Nama :
Anggota :
1
Daftar isi :
Skenario 1...................................................................................................................................3
Kata Sulit :..................................................................................................................................4
Pertanyaan :................................................................................................................................4
Jawaban :....................................................................................................................................4
Hipotesis :...................................................................................................................................5
Sasaran belajar...........................................................................................................................6
LO.1 MM Pencemaran Lingkungan.........................................................................................7
LI.1.1 MM Definisi Pencemaran Lingkungan......................................................................7
LI.1.2 MM Klasifikasi Pencemaran Lingkungan................................................................7
LI.1.3 MM Penanggulanganan Pencemaran Lingkungan..................................................7
LI.1.4 MM Dampak Pencemaran Lingkungan....................................................................8
LI.1.5 MM Etiologi Pencemaran Lingkungan.....................................................................8
LO.2 MM Logam Berat...........................................................................................................10
LI.2.1 MM Definisi Logam Berat........................................................................................10
LI.2.2 MM Karakterisasi.....................................................................................................10
LO.3 MM Mekanisme Paparan Logam Berat Terhadap Tubuh..........................................12
LO.4 MM Klinik Sanitasi........................................................................................................14
LI 4.1MM Definisi................................................................................................................14
LI 4.2 MM Penerapan..........................................................................................................14
LI.4.3 Tujuan........................................................................................................................14
LO.5 Pandangan islam tentang Kebersihan lingkungan dan perilaku hidup konsumtif. 14
Daftar pustaka :........................................................................................................................18
2
Skenario 1
Logam Berat di Sungai Citarum Merusak Susunan Saraf
Interaksi manusia dengan lingkungannya terjadi dalam rangka manusia memenuhi
kebutuhan
hidupnya. Pertumbuhan penduduk dunia yang cepat, pola hidup manusia yang
konsumtif merupakan akar penyebab dari terjadinya masalah pencemaran lingkungan
dewasa ini. Meskipun demikian ada juga pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh
banjir dan aktivitas alam, misalnya tsunami, gunung berapi,dan gas alam
beracun.Pencemaran lingkungan baik di air, udara, dan tanah sudah sampai tahap serius
dan berdampak luas
pada lingkungan dan kesehatan manusia. Sebagai contoh pencemaran di sungai
Citarum.Greenpeace Asia Tenggara dan Wahana Lingkungan Hidup Indonesia
(WALHI) Jawa Barat pada November 2012 melaporkan bahwa benar logam berat
seperti cadmium (Cd), tembaga (Cu), dan timbal (Pb) menjadi kontaminan utama yang
mempengaruhi kualitas air Sungai Citarum. Menkes RI Nila Moeloek pada 9 April 2018
mengatakan bahwa logam berat yang terkandung di air sungai Citarum dapat merusak
susunan saraf. Penanggulangan pencemaran lingkungan merupakan sebuah upaya
terpadu dan kolaboratif yang membutuhkan dukungan kuat berkelanjutan dari seluruh
pihak terkait, terutama pada tingkat daerah termasuk bidang kesehatan. Program Klinik
Sanitasi di Puskesmas merupakan upaya bidang kesehatan dalam penyelesaian masalah
di daerah risiko tinggi pencemaran lingkungan.
3
Kata Sulit :
1.Saraf : struktur seperti kabel,yang berfungsi mengantarkan impuls
2.Timbal : unsur kimia dengan nomor atom 82
3.Logam Berat : logam yang terdapat sampah kota dan limbah industri
4.Sanitasi : usaha untuk membina dan menciptakan suatu keadaan yang baik di bidang
kesehatan.
5.Interaksi : berhubungan
6.cadnium : unsur logam berat dengan nomer atom 48
7.kontamin : substansi yang membuat sesuatu tidak bersih
8.konsumtif : memakai produk yang tidak menghasilkan
9.klinik sanitasi : sarana pelayanan kesehatan.
