Myer Briggs
Myer Briggs
A. Pencetus Teori
Isabel Briggs Myers (18 Oktober 1897 - 5 Mei 1980) adalah seorang ahli teori
psikologis Amerika yang diteliti teori kepribadian dengan ibunya, Katharine Cook Briggs
(1875 - 1968). Minat Katharine dalam teori kepribadian lahir ketika dia membaca sebuah
buku oleh Carl G. Jung pada tahun 1923. Katharine menyampaikan temuannya dengan
Isabel dan bersama-sama mereka menciptakan inventarisasi. Mereka berdua memiliki
hasrat untuk memahami pembangunan manusia dan keinginan untuk membuat teori
kepribadian yang diakses oleh semua orang dengan cara yang praktis. Dia adalah co-
pencipta, dengan ibunya, dari Myers-Briggs Type Indicator (MBTI).
Dia home schooling oleh ibunya (Katharine Cook Briggs, 3 Januari 1875 - 1968) dan
melanjutkan untuk mendapatkan gelar sarjana dalam ilmu politik dari Swarthmore College.
Pada tahun 1918 ia menikah dengan Clarence Myers. Katharine Briggs membaca Carl
Jung buku ', Psikologis Jenis dan direkomendasikan untuk Isabel Myers, ibu dan anak
kemudian merumuskan MBTI bersama-sama. Kemudian dalam kehidupan, Myers
berkolaborasi dengan Maria Mc Caulley untuk melakukan uji penelitian dan dari MBTI.
Myers menulis sebuah novel misteri memenangkan hadiah-, Pembunuhan Namun untuk
Ayo, pada tahun 1929, dengan menggunakan ide tipologi. Pada tahun 1934 ia menerbitkan
sebuah novel kedua, Berikan Aku Kematian ( Frederick A. Stokes Co, New York), sebuah
misteri pembunuhan yang berkisah catatan dari bunuh diri seharusnya putrinya, di mana ia
mengaku strain darah Negro, menyarankan dia untuk melupakan dia pernah berpikir
tentang pernikahan, dan meminta maaf atas penghinaan ia telah membawa pada dirinya.
Dialog dalam buku berkenaan dengan "kemustahilan" dariperkawinan antar-ras .
B. Latar Belakang Munculnya Teori
Mengenal tipe kepribadian adalah sebuah alat yang mempunyai cukup banyak
kegunaan. Dengan ini, kita dapat mengembangkan diri menjadi lebih baik dan lebih
mengenal diri kita sendiri. Dari ini kita juga dapat mengetahui pasangan yang natural dan
karir yang cocok. Carl G. Jung pertama kali mengembangkan teori bahwa setiap individu
mempunyai tipe psikologis. Dia percaya bahwa ada dua macam fungsi dasar yang
digunakan manusia dalam kehidupan mereka, yaitu bagaimana kita menerima informasi
(melalui Indera kita atau Intuisi kita) dan bagaimana kita memutuskan sesuatu (memakai
Logika Objektif atau Perasaan Subjektif). Jung juga menegaskan bahwa fungsi dominan
manusia ada yang "Ekstrovert" dan ada yang "Introvert". Katharine Briggs lalu bekerja
secara diam-diam dan mengembangkan teori Jung lebih lanjut. Tapi putrinya, Isabel yang
lebih berhasil mengembangkan teori tersebut. Dia mampu menemukan fungsi lain yang
belum didefinisikan oleh Jung yaitu Menilai atau Memantau. Teori ini lalu menyimpulkan
bahwa setiap individu mempunyai empat macam modus utama untuk beroperasi:
1. Aliran energi kita, mendefinisikan dari mana kita mendapat energi atau stimulasi. Apakah
dari luar (Extraverted) atau dari dalam (Introverted)?
2. Bagaimana cara kita menerima informasi, merujuk pada cara kita berinteraksi terhadap
suatu informasi. Apakah dengan kelima indra (Sensing) atau dengan intuisi (Intuitive)?
3. Bagaimana cara kita memutuskan sesuatu, merujuk pada cara bagaimana kita memilih
sesuatu. Apakah didasarkan logika (Thinking) atau perasaan (Feeling)?
4. Gaya hidup sehari-hari, adalah teori yang dikembangkan oleh Isabel Briggs Myers yang
sebelumnya tidak terdefinisikan oleh Carl Jung. Apakah kita lebih suka terorganisir,
terencana, dan lebih terjadwal (Judging) atau lebih suka fleksibel, lebih nyaman dan
terbuka, dan lingkungan santai (Perceiving).
C. Inti Teori
Myers-Briggs Type Indicator (MBTI) adalah suatu inventarisasi laporan-diri dengan
pilihan terikat yang didasarkan pada teori jenis dari Jung. Sejak perkembangannya di tahun
1920-an, instrument ini telah menjalani bebrapa kali revisi dan reliabilitas serta validitasnya
sudah terbukti. C.G. Jung, seorang psikiater dari Swiss, mengembangkan suatu teori yang
menjelaskan kesamaan dan perbedaan kepribadian dengan cara mengindetifikasi cara yang lebih
disukai seseorang untuk memahami dan memanfaatkan data dari dunia di sekitar mereka. Jung
menyatakan bahwa seseorang harus melakukan sesuatu dengan berbagai cara sesuai dengan
keadaannya. Meskipun ada adaptasi situasional ini, setiap orang akan cenderung
mengembangkan pola yang menyenangkan, dan mengatur perilaku dalam cara tertentu yang
dapat diperkirakan. Jung menggunakan kata “jenis” untuk mengindetifikasi gaya setiap
kepribadian tersebut.
Katherine Briggs dan putrinya, Isabel Briggs Myers, merasa yakin bahwa teori Jung
dapat diterapkan untuk meningkatkan pemahaman manusia (Myers, 1980). Mereka
mengembangkan suatu instrument berdasarkan teori Jung yang memungkinkan seseorang
mempelajari jenis perilakunya sendiri sehingga dapat memahami dirinya sendiri dengan lebih
baik berkaitan dengan cara mereka berinteraksi dengan orang lain. Intrumen itu menggunakan
pertanyaan dengan pilihan terikat dan pasangan kata seperti yang diperlihatkan berikut ini
1. Extraversion-Introversion (EI) mencerminkan suatu orientasi terhadap dunia luar manusia dan
benda ataupun dunia-dalam yang berupa konsep dan ide. Dimensi ini memperlihatkan sampai
sejauh mana perilaku kita ditentukan oleh sikap kita terhadap dunia. Jung menemukan istilah dari
bahasa Latin yang berarti berpaling kea rah luar (extraversion) atau berpaling kea rah dalam
( introversion). Jung mengatakan bahwa ekstravet dapat bekerja dengan nyaman dan sukses jika
berinteraksi dengan hal-hal di luar diri mereka, seperti orang lain, pengalaman, dan situasi.
Ekstravet suka mengklarifikasi pikiran dan idenya dengan cara berbicara dan berbuat. Mereka
yang merasa lebih nyaman bekerja dengan cara ekstravet akan berpikir dengan keras. Introvert,
sebaliknya, lebih tertarik dengan dunia di dalam pikiran, hati, dan jiwa mereka. Introvert suka
merumuskan ide dan tindakan, memikirkannyan sampai hal itu menjadi lebih bermakna dengan
cara introvert seringkali bijaksana, suka berpikir, dan lambat dalam bertindak karena mereka
memerlukan waktu untuk menafsirkan pikiran internal ke dunia eksternal. Introvert merumuskan
pikiran mereka dengan baik sebelum bersedia membaginya dengan orang lain.
2. Sensing- iNtuition (SN) menjelaskan persepsi sebagai suatu yang langsung datang dari
pancaindra atau secara tidak langsung dari bawah sadar. Dimensi ini menjelaskan bagaimana
orang memahami apa yang sedang dialami. Orang yang masuk dalam katagori penginderaan ini
memandang dunia melalui indra mereka-penglihatan, pendengaran, sentuhan, pengecapan, dan
penciuman. Mereka mengobservasi apa yang nyata, apa yang factual, dan apa yang sebenarnya
terjadi. Dengan melihat (atau pengalaman penginderaan lainnya) baru dapat dipercaya. Fungsi
penginderaan ini memungkinkan seseorang untuk mengobservasi dengan seksama,
mengumpulkan fakta, dan berfokus pada tindakan yang praktis. Sebaliknya, mereka yang
dikaitkan dengan katagori intuisi cenderung membaca secara tersirat dari yang tertulis, berfokus
pada makna, dan memperhatikan apa yang ada dan apa yang akan terjadi. Orang yang intuitif
memandang dunia berdasarkan kemungkinan dan hubungan dan sadar akan seluk-beluk bahasa
tubuh dan nada suara. Jenis persepsi ini menyebabkan mereka mengkaji masalah dan
permasalahan yang ada melalui cara yang kreatif dan orisinil.
