluarkan bau busuk

6
yang menyengat, pasti akan menyebabkan orang yang tinggal di sekitarnya akan merasa
tidak nyaman

2.6 Macam Jenis Sampah


Jenis Sampah Berdasarkan Sifat
1.Sampah Organik
Sampah organik merupakan sampah yang bisa terurai atau diolah menjadi pupuk
kompos.Jenis sampah yang dianggap sebagai organik mencakup sisa makanan, daun
kering, sayuran, dan sebagainya.
2. Sampah Anorganik
Sampah anorganik adalah sampah yang sulit untuk membusuk dan tidak bisa terurai.Jika
tidak dikelola dengan baik, maka sampah ini bisa merusak ekosistem hewan dan
manusia.Namun, keberadaan sampah ini bisa diakali dengan cari didaur ulang.Contoh
sampah anorganik meliputi plastik, karton, logam, dan sebagainya.
3. Sampah B3
Sampah jenis ini biasanya merupakan sisa dari pengolahan bahan kimia yang
berbahaya.Jenis sampah B3 sendiri meliputi Sumber tidak spesifik: Limbah yang
berasal dari kegiatan pemeliharaan alat, pelarutan kerak, mencuci, dan lain-lain.Sumber
spesifik: Limbah yang berasal dari proses industri (kegiatan utama).Sumber lain:
Limbah yang berasal dari sumber tak terduga seperti produk yang kedaluwarsa, sisa
kemasan, dan baungan produk yang tidak memenuhi spesifikasi.

Jenis Sampah Berdasarkan Bentuk


1. sampah padat
Sampah padat adalah sampah selain kotoran manusia, urine, dan sampah cair. Sampah
organik dan anorganik bisa dikelompokan ke dalam jenis sampah yang satu ini.
2. Sampah Cair
Sampah cair dibagi menjadi 2 kategori, yakni limbah hitam dan limbah rumah
tangga.Limbah hitam dalah sampah yang dihasilkan dari toilet.Sampah yang satu ini
mengandung patogen yang sangat berbahaya untuk manusia.Sedangkan limbah
rumah tangga adalah sampah yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi, dan tempat
cucian.Berbeda dengan limbah hitam, keberadaan kandungan patogen pada sampah
ini masih berupa kemungkinan. (Mukhammad Iqbal, 2019)

7
2.7 Timbulan Sampah di Kampus Itenas
Timbulan sampah pada tahun 2006 di kampus Itenas berjumlah sekitar ±50,39 kg/hari.
Jenis sampah terdiri dari 3 jenis yaitu kertas yang terdiri dari 24,34 kg/hari, Plastik
sebanyak 23,41 kg/hari, dan sampah organik sebanyak 2,39 kg/hari (Cheintia Damayanti,
2006)

8
Bab III

Dampak Keberadaan Kantin Terhadap Persampahan di Kampus Itenas

3.1 Jumlah dan jenis sampah yang Dihasilkan Itenas


Setelah memakukan studi lapangan ke bagian persampahan yang terletak di dekat
parkiran motor sebelah timur kampus itenas, kami mendapatkan informasi yang
bersumber dari Pak Ujang selaku pengurus bagian persampahan yang menggangkut
sampah sampah dari gedung gedung itenas. Pak ujang memaparkan bahwa muatan
sampah yang diangkut bisa mencapai ±1 ton dalam kurun waktu seminngu. Sampah
tersebut didominasi oleh sampah bertipe botol plastic, kertas, dan bungkus makanan
plastik yang berasal dari kanti. Dari pernyataan tersebut bila dirata ratakan ditiap harinya
itenas dapat menghasilkan sekitar ±142,85 kg perhari. Menurut tinjauan pustaka pada
tahun 2006 jumlah sampah yang dihasilkan itenas sebanyak ±50, 39 kg/hari, dengan
demikian pada tahun 2019 jumlah sampah yang dihasilkan itenas mengalami kenaikan
sekitar 3 kali lipat.