10.pencemaran : proses perubahan yang tidak dikehendaki
Pertanyaan :
1. Pola hidup manusia yang seperti apakah yang menyebabkan pencemaran
lingkungan?
2. Mengapa logam berat dapat merusak sistem saraf?
3. Mengapa program klinik sanitasi dipilih sebagai upaya penyelesaian masalah
pencemaran?
4. Apa hubungan pertumbuhan penduduk dengan pola hidup yang konsumtif ?
5. Kontamin yang seperti apa yang menyebabkan pencemaran?
6. Bagaimana penetapan sanitasi yang mudah diterapkan?
7. Gejala apa saja yang timbul pada tubuh manusia apabila terpapar logam berat?
8. Apakah umur mempengaruhi kerentanan dalam terkena pencemaran
lingkungan ?
9. Bagaimana mekansime degradasi didalam tubuh
Jawaban :
1. Pola hidup yang apatis
2. Karena logam berat terakumulasi pada sistem saraf (neurotoksik)
3. Preventif , sanksi dan monitoring
4. Peningkatan penduduk : peningkatan konsumtif : peningkatan limbah
5. Yang melebihi batas normal akan bersifat toksik
6. Penyediaan air bersih,penggunaan tas belanja dibanding plastik
7. Pusing,mual,muntah
8. Semakin tua : kekebalan tubuh semakin menurun
9. Disederhanakan dengan metabolisme
4
Hipotesis :
Peningkatan penduduk dengan pola hidup konsumtif dapat menyebabkan
peningkatan limbah,sehingga terjadi pencemaran lingkungan yang menyebabkan resiko
paparan logam berat meingkat.
5
Sasaran belajar
LO.1 MM Pencemaran Lingkungan
LI.1.1 MM Definisi
LI.1.2 MM Klasifikasi
LI.1.3 MM Penanggulanganan
LI.1.4 MM Dampak
LI.1.5 MM Etiologi
6
LO.1 MM Pencemaran Lingkungan
LI.1.1 MM Definisi Pencemaran Lingkungan
Berdasarkan Undang-undang Lingkungan Hidup No. 32 Tahun2009, pencemaran
lingkungan adalah masuk atau dimasukkannya makhlukhidup, zat, energy, dana tau
komponen lain ke dalam lignkungan hidupoleh kegiatan manusia sehingga melampaui
baku mutu lingkungan hidupyang telah ditetapkan.
3. Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan
merubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran
limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida;
masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan
kendaraan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat
penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak
memenuhi syarat (illegal dumping).
LI.1.3 MM Penanggulanganan Pencemaran Lingkungan
7
Pencemaran Air : Limbah rumah tangga dalam bentuk cair dialirkan ke dalam bak
penampungan supaya tidak terjadi pencemaran pada sumber air dan juga untuk
menghindari bau yang tidak sedap. Sampah plastik, karet, serta kaleng dapat di daur
ulang menjadi bahan yang lebih berguna.
Pencemaran Tanah : Tanah yang telah terkontaminasi oleh berbagai jenis polutan dapat
dipulihkan dengan metode pengolahan yang disebut dengan remidiasi. Remidiasi yaitu
kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah.
Pencemaran Air : Air menjadi sarana untuk membawa penyakit karena air dapat
berfungsi sebagai media tempat hidup mikroorganisme patogen, sebagai sarang
serangga penyebab penyakit salah satunya adalah nyamuk.
Pencemaran Suara : Efek langsung yang bisa dirasakan dari polusi suara adalah
gangguan pendengaran. Mendengaran suara bising dalam waktu lama akan merusak
atau menghancurkan sel-sel rambut yang ditemukan dalam organ pendengaran.
Pencemaran Tanah : Polusi tanah berakibat pada hilangnya lahan subur untuk pertanian,
berkurangnya tutupan hutan, dan berkurangnya makanan ternak yang digembalakan.
Selain rusaknya tanah, polusi tanah juga menyebabkan hilangnya humus, air tanah
menjadi beracun, dan lainnya.
