Anda di halaman 1dari 11

NAMA : NURMAWATI

KELAS :B

STAMBUK : A11118075

KETAHANAN NASIONAL

Pengertian Ketahanan Nasional Ketahanan Nasional

(Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa Indnonesia yang meliputi segenap aspek
kehidupan nasional yang terintegrasi. Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi
dan mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan, dan gangguan baik yang datang dari luar
maupun dari dalam dan untuk menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan
Negara, serta perjuangan mencapai tujuan nasional.

Kedudukan Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh bangsa
Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di implementasikan secara berlanjut dalam
rangka membina kondisi kehidupan nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan
ketahanan nasional berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasila
sebagai landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalam paradigma pembangunan
nasional.
Hakikat Ketahanan Nasional dan Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia

Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional.

Hakikat konsepsi ketahanan nasional Indonesia adalah pengaturan dan penyelenggaraan


kesejahteraan dan keamanan secara seimbang, serasi dan selaras dalam aspek kehidupan
nasional.

Fungsi Ketahanan Nasional Ketahanan nasional

nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap
terjadinya pola pikir, pola sikap, pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa
yang bersifat inter - regional (wilayah), inter - sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner
ini perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan adalah bahwa
bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu, tenaga dan sarana, yang
bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional.
Ketahanan nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada hakikatnya
merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman nasional disegala bidang
dan sektor pembangunan secara terpadu, yang dilaksanakan sesuai dengan rancangan
program.

Asas-Asas Ketahanan Nasional

Asas ketahanan Nasional Indonesia adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai Pancasila, UUD
1945, dan Wawasan Nusantara yang terdiri dari: Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan dan merupakan
kebutuhan manusia yang mendasar. Dengan demikian, kesejahteraan dan keamanan
merupakan asas dalam system kehidupan nasional. Tanpa kesejahteraan dan keamanan,
system kehidupan nasional tidak akan dapat berlangsung. Kesejahteraan dan keamanan
merupakan nilai intrinsic yang ada pada system kehidupan nasional itu sendiri. Kesejahteraaan
maupun keamanan harus selalu ada, berdampingan pada kondisi apapun. Dalam kehidupan
nasional, tingkat kesejahteraan dan keamanan nasional yang dicapai merupakan tolak ukur
Ketahanan Nasional. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu Sistem kehidupan
nasional mencakup segenap aspek kehidupan bansa dalam bentuk perwujudan persatuan dan
perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Ketahanan Nasional mencakup ketahanan segenap aspek kehidupan
bangsa secara utuh, menyeluruh, dan terpadu. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas Keluar Sistem
kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan bangsa yang saling
berinteraksi. Di samping itu, system kehidupan nasional juga berinteraksi dengan lingkungan
sekelilingnya. Dalam proses interaksi tersebut dapat timbul berbagai dampak, baik yang bersifat
positif maupun negative.
Untuk itu diperlukan sikap mawas ke dalam maupun ke luar. Mawas ke Dalam Mawas ke dalam
bertujuan menumbuhkan hakikat, sssssifat, dan kondisi kehidupan nasional itu sendiri
berdasarkan nilai-nilai kemandirian yang proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat
kemandirian bangsa yang ulet dan tangguh. Hal ini tidak berarti bahwa Ketahanan Nasional
mengandung sikap isolasi atau nasionalisme sempit. Mawas ke Luar Mawas keluar bertujuan
untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta mengatasi dampak lingkungan strategis luar
negeri dan menerima kenyataan danya interaksi dan ketergantungan dengan dunia
internasional. Kehidupan nasional harus mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk
memberikan dampak ke luar dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar.
Interaksi dengan pihak lain diutamakan dalam bentuk kerjasama yang saling menguntungkan.
Asas Kekeluargaan Asas kekeluargaan mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan,
kesamaan, gotong royong, tenggang rasa, dan tanggung jawab dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Asas ini mengakui adanya perbedaan.
Perbedaan tersebut harus dikembangkan secara serasi dalam hubungan kemitraan agar tidak
berkembang menjadi konflik yang bersifat saling menghancurkan.

