Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan adalah dengan adanya sistem pendokumentasian yang
baik. Sistem pendokumentasian yang dilaksanakan dapat memberikan
manfaat antara lain sebagai sarana komunikasi antar tenaga kesehatan,
sarana untuk dapat mengikuti perkembangan dan evaluasi pasien, dapat
dijadikan data peneliti dan pendidikan, mempunyai nilai hukum dan
merupakan dokumen yang sah. Dalam kebidanan banyak hal yang penting
yang harus didokumentasikan yaitu segala asuhan atau tindakan yang
diberikan oleh bidan baik pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi dan
keluarga berencana.

Secara umum, dokumentasi merupakan suatu catatan otentik atau


dokumenasli yang dapat dijadikan bukti dalam persoalan hukum.
Sedangkan dokumentasi kebidanan merupakan bukti pencatatan dan
pelaporan berdasarkan komunikasi tertulis yang akurat dan lengkap yang
dimliki oleh bidan dalam melakukan asuhan kebidanan dan berguna untuk
kepentingan klien, tim kesehatan serta kalangan bidan sendiri.
Dokumentasi kebidana sangat penting bagi bidan dalam memberikan asuhan
kebidanan. Hal ini karena asuhan kebidanan yang diberikan kepada klien
membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang dapat digunakan sebagai
acuan untuk menuntut tanggung jawab dan tanggung gugat dari berbagai
permasalahan yang mungkin dialami oleh klien berkaitan oleh pelayanan
yang diberikan.
Selain sebagai sitem pencatatan dan pelaporan, pendokumentasi
kebidanan juga digunakan sebagai informasi tentang status kesehatan
pasien pada semua kegiatan asuhan kebidana yang dilakukan oleh bidan.
Disamping itu, dokumentasi berperan sebagai pengumpul, penyimpan,dan
desiminasi informasi guna mempertahankan sejumlah fakta yang penting
secara terus menerus pada suatu waktu terhadap sejumlah kejadian.
Dengan kata lain, sebagai suatu keterangan, baik tertulis maupun terekam,
mengenai identitas, anamnesis, penentuan fisik laboratorium, segala
diagnosis pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien,
serta pengobatan rawat inap dan rawat jalan maupun pelayanan gawat
darurat.
Standar asuhan kebidanan merupakan acuan dalam proses pengambilan keputusan
dan tindakan yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan
ruang lingkup dan praktiknyaberdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Mulai
dari pengkajian, perumusan diagnosa dan atau masalah kebidanan,
perencanaan implementasi, evaluasi dan pencatatan asuhan kebidanan.

Peranan bidan dalam memberikan asuhan masa nifas adalah


memberikan asuhan yang konsisten, ramah dan memberikan dukungan
pada setiap ibu dalamm proses penyembuhannya dari stres fisik akibat
persalinan dan meningkatkan pkepercayaan diri ibu dalam merawat
bayinya. Dalam proses penyesuaian ini, dituntut kontribusi bidan dalam
melaksanakan kompetensi, keterampilan, dan sensitifitas dalam kebutuhan
dan harapan setiap ibu dan keluarga . bidan harus dapat merencanakan
asuhan yang akan diberikan pada ibu sesuai dengan kebutuhan ibu
tersebut.

Pada priode ini dituntut untuk dapat memberikan asuhan kebidanan


terhadap perubahan fisik dan psikologis ibu, dimana asuhan fisik lebih
mudah diberikan karena dapat dilihat dan dinilai secara langsung, dan
apabila terjadi ketidaknormalan bidan langsung bisa mendeteksi dan
memberikan intervensi. Sedangkan memberikan asuhan terhadap emosi
dan psikologi ibu membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang lebih dari
bidan. Untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan kerjasama yang
baik antara bidan dan keluarga.
Asuhan kebidanana merupakan suatu penerapan fungsi dan kegiataj yang menjadi
tanggung jawa dalam memberikan pelayanan kebidanan pada pasien yang
mempunyai kebutuhan atau masalah dalam bidang kesehatan , ibu pada
masa hamil, nifas, dan bayi baru lahir serta keluarga berencana (Depkes.
RI, 1999)

Menejemen kebidanan adalah pendekatan yang digunakan oleh


bidan dalam menerapkan metode pemecahan masalah secara sisematis ,
mulai dari pengkajian, analissi data, diagnosa kebidanan, perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi.

