Anda di halaman 1dari 9

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK BIJI BUAH Areca

vestiaria Giseke DAN FRAKSINYA DENGAN METODE DPPH

Nur Candra Eka Setiawan , Hilda Amalia


Akademi Farmasi Putra Indonesia Malang
nur.candra.akfarpim@gmail.com

Abstrak

Senyawa antioksidan semakin luas penggunaannya seiring dengan berkembangnya


pemahaman masyarakat tentang peranannya dalam menghambat penyakit degenerative serta
penuaan dini. Biji buah pinang yaki (Areca vestiaria Giseke) mengandung banyak senyawa
yang bersifat antioksidan dengan mekanisme pengkapan radikal bebas. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui perbedaan aktivitas antioksidan pada ekstrak dan fraksi biji buah
pinang yaki dan nilai IC50 dari aktivitas antioksidannya. Dalam penelitian ini dilakukan
ekstraksi dengan metode soxhletasi menggunakan pelarut etanol 96%. Kemudian dipartisi
menggunakan tiga pelarut yaitu n-heksan, etil asetat, dan etanol-air. Selanjutnya dilakukan
perhitungan rendemen, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan
metode DPPH. Hasil perhitungan rendemen ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil asetat,
dan fraksi etanol-air biji buah pinang yaki berturut-turut 17,11%, 10,82%, 18,16%, 52,78%.
Skrining fitokimia flavonoid pada ekstrak etanol, etil asetat, fraksi etanol-air menunjukkan
positif adanya senyawa flavonoid terhadap reagen Mg-HCl. Nilai IC50 ekstrak etanol, fraksi
n-heksan, fraksi etil asetat, fraksi etanol-air berturut-turut 94,52 µg/ml, 445,72 µg/ml, 44,65
µg/ml, 91,4 µg/ml. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah ekstrak etanol biji buah pinang
yaki dan fraksinya memiliki aktivitas antioksidan. Fraksi etil asetat memiliki aktivitas
antioksidan tertinggi yaitu 44,65 µg/ml.
Kata Kunci: Antioxidant, Areca vestiaria Giseke, DPPH.

