Anda di halaman 1dari 42

Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA

Untuk Madrasah/RA/BA

BANTUAN PEMERINTAH

DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2017
PETUNJUK TEKNIS
BANTUAN ALAT PERAGA EDUCATIF (APE) RA/BA
TAHUN ANGGARAN 2017

DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2017

i
Kata Pengantar

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Puji Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya, sehingga penyusunan Petunjuk Teknis Bantuan Alat
Peraga Edukatif (APE) Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) dapat diselesaikan dengan
baik.
Kementerian Agama RI melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah melakukan
berbagai kebijakan dan program untuk meningkatkan mutu RA/BA. Kebijakan perluasan
akses dan peningkatan mutu RA harus diimbangi dengan penguatan regulasi, penataan
kelembagaan, penganggaran pendidikan, tata kelola dan pemenuhan sarana dan
prasarananya, termasuk alat peraga edukatif
Implementasi bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul Athfal sejalan dengan visi
dan misi Rencana Strategis (RENSTRA) PendidikanIslam Kementerian Agama, yaitu
peningkatan mutu relevansi, dan daya saing pendidikan RA/BA. Selain itu tentu saja
untuk memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan khususnya standar sarana dan prasarana. Ikhtiar menciptakan
pendidikan RA berkualitas, unggul dan berkarakter dapat terwujud dengan baik sesuai
harapan masyarakat.
Komitmen memenuhi kualitas sarana dan prasarana RA/BA termasuk alat peraga
edukatif, di tempuh dengan membuat regulasi, standarisasi, koordinasi, dan evaluasi
berdasarkan asas legalitas, efisiensi, efektifitas, transparansi, akuntabilitas dan manfaat.
Salah satunya melalui bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA untuk memenuhi
sarana bermain dan belajar yang dari tahun ke tahun terus meningkat, seiring dengan
meningkatnya jumlah peserta didik dan ekspektasi masyarakat. Ekspektasi masyarakat
yang besar untuk mengakses pendidikan Raudlatul Athfal, perlu diimbangi dengan
ikhtiar memenuhi sarana dan prasarananya termasuk alat peraga edukatif secara
proporsional, cukup dan berkualitas.
Petunjuk Teknis Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA merupakan acuan bagi
pemegang kebijakan pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan
Madrasah, Kanwil Kementerian Agama Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota dan
kelompok kepentingan (stakeholder) RA/BA dalam merealisasikan bantuan Peningkatan
Sarana Prasarana Raudlatul Athfal termasuk alat peraga edukatif Tahun Anggaran 2017.
Akhirnya, kami menyampaikan ucapan terima kasih semua pihak yang telah
membantu, memberikan saran dan masukan sehingga Petunjuk Teknis ini dapat
diterbitkan sesuai dengan harapan kita semua. Wassalam.

Jakarta, 30 Desember 2016

Direktur Jenderal Pendidikan Islam

ttd

Kamaruddin Amin

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................................... 1
B. Dasar Hukum ............................................................................................................ 3
C. Pengertian ................................................................................................................. 4
D. Tujuan ....................................................................................................................... 5
E. Jenis dan Sasaran Bantuan ...................................................................................... 6
F. Pemberi Bantuan ...................................................................................................... 6
BAB II AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN ............ 7
A. Azas Pelaksanaan..................................................................................................... 7
B. Persyaratan ............................................................................................................... 7
C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan ............................................................................ 8
D. Jangka Waktu Pelaksanaan ...................................................................................... 9
BAB III ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB ............................................ 10
A. Organisasi ............................................................................................................... 10
B. Tugas dan Tanggung Jawab ................................................................................... 10
1. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah ........... 10
2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi .................................................... 11
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota .................................................... 12
4. Raudhatul Athfal Penerima Bantuan .................................................................. 13
BAB IV RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA/BA ..................... 15
BAB V PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN
PERPAJAKAN DAN SANKSI .......................................................................................... 17
A. Sumber dan Anggaran ............................................................................................ 17
B. Mekanisme Pencairan Dana ................................................................................... 17
C. Ketentuan Perpajakan ............................................................................................. 18
D. Sanksi ..................................................................................................................... 18
BAB VI MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN .................................................. 20
A. Monitoring dan Evaluasi .......................................................................................... 20
B. Laporan Pertanggungjawaban ................................................................................ 20
C. Penyerahan Aset ..................................................................................................... 22
BAB VII PENUTUP .......................................................................................................... 23
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................... 24

iii
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
NOMOR 7388 TAHUN 2017 BAB I PENDAHULUAN
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS BANTUAN ALAT PERAGA EDUCATIF (APE) RA/BA
TAHUN ANGGARAN 2017

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berdasarkan hasil penelitian, 50% kapabilitaas kecerdasan orang dewasa telah


terjadi ketika anak berumur 4 tahun dan 80% perkembangan jaringan otak berkembang
pesat ketika anak berumur 8 tahun. Mencapai puncaknya ketika anak berusia 18 tahun.
Periode ini merupakan periode kritis bagi anak. Perkembangan pada periode ini sangat
berpengaruh terhadap perkembangan periode berikutnya hingga masa dewasa.
Sementara masa emas ini hanya datang sekali, sehingga apabila terlewatkan berarti
habislah peluangnya.
Byrnes peraih gelar Woman of the Year dari Vitasoy di Australia, Pendidikan Anak
Usia Dini/Raudhlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) itu penting, karena di usia inilah anak
membentuk pendidikan yang paling bagus. Di usia inilah anak-anak harus membentuk
kesiapan dirinya menghadapi masa sekolah dan masa depan. Investasi terbaik yang bisa
diberikan untuk anak-anak adalah persiapan pendidikan mereka di usia dini. RA
menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik
(koordinasi motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya cipta, kecerdasan
emosi, kecerdasan spiritual), sosio emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa
dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui
oleh anak.
Indonesia pada tahun 2045 akan mengalami fenomena Bonus Demografi yaitu
mempunyai usia produktif (15-64 tahun) lebih besar dibanding jumlah penduduk muda
(<15 tahun) dan lanjut usia (>64 tahun). Survei The McKinsey Global Institute,
memprediksikan pada 2045 akan menempati peringkat ke-7 ekonomi dunia, sesudah
China, Amerika Serikat, India, Jepang, Brazil, dan Rusia.
Peluang tersebut harus mendapat perhatian, khususnya layanan pendidikan yang
memadai. Tidak ada cara lain untuk menggeser dari bencana menjadi bonus, kecuali
dengan meningkatkan kualitas manusia yang diukur dari pendidikan, kesehatan, dan
pendapatan per kapita. Dikatakan Indonesia tahun 2045 akan mengalami “Indonesia
Emas”. Siapa orang-orang yang menentukan itu?, tentu yang saat ini masih di usia
RA/BA. Masa depan bangsa ini sangat ditentukan bagaimana kita bisa mengawal,

