Anda di halaman 1dari 13

POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO.

1 Maret 2014

PENGARUH PROSES NITRIDING DAN NITROCARBURIZING


TERHADAP KUALITAS PERMUKAAN SILINDER LINER

Ahmad Haryono 1), Warsito 2)


1), 2)
Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Pratama Mulia Surakarta
1)
Email: ahmadharyono@gmail.com
2)
Email: warsitowardaya@gmail.com

ABSTRACT

This research was conducted to determine the effect of nitriding and


nitrocarburizing for cylinder liner surface quality. Nitrocarburizing process is a
variation of the principal nitriding method in which the nitrogen atoms and the
carbon atoms diffused into the surface of the workpiece simultaneously the
temperature around 500  C. The composition of the gas mixture used CH4 3,05%,
19,31% H2 and 77,6% N2. Variations in processing time for 1 hour, 2 hours, 3
hours, 4 hours, and 5 hours at temperature of 500  C voltage of 516 volts and 372
mA current and 1.2 mBar vacuum pressure. Test results using a chemical
composition spectrometer showed that the type of material used according to
standard ASTM A48 class 40 or SAE Grade 4000. The content of graphite which are
distributed uniformly on the initial structure of the material is classified into type A 3
according to the size of a standard ASTM A-247. Changes to the structure of ferrite
and perlite with small grains occur in any part of the affected nitrocarburizing
process. In the conditions of 1,2 mBar vacuum pressure for 5 hours increased rate of
violence by 75 % ( 945,76 BHN ) and wear resistance of 99,8 % ( 2,11E-05
2
mm /kg. )

Keywords: Plasma nitriding, nitrocarburizing, cylinder liner, hardness and wear.

1. PENDAHULUAN Dalam bidang otomotif, contoh


Teknik pengerasan permukaan komponen tersebut adalah ring piston
merupakan suatu proses untuk dan silinder liner, di mana keduanya
meningkatkan sifat kekerasan serta mengalami gesekan satu sama lain
kinerja dari suatu komponen atau sehingga dalam jangka waktu tertentu
material. Kerusakan suatu material salah satu diantara komponen tersebut
biasanya dimulai dari kerusakan akan mengalami penurunan kualitas
pada permukaan material yang permukaan. Turunnya kualitas
disebabkan karena adanya beberapa permukaan pada ring piston dan
faktor seperti keausan dan korosi. silinder liner akibat beban gesek yang

Pengaruh Proses Nitriding . . 1


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

tinggi secara langsung akan dengan berbagai alasan seperti


menurunkan tingkat kompresi yang mengganggu lingkungan, prosesnya
bekerja, sehingga mengurangi lama, pengontrolan sulit dan
efektifitas dan efisiensi kerja dari pemborosan. Keuntungan pengerasan
sebuah mesin. Kerusakan pada dengan teknologi plasma dibanding
permukaan silinder liner biasanya dengan teknologi konvensional adalah
diperbaiki dengan cara di bubut distorsi kecil, temperatur operasi lebih
dengan mesin corter yang berakibat rendah dengan waktu operasi lebih
pada pembesaran diameter. Sehingga pendek, dapat digunakan untuk
penggunaan piston dan ring piston seluruh bahan baja, tingkat kekerasan
yang baru harus sesuai dengan lebih tinggi dengan pengaturan dan
pembesaran diameter silinder liner. operasi lebih teliti dan tidak
Material yang digunakan sebagai menghasilkan limbah berbahaya.
bahan dasar pembuatan ring piston Ongkos operasi untuk benda yang
dan silinder liner adalah besi cor kecil akan lebih murah meskipun
kelabu. Besi cor kelabu merupakan investasi awal peralatan cukup tinggi.
jenis logam yang banyak digunakan Dari beberapa metode perlakuan
pada bidang teknik dalam pembuatan permukaan diatas, dalam penelitian
komponen otomotif dan mesin ini metode yang akan digunakan
perkakas seperti silinder liner, ring adalah plasma nitrocarburizing [3].
piston, roga gigi, landasan mesin dan Plasma nitrocarburizing pada
beberapa komponen lainnya [1] dasarnya merupakan variasi pokok
Perlakuan permukaan dapat dari proses plasma nitriding.
didefinisikan sebagai usaha dalam Prosesnya dilakukan pada kondisi
meningkatkan kualitas permukaan vakum dengan diisikan campuran gas
suatu material sesuai yang N2, H2, dan CH4, kemudian diberi
diinginkan.Dalam bidang rekayasa beda potensial diantara dua
permukaan bahan, cara meningkatkan elektrodanya yang mengakibatkan
kualitas permukaan bahan dapat terbentuknya ion nitrogen dan ion
ditempuh melalui dua cara yaitu karbon menuju ke benda kerja
pertama dengan cara konvensional sehingga terjadi proses deposisi dan
diantaranya adalah nitridasi, difusi antara ion nitrogen dan ion
karburasi, karbonitridasi, induksi karbon ke dalam permukaan benda
listrik maupun nyala api. Sedangkan kerja membentuk lapisan tipis yang
dengan cara modern adalah dengan dapat meningkatkan kekerasan dan
metode evaporasi, implantasi ion, ketahanan aus. Hasil umum
sputtering, plasma nitriding atau nitrocarburizing adalah lapisan
nitrocarburizing [2]. Dengan senyawa pada permukaan material,
kemajuan ipteks khususnya teknologi dan zona difusi yang mendasari yang
plasma, cara-cara konvensional terdiri dari besi dan paduan nitrida
seperti diatas mulai ditinggalkan dan nitrogen terlarut. Lapisan tipis