8
2. Penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan
Penggunaan racun dan bahan peledak untuk menangkap ikan dapat membuat air
terkontaminasi dengan bahan-bahan kimia yang ada pada bahan peledak dan
racun.selain itu ekosistemnya akan menjadi rusak dan airnya pun tidak sehat lagi serta
terumbu karang dan habitat laut akan hancur karena penggunaan bahan peledak dan
racun.
Bagi para nelayan yang mencari dan menangkap ikan sebaiknya menggunakan alat-alat
atau bahan yang tidak merusak penghuni atau habitat yang ada di laut, misalnya ikan,
terumbu karang dan habitat laut lainya.
9
bahan vulkanik lain yang menutupi dan merusak daratan/permukaan
tanah.
B. Faktor Eksternal (karena ulah manusia) :
1) Pembakaran bahan bakar fosil
2) Debu atau serbuk dari kegiatan industri dan pertambangan
3) Pemakaian zat-zat kimia yang disemprotkan ke udara
LI.2.2 MM Karakterisasi
Karakteristik Logam Berat (Pb, Cd, Cu)
Beberapa logam berat beracun yang berbahaya bagi makhluk hidup dan lingkungan
sekitarnya apabila terakumulasi melebihi dari batas normal:
Timbal (Pb)
Timbal merupakan logam berat yang memiliki ciri fisik lunak. Unsur ini mempunyai
nomor atom 82 dengan berat atom 207.2 g/mol dan memiliki massa jenis 11.34 g/cm3.
Timbal merupakan racun sistemik yang dapat masuk kedalam tubuh setiap hari melalui
makanan, air, udara dan penghirupan asap tembakau. Keracunan timbal dapat
meningkatkan resiko kerusakan pada otak dan penyakit-penyakit yang berhubungan
dengan otak, seperti epilepsi dan kerusakan pada otak besar.
10
Logam Pb yang terkandung dalam bensin mengalami proses pembakaran dan
sifatnya sangatlah berbahaya. Setiap 1 km pembakaran bensin akan mengemisikan 0,09
gram timbal. Maka, gas hasil pembakaran timbal akan mengemisikan 1,35 ton Pb/hari
apabila setiap harinya terdapat 1 juta unit kendaraan bermotor. Efek yang ditimbulkan
meliputi, kemunduran IQ dan kerusakan otak. Pada orang dewasa, keracunan timbal
dapat mengakibatkan pusing, sakit kepala, anemia, sukar tidur, lemah, dan keguguran
kandungan. Timbal juga dapat mengakibatkan hipertensi.
Kadmium (Cd)
Kadmium (Cd) adalah logam dengan ciri fisik putih perak, lunak, dan mengkilap.
Apabila teroksidasi dapat menghasilkan senyawa berupa kadmium oksida. Kadmium
memiliki efek yang sangat unik kepada anak-anak yakni dapat membantu
perkembangan otak pada anak. Namun di sisi lain, kadmium memiliki efek yang tidak
baik untuk manusia dewasa, diantaranya menaikkan resiko terjadinya kanker payudara,
penyakit kardiovaskular atau paru-paru, dan penyakit jantung. Efek lain yang
menunjukkan toksisitas kadmium adalah kegagalan fungsi ginjal, encok, pembentukan
artritis, juga kerusakan tulang (Chen, 2009). Logam kadmium (Cd) akan mengalami
proses biotransformasi dan bioakumulasi dalam organisme hidup (tumbuhan, hewan dan
manusia). Dalam tubuh biota perairan jumlah logamyang terakumulasi akan terus
mengalami peningkatan (biomagnifikasi) dan dalam rantai makanan biota yang tertinggi
akan mengalami akumulasi kadmium (Cd) yang lebih banyak (Palar, 2004). Kadmium
dapat terakumulasi dalam di tubuh manusia serta baru dapat keluar dari dalam tubuh,
tatapi dengan waktu tunggu berkisar antara 20-30 tahun lamanya. Efek dalam tubuh pun
beragam, mulai dari hipertensi sampai kanker (Watts, 1997).
