Anda di halaman 1dari 58

Kontribusi BKRAF :

“Sistem Ekonomi Kreatif


Re Nasional” kontribusi ekonomi
k penerapan tenaga kerja,
pe om
Ek mb en peningkatan ekspor
4 raf d erd das
tu
Rp
i
jua i d aya da Rp
n a e a n
ut rah n
am :
a

Pemetaan potensi
dan persoalan Ko
pemeringkatan gl ndis
ob i p
“Kabupaten/kota Ko al d ere
Kreatif” pe n a k
rke dis n n ono
i
m SD as mi
ba A ion an
ng da al
an n .

donesia
TIK

Ekraf In tan
Kekua
SISTEM EKONOMI
KREATIF NASIONAL
PANDUAN PENILAIAN MANDIRI
KABUPATEN/KOTA KREATIF INDONESIA

2017 - 2018
DAFTAR ISI
BAB 1 1
PENDAHULUAN
BAB 2 4
PENILAIAN MANDIRI KABUPATEN/KOTA
BAB 3 8
ARTI PENTING SISTEM EKONOMI KREATIF

BAB 4 15
ELEMEN PENILAIAN MANDIRI

BAB 5 30
TAHAPAN PENILAIAN MANDIRI

PROSEDUR OPERASI STANDAR 34


GALERI 48
GALLERY KEGIATAN UJI PETIK PENILAIAN MANDIRI
KABUPATEN/KOTA KREATIF INDONESIA 2017
BAB 1
PENDAHULUAN
DEFINISI
Ekonomi kreatif adalah penciptaan nilai tambah yang berbasis ide yang lahir dari kreativitas sumber daya manusia (orang kreatif)

dan berbasis ilmu pengetahuan, termasuk warisan budaya dan teknologi.

(Ekonomi Kreatif: Kekuatan Baru Indonesia Menuju 2025)

SISTEM
Sistem Ekonomi Kreatif Nasional dapat mendorong pemerataan pembangunan dan percepatan pembangunan pusat

pertumbuhan ekonomi.

2
KEBIJAKAN EKONOMI KREATIF
Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun
2009 Tentang Pengembangan Ekonomi
Kreatif yang berhasil merumuskan Peraturan Presiden Nomor 92 Tahun 2011
UU Nomor 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Induk Pengembangan tentang Pembentukan Kementerian Pariwisata
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Ekonomi Kreatif Indonesia 2009-2025 dan Ekonomi Kreatif (Parekraf)
Nasional (RPJP) Tahun 2005-2025. oleh Kementerian Perdagangan
Salah satu arah kebijakannya adalah
mewujudkan bangsa yang berdaya saing 2009 2011
dan berbudaya inovatif dengan
berorientasi pada iptek

2007
2015
Peraturan Presiden No. 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 yang
memuat kebijakan umum dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif.
Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif 2017
Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan
2014 Presiden Nomor 6 Tahun 2015 Tentang Badan Ekonomi Kreatif
Pembaharuan rencana induk
Ekonomi Kreatif Kekuatan
Peraturan Kepala Badan Baru Indonesia Menuju 2025
Keputusan Menko Bidang Perekonomian Nomor 185 Tahun 2015 tentang
Ekonomi Kreatif Nomor 8 Pembentukan Tim Koordinasi Percepatan Pengembangan dan Pengendalian
Tahun 2017 Tentang Kebijakan Ekonomi Kreatif Nasional
Rencana Strategis Badan
Ekonomi Kreatif Tahun Arahan Presiden Joko Widodo dalam Pembukaan Temu Kreatif Nasional dan
2015-2019 Peresmian Indonesia Convention Exhibition, di Kabupaten Tangerang, Banten, 4 Agustus 2015
3
BAB 2
PENILAIAN MANDIRI
KABUPATEN/KOTA
TUJUAN
1. Memetakan ekosistem, potensi, best practice, dan permasalahan pengembangan sistem ekonomi kreatif kabupaten/kota

2. Memberikan acuan pengembangan ekonomi kreatif untuk kabupaten/kota

3. Menjadi acuan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan

4. Menjadi dasar kegiatan fasilitasi dan pengembangan ekonomi kreatif kabupaten/kota oleh quadruple-helix

5
MANFAAT
A. PEMERINTAH PUSAT

• Terwujudnya “Sistem Ekonomi Kreatif Nasional” sebagai acuan pengembangan ekonomi kreatif

• Teridentifikasinya jejaring dan simpul ekonomi kreatif potensial di daerah untuk dikembangkan

• Teridentifikasinya ekonomi kreatif di daerah (definisi daerah) yang dapat dikembangkan dan dihubungkan

B. PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA

• Teriindentifikasinya potensi dan tantangan dalam mengembangkan kegiatan ekonomi kreatif di daerah.

• Terbangunnya kolaborasi yang saling menguntungkan di antara pemangku kepentingan di daerah ataupun

lintas daerah.