Pengaruh Proses Nitriding . . 2


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

yang terbentuk lapisan fasa tunggal ε [4] Meneliti tentang evaluasi


(epsilon), besi – karbonitrida (Fe 2-3 ketahanan aus proses nitrocarburizing
(N, C)). Yang merupakan senyawa pada bahan AISI 316L. Pada
ternary heksagonal pada besi, penelitian ini proses nitrocarburizing
nitrogen dan karbon. Kedalaman dilakukan dengan variasi waktu 2 jam,
lapisan tipis antara 10 – 40 µm. 5 jam dan 15 jam. Konsentrasi gas
Memberikan sifat fisis dan kimia yang CH4 adalah 1 %, 2 %, 3 % dan 5 %.
baik terhadap keausan dan korosi. Sedangkan tekanan yang digunakan
Pada zona difusi meningkatkan daya adalah 560 Pa. Hasil penelitian
tahan lelah dan kekerasan. Kedalaman menunjukkan nilai kekerasan tertinggi
difusi nitrogen meningkatkan sifat sebesar 920 HV pada konsentrasi 3 %
kelelahan. Lapisan difusi mengandung gas CH4 selama 5 jam. Kedalaman
unsur gamma prime (’),  - fasa, maksimal atom-atom karbon dan
Fe3C, dan berbagai paduan nitrida dan nitrogen yang terdifusi kedalam bahan
karbida, tergantung pada elemen AISI 316L adalah 2 % untuk atom
pembentuk nitrida baik itu bahan, karbon dan 19 % untuk atom
suhu, waktu nitrocarburizing dan nitrogen. Hasil uji keausan untuk
komposisi gas yang digunakan. Total sampel awal koefisien geseknya 0,7 -
kedalaman lapisan tipis dan zona 0,9 dan 0,6 - 0,8 diperoleh di
difusi adalah 1 mm. Selain perbaikan nitriding murni, dan 0,4 - 0,5 pada
karakteristik permukaan, proses nitrocarburizing. Laju keausan
nitrocarburizing juga dapat material awal sebesar 268,3 mg, untuk
mengurangi distorsi. Prosedur proses nitridasi 4,5 mg dan proses
nitrocarburizing dilakukan pada suhu nitrocarburizing sebesar 3,1 mg.
rendah maka tidak terjadi perubahan Pengamatan struktur mikro lapisan
fasa dari austenite ke martensite, dan tipis yang terbentuk ε’-phase ( Fe2–
struktur tetap di wilayah ferritik [5]. 3CN ) dan γ’ phase ( Fe4N ).
Dari uraian diatas dapat Pengaruh suhu nitrocarburizing
dirumuskan : Bagaimana pengaruh terhadap perubahan kekerasan
proses nitriding dan nitrocarburizing permukaan dan struktur mikro pada
terhadap : nilai kekerasan, ketahanan bahan SUS 304 diteliti oleh [6].
aus, dan perubahan struktur mikro Proses nitrocarburizing dilakukan
pada silinder liner. pada suhu 550 C – 700 C selama 1
Tujuan Penelitian dari penelitian jam. Hasilnya yang didapat pada
ini adalah meneliti pengaruh proses sampel awal kekerasan bahan SUS
nitriding dan nitrocarburizing 304 adalah 261 HV setelah di
terhadap kekerasan, ketahanan aus, nitrocarburizing pada suhu 700 C
dan perubahan struktur mikro pada selama 1 jam, kekerasannya
silinder liner. meningkat menjadi 280 HV.
Kedalaman maksimal atom-atom
Tinjauan Pustaka nitrogen dan karbon yang terdifusi

