Anda di halaman 1dari 12

MODUL KULIAH

REKAYASA GEMPA

Minggu ke 5 :

Respon Struktur SDOF Akibat Beban Umum

Oleh
Resmi Bestari Muin

PRODI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL dan PERENCANAAN
UNIVERSITAS MERCU BUANA
2010
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

X Respon Struktur SDOF Akibat Beban Umum 1


X.1 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
X.2 Respon Beban Impuls . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
X.2.1 1 Unit Beban Impuls . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
X.2.2 Respon Struktur Akibat 1 Unit Beban Impuls . . . . . . . . . . 2
X.3 Integral Duhamel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
X.4 Aplikasi Integral Duhamel pada Struktur SDOF . . . . . . . . . . . . . 5
X.4.1 Beban Konstan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
X.4.2 Beban Segi Empat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
X.4.3 Beban Sembarang pada Struktur Tanpa Redaman . . . . . . . . 7
X.4.4 Beban Sembarang pada Struktur Dengan Redaman . . . . . . . 9

i
BAB X Respon Struktur SDOF Akibat Beban
Umum

X.1 Pendahuluan

Pada kenyataannya beban gempa bukanlah beban harmonik maupun periodik.

Beban getaran tanah akibat gempa bumi sangat fluktuatif dan impulsif.

Beban yang impulsif, mempunyai durasi yang sangat pendek, sehingga penyer-
apan energi yang dapat dilakukan struktur juga kurang sempurna, sehingga pengaruh
redaman struktur juga kurang berarti.

Sehingga pada pembahasan sistim yang yang dikenai beban gempa, umumnya struktur
dianggap tidak mempunyai redaman.

X.2 Respon Beban Impuls

X.2.1 1 Unit Beban Impuls

Gambar X.1. Satu Unit Beban Impuls

Jika suatu beban yang sangat besar bekerja untuk jangka waktu yang sangat pendek
(lihat Gambar X.1,  → 0), maka beban tsb disebut sebagai beban impuls.

1
Jika impuls yang dihasilkan beban tsb 1 unit satuan, maka beban tersebut disebut
sebagai 1 unit beban impuls.

X.2.2 Respon Struktur Akibat 1 Unit Beban Impuls

Gambar X.2. Respon Struktur Akibat 1 Unit Beban Impuls

Setelah 1 unit beban impuls berhenti (t > τ ), struktur akan bergerak bebas, dengan
kecepatan awal akibat pengaruh 1 unit beban impuls tersebut = 1/m, dan tidak ada
perubahan perpindahan dalam selang waktu , artinya y(τ + ) = y(τ ), dalam hal ini
= 0.
Sehingga respon struktur setelah beban tsb bekerja adalah,

1. Untuk struktur tak diredam :

1
h(t − τ ) = sin {ω(t − τ )} (X.1)

2. Untuk struktur yang diredam :

1 −ξω(t−τ )
h(t − τ ) = e [sin (ωd (t − τ ))] (X.2)
mωd

X.3 Integral Duhamel

Salah satu cara untuk menentukan respon struktur akibat beban sembarang adalah
dengan Integral Duhamel. Suatu beban sembarang p(t) yang bekerja pada struk-

tur, dapat dianggap sebagai penjumlahan dari beban-beban impuls pendek yang
tak terhingga jumlahnya (lihat Gambar X.3).

Sehingga respon struktur juga merupakan penjumlahan dari respon dari masing-masing

2
Gambar X.3. Beban Sembarang

beban impuls tersebut. Impuls pada saat t = τ adalah p(τ )dτ .