3. Thinking-Feeling (TF) adalah pendekatan yang digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan
keputusan melalui proses yang tidak pribadi, logis, atau subjektif. Para pemikir menganalisis
informasi, data, situasi, dan manusia serta membuat keputusan berdasarkan logika. Mereka
berhati-hati dan lambat dalam menganalisis data karena keakuratan dan kesuksesan penting bagi
mereka. Mereka yakin akan objektivitas dan juga pada perkiraan yang logis dan argument yang
rasional. Para pemikir menjelajahi dan menimbang semua alternative, dan keputusan akhir
didapat tanpa emosi dan dengan hati-hati. Didalam dimensi perasaan, sebaliknya, pendekatan
terhadap pembuatan keputusan adalah melaui perspektif yang subjektif, perseptif, empatik, dan
emosional. Orang yang perasa mencari-cari pengaruh suatu keputusan atas diri mereka dan orang
lain. Mereka mempertimbangkan alternative yang ada dan menguji bukti untuk membentuk suatu
resksi dan komitmen pribadi. Mereka yakin bahwa yang kompleks dan tidak semuanya objektif.
Bukti tidak langsung menjadi luar biasa penting, dan mereka memandang dunia sebagai warna
abu-abu bukan hitam dan putih.
4. Judging -Perceiving (JP). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat fleksibilitas
seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging disini diartikan
sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir
dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat). Sementara tipe perceiving adalah
mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan bertindak secara random untuk melihat beragam
peluang yang muncul.
Jung mengatakan bahwa setiap orang memang memakai persepsi-persepsi yang
berlawanan ini sampai serajat tertentu dalam masing-masing dimensi (EI, SN, TF) saat
menghadapi seseorang atau sebuah situasi, tetapi mereka cenderung memiliki satu kesukaan akan
satu cara dalam memandang dunia. Mereka menjadi lebih terampil dalam membuat keputusan
dengan cara berpikir atau merasakan dan dapat berfungsi sebagi seorang ekstravet di satu waktu
dan sebagai seorang introvert di waktu lain, tetapi mereka cenderung mengembangkan pola yang
paling khas dan paling nyaman.
Selain dimensi-dimensi Jung, Myers dan Briggs mengembangkan satu dimensi lain yang
mereka sebut sebagai Judgement-Perception (JP). Dengan dimensi ini seseorang dapat sampai
apa suatu kesimpulan tentang sesuatu atau menjadi awas akan sesuatu. Setiap orang memiliki
kesukaannya sendiri akan fungsi yang bersifat menghakimi ataupun fungsi yang perspektif.
Hasrat untuk mengatur dan mengakhiri keadaan-keadaan dalam kehidupan disebut judgement,
dan hasrat untuk berpikiran terbuka dan memahami disebut perception.
Dengan menggabungkan dimensi yang berlainan, Myers dan Briggs mengidentifikasi 16
jenis kepribadian yang berbeda, setiap kepribadian dengan kelebihan dan minatnya sendiri.
Myers-Briggs Types
Myers-Briggs Types
Kesukaan ini dapat diperlihatkan dalam cara mengajar pendidik yang didasarkan pada
cara belajar peserta didik. Pendidik yang logis dan teliti (sensing-thinking) mungkin akan
kesulitan untuk berkomunikasi dengan seseorang peserta didik yang lebih berorientasi holistic
(intuitif-feeling). Apa yang mereka hargai dan yakini sebagai sesuatu yang paling penting untuk
dipelajari mungkin berbeda dan dapat menyebabkan kesalahpahaman dan konflik (Bargar &
Hoover, 1984), kecuali pendidik menyadari hal ini dan menyesuaikan pengajaran dengan gaya
peserta didik. Peserta didik sensing-thinking lebih menyukai gaya yang memberikan tekanan
pada pengalaman yang ada, demonstrasi, dan penerapan konsep, sementara peserta didik
intuitive-thinking lebih suka penekanan pada permasalahan teoritis sebelum mereka
berkonsentrasi pada penerapan praktis.
http://endutchelya.blogspot.com/2011/11/myers-briggs-type-theory-bimbingan-dan.html
TES MBTI (Myers-Briggs Type Indicator) dan Interpretasi Alat Tes MBTI
Tujuan utama tes psikologi adalah memahami pribadi secara obyektif. Disebut obyektif
karena orang yang memberikan feedback maupun hasil kuesioner tersebut, akan
mengacu pada suatu standar tertentu, atau membandingkannya dengan populasi
tertentu.
MBTI berguna untuk mengenali perilaku dalam memperoleh dan memproses informasi,
mengambil keputusan, dan cara berhubungan dengan dunia. MBTI membantu untuk
mengenali rangkaian pilihan atau preferensi. Pilihan-pilihan perilaku ini memberi
pemahaman mendalam tentang gaya kepemimpinan, gaya kerja, dan gaya komunikasi.
MBTI mengukur pilihan, bukan kecakapan, kemampuan atau pengembangan diri yang
dicapai. MBTI bersifat deskriptif, bukan bersifat menentukan. MBTI didasari oleh
orientasi kekal, bukan penekanan yang bersifat sementara.
MBTI ini berdasarkan pemikiran C.G Jung (1921-1971) mengenai persepsi, judgment
dan sikap yang digunakan oleh setiap tipe yang berbeda dari individu. Persepsi adalah
kemampuan psikologis individu untuk sadar pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide.
Judgment melibatkan berbagai cara untuk menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan
individu tersebut. Kalau orang berbeda satu sama lain ketika mempersepsikan sesuatu
juga ketika melakukan judgment, maka perbedaan ini juga mempengaruhi minat,
ketrampilan, nilai-nilai serta reaksi mereka. MBTI dibuat untuk mempelajari tipe
kepribadian berdasarkan teori Jung.
MBTI atau Myers-Briggs Type Indicator sendiri merupakan instrumen tes yang sangat
populer di kalangan pemerhati kepribadian individu. MBTI dikembangkan oleh
Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers (dari merekalah
kemudian nama MBTI berasal) pada era Perang Dunia II untuk membantu para pencari
kerja menemukan tipe pekerjaan yang paling cocok untuk mereka : apakah mereka
cocok menjadi pilot, manajer, dokter, atau bos mafia?
MBTI berbeda dengan instrumen mengenali tipe kepribadian lain dalam hal:
1. Dirancang untuk mengimplementasikan teori; jadi teori (Jung) harus dimengerti
untuk memahami MBTI.
2. Berdasarkan teori, ada dinamika hubungan yang khusus antar skala, yang kemudian akan
mengantar penjelasan tentang 16 tipe karakteristik kepribadian.
3. Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka
perkembangan manusia seumur hidupnya.
4. Skala ini memperhatikan fungsi dasar manusia yaitu persepsi dan judgment yang selalu ada
di perilaku manusia, sehingga sangat bermanfaat untuk digunakan dalam hidup sehari-hari.
Menghargai perbedaan
Pengembangan diri
Memilih karir
Team building
Penyelesaian konflik
Memperbaiki komunikasi
Emosi
Trauma
Daya Belajar
Tingkat kedewasaan
Penyakit
Intelegensia
MBTI adalah peta psikologis yang bersandar pada empat dimensi utama yang saling
berlawanan (dikotomis), yaitu:
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul,
menyenangi interaksi sosial dengan orang lain, dan berfokus pada the world
outside the self. Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang senang
menyendiri, reflektif, dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang
introvert lebih suka mengerjakan aktivitas yang tidak banyak menutut interaksi
semisal membaca, menulis, dan berpikir secara imajinatif.
2. Sensing (S) vs. Intuitive (N). Tipe dikotomi kedua ini melihat bagaimana seseorang
memproses data. Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit,
factual facts, dan melihat data apa adanya. Sensing adalah concrete thinkers. Sementara
tipe intuitive memproses data dengan melihat pola dan impresi, serta melihat berbagai
kemungkinan yang bisa terjadi. Intutive adalah abstract thinkers.
3. Thinking (T) vs. Feeling (F). Tipe dikotomi yang ketiga ini melihat bagaimana orang
berproses mengambil keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika
dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Sementara feeling adalah mereka yang
melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil
keputusan.
4. Judging (J) vs. Perceiving (P). Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat
fleksibilitas seseorang. Judging disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging
disini diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta
senantiasa berpikir dan bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat). Sementara
tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan bertindak secara random
untuk melihat beragam peluang yang muncul.