Proses manajemen merupakan proses pemecahan masalah yang


memperkenalkan sebuah metode atau pemikiran dan tindakan dengan
urutan yang logis sehingga pelayanan komperehensif dan aman dapat
tercapai. Selain itu metode ini memberikan pengertian untuk menyatukan
pengetahuan dan penilaian yaang terpisah-pisah menjadi satu kesatuan
yang berarti.

Asuhan ibu masa nifas adalah asuhan yang diberikan pada ibu
segera setelah kelahiran sampai 6 minggu. Tujuan dari asuhan masa nifas
adalah untuk memberikan asuhn yang adekuat dan terstandar pada ibu
segera setelah melahirkan denngan memperhatikan riwayat selama
kehamilan, dalam persalinan dan keadaan segera setelah melahirkan.
Adapun hasil yang diharapkan adalah terlaksananya asuhan segera atau
rutin pada ibu post partum termasuk melakukan pengkajian, membuat
diagnosa, mengidentifikasi masalah dan kebutuhan ibu, mengidentifikasi
diagnosa dan masalah potensial, tindakan segera serta merencanakan
asuhan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendokumentasian pada varney ibu nifas 6 hari?

C. Tujuan.
1. Mengetahui pendokumentasian varney pada ibu nifas 6 hari?
BAB II
PEMBAHASAN

ASUHAN KEBIDANAN IBU NIFAS PADA NY.A UMUR 28 TAHUN


P2AOAH2 DENGAN 6 HARI POSTPARTUM DI BPS MICHAY,A.MD
Keb. BANTUL YOGYAKARTA

NO. Regester : 1212


Masuk BPS tanggal, jam : 12 Desember 2012
Dirawat di : BPS Michay, A.Md.Keb

I. PENGKAJIAN DATA,
Tanggal: 12-12-2012 , Pukul : 12.00, Oleh:Bidan Michay
A. BIODATA
ISTRI​ ​SUAMI​
Nama : Ny.A Tn. Y
Umur : 28 tahun 32 tahun
Agama : Katolik Katolik
Suku / bangsa : Jawa/Indonesia Jawa/Indonesia
Pendidikan : SMA S1 Hukum
Alamat : Bantul, Yogyakarta Bantul ,Yogyakarta
B. DATA SUBJEKTIF
1. Alasan datang/dirawat : Melakukan kunjungan ulang 6 hari setelah
melahirkan
2. Keluhan utama : Ibu mengatakan puting susunya lecet dan sakit
pada saat menyusui
3. Riwayat Menstruasi
Menarche :14 tahun Siklus : 28 hari
Lama : 5 hari Teratur : Teratur
Sifat darah : cair Keluhan : Tidak ada
Bau : khas darah Banyaknya :4 kali ganti pembalut/hari
4. Riwayat perkawin
Status perkawinan : Sah Menikah ke :1
Lama menikah : 5 tahun Usia menikah pertama kali: 23 tahun
5. Riwayat Obstetrik : P2 A0 Ah2

Hari Persalinan Nifas


ke Tgl Umur Jenis penol kompli JK Bb lakt kompli
keham persali ong kasi bbl asi kasi
ilan nan
1 14- 38 Norma Bidan Tidak Laki-la 35 + Tidak
11- mingg l ada ki 00 ada
20 u gr
08
sekar 6-1 38 Norma Bidan Tidak peremp 32 + Tidak
ang 2-2 mingg l ada uan 00 ada
01 u gr
2

6. Riwayat Kontrasepsi
N Jenis Pasang/ mulai Lepas/ berhenti
o kontrasep tangga oleh tempa keluha tangga oleh tempa Alasa
si
l t n l t n
1 Implant 26-12- Bida Bps Tidak 14-12- Bida Bps Ingin
2008 n ada 2012 n hamil