1
BAB I PENDAHULUAN

memberdayakan anak-anak kita usia RA/BA dengan baik melalui pendidikan yang
berkualitas.
Kesadaran akan pentingnya pendidikan termasuk bagi anak usia dini sebagai
kekuatan strategis bangsa, pemerintah telah menetapkan Standar Nasional Pendidikan
(SNP) untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Standar Sarana dan
Prasarana merupakan salah satu faktor penunjang dalam pencapaian keberhasilan
proses belajar mengajar (PBM) yang juga menjadi salah satu tolok ukur dari mutu
RA/BA. Dalam PP No. 19 Tahun 2005 pasal 1 ayat (8) di kemukakan bahwa standar
sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan kriteria
minimal tentang ruang belajar, tempat olah raga, tempat beribadah, perpustakaan,
laboratorium, bengkel kerja, tempat bermain, tempat berekreasi dan berkreasi, serta
sumber belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran termasuk
penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.
Kementerian Agama RI melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan
Kesiswaan Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam, bertekad untuk menata paradigma
pelayanan pendidikan khususnya bidang sarana dan prasarana RA/BA melalui berbagai
program dan kegiatan. Sehingga dari mulai perencanaan bantuan RA (planning),
pelaksanaan bantuan dan akuntabilitas bantuan sarpras RA/BA dapat berjalan dengan
baik. Disinilah dibutuhkan pemahaman yang sama tentang paradigma manajemen
pengelolaan sarana dan prasarana, mekanisme, pelaporan dan lain sebagainya.
Paradigma manajemen sarana dan prasarana RA/BA harus dapat dipahami secara
jelas dan benar, baik konsep maupun praktis oleh pelaksana kebijakan Kementerian
Agama di level pusat dan di daerah. Program-program yang dibuat dan seperangkat
aturan (rugulation) yang mengatur bantuan sarana dan prasarana RA/BA harus dipahami
oleh stake holders pengelola bantuan.
Untuk mencapai hal itu Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan
Madrasah memberikan bantuan Peningkatan Sarana dan Prasarana Raudhlatul Athfal
(RA) yang kemudian di implementasikan melalui bantuan Alat Peraga Edukatif (APE).

2
BAB I PENDAHULUAN

B. Dasar Hukum

Bantuan alat peraga Edukatif Raudlatul/Buatanul Athfal (RA) tahun anggaran


2017 ini berpedoman pada peraturan perundang-undangan dan ketentuan dasar
sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4286);
2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4247);
3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
4. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara Tahun Anggaran 2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 278, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5767);
5. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;
6. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Agama sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 16 Tahun 2015 tentang Perubahan
Keempat Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara;
8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Anak usia Dini (PAUD);
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang Pejabat
Perbendaharaan Negara Pada Kementerian Agama;
10. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang Bantuan Pemerintah
pada Kementarian Agama;

3
BAB I PENDAHULUAN

11. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 perubahan atas Peraturan


Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan
Anggaran Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga;
12. Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 2016 tentang Bantuan Pemerintah
pada Kementarian Agama.

C. Pengertian
1. Bantuan Pemerintah
Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial
yang diberikan oleh Pemerintah kepada perseorangan, kelompok masyarakat atau
lembaga pemerintah /non pemerintah.
2. Pengertian Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA
Bantuan dalam bentuk dana dari Kementerian Agama RI secara langsung kepada
lembaga penyelenggara pendidikan RA yang berorientasi pada peningkatan mutu
melalui bantuan sarana dan prasarana RA yang mencakup diantaranya: alat
bermain, tempat bermain dan alat peraga lainnya sebagai upaya peningkatan
mutu sarana prasarana dalam proses belajar mengajar di RA.
3. Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat PA adalah Menteri / Pimpinan
Lembaga yang bertanggung jawab atas pengelolaan anggaran pada Kementerian
Negara/Lembaga bersangkutan.
4. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah pejabat yang
memperoleh kuasa dari PA untuk melaksanakan sebagian kewenangan dan
tanggung jawab penggunaan anggaran pada Kementerian Negara/ Lembaga yang
bersangkutan.
5. Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) adalah pejabat yang bertanggung jawab atas
pelaksanaan bantuan Pemerintah.
6. Pejabat Penanda Tangan Surat Perintah Membayar yang selanjutnya disebut PP-
SPM adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh KPA untuk melakukan
pengujian atas surat permintaan pembayaran dan menerbitkan surat perintah
membayar.
7. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah unit organisasi lini
Kementerian Negara/ Lembaga atau unit organisasi Pemerintah Daerah yang
melaksanakan kegiatan Kementerian Negara/ Lembaga dan memiliki kewenangan
dan tanggung jawab penggunaan anggaran.

4
BAB I PENDAHULUAN

8. Kementerian/Lembaga/Dinas/Instansi (K/L/D/I) adalah satuan kerja (satker) di


Lingkungan Kementerian Agama (Ditjen Pendidikan Islam/Kanwil Kemenag
Provinsi/Kan Kemenag Kab-Kota).
9. Perjanjian Kerjasama/Kontrak adalah perjanjian tertulis antara PPK dengan
Kepala RA penerima bantuan pemerintah.
10. Kas Negara adalah tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh
Menteri Keuangan selaku BUN untuk menampung seluruh penerimaan negara
dan membayar seluruh pengeluaran negara.
11. Rencana Anggaran Biaya (RAB) adalah perhitungan perkiraan biaya pekerjaan
yang disusun oleh Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK), dikalkulasikan
secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggungjawabkan serta
digunakan;
12. Surat Permintaan Pembayaran yang selanjutnya disebut SPP adalah dokumen
yang diterbitkan oleh PPK, yang berisi permintaan pembayaran tagihan kepada
negara;
13. Surat Perintah Membayar Langsung yang selanjutnya disebut SPM-LS adalah
dokumen yang diterbitkan oleh PP-SPM untuk mencairkan dana yang bersumber
dari DIPA dalam rangka pembayaran tagihan kepada penerima hak/bendahara
pengeluaran;
14. Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) adalah Dokumen Pelaksanaan
Anggaran yang digunakan sebagai acuan Pengguna Anggaran dalam
melaksanakan kegiatan pemerintahan sebagai pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dari Belanja Negara (APBN).

