Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PERBEDAAN LARUTAN TERHADAP TEKSTUR DAN DIAMETER

KENTANG

DISUSUN OLEH:

JULIYA IRNANDIA

XII MIPA 5.
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Pengaruh
Perbedaan Larutan Terhadap Osmosis ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dra.
Lia Amalia pada pelajaran Boiologi . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang Osmosis bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Dra. Lia Amalia, selaku guru Biologi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Tasikmlaya, 22 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................ i

DAFTAR ISI ............................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................................... 1


B. Tujuan ................................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................ 3
A. Kajian Teori ......................................................................................... 3

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................. 5


A. Judul Praktikum ................................................................................... 5
B. Waktu dan Tempat .............................................................................. 5
C. Alat dan Bahan.................................................................................... 5
D. Prosedur Kerja .................................................................................... 5

E. Pertanyaan .......................................................................................... 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 7

A. Hasil Pengamatan ............................................................................... 7


B. Jawaban dari Pertanyaan ................................................................... 7
C. Pembahasan....................................................................................... 9
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 12

A. Kesimpulan .......................................................................................... 12

B. Saran ................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13


BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energ dari
lingkungannya dan mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang
merupakan metabolisme dari sel-sel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut
mengembalikan sebagian dari hasil akhir proses itu kepada lingkungannya.

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.
Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga
merupakan alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat
yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membram ialah dua
lapis lipid (lipid blayer) dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak
semua molekul dapat melalui membran sel.

Membran plasma bersifat selektif permeabel (semi permeabel) yang


artinya membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu,
perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua macam, yaitu :
transpor pasif dan transpor aktif. Salah satu contoh dari trasnpor pasif
yaitu Osmosi.

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari


bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Dua faktor penting yang
mempengaruhi osmosis adalah :
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.

Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan


hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis. Tekanan
yang diberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas, sehingga
PA meingkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan. Tekanan
ang diberikan atau sering disebut PT yang disebut juga tekanan turgor. Dari
ketiga potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat dituliskan
rumus sebagai berikut :

PA = PO + PT

Dari rumus tersebut terlihat, apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi
:

PA = PO

Keterangan :

- PA = Potensial air

- PO = Potensial osmotik
- PT = Potensial tekanan

B. TUJUAN
1. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan
hipotonis dan hipertonis.

2. Menjelaskan transpor pasif

3. Menjelaskan pengaruh perbedaan larutan terhadap diameter kentan

4. Mendekskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu


kentang

5. Membuktikan peristiwa osmosis

6. Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada


kentang, yaitu antara larutan air, larutan garam dan larutan gula

8. Menyimpulkan hasil praktikum berdasarkan data yang diperoleh

9. Mempediksi kejadian berdasarkan data yang diperoleh

10. Membuat laporan praktikum dengan jelas

11. Menunjukkan sikap ilmiah dalam pengamatan.


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A. KAJIAN TEORI

Osmosis

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari


bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel
harus dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang
mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan
suatu fenomena alami, tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya per unit luas yang dibutuhkan
untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran permeabel selektif dan
masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan
tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang berarti bahwa
sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat zat
terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi
karena fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke
dalam dan ke luar sel.

Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput
atau membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang
mangandung jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit.
Dalam percobaan ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari
bahan-bahan kimia yang ada pada kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan
dalam mangkuk air tawar akan mempunyai kadar air semula ditambah dengan air
dari mangkuk yang masuk ke dalam irisan melalui membran sel. Air yang masuk
ini membuat irisan-irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar garam dalam tiap
irisan kentang lebih kecil jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada dalam
mangkuk air garam. Irisan-irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi
lembek, karena kehilangan sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-
selnya. Air yang berasal dari dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-
membran sel dan masuk ke dalam mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi
sebagian dan menjadi lembek.

Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis.
Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent”
(biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi
melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini
menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang
mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai
sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran.

jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel


ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa
sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput
selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan
bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi
melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang
konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah
melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih
tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan
hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam
sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat
terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan
hipotonis.

Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut


tanpa melalui membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi
peristiwa tersebut adalah difusi. Perhatikan gambar berikut :

GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing


memiliki membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan
konsentrasi. Konsentrasi garam sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume
pelarutnya lebih kecil dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri.

GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya


membran semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis
dimana yang pindah adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan),
perpindahannya juga dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:


1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel
BAB 3
METODE PENELITIAN

A. JUDUL PRAKTIKUM

“Pengaruh Perbedaan Larutan terhadap Osmosis Kentang”

B. WAKTU DAN TEMPAT

- Tanggal : Minggu, 23 Februari 2020

- Waktu : Pukul 14.30 - 15.30 wib

- Tempat : Jln. Ciharashas, Ke. Sumelap, Kec.


Tamansaria, Kota

Tasikmalaya

C. ALAT DAN BAHAN

- Pisau

- Garam

- Gelas 3 buah

- Mistar

- Air

- Kentang

- Gula pasir

- Tissue

PROSEDUR KERJA

1. Buatlah irisan kentang yang sudah dikupas, bentuk lingkungan


sebanyak 3 buah, dengan ukuran, bentuk, dan berat yang sama.

2. Buatlah larutan gula 190 ml

Buatlah larutan garam 190 ml

3. Siapkan 3 gelas yang sudah diberi label masing-masing lingkungan.

4. Gelas label air suling 190 ml

Gelas larutan gula 190 ml

Gelas larutan garam


5. Maukkan masing-masing kentang ke dalam ke 3 gelas.
Biarkan/diamkan selama 2 jam (120 menit)

6. Setelah 120 menit, angkatlah kentang tersebut satu persatu, lalu


dilap pakai tissue dan timbang kembali.

7. Hasilnya masukkan kedalam tabel berikut :

Kentang Air suling Larutan gula Larutan garam

Awal 5 cm 5 cm 5 cm

Akhir

Selisih

E. PERTANYAAN

1. Bagaimana posisi awal kentang pada saat dimasukkan kedalam


gelas?

2. Bagaimana keadaan kentang sebelum dan sesudah percobaan

3. Buatlah kesimpulan!
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN

Kentang Air Suling Larutan gula Larutan garam

Awal 5 cm 5 cm 5 cm

Akhir 5 cm 4.9 cm 4.8 cm

Selisih (5-5)cm= 0 cm (5 - 4.9) cm = 0.1 (5 – 4.8) cm = 0.2


cm cm

B. JAWABAN DARI PERTANYAAN

1. Bagaimana posisi awal kentang pada saat dimasukkan ke dalam


gelas?

Jawab :

Air suling : miring dan melayang


Larutan gula : miring dan tengglam
Larutan garam : miring dan melayang
2. Bagaimana keadaan kentang sebelum dan sesudah percobaan?

Jawab :
Keadaan Air Suling Larutan gula Larutan garam

Sebelum Keras Keras Keras

Sesudah Lebih keras Agak lembek Lebih lembek

Air Suling Larutan garam


Larutan gula
3. Buatlah kesimpulan!

Jawab :

Osmosis adalah perpindahan air, dari larutan hipotonis ke


larutan hipertonis melalui membaran semipermeabel.

Saat kentang direndam dalam larutan gula dan larutan


garam akan terjadi perpindahan air secara osmosis dari sel-sel
kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi
karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang
hipertonis.

Untuk kentang yang direndam dalam air suling, peristiwa


yang berkebalikan terjadi. Air dari larutan masuk kedalam sel-sel
kentang, karena sel-sel kentang hipertonis dibandingkan air.
Akibatnya ialah isi sel bertambah. Inilah yang menyebabkan
kentang menjadi kera dan beratnya bertambah.

C. PEMBAHASAN

BERDASARKAN TEORI/LITERATUR

Pada membran sel terikat protein yang menembus


maupun yangberada di luar permukaan. Pernyataan ini
berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada
tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai
model mozaik fluid. Dengan melihat struktur seperti yang
disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas
suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki
kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar
masuknya sel.
Transportasi molekul dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu transpor
pasif dan transpor aktif. Transpor pasif adalah proses
perpindahan molekul menuruni gradient konsentrasi secara
spontan tanpa memerlukan energi. Sedangkan transpor aktif
adalah transpor yang memerlukan energi untuk melawan
gradien konsentrasi.

Osmosis merupakan salah satu contoh transpor pasif.


