Anda di halaman 1dari 10

PERAN GURU BIOLOGI DALAM PEMBELAJARAN

KURIKULUM 2013

ARTIKEL ILMIAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester IV
Mata Kuliah: Profesi Keguruan
Dosen Pengampu: Irma Yuniar Wardhani, M.Pd.

Oleh:
Nama : Ana Noor Afdilla
NIM : 1710810030
Kelas : Tadris Biologi – A

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2019
PERAN GURU BIOLOGI DALAM PEMBELAJARAN
KURIKULUM 2013

Ana Noor Afdilla


Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah
Institut Agama Islam Negeri Kudus Jawa Tengah Indonesia
Jl. Conge Ngembalrejo Kotak Pos 51 Bae Kudus 59322
Anafdilla17@gmail.com

ABSTRAK

Artikel ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan peran guru Biologi
dalam pembelajaran Kurikulum 2013. Peran guru Biologi dalam pembelajaran
Kurikulum 2013 mencakup tiga hal diantaranya yaitu Peran Guru Biologi dalam
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Peran Guru Biologi dalam
Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013, dan Peran Guru dalam
Penilaian Proses Pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.

Kata Kunci:
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan salah satu aspek yang berpengaruh terhadap
kemajuan bangsa. Saat ini pemerintah Indonesia dengan giat menyusun dan
mengembangkan program untuk meningkatkan mutu pendidikan, salah satunya
dengan penyempurnaan kurikulum. Beberapa kali Indonesia telah mengalami
perubahan kurikulum. Perubahan tersebut erat kaitannya dengan betapa penting dan
strategisnya peranan kurikulum dalam penyelenggaraan sistem pengajaran
nasional. Sejalan dengan pernyataan tersebut, Sukmadinata menyatakan bahwa
kurikulum merupakan syarat mutlak yang berarti bagian yang tak terpisahkan dari
pendidikan dan pengajaran (Riana Nurmalasari, et.al, 2016). Berdasarkan Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional disebutkan bahwa kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Tri Andriyanto, 2017). Apabila disimpulkan, kurikulum
adalah seperangkat dokumen yang berisikan rambu-rambu atau pedoman dalam
menyusun perangkat pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu
(Riana Nurmalasari, et.al, 2016).
Kurikulum di Indonesia telah mengalami beberapa kali perubahan, yaitu
pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004, 2006, dan tahun 2013.
Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem
politik, sosial, budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan
bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi
di masyarakat (Febrita Ardianingsih, 2017). Saat ini kurikulum yang sedang dipakai
dalam dunia pendidikan adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 adalah kurikulum
berbasis kompetensi dan karakter secara terpadu yang merupakan penyempurnaan
dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Perbedaan tersebut nampak
pada beberapa karakteristik kurikulum 2013 yakni pendekatan saintifik dan
penilaian otentik dalam pembelajaran. Kurikulum 2013 diharapkan mampu
menghasilkan insan produktif, kreatif, dan inovatif untuk bersaing dalam dunia
Internasional (Riana Nurmalasari, et.al, 2016).
Menurut hasil penelitian yang di lakukan oleh Sunaryo, dalam pelaksanaan
proses pembelajaran guru dituntut untuk memiliki berbagai ketrampilan dalam
proses pembelajaran. Misalnya dalam penggunaan strategi belajar, pengoptimalan
media pembelajaran, kreativitas pembelajaran, serta ketrampilan dalam mengemas
materi pembelajaran sehingga materi yang ada dalam proses pembelajaran menjadi
lebih mudah dipahami oleh peserta didik (Achmad Syaifullah, 2015). Pemerintah
dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 65
Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah menjelaskan
bahwa dalam mengimplementasikan proses pembelajaran di kurikulum 2013 pada
satuan pendidikan harus diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis siswa (Khairunnisa,
2018).
Guru menjadi garda terdepan dalam penyelenggaraan pendidikan di
Indonesia. Guru merupakan salah satu faktor penting dalam penerapan kurikulum
2013 untuk keberhasilan pembelajaran, karena kemampuan guru yang baik akan
mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan. Guru adalah individu yang berhadapan
langsung dengan peserta didik di kelas dalam pembelajaran. guru memiliki peran
penting untuk membuat peserta didik berkualitas baik akademis, keahlian,
kematangan emosional, moral serta spiritual. Tugas dan tanggung jawab guru
adalah guru mampu menjabarkan, merumuskan dan menguasai bahan dan tujuan
pembelajaran yang akan diajarkan kepada peserta didik, serta guru harus memiliki
cara berfikir positif terhadap profesi yang diembannya. Selain itu guru harus kreatif
dan terampil dalam memberikan pengajaran dan memahami karakteritik peserta
didik agar tujuan pendidikan lebih mudah tercapai. Dengan demikian, guru akan
memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta didik agar dapat
mengembangkan potensinya secara optimal (Febrita Ardianingsih, 2017).
Menurut Mulyasa terdapat 19 peran guru dalam pembelajaran kurikulum
2013, diantaranya guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, pelatih,
penasehat, pembaharu (inovator), model dan teladan, pribadi, peneliti, pendorong
kreativitas, pembangkit pandangan, pekerja rutin, pemindah kemah, pembawa
cerita, aktor, emansipator, evaluator, pengawet, dan sebagai kulminator. Peran
tersebut menunjukkan bahwa guru memiliki peran penting dalam membantu
perkembangan dan pertumbuhan siswa, membentuk kepribadian siswa untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang dapat mensejahterakan rakyat, negara dan
bangsa (Hariyatmi dan Achmad Syaifullah, 2016). Sedangkan menurut Sanjaya
terdapat empat peran guru dalam pengembangan kurikulum yaitu sebagai
implementers, adapters, developers, dan researchers (Faridah Alawiyah, 2013).
Kurikulum 2013 membawa perubahan mendasar peran guru dalam pembelajaran.
Secara administratif, pemerintah pusat telah menyiapkan perangkat pelaksanaan
pembelajaran yang tidak perlu lagi disiapkan oleh guru. Namun demikian, guru
dituntut berperan secara aktif sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran
sehingga siswa akan menjadi pusat belajar (Khairunnisa, 2018).