D. Tujuan
1. Tujuan Bantuan
Bantuan alat peraga edukatif (APE) merupakan bantuan stimulan dan memacu
partisipasi RA/BA dan masyarakat untuk memenuhi sarana dan prasarana
pendidikan RA/BA. Dikarenakan bantuan yang diberikan oleh pemerintah belum
cukup memenuhi seluruh kebutuhan sarana dan prasarana.
Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) bertujuan
untuk meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan dilingkungan Raudlatul
Athfal untuk mendukung proses belajar mengajar (PBM) dan bermain guna
memenuhi Standard Pelayanan Minimal (SPM) Raudhatul Athfal. Hal ini

5
BAB I PENDAHULUAN

sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005


tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) khususnya di bidang sarana dan
prasarana.
2. Tujuan Petunjuk Teknis
Tujuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk:
a) Menstandarisasi pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul
Athfal di seluruh Indonesia;
b) Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan Bantuan Alat
Peraga Edukatif (APE);
c) Mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian Bantuan
Alat Peraga Edukatif (APE).

E. Jenis dan Sasaran Bantuan


1. Jenis Bantuan
Jenis Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) tahun anggaran 2017 adalah bantuan
dalam bentuk uang kepada RA/BA itu sendiri, kemudian untuk membeli Alat
Peraga Edukatif (APE) yang dibutuhkan.
2. Sasaran Bantuan
Sasaran Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) adalah Raudhatul/Bustanul Athfal
(RA/BA) di seluruh Indonesia yang memenuhi persyaratan menerima bantuan.

F. Pemberi Bantuan
Pemberi Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) dalam bentuk uang adalah
Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah bagi bantuan
yang dibiayai dengan DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian
Agama RI, Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi bagi bantuan yang dibiayai
dengan DIPA Kementerian Agama Propinsi dan Kementerian Agama
Kabupaten/Kota bagi bantuan yang dibiayai dengan DIPA Kementerian Agama
Kabupaten/Kota.

6
BAB II
AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

BAB II
AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN
DAN MEKANISME BANTUAN

A. Azas Pelaksanaan
Pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul/Bustanul Athfal
(RA/BA) didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola dan optimalisasi
layanan yang efektif dan efisien. Oleh karenanya harus memiliki azas yang harus
menjadi pegangan dalam pelaksanaan bantuan yang meliputi:
1) Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan daya yang
minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan
atau menggunakan dana yang telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan
sasaran dengan kualitas yang maksimum;
2) Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telah ditetapkan serta
memberikan manfaat yang sebesar-besarnya;
3) Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan, pelaksanaan,
dan pelaporan;
4) Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan
Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan;
5) Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh RA/BA untuk mendukung kegiatan
belajar mengajar.
Selain itu, dalam penyediaan Alat Peraga Edukatif ada beberapa faktor yang harus
diperhatikan yaitu tingkat perkembangan anak (usia), faktor keamanan alat peraga,
dan kesehatan seperti tidak mengandung bahan beracun, tidak mudah terbakar, tidak
runcing, tidak tajam, mudah dibersihkan dan tidak mudah pecah.

B. Persyaratan
Syarat-syarat penerima Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) adalah RA yang
memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1) Mengajukan proposal permohonan bantuan;
2) Rekomendasi dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/ Kantor
Kementerian Agama Kab/Kota atau Pejabat yang berwenang;
3) Memiliki Nomor Statistik RA;
4) Memiliki izin operasional yang masih berlaku;

7
BAB II
AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

5) Memiliki NPWP RA/Yayasan;


6) Memiliki Nomor Rekening atas nama RA;
7) Pada tahun anggaran 2017 tidak sedang menerima bantuan sejenis yang
bersumber dari dana APBN/APBD.

C. Mekanisme Pelaksanaan Bantuan


1) RA dapat mengajukan proposal ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi,
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/ Kota melalui Sistem Informasi
Manajemen Sarana dan Prasarana (Simsarpras :
www.sarprasmadrasah.kemenag.go.id/sarpras) secara online;
2) Seleksi proposal dilakukan oleh Tim Seleksi yang dibentuk oleh PPK dimana
anggaran tersebut berada;
3) Dalam hal memastikan terhadap kelayakan sasaran Bantuan Pemerintah,
dilakukan verifikasi faktual atau visitasi lapangan oleh Tim Verifikasi yang dibentuk
oleh PPK dimana anggaran tersebut berada;
4) Penetapan keputusan calon penerima bantuan ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Selanjutnya untuk pencairan anggaran
ditetapkan surat keputusan penerima bantuan oleh PPK dan disahkan oleh KPA
dimana anggaran tersebut berada;
5) Bimbingan Teknis (Bimtek) dilakukan kepada calon penerima bantuan;
6) Proses pencairan anggaran sesuai dengan peraturan yang berlaku;
7) RA melaksanakan bantuan sesuai dengan mekanisme pelaksanaan bantuan
pemerintah;
8) RA melaporkan hasil pelaksanaan bantuan kepada Direktorat Kurikulum, Sarana,
Kelembagaan dan Kesiswaan/Kantor Wilayah Kementerian Agama
Propinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
9) Monitoring dan Evaluasi (Monev) bantuan.

8
BAB II
AZAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME BANTUAN

Mekanisme Pelaksanaan Bantuan Uang

Penerimaan Proposal

Bimbingan teknis Proses Pencairan ke


Pengolahan Proposal
RA/BA

Verifikasi Penetapan calon Pelaksanaan Bantuan Monitoring


Administratif penerima

Pelaporan
Pelaksanaan
Program

D. Jangka Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA selambat-lambatnya
dilaksanakan dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender setelah dana diterima.

9
BAB III
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

BAB III
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

A. Organisasi
Organisasi pelaksanaan kegiatan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) akan
melibatkan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah, Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam;
2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
4. RA Penerima Bantuan.