Pengaruh Proses Nitriding . . 3


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

kedalam bahan SUS 304 adalah 3,4 Hasilnya menunjukkan bahwa, pada
µm. Pengamatan struktur mikro sampel awal kekerasan bahan SUS
menunjukkan bahwa bahan yang telah 304 adalah 261 HV, setelah di
dilakukan proses nitrocarburizing nitrocarburizing pada suhu 400 C
pada suhu 700 C selama 1 jam, selama 6 jam, kekerasannya
terlihat jelas adanya lapisan atom- meningkat menjadi 348 HV.
atom N dan C didalam bahan SUS Kedalaman atom-atom nitrogen dan
304. Pada sampel awal terdapat karbon yang terdifusi kedalam bahan
matrix γ-phase, δ-ferrite, dan SUS 304 adalah 109,1 µm.
twinning transformation. Pada sampel Pengamatan struktur mikro
yang telah di nitrocarburizing pada menunjukkan bahwa bahan yang telah
suhu diatas 500 C mempunyai matrix dilakukan proses nitrocarburizing
γ-phase, δ-ferrite, δ-phase, dan pada suhu 400˚C selama 6 jam,
twinning transformation. Pada terlihat jelas adanya lapisan atom-
penelitian lanjutan variasi suhu yang atom N dan C didalam bahan SUS
digunakan adalah 800 C – 1200 C 304. Pada sampel awal dan yang di
selama 1 jam. Hasilnya yang didapat nitrocarburizing terdapat matrix yang
pada sampel awal kekerasan bahan sama yaitu γ-phase, δ-ferrite, dan
SUS 304 adalah 261 HV setelah di twinning transformation. [8] Pengaruh
nitrocarburizing pada suhu 1200 C mekanisme nitriding dan
selama 1 jam, kekerasannya nitrocarburizing terhadap kekasaran
meningkat menjadi 320 HV, permukaan pada material besi cor
sedangkan kedalaman maksimal kelabu. Penelitian dilakukan dengan
atom-atom nitrogen dan karbon yang menggunakan suhu 566 C dan 520
terdifusi kedalam bahan SUS 304 C, variasi waktu 15 jam, 20 jam dan
adalah 0,302 mm. Pengamatan 24 jam dengan campuran gas 50 % N2.
struktur mikro menunjukkan bahwa Hasil dari penelitian menunjukkan
bahan yang telah dilakukan proses bahwa dengan metode gas nitriding
nitrocarburizing pada suhu 1200 C nilai kekasaran permukaan 203,64 µm
selama 1 jam, terlihat jelas adanya pada suhu 566 C dan pada suhu 520
lapisan atom-atom N dan C didalam C nilai kekasaran permukaan 121,67
bahan SUS 304. Pada sampel awal µm. Sedangkan dengan menggunakan
terdapat matrix γ-phase, δ-ferrite, dan metode plasma nitrocarburizing
twinning transformation. Pada sampel kekasaran permukaan besi cor kelabu
yang telah di nitrocarburizing pada 35,67 µm. Hasil tersebut diatas masih
suhu diatas 800 C mempunyai matrix belum memuaskan dikarenakan
γ-phase, carbide, δ-ferrite, δ-phase, kekasaran permukaan sebelum
dan twinning transformation. [7] dilakukan proses
Melakukan penelitian pada bahan nitriding/nitrocarburizing adalah 3,31
yang sama SUS 304 dengan variasi µm. Hasil dari uji struktur mikro
waktu 0 jam, 5 jam dan 6 jam. untuk zona senyawa dengan proses