ABSTRACT

Antioxidant compound extends widely used to prevent degenerative desease and anti aging.
The seed of Pinang yaki fruits contain some compounds reported to have antioxidant activity.
The purposes of this research were to know the antioxidant activity of ethanolic extracts and
fractions of the seed of pinang yaki fruits and the IC50 value of its antioxidant activity. The
samples of the seed were prepared separately by soxhlet extraction method with ethanol 96%
as the solvent. Then fractionation process used three different solvents are n-hexane, ethyl
acetate, and ethanol-water. Futhermore, the calculation of yield, phytochemical screening,
and test of antioxidant activity using DPPH method. Yield calculation result showed
ethanolic extract, fraction of n-hexane, fraction of ethyl acetate, fraction of ethanol-water
17,11%, 10,82%, 18,16%, 52,78%. Phytochemical screening of Flavonoids ethanolic extract,
fraction of ethyl acetate, fraction of ethanol-water showed positive contains Flavonoid. IC50
value of ethanolic extract, fraction of n-hexane, fraction of ethyl acetate, fraction of ethanol-
water 94,52 µg/ml, 445,72 µg/ml, 44,65 µg/ml, 91,4 µg/ml. The conclusion of this research is
extract of ethanol and the fraction of seed of pinang yaki fruits has the antioxidant activity.
Fraction of ethyl acetate has the higher antioxidant activity 44,65 µg/ml.
Key Words : , Antioxidant, Areca vestiaria Giseke, DPPH.
PENDAHULUAN dan Cysewski, 2006). Namun, ketika
Penyakit degenerative adalah produksi radikal bebas melebihi
salah satu penyakit yang menjadi kemampuan pertahanan antioksidan
penyebab utama kematian secara global maka akan terjadi kerusakan oksidatif
(WHO, 2010). Dari tahun ke tahun dan menyebabkan menurunnya imunitas
prevalensi penderita penyakit terhadap penyakit dan cidera. Oleh
degenerative terus meningkat di dunia. sebab itu dibutuhkan asupan vitamin
Penyakit degenerative umumnya sebagai zat antioksidan tambahan.
terjadi akibat kerusakan sel, jaringan Zat antioksidan yang berasal
lemak, protein, system kekebalan, dan dari tumbuhan banyak dikembangkan
DNA yang disebabkan oleh berbagai dan diteliti. Sumber antioksidan dari
factor baik terjadi secara alami, terkena tumbuhan banyak berasal dari senyawa
radiasi, atau oleh zat – zat kimia yang fenolik, terutama flavonoid(Khumar dan
bersifat karsinogenik. Ada berbagai Pandey, 2013). Beberapa tanaman yang
macam teori yang dapat menjelaskan memiliki aktivitas antioksidan adalah
penyebab penyakit degenerative. Salah daun kenari memiliki aktivitas
satu teori yang dianggap cukup antioksidan sebesar 63,2% (Lukmanto,
signifikan adalah teori reaksi radikal 2015), kulit manggis memiliki aktivitas
bebas. Kelebihan radikal bebas di dalam antioksidan 8,667 ppm (termasuk
tubuh dapat memacu timbulnya berbagai antioksidan kuat) ( Miryanti et al., 2011),
macam penyakit degenerative dan kronis buah bakum memiliki aktivitas
(Pham-Huy et al.,2008). antioksidan 318,621 ppm (Ridho, 2013).
Radikal bebas adalah molekul Berdasarkan penelitian yang
atau fragmen molekul yang mengandung dilakukan oleh Simbala, 2006 tanaman
satu atau lebih elektron tidak pinang Yaki memiliki senyawa metabolit
berpasangan pada orbital atomnya. sekunder yaitu flavonoid, triterpenoid,
Radikal bebas ini berbahaya karena tanin, hidrokuinon dan saponin.
sangat reaktif mencari pasangan Penelitian yang dilakukan oleh Ismail et
elektronnya untuk mencapai kestabilan al., (2012) juga menyatakan bahwa total
(Winarsih, 2007). Radikal bebas yang fenolik ekstrak biji buah pinang Yaki
merusak sel tubuh ini dapat dinetralisir adalah 85,92 mg/kg sedangkan
dengan senyawa antioksidan (Iorio, antioksidan sebesar 88,16%. Sehingga
2007). berdasarkan penelitian tersebut pinang
Antioksidan adalah senyawa yang yaki dapat digunakan sebagai antioksidan
dapat menghambat oksigen reaktif dan dan dapat digunakan sebagai alternative
radikal bebas dalam tubuh dengan cara terapi penyakit degenerative. Oleh karena
menyerahkan satu atau lebih elektron itu diperlukan penelitian lanjutan untuk
kepada radikal bebas sehingga menjadi uji aktivitas pada ekstrak buah biji pinang
molekul yang normal kembali dan dan fraksinya sehingga dapat diketahui
menghentikan kerusakan yang fraksi mana yang memiliki aktivitas
ditimbulkan (Sasikumar et al., 2009). antioksidan paling tinggi.
Pada keadaan normal (saat istirahat)
sistem pertahanan antioksidan di dalam METODE PENELITIAN
tubuh dapat secara mudah mengatasi Penelitian ini menggunakan
radikal bebas yang terbentuk (Capelli metode deskriptif karena penelitian ini
bertujuan untuk menyajikan gambaran dipekatkan dan dihitung rendemennya
lengkap mengenai berapa besar aktivitas (Sarker et al., 2006).
antioksidan pada ekstrak etanol biji buah Skrining Fitokimia
pinang yaki beserta fraksinya. Uji Alkaloid. Sampel dibasakan
Pengamatan ini dilakukan melalui dengan kloroform berammonia, lalu
beberapa tahap, yaitu persiapan alat dan disaring. Ditambahkan 0,5 – 1 ml asam
bahan, ekstraksi dengan metode sulfat 2 N pada hasil filtrate, dikocok
sokhletasi, fraksinasi, dan uji sampai terbentuk 2 lapisan. Lapisan asam
antioksidan. (atas) dipipet dan dibagi dalam 3 tabung
Alat dan Bahan reaksi. Masing – masing tabung reaksi
Alat – alat yang digunakan ditambahkan 2 tetes pereaksi Mayer,
