Anda di halaman 1dari 15

TUGAS ANALISIS PUTUSAN PIDANA UMUM TINGKAT

PERTAMA
(Putusan Nomor: 521/Pid.B/2019/PN. Kdi)
MATA KULIAH HUKUM PIDANA
Untuk memenuhi penilaian tugas hukum pidana
DOSEN:

- PROF. DR. AGUS SURONO, S.H., M.H


- SITI FARHANI, S.H., M.H

Disusun Oleh:

Nugroho Priambudi Mukhram (0701519059/HE19B)

UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA


JAKARTA, 2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
PENDAHULUAN
i. RINGKASAN PERKARA NO. 521/Pid.B/2019/PN. Kdi
ii. PIHAK-PIHAK
- TERDAKWA
- PENASEHAT HUKUM
- JAKSA PENUNTUT UMUM
- HAKIM KETUA
- HAKIM ANGGOTA
- PANITERA
iii. DAKWAAN
iv. RINGKASAN PROSES PERSIDANGAN
v. ANALISIS PERKARA IINDIVIDU (IFRAC)
- ISSUE
- FACT
- RULES
- ANALYSIS
vi. KESIMPULAN
vii. LAMPIRAN PUTUSAN
PENUTUP
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Analisis Putusan Pidana Umum Tingkat Pertama ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Ibu Siti Farhani, S.H., M.H pada mata kuliah Hukum Pidana. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang menganalisis
putusan pidana umum tingkat pertama bagi para pembaca dan juga bagi
penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Farhani, S.H., M.H yang
telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekun
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 16 Desember 2019

Nugroho Priambudi Mukhram


PENDAHULUAN
i. Ringkasan Perkara

Berawal ketika Korban WA ODE KAMARINI Als RINI bersama


dengan saksi GEBBY berboncengan hendak pulang kerumah
dimana saat itu Korban menyimpan 1 buah Handphone miliknya
yaitu HP merk OPPO F3 warna Rose Gold dilaci penyimpanan
barang dibagian depan sepeda motor yang dikendarainya, melintasi
Jl. Taman Surapati tepatnya diseputaran Pasar Lawata yang dalam
keadaan sunyi. Disaat yang bersamaan, Terdakwa 1 VIRGIAN
PRATAMA Als RIAN dan Terdakwa 2 IRFAN Als IPANG yang
mengendarai sepeda motor Honda Beat berpas-pasan dengan
Korban dan melihat dilaci depan motor korban tersimpan HP
miliknya, sehingga Para Terdakwa perlahan mengikuti motor korban
dari belakang, kemudian perlahan-lahan merapatkan motornya di
motor korban lalu dengan seketika Terdakwa 2 IRFAN Als IPANG
langsung menarik HP milik Korban tersebut yang menyebabkan
motor korban kehilangan keseimbangan dan nyaris terjatuh, lalu
Korban berteriak minta pertolongan sambil berupaya mengejar para
Terdakwa akan tetapi tidak terkejar, sementara Para Terdakwa
terus melarikan diri dan menuju ke Mandonga. Selanjutnya, HP
milik Korban tersebut dijual seharga Rp.500.000,- dan uangnya
dibagi rata dan dipergunakan untuk kepentingan pribadi para
Terdakwa. Atas kejadian tersebut, korban mengalami kerugian
negara Rp.3.600.000,- atau setidak-tidaknya sejumlah itu
ii. Pihak-Pihak
- Terdakwa
1. Virgian Pratama Alias Rian
2. Irfan alias Ipang Bin Andi Basda Dg. Romo
- Penasehat Hukum
(-) Tanpa didampingi Penasihat Hukum
- Jaksa Penuntut Umum
1. Muhammad Jufri Tabah,SH
- Hakim Ketua
1. Glenn. J.L. De Fretes, S.H.,M.H
- Hakim Anggota
1. I Ketut Pancaria, S.H
2. Kelik Trimargo, S.H.,M.H
- Panitera
1. Satinah