B. Tugas dan Tanggung Jawab


1. Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah
a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)
tahun anggaran 2017 melalui DIPA Direktorat Kurikulum, Sarana,
Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah;
b) Membuat Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)
Bustanul/Raudlatul Athfal (RA/BA) tahun anggaran 2017;
c) Melaksanakan sosialisasi pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)
Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) tahun anggaran 2017 kepada Bidang
Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam/Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
d) Melakukan koordinasi dengan Bidang Pendidikan Madrasah/Pendidikan Islam
pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota;
e) Membentuk Tim untuk melakukan seleksi dan verifikasi RA/BA calon
penerima bantuan;
f) Menetapkan Surat Keputusan tentang penerima Bantuan Alat Peraga Edukatif
(APE) Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) tahun 2017 untuk anggaran dari
DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;

10
BAB III
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

g) Menetapkan Surat Keputusan tentang Penerima Bantuan APE tahun 2017


untuk Kantor Kementerian Agama Propinsi/Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota sebagai dasar penetapan surat keputusan penerima Bantuan
APE Di wilayah masing-masing;
h) Membuat dan menandatangani Perjanjian Kerjasama bantuan pemerintah
dengan RA/BA Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam; (Lampiran: Format 1)
i) Memberikan bimtek kepada RA/BA penerima bantuan jika anggaran dari
DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
j) Memproses Pencairan Dana Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE);
k) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif
(APE) tahun anggaran 2017;
l) Melaporkan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Islam tentang pelaksanaan
Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) sebagai bahan masukan untuk kebijakan
selanjutnya.

2. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi


a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)
Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) tahun anggaran 2017 melalui DIPA Kantor
Kementerian Agama Provinsi;
b) Melakukan sosialisasi kepada Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota/Madrasah tentang Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) tahun
2017;
c) Meneruskan usulan Bantuan APE RA/BA melalui Simsarpras untuk alokasi
anggaran di DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam;
d) Membentuk TIM untuk melakukan seleksi dan verifikasi RA/BA calon
penerima bantuan;
e) Melaporkan hasil seleksi dan verifikasi calon RA penerima bantuan APE
kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tahun 2017;
f) Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan calon penerima Bantuan Alat
Peraga Edukatif (APE) Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) tahun 2017 apabila
anggaran Bantuan APE tersedia di DIPA Kantor Kementerian Agama Propinsi;
g) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama bantuan pemerintah
dengan RA/BA Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Kantor Wilayah
Kementerian Agama Propinsi; (lampiran: Format 1);
11
BAB III
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

h) Bimbingan teknis dilakukan oleh Bidang Pendidikan Madrasah dan atau


dengan Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan
Madrasah;
i) Memproses Pencairan Dana Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) bagi
penerima bantuan yang berasal dari DIPA Kantor Wilayah;
j) Memantau dan memonitor pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE);
k) Melakukan koordinasi dengan Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota
berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE);
l) Melaporkan kepada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan
Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tentang
pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE).

3. Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota


a) Merencanakan dan menganggarkan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)
Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) tahun anggaran 2017 melalui DIPA Kantor
Kementerian Agama Kab/Kota;
b) Melakukan sosialisasi kepada RA/BA tentang Bantuan Alat Peraga Edukatif
(APE) RA/BA tahun 2017;
c) Meneruskan usulan Bantuan APE RA/BA melalui Simsarpras untuk alokasi
anggaran di DIPA Direktorat Jenderal Pendidikan Islam dan DIPA Kantor
Kementerian Agama Propinsi;
d) Membentuk Tim untuk melakukan seleksi dan verifikasi usulan dari RA/BA;
e) Melaporkan hasil seleksi dan verifikasi calon RA/BA penerima bantuan APE
tahun 2017 kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
f) Menetapkan dan menerbitkan Surat Keputusan Calon Penerima Bantuan Alat
Peraga Edukatif (APE) RA/BA tahun 2017 apabila anggaran Bantuan APE
tersedia di DIPA Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;
g) Membuat dan menandatangani perjanjian kerjasama bantuan pemerintah
dengan RA/BA Penerima Bantuan jika anggaran dari DIPA Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota; (Lampiran: Format 1)
h) Menyampaikan pemberitahuan kepada penerima Bantuan Alat Peraga
Edukatif (APE) tahun 2017;
i) Memproses Pencairan Dana Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) bagi
penerima bantuan yang berasal dari DIPA Kankemenag Kab/Kota;
j) Memantau dan memonitor pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE);
12
BAB III
ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

k) Melakukan koordinasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi


berkaitan dengan pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE);
l) Melaporkan kepada Kantor Wilayah Kementerian Agama tentang
pelaksanaan Dana Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE).

4. Raudhatul Athfal Penerima Bantuan


a) Menyiapkan pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE)
Raudlatul/Bustanul Athfal (RA/BA) yang meliputi :
1) Menentukan Alat Peraga Edukatif (APE) yang dibutuhkan RA/BA;
2) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB); (Lampiran: Format 2)
b) Membentuk dan menetapkan Unit Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK)
yang mempunyai tanggungjawab dan wewenang untuk menguji tagihan,
memerintahkan pembayaran dan melaksanakan pembayaran. Nama yang
masuk ke dalam UPKK tidak boleh saling rangkap.Unit Pengelola Keuangan
dan Kegiatan (UPKK) terdiri dari:
1. Ketua
2. Bendahara
c) Menandatangani Perjanjian Kerja Sama Bantuan Pemerintah dengan:
1) PPK pada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan
Madrasah jika anggaran berasal dari DIPA Ditjen Pendidikan Islam;
2) PPK pada Bidang Pendidikan Madrasah jika anggaran dari DIPA Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
3) PPK pada Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota jika anggaran pada
DIPA Kankemenag.
d) Melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan
pencairan.
e) Melaksanakan pengadaan alat peraga Edukatif (APE);
f) Membuat laporan pertanggungjawaban (LPJ) hasil pelaksanaan bantuan
kepada Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan
Madrasah/Kantor Wilayah Kementerian Agama/Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota dengan sistematika terlampir (Lampiran: Format 8).

13
BAB IV
RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA/BA

BAB IV
RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA/BA

Ruang lingkup kebutuhan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudhatul Athfal adalah
sarana prasarana pendidikan yang dibutuhkan dalam pembelajaran dan permainan pada
RA/BA guna mendukung peningkatan mutu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) melalui
Alat Peraga Edukatif (APE).