dalam penelitian ini adalah alat – alat Wagner, dan Dragendorf. Kemudian
gelas, neraca analitik, penangas air, pipet diamati perubahan yang terjadi
volum, sokhletasi, aluminum foil, kertas (Kristianti et l., 2008).
saring, kuvet, rotary evaporator, corong Uji Flavonoid. Sampel diekstraksi
pisah dan spektrofotometer (UV–Vis). dengan pelarut n-heksana atau petrolatum
Bahan yang digunakan dalam eter sebanyak 15 ml, lalu disaring.
penelitian ini adalah biji buah pinang Ekstrak yang diperoleh selanjutnya
yaki. Bahan kimia yang digunakan diekstraksi lebih lanjut menggunakan
adalah etil asetat, n-heksana dan etanol methanol atau etanol sebanyak 30 ml. 2
96% teknis yang telah diredistilasi, etanol ml ekstrak methanol/etanol yang
p.a (pro analysis), aquades, Wagner LP, diperoleh dimasukkan dalam tabung
Mayer LP, Dragendorf LP, besi (III) reaksi dan ditambahkan dengan 0,5 HCl
klorida, serbuk Mg, asam klorida, asam pekat dan 3-4 pita logam Mg. Adanya
sulfat, alumunium klorida, vitamin C, flavonoid dengan warna merah, orange
dan DPPH. dan hijau tergantung pada struktur
Tahap Penelitian flavonoid yang terkandung dalam sampel
Ekstraksi dan Fraksinasi tersebut (Kristianti et l., 2008)
Sebanyak 100 g serbuk biji buah Uji Tanin. Sampel dimasukkan ke
pinang yaki dimasukkan ke dalam dalam tabung reaksi dipanaskan di atas
selongsong soxhlet. Ditambahkan etanol tangas air, kemudian disaring. Filtrate
96% sampai bisa terjadi sirkulasi (400 ditambahkan larutan besi (III) klorida
ml). Proses ekstraksi dilakukan hingga 1%. Adanya senyawa tanin ditandai
menghasilkan cairan bening. Ekstrak dengan terjadinya endapan berwarna
yang didapat dievaporasi menggunakan hijau (Kristianti et l., 2008).
evaporator pada suhu 50°C sampai Uji Saponin. Sampel dimasukkan
diperoleh ekstrak pekat (Mokoginta, Eka dalam tabung reaksi. Ditambahkan 10 ml
Pratiwi, et al. 2013). air panas, dinginkan dan kemudian
Hasil ekstrak kemudian difraksinasi dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Bila
dengan corong pisah. Fraksinasi positif akan keluar busa/buih yang
dilakukan dengan menggunakan pelarut mantap selama 10 menit, setinggi 1 cm-
yang berbeda yaitu etanol-air, n-heksan, 10 cm. Jika ditambahkan 1 asam klorida
dan etil asetat dengan masing-masing 2 N, buih tidak hilang (MMI IV)
perbandingan 1:1. Hasil fraksi kemudian Uji Steroid dan terpenoid. Sampel
diekstrak dengan pelarut n-heksana atau
petroleum eter (kurang lebih 2 ml), HASIL DAN PEMBAHASAN
kemudian disaring. Ekstrak yang Ekstraksi
diperoleh diambil sedikit dan dikeringkan Metode ekstraksi yang digunakan
diatas papan spot test, kemudian disaring. adalah metode sokhletasi. Berdasarkan
Ditambahkan 3 tetes anhidrida asetat ( Mokoginta (2013) ekstraksi dengan
Ac2O ) dan kemudian satu tetes asam metode sokhletasi memiliki rendemen
sulfat pekat (H2SO4 pekat). Adanya yang tinggi akibat adanya pemanasan dan
senyawa golongan terpenoid akan juga aktvitas penangkal radikal bebas
ditandai dengan timbulnya warna merah yang tinggi dibandingkan dengan
sedangkan adanya senyawa golongan metode maserasi serta perkolasi.
steoroid ditandai dengan munculnya Hasil ekstrak yang diperoleh
warna biru (Kristianti et l., 2008). yaitu ekstrak pekat berwarna kemerahan.
Penentuan aktivitas antioksidan Hasil ekstrak pekat kemudian
Penentuan aktivitas antioksidan difraksinasi dengan etanol-air,n-heksan,
dilakukan berdasarkan metode Molyneux dan etil asetat. Hasil ekstrak dan fraksi
(2004) dengan modifikasi. Dipipet 4 ml dihitung rendemennya. Hasil perhitungan
larutan DPPH 40 ppm ditambah dengan 1 rendemen sebagai berikut:
ml masing – masing larutan uji ekstrak Tabel 1. Data rendemen ekstrak dan fraksi
dan fraksi dengan 5 varian konsentrasi. biji buah pinang yaki
Campuran didiamkan selama 30 menit
yang telah diperoleh. Larutan ini Nama Bobot Rendemen
kemudian diukur absorbansinya pada ekstrak/fraksi (g) (%)
panjang gelombang maksimum DPPH Ekstrak etanol 96% 17,11 17,11
516 nm. Sebagai pembanding digunakan Fraksi n-heksan 1,42 10,82
Fraksi etil asetat 2,38 18,16
vitamin C dengan perlakukan yang sama Fraksi etanol-air 6,93 52,78
dengan larutan uji.
Fraksi etil asetat menghasilkan
Persen peredaman dihitung
menggunakan rumus: rendemen yang lebih besar dibandingkan
Absorbansi kontrol−Absorbansi sampel
x 100% fraksi lainnya karena sifatnya yang
Absorbansi kontrol
Setelah didapatkan persentase
inhibisi dari masing-masing semipolar menyebabkan senyawa yang
konsentrasi, kemudian ditentukan sifatnya polar lebih terkonsentrasi pada
persamaan y = bx + a dengan
perhitungan secara regresi linear fraksi tersebut.
dimana x adalah konsentrasi (µg/ml)
dan y adalah persentase inhibisi (%). Skrining fitokimia
Aktivitas antioksidan dinyatakan Skrining fitokimia merupakan
dengan Inhibition Concentration 50%
(IC50) yaitu konsentrasi sampel yang analisis kualitatif terhadap senyawa-
dapat meredam radikal DPPH sebanyak senyawa metabolit sekunder. Suatu
50%. Nilai IC50 didapatkan dari nilai x
setelah mengganti y = 50. ekstrak dari bahan alam terdiri atas
berbagai macam metabolit sekunder yang
berperan dalam aktivitas biologinya. yang mampu memberikan ciri khas dari
Senyawa-senyawa tersebut dapat setiap golongan metabolit sekunder
diidentifikasi dengan pereaksi-pereaksi (Harborne, 1987).

