Anda di halaman 1dari 12

PUTUSAN SELA

No. PDN-566/Pid.B/VI/2019/PN.SDA

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sidoarjo yang mengadili dan memeriksa


perkara tindak pidana penggelapan secara berlanjut pada tingkat pertama dalam
acara biasa menjatuhkan putusan sela sebagai berikut, dalam perkara:

Nama : Eko Prasetyo, S.T.

Alamat : Dsn. Kemantren Wetan Rt. 08 Rw 01 Kel. Terusan


Kec. Gedeg Kab. Mojokerto (Sesuai KTP) atau Jl.
Semeru Raya No. 34 Kel. Wates Kec. Magersari
Kota Mojokerto.

Tempat/Tanggal Lahir : Probolinggo, 14 November 1976

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Pekerjaan : Swasta

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Terdakwa didampingi oleh Tim Penasehat Hukum Salva Aulia Rahma, S.H.,
M.H., Nascihin, S.H., M.H., Prianto Efendy, S.H., M.H. berdasarkan surat kuasa
tertanggal 2 Mei 2019; Kantor Hukum Rahma’s and Partners, beralamatkan Jl.
Cendrawasi CB. 01 Griya Kembangan Asri, Gresik.

Terdakwa ditahan oleh:

1. Penyidik sejak tanggal: 3 Mei 2019 - 22 Mei 2019


2. Perpanjangan penahanan oleh Penyidik sejak tanggal: 23 Mei 2019 – 24 Juni
2019
3. Penuntut Umum sejak tanggal: 25 Juni 2019 - 15 Juli 2019
4. Hakim Pengadilan Negeri Surabaya: 16 Juli 2019 - sekarang

Pengadilan tersebut---------------------------------------------------------------------------
Setelah membaca:

1. Berkas terdakwa tersebut diatas;


2. Surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan biasa nomor: B-
3204/O.5.30/Epp.2/05/2019
3. Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Surabaya Nomor.
2213/PRIE/T.6.31/epo.1/6/2016 tertanggal 6 juni 2016 tentang penunjukan
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini. (jangan dulu)
4. Penetapan Ketua Majelis Nomor: 123/Pid. B/2019/ PN. SIDOARJO tertanggal
14 Mei 2019 tentang penetapan hari sidang
5. Setelah mendengar pembacaan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan
Nomor Register Perkara PDN-566/Pid.B/VI/2019/PN.SDA. Tertanggal 20
Mei 2019, serta setelah mendengar pembacaan Nota Keberatan atau Eksepsi
dari tim Penasehat Hukum Terdakwa atas Surat Dakwaan Jaksa Penuntut
Umum tertanggal 22 Mei 2019.

Menimbang:
Bahwa sesuai dengan Dakwaan Jaksa Penuntut Umum tertanggal 22 Mei 2019
dengan No.Reg.perkara PDN-566/Pid.B/VI/2019/PN.SDA, Terdakwa didakwa
dengan dakwaan sebagai berikut:
DAKWAAN
Primair :

------------- Bahwa ia terdakwa Eko Prasetyo, S.T. sekitar Bulan September 2018
sampai dengan Bulan Oktober 2018, atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam
tahun 2018, di Jl. Pahlawan Ruko Suncity Blok B No. 01 Sun City Plaza Sidoarjo
Kab. Sidoarjo atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk di
dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Sidoarjo yang berwenang memeriksa dan
mengadili perkara ini, dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau
orang lain secara melawan hukum, dengan memakai nama palsu atau martabat
palsu, dengan tipu muslihat, ataupun rangkaian kebohongan, menggerakkan orang
lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang
maupun menghapuskan piutang, perbuatan tersebut dilakukan secara berturut -
turut yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga merupakan perbuatan
berlanjut, perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut:-------------------------------------------------------

- Bahwa berawal dari terdakwa Eko Prasetyo, ST yang bekerja di PT. Indo
Purnama Investama yang bergerak dibidang property dan jasa yaitu Sun City Biz
dengan jabatan sebagai Project Manager 1. Tugas terdakwa adalah melaksanakan
pembangunan unit sesuai yang terjual.