PEMBAHASAN
Pada artikel yang berjudul Peran Guru Biologi dalam Pembelajaran
Kurikulum 2013 akan membahas mengenai tiga hal yaitu Peran Guru Biologi dalam
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Peran Guru Biologi dalam
Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013, dan Peran Guru dalam
Penilaian Proses Pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.
1. Peran Guru Biologi dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
Guru sebagai komponen utama dalam meningkatkan kualitas sumber
daya manusia perlu dibina dan dikembangkan secara berkelanjutan agar dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya secara profesional. Guru yang profesional
harus memiliki kompetensi dalam menyusun program pembelajaran.
Memajukan kompetensi pembelajaran pada dunia pendidikan dapat dilakukan
dengan membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pada hakikatnya
penyusunan RPP bertujuan merancang pengalaman belajar siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran sebagai acuan dalam melaksanakan
pembelajaran sesuai standar yang diharapkan. Guru secara langsung
bertanggung jawab atas keberhasilan proses pembelajaran yang dikembangkan
khususnya di dalam kelas. Oleh karena itu guru diwajibkan menyusun RPP
pada saat mengajar. (Tuni Heriadon, et.al., 2016).
Peranan guru dalam sistem pendidikan ditunjukkan oleh peranannya
sebagai pihak yang mengorganisasi atau mengelola elemen kurikulum, sistem
penyajian bahan pelajaran, sistem administrasi dan sistem evaluasi. Menurut
Wibowo, dari berbagai peranan itu, menyatakan jelas bahwa gurulah pihak
yang paling bertanggung jawab bagi keefektifan kegiatan belajar mengajar di
kelas sebagai konsekuensi pergantian kurikulum yang terjadi. Mulyasa
mengatakan bahwa keberhasilan implementasi kurikulum sangat bergantung
pada kreativitas, kesungguhan dan ketekunan guru untuk membangun motivasi
dan minat belajar peserta didik sesuai harapan. Berdasarkan penjelasan di atas,
hal yang paling strategis adalah penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP).
Berdasarkan beberapa temuan di lapangan, tidak semua RPP yang
disusun oleh guru, telah sesuai dengan standar nasional pendidikan. Bukti di
atas kemudian menimbulkan kekhawatiran, karena adanya indikasi bahwa
tidak menutup kemungkinan seorang guru menggunakan RPP yang memiliki
kekeliruan dalam penyusunannya sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran.
Banyak perangkat pembelajaran, termasuk RPP yang diunggah dan mudah
diakses melalui internet. Mungkin saja perangkat tersebut belum sesuai dengan
pedoman penyusunan perangkat pembelajaran yang tepat. Pada sisi lain,
kebanyakan guru tidak membuat RPP sebelum proses pembelajaran dimulai.
Selain itu dalam merancang RPP, guru mengambil acuan pembuatan RPP dari
RPP semester sebelumnya tanpa melihat apakah karakteristik siswa sesuai
dengan materi yang diajarkan. Hal tersebut mempengaruhi hasil dari proses
pembelajaran di dalam kelas. Sejalan dengan perubahan paradigma
pembelajaran, ada beberapa perubahan format dan istilah dalam RPP (Fitri
Andriani, et.al, 2017).