Sifat Ketahanan Nasional Ketahanan nasional

Sifat ketahanan nasional memiliki sirat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam
landasan dan asas-asanya, yaitu : Mandiri Ketahanan nasional percaya pada kemampuan dan
kekuatan sendiri serta pada keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah
menyerah, dengan tumpuan pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian
(independency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling menguntungkan
dalam perkembangan global (independent). Dinamis Ketahanan nasional tidaklah tetap. Ia
dapat meningkat atau menurun, tergantung pada situasi dan kondisi bangsa, negara, serta
lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini
senantiasa berubah dan perubahan itu senan tiasa berubah pula. karena itu, upaya peningkatan
ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamakikanya di
arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
Wibawa Keberhasilan pembina ketahanan nasional Indonesia secara berlanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa.
Makin tinggi tingkat ketahanan nasional inonesia, makin tinggi pula nilai kewibawaan dan
tingkat daya tangkal yang dimiliki oleh bangsa Indonesia. Konsultasi dan kerjasama Konsepsi
ketahanan nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antaginistis, tidak
mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih mengutamakan sikap
konsultatif, kerjasama, serta saling menghargai dengan mengandalkan kekuatan moral dan
kepribadian bangsa.

Pengaruh Aspek Ketahanan Nasional Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara


Berdasarkan rumusan pengertian tannas dan kondisi kehidupan nasional Indonesia.

Tannas sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional
dalam berbagai aspek pada saat tertentu. Tiap-tiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis,
didalam tata kehidupan nasional relatif berubah menurut waktu, ruang, dan lingkungan
sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang sangat kompleks dan amat sulit di
pantau. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata kehidupan nasional tersebut,
diperlukan penyederhanaan dari berbagai aspek kehidupan nasional. Penyederhanaan tersebut
berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata melalui analisis mendalam yang dilandasi
oleh teori hubungan antara manusia dan Tuhan, manusia dan manusia atau masyarakat, dan
antara manusia dan lingkungan. Dari pemahaman tentang hubungan
tersebut timbul gambaran bahwa Konsepsi Ketahanan Nasional akan menyangkut hubungan
antar aspek yang mendukung kehidupan, yaitu :
1. Aspek yang berkaitan dengan alam bersifat statis, yang meliputi aspek Geografi, aspek
Kependudukan dan aspek Sumber Kekayaan Alam.
2. Aspek yang berkaitan dengan sosial bersifat dinamis, yang meliputi aspek Ideologi, aspek
Politik, aspek Sosial Budaya dan aspek Pertahanan dan Keamanan.

 Aspek Geografi Posisi letak geografis Indonesia terletak pada posisi silang dunia, antara
dua benua, yaitu Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra hindia dan
Samudra Pasifik. Dengan demikian, Indonesia terletak pada jalur lalu lintas
perdagangan. Namun, aspek geografis Indonesia juga menggambarkan negara
Indonesia sebagai negara kepulauan yang berkisar pulau kecil yang dipisahkan oleh laut.
Dengan ditetapkannya Indonesia sebagai negara kepulauan, maka karakteristik setiap
pulau satu dengan lainnya mempunyai ciri khas, budaya, adat-istiadat, keindahan yang
berbeda-beda. Dengan kondisi yang demikian diperlukan adanya ketahanan nasional
untuk menjaga kesejahteraan dan keamanan bangsa. Dari kondisi tersebut, melahirkan
adanya geopolotik dan geografis. Geopolitik merupakan kebijakan politik suatu negara
yang memperhitungkan posisi geografis, sedangkan geografis merupakan pelaksanaan
dari geopolitik.