Osmosis adalah proses perpindahan molekul-molekul pelarut
(air) dari konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut
yang lebih rendah melalui membran selektif permeabel.
Membran semipermiabel adalah selaput pemisah yang hanya
bisa ditembus oleh air dan zat tertentu yang larut di dalamnya.
Secara umum, membrane tersebut permiabel terhadap air dan
zat-zat kecil dan tidak bermuatan. Misalnya molekul air dapat
bergerak melewati dinding sel. Pelarut air yang dimaksud
dalam proses osmosis adalah air dalam keadaan bebas yang
tidak terikat dengan jenis molekul yang lain, seperti gula,
protein, atau molekul yang lain.

Oleh karena itu, konsentrasi terlarut dalam suatu larutan


merupakan faktor utama yang menentukan kelangsungan
osmosis. Proses osmosis akan berhenti ketika kedua larutan
mempunyai konsentrasi yang sama atau disebut isotonik.
Suatu sel bisa mengalami kondisi hipertonik ataupun hipotonik
sehingga menghasilkan sel yang krenasi atau plasmolisis
karena adanya osmosis tadi.

Osmosis adalah difusi melalui membran semipermeabel.


Masuknya larutan kedalam sel-sel endodermis merupakan
contoh proses osmosis. Dalam tubuh organisme multiseluler,
air bergerak dari satu sel ke sel lainnya dengan leluasa. Selain
air,molekul-molekul yang berukuran kecil seperti O2 dan CO2
juga mudah melewati membran sel. Molekul-molekul tersebut
akan berdifusi dari daerah dengan konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah.

Struktur dinding sel dan membran sel berbeda. Membran


memungkinkan molekul air melintas lebih cepat daripada
unsur terlarut; dinding sel primer biasanya sangat permeable
terhadap keduanya. Memang membran sel tumbuhan
memungkinkan berlangsungnya osmosis, tapi dinding sel yang
tegar itulah yang menimbulkan tekanan. Sel hewan tidak
mempunyai dinding, sehingga bila timbul tekanan di
dalamnya, sel tersebut sering pecah, seperti yang terjadi saat
sel darah merah dimasukkan dalam air. Prinsip osmosis:
transfer molekul solvent dari lokasi hypotonic (potensi rendah)
solution menuju hypertonic solution, melewati membran. Jika
lokasi hypertonic solution kita beri tekanan tertentu, osmosis
dapat berhenti, atau malah berbalik arah (reversed osmosis).
Besarnya tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan
osmosis disebut sebagai osmotic press.

Osmosis memang merupakan suatu fenomena alami,


tapi dapat dihambat secara buatan dengan meningkatkan
tekanan dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian
dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya unit per luas yang
dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui
membran permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan
konsentrasi yang lebih pekat sebanding dengan tekanan
turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang
berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat
terlarut, dan bukan pada sifat zat terlarut itu sendiri.

Dalam uwiesunshine.blogspot.com (2010) dijelaskan


bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat osmosis
antara lain :

 Konsentrasi air dan zat terlarut yang ada di dalam sel dan
luar sel. Osmosis akan terjadi dari zat yang berkonsentrasi
pelarut tinggi dan konsentrasi zat terlarutnya rendah
menuju zat yang berkonsentrasi pelarut rendah dan
konsentrasi zat terlarutnya tinggi.

 Ketebalan membran. Makin tipis membran, makin cepat


proses difusi
 Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energy
untuk bergerak dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat
pula osmosisnya.

BERDASARKAN PENGAMATAN

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan, kentang mengalami


perubahan. Dari hasil pengamatan dapat kita ketahui bahwa sel – sel
kentang mengalami perubahan ukuran. Ada yang mengalami pertambahan
ukuran maupun pengurangan ukuran sesuai dengan medianya sendiri. Hal
ini terjdi kerena sifat larutan yang hipertonis maupun hipotonis terhadap
kentang.
Pada larutan garam kentang menjadi lembek dan terjadi
pengurangan ukuran. Ini disebabkan karena kentang yang hipotonis
terhadap larutan gula. Sehingga air yang ada pada kentang keluar dari sel
– sel kentang yang menyebabkan kentang menjadi lembek dan mengalami
pengurangan ukuran.