Pengaruh Proses Nitriding . . 4


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

gas nitriding memiliki ketebalan yang fenomena kolektif adalah suatu


tidak merata dan terdapat cacat keadaan yang kompleks terjadi
sepanjang serpihan grafit, sedangkan proses-proses atomis ( dissosiasi,
dengan proses plasma nitriding bagian ionisasi, eksitasi ) secara bersamaan.
dari zona senyawa sangat seragam Plasma terbentuk dari proses ionisasi
dan kompak tanpa adanya cacat. [9] gas melalui lucutan listrik dalam
Melakukan penelitian tentang tabung gas bertekanan rendah,
peningkatan kualitas roda gigi pemanasan laser, pemanasan
dengan proses nitridasi. Bahan yang langsung, medan osilator radio
digunakan besi cor kelabu SL 20 frekuensi, dan pemampatan tiba-tiba,
(Grade 14-BS 1452). Pada penelitian ion-ion dan electron ini pada suatu
ini suhu yang digunakan adalah 550  daerah dan kondisi tertentu akan
C selama 25 jam. Dengan komposisi memiliki jumlah muatan yang kurang
campuran gas N2 / H2 / CH4 dan gas lebih seimbang, kondisi yang
NH3. Hasil uji kekerasan untuk demikian ini disebut dengan plasma.
campuran gas N2/H2/CH4 sebesar 545 Suhu di ruang nitridasi dijaga dengan
HV sedangkan untuk gas NH3 sebesar alat kontrol temperatur pada suhu
490 HV. Hasil uji struktur mikro 350 C – 590 C. Suhu operasi yang
mempunyai struktur ferrite-pearlite ( optimal perlu ditentukan untuk setiap
> 50 % ferrite) dengan bentuk grafit aplikasi yang berbeda.
type A. [10] Plasma pertama kali Pada suhu lebih tinggi, lapisan keras
ditemukan oleh Irving Langmir pada yang dihasilkan dapat lebih dalam
tahun 1929 pada saat mempelajari namun dengan resiko terjadi
lucutan gas. Plasma merupakan perubahan dimensi dan penurunan
keadaan fisis keempat setelah zat kekerasan maksimum yang dapat
padat, cair dan gas, sebagaimana yang dicapai.
kita ketahui pada pemanasan zat padat Plasma nitrogen yang diperlukan
menjadi cair, pemanasan zat cair untuk proses nitridasi dapat
menjadi gas, dan pemanasan gas dibangkitkan dengan tegangan tinggi
menjadi plasma. Plasma didefinisikan DC 0,5 – 1 kV maupun dengan radio
sebagai gas yang terionisasi dalam frekuensi AC (13,56 MHz).
keadaan kuasinetral dari partikel Untuk peralatan ukuran besar dan
bermuatan dan partikel netral discharge-gap antara anoda dan
menunjukkan fenomena kolektif. katoda cukup jauh, tegangan diatas 1
Keadaan kuasinetral merupakan kV diperlukan untuk membangkitkan
keadaan gas terionisasi dengan rapat plasma yang diperlukan. Penggunaan
ion hampir sama dengan rapat tegangan radio frekuensi AC untuk
elektron, sehingga dapat dikatakan tabung ukuran besar dapat
bahwa ni ≈ ne ≈ dimana n menyatakan menghasilkan plasma yang lebih
kerapatan secara umum yang disebut stabil (Sujitno, 2003).
dengan rapat plasma. Sedangkan

Pengaruh Proses Nitriding . . 5


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

Skema dari peralatan nitridasi ditunjukkan pada Gambar 1.


Keterangan Gambar 1 :
1. Tabung dan sistem aliran
gas
2. Sistem pemanas dan
benda uji
3. Sistem pengatur dan
control temperature
4. Pompa dan sistem vakum
5. Sistem tegangan tinggi
6. Tabung reaktor plasma
7. Anoda

Gambar 1. Skema peralatan nitridasi [2].

Tabel 1. Komposisi Kimia Besi Cor Kelabu Aplikasi Otomotif Standar


SAE J431 (ASM Handbook, Vol.1)
UNS SAE grade C% Mn % Si % P% S%
F10004 G1800(b) 3.4 – 3.7 0.5 – 0.8 2.8 – 2.3 0.15 0.15
F10005 G2500(b) 3.2 – 3.5 0.6 – 0.9 2.4 – 2.2 0.12 0.15
F10006 G3000(c) 3.1 – 3.4 0.6 – 0.9 2.3 – 1.9 0.10 0.15
F10007 G3500(c) 3.0 – 3.3 0.6 – 0.9 2.2 – 1.8 0.08 0.15
F10008 G4000(c) 3.0 – 3.3 0.7 – 1.0 2.1 – 1.8 0.07 0.15

