Anda di halaman 1dari 2

A.

Pengkajian

1. Riwayat
a. Riwayat menstruasi
 Awitan menarke
 Awitan dismenore yang berkaitan dengan minarke
 Frekuensi dan keteraturan siklus
 Lama dan jumlah aliran menstruasi
 Hubungan antara dismenore dengan siklus dan aliran menstruasi.
b. Deskripsi nyeri
 Awitan yang terkait dangan masa menstruasi
 Rasa kram spasmodic atau menetap
 Lokasi menyeluruh atau spesifik
 Unilateral atau seluruh abdomen bagian bawah
 Lokasi pada abdomen bagian bawah, punggung atau paha.
 Memburuk saat palpasi atau bergerak
c. Gejala yang berkaitan
 Gejala ekstragenetalia
 Dispareunia- konstan atau bersiklus yang berhubungna dengan silus menstruasi.
d. Riwayat obstetri-paritas
e. Pemasangan AKDR
f. Riwayat kondisi yang mungkin mengakibatkan dismenore sekunder.

2. Pemeriksaan fisik
a. Pencatatan usia dan berat badan
b. Pemeriksaan speculum
 Observasi ostiumm uteri untuk mendeteksi polip.
 Catat warna atau bau yang tidak biasa dari rabas vagina , lakukan pemeriksaan sediaan basah.
 Persiapkan uji kultur serviks, kultur IMS, dan uji darah bila perlu, berdasarkan riwayat pasien.
c. Pemeriksaan bimanual
 Catat nyeri tekan akibat gerakan serviks
 Catat ukuran bentuk dan konsestensi uterus, periksa adanya fibroid.
 Catat setiap masa atau nodul pada adneksa, terutama nyeri unilateral.
 Catat bila terdapat sistokel atau prolaps uterus.

B. Diagnosa

1. Nyeri akut b/d gangguan menstruasi (dismenore)


2. Intoleransi aktifitas b/d kelemahan umum
3. Ansietas b/d perubahan status kesehatan
4. Kurang pengetahuan tentang proses terjadinya dismenore b/d kurang informasi.
C. Intervensi

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


Keperawatan
Nyeri akut b/d Setelah diberikan asuhan
gangguan keperawatan selama1x24
menstruasi jam diharapkan
(dismenore) nyeri pasien
berkurang dengan kriteria
hasil :

1. Nyeri berkurang/dapat
diadaptasi,
2. Dapat
mengindentifikasi
aktivitas yang
meningkatkan/menuru
nkan nyeri, skala nyeri
ringan.

Anda mungkin juga menyukai