7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari


a. Nutrisi
Makan​ ​Minum
Frekuensi : 3x sehari Frekuensi : 8x sehari
Jenis : Nasi, Sayur, Lauk Jenis : Air putih
Porsi : 1 Piring Porsi : 1 Gelas
Pantangan : Tidak ada Pantangan : Tidak ada
Keluhan : Tidak Ada Keluhan : Tidak ada
b. Eliminasi
BAB​ ​BAK
Frekuensi : 1 x sehari Frekuensi : 5 x sehari
Warna : Kuning Warna : Kuning
Konsistensi : Lembek Konsistensi : Cair
Keluhan :Tidak ada Keluhan : Tidak ada
c. Istirahat
Tidur siang​ ​Tidur Malam
Lama :1 jam Lama : 7 jam
Keluhan : Tidak ada Keluhan : Tidak ada
d. Aktifitas
Ibu mengatakan aktivitas sehari-hari merawat bayi, senam nifas, memasak
e. Mobilisasi
Ibu mengatakan sudah bisa berjalan sendiri ke kamar mandi, ke dapur ke halaman
rumah.
8. Riwayat Kesehatan
a. Penyakit yang pernah / sedang diderita (menular, menurun, menahun):
Ibu mengatakan tidak sedang / tidak pernah menderita penyakit menular seperti
TBC, Hepatitis B, dan HIV/AIDS
Ibu mengatakan tidak sedang / tidak pernah menderita penyakit menurun seperti
diabetes, dan kanker.
Ibu mengatakan tidak sedang/ tidak pernag menderita penyakit menahun seperti
jantung, paru-paru, asma, dan hipertensi
b. Penyakit yang pernah / sedang diderita keluarga:
Ibu mengatakan baik keluarga ibu atau keluarga suami tidak pernah/ tidak sedang
menderita penyakit menular seperti TBC, Hepatitis B, dan
HIV/AIDS
Ibu mengatakan baik keluarga ibu atau keluarga suami tidak pernah/tidak sedang
menerita penyakit menurun seperti diabetes, hipertensi dan kanker
Ibu mengatakan baik keluarga ibu atau keluarga suami tidak pernah/ tidak sedang
menderita penyakit menahun seperti jantung, paru-paru, asma dan
hipertensi
c. Riwayat Operasi
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat operasi
d. Riwayat alergi Obat
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai riwayat alergi obat
9. Kebiasaan yang menganggu kesehatan ( merokok, minum, minuman
beralkohol)
Ibu mengatakan tidak pernah mempunyai kebiasaan yang mengganggu kesehatan
seperti merokok, minum minuman beralkohol dan obat-obatan)
10. Data psikososial, spiritual dan ekonomi (penerimaan ibu/suami/keluarga
terhadap kelahiran, dukungan kjeluarga, hubungan dengan
suami/keluarga/tetangga, perawatan bayi, kegiatan ibadah, kegiatan sosial,
keadaan ekonomi keluarga :
Ibu suami dan keluarga sangat senang dan menerima kelahiran bayinya
Ibu mengatakan keluarga sangat mendukung dalam perawatan bayi
Ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan tetangga baik
Ibu mengatakan sudah mendapatkan informasi tentang perawatan bayi dan
mampu merawat bayinya sendiri
Ibu mengatakan tetap melaksanakan ibadah
Ibu mengatakan setelah melahirkan belum mengikuti kegiatan sosial seperti arisan
dan PKK Ibu mengatakan ekonomi keluarga mencukupi untuk kebutuhan
sehari-hari
C. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : Baik Kesadaran: Composmentis
Status emosional : Baik
Tanda vital :
Tekanan darah : 120/80 mmHg Nadi : 88 x / menit
Pernafasan : 20 x / menit Suhu : 36,5 oC
BB : 55 Kg TB : 162 cm
2. Pemeriksaan Fisik :
● Kepala : Mesocephal, tidak ada nyeri tekan ,tidak ada
benjolan/masa , kulit kepala bersih, tidak berketombe, rambut hitam, lurus
,panjang.
● Wajah : Oval, tidak ada bekas luka, tidak ada oedema tidak
ada cloasma gravidarum, kulit putih.
● Mata : Simetris, tidak ada sekret, konjungtiva merah muda,
sklera tidak ikterik,
● Hidung : Simetris, tidak ada polip, tidak ada sekret, tidak ada
tanda infeksi
● Mulut : Rongga mulut bersih, tidak ada karang gigi, tidak
ada karies, gusi tidak bengkak dan tidak berdarah, lidah tidak stomatitis,
tidak ada tanda-tanda infeksi pada tenggorokan, tidak ada pembengkakan
kelenjar tonsil, bibir lembab, tidak sariawan.
● Telinga : Simetris, ada lubang telinga, dinding liang telinga
warna merah muda, pendengaran baik.
● Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada
pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran kelenjar parotis, tidak
ada pembesaran vena jugularis.
● Dada : tidak ada suara whezzing, tidak ada retraksi dinding
dada, bentuk dada simetris
● Payudara : terdapat dua puting susu, ada hiperpigmentasi
aerola mamae, puting susu menonjol, kolustrum sudah keluar
● Abdomen : tidak ada luka bekas operasi, tidak ada striae
gravidarum, tidak ada linea nigra dan linea alba.
● Ekstremitas
Atas : simetris, gerakan aktif, kuku tidak pucat, tidak ada
odema
Bawah : Simetris, tidak ada odema, tidak pucat, tidak ada varises,
dan gerakan aktif, reflek patela (+)
Genetalia :Vulva besrih, tidak ada radang,tidak ada perdarahan, tidak
ada varises, tidak ada pembesaran kelenjar bartholini.
Jahitan dalam : dijahit dengan catgut secara subcutis, tidak ada
perdarahan. Tidak ada tanda infeksi. Tidak ada jahitan yang terlepas
Jahitan luar : tidak ada
Lochea : sanguinolenta, berwarna putih bercampur merah
Anus : tidak ada haemorroid
3. Pemeriksaan Penunjang Tgl : ………Pukul : ………….. WIB
Tidak dilakukan
4. Data Penunjang
Riwayat persalinan
Tanggal : 6-12-2012 Jam : 18.00 WIB
Masa gestasi : 38 minggu
Komplikasi : Tidak ada
Plasenta : lengkap / tidak
a. Lahir : spontan / tidak
b. Berat : 500 gram
c. Tali pusat : panjang 50 cm Insersio : Sentralis
d. Kelainan : Tidak ada
Perineum
a. Robekan di : mukosa vagina, komisura posterior, kulit perinium sampai
ke otot perinium
b. Jahitan dalam : dengan catgut secara subcutis
c. Jahitan luar : tidak ada
Lama Persalinan​ ​Perdarahan
Kala I : jam menit ………….. cc
Kala II : jam 10 menit 30 cc
Kala III : jam 10 menit 50 cc
Kala IV : 2 jam menit 100 cc
Total : 2 jam 20 menit 180 cc
Tindakan lain : Tidak ada
Nilai APGAR : 1’ : 7 5’ : 8 10’ : 9