Tabel 2. Sifat Mekanis Besi Cor Kelabu (ASM Handbook, Vol.1)

ASTM Uji Tarik Tegangan Geser Uji


A48 class Kekerasan
MPa Ksi MPa Ksi HB
20 152 22 179 26 156
25 179 26 220 32 174
30 214 31 276 40 210
35 252 36.5 334 48.5 212
40 293 42.5 393 57 235
50 362 52.5 503 73 262
60 431 62.5 610 88.5 302

Pengaruh Proses Nitriding . . 6


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

Surdia (1975), besi cor kelabu kelabu untuk aplikasi otomotif


adalah besi cor yang kandungan cylinder liners menurut standar
karbonnya bervariasi antara 2,5 % - ASTM A 159 termasuk pada grade
4 % sementara kandungan silikon G4000.
antara 1 % - 3 %. Sebagian besar
grafit yang terbentuk pada besi cor Uji Kekerasan
jenis ini adalah serpihan yang Metode uji kekerasan yang diajukan
sekitarnya dilingkupi matrik ferrite oleh J.A. Brinell, pada tahun 1900
α atau perlite. Bentuk mikrostruktur merupakan uji kekerasan lekukan
besi cor kelabu dipengaruhi oleh yang pertama kali banyak digunakan
komposisi atau pengaruh dari serta disusun pembakuannya
perlakuan panas. Besi cor kelabu (Dieter, 1987). Uji kekerasan ini
terbentuk dari paduan besi dan berupa pembentukan lekukan pada
karbon dengan laju pendinginan permukaan logam memakai bola
medium (dengan matrik berupa baja yang dikeraskan yang ditekan
perlite) dan pendinginan lambat dengan beban tertentu. Beban
(dengan matrik berupa ferrite). diterapkan selama waktu tertentu,
Komposisi kimia besi cor kelabu biasanya 30 detik, diameter lekukan
menurut standar SAE J431 apikasi diukur dengan mikroskop, setelah
otomotif ditunjukkan pada Tabel 1. beban tersebut dihilangkan.
Tabel 1. menunjukkan komposisi Permukaan yang akan dibuat
kimia besi cor kelabu untuk aplikasi lekukan harus relatif halus, rata dan
otomotif sesuai dengan tipe-tipe bersih dari debu atau kerak. Angka
yang dijual dipasaran, dimana kekerasan brinell (BHN) dinyatakan
kisaran karbonnya antara 3 % – 3,7 sebagai beban (F) dibagi luas
%. Sedangkan sifat mekanis besi cor permukaan lekukan. Pada
kelabu menurut standar ASTM A prakteknya, luas ini dihitung dari
438 disajikan pada Tabel 2. pengukuran mikroskopik panjang
Tabel 2. menunjukkan hasil diameter jejak. BHN dapat
pengujian batang besi cor kelabu ditentukan dari persamaan berikut:
standar Dari tabel tersebut diketahui (1)
besi cor kelabu memiliki kekerasan ( √ )
156 – 302 HB dan kekuatan tarik Dimana :
152 – 431 Mpa. Berat jenis besi cor F = Beban yang diberikan (KP
kelabu 7,1 gr/cm3 sampai 7,3 gr/cm3 atau Kgf)
pada temperatur kamar dan D = Diameter indentor yang
dipengaruhi oleh kandungan grafit. digunakan
Sedangkan dalam keadaan cair berat d = Diameter bekas lekukan
jenisnya berkisar antara 6,78 gr/cm3
sampai dengan 6,95 gr/cm3. Besi cor Parameter - parameter untuk
pengujian Brinnel Tester menurut

Pengaruh Proses Nitriding . . 7


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

Dieter (1987) ditunjukkan pada Data mesin uji keausan :


Gambar 2. A (Luas Permukaan Abrasi)
B (tebal disk pengaus) : 3 mm
r (radius disk pengaus) : 13.6 mm
P ( beban ) : 2.12 kg
Kecepatan abrasi : 0,25 m/dt
t ( waktu ) : 60 detik
L ( jarak sliding : V.t ) : 15 m

