Anda di halaman 1dari 3

Tatalaksana Abortus :

 Tatalaksana umum
Penilaian cepat terhadap tanda vital (nadi, tekanan darah, pernafasan dan suhu). Jika
dijumpai tanda sepsis atau dugaan abortus dengan komplikasi :
1. Amplicilin 2 gram (intravena/intramuscular) kemudian 1 gram setiap 6 jam.
2. Gentamicin 5 mg/kgBB setiap 24 jam.
3. Metronidazole 500 mg (intravena) setiap 8 jam
4. Segera melakukan rujukan ke pelayanan sekunder atau rumah sakit.

 Tatalaksana khusus sesuai jenis abortus (juga edukasi)


1. Abortus imminens :
- Pertahankan kehamilan.
- Tidak perlu pengobatan khusus.
- Jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual (selama kurang
lebih 2 minggu setelah perdarahan berhenti).
- Melakukan tirah baring sampai perdarahan berhenti.
- Jika perdarahan berhenti, pantau kondisi ibu selanjutnya pada pemeriksaan antenatal
termasuk pemantauan kadar Hb dan USG panggul serial setiap 4 minggu. Lakukan
penilaian ulang bila perdarahan terjadi lagi.
- Jika perdarahan tidak berhenti, nilai kondisi janin dengan USG, nilai kemungkinan
adanya penyebab lain.
- Tablet penambah darah
- Vitamin ibu hamil diteruskan
2. Abortus insipiens
- Konseling untuk menjelaskan kemungkinan risiko dan rasa tidak nyaman selama
tindakan evakuasi, serta memberikan informasi mengenai kontrasepsi paska
keguguran.
- Usia kehamilan < 16 minggu: evakuasi isi uterus; Jika evakuasi tidak dapat
dilakukan segera berikan ergometrin 0.2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian
bila perlu)
- Usia kehamilan > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi secara spontan
dan evakuasi hasil konsepsi dari dalam uterus. Bila perlu berikan infus oksitosin 40
IU dalam 1 L NaCl 0,9% atau RL (ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per
menit.
- Dilakukan kuretase bila perdarahan banyak dan untuk mencegah terjadinya
perforasi dinding uterus setelah pengeluaran hasil konsepsi.
- Pemantauan paska tindakan setiap 30 menit selama 2 jam, Bila kondisi baik dapat
dipindahkan ke ruang rawat.
- Pemeriksaan secara makroskopik dan lakukan pemeriksaan patologi ke
laboratorium.
- Evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi
urin tiap 6 jam selama 24 jam, kadar Hb setelah 24 jam. Bila kadar Hb > 8gr/dl dan
keadaan umum baik, ibu diperbolehkan pulang.
3. Abortus inkomplit
- Lakukan konseling
- Observasi tanda vital (tensi, nadi, suhu, respirasi)
- Evaluasi tanda-tanda syok, bila terjadi syok karena perdarahan, pasang IV line (bila
perlu 2 jalur) segera berikan infus cairan NaCl fisiologis atau cairan ringer laktat
disusul dengan darah.
- Perdarahan ringan/sedang dan kehamilan <16 minggu, gunakan jari atau forcep
cincin untuk mengeluarkan hasil konsepsi yang mencuat dari serviks.
- Perdarahan berat dan usia kehamilan < 16 minggu, lakukan evakuasi isi uterus
(metode aspirasi vakum manual (AVM) dianjurkan dan kuret tajam sebaiknya
hanya dilakukan apabila AVM tidak tersedia).Jika evakuasi tidak dapat dilakukan
segera berikan ergometrin 0.2 mg IM (dapat diulang 15 menit kemudian bila perlu).
- Usia kehamilan > 16 minggu: tunggu pengeluaran hasil konsepsi secara spontan
dan evakuasi hasil konsepsi dari dalam uterus. Bila perlu berikan infus oksitosin 40
IU dalam 1 L NaCl 0,9% atau RL (ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per
menit.
- Pemantauan paska tindakan setiap 30 menit selama 2 jam, Bila kondisi baik dapat
dipindahkan ke ruang rawat.
- Pemeriksaan secara makroskopik dan lakukan pemeriksaan patologi ke
laboratorium.
- Evaluasi tanda vital, perdarahan pervaginam, tanda akut abdomen, dan produksi
urin tiap 6 jam selama 24 jam, kadar Hb setelah 24 jam. Bila kadar Hb > 8gr/dl dan
keadaan umum baik, ibu diperbolehkan pulang.
4. Abortus komplit
- Tidak memerlukan pengobatan khusus, hanya apabila menderita anemia perlu
diberikan sulfas ferosus dan dianjurkan supaya makanannya mengandung banyak
protein, vitamin dan mineral.

Edukasi tambahan :
Lakukan tes kehamilan: jika negative janin kemungkinan sudah mati – USG (terutama melihat
adanya missed abortion - dilakukan evaluasi, pemeriksaan koagulasi, pengeluaran janin dan
kuretase).
Kriteria Rujukan : Abortus Insipiens, Abortus Inkomplit, perdarahan yang banyak, nyeri perut, ada
pembukaan serviks, demam, darah cairan berbau dan kotor.
Pencegahan abortus:
1. Pemeriksaan rutin antenatal.
2. Makan makanan yang bergizi (sayuran, susu,ikan, daging,telur).
3. Menjaga kebersihan diri, terutama daerah kewanitaan dengan tujuan mencegah infeksi yang
bisa mengganggu proses implantasi janin.
4. Hindari rokok, karena nikotin mempunyai efek vasoaktif sehingga menghambat sirkulasi
uteroplasenta.
5. Apabila terdapat anemia sedang berikan tablet Sulfas Ferosus 600 mg/hari selama 2 minggu,bila
anemia berat maka berikan transfusi darah.

Sumber :
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Primer Edisi I. Jakarta: Tim Editor PB IDI; 2017.

Anda mungkin juga menyukai