4. Bagaimana orientasi kehidupan seseorang; apakah dengan menilai (judging/J) atau dengan
memahami (perceiving/P).
Dalam tes MBTI, kita akan disodori sejumlah pertanyaan yang pada intinya akan
mengarahkan kita pada sisi mana kita berada untuk keempat dimensi di atas. Untuk
dimensi Extrovert (E) vs. Introvert (I) misalnya, apakah kita cenderung berada pada sisi
E atau I. Demikian juga untuk dimensi lainnya. Karena terdapat empat dimensi, maka
kemungkinan kombinasinya menjadi 16 tipe : (ENTJ, ISTJ, ENFP, dst). Silahkan lihat
dibawah tipe keperibadian pada bagian interpreasi alat tes MBTI.
1. Bimbingan Konseling.
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa
digunakan sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang
cocok dengan kepribadian.
2. Pengembangan Diri.
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan
kelebihan kita sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang kita terhadap orang lain.
Kita bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir,
bersikap dan berperilaku seperti cara kita berperilaku. Jadi terimalah perbedaan yang
ada.
Interpretasi Tes MBTI
1. ISTJ (Bertanggungjawab)
Serius, tenang, stabil & damai.
Senang pada fakta, logis, obyektif, praktis & realistis.
Task oriented, tekun, teratur, menepati janji, dapat diandalkan & bertanggung jawab.
Pendengar yang baik, setia, hanya mau berbagi dengan orang dekat.
Saran Pengembangan:
Belajarlah memahami perasaan & kebutuhan orang lain.
Kurangi keinginan untuk mengontrol orang lain atau memerintah mereka untuk menegakkan
aturan.
Lihatlah lebih banyak sisi positif pada orang lain atau hal lainnya.
Saran Profesi: Bidang Manajemen, Polisi, Intelijen, Hakim, Pengacara, Dokter, Akuntan
(Staf Keuangan), Programmer atau yang berhubungan dengan IT, System Analys,
Pemimpin Militer
2. ISFJ (Setia)
Penuh pertimbangan, hati-hati, teliti dan akurat.
Serius, tenang, stabil namun sensitif.
Ramah, perhatian pada perasaan & kebutuhan orang lain, setia, kooperatif, pendengar yang
baik.
Saran Pengembangan:
Lihat lebih dalam, lebih antusias, & lebih semangat.
Belajarlah mengatakan ”tidak”. Jangan menyenangkan semua orang atau Anda dianggap
plin plan.
Jangan terjebak zona nyaman dan rutinitas. Cobalah hal baru. Ada banyak hal
menyenangkan yang mungkin belum pernah Anda coba.
Saran Profesi: Architect, Interior Designer, Perawat, Administratif, Designer, Child Care,
Konselor, Back Office Manager, Penjaga Toko / Perpustakaan, Dunia Perhotelan.
Pasangan/Partner Alami: ESFP atau ESTP
3. ISTP (Pragmatis)
Tenang, pendiam, cenderung kaku, dingin, hati-hati, penuh pertimbangan.
Logis, rasional, kritis, obyektif, mampu mengesampingkan perasaan.
Problem solver yang baik terutama untuk masalah teknis & keadaan mendadak.
Saran Pengembangan:
Observasilah kehidupan sosial, apa yang membuat orang marah, cinta, senang, termotivasi
& terapkan pada hubungan Anda.
Belajarlah untuk mengenali perasaan Anda dan mengekspresikannya.
Jadilah orang yang lebih terbuka, keluar dari zona nyaman, eksplorasi ide baru, dan
berdiskusi dengan orang lain.
Saran Profesi: Polisi, Ahli Forensik, Programmer, Ahli Komputer, System Analyst,
Teknisi, Insinyur, Mekanik, Pilot, Atlit, Entrepreneur
4. ISFP (Artistik)
Berpikiran simpel & praktis, fleksibel, sensitif, ramah, tidak menonjolkan diri, rendah hati
pada kemampuannya.
Menghindari konflik, tidak memaksakan pendapat atau nilai-nilainya pada orang lain.
Biasanya tidak mau memimpin tetapi menjadi pengikut dan pelaksana yang setia.
Seringkali santai menyelesaikan sesuatu, karena sangat menikmati apa yang terjadi saat ini.
Saran Pengembangan:
Jangan takut pada penolakan dan konflik. Anda tidak perlu menyenangkan semua orang.
Cobalah untuk mulai memikirkan dampak jangka panjang dari keputusan-keputusan kecil di
hari ini.
Asah dan kembangkan sisi kreatifitas dan seni dalam diri Anda sebagai modal bagus dalam
diri Anda.
Cobalah untuk lebih terbuka dan mengekspresikan perasaan Anda.
Saran Profesi: Seniman, Designer, Pekerja Sosial, Konselor, Psikolog, Guru, Aktor,
Bidang Hospitality
5. INFJ (Reflektif)
Perhatian, empati, sensitif & berkomitmen terhadap sebuah hubungan.
Sukses karena ketekunan, originalitas dan keinginan kuat untuk melakukan apa saja yang
diperlukan termasuk memberikan yg terbaik dalam pekerjaan.
Biasanya diikuti dan dihormati karena kejelasan visi serta dedikasi pada hal-hal baik.
Saran Pengembangan:
Seimbangkan cara pandang Anda. Jangan hanya melihat sisi negatif & resiko. Namun,
lihatlah sisi positif dan peluangnya.
Bersabarlah, jangan mudah marah dan menyalahkan orang lain atau situasi.
6. INTJ (Independen)
Visioner, punya perencanaan praktis, & biasanya memiliki ide-ide original serta dorongan
kuat untuk mencapainya.
Mandiri dan percaya diri.
Punya kemampuan analisa yang bagus serta menyederhanakan sesuatu yang rumit dan
abstrak menjadi sesuatu yang praktis, mudah difahami & dipraktekkan.
Punya keinginan untuk berkembang serta selalu ingin lebih maju dari orang lain.
Saran Pengembangan:
Belajarlah mengungkapkan emosi & perasaan Anda.
Cobalah untuk lebih terbuka pada dunia luar, banyak bergaul, banyak belajar, banyak
membaca, mengunjungi banyak tempat, eksplorasi hal baru, & memperluas wawasan.
Hindari perdebatan tidak penting.
Belajarlah untuk berempati, memberi perhatian dan lebih peka terhadap orang lain.
Saran Profesi: Peneliti, Ilmuwan, Insinyur, Teknisi, Pengajar, Profesor, Dokter, Research
& Development, Business Analyst, System Analyst, Pengacara, Hakim, Programmers,
Posisi Strategis dalam organisasi.
7. INFP (Idealis)
Sangat perhatian dan peka dengan perasaan orang lain.
Penuh dengan antusiasme dan kesetiaan, tapi biasanya hanya untuk orang dekat.
Peduli pada banyak hal. Cenderung mengambil terlalu banyak dan menyelesaikan sebagian.
Saran Pengembangan:
Belajarlah menghadapi kritik. Jika baik maka kritik itu bisa membangun Anda,
namun jika tidak abaikan saja. Jangan ragu pula untuk bertanya dan minta
saran.
Belajarlah untuk bersikap tegas. Jangan selalu berperasaan dan menyenangkan orang
dengan tindakan baik. Bertindak baik itu berbeda dengan bertindak benar.
Jangan terlalu menyalahkan diri dan bersikap terlalu keras pada diri sendiri. Kegagalan
adalah hal biasa dan semua orang pernah mengalaminya.
Jangan terlalu baik pada orang lain tapi melupakan diri sendiri. Anda juga punya
tanggungjawab untuk berbuat baik pada diri sendiri.
8. INTP (Konseptual)
Sangat menghargai intelektualitas dan pengetahuan. Menikmati hal-hal teoritis
dan ilmiah. Senang memecahkan masalah dengan logika dan analisa.
Diam dan menahan diri. Lebih suka bekerja sendiri.
Tidak suka memimpin dan bisa menjadi pengikut yang tidak banyak menuntut.
Cenderung memiliki minat yang jelas. Membutuhkan karir dimana minatnya bisa
berkembang dan bermanfaat. Jika menemukan sesuatu yang menarik minatnya, ia akan
sangat serius dan antusias menekuninya.
Saran Pengembangan:
Belajarlah membangun hubungan dengan orang lain. Belajar berempati,
mendengar aktif, memberi perhatian dan bertukar pendapat.
Relaks. Jangan terlalu banyak berfikir. Nikmati hidup Anda tanpa harus bertanya mengapa
dan bagaimana.