6
KELUARAN
Simpul kegiatan ekonomi

2. 3. kreatif yang saling terkait


di beberapa kabupaten/kota

1. Peta jejaring ekonomi kreatif kabupaten/kota


Ekosistem ekonomi
kreatif nasional - -
+ + +- 6. www
5. Gambaran potensi dan tantangan Media diseminasi dan kolaborasi
4. Profil dan kegiatan ekonomi kreatif
unggulan dan potensial beserta
dalam pengembangan ekonomi
kreatif
melalui website dan/atau media lain

SASARAN
Sasaran pembangunan ekonomi kreatif yang terdapat di dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional tahun 2014-2019, adalah :

SASARAN 2014 2019


Pertumbuhan PDB Ekonomi Kreatif 7,1% 12%
Tenaga kerja (juta orang) 12 13
Kontribusi Ekspor/Devisa Bruto 5,8% 10% 7
BAB 3
ARTI PENTING SISTEM
EKONOMI KREATIF
RUJUKAN BAGI PENYUSUNAN RPJMD
DAN PROGRAM DAERAH
1. Mendorong suatu bentuk perekonomian yang lebih berdaya saing, sumber daya yang terbarukan dan berkesinambungan berbasis kreatifitas,

dimana ide atau gagasan dapat memberikan kesejahteraan secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat.

2. Mengembangkan ekonomi kreatif agar siap memanfaatkan dan merebut peluang pasar yang semakin kompetitif.

3. Mengembangkan ekonomi kreatif karena berpotensi besar dalam memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan; menciptakan iklim bisnis

yang positif; membangun citra dan identitas bangsa; berbasis pada sumberdaya yang terbarukan; menciptakan inovasi dan kreativitas yang

merupakan keunggulan kompetitif suatu bangsa; dan memberikan dampak sosial yang positif.
.
4. Menjadi penyusunan RPJMD di masing-masing daerah.

5. Menjadi acuan untuk penyusunan RENSTRADA dan indikator kinerja utama Pemkot/Pemkab/Pemprov.

9
EKNOMI KREATIF DALAM RPJMN
1. Kreativitas mampu mengekspor produk yang bernilai tambah tinggi.

2. Kreativitas dan inovasi akan menjadikan warisan budaya dan kearifan lokal berkontribusi besar tidak hanya bagi

perekonomian nasional namun juga bagi peningkatan citra bangsa Indonesia di mata dunia internasional.

3. Ketersediaan dan keberagaman sumber daya alam dan sumber daya budaya juga menjadi sumber daya pendukung

yang penting dalam pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia.

10
POTRET DIRI BAGI DAERAH UNTUK
PEMBANGUNAN YANG BERKELANJUTAN
MELALUI EKONOMI KREATIF
1. Ekonomi Kreatif memiliki konsep pembangunan yang berkelanjutan yang berupaya mencapai keseimbangan antara tiga aspek,

yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial.

2. Sustainability adalah konsep yang telah berkembang dan banyak dipergunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan

secara menyeluruh, yang menyangkut aspek lingkungan, ekonomi maupun sosial. Aspek-aspek tersebut merupakan integrasi

dari berbagai kegiatan manusia.

3. Kondisi ekonomi yang diharapkan kemampuan untuk beradaptasi terhadap kondisi geografis dan tantangan ekonomi baru, sehingga

mampu menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainable growth).

11
KESEMPATAN MENJADI BAGIAN DARI
JEJARING EKONOMI KREATIF
NASIONAL DAN GLOBAL
1. Pemetaan simpul kreatif yang ada di kabupaten/kota sangat diperlukan.

2. Pelibatan seluruh pemangku kepentingan pada tahapan pendataan dan pemetaan, penelitian, perencanaan, implementasi, evaluasi dan

pengembangan, sesuai dengan peran, fungsi, kapasitas dan kompetensi masing masing pelaku.

3. Kerjasama dan kolaborasi antar pemangku kepentingan dan antar daerah agar tercipta pasar yang terbuka, terpercaya, dan menyejahterakan

pelakunya.

4. Kerja sama dan kolaborasi di tingkat global termasuk dalam jejaring kota kreatif UNESCO (UCCN)

12
DUKUNGAN FASILITAS
ASPEK PERMODALAN ATAU PEMBIAYAAN
Jenis dukungannya berupa memfasilitasi sub sektor ekonomi kreatif
KELEMBAGAAN DAN HKI
melalui skema KUR, pendampingan atau bimbingan teknis kepada
1. Memfasilitasi kemudahan perolehan HKI melalui
bank penyalur KUR.
sosialisasi, konsultasi, dan pendampingan teknis.
SUMBER DAYA MANUSIA

Memfasilitasi pendidikan dan pelatihan untuk peningkatan 2. Memfasilitasi pembentukan satuan tugas

kompetensi pelaku ekonomi kreatif produksi, manajemen, ekspor, dll. penanganan pengaduan pembajakan produk

Memfasilitasi sertifikasi pelaku ekonomi kreatif. ekonomi kreatif

PEMASARAN
Memfasilitasi penyelenggaraan dan partisipasi dalam eksebisi, pameran/promosi di dalam dan luar negeri. Memfasilitasi pengembangan pusat

ekshibisi dan market place/market agregator. Memfasilitasi/bimbingan teknis disain produk Indikasi Geografis (IG). Memfasilitasi roadmap

pengembangan e-commerce.

INFRASTRUKTUR DAN TEKNOLOGI


1. Memfasilitasi pengembangan pusat kreatif. Memfasilitasi pengembangan Kota Kreatif dan Jaringan Kota Kreatif Nasional.

Memfasilitasi pengembangan inkubator/akselerator bisnis berbasis produk ekonomi kreatif.