 Aspek Kependudukan Merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan dan
perkembangan suatu negara. Jumlah penduduk yang besar juga sering dikatakan
sebagai salah satu modal dasar pembangunan nasional. Ungkapan seperti itu memang
ada benarnya, namun harus diingat bahwa penduduk dapat menjadi modal dasar
pembangunan apabila penduduk tersebut memiliki kualitas tertentu, sehingga dapat
mendukung kualitas tertentu,sehingga dapat mendukung pembangunan. Ketahanan
nasional sangat dipengaruhi oleh kondisi kependudukan. Oleh sebab itu, dalam rangka
pembangunan kita harus dapat melihat persoalan-persoalan apa yang ada dalam
kependudukan kita dan bagaimana pengaruhnya dalam terhadap ketahanan nasional.
Persoalan-persoalan tersebut kalau tidak ditangani secara tepat akan menimbulkan
masalah-masalah sosial, seperti pengangguran, kekurangan pangan/gizi, munculnya
kawasan kumuh, dan sebagainya. Kondisi yang demikian itu pada akhirnya akan
memicu timbulnya sikap dan perilaku yang menyimpang seperti kekerasan sosial,
kejahatan, prostitusi dan semacamnya yang akan mengganggu ketahan nasional. Untuk
itu, kita sebagai generasi penerus bangsa harus memikirkan pemecahan masalah dari
masalah-masalah yang di atas.
3. Aspek Sumber Kekayaan Alam Sebagaimana kita ketahui bahwa kekayaan alam yang
terdapat di muka bumi tidak tersebar secara merata. Dalam artian bahwa kekayaan alam antara
daerah satu dengan daerah lainnya berbeda-beda. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pengelolaan pemanfaatan alam agar kekayaan alam yang ada dapat termanfaatkan secara
merata dan optimal. Adapun pemanfaatan kekayaan alam tersebut sebaiknya dimanfaatkan
berdasarkan asas maksimal, lestari, dan berdaya saing. Maksimal memiliki arti memberi
manfaat yang optimal untuk pembangunan dan menjaga ketimpangan antar daerah. Lestari
berarti pemanfaatan kekayaan alam harus didasari kebijakan yang memperhatikan aspek
kelestarian alam demi kepentingan generasi yang akan datang dan kesinambungan
pembangunan.
4. Aspek Ideologi Ideologi adalah suatu sistem nilai sekaligus kebulatan ajaran yang
memberikan motivasi. Ideologi juga mengandung konsep dasar tentang kehidupan yang
dicitacitakan oleh suatu bangsa. Keampuhan suatu ideologi tergantung pada rangkaian nilai
yang dikandungnya, yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi dan kehidupan
manusia. Secara teoritis, suatu ideologi bersumber dari suatu falsafah dan merupakan
pelaksanaan dari sistem falsafah itu sendiri. Ideologi mengandung konsep dasar tentang
kehiduan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa. Keampuhan tergantung pada rangkaian nilai
yang dapat memenuhi serta menjamin segala aspirasi kehidupan mausia baik sebagai individu
maupun anggota masyarakat.
Ketahanan Ideologi diartikan sebagi kondisi dinamik kehidupan ideologi bangsa Indonesia.
Ketahanan ini mengandung keuletan dan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi
segala tantangan, ancaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam secara
langsung maupun tidak langsung dalam rangka menjamin kelangsungan kehidupan ideologi
bangsa dan negara Republik Indonesia. Perwujudan ketahanan ideologi memerlukan kondisi
mental bangsayang berlandaskan keyakinan akan keberanian ideologi Pancasila sebagai
Ideologi bangsa dan negaraserta berlandaskan pengalaman Pancasila secara konsisten dan
berlanjut. Pancasila merupakan ideologi nasional, dasar negara, sumber hukum, dan pandangan
hidup bangsa Indonesia. Pencapaian Ketahanan Ideologi memerlukan penghayatan dan
pengalaman Pancasilasecara murni dan kosekuen, baik objektif maupun subjektif. Pelaksanaan
objektif adalah pelaksanaan nilai-nilai yang secara tersurat terkandung dalam ideologi atau
paling tidak tersirat dalam UUD 1945 serta segala peraturan perundang-undangan dibawahnya
dan segala kegiatan penyelenggaraan negara. Pelaksanaan subjektif adalah pelaksanaan nilai-
nilai tersebut oleh masing-masing individu dalam kehidupan sehari-hari, sebagai pribadi,
anggota masyarakat, dan warga negara. Pancasila mengandung sifat idealistik, realistik dan
fleksibel, sehingga terbuka terhadap perkembangan yang terjadi. Tetapi keterbukaan itu sesuai
dengan dealisme yang terkandung didalamnya.
5. Aspek Politik Ketahanan pada aspek politik diartikan sebagai kondisi dinamika kehidupan
politik bangsa yang berisi keuletan, ketangguhan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan,
anacaman, hambatan serta gangguan yang datang dari luar maupun dari dalam secara langsung
maupun tidak langsung untuk menjamin kelangsungan hidup politik bangsa dan negara republik
Indonesia berdasakan pncasila dan UUD perwujudan ketahanan pada aspek politik memerlukan
kehidupan politik bangsa yang sehat, dinamis, dan mampu memelihara stabilitas politik.
Ketahanan pada Aspek Politik Dalam Negeri Sistem pemerintahan yang berdasarkan hukum,
tidak berdasarkan kekuasaan yang bersifat absolut, dimana kedaulatan berada di tangan rakyat
dan di lakukan sepenuhnya oleh MPR sebagai penjelmaan seluruh rakyat. Mekanisme politik
yang memungkinkan adanya perbedaan pendapat.
Namun perbedaan tersebut tidak menyangkut nilai dasar, sehingga tidak menjurus pada konflik
fisik. Di samping itu, timbulnya diktator mayoritas dan tirani minoritas harus dicegah.
Kepemimpinan nasional mampu mengkomodasikan aspirasi yang hidup dalam masyarakat dan
tetap berada dalm lingkup pancasila, UUD 1945, dan wawasan nusantara. Terjalin komunikasi
politik timbal balik antara pemerintah dan masyarakat, dan antarkelompok/golongan dalam
masyarakat dalam rangka mencapai tujuan nasional dan kepentingan nasional. Ketahanan pada
Aspek Politik Luar Negeri Hubungan luar negeri ditujukan untuk meningkatkan kerjasama
internasional di berbagai bidang atas dasar sikap saling menguntungkan, meningkatkan citra
positif Indonesia di luar negeri, dan memantapkan persatuan bangsa serta keutuhan NKRI.
politik luar negeri terus dikembangkan menurut prioritas dalam rangka meningkatkan
persahabatan dan kerjasama antar negara berkembang dan negara maju sesuai kemampuan
demi kepentingan nasional. peran Indonesia dalam membina dan mempererat persahabatan
dan kerjasama antarbangsa yang saling menguntungkan perlu terus diperluas dan ditingkatkan.
kerjasama dengan negara negara anggota ASEAN, terutama dibidang ekonomi, iptek dan sosial
budaya terus dilanjutkan dan dikembangkan. peran aktif Indonesia dalam gerakan Non Blok dan
OKI serta mengembangkan hubungan demi kerjasama antarnegara di kawasan Asia Pasifik perlu
terus ditingkatkan. Citra positif Indonesia terus ditingkatkan dan diperluas antara lain melalui
promosi, peningkatan diplomasi, lobi internasional, pertukaran pemuda, pelajar, dan
mahasiswa, serta kegiatan olahraga. Perkembangan, perubahan, dan gejolak dunia terus diikuti
dn dikaji dengan seksama agar terjadinya dampak negatif yang dapat mempengaruhi stabilitas
nasional dan menghambat kelancaran pembangunan dan pencapaian tujuan nasional dapat
diperkirakan secara dini. Langkah bersama negara berkembang dengan negara industri maju
untuk memperkecil ketimpangan dan mengurangi ketidakadilan perlu ditingkatkan melalui
perjanjian perdagangan internasional serta kerja sama dengan lembaga lembaga keuangan
internasional. Perjuangan mewujudkan tatanan dunia baru dan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui penggalangan, pemupukan
solidaritas, kesamaan sikap, serta kerjasama internasional dalam berbagai forum regional dan
global. peran aktif Indonesia dalam perluncutan senjata, pengiriman serta perlibatan pasukan
perdamaian, dan penyelesaian konflik antarbangsa perlu terus ditingkatkan. Upaya
restrukturisasi PBB terutama dewan keamanan agar efektif, efisien, dan demokratis harus terus
dilaksanakan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia perlu dilaksanakan dengan
pembenahan sistem pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan calon diplomat secara menyeluruh
agar mereka dapat menjawab tantangan tugas yang mereka hadapi. selain itu, aspek aspek
kelembagaan dan sarana penunjang lainnya perlu ditingkatkan.
Perjuangan bangsa Indonesia yang menyangkut kepentingan nasional, seperti melindungi
kepentingan Indonesia dari kegiatan diplomasi negatif negara lain dan melindungi hak hak
warga negara Republik Indonesia di luar negeri perlu ditingkatkan.
Aspek Sosial Budaya

