GROUP TASK
Budaya organisasi tidak terlepas dari 4 kunci komponen diantaranya adalah nilai dari pendiri organisasi
tersebut (founder’s value), lingkungan bisnis dan industri organisasi, kebudayaan nasional, visi dan
perilaku pimpinan senior di organisasi. Dalam budaya organisasi juga terdapat karakteristik –
karakteristik yang menjadi faktor penting dalam berorganisasi. Pertama, budaya organisasi
diperkenalkan pada proses sosialisasi di awal masuk kerja. Kedua, budaya organisasi menginspirasi
perilaku dalam bekerja. Ketiga, budaya organisasi mengoperasikan dalam tingkatan level berbeda.
Dalam materi juga terdapat 3 lapisan yang menjadi dasar budaya organisasi. Lapisan dasar budaya
tersebut adalah artefak yang bisa diamati (Observable Artifacts), nilai yang dianut (Espoused Values),
dan asumsi dasar (Basic Assumptions). Espoused Values memiliki 5 komponen kunci, yaitu sebuah
konsep atau keyakinan, berkaitan dengan keadaan akhir yang diinginkan, mengatasi situasi, memandu
evaluasi perilaku atau kejadian, dan diperintahkan oleh kepentingan relatif. Hal ini sangat penting untuk
membedakan antara nilai yang dianut (espoused values) dan nilai yang berlaku (enacted values). Nilai
yang dianut (espoused values) mewakili nilai dan norma yang dinyatakan secara eksplisit yang disukai
oleh organisasi. Mereka umumnya didirikan oleh pendiri atau perusahaan baru dan oleh tim manajemen
puncak dalam organisasi yang lebih besar. Nilai yang berlaku (enacted values) merepresentasikan nilai
dan norma yang sebenarnya diubah atau dikonversi menjadi perilaku para karyawan atau anggota
dalam organisasi tersebut.
Dalam studi kasus Hotel The Regency Grand Bangkok, terdapat nilai yang yang berusaha diubah atau
dikonversi oleh GM Regency Hotel. John berusaha menanamkan karakteristik empowerment sebagai
nilai yang berlaku (enacted values) yang dia terapkan berdasarkan kesuksesan sebelumnya di Amerika
Serikat. Nilai ini menuntut setiap karyawan untuk lebih inisiatif, bekerja harus sesuai dengan sistem
guest oriented sehingga dapat membentuk pelayanan pelanggan yang lebih baik. Inovasi & Kreativitas
menjadi hal yang ditutut pada management John Becker di mana dalam pengambilan keputusan,
karyawan dibebaskan untuk bisa berinisiatif sendiri. Kemudian para pegawai diinstruksikan agar
mengatasi masalah secara efektif dan efisien. Para manajer diarahkan agar hanya berkonsultasi dengan
John hanya pada masalah yang besar bukan masalah kecil. Perubahan kedua yang dilakukan Becker
adalah memotong jalur birokrasi antara karyawan ke manajer yang lebih tinggi.