Anda di halaman 1dari 12

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karbohidrat adalah zat organik utama yang terdapat dalam tumbuh-

tumbuhan dan biasanya mewakili 50 sampai 75 persen dari jumlah bahan kering

dalam bahan makanan ternak. Karbohidrat sebagian besar terdapat dalam biji,

buah, dan akar tumbuhan. Zat tersebut terbentuk oleh proses fotosintesis, yang

melibatkan kegiatan sinar matahari terhadap hijauan daun. Hijauan daun

merupakan zat fotosintetik aktif pada tumbuh-tumbuhan. Zat tersebut merupakan

molekul yang rumit dengan suatu struktur yang serupa dengan struktur

hemoglobin, yang terdapat dalam darah hewan. Hijauan daun mengandung

magnesium sedangkan hemoglobin mengandung besi. Lebih terperinci lagi,

karbohidrat dibentuk dari air (H2O) berasal dari udara dan energi berasal dari

matahari.

Monosakarida adalah gula-gula sederhana yang mengandung lima atau

enam atom karbon dalam molekulnya. Zat tersebut larut dalam air.

Monosakharida yang mengandung enam karbon mempuyai formula molekul

C6H12O6.Termasuk di dalamnya glukosa (juga dikenal dengan dekstrosa) terdpat

pada tumbuhan, buah masak, madu, jagung manis, dan sebagainya. Pada hewan

zat tersebut terutama terdapat dalam darah yang pada konsentrasi tertentu adalah

sangat vital untuk kehidupan. Orang sakit dapat diberi makan dengan menginfus

glukosa langsung ke dalam peredaran darah.

Disakarida adalah karbohidrat yang mengandung dua molekul gula-gula

sederhana. Mempunyai formula umum C12H22O11. Karenanya zat tersebut


2

mewakili dua molekul gula sederhana minus air (dua atom hidrogen dan satu atom

oksigen). Sukrosa ditemukandalam ubi manis atau gula tebu dan tiap molekul

mengandung satu molekul glukosa (dekstrosa) dan satu molekul fruktosa

(levulosa). Sukrosa rasanya sangat manis dan lazimnya digunakan untuk

membuat manis bahan makanan, jadi merupakan gula yang digunakan sehai-hari

dan digunakan untuk masak. Sukrosa terdapat pula dalam buah-buahan masak,

dan getah pohon serta tersebar luas di alam. Maltosa ditemukan dalam biji yang

sedang tumbuhndan mengandung dua molekul glukosa. Gula tersebut manisnya

kurang kebih sepertiga manisnya sukrosa. Laktosa adalah gula susu (atau hasil-

hasil dari susu). Zat tersebut terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul

galaktosa.

Trisakarida terdiri dari tiga molekul monosakarida yaitu galaktosa,

fruktosa, dan glukosa. Raffinosa adalah suatu trisakarida yang terdapat dalam

gula biet dan biji kapas.

Polisakarida mempunyai formula kimiawi umum (C6H10O5)n. Berarti

bahwa zat tersebut mengandung banyak molekul gula-gula sederhana. Kedua

golongan utama dari polisakharida dalah pati dan selulosa, meskipun masih ada

golongan-golongan lebih kecil lainnya yang kurang penting. Selulosa merupakan

golongan organik terbanyak di alam hamper 50 persen zat organik dalam tumbuh-

tumbuhan diduga terdiri dari selulosa. Meskipun selulosa dan pati kedua-duanya

adalah polisakarida yang tediri dari unit-unit glikogen, ayam hanya mempunyai

enzim yang dapat menghidrolisa pati. Karenanya selulosa tidak dapat dicerna
3

sama sekali. Selulosa terutama terdapat dalam diniding sel dan bagian tumbuh-

tumbuhan yang berkayu.

Hewan seperti sapi, domba, dan kambing yang mempunyai mikroorganisme

selulolitik dalam perut besarnya dapat menyerap selulosa dan membuat hasil-hasil

akhirnya (asam lemak asitri) berguna bagi hewan itu sendiri. Dalam proses

pencernaan tersebut banyak energy telah hilang sehingga selulosa bagi hewan

ruminansia mempunyai nilai gizi yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan

pati yang mudah dicerna. Pada ayam, selulosa lebih banyak digunakan untuk

membatasi penggunaan zat-at makanan, terutama dalam pertumbuhan ayam dara.

Dalam penyusunan ransum, selulosa diistilahkan dengan nama “serat kasar”. Pati

merupakan polisakarida terpenting dalam tumbuh=tumbuhan, karenanya

merupakan zat paling penting dalam ransum ternak. Pada sebagian besar tumbuh-

tumbuhan, pati disimpan dalam buah, biji, dan akar. Bila pati dirombak, maka

akan menghasilkan banyak molekul glukosa. Glikogen atau “pati hewan” terdapat

dalam jumlah sedikitdalam hati, otot, dan jaringan lain dalam tubuh hewan.