2. Memfasilitasi bantuan peralatan/mesin bagi pelaku ekonomi/industri kreatif.

Memfasilitasi pengembangan dan pembangunan Indonesia Creative & Design Center.


13
3.
BANTUAN PEMERINTAH
JENIS BANTUAN Tugas utama Deputi Infrastruktur BEKRAF adalah Fasilitasi Infrastruktur Fisik
1. Revitalisasi infrastruktur Fisik dan TIK yaitu, menyediakan ruang dan sarana untuk menumbuhkembangkan
potensi subsektor ekonomi kreatif di suatu wilayah.
2. Sarana Ruang Kreatif
3. Sarana TIK
Pusat
kreatif Padang

Surabaya
Inkubator
Bisnis Denpasar

Pusat Yogyakarta
Ekshibisi

SARANA TIK YANG DIFASILITASI


KATEGORI PENERIMA
MELALUI SARANA RUANG KREATIF
1. Komunitas Kreatif
( SERTA SEBALIKNYA )
2. Pemerintah Daerah
3. Perguruan Tinggi 1. Kota Surakarta ( Sarana TIK -> Sarana Ruang Kreatif )

4. Keraton 2. Kab Sikka ( Sarana TIK -> Sarana Ruang Kreatif )

14 5. Lembaga Adat 3. Kota Jakarta Selatan ( Sarana Ruang Kreatif -> Sarana TIK )
BAB 4
ELEMEN PENILAIAN
MANDIRI
Indikator penilaian mandiri terdiri dari berbagai elemen diperlukan kabupaten/kota untuk bergerak secara sistemik

sebagai entitas kreatif baik berskala lokal, regional, nasional maupun global. Elemen tersebut antara lain 16 subsektor, 4 aktor,

5 tahapan proses, serta 2 hubungan keterkaitan ke depan dan ke belakang dengan subsektor lainnya .

16
SUBSEKTOR EKONOMI KREATIF
1. APLIKASI DAN GAMES DEVELOPER

Suatu media atau aktivitas yang

memungkinkan tindakan bermain berumpan

balik dan memiliki karakteristik setidaknya

berupa tujuan (objective) dan aturan (rules).

2. ARSITEKTUR

Wujud hasil penerapan pengetahuan, ilmu, teknologi,

dan seni secara utuh dalam mengubah lingkungan

binaan dan ruang, sebagai bagian dari kebudayaan dan

peradaban manusia, sehingga dapat menyatu

dengan keseluruhan lingkungan ruang.

17
3. DESAIN INTERIOR

Kegiatan yang memecahkan masalah fungsi dan

kualitas interior; menyediakan layanan terkait

ruang interior untuk meningkatkan kualitas hidup;

dan memenuhi aspek kesehatan, keamanan, dan

kenyamanan publik.

4. DESAIN KOMUNKASI VISUAL

Suatu bentuk komunikasi menggunakan gambar

untuk menyampaikan informasi atau pesan seefektif mungkin.

Dalam disain grafis, teks dianggap gambar karena

merupakan hasil abstraksi simbol-simbol yang

bisa dibunyikan. Disain grafis diterapkan dalam

disain komunikasi dan fine art.

18
5. DESAIN PRODUK

Layanan profesional yang menciptakan dan mengembangkan

konsep dan spesifikasi yang mengoptimalkan fungsi, nilai,

dan penampilan suatu produk dan sistem untuk keuntungan

pengguna maupun pabrik

(Industrial Design Society of America-IDSA).

6. FASHION (FESYEN)

Gaya hidup dalam berpenampilan yang mencerminkan

identitas diri atau kelompok

19
7. FILM, ANIMASI, VIDEO

animasi
Tampilan frame ke frame dalam urutan waktu menciptakan ilusi

gerakan berkelanjutan sehingga tampilan terlihat seolah hidup

atau mempunyai nyawa

video
Sebuah aktivitas kreatif, berupa eksplorasi dan inovasi dalam cara

merekam atau membuat gambar bergerak, ditampilkan melalui


film
media presentasi, yang mampu memberikan karya gambar bergerak Karya seni gambar bergerak memuat berbagai ide atau

alternatif yang berdaya saing dan memberikan nilai tambah budaya, gagasan dalam bentuk audiovisual, dalam proses
8. FOTOGRAFI
sosial, dan ekonomi. pembuatannya menggunakan kaidah sinematografi
Sebuah industri mendorong penggunaan kreativitas individu

memproduksi citra dari suatu objek foto menggunakan perangkat

fotografi, termasuk media perekam cahaya, media penyimpan berkas,

media yang menampilkan informasi menciptakan kesejahteraan

juga kesempatan kerja

20
9. KRIYA

Kerajinan (kriya) merupakan bagian dari seni rupa terapan

yang merupakan titik temu antara seni dan disain yang

bersumber dari warisan tradisi atau ide kontemporer yang

hasilnya dapat berupa karya seni, produk fungsional, benda hias

dan dekoratif, serta dapat dikelompokkan berdasarkan material

dan eksplorasi alat teknik yang digunakan, dan juga dari

tematik produknya.

10. KULINER

Kegiatan persiapan, pengolahan, penyajian produk

makanan dan minuman yang menjadikan unsur kreativitas,

estetika, tradisi, dan/atau kearifan lokal; diakui oleh

lembaga kuliner sebagai elemen terpenting dalam

meningkatkan cita rasa dan nilai produk tersebut,

untuk menarik daya beli dan memberikan

pengalaman bagi konsumen.