2. METODE PENELITIAN
Penelitian dilaksanakan dengan
Gambar 2. Parameter-parameter tahapan sebagai berikut :
dasar pada pengujian Brinnel [12]. a. Bahan silinder liner, dipotong
dengan ukuran 10 x 20 x 2 mm
Uji Keausan sebanyak 40 buah, kemudian
Uji keausan akan dilakukan dengan membuat cetakan (mounting)
menggunakan metode Oghosi dengan diameter 56 mm dengan
dengan prinsip piringan putar tinggi 15 mm. Menggunakan
(revolving disk) sebagai media campuran antara resin dan katalis
penggesek pada alat uji keausan dengan perbandingan 100 : 2
akan menggesek permukaan sampel dalam cetakan. Selanjutnya
uji, gesekan tersebut akan spesimen diamplas dengan
menghasilkan jejak keausan pada ukuran grit 100 sampai 2000
bagian yang lebih lunak. Skema uji menggunakan alat poles,
keausan ditunjukkan pada Gambar dilanjutkan dengan polishing
3. Perhitungan keausan spesifik dengan autosol metal polish pada
(Ws) material mengacu pada kain beludru. Setelah didapat
instruction manual Oghosi High hasil permukaan yang halus,
Speed Universal Wear Testing spesimen selanjutnya di cuci dan
Machine : lap hingga kering hingga siap
( )
(mm2/kg) (2) untuk dilakukan proses nitriding
dan nitrocarburizing. Sebelum
dilakukan proses nitriding dan
nitrocarburizing tiga spesimen
dilakukan pengujian kekerasan
awal dengan Brinnel Tester dan
satu spesimen lagi dilakukan
pengujian komposisi kimia
dengan Spectrometer.

Gambar 3. Skema uji keausan

Pengaruh Proses Nitriding . . 8


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

b. Pelaksanaan proses nitriding dan e. Pengujian metalografi :


nitrocarburizing : 1. Mikroskop Optik Olympus
Spesimen dibersihkan dari 2. SEM/EDS
kotoran terutama dari pelumas- Perubahan Yang Diamati :
pelumas, spesimen dimasukkan 1. Uji Komposisi Kimia sebelum
kedalam tabung reaktor, saklar dan sesudah proses nitriding dan
utama ON, saklar instrumen nitrocarburizing.
posisi ON, saklar vakum posisi 2. Uji Kekerasan
ON, pastikan meter vakum 3. Uji Keausan
menunjuk 1,4 x 10-1 mBar, saklar 4. Struktur mikro sebelum dan
catu daya posisi ON, putar sesudah proses nitriding dan
pengatur catu daya hingga meter nitrocarburizing.
tegangan menunjuk 500 Volt,
lihat jendela tabung reaktor 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
keadaan glow dischart, buka Hasil Uji Komposisi Kimia
tabung regulator tabung gas Hasil uji komposisi menunjukkan
dengan tekanan keluaran 2,5 bahwa material besi cor kelabu
mBar, buka kran pengatur gas tanpa perlakuan mempunyai paduan
dengan tekanan yang unsur utama 92,91 % besi, 2,6 %
dikehendaki sebesar 1,2 mBar, silikon, 3,28 % karbon dan unsur –
jika suhu yang dikehendaki unsur atom yang lain dengan total
belum memenuhi atau glow 100 %. Adapun hasil lengkap
dischart posisi mati, tegangan pengujian komposisi material besi
masuk bisa ditambah dengan cor kelabu tanpa perlakuan
memutar pengatur catu daya. ditunjukkan pada Tabel 1.
Jika operasi mesin nitridasi Dari hasil pengujian tersebut, dapat
plasma sudah stabil dan suhu diketahui bahwa spesimen dapat
yang dikehendaki sudah tercapai digolongkan dalam besi cor kelabu
maka ditentukan waktu nitridasi. ASTM A 48 class 40 atau SAE
Setelah waktu tercapai, proses Grade 4000.
nitridasi dihentikan / dimatikan. Tabel 1. Komposisi silinder liner
c. Pengujian kekerasan dilakukan tanpa perlakuan.
dengan menggunakan Brinnel No Unsur wt % mass%
Tester. Beban penjejakan 62,5 Hasil Uji Hasil Uji
kgf, diameter penetrator 2,5 mm EDS
dan waktu penjejakan selama 15 1 C 3,2865 4,46
detik. 2 Cr 0,1447 0,02
d. Pengujian keausan dilakukan 3 Ni 0,0147 0,08
4 Mo 0,0045 -
dengan menggunakan Oghosi
5 Mn 0,6892 0,50
High Speed Universal Wear 6 Si 2,5557 2,04
Testing Machine ( Type OAT-U ) 7 Fe 92,91 90,10

Pengaruh Proses Nitriding . . 9


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

Uji Kekerasan sehingga kerapatan bahan disekitar


Hasil uji kekerasan spesimen besi permukaan meningkat dan
cor kelabu diberikan pada Tabel 2. menghasilkan lapisan tipis [14].