- Bahwa kemudian saksi Imam Sunardi dihubungi oleh terdakwa menawarkan


pelaksanan pengerjaan proyek pondasi pagar keliling di Hypermart Porong dan
sebagian gudang di Suncity Biz yaitu pekerjaan arsitektur GE-7 dan pekerjaan
arsitektur GA-5.Untuk pengerjaannya terdakwa meminta kepada saksi Imam
Sunardi jika dalam pengerjaannya menggunakan tukang dari terdakwa. Selain itu
terdakwa mengatakan karena pengerjaannya butuh waktu cepat yaitu 1 (satu)
bulan saja sehingga meminta untuk segera ditansfer uang.

- Setelah uang saksi Imam Sunardi ditransfer kepada terdakwa kemudian


terdakwa mengirim beberapa gambar pelaksanaan pengerjaan proyek tersebut.
Akan tetapi sebenarnya terdakwa tidak mengerjakan proyek pengerjaan sesuai
dengan SPK yang ditunjukkan kepada saksi Imam Sunardi. Sedangkan uang yang
telah saksi Imam Sunardi transfer tersebut digunakan oleh terdakwa untuk
kepentingan pribadi terdakwa dan mengerjakan proyek lain tanpa sepengetahuan
saksi Imam Sunardi.

- Selanjutnya setelah kurang lebih 1 (satu) bulan saksi Imam Sunardi menanyakan
tentang pembayaran kepada terdakwa, namun terdakwa mengatakan bahwa
pembayaran dari PT. Indo Purnama Investama belum dicairkan. Saksi Imam
Sunardi kemudian menanyakan kepada pihak PT. Indo Purnama Investama secara
langsung terkait pencairan, dan diberikan penjelasan bahwa proyek tersebut tidak
ada.

- Bahwa akibat perbuatan terdakwa saksi Imam Sunardi mengalami kerugian


materiil kurang lebih sebesar Rp. 280.000.000,- (dua ratus delapan puluh ribu
rupiah) atau setidaknya dalam jumlah tersebut;
-------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam

Pasal 378 KUHP Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP. ---------------------------------------

