Anda di halaman 1dari 5

TEORI LANDASAN

A. TANAH KERAS

Pondasi pada dasarnya adalah membuat PRESEDEN


(pemadatan/perbaikan tanah) atau menemukan
tanah keras. Dalam pembuatannya, tanah keras
pondasi harus rata agar beban bangunan dapat
terdistribusi dengan baik sehingga kekuatan
bangunan menjadi lebih kuat.

1. Bila tanah keras terletak pada


permukaan tanah atau 2-3 meter di
bawah permukaan tanah maka dapat
menggunakan jenis pondasi dangkal Gambar A.1. Aktivitas Drilling Gambar A.2. Hasil Pemboran (bore holes)
(setempat, menerus, pelat). Sumber: https://www.mintecabadi.com/ Sumber: https://www.mintecabadi.com/

2. Pada kedalaman 10-20 meter


menggunakan pondasi tiang minipile,
sumuran, bored pile.
3. Pada kedalaman dibawah 20 meter
menggunakan pondasi tiang pancang,
bored pile.

Dalam menemukan tanah keras dan daya


dukung tanah, dilakukan dua cara:

1. Pemboran (drilling): dari lubang


hasil pemboran (bore holes), Gambar A.3. Lapisan tanah yang Gambar A.4. Aktivitas Penetration Test
didapat Sumber: https://www.mintecabadi.com/
diketahui contoh-contoh lapisan tanah Sumber: https://www.mintecabadi.com/
yang kemudian dikirim ke
laboratorium mekanika tanah.

2. Percobaan penetrasi (penetration


test): yaitu dengan menggunakan alat
yang disebut sondir static
penetrometer. Ujungnya berupa conus
yang ditekan masuk kedalam tanah,
dan secara otomatis dapat dibaca hasil
Gambar A.5. Galian Pondasi berupa tanah keras
sondir tegangan tanah (kg/cm2). Sumber: https://www.arafuru.com/
PRESEDEN
B. PONDASI MENERUS

Pondasi menerus digunakan pada bangunan sederhana,


tidak bertingkat, dan berfungsi untuk mendukung
beban memanjang dimana fungsional kolom tidak
terlalu mendukung berat beban. Pondasi ini
menggunakan pasangan batu kali atau bata. Namun,
pada umumnya menggunakan pasangan batu kali. Beban
bangunan dapat disalurkan merata ke dalam tanah
keras.

Gambar B.1. Pemasangan Pondasi Menerus Batu Kali


Sumber: https://www.rumahku.com/

Gambar B.2. Detail pondasi menerus pasangan batu kali,


potongan (kiri), tampak samping (kanan)
/
PRESEDEN

C. LANTAI BETON EXPOSE

Tanah keras yang dibatasi oleh sloof, diberikan material


berupa urugan yang berupa puing-puing sisa material untuk
menaikkan level landasan. Pengecoran dilakukan dengan
adonan beton berupa semen (1): pasir (2): batu split (3).
Setelah kering, dilakukan pengacian yang berupa pemberian
air pada beton hingga jenuh kemudian mengacinya dengan
adonan berupa pasta semen setinggi 3-4 mm. Hasil akhir
berupa lantai beton expose yang smooth.

Gambar C.1. Lantai Beton Expose pada Bumi Pemuda Rahayu


PROSES PEMBUATAN MAKET LANDASAN

Membuat alas dari triplek sebagai representatif tanah


keras. Setelah itu, membuat pola landasan yang berupa
cetakan untuk pondasi menerus (100 x 40 cm).
Memberikan pasir malang kasar sebagai representatif
dari pasir urug yang digunakan untuk meratakan
landasan pondasi (apabila tanah keras sudah rata
maka tidak perlu digunakan).
Pasir Malang Triplek Cetakan Pondasi

Melakukan pemasangan batu hias akuarium sebagai


representatif pasangan batu kali. Kemudian
mengecornya dengan adonan spesi (semen 1: pasir 2).
Pondasi menerus berbentuk trapesium yang
memanjang dengan kedalaman 3,2 cm. Setiap jarak 8
cm dimasukkan tulangan yang berupa kawat sejumlah Pondasi
3 buah. Kemudian dimasukkan sloof (berupa strimin
kawat) ke dalam tulangan.

Setelah tulangan terpasang semua, dilakukan


Tulangan
pengecoran menyeluruh pada pondasi. Material
urugan ditaruh pada bidang landasan yang dibatasi
oleh sloof. Setelah itu, dilakukan pengecoran dengan
adonan spesi sebagai representatif adonan beton. Sloof
Tulangan
Pembuatan umpak diawali dengan membuat bekisting
Bekisting dari triplek pada besi tulangan. Setelah itu, dilakukan
pengecoran pada bekisting dan diikat dengan kawat agar
kencang sehingga hasilnya sesuai. Tulangan disisakan 2
cm sebagai tempat masuknya bambu tegakan.

Setelah 1 malam, bekisting dapat dibuka dan dilihat hasil


dari cetakan. Beton yang tercor pada bekisting menjadi
Bekisting umpak yang berdiri diatas landasan lantai beton expose.
Material Urugan Agar pelsteran beton menjadi halus, dilakukan teknik
(Expose)
pengacian. Air disiram pada beton hingga beton jenuh,
kemudian dioleskan acian berupa adonan pasta (semen
murni + air) diatas adonan plester beton. Acian dilakukan
hingga 2 kali untuk mencapai hasil yang halus.

Hasil acian berupa lantai beton expose yang halus. Umpak


Umpak juga dilakukan pengacian agar halus. Tulangan yang

Plesteran disisakan 2 cm digunakan untuk memasukkan bambu.


Beton

Tulangan
Umpak
HASIL FINAL MAKET LANDASAN

Maket
Landasan
Landasan Real Bumi Pemuda Rahayu
Bumi
Pemuda
Rahayu

Landasan Real Bumi Pemuda Rahayu

Anda mungkin juga menyukai