Anda di halaman 1dari 4

MUHAMAD FARHAN ROBANI (1706037333) KELOMPOK 10

METODE CUTTING DAN APLIKASINYA (NO.4)


Pada pengujian metalografi, diperlukan preparasi sampel sebelum dilakukannya
pengujian. Dimana langkah pertama yaitu proses pemotongan sampel
(Cutting/Sectioning), dimana pemotongan sampel adalah pengambilan daerah
representatif dari material induk [2]. Proses ini dibutuhkan agar memudahkan
penanganan sampel pada proses berikutnya. Proses ini juga bertujuan untuk
memfokuskan daerah yang ingin diamati pada saat pengujian metalografi [1]. Sebelum
proses dilakukan, perlu ditentukan daerah sampel yang akan diamati secara seksama yang
dapat ditentukan berdasarkan proses manufaktur, bentuk material induk, dan lokasi pada
material yang akan dipelajari lebih jauh [2]. Hal ini perlu dilakukan agar dapat
menghasilkan sampel yang representatif untuk mewakili kondisi keseluruhan material
yang akan diamati. Kemudian pada proses pemotongannya, perlu diberikan perhatian
lebih agar tidak terjadi kerusakan pada sampel yang dapat menyebabkan adanya
perubahan mikrostruktur. Hal ini penting sebab bila terdapat perubahan mikrostruktur
pada saat pemotongan sampel, hal ini membuat sampel material tidak representatif
karakteristiknya yang beresiko menyebabkan adanya kesalahan analisis metalografi.
Maka dari itu, dibutuhkan metode pemotongan sampel yang sesuai dengan material yang
akan diuji. Berikut beberapa metode pada pemotongan sampel diantaranya, yaitu:
a. Pematahan (Fracturing)
Metode ini dilakukan dengan memecahkan spesimen material dengan palu atau dengan
pemberian tekanan yang cukup untuk memecahkan material terserbut [3]. Biasanya
digunakan untuk material getas seperti karbida dan keramik. Namun, metode ini tidak
direkomendasikan, karena sulit untuk mengontrol hasil patahan dan dapat menutupi fitur
pada material.
b. Pengguntingan (Shearing)
Metode ini menggunakan lembaran baja karbon rendah untuk menggunting atau
memotong material yang akan diuji seperti Gambar b.1 dimana hanya material yang tipis
dan lunak yang dapat dipotong cepat, sederhana, dan efektif [1]. Namun untuk area hasil
potongan harus dihilangkan dengan diberikan grinding untuk menghilangkan mekanisme
deformasi twin pada material yang sensitif.
c. Penggergajian (Sawing)
Metode ini dilakukan dengan cara menggergaji spesimen dengan menggunakan beberapa
alat seperti gergaji besi, gergaji pita, atau gergaji kawat seperti pada Gambar c.1. Dengan
metode, panas gesekan yang dihasilkan tidak cukup untuk dapat mengubah struktur mikro
pada material sehingga metode ini baik untuk menghasilkan permukaan yang halus tanpa
menghilangkan fitur didalamnya. Metode ini dapat diaplikasikan pada material dengan
nilai kekerasan yang kurang dari 350 HB.
d. Pemotongan Abrasif (Abrasive Cutting)
Metode pemotongan abrasif merupakan metode yang paling populer digunakan dalam
dunia metalografi. Metode ini dapat menghasilkan kualitas permukaan yang lebih baik
dari metode lainnya dimana hasilnya sangat halus dan tidak terdapat deformasi pada
struktur mikro. Dengan metode ini, proses dapat dilakukan dengan cepat dan akurat
dengan kualitas yang baik yang membuat material membutuhkan usaha yang lebih sedikit
pada langkah preparasi selanjutnya. Terdapat dua jenis pada metode ini, yaitu
Pemotongan Abrasif Habis Pakai (Consumable Abrasive Cutting) dan Pemotongan
Abrasif Tak Habis Pakai (Non-Consumable Abrasive Cutting) seperti pada Gambar d.1.
Pemotongan Abrasif Habis Pakai menggunakan cakram logam yang berputar yang
dilapisi partikel abrasif seperti Al2O3 atau SiC dimana partikel abrasif ini akan
terdegradasi seiring rutinnya pemakaian [3]. Pemotongan Abrasif Habis Pakai merupakan
metode yang paling konvensional sebab ekonomis, cepat, dan tetap akurat. Pada
Pemotongan Abrasif Tak Habis Pakai, cakram dilapisi oleh partikel berlian yang melekat
sangat kuat sehingga susah untuk terdegradasi sehingga sangat awet namun dengan harga
yang lebih mahal [1]. Jenis Pemotongan Abrasif Tak Habis Pakai hanya digunakan pada
material yang sangat keras dan kuat seperti keramik, batu, logam yang sangat keras, dan
papan sirkuit cetak.
e. Pelelehan (Melting)
Metode ini dilakukan dengan cara meleburkan atau memanaskan didekat daerah yang
diinginkan untuk mempermudah pemotongan material. Metode ini dapat dilakukan
dengan mesin Electric Discharge Machining (EDM) seperti pada Gambar e.1 dimana
material direndam dalam fluida dielektrik dengan memasang catu listrik antara elektroda
dan material, setelah itu material baru dipotong [1].
LAMPIRAN
 Gambar b.1

 Gambar c.1

Band Saw Hack Saw Wire Saw


 Gambar d.1

 Gambar e.1

DAFTAR PUSTAKA
[1] Voort, V., & F., G. (2004). "Asm Handbook, Volume 9 : Metallography and
Microstructures. Vol. 9".
[2] Assidik, M. (2016). LAPORAN PRAKTIKUM METALOGRAFI. Semarang: Jurusan
Teknik Mesin Program Studi D3 Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
[3] Geels, K. (2007). Metallographic and materialographic specimen preparation, light
microscopy, image analysis, and hardness testing. Place of publication not identified:
ASTM International.

Anda mungkin juga menyukai