Berikut ini adalah daftar alat peraga edukatif Raudhatul Athfal yang dapat
diadakan melalui bantuan ini. Pembelian Bantuan Peralatan Edukatif RA/BA tersebut
dilaksanakan berdasarkan harga yang berlaku di pasar setempat, disesuaikan dengan
anggaran yang tersedia diantaranya:

I. Alat Peraga Edukatif (APE) – Indoors, terdiri:


(1) Sentra Alam
(2) Sentra Persiapan
(3) Sentra Bermain Peran
(4) Sentra Balok
(5) Sentra Iman dan Takwa
(6) Sentra Seni dan Kreatifitas
(7) Puzel
(8) Maket Ibadah
(9) Maket Musik
(10) Maket Rumah Ibadah
II. Alat Peraga Edukasi (APE) – Outdoors, terdiri:
(1) Alas Bermain Edukatif
(2) Perosotan 2 in 1
(3) Gawang Sepak bola mini
(4) Kolam Bermain Air
(5) Mangkok Putar
(6) Jungkat Jungkit
(7) Ayunan Bangku
(8) Ayunan Bulat
(9) Ayunan Rantai
(10) Keranjang Bola

15
BAB IV
RUANG LINGKUP KEBUTUHAN SARANA PRASARANA RA/BA

(11) Komedi Putar


(12) Bola Dunia
(13) Tangga Majemuk
(14) Jala Panjatan
(15) Rumah Perosotan
III. Alat Permainan Edukatif lain yang belum masuk daftar di atas.

16
BAB V
PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

BAB V
PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN
SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

A. Sumber dan Anggaran


Sumber dana Bantuan Alat Peraga Edukatif RA/BA berasal dari Anggaran dan
Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang terdapat pada DIPA Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi dan Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota.
Besarnya dana Bantuan Alat Peraga Edukatif RA/BA pada Direktorat
Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah Direktorat Jenderal
Pendidikan Islam/Kanwil Kementerian Agama Provinsi/Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota sesuai pada DIPA masing-masing satuan kerja.

B. Mekanisme Pencairan Dana


Mekanisme pencairan anggaran kepada RA/BA penerima bantuan alat peraga
edukatif Raudhatul Athfal dilakukan:
1) Dana bantuan APE dibayarkan secara lansung ke rekening RA/BA penerima
bantuan;
2) Dana bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA dibayarkan pembayaran langsung
sekaligus 100%, dengan ketentuan sebagai berikut:
3) RA penerima bantuan dana mengajukan dokumen kesiapan pelaksanaan
pekerjaan yang ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dimana
anggaran tersebut berada. Dokumen tersebut meliputi:
a) Surat permohonan pencairan;
b) Perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani oleh Kepala RA penerima
bantuan dan PPK;
c) Rincian Anggaran Biaya (RAB);
d) Photocopy NPWP;
e) Rekening atas nama RA/BA;
f) Kuitansi bukti penerimaan uang yang telah ditandatangani oleh penerima
bantuan dan disahkan oleh PPK.(Lampiran: Format 5)
4) Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diuji oleh PPK sesuai petunjuk teknis
penyaluran bantuan pemerintah;

17
BAB V
PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

5) PPK menandatangani perjanjian kerjasama dan mengesahkan kuitansi bukti


penerimaan uang untuk pembayaran bantuan serta menerbitkan SPP setelah
pengujian berdasarkan petunjuk teknis;
6) SPP tersebut disampaikan kepada PP-SPM (Pejabat Pembuat Surat Perintah
Membayar) untuk diproses lebih lanjut oleh Bagian Keuangan untuk selanjutnya
diproses pencairannya.
7) Setelah proses pencairan Raudlatul Athfal penerima bantuan wajib melaksanakan
bantuan dan membuat laporan pertanggungjawaban.

Mekanisme Pencairan Pembayaran dalam bentuk Uang

Penerima Bantuan PPK PP-SPM

Pimpinan lembaga penerima bantuan mengajukan SPM


permohonan pencairan dengan dilampiri:
a. Perjanjian kerjasama yang telah
ditandatangani oleh penerima bantuan;
b. Kuitansi bukti penerimaan uang yang
telah ditandatangani oleh penerima
bantuan.

C. Ketentuan Perpajakan
Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan Madrasah,
Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi dan Kantor Kementerian Agama
Kabupaten/Kota tidak memungut pajak pada saat pemberian bantuan kepada
lembaga penerima bantuan pemerintah. Pemungutan pajak adalah tanggung jawab
lembaga penerima bantuan sebagai unit pengelola keuangan dan kegiatan.
Bendahara memungut pajak sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan
yang berlaku.

D. Sanksi
Lembaga penerima bantuan pemerintah wajib melaksanakan pengelolaan
keuangan dan kegiatan sesuai petunjuk teknis, lembaga yang tidak melaksanakan
kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yang berlaku maka:
18
BAB V
PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

1. Jika pelanggarannya bersifat pidana dan/atau perdata, penerima bantuan


dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku;
2. Jika pelanggarannya bersifat administratif, penerima bantuan dikenakan sanksi
berupa tidak akan mendapatkan program bantuan pada tahun berikutnya.

19
BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

A. Monitoring dan Evaluasi


Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan untuk menjamin dana Bantuan Alat
Peraga Edukatif (APE) RA/BA telah diterima dan dimanfaatkan dengan tepat
sasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna oleh penerima manfaat
bantuan.Selain itu monev dilaksanakan untuk memperoleh informasi atas
implementasi program secara optimal. Monev juga dimaksudkan sebagai bahan
pengambilan kebijakan dalam peningkatan sarana prasarana termasuk alat peraga
edukatif (APE) dimasa yang akan datang.
Monev dilaksanakan oleh Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan
Kesiswaan Madrasah Ditjen Pendidikan Islam/Kantor Wilayah Kementerian Agama
Provinsi/Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagai upaya kontrol mutu
sehingga bantuan RA/BA berjalan secara transparan dan akuntable.