Cobalah menemukan satu ide, merencanakan dan mewujudkannya. Jangan terlalu sering
berganti-ganti ide tetapi tidak satupun yang terwujud.
9. ESTP (Spontan)
Spontan, Aktif, Enerjik, Cekatan, Cepat, Sigap, Antusias, Fun dan penuh variasi.
Komunikator, asertif, to the point, ceplas-ceplos, berkarisma, punya interpersonal skill yang
baik.
Baik dalam pemecahan masalah langsung di tempat. Mampu menghadapi masalah, konflik
dan kritik. Tidak khawatir, menikmati apapun yang terjadi.
Cenderung untuk menyukai sesuatu yang mekanistis, kegiatan bersama dan olahraga.
Mudah beradaptasi, toleran, pada umumnya konservatif tentang nilai-nilai. Tidak suka
penjelasan terlalu panjang. Paling baik dalam hal-hal nyata yang dapat dilakukan.
Saran Pengembangan:
Belajarlah memahami perasaan dan pemikiran orang lain terutama saat bicara
dengan mereka.
Belajarlah untuk sabar, menikmati proses, tidak semua hal bisa dicapai dengan cepat.
Sesekali luangkan waktu untuk merenung dan merencanakan masa depan Anda.
Punya interpersonal skill yang baik, murah hati, mudah simpatik dan mengenali perasaan
orang lain. Menghindari konflik dan menjaga keharmonisan suatu hubungan.
Mengetahui apa yang terjadi di sekelilingnya dan ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Sangat baik dalam keadaan yang membutuhkan common sense, tindakan cepat dan
ketrampilan praktis.
Saran Pengembangan:
Jangan terburu-buru dalam mengambil keputusan. Belajarlah untuk fokus dan
tidak mudah berubah-ubah terutama untuk hal yang penting.
Jangan menyenangkan semua orang. Begitu pula sebaliknya, tidak semua orang bisa
menyenangkan Anda.
Anda punya kecenderungan meterialistis. Hati-hati, tidak semua hal bisa diukur dengan
materi ataupun uang.
Saran Profesi: Entertainer, Seniman, Marketing, Konselor, Designer, Tour Guide, Bidang
Anak-anak, Bidang Hospitality
11.ENFP (Optimis)
Ramah, hangat, enerjik, optimis, antusias, semangat tinggi, fun.
Imaginatif, penuh ide, kreatif, inovatif.
Saran Pengembangan:
Belajarlah untuk fokus, disiplin, tegas dan konsisten
Belajarlah untuk menghadapi konflik dan kritik.
Pikirkan kebutuhan diri sendiri. Jangan melupakannya karena terlalu peduli pada kebutuhan
orang lain.
Jangan terlalu boros. Belajarlah untuk mengelola keuangan sedikit demi sedikit.
Kurang konsisten. Cenderung untuk melakukan hal baru yang menarik hati setelah
melakukan sesuatu yang lain.
Saran Pengembangan:
Cobalah untuk win-win solution. Jangan ingin menang sendiri.
Belajarlah untuk disiplin dan konsisten.
Belajarlah untuk sedikit waspada. Seimbangkan cara pandang Anda agar tidak terlalu
optimis dan mengambil resiko yang tidak realistis.
Tidak tertarik pada subject yang tidak berguna baginya, tapi dapat menyesuaikan diri jika
diperlukan.
Senang mengorganisir sesuatu. Bisa menjadi administrator yang baik jika mereka ingat
untuk memperhatikan perasaan dan perspektif orang lain.
Saran Pengembangan:
Kurangi keinginan untuk mengontrol dan memaksa orang lain.
Belajarlah untuk mengontrol emosi dan amarah Anda.
Cobalah untuk introspeksi diri dan meluangkan waktu sejenak untuk merenung.
Belajarlah untuk lebih sabar dan low profile
Saran Profesi: Militer, Manajer, Polisi, Hakim, Pengacara, Guru, Sales, Auditor, Akuntan,
System Analyst
14.ESFJ (Harmonis)
Hangat, banyak bicara, populer, dilahirkan untuk bekerjasama, suportif dan
anggota kelompok yang aktif.
Membutuhkan keseimbangan dan baik dalam menciptakan harmoni.
Selalu melakukan sesuatu yang manis bagi orang lain. Kerja dengan baik dalam situasi yang
mendukung dan memujinya.
Saran Pengembangan:
Jangan mengorbankan diri hanya untuk menyenangkan orang lain.
Jangan mengukur harga diri Anda dari perlakuan, penghargaan dan pujian orang lain.
Mintalah pertimbangan orang lain dalam mengambil keputusan. Belajarlah untuk lebih tegas.
Terima tanggungjawab hidup dan belajarlah untuk lebih dewasa. Jangan mengasihani diri
sendiri.
15.ENFJ (Meyakinkan)
Kreatif, imajinatif, peka, sensitive, loyal.
Pada umumnya peduli pada apa kata orang atau apa yang orang lain inginkan dan
cenderung melakukan sesuatu dengan memperhatikan perasaan orang lain.
Pandai bergaul, meyakinkan, ramah, fun, populer, simpatik. Responsif pada kritik dan pujian.
Saran Pengembangan:
Jangan mengorbankan diri hanya untuk menyenangkan orang lain.
Jangan mengukur harga diri Anda dari perlakuan orang lain. Jangan mudah kecewa jika
mereka tidak seperti yang Anda inginkan.
Belajarlah untuk tegas dan mengambil keputusan. Menghadapi kritik dan konflik.
Berbakat pemimpin.
Saran Pengembangan:
Belajarlah untuk relaks. Tidak perlu perfeksionis dan selalu kompetitif dengan
semua orang.
Ungkapkan perasaan Anda. Menyatakan perasaan bukanlah kelemahan.
Jangan terlalu arogan dan menganggap remeh orang lain. Lihat sisi positifnya. Jangan
hanya melihat benar dan salah saja.
http://www.psychologymania.com/2011/07/tes-mbti-myers-briggs-type-indicator.html
Membaca Kepribadian Menggunakan Tes MBTI (Myer Briggs Type Indicator)
Membaca kepribadian adalah ilmu yang sangat menarik. Sebab kita secara alami tertarik pada
diri sendiri. Selain itu, kita juga tertarik dengan hubungan sosial dengan orang lain, minimal
dengan pasangan kita. Mungkin kita pernah mendengar tipe-tipe kepribadian seperti kholeris,
sanguinis, melankolis & phlegmatis. Tipologi kepribadian tersebut dikembangkan oleh filsuf
Yunani kuno bernama Hipokrates yang kemudian dilanjutkan oleh Claudius Galen. Ilmu
membaca kepribadian seseorang memang bukan hal baru dan sudah dikembangkan beratus-ratus
tahun lamanya. Namun, sampai hari ini belum ada teori maupun alat (tes) yang bisa menjelaskan
100% akurat mengenai kepribadian dan perilaku seseorang. Sebab manusia itu unik. Hampir
tidak ada manusia yang sama satu sama lain, walaupun mereka kembar identik.
Meskipun demikian setidaknya kita bisa menggunakan konsep hukum 20/80 dari Vilvredo
Pareto. Kita bisa menggunakan alat ukur yang hanya mengukur 20% saja namun mampu
mewakili sebagian besar (80%) aspek yang diukur. Dewasa ini, alat tes kepribadian mudah sekali
kita jumpai dan sangat bervariasi. Mulai dari tes projektif seperti tes grafis (menggambar house,
tree, person, & wartegg) serta tes Rorschach yang mengungkap alam bawah sadar manusia
sampai dengan tes inventori/objektif yang mengandalkan kejujuran pengisinya.
Nah, di antara tes kepribadian inventori yang boleh dikatakan paling akurat, mudah digunakan
dan banyak dipakai adalah MBTI (Myer Briggs Type Indicator). MBTI dikembangkan oleh
Katharine Cook Briggs dan putrinya yang bernama Isabel Briggs Myers berdasarkan teori
kepribadian dari Carl Gustav Jung.
1. Extrovert (E) vs. Introvert (I). Dimensi EI melihat orientasi energi kita ke dalam atau ke
luar. Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka dunia luar. Mereka suka bergaul, menyenangi
interaksi sosial, beraktifitas dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action
oriented. Mereka bagus dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe
introvert adalah mereka yang suka dunia dalam (diri sendiri). Mereka senang menyendiri,
merenung, membaca, menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Mereka
mampu bekerja sendiri, penuh konsentrasi dan focus. Mereka bagus dalam pengolahan data
secara internal dan pekerjaan back office.