Tembaga (Cu)
Tembaga bisa ditemukan dalam berbagai jenis makanan, dalam air minum, dan di udara.
Karena itu, manusia menyerap sejumlah tembaga saat makan, minum, dan bernapas.
Tembaga merupakan elemen yang penting bagi kesehatan manusia. Namun, jumlah
asupan terlalu besar akan menyebabkan masalah kesehatan. Konsentrasi tembaga di
udara biasanya cukup rendah, sehingga paparan melalui pernapasan bisa diabaikan.
Tetapi orang-orang yang tinggal di dekat smelter atau pabrik pengolahan tembaga akan
mengalami eksposur lebih tinggi. Eksposur tembaga jangka panjang dapat
menyebabkan iritasi pada hidung, mulut, mata, serta menyebabkan sakit kepala, sakit
perut, pusing, muntah, dan diare. Asupan ekstra tinggi akan menyebabkan kerusakan
hati, ginjal, dan bahkan kematian. Terdapat penelitian yang menunjukkan adanya
hubungan antara paparan jangka panjang konsentrasi tinggi tembaga dan penurunan
kecerdasan pada anak. Paparan pada asap dan debu tembaga bisa menyebabkan demam
asap logam yang diiringi perubahan atropi pada membran mukosa. Keracunan tembaga
kronis bisa memicu penyakit Wilson yang ditandai dengan sirosis hati, kerusakan otak,
demyelization, penyakit ginjal, dan timbunan tembaga di kornea. Ketika di tanah,
tembaga akan terikat pada bahan organik dan mineral. Tembaga tidak rusak di
lingkungan dan karena itu dapat terakumulasi pada tanaman dan hewan ketika berada di
tanah. Pada tanah dengan kandungan tembaga amat tinggi, hanya sejumlah kecil
11
tanaman yang bisa bertahan hidup.Itu sebab, tidak terdapat banyak keanekaragaman
tumbuhan dekat pabrik atau pembuangan limbah tembaga.Tembaga juga dapat
mengganggu aktivitas dalam tanah karena berpengaruh negatif pada aktivitas
mikroorganisme dan cacing tanah.Ketika tanah peternakan tercemar tembaga, hewan
ternak akan mengasup konsentrasi tinggi tembaga yang bisa merusak kesehatan ternak.
Paparan logam berat yang masuk kedalam tubuh tidak semuanya berbahaya dalam dosis
tertentu logam berat malah sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan berbagai
sistem nya, salah satunya adalah logam berat tembaga (Cu) yang berfungsi sebagai
pembentukkan neurotransmitter (enzim), pembentukkan melanin (tirosinase), dan
sebagai perlindungan terhadap oksidan-oksidan (superoksida dismutase). Namun jika
kadar yang didalam tubuh berlebihan maka akan berdampak pada pembentukkan radikal
bebas, selain itu timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) bisa masuk kedalam tubuh karena
banyak sekali makanan dan barang-barang disekitar kita yang mempunyai unsur
tersebut. Akibat banyaknya paparan dari apa yang kita konsumsi dan kita pakai dan
ditambah lagi sifat logam berat ini sulit untuk di degradasi sehingga pada tubuh kita
akan mengalami akumulasi logam berat yang mengakibatkan banyak resiko penyakit.
Metalotionein merupakan suatu protein
yang ditemukan pada sitosol khususnya pada organ hati,ginjal dan usus yang berfungsi
sebagai pengikat dan pengkoordinasi atom-atom logam,dapat menimpan logam dalam
bentuk non toksik,berperan dalam metabolisme keseluruhan logam-logam tersebut
ditubuh,dapat mengurangi resiko terkenanya radikal bebas di dalam tubuh dan terdapat
banyak asam amino sistein yang didalamnnya terdapat banyak gugus SH dan gugus ini
yang akan mengikat logam berat seperti Cd,Cu,Hg,Al,Ag,Pb. Sehingga jika terlalu
banyak logam berat terpapar pada tubuh kita maka logam berat itu tidak mampu
berikatan dengan metalotionien sehingga akan menimbulkan beberapa penyakit.