B. Laporan Pertanggungjawaban
Penerima dana bantuan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA harus
menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai
dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut:
1. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) yang telah ditandatangani oleh 2
(dua) orang saksi;(Lampiran : Format 5)
2. Berita Acara Serah Terima (BAST) pekerjaan yang telah ditandatangani oleh
Kepala penerima bantuan diatas materai 6000; (Lampiran : Format 6)
3. Foto/film pekerjaan yang telah diselesaikan;
4. Daftar perhitungan dana awal, penggunaan dan sisa dana;
5. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan;
6. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa dana bantuan (jika
tidak dimanfaatkan untuk lainnya).
Raudhatul Athfal penerima bantuan diharuskan menyusun Laporan
Pertanggungjawaban (LPJ) atas realisasi Bantuan APE RA/BA (Lampiran Format 3).
Mekanisme pelaporan dilakukan melalui 2 (dua) cara yaitu mengirimkan laporan
hardcopy dan mengirimkan softcopy secara elektronik melalui web sarpras yaitu:
www.sarprasmadrasah.kemenag.go.id/emonev. Sedangkan laporan hardcopy dibuat

20
BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

dua macam yaitu Laporan Deskriptif dan Laporan Administrasi Keuangan dengan
sistematika sebagai berikut:
1. Laporan Deskriptif, menggambarkan proses pelaksanaan bantuan dari
perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan hingga berakhirnya pelaksanaan
bantuan. Laporan Deskriptif terdiri dari 3 bab yang meliputi:
Bab I. Pendahuluan, berisi gambaran umum pentingnya pelaksanaan Bantuan
APE, tujuan dan sasaran bantuan.
Bab II. Pelaksanaan, berisikan proses pelaksanaan bantuan dari pembentukan
UPKK, persiapan, pencairan, realisasi anggaran dan dokumentasi
pelaksanaan, sesuai dengan contoh dalam buku Petunjuk Teknis
(Juknis) bantuan ini.
Bab III. Penutup, berisi hasil (output) dari pelaksanaan bantuan APE RA/BA,
kendala yang dihadapi, saran dan rekomendasi.
Laporan deskriptif disertai dengan lampiran-lampiran:
a. Rencana Anggaran Biaya (RAB);
b. Foto-foto kegiatan sebelum pelaksanaan dan setelah pelaksanaan pekerjaan.
2. Laporan Administrasi Keuangan, berisikan laporan penggunaan anggaran
Bantuan APE RA/BA dan dilampirkan dengan bukti-bukti yang sah (kuitansi
pengeluaran bermaterai dan bukti penyetoran pajak (bila ada), serta bukti-bukti
lainnya.
Laporan pertanggungjawaban deskriptif dan keuangan, dibuat :
a. Rangkap 2 (dua); 1 (satu) untuk Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan
dan Kesiswaan c.q. Subdit Sarana dan 1 (satu) Kanwil Kemenag Propinsi c.q.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah apabila anggaran di DIPA Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam.
b. Rangkap 2 (dua), 1 (satu) untuk Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi
c.q. Kepala Bidang Pendidikan Madrasah dan 1 (satu) untuk Kepala Kantor
Kementerian Agama Kabupaten/Kota c.q. Kepala Seksi Pendidikan Madrasah
apabila anggaran di DIPA Kanwil Kemenag Propinsi atau Kankemenag
Kab/Kota.
c. Asli untuk RA.

21
BAB VI
MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

C. Penyerahan Aset
Alat peraga yang telah dibeli oleh RA/BA selanjutnya diserahkan kepada
Kementerian Agama, Kabupaten/Kota/Kanwil Kementerian Agama/Direktorat KSKK
(dimana anggaran berada) dengan penandatanganan berita acara serah terima aset
(Lampiran: Format 7).
Kementerian Agama mencatatkan Aset tersebut dalam Aplikasi SIMAK
Persediaan. Selanjutnya Kementerian Agama menyerahkan Aset alat peraga kepada
RA/BA penerima bantuan untuk dimanfaatkan bagi peningkatan mutu pembelajaran.

22
BAB VII
PENUTUP

BAB VII
PENUTUP

Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA diharapkan
dapat dimplementasikan oleh seluruh pemegang kebijakan dan RA/BA penerima
bantuan pada tahun anggaran 2017 dengan baik.
Diharapkan kepada semua pihak yang telah ikut berpartisipasi dalam bantuan ini,
baik langsung maupun tidak langsung terlebih dahulu memahami isi Petunjuk Teknis
Bantuan.Dengan demikian kekeliruan dan kesalahan prosedur selama pelaksanaan
dapat dihindarkan.
Petunjuk Teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi RA/BA penerima Bantuan Alat
Peraga Edukatif (APE) serta pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan bantuan.
Semoga Allah SWT meridhoi segala ikhtiar untuk mengembangkan dan memajukan
RA/BA, salah satunya dengan terpenuhinya Standar Pelayanan Minimal dibidang sarana
dan prasarana. Hal-hal yang belum diatur dalam Juknis ini akan disempurnakan
kemudian.

DIREKTUR JENDERAL,

KAMARUDDIN AMIN

23
LAMPIRAN-LAMPIRAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Format 1 : Contoh Surat Perjanjian Kerjasama


2. Format 2 : Contoh Rencana Anggaran Biaya (RAB)
3. Format 3 : Contoh Laporan Pertanggungjawaban
4. Format 4 : Contoh Kuitansi
5. Format 5 : Contoh Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan
6. Format 6 : Contoh Berita Acara Serah Terima Pekerjaan
7. Format 7 : Contoh Berita Acara Serah Terima Aset

24
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 1: Lampiran Surat Perjanjian Kerjasama

...............(KOP K/L)...........

SURAT PERJANJIAN

Pekerjaan : Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) Raudlatul Athfal (RA/BA)

Nomor:.............(nomor surat dari K/L) .............

Surat Perjanjian ini berikut semua lampirannya (selanjutnya disebut “Kontrak”) dibuat dan
ditandatangani di ........................pada hari ...(hari)...tanggal...(tanggal)....bulan
...(bulan)....tahun ...(tahun)....antara:

1.Nama : ...(nama)...
NIP : .....(nip)........
Jabatan : ....(jabatan pada satuan kerja).......
Alamat Kantor : .....(alamat kantor tempat kerja)......

selaku Pejabat Pembuat Komitmen, yang bertindak untuk dan atas nama ....(institusi
tempat kerja) ............., yang berkedudukan di ..........(alamat)...... (selanjutnya disebut
“PIHAK PERTAMA”);

2. Nama : .......(nama kepala RA/BA )...


Jabatan : .......(jabatan)....
Alamat : .....(alamat)...

selaku Kepala RA/BA yang bertindak untuk dan atas nama...(nama RA/BA)
......,alamat......(alamat).....,berdasarkan Surat Keputusan ........(Yayasan)....Nomor:
...(nomor)...tanggal .....(selanjutnya disebut “PIHAK KEDUA”).