2. Sensing (S) vs. Intuition (N). Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data.
Sensing memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan
melihat data apa adanya. Mereka menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta
memilih cara-cara yang sudah terbukti. Mereka fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki
sekarang). Mereka bagus dalam perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition
memproses data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat
berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Mereka berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan
berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Mereka inovatif,
penuh inspirasi dan ide unik. Mereka bagus dalam penyusunan konsep, ide, dan visi jangka
panjang.
3. Thinking (T) vs. Feeling (F). Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil
keputusan. Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk
mengambil keputusan. Mereka cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku
dan keras kepala. Mereka menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa
dan menjaga prosedur/standar. Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan,
empati serta nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Mereka berorientasi
pada hubungan dan subjektif. Mereka akomodatif tapi sering terkesan memihak. Mereka empatik
dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara hubungan.
4. Judging (J) vs. Perceiving (P).Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang.
Judging di sini bukan berarti judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang
yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak
teratur (tidak melompat-lompat). Mereka tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan.
Mereka ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu. Mereka bagus dalam
penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe perceiving adalah
mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak untuk melihat
beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan ketidakpastian membuat
mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi mendadak.
B. Tes Kepribadian MBTI Online
Jika ingin mencoba mengukur kepribadian Anda dengan Tes MBTI berbahasa Indonesia
bisadownload gratis alat test dan scoring MBTI di sini. Anda juga bisa
mendapatkan /download e-book gratis tentang MBTI berikut 16 Tipe Kepribadian di
sini. Anda pun bisa melakukan Tes MBTI Online di: http://www.mypersonality.info/ (Berbahasa
Inggris dan semoga linknya masih ada dan masih gratis. ^ ^) Kalau tidak ketemu, bisa juga minta
bantuan Om Google.
Dalam tes MBTI, kita akan disodori sejumlah pertanyaan yang pada intinya akan mengarahkan
kita pada sisi mana kita berada untuk keempat dimensi di atas. Untuk dimensi Extrovert (E) vs.
Introvert (I) misalnya, apakah kita cenderung berada pada sisi E atau I. Demikian juga untuk
dimensi lainnya. Karena terdapat empat dimensi, maka kemungkinan kombinasinya menjadi 16
tipe : (ENTJ, ISTJ, ENFP, dst). Saya sendiri adalah tipe INTJ. Masing-masing memberikan
deskripsi yang unik untuk pola kepribadiannya. Deskripsi 16 tipe Kepribadian MBTI bisa
dibaca di sini.
C. Manfaat MBTI
1. Bimbingan Konseling.
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.
2. Pengembangan Diri.
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita
sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
2. Labelling
“Dasar orang ekstrovert, sampai kapanpun kamu nggak tahu malu dan ngobrol ke sana ke mari
dengan suara keras tentang aibmu sendiri” Jangan menghakimi orang (terutama kelemahannya)
dan membuat batasan bahwa mereka tidak bisa berubah. Berubah memang sulit tetapi bukan hal
yang imposible.
E. Topeng Kepribadian
“Saya bingung. Mengapa di kantor saya cenderung A tetapi di rumah saya berubah menjadi
B. Apa yang terjadi pada saya dan sebetulnya kecenderungan saya A atau B?”
Kepribadian kita punya dua lapisan : Asli dan Topeng. Tuntutan lingkungan atau pekerjaan
sering membuat kita kemudian menggunakan topeng kepribadian.
“Apakah kepribadian asli kita bisa berubah menjadi kepribadian topeng kita?”
Mungkin saja, apalagi jika kepribadian topeng digunakan secara terus menerus dengan intensitas
yang lebih banyak kemudian kita mulai lebih enjoy (menikmati/nyaman) dengan kepribadian
topeng kita.
Kemungkinan lain adalah kita hanya menggunakan kepribadian topeng pada saat-saat tertentu
dan kembali lagi pada kepribadian asli saat lingkungan nyaman dan tidak menuntut kita
menggunakan kepribadian topeng.
Kemungkinan terakhir, kita akan tertekan dan tidak nyaman dengan kepribadian topeng yang
dipaksakan. Jika kita punya kecenderungan seperti ini, sebaiknya kita tidak memilih pekerjaan
yang tidak cocok dengan kepribadian kita. Mengapa? Sebab kita akan mempersulit diri sendiri,
menghambat produktifitas serta membuat stress dan ketidakpuasan kerja.
“Apakah dengan kepribadian topeng berarti kita membohongi diri sendiri dengan tidak
menjadi diri sendiri?”
Kepribadian topeng tidak selalu lebih baik atau lebih buruk dari kepribadian asli kita. Semua
punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Menggunakan topeng bukan berarti
membohongi diri sendiri selama digunakan untuk tujuan positif. Sebab, membohongi diri itu
adalah ketika kita tidak menerima diri kita apa adanya (menolak takdir). Namun ketika kita
menggunakan topeng untuk lebih mudah beradaptasi atau lebih efektif dalam penyelesaian tugas
tanpa harus menolak siapa diri kita yang sebenarnya maka itu tidak masalah. Perlu dibaca keras-
keras: Orang yang sehat secara mental adalah orang yang mampu menerima dirinya apa adanya
serta takdir apapun yang menimpa dirinya.
http://nafismudrika.wordpress.com/2011/02/18/membaca-kepribadian-menggunakan-tes-mbti-myer-
briggs-type-indicator/
Carl Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl (Switzerland) dan wafat
pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht (Switzerland). Dimasa kanak-kanak Jung sudah
sangat terkesan dengan mimpi, visi supernatural, dan fantasi. Ia menyakini bahwa dirinya
memiliki informasi rahasia tentang masa depan dan berfantasi bahwa dirinya merupakan
dua orang yang berbeda.
Jung lulus dari fakultas kedokteran di University of Basel dengan spesialisasi di bidang
psikiatri pada tahun 1900. Pada tahun yang sama ia bekerja sebagai assistant di rumah
sakit jiwa Zurich yang membuatnya tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang kehidupan
para pasien schizophrenic yang akhirnya membawa Jung melakukan kontak dengan Freud.
Setelah membaca tulisan Freud yang berjudul Interpretation of Dreams, Jung mulai
melakukan korespondensi dengan Freud. Akhirnya mereka bertemu di rumah Freud di
Vienna tahun 1907. Dalam pertemuan tersebut Freud begitu terkesan dengan kemampuan
intelektual Jung dan percaya bahwa Jung dapat menjadi juru bicara bagi kepentingan
psikoanalisa karena ia bukan orang Yahudi. Jung juga dianggap sebagai orang yang patut
menjadi penerus Freud dan berkat dukungan Freud Jung kemudian terpilih sebagai
presiden pertama International Psychoanalytic Association pada tahun 1910. Namun pada
tahun 1913, hubungan Jung dan Freud menjadi retak. Tahun berikutnya, Jung
mengundurkan diri sebagai presiden dan bahkan keluar dari keanggotaan assosiasi
tersebut. Sejak saat itu Jung dan Freud tidak pernah saling bertemu
Tujuan dari MBTI ini adalah membuat teori tipe kepribadian C.G Jung (1921-1971) lebih
mudah dimengerti dan digunakan untuk kehidupan orang banyak. MBTI ini berdasarkan
pemikiran Jung mengenai persepsi, judgment dan sikap yang digunakan oleh setiap tipe
yang berbeda dari individu. Persepsi adalah kemampuan psikologis individu untuk sadar
pada hal-hal, orang-orang dan ide-ide. Judgment melibatkan berbagai cara untuk
menyimpulkan apa yang telah dipersepsikan individu tersebut. Kalau orang berbeda satu
sama lain ketika mempersepsikan sesuatu juga ketika melakukan judgment, maka
perbedaan ini juga mempengaruhi minat, ketrampilan, nilai-nilai serta reaksi mereka.
MBTI digunakan untuk mengidentifikasi, dari laporan diri seseorang, untuk mengenali
reaksinya dengan mudah juga menjadi preferensi dasar dari orang-orang tentang persepsi
dan judgmentnya.
MBTI berbeda dengan instrumen mengenali tipe kepribadian lain dalam hal:
Dirancang untuk mengimplementasikan teori; jadi teori (Jung) harus dimengerti untuk
memahami MBTI.
Berdasarkan teori, ada dinamika hubungan yang khusus antar skala, yang kemudian akan
mengantar penjelasan tentan 16 tipe karakteristik.
Deskripsi tipe-tipe ini dan teorinya sebenarnya dapat dijelaskan dalam kerangka
perkembangan manusia seumur hidupnya.
Skala ini memperhatikan fungsi dasar manusia yaitu persepsi dan judgment yang selalu
ada di perilaku manusia, sehingga sangat bermanfaat untuk digunakan dalam hidup sehari-
hari.