iii. Dakwaan

1. Menyatakan Terdakwa VIRGIAN PRATAMA Als RIAN dan


IRFAN Als IPANG BIN ANDI BASDA DG ROMO telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Pencurian dengan kekerasan”, sebagaimana tercantum dalam
Dakwaan Pertama kami Pasal 365 Ayat (1) Ke-1, Ke-2 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa VIRGIAN
PRATAMA Als RIAN dan IRFAN Als IPANG BIN ANDI BASDA
DG. ROMO dengan penjara selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam)
Bulan dikurangi masa penahanan yang telah dijalankan oleh
para terdakwa dengan perintah agar para Terdakwa tersebut
tetap ditahan
3. Menetapkan barang bukti berupa 1 buah HP merek OPPO F3
warna emas rose dengan nomor IMEI 1:865250030670611,
nomor IMEI 2: 865250030670603, Dikembalikan kepada korban
Wa Ode Kamarini
4. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar
Rp.2.000,- (Dua Ribu Rupiah)

iv. Ringkasan Proses Persidangan

Terdakwa yang tanpa didampingi oleh penasihat hukum dan


menghadap sendiri Pengadilan Negeri tersebut;
Setelah membaca Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Kendari
Nomor 521/Pid.B/2019/PN Kdi tanggal 4 November 2019 tentang
penunjukan Majelis Hakim;
Penetapan Majelis Hakim Nomor 521/Pid.B/2019/PN Kdi tanggal 4
November 2019 tentang penetapan hari siding; Berkas perkara dan
surat-surat lain yang bersangkutan;
Setelah mendengar keterangan Saksi-saksi, dan Para Terdakwa
serta memperhatikan bukti surat dan barang bukti yang diajukan di
persidangan; Setelah mendengar pembacaan tuntutan pidana yang
diajukan oleh Penuntut Umum yang pada pokoknya sebagai berikut:

1. Menyatakan Terdakwa VIRGIAN PRATAMA Als RIAN dan


IRFAN Als IPANG BIN ANDI BASDA DG ROMO telah terbukti
secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana
“Pencurian dengan kekerasan”, sebagaimana tercantum dalam
Dakwaan Pertama kami Pasal 365 Ayat (1) Ke-1, Ke-2 KUHP.
2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa VIRGIAN
PRATAMA Als RIAN dan IRFAN Als IPANG BIN ANDI BASDA
DG. ROMO dengan penjara selama 1 (satu) Tahun dan 6 (enam)
Bulan dikurangi masa penahanan yang telah dijalankan oleh
para terdakwa dengan perintah agar para Terdakwa tersebut
tetap ditahan
3. Menetapkan barang bukti berupa 1 buah HP merek OPPO F3
warna emas rose dengan nomor IMEI 1:865250030670611,
nomor IMEI 2: 865250030670603, Dikembalikan kepada
korban Wa Ode Kamarini
4. Membebani Terdakwa untuk membayar biaya perkara
sebesar Rp.2.000,- (Dua Ribu Rupiah)

v. Analisis Perkara Individu (IFRAC)


- Issue
Pencurian disertai dengan tindakan kekerasan oleh
Virgian Pratama alias Rian dan Irfan alias Ipang bin
Andi Basda DG. Romo
- Fact
1. Kejadian terjadi pada hari selasa, 07 April 2019 sekitar
pukul 23.00 wita bertempat di Jalan Taman Surapati
Kel. Mandonga, Kec. Mandonga, Kota Kendari
2. Terdakwa menjual HP korban seharga Rp.500.000,-
dan dibagi rata untuk kepentingan pribadi
3. Korban mengalami kerugian sebesar Rp.3.600.000,-
atau setidak-tidaknya sejumlah itu
- Rules
bahwa Para Terdakwa telah didakwa oleh Penuntut Umum
dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal
365 Ayat (2) Ke-1, Ke-2 KUHPidana
- Analysis
Virgian Pratama alias Rian dan Irfan alias Ipang bin Andi
Basda DG. Romo, para tersangka yang dikenakan pasal
365 ayat (1) ke-1, ke-2, Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana (KUHP) tentang pasal pencurian dengan
kekerasan sebagai pemberatan dari pasal pencurian biasa
yang berisikan “(1) Diancam dengan pidana penjara
paling lama sembilan tahun pencurian yang didahului,
disertai atau diikuti dengan kekerasan atau ancaman
kekerasan, terhadap orang dengan maksud untuk
mempersiapkan atau mempermudah pencurian, atau
dalam hal tertangkap tangan, untuk memungkinkan
melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau untuk
tetap menguasai barang yang dicuri.