Tabel 2. Hasil Uji Kekerasan Uji Keausan


dengan tekanan 1,2 mBar Pengujian keausan menggunakan
Spesi N Posisi Nitro (BHN) mesin Oghosi High Speed Universal
men o titik d(mm) Wear Testing Machine ( Type OAT-
1 acak 1 228,57 U ).
Raw 2 acak 1 228,57
3 acak 1 228,57 Tabel 3. Hasil Uji Keausan
1 acak 0,85 271,1
1 jam 2 acak 0,85 271,1 Spesi Lebar alur abrasi (mm) Ws
3 acak 0,85 271,1 men Bo1 Bo2 Bo3 Bo4 (mm2/kg)
1 acak 0,60 388,3
Raw 1,32 1,21 0,79 1,16 1,22E-03
2 jam 2 acak 0,60 388,3
3 acak 0,60 388,3 1 jam 0,47 0,6 0,63 0,48 1,40E-04
1 acak 0,47 498,46 2 jam 0,33 0,54 0,51 0,3 6,42E-05
3 jam 2 acak 0,47 498,46 4,22E-05
3 acak 0,47 498,46 3 jam 0,28 0,45 0,46 0,27
1 acak 0,38 714,1 4 jam 0,21 0,46 0,44 0,23 3,26E-05
4 jam 2 acak 0,38 714,1 5 jam 0,19 0,4 0,39 0,18 2,11E-05
3 acak 0,38 714,1
1 acak 0,25 945,76 Ketahanan aus suatu material sangat
5 jam 2 acak 0,25 945,76
dipengaruhi oleh nilai kekerasan dan
3 acak 0,25 945,76
ketangguhan. Nilai kekerasan yang
Pengujian menggunakan brinell
rendah sedangkan nilai ketangguhan
tester, dengan beban penjejakan
tinggi akan menyebabkan material
1840 N ( 187,5 kgf ), diameter
bersifat lunak, sehingga akan
penetrator 2,5 mm dan waktu
memiliki ketahanan aus yang
penjejakan selama 15 detik. Uji
rendah. Demikian pula sebaliknya,
kekerasan material besi cor kelabu
nilai kekerasan tinggi dan nilai
tanpa perlakuan mendapatkan harga
ketangguhan yang rendah
kekerasan sebesar 228,57 BHN.
menyebabkan material bersifat
Berdasarkan Tabel 2, kekerasan
rapuh (brittel), dan akan memiliki
tertinggi didapat pada waktu 5 jam
ketahanan aus yang rendah pula.
sebesar 945,76 BHN . Pada kondisi
Untuk itu diperlukan kesetimbangan
tersebut permukaan spesimen (atom-
yang cukup baik antara nilai
atom Fe) telah berikatan kuat
kekerasan dan nilai ketangguhan
dengan ion-ion nitrogen dan karbon
guna memperoleh ketahanan aus
yang berdifusi menempati posisi
yang optimal [14].
sisipan pada kisi-kisi kristal (batas
butir) pada permukaan spesimen,

Pengaruh Proses Nitriding . . 10


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

Tabel 3. menunjukkan bahwa nilai


keausan pada material sebelum
proses nitrocarburizing adalah
1,22E-03 mm2/kg. Sedangkan nilai
keausan tertinggi terjadi pada waktu
proses selama 5 jam sebesar 2,11E-
05 mm2/kg. Dilihat dari Tabel 2,
angka kekerasannyapun paling
tinggi sebesar 945,762 BHN.

Hasil Uji Struktur Mikro a


Struktur mikro spesimen besi cor
kelabu ditunjukkan pada Gambar 4
dan Gambar 5. Grafit

Pearlite

Ferrite

a Gambar 5. Struktur Mikro besi cor


kelabu
(a) sebelum proses nitrocarburizing,
(b) sesudah proses nitrocarburizing

Dari Gambar 5 diatas menunjukkan


bahwa struktur awal terdiri dari
grafit type A yang terdistribusikan
secara seragam dalam ASTM A-247
ukuran grafitnya diklasifikasikan
kedalam ukuran 3 dengan
penampang besar, setelah
b mengalami proses nitrocarburizing
pada bagian tepi atau bagian yang
Gambar 4. Struktur mikro spesimen terkena proses tersebut terbentuk
(a).Sebelum etsa ferrite dan perlite dengan butiran
(b) Sesudah etsa kecil–kecil.