Kegunaan MBTI
1. Dunia Pendidikan
1. Untuk mengembangkan berbagai metode belajar mengajar di kelas yang
sesuai dengan tipe-tipe berbeda ini.
2. Untuk memahami perbedaan tipe-tipe ini dalam motivasi belajar. Dalam
membaca, dalam kemampuan potensi akademik, dalam pencapaian yang
membantu siswa untuk memahami dirinya ketika belajar.
3. Untuk menganalisis kurikulum, materi belajar, dan media belajar di sekolah.
4. Untuk membantu menyediakan kegiatan extrakurikuler yang
mengembangkan minat siswa yang berbeda-beda.
5. Untuk membantu guru, kepala sekolah dan administrator di sekolah dalam
bekerjasama sebagai sebuah tim.
2. Konseling
1. Untuk membantu individu dalam menemukan arahan dalam hidup mereka
dengan memahami kekuatan dan talenta setiap tipe.
2. Untuk membantu individu menangani masalahnya dengan menunjukkan
pada mereka bahwa masalah bisa menjadi sarana untuk mengembangkan kekuatan
potensial mereka dan kemampuan mempersepsikan serta memberikan judgment
sehingga lebih bermanfaat bagi hidup mereka.
3. Untuk membantu pasangan dan keluarga belajar menghargai pasangan
hidup dengan kemiripan dan perbedaan diantara mereka.
4. Untuk membantu orang tua menerima anak-anak mereka sebagaimana
adanya mereka (tipe anak berbeda dengan orang tuanya, selain berbeda diantara
kakak beradik).
5. Untuk membantu anak-anak mengikuti keunikannya sehingga bisa lebih
berhasil dalam mencapai tujuan serta impian hidupnya.
3. Pengembangan Karir
1. Untuk membimbing individu dalam memilih jurusan, bidang pekerjaan dan
jenis pekerjaan yang cocok.
2. Untuk melihat adanya kesempatan yang diberikan oleh bidang karir
seseorang yang berbeda dalam tuntutan kemampuan serta preferensi persepsi dan
judgmentnya.
3. Untuk membantu penempatan dan arah karir yang sesuai dengan tipe
kepribadian orang tersebut.
Terdapat 16 tipe kepribadian, masing-masing termasuk salah satu dari 4 temperamen, yang
diteliti oleh David Keirsey.
1. Extraverted (E)
Extravert adalah kecenderungan untuk berfokus pada dunia di luar diri. Orang-orang
extraverts menikmati interaksi sosial dan cenderung antusias, verbal, tegas, dan animasi.
Mereka menikmati pertemuan-pertemuan sosial yang besar, seperti pesta dan segala
macam aktivitas kelompok. Orang-orang extraverts cenderung untuk menikmati waktu yang
dihabiskan dengan orang-orang dan mendapat energi dari interaksi social, cCiri-ciri Orang
Extravert adalah:
1. Suka berteman
2. Asertif
3. Cerewet
4. Sosial / keluar
5. Suka berkelompok, pesta, dll
6. Mendapat energi dari interaksi
7. Ekspresif & antusias
8. Sukarelawan informasi pribadi
9. Perhatiannya mudah dialihkan
10. Mempunyai banyak teman
2. Introvert (I)
Introvert adalah kecenderungan untuk berfokus pada dunia di dalam diri. Orang-orang
introvert cenderung tenang, damai dan hati-hati dan tidak tertarik pada interaksi sosial.
Mereka menyukai aktivitas yang bisa mereka lakukan sendiri atau dengan salah satu teman
dekat yang lain, kegiatan seperti membaca, menulis, berpikir, dan menciptakan. Orang-
orang introvert merasa kegiatan pertemuan sosial melelahkan.
Ciri-ciri Orang Introvert adalah:
1. Mendapat energi dari waktu menyendiri
2. Menjaga privasi
3. Tenang
4. Bertindak dengan sengaja
5. Sadar diri
6. Lebih sedikit teman-teman
7. Lebih menyukai kelompok kecil
8. Independen
9. Cenderung kurang bersosialisasi
10. Suka kesendirian
11. Berpikir sebelum berbicara
3. Sensing (S)
Sensing adalah bagaimana orang memproses data. Orang-orang Sensing berfokus pada
masa kini, Orang-orang yang mementingkan situasi "di sini dan sekarang", faktual, dan
memproses informasi melalui panca indra. Mereka melihat hal-hal sebagaimana adanya,
mereka adalah pemikir konkret, Ciri-ciri Orang Sensing adalah:
1. Konkret
2. Realistis
3. Hiidup di masa kini
4. Sadar sekelilingnya
5. Memperhatikan detil
6. Praktis
7. Mengutamakan indra
8. Faktual
4. Intuisi (N)
Intuisi adalah bagaimana orang memproses data. Orang-orang intuitif berfokus pada masa
depan dan kemungkinan2x. Mereka memproses informasi melalui pola dan tayangan.
Mereka membaca yang tersirat, mereka adalah pemikir abstrak, Ciri-ciri Orang
Intuitif adalah:
1. Berfokus pada masa depan
2. Melihat kemungkinan2x
3. Inovatif
4. Imajinatif
5. Berpikir dalam
6. Abstrak
7. Idealis
8. Rumit
9. Teoritis
5. Thinking (T)
Thinking adalah bagaimana orang membuat keputusan. Orang-orang Thinking berpikir
obyektif dan membuat keputusan berdasarkan fakta. Mereka dipimpin oleh otak, bukan hati
mereka. Orang-orang Thinking menilai situasi dan orang lain berdasarkan logika, Ciri-ciri
Orang Thinking adalah:
1. Logis
2. Obyektif
3. Memutuskan dengan kepala
4. Menginginkan kebenaran
5. Rasional
6. Tidak personal
7. Kritis
8. Tebal muka
9. Tegas terhadap orang lain
10. Didorong oleh pikiran
6. Feeling (F)
Feeling adalah bagaimana orang membuat keputusan. Orang-orang Feeling berpikir
subyektif dan membuat keputusan berdasarkan prinsip-prinsip dan nilai-nilai. Mereka
diperintah oleh hati/perasaan, bukan kepala/otak mereka. Orang-orang Feeling menilai
situasi dan orang lain berdasarkan pada perasaan dan keadaan khusus.
Ciri-ciri Orang Feeling adalah:
1. Memutuskan dengan hati
2. Tidak suka konflik
3. Berbelas kasihan
4. Didorong oleh emosi
5. Lembut
6. Mudah terluka
7. Memiliki empati
8. Peduli orang lain
9. Hangat
7. Judging (J)
Judging adalah kecenderungan penampilan luar. Judging tidak berarti "menghakimi".
Orang-orang Judging menyukai keteraturan, organisasi dan berpikir secara berurutan.