(2) Diancam dengan pidana penjara paling lama dua


belas tahun:

1. jika perbuatan dilakukan pada waktu malam dalam


sebuah rumah atau pekarangan tertutup yang ada
rumahnya, di jalan umum, atau dalam kereta api
atau trem yang sedang berjalan

dengan dakwaan tunggal sebagaimana diatur dalam Pasal


365 Ayat (2) Ke-1, Ke-2 KUHPidana, yang unsur-unsurnya
adalah sebagai berikut :

1. Barang siapa

- Menimbang, bahwa selama persidangan baik berdasarkan


keterangan dari saksi-saksi maupun keterangan para
Terdakwa sendiri yang membenarkan keterangan saksi-saksi
tersebut, serta para Terdakwa telah pula membenarkan
identitas berdasarkan surat dakwaan penuntut umum, dan
dimana selama persidangan Para Terdakwa membenarkan
identitasnya sebagaimana dalam dakwaan Penuntut Umum
sehingga tidak terdapat kekeliruan orang (Error in Persona)
sebagai subyek tindak pidana yang diperiksa dalam perkara
ini;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa I Virgian Pratama
als Rian serta Terdakwa II Irfan als Ipang Bin Andi Basda Dg.
Romo adalah benar subyek tindak pidana yang dimaksud
dalam surat dakwaan, maka unsur “setiap orang” telah
terpenuhi;
2. Mengambil suatu barang yang seluruhnya atau
sebagian kepunyaan orang lain

Menimbang, bahwa mengambil adalah memindahkan


suatu barang dari satu tempat ke tempat lain dan menurut
Soesilo perbuatan mengambil tersebut mengandung
maksud untuk menguasai barang yang diambil, sedangkan
pengertian barang adalah segala sesuatu barang berwujud
maupun yang tidak berwujud dan mempunyai nilai secara
ekonomis;
Menimbang, bahwa unsur ini bersifat alternatif yang terdiri
dari frasa sesuatu barang yang seluruhnya atau
sebagian milik orang lain sehingga cukup salah satu
frasa tersebut entah sebagian atau seluruhnya apabila
salah satu telah terpenuhi maka unsur ini dianggap telah
terpenuhi. sehingga akibat perbuatan tersebut
yang dilakukan Para Terdakwa barang berupa HP merek
Oppo F3 warna Rose Gold tersebut berpindah tempat dan
berpindah pula penguasaan dari saksi korban ke para
Terdakwa, maka dengan demikian Majelis berpendapat
terhadap unsur “Mengambil sesuatu barang yang
seluruhnya milik orang lain,” telah terpenuhi oleh
perbuatan Para Terdakwa

3. Dengan maksud untuk dimiliki secara melawan


hukum

Menimbang, bahwa dalam hal ini Terdakwa I dan II telah


melakukan suatu perbuatan yang bertentangan dengan
hukum yang berlaku dan melanggar hak Saksi Korban atas
nama Wa Ode Kamarini, yakni dengan mengambil barang
milik saksi Korban Wa Ode Kamarini tanpa seizin
pemiliknya dengan tujuan untuk memilikinya;
4. Yang didahului, disertai, atau diikuti dengan
kekerasan atau ancaman kekerasan, terhadap
orang dengan maksud untuk mempersiapkan atau
mempermudah pencurian, atau dalam hal
tertangkap tangan untuk memungkinkan melarikan
diri sendiri atau peserta lainnya atau untuk tetap
menguasai barang yang dicuri

Menimbang, bahwa menurut Soesilo melakukan


kekerasan artinya mempergunakan tenaga atau
kekuatan jasmani secara tidak sah misalnya memukul
dengan tangan, atau segala senjata, menyepak,
menendang, dan sebagainya (vide R. Soesilo, Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) serta
Komentar-Komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal,
hlm. 98);
Menimbang, bahwa selain itu yang dimaksud dengan
kekerasan menurut pasal 89 KUHP adalah “setiap
perbuatan yang mempergunakan tenaga atau
kekuatan phisik yang tidak ringan”. Menurut doktrin
yang dimaksud dengan kekerasaan adalah setiap
perbuatan yang terdiri atas digunakannya kekuatan
badan yang tidak ringan atau agak berat (Satochid
Kertanegara, Hukum Pidana Bagian Pertama, Balai
Lektur Mahasiswa, hal : 92);
Menimbang, bahwa perbuatan yang demikian tersebut
menurut majelis adalah merupakan perbuatan
kekerasan dengan menggunakan kekuatan/tenaga
jasmani yang besar, dimana akibat kekuatan Terdakwa
II disertai dengan tindakan Terdakwa I yang langsung
melajukan motor dengan kencang sehingga terjadi
hentakan dan berakibat HP milik saksi korban hilang.
Menimbang, bahwa majelis hakim menilai saat HP
dalam kantung motor agar dapat dikuasai dengan cepat
haruslah dilakukan proses pengambilan HP secara
cepat dan akurat disertai dengan tenaga yang keras
yang dibuktikan dengan oleng dan hampir jatuhnya
kendaraan motor milik saksi korban Wa Ode Kamarini,
karena tanpa tindakan tersebut HP tidak akan
berpindah tangan, serta tanpa tenaga yang kuat maka
dipastikan HP akan jatuh karena mengingat motor Para
Terdakwa dan saksi korban saat itu sedang melaju,
maka mustahil bila dilakukan tanpa tenaga yang keras