Tabel 2. Hasil Uji Fitokimia Serbuk, Ekstrak Etanol, serta Fraksi N-heksan, Etil Asetat, dan Fraksi Air Biji
Buah Pinang Yaki.

Sampel
No Pereaksi Standar (warna) Deteksi
S E N EA A
1 HCl + serbuk Mg + + - + + Perubahan warna Flavonoid
2 Endapan merah-
Dragendorff - - - - - Alkaloid
jingga
3 Endapan putih
Mayer - - - - - Alkaloid
kekuningan
4 Wagner - - - - - Endapan cokelat Alkaloid
5 Air panas+asam Terbentuk
+ + + + + Saponin
klorida 1 N busa/buih
6 Asam asetat
anhidrat+H2SO4 - + - - Warna hijau Steroid
pekat
7 Asam asetat
Warna merah –
anhidrat+H2SO4 + - + + Terpenoid
cokelat
pekat
8 Endapan hijau
Besi (III) klorida
+ + + + + kehitaman-biru Tanin
1%
hitam

Keretangan : (S) serbuk, (E) ektrak etanol, (N) fraksi n-heksan, (EA) fraksi etil asetat, (A) fraksi air.

Uji Aktivitas Antioksidan inhibisi). Semakin besar konsentrasi sampel


Berdasarkan penelitian yang telah maka semakin besar pula persen peredaman
dilakukan, diperoleh data penurunan DPPH, seperti yang terlihat pada grafik
absorbansi DPPH pada larutan uji yang berikut ini.
dapat dihitung peredaman DPPH (%
100
90
80
% Peredaman DPPH

70
60
50
40
30
20
10
0
0 50 100 150 200 250 300 350 400
Konsentrasi (µg/ml)

Gambar 1. Hubungan konsentrasi dan % peredaman DPPH sampel

Berdasarkan dengan Molyneux Fraksi n- y= 0,1269x – 6,7996


447,59
heksan R2= 0,9768
(2003) aktivitas antioksidan ekstrak dan
Berdasarkan hasil penelitian
fraksi biji buah pinang yaki dinyatakan
menunjukkan bahwa fraksi n-heksan
dengan IC50 sebagai parameter karena
memiliki aktivitas antioksidan yang sangat
menunjukkan nilai konsentrasi yang mampu
lemah. Aktivitas antioksidan yang sangat
meredam 50% radikal bebas DPPH.
kuat dimiliki oleh fraksi etil asetat. Bila
Menurut Ariyanto (2006) tingkat kekuatan
keempat sampel tersebut dibandingkan
antioksidan adalah sangat kuat (IC50 < 50
dengan kontrol positif vitamin C, vitamin C
µg/ml), kuat (IC50 50-100 µg/ml), sedang
memiliki nilai IC50 yang paling kecil
(IC50 101-150 µg/ml), lemah (IC50 > 150
diantara keempat sampel tersebut.
µg/ml).
Fraksi etil asetat memiliki IC50
Tabel 3. Nilai IC50 ekstrak dan fraksi biji buah
pinang yaki 44,65µg/ml sehingga tergolong antioksidan
IC50 kuat. Dari data skrining fitokimia fraksi etil
Sampel Persamaan Regresi
(µg/ml)
y= 0,6317x + 27,177
Vitamin C 36,13 asetat positif mengandung flavonoid,
R2= 0,9996