Mereka lebih suka hal-hal terencana dan mantap. Orang-orang Judging mencari
kesimpulan,
Ciri-ciri Orang Judging adalah:
1. Bisa memutuskan
2. Terkendali
3. Bagus dalam menyelesaikan sesuatu
4. Teratur
5. Terstruktur
6. Terjadwal
7. Cepat dalam menangani tugas
8. Bertanggung jawab
9. Menyukai kesimpulan
10. Membuat rencana
8. Perceiving (P)
Perceiving adalah kecenderungan penampilan luar. Orang-orang Perceiving bersifat
fleksibel, menyukai adanya banyak pilihan dan berpikir secara acak. Mereka suka bertindak
secara spontan dan mudah beradaptasi. Orang-orang Perceiving suka hal-hal yang
berakhir dengan pilihan bebas, ciri-ciri Orang Perceiving adalah:
1. Bisa beradaptasi
2. Rileks
3. Terorganisir
4. Bebas
5. Spontan
6. Suka berubah di tengah jalan
7. Menyukai pilihan bebas
8. Suka menunda-nunda
9. Tidak suka rutinitas
10. Fleksibel
ESTP
PENGINDERA YANG EKSTROVERT DENGAN PIKIRAN
(EXTRAVERTED SENSING WITH THINKING)
REALIS TULEN
(SUPREME REALIST)
ESFP
PENGINDERA YANG EKSTROVERT DENGAN PERASAAN
(EXTRAVERTED SENSING WITH FEELING)
REALIS TULEN
(SUPREME REALIST)
ISTP
PEMIKIR YANG INTROVERT DENGAN INDERA
(INTROVERTED THINKING WITH SENSING)
SANGAT DAPAT DIANDALKAN
(SUPER DEPENDABLE)
ISFP
PERASA YANG INTROVERT DENGAN INDERA
(INTROVERTED FEELING WITH SENSING)
PENCARI DAN PENJAGA NILAI MANUSIA
(SEEKER AND KEEPER OF HUMAN VALUES)
ENTJ
PEMIKIR YANG EKSTROVERT DENGAN INTUISI
(EXTRAVERTED THINKING WITH INTUITION)
KOMANDAN DAN ORGANISATOR
(COMMANDANT AND ORGANIZER)
ENTP
INTUITIF YANG EKSTROVERT DENGAN PIKIRAN
(EXTRAVERTED INTUITITIVE WITH THINKING)
INOVATOR YANG ANTUSIAS
(ENTHUSIASTIC INNOVATOR)
INTJ
INTUITIF YANG INTROVERT DENGAN PIKIRAN
(INTROVERTED INTUITION WITH THINKING)
VISIONER DAN NABI
(VISIONARY AND PROPHET)
INTP
INTUITIF YANG INTROVERT DENGAN PIKIRAN
(INTROVERTED INTUITION WITH THINKING)
ENFJ
PERASA YANG EKSTROVERT DENGAN INTUISI
(EXTRAVERTED FEELING WITH INTUITION)
HARMONIZER
ENFP
INTUITIF YANG EKSTROVERT DENGAN PERASAAN
(EXTRAVERTED INTUITITIVE WITH FEELING)
INOVATOR YANG ANTUSIAS
(ENTHUSIASTIC INNOVATOR)
INFJ
INTUITIF YANG INTROVERT DENGAN PERASAAN
(INTROVERTED INTUITION WITH FEELING)
VISIONER DAN NABI
(VISIONARY AND PROPHET)
INFP
PERASA YANG INTROVERT DENGAN INTUISI
(INTROVERTED FEELING WITH INTUITION)
PENCARI DAN PENJAGA NILAI MANUSIA
(SEEKER AND KEEPER OF HUMAN VALUES)
ISTJ : Introvert, Sensing, Thinking, Judging ; Tipe ISTJ mempunyai sifat serius, tenang,
penuh konsentrasi dan logis. Seorang manajer yang bertipe ISTJ bertanggung jawab penuh
dalam pekerjaannya dan segala tugasnya dikerjakan dengan praktis berdasarkan fakta
yang ada.
ISFJ : Introvert, Sensing, Feeling, Judging ; Tipe ISFJ mempunyai sifat tenang, ramah,
bertanggung jawab, teliti, setia dan baik budi. Tipe ISFJ mengungkapkan seorang manajer
yang tekun bekerja untuk menyelesaikan tugas-tugasnya.
ISTP : Introvert, Sensing, Thinking, Perceiving ; Tipe ISTP mempunyai sifat tenang,
pendiam dan analitis. Manajer bertipe ISTP merupakan manajer yang melaksanakan
tugasnya dengan serius dan teliti.
ISFP : Introvert, Sensing, Feeling, Perceiving ; Tipe ISFP mempunyai sifat malu, sangat
ramah, sensitive dan rendah hati. Manajer bertipe ISFP adalah pekerja yang setia, tidak
suka berdebat dan sering mengerjakan tugasnya dengan rileks.
ESTP : Extrovert, Sensing, Thinking, Perceiving ; Tipe ESTP mempunyai sifat tidak tergesa-
gesa, penerima dan tidak sensitif. Tipe ini mengungkapkan seorang manajer yang tidak
“ngoyo” dalam pekerjaan.
ESFP : Extrovert, Sensing, Feeling, Perceiving ; Tipe ESFP mempunyai sifat ramah, tidak
suka repot, humoris, dan mudah beradaptasi. Tipe ini menyatakan seorang manajer yang
lebih mengutamakan kenyataan daripada teori dalam pekerjaannya.
ESTJ : Extrovert, Sensing, Thinking, Judging ; Tipe ESTJ mempunyai sifat praktis, realistis
dan tidak suka berkhayal. Manajer bertipe ESTJ tidak tertarik pada hal-hal yang tidak
berguna, senang berorganisasi dan melakukan segala aktivitas.
ESFJ : Extrovert, Sensing, Feeling, Judging ; Tipe ESFJ mempunyai sifat ramah, suka
bicara, teliti, dan memimpin. Dalam melakukan pekerjaannya, manajer bertipe ESFJ ini
memerlukan keharmonisan dan dukungan semangat. Ia tertarik pada pemikiran yang
abstrak.
INFJ : Introvert, Intuitive, Feeling, Judging ; Tipe INFJ ini mempunyai sifat sering memaksa,
teliti, sering ikut campur dan tekun. Tipe ini adalah tipe manajer yang tekun bekerja dan
terkenal dengan buah pikirannya yang cemerlang.
INTJ : Introvert, Intuitive, Thinking, Judging ; Tipe INTJ mempunyai sifat ragu-ragu, kritis,
bebas dan keras kepala. Tipe manajer ini dapat menyalurkan ide, dan pikirannya yang
cemerlang dalam pekerjaannya.
INFP : Introvert, Intuitive, Feeling, Perceiving ; Tipe INFP mempunyai sifat senang
mempelajari sesuatu yang baru, ramah dan mudah dipercaya. Tipe ini mengungkapkan
manajer tersebut senang bekerja.
INTP : Introvert, Intuitive, Thinking, Perceiving ; Tipe INTP mempunyai sifat tenang,
pendiam dan apatis. Tipe ini ialah tipe manajer yang senang melakukan tugasnya
berdasarkan teori.
ENFP : Extrovert, Intuitive, Feeling, Perceiving ; Tipe ENFP bersifat antusias, bersemangat
tinggi, banyak akal dan imajinatif. Seorang manajer yang mampu melakukan semua tugas
yang diberikan kepadanya. Ia dapat membantu memecahkan problem perusahaan.
ENTP : Extrovert, Intuitive, Thinking, Perceiving ; Tipe ENTP ini bersifat cepat dan banyak
akal. Tipe ini adalah tipe manajer yang senang berdebat dan mengabaikan tugas yang
dianggapnya rutin.
ENFJ : Extrovert, Intuitive, Feeling, Judging : Tipe ini bersifat ramah, populer, dan sensitif
terhadap pujian maupun kritik. Tipe manajer ini adalah tipe seseorang yang mau
mendengarkan pendapat dan merasakan kesulitan orang lain.
ENTJ : Extrovert, Intuitive, Thinking, Judging ; Tipe ini bersifat ramah, berterus terang,
tegas dan berjiwa pemimpin. Ini adalah tipe seorang manajer yang menghargai suatu
alasan yang tepat dan masuk akal. Pemecah masalah.
http://cinusian.blogspot.com/2010/02/mengenali-kepribadian-menggunakan-myers.html
MBTI ( Myers – Briggs Type Indicator)
Myers Briggs Type Indicator (MBTI) merupakan salah satu psikometri kuisioner untuk
mengukur psikologis preferensi dalam cara orang memandang dunia dan membuat keputusan.
Teori ini pertama kali dikemukakan oleh Carl Gustav Jung dan dikembangkan oleh Katharine
Cook Brigss dan putrinya Isabel Brigss Myers. Mereka memulai pengembangan teori ini selama
perang dunia II. Pengembangan teori ini awalnya bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan
preferensi kepribadian untuk membantu perempuan yang memasuki industri pekerjaan. Dengan
begitu mereka mengetahui tempat yang paling nyaman dan efektif dalam pekerjaan.
Katharine Cook Brigss memulai risetnya pada tahun 1917, Ia mulai mengamati perbedaan
kepribadian dalam ruang lingkup keluarganya. Dia menemukan empat temperamen yaitu
mediatif (pemikiran), spontan, eksekutif dan sosial. Kemudian ia menerbitkan sebuah buku yang
menjelaskan hal tersebut yang berjudul Psychological Types pada tahun 1921 di Jerman dan
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris pada tahun 1923.
Putrinya Isabela Myers lulus dari Swartmore College pada tahun 1919, dan memenangkan
penulisan novel misteri pembunuhan dengan menggunakan ide-ide tipologi. Ia tidak memiliki
pendidikan formal di bidang psikologi sehingga ia mulai belajar pengujian psikometri pada
Edward N.Hay. Ia mulai m engerti tentang konstruksi tes, penilaian, validasi dan statistik
kemudian ia membuat Brigss Myers Type Indicator pada tahun 1942 dan pada tahun 1944
menerbitkan buku Briggs Myers Type Indicator Handbook. Akhirnya pada tahun 1956 berubah
namanya menjadi Myers Brigss Type Indicator (MBTI). Teori ini menarik perhatian Henry
Chaunce kepala Educational Testing service, dan untuk pertama kalinya MBTI manual
diterbitkan pada tahun 1962. Setelah itu teori ini mendapatkan dukungan dari berbagai pakar
psikologi. Pada tahun 1975 publikasi MBTI dipindahkan ke psikologi Consulting Press dan di
Center for Applications of Psychological Type (CAPT) didirikan sebuah laboratorium
penelitiannya. Setelah kematian Myers Mei 1980, Mary McCaulley memperbarui MBTI Manual,
dan edisi kedua diterbitkan pada tahun 1985. Edisi ketiga muncul pada tahun 1998.