5. Di waktu malam dalam sebuah rumah atau


pekarangan tertutup yang ada di rumahnya, di jalan
umum, atau dalam kereta api atau trem yang
sedang berjalan

Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan “di waktu


malam” sebagaimana diatur dalam Pasal 98 KUHP
adalah pada waktu matahari terbenam sampai matahari
terbit;
Menimbang, bahwa selanjutnya dalam
mempertimbangkan unsur ini akan dikemukakan
kembali fakta hukum yang terungkap di persidangan,
yakni persesuaian keterangan saksi korban Wa Ode
Kamarini dengan dengan saksi Dwi Santoso serta
bersesuaian pula dengan keterangan Para Terdakwa,
bahwa pencurian atau perampasan HP milik saksi
korban dilakukan pada hari Selasa tanggal 07 April
2019 sekitar pukul 23.00 wita bertempat di Jalan
Taman Surapati Kel. Mandonga, Kec. Mandonga Kota
Kendari. bahwa berdasarkan uraian di atas karena
perbuatan Para Terdakwa dilakukan pada pukul 23.00
WITA yang merupakan notoir feiten bahwa waktu
23.00 WITA tersebut adalah waktu malam hari,
sehingga majelis hakim meyakini bahwa tempus delicti
dalam perkara ini adalah pada malam hari dan
merupakan hal yang diketahui umum (notoir feiten)
pula bahwa Jalan Taman Surapati Kel. Mandonga, Kec.
Mandonga Kota Kendari, adalah jalan umum dan area
terbuka dan area publik
6. Dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan
bersekutu;

Menimbang, bahwa unsur “dilakukan oleh dua orang


atau lebih bersamasama) ini memiliki kemiripan dengan
penyertaan (deelneming) sebagaimana diatur dalam
Pasal 55 KUHP, namun perbedaannya adalah terkait
dengan pembagian peran dan tanggung jawab dalam
suatu penyertaan yang dibagi menjadi orang yang
melakukan, orang yang menyuruh melakukan, orang
yang turut melakukan, dan orang yang membujuk untuk
melakukan perbuatan;
Menimbang bahwa dalam unsur ini tidak dipersyaratkan
adanya pembagian peran dan tanggung melainkan
mensyaratkan adanya suatu kesepahaman dan
kesadaran dari orang yang melakukan mengenai
kerjasama, jadi seseorang tetap dapat dikatakan telah
melakukan suatu perbuatan bersama-sama walaupun
tidak memenuhi seluruh unsur tindak pidana yang
didakwakan dalam tindakan pelaksanaannya apabila
mereka telah menyadari bahwa rangkaian perbuatan
yang mereka lakukan merupakan sebuah bentuk
kerjasama dalam melakukan suatu perbuatan pidana;
Menimbang, bahwa dihubungkan dengan keterangan
saksi korban Wa Ode Kamarini bahwa yang melakukan
penjambretan adalah dua orang mengendarai motor,
yang telah bersesuaian pula dengan keterangan Para
Terdakwa bahwa para Terdakwa secara bersama-sama
melakukan penjambretan tersebut;
vi. Kesimpulan

Terkait dengan adanya tindakan pencurian dengan kekerasan yang


dilakukan oleh Virgian Pratama alias Rian dan Irfan alias Ipang bin
Andi Basda DG. Romo, maka mereka Pasal 365 Ayat (1) Ke-1 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan dijerat paling lama
9 (sembilan) tahun penjara dan pasal 365 ayat (2) ke-2 Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dengan dijerat paling lama
12 (dua belas) tahun penjara
vii. Lampiran Putusan
Penutup

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam


penyusunan makalah ini tetapi kenyataannya masih banyak
kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan yang penulis miliki. Oleh
karena itu kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca sangat penulis harapkan untuk perbaikan ke
depannya.

Anda mungkin juga menyukai