2. Peran Guru Biologi dalam Pelaksanaan Pembelajaran berdasarkan


Kurikulum 2013
Guru sebagai tenaga pendidik harus memiliki kemampuan atau
kompetensi yang baik dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Kemampuan
yang baik dari guru mampu mendorong peserta didik untuk lebih giat lagi
dalam mempelajari materi yang ada serta mempermudah peserta didik untuk
mempelajari serta mengkomunikasikan materi pembelajaran yang telah
diperolehnya. Kemampuan guru tersebut dapat berupa penguasaan materi yang
baik, penggunaan strategi pembelajaran dan pendekatan yang tepat dalam
setiap pembelajaranya, serta mampu menggunakan sumber belajar dan media
pembelajaran dengan baik (Achmad Syaifullah, 2015).
Model pembelajaran yang ada pada Kurikulum 2013 merupakan model
pembelajaran yang sangat baik digunakan guru dalam mengajar agar siswa
lebih aktif saat kegiatan pembelajaran. Menurut Imas Kurniasih, mengatakan
bahwa untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013, yang menitikberatkan
pada keaktifan peserta didik atau siswa maka beberapa model pembelajaran
yang dipandang sejalan dan cocok dengan prinsip-prinsip pendekatan ilmiah.
Oleh karena itu, sebaiknya guru harus mampu memahami karakteristik model
pembelajaran pada Kurikulum 2013. Sehingga tercipta kegiatan pembelajaran
yang efektif.
Peran guru menjadi satu potensi besar dalam upaya optimalisasi
kegiatan pembelajaran. Pemerintah, satuan pendidikan, serta guru memiliki
peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan terutama pada tatanan
pembelajaran melalui dua hal. Pertama, melakukan peningkatan kompetensi
guru. Kedua, mengoptimalkan peran guru dalam pembelajaran yaitu sebagai
sumber belajar, fasilitastor, pengelola, demonstrator, pembimbing, motivator,
dan evaluator. Karena bagaimanapun idealnya kurikulum, tidak akan bermakna
bila tidak didukung kemampuan guru dalam mengimplemen-tasikannya
(Faridah Alawiyah, 2013).