Social budaya mencakup dua segi utama kehidupan bersama manusia, yaitu segi social di mana
manusia harus mengadakan kerjasama demi kelangsungan hidupnya dan segi budaya yang
merupakan keseluruhan tata nilai dan cara hidup yang manisfestasinya tampak dalam tingkah
dan hasil tingkah laku yang terlembagakan. Yang di sebut social disini pada hakikatnya adalah
pergaulan hidup manusia dalam bermasyarakat yang mengandung nilai-nilai kebersamaan,
senasib, sepenanggungan dan solidaritas yang merupakan unsur pemersatu. Sementara budaya
adalah system nilai yang merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang menumbuhkan
gagasan-gagasan utama dan menjadi kekuatan pendukung dalam menggerakan kehidupan.
Ketahanan dibidang sosial budaya atau ketahanan sosial budaya diartikan sebagai kondisi
dinamis budaya bangsa Indonesia yang berisi keuletan, ketangguhan, dan kemampuan unuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tangtangan,
acaman, hambatan serta gangguan dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak
langsung membahayakan kelangsungan kehidupan sosial budaya bangsan dan negara Republik
Indonesia. Wujud ketahanan sosial budaya tercermin dalam kehidupan sosial budaya bangsa
yang mampu membentuk dan mengembangkan kehidupan sosial budaya manusia dan
masyarakat indonesia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Rukun,
Besatu, Cinta Tanah Air, Berkualitas, Maju, dan Sejahtera dalam kehidupan yang serba selaras,
serasi dan seimbang serta mampu menangkal penetrasi budaya asing yang tidak sesuai dengan
kebudayaan nasional. Esensi pengaturan dan penyelenggaraan kehidupan sosial budaya bangsa
Indonesia dengan demikian adalam pengembangan kondisi sosiala budaya segenap potensi
manusiawinya berdasarkan nilai-nilai Pancasila yang akan diwujudkan sebagai ukuran tuntutan
sikap dan tingkah laku bagi dan negara Indonesia akan memberikan landasan, Semangat, dan
Jiwa yang menjadi ciri elemen-elemen sosial budaya bangsa dan negara Republik Indonesia.
Aspek Pertahanan dan Keamanan