Gambar X.4. Respon Struktur Akibat Impuls 1 da 2

Sehingga simpangan akibat satu impuls tersebut adalah :


besaran impuls tersebut x respon struktur akibat 1 unit impuls, yaitu

dy(t) = [p(τ )dτ ] h(t − τ ) (X.3)

Total respon struktur pada saat t adalah jumlah dari respon struktur akibat semua
impuls sampai saat t tersebut, yakni
Z t
y(t) = p(τ )h(t − τ )dτ (X.4)
0

Dengan mensubstitusi persamaan (X.1) dan (X.2) ke persamaan (X.4), diperoleh per-
samaan respon struktur akibat beban sembarang sebagai berikut :

3
Gambar X.5. Respon Total

• Untuk struktur tak diredam :

Z t
1
y(t) = p(τ ) sin {ω(t − τ )} dτ (X.5)
mω 0

• Untuk struktur yang diredam :

Z t
1 −ξω(t−τ )
y(t) = e p(τ ) sin (ωd (t − τ )) dτ (X.6)
mωd 0

Persamaan (X.5) dan (X.6) ini dikenal sebagai Integral Duhamel.

Jika ada kecepatan awal dan percepatan awal, maka persamaan Integral Duhamel
menjadi

• Untuk struktur tak diredam :

Z t
ẏ0 1
y(t) = y0 cos (ωt) + sin (ωt) + p(τ ) sin {ω(t − τ )} dτ (X.7)
ω mω 0

• Untuk struktur yang diredam :

 
−ξωt ẏ(0) + y(0)ξω
y(t) = e y(0) cos (ωd t) + sin (ωd t)
ωd
1 −ξω(t−τ ) t
Z
+ e p(τ ) sin (ωd (t − τ )) dτ (X.8)
mωd 0

4
X.4 Aplikasi Integral Duhamel pada Struktur SDOF

X.4.1 Beban Konstan

Gambar X.6. Beban Konstan

Untuk struktur tanpa redaman dan kecepatan serta simpangan awal nol diberi be-
ban konstan P0 , maka dengan menggunakan integral Duhamel, diperoleh simpangan
struktur setiap saat t
Z t
1
y(t) = p(τ ) sin {ω(t − τ )} dτ
mω 0
P0
= |cos {ω(t − τ )}|t0
k

P0
y(t) = (1 − cos ωt) = yst (1 − cos ωt) (X.9)
k

dimana yst = P0 /k

X.4.2 Beban Segi Empat

Beban segi empat disini maksudnya, beban bekerja hanya pada durasi tertetu saja,
yakni sampai t = td .

5
Gambar X.7. Beban Segi Empat

Dengan menggunakan persamaan (X.9), simpangan struktur pada saat t = td , adalah

P0
y(td ) = (1 − cos ωtd ) (X.10)
k

dan kecepatan pada saat t = td , adalah turunan pertama dari persamaan (X.9), kemu-
dian mengganti t dengan td , yakni

P0
ẏ(td ) = ω(sin ωtd ) (X.11)
k

Setelah t = td (t > td ), beban berhenti bekerja, sehingga struktur bergetar bebas


dengan simpangan awal y(td ) dan kecepatan awal ẏ(td ) mulai saat (t − td ), yakni

P0 P0
y(t) = {1 − cos(ωtd )} cos (ωt − td ) + ω(sin ωtd ) cos (ωt − td )
k kω
y(t) = yst [cos (ωt − td ) − cos(ωtd ) cos (ωt − td ) + sin(ωtd ) sin (ωt − td )]

y(t) = yst [cos (ωt − td ) − cos ω (td + t − td )]

y(t) = yst [cos (ωt − td ) − cos (ωt)] , t > td (X.12)

6
Jika FBD (Faktor Beban Dinamis) didefinisikan sebagai

perpindahan setiap saat t y(t)


F BD = =
perpindahan satis yst

Maka FBD pada struktur yang dikenai beban dinamis segi empat adalah

• 0 < t < td
F BD = 1 − cos ωtd

• t > td
F BD = cos (ωt − td ) − cos (ωt)

X.4.3 Beban Sembarang pada Struktur Tanpa Redaman

Fungsi beban dinamik akibat gempa merupakan fungsi sembarang, sehingga penye-
lesaian integral Duhamel untuk kodisi ini harus didekati secara numerik.
Integral Duhamel untuk struktur tanpa redaman,
Z t
1
y(t) = p(τ ) sin {ω(t − τ )} dτ (X.13)
mω 0