Dengan ini kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan surat perjanjian, dalam rangka
pelaksanaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA dengan ketentuan sebagai
berikut:
Pasal 1
Ketentuan Umum
a) Yang dimaksud Surat Perjanjian adalah perjanjian dimana pihak Pertama mengikat
Pihak Kedua, dan Pihak Kedua telah sepakat untuk melaksanakan ketentuan-
ketentuan dalam Surat Perjanjian ini dengan mengacu pada petunjuk teknis Bantuan
Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA;
b) Surat Perjanjian ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan Pihak Pertama dan
Kedua tanpa ada unsur paksaan.
Pasal 2
Lingkup Pekerjaan
a) Pihak Kedua melaksanakan pekerjaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA
berdasarkan Rincian Anggaran Biaya (RAB) dan Jadwal Pelaksanaan, dan yang
disepakati;

25
LAMPIRAN-LAMPIRAN

b) Output pekerjaan yang harus diserahkan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama
berupa:
(1) Dokumen pelaksanaan pekerjaan sebanyak 1 (satu) bendel;
(2) Laporan pekerjaan dari awal sampai akhir pekerjaan;
(3) Rincian laporan mengacu pada petunjuk teknis;
c) Pihak Kedua harus melaksanakan pekerjaan dengan segala kemampuan untuk
mencapai hasil optimal.
Pasal 3
Hak dan Kewajiban
a) Pihak Pertama memiliki hak dan kewajiban:
(1) memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh Pihak Kedua;
(2) meminta laporan-laporan mengenai pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan oleh
Pihak Kedua;
(3) membayar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan aturan dan mekanisme
pembayaran;
b) Pihak Kedua memiliki hak dan kewajiban:
(1) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jadwal pelaksanaan
pekerjaan yang telah ditetapkan dalam Perjanjian;
(2) melaporkan pelaksanaan pekerjaan secara kepada PPK;
(3) melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan secara cermat, akurat dan penuh
tanggung jawab;
(4) memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan yang dilakukan PPK;
(5) menyerahkan laporan pekerjaan sesuai dengan jadwal pekerjaan yang telah
ditetapkan dalam Perjanjian.
Pasal 4
Jangka Waktu Pelaksanaan
a) Pekerjaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA dilaksanakan dalam jangka
waktu 30 (tiga puluh) hari kalender dimulai sejak diterimanya dana bantuan;
b) Jangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan Pihak Pertama,
didasarkan pada: Surat permohonan perpanjangan dari Pihak Kedua dengan alasan
yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pasal 5
Biaya Pekerjaan
Biaya pekerjaan dalam pekerjaan ini adalah sebesar Rp. ........ ,- (terbilang) yang
dibebankan pada Dokumen Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) .......... (satker) Tahun
2017, pada Mata Anggaran (MAK): ......... (nomor akun).
Pasal 6
Cara Pembayaran
Pembayaran Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA dibayarkan secara langsung,
dilengkapi dengan:
1) Surat Perjanjian yang ditandatangani oleh PPK dan Kepala RA/BA penerima
bantuan;
2) Rincian Anggaran Biaya (RAB) yang ditandatangani oleh Kepala RA/BA;
3) Jadwal pelaksanaan pekerjaan;
4) Photo copy NPWP;
5) Kuitansi bukti penerimaan uang yang ditandatangani oleh penerima
bantuan;(Lampiran: Format 4)
26
LAMPIRAN-LAMPIRAN

6) Permohonan Pencairan yang ditandatangani oleh Kepala RA/BA;


7) Semua dokumen ditujukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen; dan pihak PPK
berwenang memverifikasi usulan RAB.
Dokumen pencairan yang telah lengkap akan diproses lebih lanjut oleh Bagian
Keuangan untuk selanjutnya diproses pencairannya.
Pasal 7
Penanggungan dan Risiko
Pihak Kedua berkewajiban untuk melindungi, membebaskan, dan menanggung tanpa
batas PPK beserta instansinya terhadap semua bentuk tuntutan, tanggungjawab,
kewajiban, kehilangan, kerugian, denda, gugatan atau tuntutan hukum, proses
pemeriksaan hukum, dan biaya yang dikenakan terhadap PPK beserta instansinya,
sehubungan dengan klaim yang timbul dari hal-hal tuntutan sejak ditandatangani
perjanjian ini.
Pasal 8
Keadaan Memaksa (Force Majeure)
a) Yang dimaksud keadaan keadaan memaksa (Force Majeure) adalah peristiwa
seperti:Bencana Alam (gempa bumi, tanah longsor, banjir), Kebakaran, Perang,
huru-hara, pemogokkan, pemberontakan, dan epidemi yang secara keseluruhan ada
hubungan langsung dengan penyelesaian pekerjaan;
b) Apabila terjadi keterlambatan yang disebabkan pada pasal 8 nomor 1 diatas, maka
kedua belah pihak setuju meninjau Surat Perjanjian dan pelaksanaan pekerjaan ini;
Pasal 9
Lain-Lain
a) Surat Perjanjian ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak;
b) Surat Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak rangkap 3
(tiga) pada lembar pertama dan kedua ditandatangani diatas materai Rp. 6.000,- ,
yang masing-masing mempunyai ketentuan hukum yang sama;
c) Hal-hal yang belum tercantum didalam surat perjanjian ini akan ditentukan kemudian.

......(kota domisili), tgl/bln/tahun

Pejabat Pembuat Komitmen, Kepala RA/BA

Materai 6000 Materai 6000

(.....................) (.....................)

27
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 2 : Rencana Anggaran Biaya (RAB)

KOP RA/BA

RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)


BANTUAN ALAT PERAGA EDUKATIF (APE) RA/BA
RA/BA ...............................
TAHUN ANGGARAN 2017

NO. Jenis Barang (Nama) Volume Harga(Rp) Jumlah (Rp)


A - ........................................... ......... ......... .........
- ........................................... ......... ......... .........
- ........................................... ......... ......... .........
- ........................................... ......... ......... .........
- ........................................... ......... ......... .........
Sub Total .........
.........
B - ........................................... ......... ......... .........
- ........................................... ......... ......... .........
- ........................................... ......... ......... .........
- ........................................... ......... ......... .........
Sub Total .........
.........
C - ........................................... ......... ......... .........
- ........................................... ......... ......... .........
- ........................................... ......... ......... .........
- ........................................... ......... ......... .........
Sub Total .........

JUMLAH (A+B+C..) .........

......., ............ 2017


Mengetahui :
Kepala RA/BA

.............................

