Struktur Bangun Datar
Struktur Bangun Datar
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Selembar kertas yang rata, permukaan meja yang rata, lantai yang
rata, tembok yang rata, dan benda-benda lainnyadengan mengabaikan
ketebalannya (seolah-olah tidak mempunyai ketebalan) benda-benda tersebut
disebut bangun datar atau model bangun datar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hubungan antar berbagai bangun datar dalam berbagai bentuk
jaringan?
2. Apakah pengertian bangun datar?
3. Apakah pengertian segi empat?
4. Bangun apa sajakah yang termasuk dalam segi empat?
5. Bangun apa sajakah yang tidak termasuk dalam segi empat?
1
C. Tujuan Penulisan
1. Memahami hubungan antar berbagai bangun datar dalam berbagai bentuk
jaringan.
2. Mengatahui pengertian bangun datar.
3. Mengetahui pengertian segi empat.
4. Mengerti bangun apa saja yang termasuk dalam segi empat.
5. Mengerti bangun apa saja yang tidak termasuk dalam segi empat.
2
BAB II
PEMBAHASAN
BAGAN STRUKTUR
3
A. Macam-macam Bangun Datar
1. Segi Empat
Segi empat adalah bangun datar yang mempunyai empat buah sisi
atau terbentuk oleh empat buah sisi
a. Jajar genjang
Pengertian jajar genjang
Jajar genjang adalah segi empat yang mempunyai kedua pasang sisi
yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Jajar genjang dapat di
bentuk dari gabungan sebuah segitiga dan bayangannya setelah
diputar setengah putaran dengan pusat titik tengah salah satu
sisinya.
4
Klasifikasi Jajar genjang
1. Sisi sama panjang yaitu Belah ketupat
Pengertian Belah Ketupat
Belah ketupat adalah segi empat dengan kekhususan yaitu sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang. Belah ketupat dibentuk dari
gabungan segitiga sama kaki dan bayangannya setelah dicerminkan
terhadap alasnya. Belah ketupat juga bisa dikatakan sebagai jajar genjang
yang semua sisinya sama panjang.
5
Kenapa Belah ketupat termasuk Jajar genjang?
6
3. Mempunyai dua buah diagonal sama panjang dan saling berpotongan di
titik pusat belah ketupat. Titik tersebut membagi diagonal menjadi dua
bagian sama panjang
4. Mempunyai sumbu simetri, yaitu sumbu vertikal dan horizontal
b. Layang-layang
Pengertian Layang-layang
Layang-layang adalah segi empat yang dua sisinya yang berdekatan sama
panjang, sedangkan kedua sisi yang lainnya juga sama panjang. Layang-
7
layang dibentuk dari gabungan dua segiiga sama kaki yang panjang
alasnya sama dan berhimpit.
8
Jajar genjang merupakan segi empat yang memiliki dua pasang sisi
berhadapan yang sama panjang dan sejajar. Trapesium merupakan segi
empat yang memiliki satu pasang sisi yang berhadapan dan saling sejajar.
Hal ini menunjukkan bahwa jajar genjangadalah bentuk khusus dari
trapesium tetapi tidak berlaku sebaliknya. Secara notasi himpunan dapat
dituliskan sebagai berikut.
{jajar genjang} ∁ {trapesium} ∁ {segi empat}
2.Segitiga
Pengertian Segitiga
Segitiga adalah bidang datar yang dibatasi oleh tiga garis lurus dan
membentuk tiga sudut.
Jenis-jenis segitiga ditinjau dari panjang sisi-sisinya
1. Segitiga sama kaki
Terbentuk dari dua segitiga siku-siku kongruen yangdiletakkan
bersisian dan berimpit pada sisi siku-siku yang sama panjang.
9
2. Segitiga sama sisi
Segitiga sama sisi adalasegitiga yang ketiga sisinya sama panjang.
3. Segitiga sembarang
Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya tidak sama
panjang.
Apabila segitiga ditinjau dari ukuran-ukuran sudut, maka nama segitiga itu
mengikuti nama ukuran sudutnya, yaitu:
3. Lingkaran
10
Unsur-Unsur/Bagian-Bagian Lingkaran
a. Titik Pusat
Titik pusat lingkaran adalah titik yang terletak di tengah-tengah lingkaran. Pada
Gambar di atas , titik O merupakan titik pusat lingkaran, dengan demikian,
lingkaran tersebut dinamakan lingkaran O.
b. Jari-Jari (r)
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jari-jari lingkaran adalah garis dari titik
pusat lingkaran ke lengkungan lingkaran. Pada Gambar di atas, jari-jari lingkaran
ditunjukkan oleh garis OA, OB, OC, dan OD.