Fraksi etil y= 0,1337x + 44,301


42,62 terpenoid, saponin, dan tanin. Sedangkan
asetat R2= 0,9949

y= 0,1052x + 40,343 fraksi n-heksan positif terhadap saponin,


Fraksi air 91,77
R2= 0,9877
Ekstrak y= 0,0772x + 42,786 93,44 tanin, dan steroid. Perbedaan kandungan
etanol R2= 0,9808
senyawa pada kedua fraksi tersebut cukup untuk menghambat reaktifitas atom

mempengaruh aktivitas antioksidan dan nilai reaktif penyusun radikal bebas (Egwaikhide

IC50. Flavonoid dan terpenoid memiliki dan Gimba, 2007).

aktivitas antioksidan yang sangat kuat Semakin banyak gugus hidroksil dari

(Heim, 2002;Grassmann, 2005). Tidak suatu senyawa antioksidan akan menaikkan

adanya kandungan flavonoid dan tepenoid aktivitasnya sebagai antioksidan

sebagai sumber antioksidan kuat pada fraksi (Andrawulan, 1996). Senyawa golongan

n-heksan sehingga mempengaruhi nilai IC50. fenolik dan flavonoid memiliki lebih dari

Aktivitas antioksidan sangat satu gugus hidroksil (polihidroksil) sehingga

tergantung pada kehadiran gugus hidroksil sangat baik dalam menetralkan suatu radikal

dan juga jumlah serta konfigurasi gugus OH bebas.

yang ada pada suatu molekul (Heim, 2002). KESIMPULAN


Berdasarkan penelitian yang telah
Selain itu juga tergantung pada donasi atom
dilakukan dapat disimpulkan Ekstrak etanol
hidrogen. Senyawa golongan terpenoid
biji buah pinang yaki beserta fraksinya
bekerja dengan cara donasi atom hidrogen memiliki aktivitas antioksidan. Fraksi etil
asetat memiliki aktivitas antioksidan
sehingga menghambat terjadinya lipid
tertinggi dan fraksi n-heksan terendah.
peroxidation (LPO) yang berpotensi sebagai
Ekstrak etanol, fraksi n-heksan, fraksi etil
radikal bebas (Grassmann, 2005). Selain itu, asetat, fraksi etanol-air biji buah pinang yaki
memiliki aktivitas antioksidan dengan IC50
adanya gugus hidroksil pada senyawa fenol
berturut-turut 94,52 µg/ml, 445,72 µg/ml,
dan flavonoid juga menimbulkan terjadinya
44,65 µg/ml, 91,4 µg/ml.
aktivitas antioksidan. Hal ini dikarenakan