3.2 Pengolaan sampah di Kampus Itenas


Pengolaan sampah di kampus Itenas dimulai dari sumber sampah yaitu gedung
perkantoran, gedung perkuliahan, dan kantin. Sampah di gedung perkantoran dan
perkuliahan mengalami tahap perwadahan terlebih dahulu. Pada tahap pewadahan ini
yang digunakan sebagai wadah berupa keranjang berwana merah, hijau, merah muda dan
lain lain dengan volume keranjang itu sebesar 5 liter sedangkan wadah komunal yang
berwarna kuning dan hijau dengan volume 120 liter. Dilanjutkan pada tahap
pengumpulan semua sampah yang berasal dari setia gedung dikumpulkan setiap hari
sebanyak satu kali pada pagi hari dengan rentang waktu pukul 06.00-07.00 WIB oleh
setiap petugas gedung masing masing yang dilakukan secara manual. Dilanjutkan pada
tahap Pengangkutan sampah yang diangkut ke TPS Itenas berupa container berwarna
kunimg dengan volume 5 m³ oleh petugas dengan trolly pengangkut sampah yang
berkapasitas 1 m³ yang dilakukan 1 kali pada tiap harinya dengan rentan waktu pukul
08.00 WIB. Sampah yang sudah terkumpul di TPS Itenas akan diangkut ke TPS Suka
Senang oleh petugas kebersihan RT setempat pada hari Senin, Rabu,dan Jumat.

9
Pengelolaan sampah yang ada di kantin dimulai dari tahap pewadahan yang hanya
menggunakan wadah komunal berupa kantung pelastik atau trash bags dengan volume
120 L. Lalu dilanjutkan pada tahap pengumpulan sampah yang dilakukan setiap hari
sebanyak satu kali pada sore hari dengan rentang waktu pukul 17.00 – 18.00 oleh petugas
kantin yang dikumpulkan secara manual. Sampah yang sudah dikumpulkan lalu diangkut
ke TPS Itenas yang berupa kontainer berwarna kuning dengan volume 5 m³ oleh petugas
dengan trolly pengangkut sampah yang berkapasitas 1 m³ yang dilakukan 1 kali pada tiap
harinya dengan rentan waktu pukul 08.00 WIB seperti pengangkutan sampah pada
gedung perkantoran dan gedung perkuliahan.

3.3 Alur Persampahan Kantin di Itenas

Dapat diartikan dari gambar tersebut bahwa awal mula keberadaan sampah plastic itu
berasal dari kantin yang menjajakan makanan berkemasan plastic yang digunakan oleh
dosen, mahasiswa, dan karyawan Itenas.

3.4 Permasalahan Pengelolaan Sampah di Itenas

Pengelolaan sampah semestinya mengarah pada upaya minimasi dengan prinsip 4R


(recyle, Reuse, reduse, dan recovery). Recyle merupakan pemanfaatan kembali sampah
padat yang masih berupa bahan bahan yang digunakan seperti plastic, kertas, karton dan
sebagainya yang dapat diolah menjadi bahan yang lebih ekonomis dan memiliki fungsi.
Reuse merupakan mempergunakan barang barang bekas tanpa mengbah fungsi suatu alat
tersebut Reduce merupakan kegiatan agar para sumber berusaha tidak menghasilkan

10
kuantitas sampah yang lebih banyak lagi dengan cara melakukan penghematan terhadap
buangan sampah yang dihasilkan. Recovery kegiatan ,emperoleh sebagian dari bahan
bahan yang masih bisa digunakan dari sampah padat. (Rachmawati,2006).
Permasalahannya Itenas sendiri hanya melakukan pemilahan sampah organik dan sampah
anorganik tampa ada upaya pengelolaan sampah tersebut menjadi barang yang lebih
ekonomis atau peminimalisir keberadaan sampah dengan penggunaan misting atau wadah
yang bisa digunakan berulang sebagai tempat menaruh makanan.

