Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh hampir semua


wanita. Jika sel telur bertemu dengan sperma maka akan terjadi pembuahan
sehingga dapat menyebabkan kehamilan. Pada kehamilan biasanya terjadi
perubahan pada seluruh tubuh, terutama oleh pengaruh hormon-hormon
somatotropin, estrogen dan progesteron (Renowati dan Sri, 2018).
Hormon Human Chorionic Gonadotropin (HCG) adalah hormon yang ada
dalam darah dan dikeluarkan oleh sel plasenta/embrio/bakal janin, sebagai
hasil pembuahan sel telur oleh sperma. Karena kehadirannya yang spesifik
sebagai hasil pembuahan itulah, maka HCG dapat dijadikan penanda
kehamilan. Namun biasanya dibutuhkan 3-4 minggu sejak hari pertama
menstruasi terakhir (biasanya dokter menyebutnya HPHT : Hari Pertama Haid
Terakhir) agar jumlah HCG dapat dideteksi oleh uji kehamilan. Ini adalah
waktu yang dianjurkan (Renowati dan Sri, 2018).
Kira-kira 10 hari setelah sel telur dibuahi sperma di tuba fallopii, sel telur
akan bergerak menuju rahim dan melekat pada dindingnya, sejak itulah
plasenta mulai berkembang dan memproduksi HCG yang dapat di temukan di
dalam darah dan air seni. Deteksi HCG hari pertama terlambat haid (hari ke 6
pelekatan janin). Produksi HCG akan meningkat hingga sekitar hari ke 70 dan
akan menurun selama sisa kehamilan, hormon ini merupakan indikator yang
dideteksi oleh alat tes kehamilan melalui air seni, jika alat tes kehamilan
mendeteksi adanya kadar hormon hcg dalam urin maka alat tes kehamilan akan
mengindikasikan sebagai terjadinya kehamilan atau hasil tes positif. Fungsi
HCG salah satunya untuk menjaga rahim agar sesuai dengan kehamilan dgn
merangsang produksi progesteron. Progesteron menyiapkan rahim untuk
kehamilan. Peningkatan hormon HCG biasanya ditandai dengan mual dan
pusing yang sering dialami oleh para ibu hamil. Kadar HCG yang lebih tinggi
pada ibu hamil biasanya terjadi pada hamil kembar atau hamil anggur (mola).
Wanita tidak hamil tumor pada organ reproduksi HCG terlalu rendah hamil
diluar rahim abortus spontan (Agnes, Estuningsih dan Heni, 2013).

Alat uji kehamilan untuk dipakai di rumah (home pregnancy test, HPT)
yang biasa dikenal dengan test pack merupakan alat praktis yang cukup akurat
untuk mendeteksi kehamilan pada tahap awal yang menggunakan urine. Urine
yang digunakan yaitu air seni pertama setelah bangun pagi, karena konsentrasi
hormon HCG pada saat itu tinggi dalam urine (Renowati dan Sri, 2018).
1.2 Dasar Teori

A. Pengertian Human Chorionic Gonadotropin (HCG)

HCG adalah hormon yang mendukung perkembangan telur dalam ovarium


dan merangsang telur dalam pelepasan telur dalam ovulasi. Hormon HCG
tersusun atas glikoprotein yang dihasilkan oleh protoblash dan bakal plasenta
(Renowati dan Sri, 2018).
Kadar HCG yang lebih tinggi pada ibu hamil biasa ditemui pada kehamilan
kembar dan kasus hamil anggur (mola). Sementara pada perempuan yang tidak
hamil dan juga laki-laki, kadar HCG di atas normal bisa mengindikasikan
adanya tumor pada alat reproduksi. Tak hanya itu, kadar HCG yang terlalu
rendah pada ibu hamil pun patut diwaspadai, karena dapat berarti kehamilan
terjadi di luar rahim (ektopik) atau kematian janin yang biasa disebut aborsi
spontan. Kadar HCG meningkat dalam urin segera setelah implantasi ovum
yang sudah dibuahi. HCG disekresiken 7 hari setelah ovulasi (Agnes,
Estuningsih dan Heni, 2013).
HCG disentesa pada retikulum endoplasma kasar, glikosilasi
disempurnakan apparatus golgi. Bila terdapat HCG dalam urin, HCG terikat
pada antibodi dan dengan demikian akan mencegah aglutinasi partikel latexs
yang dilapisi HCG yang diperlihatkan oleh antibodi tersebut (Pearce, 2009).
 Pembentukan HCG (Human Chorionik Gonadotrofin)
Pembentukan HCG maksimal pada 60-90 hari, kemudian turun ke kadar
rendah yang menetap selama kehamilan. Kadar HCG yang terus menerus
rendah berkaitan dengan gangguan perkembangan plasenta atau kehamilan.
Kadar HCG memiliki struktur yang sangat mirip dengan yang bekerja pada
reseptor LH sehingga usia korpus luteum memanjang.
 Tempat memproduksi HCG
HCG mula-mula di produksi oleh sel lapisan luar blastokista. sel ini
berdiferensiasi menjadi sel trofoblash, sinsitiotrofoblash, yang berkembang
dari trofoblash, terus menghasilkan HCG disekresikan dapat dideteksi
disekresi vagina sebelum inflantasi. Biasanya HCG dapat dideteksi didarah
ibu 8-10minggu. Di urin saat ini dapat di ukur dalam dua minggu setelah
pembuahan.
B. Tujuan Pemeriksaan Human Chorionic Gonadotropin (HCG)