oleh atom oksigen pada gugus hidroksil DAFTAR PUSTAKA

mempunyai pasangan elektron bebas yang Andrawulan, N., Wijaya H., Cahyono. 1996.
ktivitas Antioksidan Dari Daun Sirih
(Piper betle L.). Jurnal Teknologi pada Biji dan Kulit Buah Pinang Yaki
dan Industri Pangan Vol. 7(1):29-30. (Areca Vestiaria Giseke). Jurnal
Ilmiah Sains Vol. 12 (2): 84-88
Ariyanto, R. 2006. Uji Aktivitas antioksidan,
Penentuan Kandungan Fenolik dan Kristianti, Alfinda Novi, et al. 2008. Buku
Flavonoid Total Fraksi Kloroform dan Ajar: Fitokimia. Surabaya: Airlangga
Fraksi Air Ekstrak Metanolik Pegagan Univercity Press.
(Centella asiatica L. Urban).
Skripsitidak diterbitkan. Yogyakarta: Lukmanto. 2015. Uji Aktivitas Antioksidan
Fakultas Farmasi Universitas Gadjah dan Penetapan Kadar Flavonoid Total
Mada. Ekstrak dan Fraksi Daun Kenari
(canarium indicum L.). Skripsi tidak
Capelli, Bob & Gerald Cysewski. 2007. diterbitkan. Jember: Universitas
Natural Astaxanthin:King of The Jember
Carotenoids. Cyanotech: Cyanotech
Corporation. Miryanti, et al. 2011. Ekstraksi Antioksidan
dari Kulit Buah Manggis.
Egwaikhide, P.A & C.E. Gimba. 2007. Bandung:Universitas Katolik
Analysis of the Phytochemical Parahyangan.
Content and Antimicrobial Avtivity of
Plectranthus glandulosis whole Plant. Mokoginta, Eka Pratiwi, et al. 2013.
Middle-East Journal of Scientific Pengaruh Metode Ekstraksi terhadap
Research Vol. 2 (3-4):135-138 Aktivitas Penangkal Radikal Bebas
Ekstrak Metanol Kulit Biji Pinang
Heim, K.E., et al.,. 2002. Flavonoid Yaki (Areca vestiaria Giseke). Jurnal
Antioxidants: Chemistry, Metabolism Ilmiah Sains. Vol. 2 (24): 109-113.
and Structure-Activity Relationship.
Journal of Nutrional Biochemistry Molyneux, P. 2003. The Use Of the Stable
Vol. 13:572-584 Free Radical Diphenylpicrylhydrazyl
(DPPH) for Estimating Antioxidant
Grassmann, Johanna. 2005. Terpenoid As Activity. Songklanakarin J. Sci.
Plant Antioxidant. Vitamin and Technol. Vol. 26 (2): 211-219.
Hormones Vol 72.
Pham-Huy, L.A., He, H., & Pham Huy, C.
Harborne, J.B. 1996. Metode Fitokimia: 2008. Free Radicals, Antioxidants in
Penentuan Cara Modern Menganalisis Disease and Health. International
Tumbuhan. Terjemahan oleh Journal of Biomedical Science. Vol. 4
Padmawinata, K., Soediro, I. (2): 89-99
Bandung: ITB Press.
Pietta, P.G. 2000. Flavonoids and
Iorio, E.L. 2007. The Measurement of Antioxidant. J. Nat. Prod. Vol 63:
Oxidative Stress. International 1035-1042.
Observatory of Oxidative Stress, Free
Radicals and Antioxidant Systems. Ridho, Ery Al. 2013. Uji Aktivitas
Special supplement to Bulletin. Antioksida Ekstrak Metanol Buah
Bakum (Cayratia trifolia) dengan
Ismail, Jefriyanto., Max RJ Runtuwene., & Metode DPPH. Skripsi diterbitkan.
Feti Fatimah. 2012. Penentuan Total Pontianak:Universitas Tanjungpura.
Fenolik dan Uji Aktivitas Antioksidan
Sarker, D., Latif Z., Gray, I., & Alexander. Simbala, Herry Emma Inonta. 2006.
2006. Natural Product Isolation. New Keanekaragaman Floristik dan
Jersey: Humana Press. Pemanfaatannya sebagai Tumbuhan
Obat di Kawasan Konservasi II
Sasikumar, J.M. 2009. Antioxidant Activity Taman Nasional Bogani Nani
and HPTLC Analysis of Pandanus Wartabone (Kabupaten Bolaang
odoratissimus L. Root. European Mongondow Sulawesi Utara).
Journal of Biological Sciences.Vol 1 Disertasi tidak diterbitkan. Bogor:
(2): 17-22. Institut Pertanian Bogor.
Sasikumar, J.M. 2009. In Vitro Antioxidant Tiwari, P., et al.,. 2011. Pythochemical
Activity of Methanolic Extracs of Screening and Extraction: A Review.
Berberis tinctoria Lesch. Root and Int. Pharma. Sci Vol. 1: 1-9
Root Bark. Journal of Herbal and
Toxicology Vol.3 (2):53-58. Winarsih, H. 2007. Antioksidan Alami dan
Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisus.

Anda mungkin juga menyukai

  • Fitokimia
    Fitokimia
    Dokumen25 halaman
    Fitokimia
    Teguh Desmansyah
    Belum ada peringkat
  • Cover p1 Fitokim
    Cover p1 Fitokim
    Dokumen2 halaman
    Cover p1 Fitokim
    Teguh Desmansyah
    Belum ada peringkat
  • Paragraf
    Paragraf
    Dokumen1 halaman
    Paragraf
    Teguh Desmansyah
    Belum ada peringkat
  • Sop Tofpr
    Sop Tofpr
    Dokumen5 halaman
    Sop Tofpr
    Teguh Desmansyah
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Teguh Desmansyah
    Belum ada peringkat