II. INTEPRETASI DATA


A. Diagnose kebidanan
Ibu Ny.A Umur 28 tahun P2AoAh2 dengan 6 hari postpartum normal.

● Data Subjektif:
Ibu mengatakan berusia 28 tahun
Ibu mengatakan pernah melahirkan 2 kali dan tidak pernah mengalami keguguran
Ibu megatakan mempunyai 2 orang anak.
Ibu mengatakan melahirkan 6 hari yang lalu
● Data Objektif:
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital : Tekanan darah :120/80 mmHg
Nadi :88 x / menit
Pernafasan :20 x / menit Suhu : 36,5 oC
TFU : 3 jari di bawah pusat
Lochea :sanguinolenta
Ada robekan perinium derajat II
B. Masalah
Puting susu lecet dan sakit pada saat menyusui

Data dasar subjektif : Ibu mengatakan puting susunya lecet dan sakit pada
saat menyusui
Data dasar objektif : Pada payudara terlihat puting susu lecet

III. IDENTIFIKASI DAN ANTISIPASI DIAGNOSA POTENSIAL


Tidak ada

IV. TINDAKAN SEGERA


A. Mandiri Tidak ada
B. Kolaborasi Tidak ada
C. Merujuk Tidak ada

V. PERENCANAAN Tanggal : 12-12-2012 Pukul: 12.20 WIB


Oleh: Bidan Michay
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan
2. Beritahu ibu bahwa keluhan yang dialami merupakan hal yang fisiologis
3. Beritahu ibu untuk tetap menyusui bayinya
4. Berikan konseling pada ibu mengenai seluruh asuhan pada bayi, tali pusat,
menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari
5. Berikan konseling tentang Gizi ibu nifas
6. Ajarkan ibu teknik menyusui yang benar
7. Ajarkan ibu untuk senam nifas
8. Beritahu ibu untuk kunjungan ulang

VI. PELAKSANAAN Tanggal : 12-12-2012 Pukul: 12.25 WIB


Oleh: Bidan Michay
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan normal meliputi :
KU : Baik
Tanda- Tanda Vital
TD : 120/80 mmHg Nadi : 88x/menit
R : 20x/menit Suhu : 36,50C
2. Memberitahu ibu bahwa keluhan yang dialami merupakan hal yang fisiologis
karena puting susu yang lecet disebabkan teknik menyusui ibu yang kurang
benar.
3. Memberitahu Ibu untuk tetap menyusui bayinya agar tidak terjadi
pembengkakan pada payudara dan bayi tetap mendapatkan nutrisi
4. Memberikan konseling kepada Ibu mengenai seluruh asuhan pada bayi,
tali pusat, menjaga bayi tetap hangat, dan merawat bayi sehari-hari seperti:
a. Tali pusat tetap dijaga kebersihannya. Biarkan tali pusat dalam kedaan
terbuka atau tidak perlu diisi kasa, alkohol atau apapun. Ikat popok
dibawah tali pusat, untuk menghindari tali pusat terkena kotoran bayi.
b. Jaga kehangatan bayi dengan cara, jangan membiarkan bayi bersentuhan
langsung dengan benda dingin, misalnya lantai, atau tangan yang dingin.
Jangan letakkan bayi dekat jendela, atau kipas angin. Segera keringkan
bayi setelah mandi atau saat bayi basah, untuk mengurangi penguapan, dan
jaga lingkungan sekitar bayi tetap hangat.
c. Perawatan bayi sehari-hari seperti: hanya berikan ASI saja kepada bayi
sampai usia 6 bulan. Segera ganti popok bayi setelah BAK atau BAB.
Keringkan bayi segera setelah mandi. Jangan menggunakan bedak pada
badan bayi untuk mencegah iritasi.
5. Memberikan konseling tentang gizi Ibu nifas meliputi ,
a. Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
b. Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan
vitamin yang cukup.
c. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap
kali menyusui)
d. Tablet zat besi harus diminum untuk menambahkan zat gizi setidaknya
selama 40 hari pasca postpartum
e. Minum kapsul vit A (200.000) agar bisa memberikan vitamin A kepada
bayinya melalui ASI.
6. Mengajarkan Ibu teknik menyusui yang benar seperti ,
a. Cuci tangan sebelum menyusui,
b. Posisikan kepala bayi di siku ibu, lengan menyangga punggung dan telapak
tangan menyangga bokong.
c. Kepala dan tubuh bayi lurus, tubuh bayi menghadap kedada ibu sehingga
mulut bayi tepat berada di depan puting susu ibu.
d. Perut bayi menempel pada perut ibu.
e. Pencet payudara sampai keluar beberapa tetes lalu oleskan ke puting dan
sekitarnya (aerola mamae), memegang payudara dengan ibu jari di atas
dan empat jari menyangga bagian bawah payudara lalu tempelkan puting
susu pada pipi maupun bibir bayi setelah mulut bayi membuka masukan
puting susu dan sebagian besar areola mamae masuk kedalam mulut bayi.
f. Lalu menyendawakan bayi agar tidak muntah dengan cara meletakkan
bayi di pundak ibu lalu punggung bayi ditepuk halus sampai bersendawa
atau meletakkan bayi di pangkuan ibu secara tengkurap lalu punggung
bayi ditepuk halus sampai bersendawa.
7. Mengajarkan Ibu untuk senam nifas hari ke 6 – 10 yaitu
a. Hari ke-6: posisi tidur terlentang , kaki lurus dan kedua tangan disamping
badan. Kemudian lutut ditekuk kearah perut 90 derajat secara bergantian
kaki kiri dan kanan , jangan menghentakan ketika menurunkan kaki
lakukan perlahan tetapi bertenaga dan ulangi sebanyak 8 kali.
b. Hari ke-7: Tidur terlentang kaki lurus kedua tangan di samping badan.
Angkat kedua kaki secara bersamaan dalam keadaan lurus sambil
mengkontraksikan perut. Turunkan kaki perlahan. Atur pernafasan.
Lakukan sesuai kemampuan, tidak usah memaksakan. Ulangi sebanyak 8
x.
c. Hari ke-8: Posisi menungging, nafas melalui pernafasan perut, kerutkan
anus dan tahan 5-10 detik. Saat anus dikerutkan ambil nafas kemudian
keluarkan nafas pelan-pelan sambil mengendurkan anus, ulangi sebanyak
8 kali.
d. Hari ke-9: posisi berbaring kaki lurus kedua tangan di samping badan,
angkat kedua kaki dalam keadaan lurus sampai 90o, turunkan kembali
pelan-pelan, jangan menghentak ketika menurunkan kaki, atur nafas saat
menggangkat dan menurunkan kaki, ulangi sebanyak 8 kali
e. Hari ke-10: tidur terlentang, kaki lurus kedua telapak tangan diletakkan di
belakang kepala. Bangun sampai posisi duduk. Perlahan-lahan posisi tidur
kembali (sit up) ulangi sebanyak 8 kali.
8. Memberitahu Ibu untuk kunjungan ulang yang ketiga yaitu 2 minggu
setelah persalinan