11
c. Diameter (d)
Diameter adalah garis lurus yang menghubungkan dua titik pada lengkungan
lingkaran dan melalui titik pusat. Garis AB dan CD pada lingkaran O merupakan
diameter lingkaran tersebut. Perhatikan bahwa AB = AO + OB. Dengan kata lain,
nilai diameter merupakan dua kali nilai jari-jarinya, ditulis bahwa d = 2r.
d. Busur
Dalam lingkaran, busur lingkaran merupakan garis lengkung yang terletak pada
lengkungan lingkaran dan menghubungkan dua titik sebarang di lengkungan
tersebut. Pada Gambar di atas, garis lengkung AC, garis lengkung CB, dan garis
lengkung BD merupakan busur lingkaran O.
e. Tali Busur
Tali busur lingkaran adalah garis lurus dalam lingkaran yang menghubungkan dua
titik pada lengkungan lingkaran. Berbeda dengan diameter, tali busur tidak
melalui titik pusat lingkaran O. Tali busur lingkaran tersebut ditunjukkan oleh
garis lurus AD yang tidak melalui titik pusat pada Gambar di atas.
f. Tembereng
Tembereng adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh busur dan tali
busur. Pada Gambar di atas, tembereng ditunjukkan oleh daerah yang diarsir dan
dibatasi oleh busur AD dan tali busur AD.
g. Juring
Juring lingkaran adalah luas daerah dalam lingkaran yang dibatasi oleh dua buah
jari-jari lingkaran dan sebuah busur yang diapit oleh kedua jari-jari lingkaran
tersebut. Pada Gambar di atas, juring lingkaran ditunjukkan oleh daerah yang
diarsir yang dibatasi oleh jari-jari OC dan OB serta busur BC, dinamakan juring
BOC.
h. Apotema
12
Pada sebuah lingkaran, apotema merupakan garis yang menghubungkan titik
pusat lingkaran dengan tali busur lingkaran tersebut. Garis yang dibentuk bersifat
tegak lurus dengan tali busur. Coba perhatikan Gambar di atas secara seksama.
Garis OF merupakan garis apotema pada lingkaran O.
Elips
elips adalah gambar yang menyerupai lingkaran yang telah dipanjangkan ke satu
arah. Elips adalah salah satu contoh dari irisan kerucut dan dapat didefinisikan
sebagai lokus dari semua titik, dalam satu bidang, yang memiliki jumlah jarak
yang sama dari dua titik tetap yang telah ditentukan sebelumnya
Segi Lima
13
Segi Lima adalah segi banyak yang memiliki lima sisi, di mana semua sisinya
memiliki panjang yang sama dan seluruh sudutnya sama besar (108°).
Suatu segi enam beraturan adalah suatu segi enam dengan panjang sisi dan besar
sudut dalam yang sama. Sudut dalam pada segi enam beraturan adalah 120°.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
14
Segi Empat
Segi empat adalah bangun datar yang mempunyai empat buah
sisi atau terbentuk oleh empat buah sisi.
Jajar genjang adalah segi empat yang mempunyai kedua pasang sisi
yang berhadapan sejajar dan sama panjang. Jajar genjang dapat di
bentuk dari gabungan sebuah segitiga dan bayangannya setelah
diputar setengah putaran dengan pusat titik tengah salah satu sisinya.
Belah ketupat adalah segi empat dengan kekhususan yaitu sisi yang
berhadapan sejajar dan sama panjang. Belah ketupat dibentuk dari
gabungan segitiga sama kaki dan bayangannya setelah dicerminkan
terhadap alasnya. Belah ketupat juga bisa dikatakan sebagai jajar
genjang yang semua sisinya sama panjang.
Layang-layang adalah segi empat yang dua sisinya yang berdekatan
sama panjang, sedangkan kedua sisi yang lainnya juga sama panjang.
Layang-layang dibentuk dari gabungan dua segiiga sama kaki yang
panjang alasnya sama dan berhimpit.
Trapesium adalah segi empat dengan tepat sepasang sisi yang
berhadapan sejaja Segitiga adalah bidang datar yang dibatasi oleh tiga
garis lurus dan membentuk tiga sudut.
Lingkaran adalah lengkung tertutup yang semua titik-titik pada
lengkung itu berjarak sama terhadap suatu titik tertentu dalam
lengkungan itu.
elips adalah gambar yang menyerupai lingkaran yang telah
dipanjangkan ke satu arah. Elips adalah salah satu contoh dari
irisan kerucut dan dapat didefinisikan sebagai lokus dari semua
titik, dalam satu bidang, yang memiliki jumlah jarak yang sama
dari dua titik tetap yang telah ditentukan sebelumnya
Segi Lima adalah segi banyak yang memiliki lima sisi, di mana
semua sisinya memiliki panjang yang sama dan seluruh sudutnya
sama besar (108°).
15
Suatu segi enam beraturan adalah suatu segi enam dengan panjang
sisi dan besar sudut dalam yang sama. Sudut dalam pada segi enam
beraturan adalah 120°.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
16
Adinawan, M Cholik dan Sugijono. 2007. Matematika untuk SMP Kelas VII.
Jakarta: Erlangga.
Sukino dan Wilson Simangunsong. 2007. Matematika SMP Jilid 1 untuk Kelas
VII. Jakarta: Jakarta: Erlangga.
17