Subsidair

------------- Bahwa ia terdakwa Eko Prasetyo, S.T. sekitar Bulan September 2018
sampai dengan Bulan Oktober 2018, atau setidaktidaknya pada suatu waktu dalam
tahun 2018, di Jl. Pahlawan Ruko Suncity Blok B No. 01 Sun City Plaza Sidoarjo
Kab. Sidoarjo atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang masih termasuk di
dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Sidoarjo yang berwenang memeriksa
dan mengadili perkara ini, dengan sengaja dan melawan hukum memiliki barang
sesuatu yang seluruhnya atau sebagian adalah kepunyaan orang lain, tetapi yang
ada dalam kekuasaannya bukan karena kejahatan, perbuatan tersebut dilakukan
secara berturut - turut yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga
merupakan perbuatan berlanjut perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan
cara-cara sebagai berikut :------------------------------------------------------
- Bahwa berawal dari terdakwa Eko Prasetyo, ST yang bekerja di PT. Indo
Purnama Investama yang bergerak dibidang property dan jasa yaitu Sun
City Biz dengan jabatan sebagai Project Manager 1. Tugas terdakwa
adalah melaksanakan pembangunan unit sesuai yang terjual.
- Bahwa kemudian saksi Imam Sunardi dihubungi oleh terdakwa
menawarkan pelaksanan pengerjaan proyek pondasi pagar keliling di
Hypermart Porong dan sebagian gudang di Suncity Biz yaitu pekerjaan
arsitektur GE-7 dan pekerjaan arsitektur GA-5. Untuk pengerjaannya
terdakwa meminta kepada saksi Imam Sunardi jika dalam pengerjaannya
menggunakan tukang dari terdakwa. Setelah itu oleh terdakwa saksi Imam
Sunardi diberi Surat perjanjian penyelesaian pekerjaan sebagai berikut :
1) Surat perjanjian penyelesaian pekerjaan strukmr pondasi pagar
keliling tertanggal 24 Mei 2018 kemudian kami dapat surat
perintah kerja Nomor : 0001/SPK-Hypermart/IX.2018 tertanggal
12 September 2018 untuk pekerjaan pondasi pagar keliling
2) Surat perjanjian peyelesaian pekerjaan arsitektur GE-7
tertanggal 26 September 2018 kemudian kami dapat surat perintah
kerja Nomor : 0175/SPK-SBS/IX.2018 tertanggal 26 September
2018 untuk pekerjaan arsitektur GE-7.
3) Surat perjanjian penyelesaian pekerjaan Renovasi arsitektur GA-
5 tertanggal 26 September 2018 kemudian kami dapat surat
perintah kerja Nomor : 0175/SPK-SBS/IX.2018 tertanggal 26
September 2018 untuk pekerjaan arsitektur GA-5.
- Sehingga untuk total keseluruhan dari 3 (tiga) proyek saksi Imam
Sunardi telah mentransfer Rp. 280.000.000,- (dua ratus delapan puluh juta
rupiah).
- Setelah uang saksi Imam Sunardi ditransfer kepada terdakwa kemudian
terdakwa mengirim beberapa gambar pelaksanaan pengerjaan proyek
tersebut. Akan tetapi sebenarnya terdakwa tidak mengerjakan proyek
pengerjaan sesuai dengan SPK yang ditunjukkan kepada saksi Imam
Sunardi. Sedangkan uang yang telah saksi Imam Sunardi transfer tersebut
digunakan oleh terdakwa untuk kepentingan pribadi terdakwa.
Selanjutnya, setelah kurang lebih 1 (satu) bulan saksi Imam Sunardi
menanyakan tentang pembayaran kepada terdakwa, namun terdakwa
mengatakan bahwa pembayaran dari PT. Indo Purnama Investama belum
dicairkan. Saksi Imam Sunardi kemudian menanyakan kepada pihak PT.
Indo Purnama Investama secara langsung terkait pencairan, dan diberikan
penjelasan bahwa proyek tersebut tidak ada. Terdakwa tidak mengerjakan
proyek pengerjaan sesuai dengan SPK yang ditunjukkan kepada saksi
Imam Sunardi. Sedangkan uang yang telah saksi Imam Sunardi transfer
tersebut digunakan oleh terdakwa untuk kepentingan pribadi terdakwa dan
mengerjakan proyek lain tanpa sepengetahuan saksi Imam Sunardi.
- Bahwa akibat perbuatan terdakwa saksi Imam Sunardi mengalami
kerugian materiil kurang lebih sebesar Rp. 280.000.000,- (dua ratus
delapan puluh ribu rupiah) atau setidaknya dalam jumlah tersebut;
-------- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal 372 KUHP Jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP. ----------------------------------------
Menimbang bahwa terhadap surat dakwaan Penuntut Umum tertanggal 9 Mei
2019 yang dibacakan pada tanggal 20 Mei 2019, Salva Aulia Rahma, S.H., M.H.,
Nascihin, S.H., M.H., Prianto Efendy, S.H., M.H. berdasarkan surat kuasa
tertanggal 2 Mei 2019; Kantor Hukum Rahma’s and Partners, beralamatkan Jl.
Cendrawasi CB. 01 Griya Kembangan Asri, Gresik., telah mengajukan Nota
Keberatan (Eksepsi) terhadap surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum No.Reg.
perkara PDN-566/Pid.B/VI/2019/PN.SDA tertanggal 22 Mei 2019, yang pada
pokoknya keberatan-keberatan tersebut sebagai berikut:

Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum tersebut


Terdakwa dan Penasihat Hukum Terdakwa tersebut diatas, telah menyampaikan
keberatan/eksepsi terhadap surat dakwaan Penuntut Umum, yang pada pokoknya :

II. EKSEPSI ATAS DAKWAAN JAKSA/PENUNTUT UMUM.

Majelis Hakim, yang terhormat.