Glukogen mengandung banyak molekul glukosa.

B. Tujuan Praktikum

Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui reaksi-reaksi

karbohidrat dengan uji benedict.


4

II. TINJAUAN PUSTAKA

Karbohidrat terdapat dalam semua tumbuhan dan hewan serta penting bagi

kehidupan. Lewat fotosintesis, tumbuhan mengonversi karbondioksida atmosfer

menjadi karbohidrat, terutama selulosa, pati, dan gula. Selulosa ialah blok

pembangunan pada dinding sel yang kaku dan jaringan kayu dalam tumbuhan,

sedangkan pati ialah bentuk cadangan utama dari karbohidrat untuk nantinya

diinginkan sebagai makanan atau sumber energi (Hart, 2003).

Beberapa karbohidrat mempunyai peranan spesifik yang penting misalnya ribos

sebagai penyusun nucleoprotein sel, galaktosa sebagai penyusun lipid-lipid

tertentu dan laktosa sebagai komponen air susu. Karbohidrat yang berasal dari

makanan, dalam tubuh mengalami perubahan atau metabolism. Hasil

metabolisme karbohidrat antara lain glukosa yang terdapat dalam darah,

sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang sintesis dalam hati dan digunakan

oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi. Jadi ada bermacam-macam

senyawa yang terdapat dalam golongan karbohidrat ini (Tim Dosen Kimia Dasar,

2006).

Energy yang terkandung dalam karbohidrat ini pada dasarnya berasal dari

energy matahari. Karbohidrat, dalam hal ini glukosa dibentuk dari karbondioksida

dan air dengan bantuan sinar matahari dan klorofil dalam daun. Selanjutnya

glukosa yang terjadi diubah menjadi amilumdan disimpan pada bagian lain,

misalnya pada buah atau umbi. Proses pembentukan glukosa dari karbondioksida

dan air disebut proses fotosintesis Karbohidrat adalah turunan aldehid atau keton
5

dari alkohol polihidris atau senyawa turunan sebagai hasil hidrolisis senyawa

komplek (misal glikoprotein dan glokoprotein) (Titin, 2006).

Di alam sekitar kita, glukosa terutama dijumpai seperti pada gula enau

(gula merah) dan buah anggur, itulah sebabnya glukosa disebut “gula anggur”.

Galaktosa akan banyak terdapat di dalam air susu, sedangkan fruktosa banyak

terkandung oleh semua buah-buahan (Irfan, 2000).

Osazon adalah kristal kuning dan tidak akan larut jika di dalam air serta

bentuknya spesifik untuk setiap macam gula, hingga dapat digunakan untuk

mengidentifikasi zat dari monosakarida dan disakarida. Beberapa karbohidrat

mempunyai peranan spesifik yang penting, misalnya ribose sebagai bahan

penyusun lipid-lipid tertentu dan laktosa sebagai komponen penyusun dari air

susu. Gula sederhana dan zat-zat penting hasil hidrolis akan menghasilkan

karbohidrat. Unsur karbohidrat digunakan karena komposisi kebanyakan gula,

pati dan solusa berpaduan dengan hidrat hipotesis dari karbon (Permana, 2001).
6

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Kimia Dasar kali ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal

22 April 2014, pukul 15.30 – 16.45. Bertempat di Laboraturium Kualitas Air

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini ialah sebagai

berikut :

1. Tabung reaksi

2. Pengaduk kaca

3. Pipet

4. Bola karet

5. Lampu bunsen

6. Korek api

7. Rak tabung reaksi

Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Glukosa

2. Sukrosa

3. Laktosa

4. Spritus

5. Benedict
7

C. Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah sebagai berikut :

1. Memasukkan masing-masing 1 ml glukosa, 1 ml laktosa, 1 ml sukrosa ke dalam

tabung,

2. Tambahkan masing-masing 1 ml larutan benedict ke dalam 3 tabung tersebut,

3. Memanaskan di atas lampu bunsen 3 tabung reaksi tersebut sehingga terjadi

perubahan warna.

4. Mengamati dan mencatat perubahan yang terjadi.


8

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Hasil Pengamatan Uji Benedict.


Pengamatan
No Percobaan Keterangan
Warna Bau Endapan
1 1 ml Glukosa Jingga Menyengat Tidak Ada Dipanaskan
+ 1 ml dalam
Larutan waktu 30
Benedict. detik.