VII. EVALUASI​ Tanggal: 12-12-2012 Pukul :13.00 WIB Oleh: Bidan Michay
1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaannya normal
2. Ibu sudah mengerti bahwa keluhan yang dialaminya merupakan hal yang
fisiologis
3. Ibu tetap mau menyusui bayinya
4. Mm
5. Ibu telah mengetahui dan mengerti tentang gizi Ibu nifas dibuktikan dengan
ibu mampu mengulang kembali penjelasan Bidan
6. Ibu telah mengerti tentang teknik menyusui yang benar dibuktikan dengan
ibu melakukan apa yang dikatakan bidan
7. Ibu telah melakukan senam nifas hari ke 6 post partum
8. Ibu mau melakukan kunjungan ulang yang ke tiga

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Manajemen kebidanan adalah proses berpikir bidan dalam
melakukan praktiknya sedangkan dokumentasi adalah sistem pencatatan
yang digunakan agar asuhan yang dilakukan dapat dicatat dengan benar,
sederhana dan logis. Dokumentasi kebidanan dilakukan dengan sistematis
melalui analisis varney. Subjektif adalah informasi atau data yang
diperoleh dari perkataan klien/keluarga. Objektif adalah data yang
diperoleh dari apa yang dilihat dan diperiksa oleh bidan. Analisa adalah
kesimpulan yang dibuat berdasarkan interpretasi data data yang benar
sedangkan penatalaksanaan adalah asuhan sesuai dengan hasil analisa
dimana setiap poinnya harus disertai dengan evaluasi.

B. Saran.

Penulis sangat mengraharapkan kritik dan saran yang membangun


dari para pembaca, mengingatkan penulisan makalah ini masih terdapat
kekurangan disana-sini.

DAFTAR ISI

http://luvianaayu.blogspot.com/2013/08/asuhan-kebidanan-pada-ibu-nifas-6-hari.h
tml
http://mynewsapphire.blogspot.com/2015/01/makalah-dokumentasi-kebidanan.ht
ml

Anda mungkin juga menyukai