21
11. MUSIK

Segala jenis usaha dan kegiatan kreatif yang berkaitan

dengan pendidikan, kreasi/komposisi, rekaman, promosi,

distribusi, penjualan, dan pertunjukan karya seni musik

12. PENERBITAN

Suatu usaha atau kegiatan mengelola informasi dan daya

imajinasi untuk membuat konten kreatif memiliki keunikan

tertentu, dituangkan dalam bentuk tulisan, gambar dan/atau

audio ataupun kombinasinya, diproduksi untuk

dikonsumsi publik, melalui media cetak, media daring

menggunakan perangkat elektronik, ataupun media baru

untuk mendapatkan nilai ekonomi, sosial ataupun


22 seni dan budaya yang lebih tinggi.
13. PERIKLANAN

Bentuk komunikasi melalui media tentang produk dan/atau

merek kepada khalayak sasarannya agar memberikan

tanggapan sesuai tujuan pemrakarsa.

14. SENI PERTUNJUKAN

Cabang kesenian yang melibatkan perancang, pekerja teknis

dan penampil (performers), yang mengolah, mewujudkan

dan menyampaikan suatu gagasan kepada penonton

(audiences); baik dalam bentuk lisan, musik,

tata rupa, ekspresi dan gerakan tubuh, atau

tarian; yang terjadi secara langsung (live)

di dalam ruang dan waktu yang sama, di sini dan


23
kini (hic et nunc)
15. SENI RUPA

Penciptaan karya dan saling berbagi pengetahuan yang

merupakan manifestasi intelektual dan keahlian kreatif, yang

mendorong terjadinya perkembangan budaya dan

perkembangan industri dengan nilai ekonomi untuk

keberlanjutan ekosistemnya.

16. TELEVISI DAN RADIO

Televisi
Kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan

informasi secara berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara

dan gambar yang disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual

secara teratur dan berkesinambungan.

Radio
Kegiatan kreatif yang meliputi proses pengemasan gagasan dan

informasi secara berkualitas kepada penikmatnya dalam format suara

yang disiarkan kepada publik dalam bentuk virtual secara


24
teratur dan berkesinambungan.
AKTOR
Aktor dalam pengembangan kegiatan ekonomi kreatif suatu kota terdiri dari para pelaku ekonomi kreatif yang terlibat dalam pengembangan
ekonomi kreatif yang selanjutnya disebut sebagai quadruple-helix, yaitu :

Pemerintah
Jajaran pemerintah pusat maupun daerah, yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang di wilayah tertentu.

Komunitas
Suatu kelompok sosial dari beberapa latar belakang lingkungan, umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama.

Akademisi
Anggota akademi yang berpendidikan tinggi.

Pelaku Bisnis
Suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba.

PEMBAGIAN PERAN PARA AKTOR


PEMERINTAH 3 AKADEMISI
1 - Iklim usaha yang kondusif - Riset atau kajian untuk motor
- Kolaborasi para aktor kreatif
- Fasilitasi dan Insentif - Masukan kebijakan kepada
pemerintah

KOMUNITAS PELAKU BISNIS


2 - Kolaborasi kreatif 4 - Produktivitas industri kreatif
- Kegiatan yang mendorong sektor - Fasilitasi produksi
kreatif - Pengembangan kreativitas
- Masukan kepada pemerintah - Perluasan promosi daan pasar
- Pedampingan dan pendanaan
25
PROSES EKONOMI KREATIF
Kreasi
Upaya menghasilkan sesuatu Produksi
yang unik, menciptakan solusi
Suatu kegiatan dikerjakan
atau melakukan hal berbeda
untuk menambah nilai guna
yang menggerakkan sektor lain,
suatu benda atau menciptakan
dan memperbaiki kualitas hidup.
benda baru lebih bermanfaat
memenuhi kebutuhan.

Distribusi
Kegiatan pemasaran berusaha
Konservasi memperlancar & mempermudah
penyampaian barang dan jasa
Upaya pelestarian Konsumsi dari produsen untuk konsumen,
lingkungan, tetap
Suatu kegiatan bertujuan sehingga penggunaannya
memperhatikan manfaat
mengurang atau menghabiskan sesuai diperlukan .
yang diperoleh saat itu
daya guna suatu benda, baik
dengan tetap
berupa barang maupun
mempertahankan
jasa, memenuhi kebutuhan dan
keberadaan tiap
kepuasan secara langsung.
komponen lingkungan untuk
pemanfaatan masa depan.

26
HUBUNGAN KETERKAITAN
Hubungan keterkaitan didefinisikan sebagai kegiatan yang memberikan dampak bagi subsektor ekonomi kreatif lainnya

dan atau sektor ekonomi secara umum baik di daerah yang sama maupun di daerah lainnya.