Dan, Penuntut Umum, yang kami hormati.
Sesuai dengan persidangan tanggal 14 Mei 2019 dengan agenda
pembacaan surat dakwaan penuntut umum Nomor : PDN-
566/PID.B/VI/2019/PN.SDA, tertanggal 20 Mei 2019. yang pada pokoknya
terdakwa Farhan Fajri telah didakwa dengan dakwaan :
Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP terdakwa atau
penasihat hukumnya diberikan hak /kesempatan untuk mengajukan
keberatan/eksepsi atas apa yang telah didakwakan jaksa/penuntut umum.
Adapun bunyi ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP tersebut selengkapnya
sebagai berikut : ”Dalam hal terdakwa atau penasihat hukum mengajukan
keberatan bahwa pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya atau
dakwaan tidak dapat diterima atau surat dakwaan harus dibatalkan ....” . Dari
bunyi ketentuan tersebut kiranya dapat difahami, bahwa hal-hal yang dapat
dijadikan alasan bagi terdakwa untuk mengajukan keberatan/eksepsi tersebut
adalah :
1. Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya;
2. Surat dakwaan tidak dapat diterima
3. Surat dakwaan harus dibatalkan.
Bahwa menurut ketentuan pasal 143 ayat 2 huruf b KUHAP, surat
dakwaan harus merupakan suatu uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai
tindak pidana yang didakwakan, dengan menyebutkan waktu dan tempat tindak
pidana itu dilakukan. Kemudian dalam pasal 143 ayat 3 KUHAP ditentukan, surat
dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan, sebagaimana dimaksud dalam ayat 2
huruf b, batal demi hukum. Eksepsi ini pada pokoknya menyatakan :

Surat Dakwaan Tidak Lengkap


1 Tentang Waktu Kejadian atau Tempus Delictie
Bahwa memperhatikan serta mencermati uraian surat dakwaan Kesatu
jaksa/Penuntut Umum tentang waktu kejadian atau tempus delicti, yang pada
pokoknya menyatakan :
“Bahwa ia terdakwa Eko Prasetyo, S.T. sekitar Bulan September 2018
sampai dengan Bulan Oktober 2018, atau setidaktidaknya pada suatu waktu
dalam tahun 2018, di Jl. Pahlawan Ruko Suncity Blok B No. 01 Sun City
Plaza Sidoarjo Kab. Sidoarjo atau setidak-tidaknya pada tempat lain yang
masih termasuk di dalam daerah Hukum Pengadilan Negeri Sidoarjo yang
berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, dengan maksud untuk
menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum, dengan
memakai nama palsu atau martabat palsu, dengan tipu muslihat, ataupun
rangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan
barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi hutang maupun
menghapuskan piutang”. perbuatan tersebut dilakukan secara berturut - turut
yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga merupakan perbuatan
berlanjut, perbuatan terdakwa tersebut dilakukan dengan cara-cara sebagai
berikut;
- Bahwa berawal dari terdakwa Eko Prasetyo, ST yang bekerja di PT. Indo
Purnama Investama yang bergerak dibidang property dan jasa yaitu Sun
City Biz dengan jabatan sebagai Project Manager 1. Tugas terdakwa adalah
melaksanakan pembangunan unit sesuai yang terjual.
- Bahwa kemudian saksi Imam Sunardi dihubungi oleh terdakwa
menawarkan pelaksanan pengerjaan proyek pondasi pagar keliling di
Hypermart Porong dan sebagian gudang di Suncity Biz yaitu pekerjaan
arsitektur GE-7 dan pekerjaan arsitektur GA-5.Untuk pengerjaannya
terdakwa meminta kepada saksi Imam Sunardi jika dalam pengerjaannya
menggunakan tukang dari terdakwa. Selain itu terdakwa mengatakan karena
pengerjaannya butuh waktu cepat yaitu 1 (satu) bulan saja sehingga
meminta untuk segera ditansfer uang.

Bahwa berdasarkan atas uraian tersebut pernyataan yang disampaikan


mengenai waktu kejadian (Tempus Delictie) terjadi kekaburan (obscuur libelli),
dimana dalam uraian surat dakwaan tidak menyatakan secara jelas dan pasti
mengenai waktu Tindak Pidana Penggelapan secara berlanjut yang dilakukan oleh
Eko Prasetyo, S.T. , Surat Dakwaan hanya menjelaskan mengenai waktu
pengerjaan selesai dari yang dilakukanya yaitu frasa “ 1 bulan saja” tersebut.
Maka Berdasarkan hal tersebut Surat Dakwaan tidak memenuhi unsur mengenai
Waktu Kejadian (Tempus Delictie) yang dilakukan oleh Eko Prasetyo, S.T.
sehingga Surat Dakwaan dapat dinyatakan kabur (Obscuur Libelli).