Kentang yang telah dimasukkan ke dalam larutan garam mengalami


penyusutan berat dari berat semula karena air bergerak dari larutan yang
konsentrasinya rendah ke larutan yang konsentrasinya tinggi. Dimana hasil
dari praktik yang telah dilakukan bahwa air garam yang terdapat di dalam
gelas tersebut memiliki kerapatan tinggi, sedangkan kentang memiliki
kerapatan yang rendah. Setelah kentang dimasukkan ke dalam air garam
selama kurang lebih 120 menit, kentang tersebut menjadi lebih ringan serta
warnanyapun lebih kusam. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin
lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.

Ini membuktikan bahwa teori osmosis yaitu perpindahan ion atau


molekul air dari kerapatan rendah ke kerapatan tinggi dengan melewati
suatu membran semi permeabel, terjadi pada kentang yang dimasukan ke
dalam larutan garam.

Pada pengamatan yang kita lakukan, dapat kita ketahui :

 Pada kentang gelas air suling, larutan gula, dan larutan garam. Terjadi
peristiwa osmosis karena larutan pada larutan garam dan larutan garam
konsentrasinya semakin pekat disebabkan oleh pemberian gula dan
garam sehingga terjadi pepindahan molekul pada kentang –kentang
yang berbeda didalamnya gelas air suling, larutan gula, dan larutan
garam. Perpindahan molekul tersebut terjadi karena kerapatan kentang
lebih rendah dari larutan gula ataupun kerapatan molekul larutan gula
lebih tinggi daripada kentang. Osmosis sendiri terjadi karena adanya
kerapatan yang lebih rendah.
 Peristiwa osmosis dapat terjadi pada suatu sel melalui membran sel.
Membran sel bersifat permeabel terhadap zat – zat yang mudah
melewati membran. Peristiwa osmosis terjadi karena perpindahan
molekul ion dari kerapatan tinggi ke kerapatan rendah melalui suatu
membran. Faktor – faktor yang mempengaruhi osmosis pada sel
adalah tekanan tugor sel, konsentrasi sel terlarut dan zat terlarut, pH
larutan,suhu dan ukuran molekul.
BAB 5
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Osmosis merupakan difusi air melintasi membran semipermeabel dari


daerah dimana air lebih banyak ke daerah dengan air yang lebih sedikit .

Tekanan osmosis ditentukan oleh 4 faktor yaitu molaritas atau konsentrasi


zat terlarut, konstanta ionisasi, konstanta gas, dan temperatur absolut
larutan.

Dari data yang didapat, dapat disimpulkan bahwa kentang yang


mengalami penambahan berat terjadi karena larutan bersifat hipotonis
terhadap kentang. Sedangkan jika terjadi pengurangan berat karena
larutan bersifat hipertonis terhadap kentang. Keras lunaknya kentang
bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka
semakin lembek kentangnya, juga semakin banyak pengurangan beratnya.

B. SARAN

Untuk lebih menyempurnakan makalah ini ada baiknya jika para


pembaca memberi masukan dan kritikan perihal kekurangan dan
ketidaksempurnaan makalah ini.

Dengan ini penulis dan pembaca bisa saling berbagi ilmu mengenai
apa yang disampiakan terkhusus pada materi inti pada makalah ini.

Diharapkan juga agar kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan


dengan osmosis dapat diperbanyak lagi,mengingat masih minimnya
informasi mengenai proses osmosis tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://nanayliana.blogspot.com/2012/09/ada-contoh-laporan-praktikum-juga-
lho.html

http://intanael.blogspot.com/2012/09/laporan-praktikum-biologi-osmosis.html

http://novinurhayati141024.blogspot.com/2013/10/laporan-praktikum-biologi-
difusi-dan.html

Moeluzie.Thursday June 21 2012.LaporanPraktikum Osmosis.Bloger.com

Eksakta, Rizal Suhardi.November(2).Difusi Osmosis danPlasmolisis. Bloger.com

Gadget, CutekiWidget.Rabu, 11 April 2012. Praktikum Osmosis. Bloger.com

Falinda, Putri. Senin, 17 September 2012. LaporanPraktikumDifusidan


Osmosis.Bloger.com

Hana.Sabtu, 12 Maret 2011. LaporanPraktikumDifusi. Bloger.com

Made, Anca.Kamis, 18 November 2010. LaporanPercobaan Osmosis. Bloger.com

S.P, Ayu Dkk.2011. PercayaDiriMeraihPrestasi.Nganjuk; PT Temprina Media


Grafika

Anda mungkin juga menyukai