3. Peran Guru dalam Penilaian Proses Pembelajaran berdasarkan


Kurikulum 2013
Penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian peserta didik
berdasarkan kurikulum 2013 memiliki tiga kompetensi utama, yaitu penilaian
kompetensi sikap yang terdiri dari observasi, penilaian diri, penilaian teman
sejawat, dan jurnal, penilaian kompetensi pengetahuan yang terdiri dari tes
tulis, tes lisan, dan penugasan, serta penilaian kompetensi keterampilan yang
terdiri dari praktek, projek dan portofolio (Achmad Syaifullah, 2015). Pada
kurikulum 2013 menggunakan penilaian otentik. Penilaian otentik dilakukan
untuk mengukur proses pembelajaran dan hasil belajar siswa secara
menyeluruh (Riana Nurmalasari, et.al, 2016).

SIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
perubahan kurikulum merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan
sistem politik, sosial, budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan
bernegara. Kurikulum sendiri merupakan seperangkat dokumen yang berisikan
rambu-rambu atau pedoman dalam menyusun perangkat pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum yang dipakai pada saat ini yaitu
kurikulum 2013 yang merupakan kurikulum berbasis kompetensi dan karakter
secara terpadu yang merupakan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP). Pada kurikulum 2013, guru dituntut berperan secara aktif
sebagai motivator dan fasilitator pembelajaran sehingga siswa akan menjadi pusat
belajar. Sedangkan peran guru Biologi dalam pembelajaran kurikulum 2013
mencakup tiga hal, diantaranya yaitu Peran Guru Biologi dalam Penyusunan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, Peran Guru Biologi dalam Pelaksanaan
Pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013, dan Peran Guru dalam Penilaian
Proses Pembelajaran berdasarkan Kurikulum 2013.

DAFTAR PUSTAKA
Alawiyah, Faridah. 2013. “Peran Guru dalam Kurikulum 2013”. Dalam Jurnal
Aspirasi. Volume 4. Nomor 1.
Andriyani, Fitri. 2017. “Kemampuan Guru Biologi SMA Negeri Se-Kota Palu
dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan
Kurikulum 2013”. Dalam Iurnal e-JIP BIOL. Volume 5. Nomor 1.
Andriyanto, Tri. 2017. “Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013 Studi
Pada TK Mentari Kec. Abung Selatan Kab. Lampung Utara”. Dalam Jurnal
Elementary. Volume 3.
Ardianingsih, Febrita. 2017. “Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013
Pendidikan Khusus Pada Sekolah Luar Biasa di Sidoarjo”. Dalam Jurnal
Pendidikan. Volume 2. Nomor 1.
Hariyatmi dan Achmad Syaifullah, 2016. “Kemampuan Guru Biologi dalam
Penerapan Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten Pekalongan”.
Dalam Jurnal Proceeding Biology Education Conference. Volume 13.
Nomor 1.
Heriadon, Tuni, et.al. “Analisis Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Biologi Kelas
XI IPA Berbasis KTSP dan Korelasinya terhadap Hasil Belajar Siswa di
SMA Negeri 1 Parbuluan T.P 2014/ 2015”. Jurnal Pelita Pendidikan.
Volume 4. Nomor 1.
Khairunnisa. 2018. Analisis Kinerja Guru Mata Pelajaran Biologi dalam
Implementasi Kurikulum 2013 Pada Madrasah Aliyah Negeri Pangkep di
Kabupaten Pangkep. Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. Universitas
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
Nurmalasari, Riana, et.al. 2016. Peran Guru dalam Implementasi Kurikulum 2013.
Http://Ap.Fip.Um.Ac.Id/Wp-Content/Uploads/2016/03/55-Riana-
Nurmalasari-Reta-Dian-Purnama-Wati-Poppy-Puspitasari.Pdf. Diakses
pada tanggal 3 Juni 2019.
Syaifullah, Achmad. 2015. Kemampuan Guru Biologi Kelas XI dalam Penerapan
Kurikulum 2013 di SMA Negeri Se-Kabupaten Pekalongan Semester Genap
Tahun Ajaran 2014/2015. Skripsi. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Anda mungkin juga menyukai