3.5 Dampak Kantin Terhadap Jumlah Sampah yang Dihasilkan

Jumlah sampah yang dihasilkan kantin pada tiap harinya berkisar ±23,41 kg/hari pada
tahun 2006. Dari data tersebut dapat dijumlahkan pada tiap minggunya jumlah sampah
yang di dapat berkisar ±163,87 kg/minggu. Angka ini tergolong kecil pada tiap
minggunya dibandingkan perolehan sampah yang di dapat pada tahun 2019 di TPS Itenas
berkisar 1 ton/minggu walaupun dari data pengamatan pada tahun 2019 merupakan
jumlah sampah gabungan namun bisa kita akumulatifkan dari data tersebut bila dalam
2006 itu jumlah populasi sampah plastik sekitar 46,82 persen. Bila dari persentase jumlah
populasi sampah berjenis plastic itu kita jadi acuan pada perhitungan jumlah sampah
plastik pada tahun 2019 maka hasil yang di dapat sekitar 468,2 kg/minggu. Dari
perhitungan tersebut dapat diartikan kenaikan sampah berjenis plastik ± 3 kalinya dari
tahun 2006 dan sumber sampah plastik itu sendiri sebagian besar berasal dari kantin.

k
a
w
a
s
a
n
sk
a
mm
k
apK
aau
dha s
r
oahsn t
y
sspt( a
a
ei lgi f
w
nsaen f
a
wsd
n
atu
in
kg
,
H
a
l
a
m
a
n

11
Bab IV

Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan

Dari karya tulis yang disusun ini, dapat ditarik bebebrapa kesimpulan yang menyangkut
permasalahan yang dibahas sebagai berikut.

1. Penggelooan persampahan belum dinyatakan optimal karena sampah di Itenas


hanya sekedar dipilh tampa ada pengolahan sampah tersebut menjadi alat yang
berniali ekonomis dan bermanfaat ntuk meminimalisir keberadaan sampah
sampah tersebut di Itenas.
2. Sebagia besar mahasiswa belum dinilait aktif dalam peminimalisiran sampah
karena rata rata masih kurang peka terhadap dampak penggunaan bungkus
makanan sekali pakai berbahan dasar plastic.
3. Jumlah sampah pada tahun 2006 mengalami keiakan sekitar 3 kali lipatnya pada
tahun 2019.
4. Dampak dari keberadaan kantin sangat signifikan dalam laju peningkatan jumlah
sampah anorganik berbahan dasar plastic, disebabkan jumlah populasi manusia
yang naik dan kondisi zaman yang semakin berkembang sehingga memungkinkan
kita mendapat makanan dengan bahan pembungkusnya plastik agar praktis dan
efisien tempat.

4.2 Saran

Dari karya ilmiah kami menyadari masih terdapat kekurangan dari segi pengumpulan
data dan aspek yang diteliti. Kami selaku penulis karya ilmiah ini meyarankan agar
pembaca dapat meneruskan aspek yang kami amati sebagai acuan penyempurnaan
karya tulisnilmiah ini.

12
BAGIAN AWAL

Judul harus 16

Ukuran huruf 14 karya tulis ilmiah nya

Tujuan : dalam rangka untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia 12

Nama 12

Gambar dibawah

Ukuran jurusan tekinik lingkungan 14 dam keterangan lainnya 14

HALAMAN 2

Prakata( bukan kata pengantar)

(Kata pengantar ditulis oleh orang lain bukan si penulis)

Isi dalam prakata biasa nya menilai (biasanya baik)

Sebagian ucapan syukur

Terima kasih

13
Tujuan … ditulis dalam prakata

Aspek yang mempengaruhi pembuatan kti

ABSTRAK

2 hal yang selalu ada


1. masalah yang anda bahas
2. bgaimana anda mengatsi persoalan tersebut/dengan teori apa
3. hasilnya apa
kata kunci 3 patah kata dari judul

DAFTAR ISI

Setelah selesai baru buat

Judul, sub judul, anak sub judul dengan halaman,

Halaman halaman yang sifat nya opsional

14

Anda mungkin juga menyukai