2 Tentang Bagaimana Dilakukan atau Modus Operandi


Bahwa berdasarkan atas keseluruhan isi dalam Surat Dakwaan tidak dijelaskan
mengenai bagaimana kejelasan alur cerita Sdr. Eko Prasetyo, S.T. melakukan
Tindak Pidana yang didakwakan. Surat dakwaan yang demikian dianggap kabur
(obscuur libelli), karena tidak menjelaskan alur cerita secara jelas mengenai
perbuatan pidana yang dilakukan oleh Sdr. Eko Prasetyo.

3 Tentang Perumusan Unsur-Unsur Tindak Pidana


Bahwa Surat dakwaan yang dibuat oleh Jaksa Penuntut Umum tidak cermat
dan tidak terang merumuskan unsur-unsur tindak pidana yang dilakukan. Dalam
hal Jaksa Penuntut Umum tidak merumuskan unsur-unsur pidana surat dakwaan
agar berkaitan erat dengan perbuatan terdakwa, menimbulkan kekaburan, apa,
dimana, dan bagaimana perbuatan itu dilakukan tidak jelas terlihat sebagaimana
yang telah dijelaskan sebelumnya.
Rangkaian perbuatan atau tindakan terdakwa ini haruslah lengkap dan jelas
jika dihubungkan dengan unsur-unsur pasal yang didakwakan Jaksa Penuntut
Umum. Jaksa Penuntut Umum harus membuat semua unsur-unsur pidana menjadi
terang dan jelas dalam surat dakwaan, sehingga perbuatan terdakwa benar-benar
telah sesuai dengan apa yang yang didakwakan oleh penuntut umum.
Ketidakcermatan Penuntut Umum menyebabkan kekaburan (obscuur libelli)
dalam Surat Dakwaan.

Untuk itu sebagaimana yang telah dijelaskan diatas dapat memperjelas


bahwa keberatan yang diajukan oleh terdakwa atau penasehat hukum terdakwa
memang benar bahwa dalam perkara ini mengenai alur perkaranya tidak diuraikan
secara cermat, jelas dan lengkap tindak pidana yang didakwakan. Sehingga surat
dakwaan dinilai masih kabur (obscure libelli). Karena hal tersebut, maka sesuai
dengan ketentuan dalam 143 ayat (3) KUHAP maka Surat Dakwaan yang tidak
memenuhi ketentuan dalam Pasal 143 ayat (2) batal demi hukum.

TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan eksepsi/keberatan penasehat hukum


terdakwa adalah sebagaimana tersebut diatas, yang dalam hal mana bila
diintisarikan eksepsi tersebut adalah sebagai berikut :

I. Penuntut Umum tidak cermat di dalam menentukan pengadilan mana yang


seharusnya mengadili perkara a quo
II. Surat Dakwaan tidak lengkap

Menimbang , bahwa dari ke dua hal pokok / intisari eksepsi yang diajukan oleh
penasehat hukum terdakwa tersebut , yang dalam hal mana Pengadilan
memandang bahwa alasan alasan eksepsi tersebut telah disusun secara relatif .
Menimbang , bahwa dalam pertimbangan eksepsi yang diajukan di persidangan
atas surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum sebagaimana tersebut diatas , Majelis
Hakim harus berpedoman pada ketentuan pasal 156 ayat (1) KUHAP , yang
mensyaratkan bahwa eksepsi dapat diajukan dengan alasan-alasan :

1. Pengadilan tidak berwenang mengadili , hal ini berhubungan dengan


kompetensi absolute maupun relative ; atau
2. Dakwaan tidak dapat diterima ; atau
3. Surat dakwaan harus dibatalkan ; -------------------------------------------------