 Memantau kemajuan kehamilan.


 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu
 Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi.
 Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat.

C. Faktor- faktor hormonal dalam kehamilan

a. Humon Chorionic Gonadotrofin (HCG)


- Intinya fungsi dari hormon ini adalah untuk mempertahankan korpus
luteum dan mencegah menstruasi.
- HCG merupakan glikoprotein dengan berat molekul 39.000 dan
memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan LH yang disekresi oleh
kelenjer hipofisis.
- HCG juga menyebabkan sekresi hormon seks, progesterone, dan
estrogen dalam jumlah besar oleh corpus luteum untuk beberapa bulan
kedepan.
- HCG juga mempengaruhi testis janin dengan merangsang sel-sel
interstisial leyding untuk menghasilkan testosterone dalam jumlah
sedikit (Renowati dan Sri Suharlina, 2018).
b. Sekresi estrogen oleh plasenta
Kadar estrogen yang tinggi selama kehamilan menyebabkan pembesaran
uterus, pembesaran payudara dan pertumbuhan duktus payudara, serta
pembesaran genitalia eksterna wanita.
c. Sekresi progesterone oleh plasenta
- Human chorionic somatomammotropin (HCS) (Renowati dan Sri
Suharlina, 2018).
D. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kehamilan
1. Faktor fisik yang dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu.
Tujuan dari pemeriksaan kehamilan atau Ante Natal Care (ANC):
 Memantau kemajuan kehamilan.
 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu
 Mengenali secara dini adanya ketidak normalan atau komplikasi.
 Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat.
2. Faktor psikologis terdiri dari :
 Stress
 Dukungan keluarga
3. Faktor lingkungan sosial, budaya dan ekonomi

E. Hormon yang berperan penting dalam kehamilan

Hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam
jumlah kecil dan dibawa kejaringan tubuh lainnya. Hormon berpengaruh
untuk merangsang dan menggiatkan kerja organ-organ tubuh.
Jenis-jenis hormon :
 Progestron: berfungsi membngun lapisan di dinding rahim untuk
menyangga
 Estrogen
Hormon ini membuat putting payudara membesar dan merangsang
pertumbuhan kelejar susu,estrogen juga membantu memperkuat
dinding rahim untuk mengatasi kontraksi pada saat persalinan.
 HCG
Hanya ada di dalam darah dan urine wanita hamil yang
berfungsi dalam mempertahankan jaringan berwarna kuning dalam
indung telur yang terbentuk ketika indung telur yang baru saja
melepaskan( corpus uteum ), yang membuat esterogen ,progesterone
dan plasenta terbentuk sepenuhnya.
 Human plasenta lactogen ( HPL )
HPL adalah hormon yang di produksi plasenta dan merupakan
hormon yang merangsang pertumbuhan .
 Prolaktin
Prolaktin di hasilkan oleh kelenjar pituitary bertanggung jawab
peningkatan HCG yang memproduksi ASI dalam payudara.
 Oksitosin
Terlibat dalam proses reproduksi pada pria dan wanita,serta
merangsang a saat kehamilan dan persalinan ,dan juga berperan
penting pada terjadinya efek pengalihan susu pada saat ibu menyusui
bayinya.
 Relaksin
Muncul pada awal kehamilan dan bertanggung jawab membantu mengatasi
aktivitas rahim dan melembutkan leher rahim dalam rangka persiapan proses
persalinan (Agnes, Estuningsih dan Heni, 2013).

DAPUS
Agnes, Sri Harti., Estuningsih dan Heni Nurkusumawati. 2013. Pemeriksaan HCG
(Human Chorionic Gonadotropin) untuk Deteksi Kehamilan Dini Secara
Immunokromatografi. Jurnal KesMaDaSka. Vol 1 (1):1-4
Pearce, Evelyn. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama
Renowati dan Sri Suharlina. 2018. Uji Kesesuaian Pemeriksaan Kehamilan Metode
Strip Test dengan Metode Aglutinasi. Prosiding Seminar Kesehatan
Perintis. Vol 1 (1):1-5

Anda mungkin juga menyukai