Pertahanan dan keamana Indonesia adalah kesemestara daya upaya seluruh rakyat Indonesia
dalam mempertahankan dan mengamankan negara demi kelangsungan hidup bangsa dan
Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pertahanan dana Kemanan Negera Republik Indonesia
dilaksanaan dengan menyusun, Mengerahkan dan menggerakan seluruh potensi nasional,
termasuk kekuatan mayarakat disuruh bidang kehidupan nasional secara terintegrasi dan
terkoordinasi. Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan secara nasional merupakan salah
satu fungsi utama pemerinta dan Negara Republik Indonesia dengan TNI dan Polri sebagai
intinya.
Tujuannya adalah untuk menciptakan keamanan bangsa dan negara dalam rangka mewujudkan
ketahanan Nasional Indonesia. Wujudkan ketahanan pertahanan dan keamanan diartikan
sebagai kondisi dinamik kehidupan oertahanan dan keamanan bangsa indonesia yang
mengandung keuletan, ketangguhan, dan kemampuan dalam mengembangkan menghadapi
dan mengatasi segala tantang dan hambatan yang datang dari luar maupun dari dalam, yang
secara langsung mauoun tidak langsung membahayakan idenitas, integritas, dan kelangsungan
hidup bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Wujud ketahanan pertahanan dan
keamanan tercermin dalam kondisi daya tangkal bangsa yang dilandasi oleh kesadaran bela
negara seluruh rakyat. Kondisi ini mengandung kemampuan bangsa dalam memeliharan
stabilitas pertahanan dan keamanan negara, mengamanakan pembangunan dan hasil-hasilnya,
serta mempertahankan kedaulatan negara dan menangkal segala bentuk ancaman.
Analog dengan pengertian ketahan nasional, ketahanan pertahanan dan keamanan pada
hakikatnya adalah keuletan dan ketangguhan bangsa dalam mewujudkan kesiapsiagaan serta
upaya bela negara. Ini merupakan perjuangan rakyat semesta, di mana seluruh potensi dan
kekuatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, militer dan kepolisian disusun dan
dikerahkan secara terpimpin, terintegrasi dan koordinasi untuk menjamin penyelenggara sistem
keamanan nasional (dahulu sishankamrata) dan menjamin kesinambungan pembangunan
nasional serta kelangsungan hidup bangsa dan negara berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,
yang ditandai sebagai berikut : Pandangan bangsa indonesia tentang perang dan damai. Bangsa
Indonesia cinta damai dan ingin bersahabat dengan semua bangsa di dubia serta tidak
menghendaki terjadinya sengketa bersenjata atau perang. Bangsa Indonesia berhasrat untuk
selalu mengutamakan caracara damai dalam setiap penyelesaian pertingkaian nasional maupun
internasional. Walaupun cinta damai, namun bangsa indonesia lebih cinta kemerdekaan dan
kedaulatan. Bag bangsa indonesia, perang adalah jalan terakhir yang terpaksa harus ditempuh
untuk mempertahankan ideologi dan dasar negara pancasila, kemerdekaan, dan kedaulatan
negara Republik Indonesia serta keutuhan bangsa.
Penyelenggaraan pertahanan dan keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dilandasi
oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional wawasan
Nusantara, Bangsa Indonesia Berhak dan Kewajiban mempertahankan Kemerdekaan dan
kedaulatan negara, keutuhan bangsa dan wilayah, terpeliharanya keamanan nasional, dan
tercapainya tujuan Nasional. Pertahanan dan Keamanan Negara merupakan Upaya Nasional
Terpadu.. Hal ini melibatkan segenap potensi dan kekuatan nasional. Setiap warga berhak dan
kewajiban ikut serta dalam usaha pembeaan negara yang dlaksanakan penuh kesadaran dan
tanggungjawab, dan kerelaan berujung serta berkorban bagi bangsa dan negara tanpa kenal
menyerah. Upaya pertahanan dan keamanan negara yang melibatkan segenap potensi dan
kekuatan nasional tersebut dirumuskan dalam doktrin yang selama ini didoktrin pertahanan
dan Kemanan Negara Republik Indonesia. Pertahanan dan Keamanan Negara Republik
Indonesia diselenggarakan dengan siskamnas (Sishankamrata). Hal ini bersifat total, kerakyatan,
dan kewilayahan. Pendayagunaan potensi nasional dalam pertahanan dan kemanan negara
yang menyeimbangkan dan menyerasikan kepentingan kesejahteraan dengan keamanan.
Segenap kekuatan dan kemampuan pertahanan dan keamanan rakyat semesta diorganisasikan
dalam satu wadah tunggal yang dinamakan Tentara Negara Indonesia (TNI) dan Kepolisian
Republik Indonesia (POLRI). Pembangunan Angkatan Perang Republik Indonesia (APRI) yang
memiliki jadi diri sebagai tentara rakyat, tentara pejuang, dan tentara nasional tetap mengabdi
kepada kepentingan bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia. 3.2 Upaya Mewujudkan
Keberhasilan Ketahanan Nasional Kondisi kehidupan nasional merupakan pencerminan
ketahanan nasional yang mencakup aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan
pertahanan keamanan, sehingga ketahanan nasional adalah kondisi yang harus dimiliki dalam
semua aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam wadah NKRI yang
dilandasi oleh landasan idiil Pancasila, landasan konstitusional UUD 1945, dan landasan visional
Wawasan Nasional.