Karena secara goneometri

sin {ω(t − τ )} = sin(ωt) cos(ωτ ) − cos(ωt) sin(ωτ ) (X.14)

Maka persamaan integral Duhamel (X.13) dapat ditulis dalam bentuk


 Z t   Z t 
1 1
y(t) = p(τ ) cos(ωτ )dτ sin(ωt) − p(τ ) sin(ωτ )dτ cos(ωt)
mω 0 mω 0

atau
y(t) = D1 (t) sin(ωt) − D2 (t) cos(ωt) (X.15)

dimana
Z t
1
D1 (t) = p(τ ) cos(ωτ )dτ (X.16)
mω 0

7
dan Z t
1
D2 (t) = p(τ ) sin(ωτ )dτ (X.17)
mω 0

Jika fungsi p(τ ) tidak sederhana, sehingga sulit untuk di integrasi atau malah tidak
mungkin untuk diinitegrasi, maka dapat dilakukan pendekatan secara numerik.

Ada beberapa metoda pendekatan untuk mencari integrasi suatu suatu fungsi secara
numerik, antara lain

1. Metoda Trapezoid

2. Metoda Simpson’s
R
Dengan menggunakan metoda Trapezoidal, integrasi suatu fungsi y(x)dx dapat didekati
secara numerik seperti diilustrasikan pada Gambar X.8 berikut. dimana

Gambar X.8. Pendekatan Numerik Metoda Trapezoid

Z xn
y(x)dx ≈ A1 + A2 + ..A(i) + ...An
0

     
y1 + y0 y2 + y1 yi + yi−1
A1 = ∆x A2 = ∆x Ai = ∆x
2 2 2

Persamaan (X.16), dapat ditulis juga dalam bentuk


Z t
1
D1 (t) = P1 (τ )dτ dimana P1 (τ ) = p(τ ) cos(ωτ ) (X.18)
mω 0

8
∆τ
Dengan membagi waktu sampai t menjadi n
, dimana diskritisasi waktu diberi label i
= 0,1,2, ....n, maka nilai D1 sampai diskrit waktu ke i adalah
 
P1 (τ )i + P1 (τ )i−1 ∆τ
D1(i) = D1(i−1) + (X.19)
2 mω

Dengan cara yang sama, untuk persamaan (X.17) :


Z t
1
D2 (t) = P2 (τ )dτ dimana P2 (τ ) = p(τ ) sin(ωτ ) (X.20)
mω 0

nilai D2 sampai diskrit waktu ke i adalah


 
P2 (τ )i + P2 (τ )i−1 ∆τ
D2(i) = D2(i−1) + (X.21)
2 mω

Akhirnya dapat dihitung simpangan struktur sampai dengan waktu ke i

y(ti ) = D1(i) sin(ωti ) − D2(i) cos(ωti ) (X.22)

X.4.4 Beban Sembarang pada Struktur Dengan Redaman

Untuk struktur yang diredam


Z t
1
y(t) = e−ξω(t−τ ) p(τ ) sin (ωd (t − τ )) dτ
mωd 0
e−ξωt t ξωτ
Z
y(t) = e p(τ ) sin (ωd (t − τ )) dτ (X.23)
mωd 0

Seperti pada struktur tanpa redaman pada pembahasan sebelumnya, pers. (X.23) juga
dapat ditulis dalam bentuk

e−ξωt t ξω(τ )
 Z 
y(t) = e p(τ ) cos(ωd τ )dτ sin(ωd t) −
mωd 0
 −ξωt Z t 
e ξω(τ )
e p(τ ) sin(ωd τ )dτ cos(ωd t)
mωd 0
(X.24)

y(t) = D1 (t) sin(ωd t) − D2 (t) cos(ωd t) (X.25)

9
dimana

e−ξωt t ξω(τ )
Z
D1 (t) = e p(τ ) cos(ωd τ )dτ
mωd 0
e−ξωt t ξω(τ )
Z
dan D2 (t) = e p(τ ) sin(ωd τ )dτ (X.26)
mωd 0

10

Anda mungkin juga menyukai