KETERKAITAN KE DEPAN adalah kegiatan sub sektor ekonomi kreatif tertentu, akan mendorong kegiatan

subsektor ekonomi kreatif lainnya dan atau sektor ekonomi lainnya

KETERKAITAN KE BELAKANG adalah kegiatan subsektor ekonomi kreatif tertentu, akan menarik kegiatan subsektor ekonomi

dan atau sektor ekonomi lainnya sebagai input

27
CARA PENGISIAN FORMULIR OLEH
DAERAH
MANUAL

Pengisian Unggah ke Acuan uji


formulir web petik

Kab/Kota meminta Kab atau Kota Pemerintah Kab/Kota


formulir ke Bekraf mengembalikan formulir dapat mengajukan diri
yang telah terisi berikut untuk diuji petik
dokumen lainnya

4 Aktor diharapkan
duduk bersama
dan mengisi Formulir yang telah diisi
Menjadi dasar
bagi asesor untuk
formulir sesuai akan dimasukan ke web
uji petik
bagiannya kotakreatif.id oleh Bekraf

28
MELALUI WEBSITE

Pengisian Unggah ke Acuan uji


formulir web petik

Mendaftarkan diri ke
kotakreatif.id/registrasi-pemda
4 3 Pemerintah Kab/Kota
dapat mengajukan diri
4 aktor bersama-sama
untuk diuji petik
memilih 3 subsektor

4
aktor daftarkan unggulan
diri pada website Menjadi dasar bagi
untuk login Masing-masing aktor asesor untuk uji petik
mengisi formulir sesuai
Unduh buku panduan dengan 3 subsektor

PMK3I unggulan

29
BAB 5
TAHAPAN PENILAIAN
MANDIRI
3
1 Pengisian Formulir

- 1 bulan
Pemilihan dan
penetapan
Tim asesor 2017 2 mengisi borang melalui web
Sosialisasi
-
kotakreatif.id atau file excel

- -
Tahapan seleksi:
administrasi, Sosialisasi dan Workshop Kab/Kota menentukan
wawancara, dan
workshop teknis
Pengisian Borang
3 potensi subsektor

5 Profil Kababupaten/Kota
4 Kreatif
Uji Petik
Profil ada di website kotakreatif.id
Ada surat permohonan untuk uji
dan peta nasional
petik dari masing-masing Kab/Kota
Rekomendasi strategi, rencana
Uji petik dilakukan oleh Tim Asesor,
program, dan fasilitasi terkait
PMK3I, dan Bekraf
subsektor terpilih
1 subseltor
Pembuatan roadmap
31
TIPE FORMULIR

A B
3 atau 4 1 atau 2
Formulir untuk daerah yang Formulir untuk daerah yang
3 atau 4 aktor aktif dalam 1 atau 2 aktor aktif dalam
proses kegiatan ekonomi proses kegiatan ekonomi
kreatif yaitu kreasi, produksi, kreatif yaitu kreasi, produksi,
distribusi, konsumsi dan konservasi. distribusi, konsumsi dan konservasi.

32
PROSES UJI PETIK

- Formulir sudah diisi oleh minimal 2 aktor kreatif secara lengkap


- Pemda mengajukan diri untuk diuji petik ke info.deputi@bekraf.go.id
Persyaratan ditujukan ke Direktorat Fasilitasi Infrastruktur Fisik
- Pengaturan jadwal uji petik Tim uji petik dan Pemda

- Tim uji petik datang untuk uji petik yang akan memvalidasi data
formulir yang telah diisi aktor tersebut.
Pelaksanaan - Kelengkapan formulir dan uji petik akan menghasilkan satu
rekomendasi subsektor unggulan.

- Tim uji petik bersama 4 aktor daerah menyepakati satu subsektor


ekraf unggulan untuk pembuatan profile daerah
Rekomendasi - Subsektor ekraf unggulan akan dimasukan ke dalam Sistem Ekonomi
Kreatif Nasional

Pemaparan hasil uji petik dan pembuatan berita acara ditanda


Berita Acara tangani oleh kepala daerah, aktor subsektor ekonomi kreatif dan
tim uji petik.

33
PROSEDUR
OPERASI
STANDAR
LATAR BELAKANG
Seperti diketahui program Penilaian Mandiri Kota Kabupaten Kreatif Indonesia (PMK3I) kota/kabupaten merupakan salah satu program dari

Deputi Infrastruktur Badan Ekonomi Kreatif (BEKraf). Program PMK3I bertujuan untuk mengetahui potensi subsektor ekonomi kreatif (ekraf)

di kota/kabupaten yang dapat menjadi unggulan dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi kota/kabupaten dan sekaligus menemukenali hambatan

yang harus diatasi agar subsektor ekraf unggulan tersebut dapat berkembang dan menjadi andalan bagi kota/kabupaten tersebut. Sehingga dapat

meningkatkan Pendapatan Daerah kota/kabupaten yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah tersebut.

Program PMK3I merupakan rangkaian kegiatan yang terintegrasi yang mana kegiatan satu dengan lainnya saling berkaitan. Oleh karena itu

program PMK3I dilaksanakan dengan menggunakan Sistem 16 subsektor ekraf – 4 aktor (pemerintah daearah, akademisi, komunitas dan

pebisnis/ABCG) – 5 rantai proses kreatif - 2 keterkaitan ke depan dan ke belakang (forward dan backward linkage) yang dikenal dengan sebutan

Sistem (16-4-5-2). Melalui beberapa tahapan yang mana output dari tahapan yang satu menjadi input bagi tahapan berikutnya.