MBTI bersandar pada empat dimensi utama yang saling berlawanan (dikotomis). Walaupun
berlawanan sebetulnya manusia memiliki semuanya, hanya saja manusia lebih cenderung atau
nyaman pada salah satu arah tertentu. Berikut empat skala kecenderungan MBTI: 1 Extrovert
(E) vs Introvert (I).
Dimensi EI melihat orientasi energi pribadi individu ke dalam atau ke luar. Ekstrovert artinya
tipe pribadi yang suka dunia luar. Pribadi suka bergaul, menyenangi interaksi sosial, beraktifitas
dengan orang lain, serta berfokus pada dunia luar dan action oriented. Pribadi tersebut bagus
dalam hal berurusan dengan orang dan hal operasional. Sebaliknya, tipe introvert adalah tipe
pribadi yang suka dunia dalam (diri sendiri). Tipe ini senang menyendiri, merenung, membaca,
menulis dan tidak begitu suka bergaul dengan banyak orang. Tipe pribadi ini mampu bekerja
sendiri, penuh konsentrasi dan fokus. Pribadi tersebut bagus dalam pengolahan data secara
internal dan pekerjaan back office.
2 Sensing (S) vs Intuition (N)
Dimensi SN melihat bagaimana individu memproses data. Sensing memproses data dengan cara
bersandar pada fakta yang konkrit, praktis, realistis dan melihat data apa adanya. Tipe pribadi
jenis ini menggunakan pedoman pengalaman dan data konkrit serta memilih cara-cara yang
sudah terbukti. Kemudian fokus pada masa kini (apa yang bisa diperbaiki sekarang). Pribadi ini
juga bagus dalam perencanaan teknis dan detail aplikatif. Sementara tipe intuition memproses
data dengan melihat pola dan hubungan, pemikir abstrak, konseptual serta melihat berbagai
kemungkinan yang bisa terjadi. Tipe pribadi ini berpedoman imajinasi, memilih cara unik, dan
berfokus pada masa depan (apa yang mungkin dicapai di masa mendatang). Individu dengan
pribadi ini termasuk inovatif, penuh inspirasi dan ide unik. Kemudian juga bagus dalam
penyusunan konsep, ide, dan visi jangka panjang.
3 Thinking (T) vs Feeling (F).
Dimensi ketiga melihat bagaimana orang mengambil keputusan. Thinking adalah individu yang
selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk mengambil keputusan. Pribadi seperti ini
cenderung berorientasi pada tugas dan objektif. Terkesan kaku dan keras kepala. Selain itu, orang
tersebut menerapkan prinsip dengan konsisten. Bagus dalam melakukan analisa dan menjaga
prosedur/standar. Sementara feeling adalah individu yang melibatkan perasaan, empati serta
nilai-nilai yang diyakini ketika hendak mengambil keputusan. Tipe pribadi ini berorientasi pada
hubungan dan subjektif. Individu yang akomodatif tapi sering terkesan memihak. Kemudian
empatik dan menginginkan harmoni. Bagus dalam menjaga keharmonisan dan memelihara
hubungan.
4 Judging (J) vs Perceiving (P)
Dimensi terakhir melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging di sini bukan berarti
judgemental (menghakimi). Judging diartikan sebagai tipe orang yang selalu bertumpu pada
rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur (tidak melompat-lompat).
Tipe kepribadian ini tidak suka hal-hal mendadak dan di luar perencanaan. Selain itu, tipe ini
juga ingin merencanakan pekerjaan dan mengikuti rencana itu. Individu dengan tipe tersebut
bagus dalam penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Sementara tipe
perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak
untuk melihat beragam peluang yang muncul. Perubahan mendadak tidak masalah dan
ketidakpastian membuat mereka bergairah. Bagus dalam menghadapi perubahan dan situasi
mendadak.
Adapun beberapa manfaat yang didapatkan dari penerapan metode MBTI, manfaat tersebut
antara lain:
a. Bimbingan Konseling
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karir. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.
b. Pengembangan Diri
Dengan MBTI, dapat memahami kelebihan (Strength) diri sekaligus kelemahan (Weakness) yang
ada pada diri sendiri. Individu juga dapat lebih okus mengembangkan kelebihan sekaligus
mencari cara memperbaiki sisi negatifnya.
c. Memahami orang lain dengan lebih baik
MBTI membantu memperbaiki hubungan dan cara pandang individu terhadap orang lain.
Individu tersebut bisa lebih memahami dan menerima perbedaan. Tidak semua orang berfikir,
bersikap dan berperilaku seperti cara individu itu sendiri dalam berperilaku.
http://digilib.ittelkom.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1226:mbti--myers--briggs-
type-indicator&catid=25:industri&Itemid=14
MENGETAHUI KEPRIBADIAN DENGAN MENGGUNAKAN TEORI
MYERS-BRIGGS TYPE INDICATORS
Myers-Briggs Type Indicators merupakan instrumen yang paling sering dipergunakan. Instrumen
ini berisi 100 pertanyaan mengenai bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi
tertentu.
Ekstrovert artinya tipe pribadi yang suka bergaul, menyenangi interaksi sosial dengan
orang lain, dan berfokus pada the world outside the self.
Sebaliknya tipe introvert adalah mereka yang senang menyendiri, reflektif, dan tidak
begitu suka bergaul dengan banyak orang. Orang introvert lebih suka mengerjakan aktivitas
yang tidak banyak
Tipe dikotomi kedua ini melihat bagaimana seseorang memproses data. Sensing
memproses data dengan cara bersandar pada fakta yang konkrit, factual facts, dan melihat data
apa adanya.
Sensing adalah concrete thinkers. Sementara tipe intuitive memproses data dengan
melihat pola dan impresi, serta melihat berbagai kemungkinan yang bisa terjadi. Intutive
adalah abstract thinkers.
Tipe dikotomi yang ketiga ini melihat bagaimana orang berproses mengambil keputusan.
Thinking adalah mereka yang selalu menggunakan logika dan kekuatan analisa untuk
mengambil keputusan.
Sementara feeling adalah mereka yang melibatkan perasaan, empati serta nilai-nilai yang
diyakini ketika hendak mengambil keputusan.
Tipe dikotomi yang terakhir ini ingin melihat derajat fleksibilitas seseorang. Judging
disini bukan berarti judgemental (atau menghakimi). Judging disini diartikan sebagai tipe
orang yang selalu bertumpu pada rencana yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan
bertindak secara sekuensial (tidak melompat-lompat).
Sementara tipe perceiving adalah mereka yang bersikap fleksibel, adaptif, dan bertindak
secara random untuk melihat beragam peluang yang muncul.
Teori kepribadian Myers-Briggs ini dalam pengaplikasianya dijadikan suatu indikator sebagai tes
MBTI, tes ini bertujuan untuk mengidentifikasi type kepribadiaan seorang individu guna:
1. Gangguan kejiwaan
2. Abnormalitas
3. Emosi
4. Trauma
5. Daya Belajar
6. Tingkat kedewasaan
7. Penyakit
8. Intelegensia
Dalam kehidupan sehari-hari perlu diketahui teori ini dapat berguna untuk mengidentifikasikan
kepribadian individu lain sehingga memudahkan kita untuk menentukan sikap dan perilaku kita
kepadanya supaya terjadi arus komunikasi yang baik. Selain itu metode Myers-Briggs dalam
kehidupan sehari-hari juga digunakan untuk :
1. Bimbingan Konseling
MBTI sangat berguna di dunia pendidikan dan pengembangan karier. MBTI bisa digunakan
sebagai panduan untuk memilih jurusan kuliah sampai dengan profesi yang cocok dengan
kepribadian.
2. Pengembangan Diri
Dengan MBTI kita bisa memahami kelebihan (Strength) diri kita sekaligus kelemahan
(Weakness) yang ada pada diri sendiri. Kita bisa lebih fokus mengembangkan kelebihan kita
sekaligus mencari cara memperbaiki sisi negatif kita.
http://kuliahpsikologi.com/artikel/bagaimana-mengetahui-kepribadian-dengan-menggunakan-teori-
myers-briggs-type-indicators/