28
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 3 : Contoh Laporan Pertanggungjawaban

KOP RA/BA

Cover
Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. TUJUAN DAN TARGET
C. SUMBER DANA
D. WAKTU DAN TEMPAT

BAB II PELAKSANAAN
A. PERSIAPAN PELAKSANAAN
B. PELAKSANAAN

BAB III PENUTUP


A. HAMBATAN PELAKSANAAN
B. SARAN DAN REKOMENDASI
C. KATA PENUTUP

LAMPIRAN
1. Rencana Anggaran Biaya (RAB)
2. Laporan Keuangan
3. Dokumentasi/Foto

29
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 4 : Contoh Kuitansi

KOP KL

KUITANSI
Nomor :
Sudah terima dari : Direktur Jenderal Pendidikan Islam
Banyaknya Uang : .............................................. (Sesuai penarikan dari dana
anggaran)
Untuk Pembayaran : Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) RA/BA (...................nama
RA/BA............) (alamat.................................................) Tahun
Anggaran 2017 Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan
Kesiswaan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.

Jumlah : Rp. ..............................,-

Mengetahui dan mengesahkan ................, ................. 2017

Pejabat Pembuat Komitmen, Yang menerima,


Kepala RA/BA

………………………………………. ……………………………………….

30
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 5: Berita Acara Penyelesian Pekerjaan

KOP RA/BA

BERITA ACARA PENYELESAIAN PEKERJAAN


BANTUAN ALAT PERAGA EDUKATIF (APE) RA/BA
TAHUN ANGGARAN 2017

Nomor : …………………………………

Pada hari ini ……………tanggal………bulan………tahun ……. Telah dilaksanakan


pemeriksaan pekerjaan Bantuan Alat Peraga Edukatif (APE) di RA/BA...........................
Berdasarkan pemeriksaan secara seksama pekerjaan tersebut dinyatakan berjalan baik,
dan telah mencapai progress..........%. Adapun pekerjaan yang telah dilaksanakan
meliputi : ..................................senilai Rp. ...............(..terbilang...)

Demikian berita acara ini dibuat dengan sesungguhnya, dan dapat


dipertanggungjawabkan sebagaiman mestinya.

………………,……….2017

Kepala RA/BA Saksi/Guru

1. ............................. (........................)

2. ............................. (........................)
(..................................)

31
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran Format 6 : Berita Acara Serah Terima Pekerjaan

KOP RA/BA

BERITA ACARA SERAH TERIMA


SARANA PRASARANA RA/BA ……………………………
Nomor: ………………………….............

Pada hari ini……………….. tanggal ……………... bulan ……………….. tahun


…………………………….Bertempat di RA/BA ………………………………………………
Desa/Kelurahan.……………..kecamatan……………………Kabupaten/Kota………………
…., yang bertanda tangan di bawah ini:
I. Nama : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
Jabatan : Kepala RA/BA ……………………………. Kecamatan
……………………………, selanjutnya disebut PIHAK KESATU
II. Nama : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
Jabatan : Kepala Kantor Wilayah/Kankemenag Kab/Kota (seusai dengan
Anggaran berada), bertindak untuk dan atas nama Kementerian
Agama RI selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

sepakat mengadakan serah terima dengan ketentuan sebagai berikut:

Pasal 1
PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
dari PIHAK PERTAMA berupa Sarana Prasarana RA/BA dengan nilai Rp.
……………………. dengan spesifikasi sebagai berikut:

No Jenis Barang Jumlah Merk Barang Keterangan


1
2
dst

Pasal 2
Bahwa serah terima ini dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk digunakan dalam
kepentingan Kementerian Agama RI khususnya dalam pendidikan RA/BA.

32
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Pasal 3
Sejak penyerahan ini:
a. PIHAK KEDUA menerima penyerahan Sarana Prasarana RA/BA dari PIHAK
PERTAMA;
b. Sarana Pendukung/Peralatan tersebut menjadi aset PIHAK PERTAMA yang
pemanfaatannya untuk peningkatan pendidikan.

Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan saksi dalam
rangkap 3 (tiga) agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Materai 6000

(…………Nama...................) (……Nama RA/BA.........)

SAKSI (PIHAK KEDUA) SAKSI (PIHAK PERTAMA)

………………..........……. ……………............……….
Komite Tokoh Masyarakat

33
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Format 7 : Contoh Berita Acara Serah Terima Aset

BERITA ACARA SERAH TERIMA ASET


.........………………………………………..

Nomor: ……………………..(dari RA/BA)

Pada hari ini………………..tanggal……………..bulan……….tahun ……………bertempat


di RA/BA....... Desa/Kelurahan...............Kecamatan…………Kabupaten/Kota…………….,
yang bertanda tangan di bawah ini:
II. Nama : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
Jabatan : Kepala Madrasah ……………………………. Kecamatan
……………………………, selanjutnya disebut PIHAK KESATU
II. Nama : ……………………………………………
Alamat : ……………………………………………
Jabatan : Kepala Kantor Wilayah/Kankemenag Kab/Kota (seusai dengan
Anggaran berada), bertindak untuk dan atas nama Kementerian
Agama RI selanjutnya disebut PIHAK KEDUA

sepakat mengadakan serah terima dengan ketentuan sebagai berikut:


Pasal 1
PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA menerima
dari PIHAK PERTAMA berupa .............. dengan nilai Rp. ………………….....
Pasal 2
Bahwa serah terima ini dilaksanakan oleh masing-masing pihak untuk digunakan dalam
kepentingan Kementerian Agama RI khususnya dalam pendidikan RA/BA.
Pasal 3
Sejak penyerahan ini:
a. PIHAK KEDUA menerima penyerahan meubelair dari PIHAK PERTAMA untuk
selanjutnya di catat kedalam Aplikasi SIMAK Persediaan;
b. PIHAK KEDUA menghibahkan Aset tersebut kepada PIHAK PERTAMA;
c. Bangunan tersebut menjadi aset PIHAK PERTAMA yang pemanfaatannya untuk
peningkatan pendidikan RA/BA.

34
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh para pihak dan saksi dalam
rangkap 3 (tiga) agar dapat digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Materai 6000

(…………Nama Direktur/Kakanwil/Kankemenag) (……………Nama Kepala RA/BA)

SAKSI (PIHAK KEDUA) SAKSI (PIHAK PERTAMA)

……………………. …………………….
Komite Tokoh Masyarakat

35
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA RI
JAKARTA

36
DIREKTORAT KURIKULUM, SARANA, KELEMBAGAAN DAN KESISWAAN MADRASAH
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM
KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2017

Anda mungkin juga menyukai