Dengan demikian keberhasilan program PMK3I sangat bergantung kepada kedisiplinan, peran aktif dari 4 aktor di kota/kabupaten tersebut

dan yang menjadi faktor utama dan terpenting untuk keberhasilan adalah komitmen dan konsistensi dari pimpinan daerah untuk

mengembangkan subsektor ekraf yang nanti akan menjadi subsektor ekraf unggulan bagi kota/kabupatennya. Sub sektor ekraf

unggulan tersebut dicatat dalam Berita Acara (BA) yang ditandatangani oleh Kepala Daerah dan disaksikan oleh

Deputi Infrastuktur BEKraf

35
P1 P5
P2 P3
START Persiapan P4 Fasilitasi
Sosialisasi Pengisian
Tahunan Uji Pettik dan
PMK3I Borang
PMK3I Monitoring

Bagan 1 Tahapan Kegiatan PMK3I

36
TAHAPAN PMK3I
Pelaksanaan program PMK3I terbagi dalam 4 tahapan yaitu Persiapan, Pengisian Borang, Uji Petik dan Fasilitasi untuk Pengembangan

Ekosistem Ekraf; dengan penjelasan sebagai berikut :

TAHAPAN PERSIAPAN (P1)


Pada tahapan ini dilakukan persiapan pelaksanaan program PMK3I yang terdiri atas penetapan target Kota/Kabupaten(P1.1),

pengklasifikasian Kota/Kabupaten(P1.2) serta perekrutan anggota PMK3I (P1.4) dan assesor (P1.3).

TIM TIM TIM


WEBSITE WEBSITE WEBSITE

TIM TIM TIM TIM


PMK3I / BEKRAF PMK3I / BEKRAF PMK3I / BEKRAF PMK3I / BEKRAF

P1.1
P1.2 P1.3 P1.4
Penetapan
START Pengklasifikasian Perekrutan Perekrutan P2
Kota/Kabupaten
Kabupaten/Kota Anggota PMK3I Asessor
Prioritas Uji Petik

Carry Over Keberadaan


Perguruan Tinggi
Fokus Pemerintah
Bandara dengan
Fokus BEKRAF penerbangan harian

Lainnya, sesuai Jarak dengan


pertimbangan tim Ibukota Provinsi
PMK3I 37
Internet
TUGAS KOTA/KABUPATEN MENJAWAB PEMBERITAHUAN BEKRAF :

Menjawab secara resmi surat BEKraf dalam hal bersedia atau tidak menjadi peserta program PMK3I. Dalam setiap proses surat menyurat

antara BEKraf dengan Pemerintah Daerah harus di kirim salinan pada Pemerintah Provinsi / Gubernur.

Jika bersedia pihak Pemda kota/kabupaten melakukan hal sebagai berikut:

o Memberikan data tentang nama pejabat, jabatan, alamat kantor, alamat email, nomor hp, nomor telepon kantor yang dapat

dihubungi sebagai koordinator dan penghubung dengan pihak BEKraf


.
o Membentuk tim yang terdiri dari 4 aktor Kota/kabupaten dan diharapkan membaca dan mepelajari lampiran tentang

sistem PMK3I yang telah dikirimkan oleh BEKraf

o Menyiapkan persiapan : pengisian profil, kelengkapan borang dan perwakilan aktor.

Program PMK3I melibatkan peran aktif 4 aktor (ABCG yaitu Akademisi, Bisnis, Komunitas dan Pemerintah) dari kota/kabupaten

agar ke empat aktor dapat berkoordinasi dan bersinergi dalam mengembangkan subsektor ekonomi kreatif (ekraf) potensial dan

mengatasi hambatan yang ada di kota/kabupaten tersebut dan mencari solusinya.

38
TAHAPAN SOSIALISASI (P2)
Pada tahapan ini akan dilakukan pemaparan tentang PMK3I serta pengisian Borang. Pelaksanaan sosialisasi secara offline atau

secara langsung dapat diselenggarakan di BEKraf / Jakarta dengan mengundang perwakilan kota/kabupaten serta perwakilan

aktor kreatifnya; dan/atau diselenggarakan di daerah sesuai dengan kesepakatan antara BEKraf dengan pemerintah setempat.

Sementara sosialisasi secara tidak langsung dapat dilaksanakan dengan memberikan informasi dan pengumuman secara online

melalui website dan aplikasi Kota Kreatif.

39
AKTOR
BEKRAF BEKRAF KREATIF DAERAH BEKRAF

TIM AKTOR TIM


WEBSITE KREATIF DAERAH PMK3I

TIM TIM
PMK3I
Pelaksanaan Sosialisasi Offline
PMK3I

P2.1a P2.2a P2.4b


Persiapan
Persiapan Pemasaran
Pelaksanaan
Sosialisasi
leh Tim oleh Tim
di Jakarta PMK3I PMK3I

P2.1 P2.1b P2.2b


Kesiapan Persiapan Surat P2.4
P1 Daerah Pelaksanaan Meyurat Pelaksanaan P2
dan Time Sosialisasi dan Sosialisasi
PMK3I di Daerah Koordinasi

P2.1c P2.3a P2.2b


Persiapan Penyusunan Persiapan P2.4a
Pelaksanaan danPengiriman oleh Aktor Pemaparan
Sosialisasi Profil oleh Kreatif oleh Daerah
secara online Daerah Daerah

P2.3a P2.3b
Surat Upload Cara
Menyurat dan Mengisi
40 Koordnasi Barang
Pelaksanaan Sosialisasi Online
TUGAS PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA :
Undangan sosialisasi dari BEKraf harus dijawab oleh kota/kabupaten dalam surat jawaban mengenai hal-hal sebagai berikut:

• Konfirmasi kehadiran pejabat dan jajarannya beserta 4 aktor kreatif. Hal ini penting untuk mengetahui jumlah peserta

untuk menetapkan tempat yang sesuai dengan kapasitas jumlah peserta yang hadir, dan juga konsumsi serta akomodasi,

dan hal lain yang dibutuhkan Kehadiran 4 aktor sangat penting terutama komunitas yang berasal dari 3 subsektor ekraf

alternatif.

