Anda di halaman 1dari 2

1. Bagaimana kewenangan membuat visum et repertum?

Visum et repertum berkedudukan sebagai salah satu alat bukti yang sah dalam proses
pembuktian perkara pidana terhadap kesehatan dan jiwa manusia. Dalam VeR
terdapat uraian hasil pemeriksaan medis yang tertuang dalam bagian pemberitaan,
yang karenanyadapat dianggap sebagai pengganti barang bukti. VeR juga memuat
keterangan atau pendapat dokter mengenai hasil pemeriksaan medis yang tertuang
dalam bagian kesimpulan.

Sebagaimana diketahui bahwa alat-alat pembuktian didalam pidana sudah diatur


dalam pasal 184 ayat 1 Undang-undang Hukum Acara Pidana (UU No. 8 Tahun
1981) yang menyebutkan adanya beberapa alat-alat bukti yang sah, antara lain:
a. Keterangan saksi;
b. Keterangan ahli;
c. Surat;
d. Petunjuk;

2. Bagaimana Kekuatan Visum ?

Bukti visum et repertum ("visum") dikategorikan sebagai alat bukti surat. Hal ini
didasarkan pada ketentuan Pasal 187 KUHAP yang menyatakan:
“Surat sebagaimana tersebut pada Pasal 184 ayat (1) huruf c, dibuat atas sumpah jabatan
atau dikuatkan dengan sumpah, adalah
a. Berita acara dan surat lain dalam bentuk resmi yang dibuat oleh pejabat umum yang
berwenang atau yang dibuat di hadapannya, yang memuat keterangan tentang kejadian atau
keadaan yang didengar, dilihat atau yang dialaminya sendiri, disertai dengan alasan yang
jelas dan tegas tentang keterangannya itu;
b. Surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan perundang-undangan atau surat yang
dibuat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi
tanggungjawabnya dan yang diperuntukkan bagi pembuktian sesuatu keadaan;
c. Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya
mengenai sesuatu hal atau suatu keadaan yagn diminta secara resmi dari padanya;
d. Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat
pembuktian yang lain.”

Dari sini dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa visum merupakan surat yang dibuat oleh
pejabat dan dibuat atas sumpah jabatan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-
undangan. Oleh karena itu, visum masuk dalam kategori alat bukti surat. Dengan
demikian visum memiliki nilai pembuktian di persidangan.

Anda mungkin juga menyukai