Menimbang, bahwa terlebih dahulu Pengadilan akan mempertimbangkan tentang


dalil eksepsi Surat Dakwaan tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap (obscuur
libel)

Menimbang, bahwa apabila membaca surat dakwaan penuntut umum secara


seksama dan menyeluruh dapat dipahami bahwa yang dikonstantir oleh Penuntut
Umum sebagai uraian tindak pidana ialah penguraian kronologis terdakwa
berusaha melakukan tindak pidana yang menyebabkan terdapat perbedaan
karakteristik, atau kebiasaan pola Transaksi dari Pengguna Jasa yang
bersangkutan sehingga menghindari pelaporan Transaksi yang bersangkutan yang
wajib dilakukan oleh Terdakwa, sehingga dengan tidak dimasukkan tahapan –
tahapan pendeskripsian tersebut, tidak membuat surat dakwaan dari penuntut
umum menjadi kabur, uraian mana telah memenuhi syarat cermat, jelas dan
lengkap sebagaimana dimaksud dalam pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP.

Menimbang, bahwa dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa dalil


keberatan Penasihat Hukum terdakwa sepanjang mengenai hal tersebut di atas
tidaklah berdasar dan haruslah tidak diterima.

Menimbang, bahwa berdasarkan keberatan yang diajukan oleh penasehat hukum


terdakwa, mengenai kewenangan mengadili yang menyatakan bahwa Pengadilan
Negeri Sidoarjo tidak berwenang untuk mengadili perkara ini dikarenakan
berdasarkan tempat tertangkapnya terdakwa .
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian pertimbangan tersebut diatas maka
Majelis berpendapat bahwa Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa haruslah
ditolak dan pemeriksaan dalam perkara ini haruslah dilanjutkan.

Menimbang, bahwa oleh karena pemeriksaan dalam perkara ini harus dilanjutkan,
maka Penuntut Umum haruslah diperintahkan untuk mengajukan bukti dalam
persidangan, sedangkan tentang pembebanan biaya perkara haruslah ditangguhkan
hingga putusan akhir;

Memperhatikan, pasal 143 dan pasal 156 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana serta ketentuan-ketentuan lain yang berkenaan.

M E N GAD I LI

 Menyatakan Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa yang berpendapat bahwa


Surat Dakwaan Penuntut Umum tidaklah tepat.
 Menyatakan Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa yang berpendapat bahwa
Pengadilan Negeri Sidoarjo tidak berwenang mengadili perkara ini tidak tepat.

 Menyatakan bahwa Pengadilan Negeri Sidoarjo berwenang mengadili perkara


ini.

 Menyatakan Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa tidak diterima;


Menyatakan Dakwaan Penuntut umum adalah sah menurut hukum;

 Menyatakan bahwa pemeriksaan perkara ini harus dilanjutkan;

 Memerintahkan Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi-saksi dan alat


bukti lain ke persidangan.

 Menangguhkan pembebanan biaya perkara hingga Putusan Akhir

Demikian diputuskan dalam Rapat Permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan


Negeri Surabaya pada Tanggal 14 Juni 2019, oleh:
1. HAKIM KETUA : Erly Soelistyarini S.H.,MHum.
2. HAKIM ANGGOTA 1 : Soegiarti, S.H.,M.H.
3. HAKIM ANGGOTA 2 : Vincentius Banar Trisnaryanto, S.H.,M.H.

Putusan tersebut diucapkan dalam persidangan yang terbuka untuk umum pada
Tanggal 17 Juni 2019 oleh Ketua Majelis dengan didampingi para Hakim Anggota
tersebut, dengan dibantu oleh Endang Munarsih, S.H.,M.H. sebagai Panitera
Pengganti, serta dihadiri oleh Tim Jaksa Penuntut Umum dan Terdakwa yang
didampingi oleh Tim Penasihat Hukumnya.

Surabaya, 14 Juni 2019

Anggota Majelis Hakim Ketua Majelis Hakim

Soegiarti, S.H.,M.H. Erly Soelistyarini S.H.,MHum.

Vincentius Banar Trisnaryanto,


S.H.,M.H.

Anda mungkin juga menyukai