• Surat Keputusan Kepala Daerah tentang tim PMK3I yang anggotanya terdiri dari 4 aktor. dan yang hadir dalam

sosialisasi diutamakan yang namanya terdaftar dalam SK Tim dan telah mempelajari sistem.

• Melampirkan hasil pengisian Borang untuk 3 alternatif subsektor beserta komunitas (dari 4 aktor) yang mendukung

3 subsektor bekraf tsb jika menggunakan pengisian manual. Jika melalui website cukup disebutkan bahwa data borang

sudah diisikan pada website dimaksud.; dan/atau

• Melampirkan profil ekosistem ekonomi kreatif kabupaten/kota

• Dalam setiap proses surat menyurat antara BEKraf dengan Pemerintah Daerah harus di kirim salinan pada Pemerintah

Provinsi / Gubernur.

41
TAHAPAN PENGISIAN BORANG (P3)
Pada tahapan ini dilakukan pengisian Borang oleh aktor kreatif di Kota/Kabupatenmelalui website http:\\www.kota-kabupaten

kreatif.registri.id. Namun pengisian dan pengiriman borang dapat juga dilakukan secara manual jika kapasitas akses Internet tidak

memadai atau tidak memiliki akses Internet. Untuk pengisian manual, aktor yang dapat diwakili oleh pemerintah setempat

mengirimkan borang yang telah diisi, ditujukan kepada BEKraf cq Deputi Infrastruktur. Secara umum pada tahapan ini kegiatan

yang dilakukan adalah pengisian borang secara online (P3.2) dan pengisian borang secara offline (P3.3), pengajuan uji petik oleh

daerah (P3.4), konfirmasi serta penentuan waktu dan tim uji petik oleh BEKraf (P3.5), dan analisis hasil Borang oleh tim

uji petik (P3.6). Jika hasil analisis menunjukkan jawaban sudah lengkap dan baik, maka akan dilanjutkan kepada proses uji petik (P3.7);

namun jika jawaban belum lengkap dan/atau belum baik tim uji petik melalui staf BEKraf akan meminta aktor Kota/Kabupaten

untuk kembali melengkapi dan memperbaiki pengisian Borang (P 3.8).

42
AKTOR KREATIF
AKTOR KREATIF AKTOR KREATIF DAERAH
DAERAH DAERAH

ASESSOR PMK3I

TIM WEBSITE TIM WEBSITE ASESSOR PMK3I


TIM WEBSITE

TIM PMK3I TIM PMK3I TIM PMK3I


TIM PMK3I

BEKRAF BEKRAF BEKRAF BEKRAF

P3.1b P3.1c P3.4b


AKD* mengisi Staff BEKraf AKD* diminta
Borang offline mengisikan mengisi ulang
secara online

Tidak memadai Kurang

P3.2 P3.3
P3.1 Daerah Penentuan P3.4
P2 Cek Jaringan Mengajukan Tanggal Cek Hasil P4
Baik
Internet Permohonan Pelaksanaan Borang
Daerah Uji Petik Uji Petik

memadai

P3.1a
AKD* menggisi
Borang online 43
TAHAPAN UJI PETIK (P4)
Pelaksanaan uji petik di kota/kabupaten oleh tim uji petik berdasarkan permohonan dari Pemerintah Daerah kepada Badan Ekonomi Kreatif

(BEKraf) c.q Deputi Bidang Infrastruktur BEKraf, yang akan diakhiri dengan Presentasi hasil uji petik dan penandatanganan BA oleh Kepala

Daerah, Tim PMK3I, para assessor, dan Deputi Infrastruktur atau eselon 1 lain yang mewakili BEKraf. Pada tahapan uji petik secara umum

kegiatan yang dilakukan terbagi menjadi 3 yaitu kegiatan Persiapan Uji Petik, kegiatan Pelaksanaan Uji Petik serta kegiatan Pemaparan,

Penandatangan Berita Acara, Arsip dan Evaluasi.

Pada kegiatan persiapan akan dilakukan analisis sub sektor unggulan berdasarkan hasil borang dan/atau profil ekonomi kreatif Kota/Kabupaten

oleh tim Uji Petik (P4.1), Penyusunan profil daerah oleh asessor (P4.2), Persiapan oleh staf BEKraf (p4.3), tindaklanjut surat permohonan

uji petik oleh staf BEKraf (P4.4), kemudian penentuan tim uji petik oleh pemerintah daerah (P4.5).