Tipe-tipe dalam metalotionein :
12
Fungsi - Regulasi Zn - Inhibisi - Regulasi
dan Cu pertumbuha PH asam
- Transkripsi n neuron lambung
- Detoksifikas - Apoptosis - Indera
i logam sel otak perasa
- Sistem imun - Proteksi
- Proses terhadap
pencernaan matahari
Agen penyakit dapat hidup atau bersembunyi pada kotoran hewan, kotoran
hewan ini dapat dihinggapi oleh beberapa serangga yang utamanya adalah lalat, bisa
dimakan juga oleh hewan pengerat, bisa juga dipakai sebagai pupuk, namun beberapa
kotoran hewan yang telah terjangkit bisa juga mengakibatkan terkontaminasinya hasil
panen, kontaminasi pada tanah dan pada air. Namun dari kotoran hewan ini juga bisa
langsung mengganggu kehidupan manusia bisa menimbulkan penyakit pada manusia,
malnutrisi serta kematian. Pada kasus panen yang terkontaminasi dapat menimbulkan
makanan hewan terkontaminasi dan hewan akan terkena infeksi penyakit sehingga
produksi makanan akan berkurang dan terkontaminasi dan kembali kepada hal buruk
yaitu manusia akan terinfeksi penyakit,malnutrisi bahkan kematian.
13
Mekanisme terpaparnya logam berat juga bisa dikatakan sebagai detoksifikasi
oksidatif yaitu sebagai metabolisme pada zat asing, terdapat dua fase yaitu fase I yang
disebut sebagai fase aktivasi yaitu berupa reaksi oksidasi, reduksi dan hidrolisis
selanjutnya fase II yaitu fase yang disebut konjugasi, prosesnya yaitu mengkawinkan
agar zat asing tersebut lebih larut dalam air (lipofilik menjadi hidrofilik) dan dapat
dikeluarkan karena tabiatnya ketika ada zat asing masuk ditubuh kita apalagi tidak
terkendali maka dengan tidak sengaja tubuh akan mengkompensasinya dengan cara
dikeluarkan entah itu dari feses,urin maupun keringat. Kedua fase ini terjadi di hati,
namun tidak semua zat asing harus melalui tahapan itu contohnya pada vitamin C.
LI 4.2 MM Penerapan
1. Penyehatan makananan dan minuman untuk pencegahan penyakit
2..Penyehatan perumahan atau Lingkungan
3.Penyediaan Air Bersih
4. Selalu mencuci tangan
5. Hindari sampah bertumpuk
LI.4.3 Tujuan
Manfaat klinik sanitasi adakah menyadarkan masyarakat untuk hidup sehat dan menurut
Depkes RI (2004),bermanfaat untuk pemenuhuan kebutuhan sanitasi dasar di
masyarakat, seperti meningkatkan kuantitas sarana air bersih dan jamban keluarga di
suatu wilayah. Dengan adanya air bersih dapat menurunkan penyakit berbasis
lingkungan .
14
Artinya : “Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar). Katakanlah : Adakanlah perjalanandimuka
bumi dan perlihatkanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang dulu. Kebanyakan
dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutuAkan (Allah).” (QS Ar Rum :
41-42)
2. Isi kandungan
Selain untuk beribadah kepada Allah, manusia juga diciptakanlah sebagai khalifah
dimuka bumi. Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas untuk memanfaatkan,
mengelola dan memelihara alam semesta. Allah telah menciptakan alam semesta untuk
kepentingan dan kesejahteraan semua makhluk Nya, khususnya manusia.