2 1 ml Sukrosa Hijau Lumut Tidak terlalu Tidak Ada Dipanaskan


+ 1 ml menyengat dalam
Larutan waktu 50
Bendict. detik.

3 1 ml Jingga Tidak ada Tidak Ada Dipanaskan


Laktosa+ 1 aroma dalam
ml Larutan waktu 45
Benedict. detik.
9

B. Pembahasan

Perubahan percobaan di atas, khususnya pada perubahan bau kemungkinan

terjadi karena waktu pemanasan larutan tidak sama. Hal ini diduga karena pada

larutan yang dipanaskan lebih lama memiliki bau yang menyengat.

Sifat-sifat kimia karbohidrat ada dua, yaitu sifat mereduksi dan oksidasi :

1. Sifat mereduksi

Gula dengan gugus karbonil bebas (adehid dan keton) larutan alkali

menjadi bentuk etanol yang reaktif dan mudah teroksidasi. Jadi gulanya sebagai

pereduksi sedangkan logam-logam (dalam suasana alkalis) akan mereduksi.

Salah satu reagen yang sering dipakai adalah larutan Benedict dan larutan

Fehling. Sifat ini dapat digunakan untuk menentukan adanya gula baik secara

kualitatif maupun kuantitatif.

2. Oksidasi

Oksidasi karbohidrat menghasilkan asam-asam. Oksidasi gugus aldehid

saja akan menyebabkan terbentuknya asam aldonat. Sedangkan oksidasi pada

gugus hidroksi (bila gugus aldehidnya tidak berubah) akan membentuk asam

uranat.

Pada uji benedict kali ini karbohidrat memiliki gugus aldehid atau OH

laktol bebas yang memberikan uji positif. Pada percobaan hal ini dapat dibuktikan

dengan adanya endapan.

Pada percobaan ini mengalami kegagalan karena sampel yang diuji tidak

menghasilkan endapan merah bata tetapi pada percobaan pertama menggunakan

glukosa berwarna merah kecoklatan dan pada percobaan kedua yang


10

menggunakan laktosa berwarna merah bata sedangkan pada percobaan yang

ketiga tidak berhasil yaitu mengalami perubahan warna pada larutan. Sukrosa

terdiri dari molekul glukosa dan fruktosa. Pada sukrosa, kedua atom karbon

anomerik (tidak sekedar satu) digunakan untuk ikatan glikosida. Dalam sukrosa,

baik fruktosa maupun glukosa tidak memiliki gugus hemiasetal; oleh karena itu,

sukrosa di dalam air tidak berada dalam kesetimbangan dengan suatu bentuk

aldehid atau keton. Sukrosa bukanlah gula pereduksi.

Pada literatur seharusnya larutan gula yang bereaksi positif apabila hasil

percobaan ada endapan berwarna merah bata. Endapan merah bata/coklat

menandakan bahwa larutan gula tersebut dapat dioksidasi oleh larutan benedict.

Pada larutan gula yang tidak menghasilkan endapan merah bata atau coklat

disebabkan oleh tidak teroksidasinya larutan gula tersebut larutan benedict hanya

dapat mengoksidasi larutan gula pada konsentrasi yang tidak terlalu rendah.
11

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari praktikum ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Karbohidrat didefinisikan sebagai polihidroksial dehida, polihidroksiketon, atau

senyawa yang menghasilkan senyawaan yang serupa pada hidrolisis.

2. Hasil yang didapat dari uji pengamatan benedict antara glukosa dan sukrosa

ternyata tidak berbeda jauh hasilnya dari warna, bau, da endapan diujikan

dengan skala kecil hasil keduanya sama.

3. Glukosa termasuk monosakarida, sedangkan laktosa dan sukrosa termasuk ke

dalam disakarida.

4. Sifat-sifat kimia karbohidrat adalah mereduksi dan oksidasi.

5. Karbohidrat ada di mana - mana banyak terdapat di alam terutama pada

tumbuhan dan binatang.

6. Rumus umum karbohidrat adalah Cn(H2O)m.

B. Saran

Sebaiknya praktikan hati-hati dalam melakukan praktikum agar tidak

terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.


12

DAFTAR PUSTAKA

Irfan, A. 2000. Penuntun Pelajaran Kimia Geneca Exact. Bandung.

Hart, dkk. 2003. Kimia Organik Edisi ke Sebelas. Erlangga. Jakarta.

Podjiadi, A. dan Titin, S. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Press. Jakarta.

Permana, D. 2001. Intisari Kimia. Pustaka Setia. Jakarta.

Tim Dosen Kimia Dasar. 2006. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Fakultas
Perikanan. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.

Anda mungkin juga menyukai