Pada kegiatan uji petik akan dilakukan diskusi bersama aktor kreatif di Kota/Kabupaten(P4.6), Pelaksanaan uji petik (P4.7) yang terbagi atas

kegiatan pengambilan data (P4.7a) dan dokumentasi (P4.7b), Analisis subsektor unggulan oleh tim (P4.8) yang terbagi menjadi penyusunan berita

acara (P4.8a) yang sejalan dengan paparan presentasi berita acara (P4.8b). Dalam tahapan ini asesor sekaligus melengkapi dan/atau memperbaiki

profil daerah yang sudah mulai dibuat di tahapan persiapan (P4.2). Paparan berita acara akan dikirimkan kepada perwakilan pemerintah

Kota/Kabupatenuntuk direview (P4.8c).

44
Selanjutnya pada kegiatan presentasi paparan dan penandatanganan berita acara akan dilakukan paparan hasil uji petik (P4.9a) yang diakhiri

dengan penandatanganan berita acara (P4.9). Hasil diskusi serta masukan pada saat paparan dan penandatangan berita acara akan dikompilasi

untuk kembali dikirimkan kepada staff bekraf dan tim website untuk melengkapi profil Kota/Kabupaten(P4.9b); yang kemudian ditindaklanjuti

dengan pembuatan profil Kota/Kabupaten(P1.10b) untuk diunggah ke dalam website dan applikasi kota kreatif (P4.11b). Secara paralel, dokumen

berita acara akan diarsip oleh staf BEKraf (P4.10) berikut dengan paparan (P4.10b) , serta akan dilakukan evaluasi pelaksanaan uji petik (P4.11)

untuk menjadi pertimbangan fasilitasi dan masukan pada sistem dan tim PMK3I.

45
BEKRAF BEKRAF BEKRAF BEKRAF

AKTOR KREATIF AKTOR KREATIF AKTOR KREATIF


DAERAH DAERAH DAERAH

ASESSOR PMK3I ASESSOR PMK3I ASESSOR PMK3I


ASESSOR PMK3I

TIM WEBSITE TIM WEBSITE

TIM PMK3I TIM PMK3I TIM PMK3I= TIM PMK3I

P3 P5

P4.1 P4.2 P4.9b P4.10b


Analisis Borang & Penyusunan Profil Profil Lengkap Arsip Profil
profil
P4.8b
Penyusunan P4.9a P4.10a P4.11a
P4.3 P4.7b Paparan Presentasi Paparan Unggah
Arsip Paparan
Persiapan UP Dokumentasi Presentasi Profil
P4.6
BEKraf Diskusi
dengan P4.7 P4.8 P4.9 P4.10
Aktor P4.11
P4.4 Pelaksanaan Analisis Hasil Penandatanganan Arsip Berita
Kreatif Evaluasi
Surat Menyurat & Uji Petik UP Berita Acara Acara
Kooordiinasi

P4.7a P4.8c
P4.5 P4.8a
Survey Review Berita
Persiapan UP Penyusunan
Berita Acara Acara
Kabupaten/Kota
46 PEMAPARAN, PENANDATANGANAN BERITA ACARA,
PERSIAPAN UJI PETIK PELAKSANAAN UJI PETIK
ARSIP & EVALUASI
TUGAS PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA :
• Jika BA belum memenuhi kelengkapan administrasi, maka Pemda kota/kabupaten harus mengirimkan BA yang sudah dilengkapi

syarat administrasi dokumen legal kepada BEKraf cq Deputi Infrastruktur dalam waktu 1 minggu setelah acara penandatanganan BA

dalam rangkaian tahapan uji petik.

• Setelah penandatanganan BA dan kelengkapan administrasi untuk dokumen legal sudah dipenuhi Pemda, maka kota/kabupaten harus

mengirimkan surat kepada BEKraf cq Deputi Infrastruktur yang dilampiri beberapa hal seperti: peta jalan (road map) program

beserta alokasi anggaran yang masuk dalam RPJMD dan indikator kinerja (Key Performance Indicators) yang akan dicapai dalam

1 tahun ke depan, berikut waktu pelaksanaan atau jadwal pelaksanaan.

• Kemudian dalam waktu 3 bulan membuat laporan kemajuan pekerjaan berikut masalah yang dihadapi kepada BEKraf cq Deputi

Infrastrutur.

• Pihak Pemda dan 4 aktor harus menunjukkan komitmen, kesungguhan dalam menindaklanjuti program PMK3I yang sudah menjadi

dokumen legal.

• Jika Pihak Pemda dan 4 aktor tidak saling berkoordinasi, berkolaborasi dan bersinergi dan tidak pula berkonsultasi dengan BEKraf

dalam mengembangkan subsektor ekraf unggulan, sehingga tidak menunjukkan kemajuan dalam pengembangan subsektor ekraf

unggulan, maka BEKraf akan melayangkan surat peringatan dan jika tetap tidak ditanggapi, maka kota/kabupaten dianggap

mengundurkan diri dari program PMK3I atau Banper.

• Dalam setiap proses surat menyurat antara BEKraf dengan Pemerintah Daerah harus di kirim salinan pada Pemerintah

Provinsi / Gubernur. 47
GALERI
GALLERY KEGIATAN UJI PETIK
PENILAIAN MANDIRI
KABUPATEN/KOTA KREATIF
INDONESIA 2017
KONAWE SELATAN

49
MALANG RAYA

50
KOTA TANGERANG SELATAN KOTA BANDUNG

51
BANDUNG BARAT DAN KOTA MAJALENGKA

52

Anda mungkin juga menyukai