Keserakahan dan perlakuan buruk sebagian mannusia terhadap alam dapat
menyengsarakan manusia itu sendiri. Tanah longsor, banjir, kekeringan, tata ruang
daerah yang tidak karuan dan udara serta air yang tercemar adalah buah kelakuan
manusia yang justru merugikan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Islam mengajarkan agar umat manusia senantiasa menjaga lingkungan. Hal ini
seringkali tercermin dalam beberpa pelaksanaan ibadah, seperti ketika menunaikan
ibadah haji. Dalam haji, umat Islam dilarang menebang pohon-pohon dan membunuh
binatang. Apabila larangan itu dilanggar maka ia berdosa dan diharuskan membayar
denda (dam). Lebih dari itu Allah SWT melarang manusia berbuat kerusakan di muka
bumi
Tentang memelihara dan melestarikan lingkungan hidup, banyak upaya yang bisa
dilakukan, seperti yang terdapat pada amanat GBHN, rehabilitasi SDA berupa hutan,
tanah dan air yang rusak perlu ditingkatkan lagi. Dalam lingkungan ini program
penyelamatan hutan, tanah dan air perlu dilanjutkan dan disempurnakan.
Pendayagunaan daerah pantai, wilayah laut dan kawasan udara perlu dilanjutkan dan
makin ditingkatkan tanpa merusak mutu dan kelestarian lingkungan hidup.
15
B. Surah Al A’raf Ayat 56-58 tentang Peduli Lingkungan
Artinya : “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah)
memperbaikinya dan berdoalah kepadanya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan
harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-
orang yang berbuat baik. Dan dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa berita
gembira sebelum kedatangan rahma Nya (hujan) hingga apabila angin itu telah
membawa awan mendung, kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu kami turunkan
hujan di daerah itu. Maka kami keluarkan dengan sebab hujan itu berbagai macam
buah-buahan. Seperti itulah kami membangkitkan orang-orang yang telah mati,
mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran. Dan tanah yang baik, tanam-tanamannya
tumbuh dengan seizin Allah, dan tanah yang tidak subur, tanaman-tanamannya hanya
tumbuh merana. Demikianlah kami mengulangi tanda-tanda kebesaran (Kami)bagi
orang-orang yang bersyukur.” (QS Al A’raf : 56-58)
2.Isi Kandungan
Bumi sebagai tempat tinggal dan tempat hidup manusia dan makhluk Allah lainnya
sudah dijadikan Allah dengan penuh rahmat Nya. Gunung-gunung, lembah-lembah,
sungai-sungai, lautan, daratan dan lain-lain semua itu diciptakan Allah untuk diolah dan
dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh manusia, bukan sebaliknya dirusak dan
16
dibinasakan
Hanya saja ada sebagian kaum yang berbuat kerusakan di muka bumi. Mereka tidak
hanya merusak sesuatu yang berupa materi atau benda saja, melainkan juga berupa
sikap, perbuatan tercela atau maksiat serta perbuatan jahiliyah lainnya. Akan tetapi,
untuk menutupi keburukan tersebut sering kali merka menganggap diri mereka sebagai
kaum yang melakukan perbaikan di muka bumi, padahal justru merekalah yang berbuat
kerusakan di muka bumi
Allah SWT melarang umat manusia berbuat kerusakan dimuka bumi karena Dia telah
menjadikan manusia sebagai khalifahnya. Larangan berbuat kerusakan ini mencakup
semua bidang, termasuk dalam hal muamalah, seperti mengganggu penghidupan dan
sumber-sumber penghidupan orang lain (lihat QS Al Qasas : 4).
Allah menegasakan bahwa salah satu karunia besar yang dilimpahkan kepada hambanya
ialah Dia menggerakkan angin sebagai tanda kedatangan rahmat Nya. Angin yang
membawa awan tebal, di halau ke negeri yang kering dan telah rusak tanamannya
karena tidak ada air, sumur yang menjadi kering karena tidak ada hujan, dan kepada
penduduk yang menderita lapar dan haus. Lalu dia menurunkan hujan yang lebat di
negeri itu sehingga negeri yang hampir mati tersebut menajdi subur kembali dan penuh
berisi air. Dengan demikian, dia telah menghidupkan penduduk tersebut dengan penuh
kecukupan dan hasil tanaman-tanaman yang berlimpah ruah.
