Ogston (1881) menemukan stafilokokus Nicolaier (1884) menempatkan kuman tetanus pada nanah Fraenkel (1886) menemukan kuman pneumokkokus Schaudin dan Hoffman menemukan kuman spiroketa sifilis Roux dan Yersin (1888) menjelaskan perubahan dari patogenesis difteri setelah menemukan toksin bakteri Welch (1894) menemukan penyakit tifus Loeffler dan Frosch (1898) memasukkan virus dan mulutnya oleh mikroba yang dapat melewati saringan kuman, yaitu virus. Walter Red (1902) menggantikan penyakit yang disebabkan oleh mikroba yang dapat melewati saringan kuman dan ditularkan melalui gigitan nyamuk. Landsteiner dan Popper (1909) menyatakan bahwa poliomeilitis disebabkan oleh mikroba yang dapat melewati saringan kuman, yaitu virus. McCoy (1910) menemukan penyakit difteri
C. Era Modern (1910-sekarang)
Pada zaman ini ditandai dengan menggunakannya banyak metode dan
peralatan mutakhir, seperti diterbitkan mikroskop elektron, kromatografi, sampai dengan komputer. Masalah-masalah pelik yang sebelumnya belum terungkap dan belum dilaporkan antibiotik, vaksin, serum, sekarang telah diketahui. Virus, misalnya sudah sejak Pasteur dan Koch telah melakukan penelitian. Hanya publikasi yang lebih jelas mengenai virus yang baru diumumkan oleh Iwanowski, yaitu sebagai penyebab penyakit aneh pada daun tembakau (TMV = virus mozaic tembakau) terungkaplah sudah masalah virus itu. Nama-nama ahli seperti Ricketts, Woodruff & Goodpasture, Stanley banyak penelitian dan pengembangan virus (Waluyo, 2016). Herelle (1917) dan Towert (1951) menemukan fenomena lisis biakan kuman, yang disebabkan oleh bakteriofage (virus yang menyerang bakteri). Fleming (1925) saat menemukan jamur Penicillium yang dapat membuat zat yang dapat menghancurkan bakteri stafilokokus. Ruska (1934) memperkenalkan mikroskop elektron , sehingga dapat memungkinkan penelitian tentang morfologi virus secara rinci . Jerne (1955) mengemukakan teori seleksi alamiah dari sintesis antibody. Burner (1957) mengemukakan teori seleksi klonal, dan Burnet (1967) memperkenalkan konsep daya pencegahan imunologis. Periode modem ditandai masih akan memiliki sejarah panjang di zaman sekarang, kalau dikaitkan dengan semakin luasnya wawasan mikrobiologi di berbagai bidang ilmu lainnya. Periode modem perkembangan mikrobiologi ditandai pula dengan diraihnya beberapa hadiah nobel dalam bidang mikrobiologi. Hal ini dapat dilihat dari tabel berikut ini (Waluyo,2016). Pemenang hadiah nobel dalam bidang mikrobiologi
Tahun Penemu Hal yang ditemukan
1913 Rickkets Anafilaksis 1919 Bordet Imunologi 1928 Nicolle Demam tikus 1930 Landsteiner Golongan darah 1939 Domagk Sulfonamide 1945 Fleming, Florey & Chain Penisilin 1951 Theiler Vaksin demam kuning 1952 Waksman Strepromisin 1954 Ender Biakan sel virus polio 1958 Lederberg, Tatum & Beadle Genetika 1959 Ochoa Kornberg ARN 1960 Burnet & Medewar Struktur imunologi 1961 Watson & Crick Kode genetika, struktur ADN 1965 Jacob, Monod , & Lwoff Episom genetic dan profega 1966 Rous Virus penyebab kanker 1968 Nirenberg, Holley & Khuranna Sintesis ADN 1969 Dubelco, Luria, & Delbruck Genetika , mutasi 1972 Porter & Edelman Struktur immunoglobulin 1974 Christian Lisosom 1975 Dulbeco, Baltimore & Teonin Genetika dan mutasi 1976 Gajdusck & Blumberg Virus lambat dan antigen Australia 1977 Rosalyn Yelow Radioimmunoassay 1978 Arber, Nathans & smith Enzim pembatas 1983 Barbara McClintosh Unsur genetika yang dapat berpindah – pindah 1984 Niele jerne & George Koehler Antibody monoclonal 1987 Tonegawa Susuma Terjadinya keanekaragaman imunoglobulin
Permintaan Sediaan Farmasi Dan Bahan Medis Habis Pakai Tujuan Permintaan Sediaan Farmasi Dan Bahan Medis Habis Pakai Adalah Memenuhi Kebutuhan Sediaan Farmasi Dan Bahan Medis Habis Pakai Di Puskesmas