Pengaruh Proses Nitriding . . 11


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

4. KESIMPULAN Stainless Steel, Materials


1. Hasil uji kekerasan nilai tertinggi Chemistry and Physics 82, p.
sebesar 945,76 BHN, sedangkan 281–287.
nilai kekerasan awal 228,57 [5] Nan, C., Northwood, D. O.,
BHN atau terjadi peningkatan 4 Bower, R. J., Sun, X., (2009),
kalinya. Kondisi ini diperoleh Distorsi in ferritic
pada tekanan valum 1,2 mBar, nitrocarburized SAE 1010 plain
waktu pendeposisian selama 5 carbon steel, Department of
jam, dengan Suhu 500 ⁰C, Mechanical, Automotive and
tegangan yang digunakan adalah Materials Engineering,
516 volt, dan Arus 372 mA. University of Windsor, 401
2. Hasil uji keausan nilai ketahanan Sunset Avenue, Windsor,
aus terbaik terjadi pada tekanan Ontario, Canada.
vakum 1,2 mBar, waktu [6] Sudjadi, U., (2008), Pengaruh
pendeposisian selama 5 jam, Nitrocarburizing DC-Plasma
dengan suhu 500 ⁰C sebesar Temperatur (550-700) C
2,11E-05 mm2/kg dari nilai Terhadap Perubahan
keausan awal 1,22E-03 mm2/kg. Kekerasan Permukaan Dan
Struktur Mikro Pada Bahan
5. DAFTAR PUSTAKA SUS 304, PTBN-BATAN,
[1] Surdia, T., (1996), Teknik Tangerang.
Pengecoran Logam” PT. [7] Sujitno, T., (1996). Pengaruh
Pradnya Paramita . Jakarta. Suhu dan Waktu Nitridasi
[2] Sujitno, T., (2003), Aplikasi Terhadap Kekerasan
Plasma Dan Teknologi Permukaan Baja Karbon
Sputtering Untuk Surface Rendah AISI 1010 yang di
Treatment, Workshop Nitridasi dengan teknik lucutan
Sputtering Untuk Rekayasa pijar”, Prosiding Pertemuan
Permukaan Bahan, P3TM- dan Presentasi Ilmiah PPNY-
BATAN, Yogyakarta. BATAN, Yogyakarta.
[3] Bandriyana, B., Tutun, N., [8] Rolinski, E., Konieczny, A.,
(2003), Desain peralatan Sharp, G., (2007), Influence Of
nitridasi plasma untuk Nitriding Mechanisms on
pengerasan komponen industri, Surface Roughness Of Plasma
Prosiding Seminar Akselator. And Gas Nitroded/
P3TM-BATAN, 5 Nopember Nitrocarburized Gray Cast
2003, Yogyakarta. Iron, Ind.Htg. p.39-46.
[4] Chang, C. N., Chen, F. S. [9] Gligorijevic, R., Jevtic, J.,
(2003). Wear Resistance Borak, D., (2011), Nitriding As
Evaluation of Plasma a Way For Increasing Dynamic
Nitrocarburized AISI 316L Strength of Gray Cast Iron

Pengaruh Proses Nitriding . . 12


POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014

Gears”, Machine design ,


Vol.3 No.2., pp. 91 - 94.
[10] Weyde, C., (2006), Plasma
Paramaters From The Rosetta
LAP Instrument, Swedish
Institute of Space Physics,
Uppsala.
[11] ASM Handbook (1991), Heat
Treating, Volume 4, Metals
Park, Ohio
[12] Dieter, E. G., (1987),
Mechanical Metallurgy,
McGraw-Hill Inc, New york.
[13] ASM Handbook (2005),
Properties and Selection:
Irons, Steels, and High
Performance Alloys, Volume 1.
Metals Park, Ohio.
[14] Nurjaman, F., (2012),
Pembuatan grinding ball dari
material white cast iron dengan
penambahan chtomium,
mplybdenun, vanadium, dan
boron sebagai unsur
paduanpembentuk karbida,
Thesis S2, Universitas
Indonesia.

Pengaruh Proses Nitriding . . 13

Anda mungkin juga menyukai