Hadis riwayat Imam Ahmad diatas tentunya juga telah dijelaskan dalam Firman Allah
SWT di bawah ini:
Hadis diatas memberikan pengertian bahwa Ajaran Islam sebenarnya bertujuan untuk
mengingatkan umat manusia untuk membelanjakan hartanya sesuai kemampuannya.
Pengeluaran tidak seharusnya melebihi pendapatan (lebih besar pasak dari pada tiang)
dan tidak juga menekan pengeluaran terlalu rendah sehingga mengarah kepada
kemegahan, pemborosan dan bermewah- mewahan.
17
Daftar pustaka :
Departemen Kesehatan RI (2014). Indonesia Peduli Sanitasi.
UNICEF Indonesia (2012). Air Bersih, Sanitasi & Kebersihan.
Centers for Disease Control and Prevention. Global Water, Sanitation, & Hygiene
(WASH).
World Health Organization (2018). Guidelines on Sanitation and Health.
Health (2010). Australian Government, Department of Health. 7 Personal hygiene.
Mayo Clinic (2018). Trachoma
Sugiharto,Mugeni.Rika Sertiana Okatami.2018.’Pelaksanaan Klinik Sanitasi di
puskesmas Gucialit dan Puskesmas Gambut dalam Menanggulangi Penyakit Berbasis
Lingkungan’.hh.268
https://thegorbalsla.com/pencemaran-lingkungan/
https://ilmulingkungan.com/
Al-Muhdhar, M.H.I. 2011. Naskah Pidato Pengukuhan Guru Besar Pengelolaan Sampah
Terpadu Melalui Pendidikan Masyarakat Berbasis Pembudayaan 6M.
http://library.um.ac.id/images/stories/pidatogurubesar/2011/pengelolaan%20sampah
%20terpadu%20melalui%20pendidikan%20masyarakat%20berbasis%20pembudayaan
%206m%20oleh%20mimien%20henie%20irawati%20al%20muhdhar.pdf
Al-Muhdhar, M.H.I. 2012. Penerapan DVD 6M Pendidikan Kepada Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Menggunakan Media Televisi. Seminar Nasional
IX Pendidikan Biologi UNS. http://eprints.uns.ac.id/13010/1/1114-2531-1-SM.pdf
Bapelkes Cikarang. 2011. Modul Prinsip-Prinsip Pengelolaan Sampah.
http://bapelkescikarang.or.id/bapelkescikarang/images/stories/KurmodTTG/pengelolaan
sampah/mi-1c%20modul%20prinsip%20pengelolaan%20sampah.pdf,
Faizah. 2008. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis Masyarakat. Thesis Tidak
Diterbitkan. Semarang: Universitas Diponegoro.
http://core.ac.uk/download/pdf/11717043.pdf
Iswanto. 2011. Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat.
http://hpm.fk.ugm.ac.id/hpmlama/images/Kesehatan_Lingkungan_2011/sesi_9_isw_par
tisipasi%20masyarakat.pdf
Marwati.S. 2013. Pengelolaan Sampah Mandiri Berbasis Masyarakat.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/siti-marwati-msi/c9.pdf
Mitha. Y dan Hamim Thohari 2013. Pengolahan Sampah Melalui 6 M.
http://www.slideshare.net/hamimvls/pengelolaan-sampah-melalui-6-m-no-video
Subekti. S. 2010. Pengolahan Sampah Rumah Tangga 3R Berbasis Masyarakat.
Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Universitas Wahid Hasyim.
Semarang.http://download.portalgaruda.org/article.php?article=133961&val=5634, 3r
Widiyanto, Agnes Fitria. Et al. 2015. Polusi Air Tanah Akibat Limbah Industri dan
Limbah Rumah Tangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat 10 (2).246-254
18