Untuk mewujudkan keberhasilan ketahanan nasional diperlukan kesadaran setiap warga negara
Indonesia, yaitu : Memiliki semangat perjuangan bangsa dalam bentuk perjuangan non fisik
yang berupa keuletan dan ketangguhan yang tidak mengenal menyerah yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam rangka menghadapi segala ancaman,
gangguan, tantangan dan hambatan baik yang datang dari luar maupun dari dalam, untuk
menjamin identitas, integritas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan
mencapai tujuan nasional. Sadar dan peduli terhadap pengaruh-pengaruh yang timbul pada
aspek ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan, sehingga setiap
warga negara Indonesia baik secara individu maupun kelompok dapat mengeliminir pengaruh
tersebut, karena bangsa Indonesia cinta damai akan tetapi lebih cinta kemerdekaan. Hal itu
tercermin akan adanya kesadaran bela negara dan cinta tanah air.
Apabila setiap warga negara Indonesia memiliki semangat perjuangan bangsa dan sadar serta
peduli terhadap pengaruh yang timbul dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta
dapat mengeliminir pengaruh-pengaruh tersebut, maka akan tercermin keberhasilan ketahanan
nasional Indonesia. Untuk mewujudkan ketahanan nasional diperlukan suatu kebijakan umum
dari pengambil kebijakan yang disebut Politik dan Strategi Nasional (Polstranas).

Dampak yang Terjadi Jika Tidak Adanya Ketahanan Nasional

Ketahanan nasional berisi keuletan dan ketangguhan yang mengandung kemampuan untuk
mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan,
ancaman, hambatan, dan gangguan. Jadi jika tidak ada ketahanan nasional di Negara kita,
mungkin Negara kita tidak akan tangguh dan sekokoh seperti sekarang ini, ketahanan nasional
itu dasar dari bersatunya rakyat Indonesia, sehingga dapat membangun bangsa ini menjadi
lebih tangguh dalam menghadapi segala ancaman yang datangnya secara tiba-tiba sekalipun.

 Kesimpulan

Hakikat ketahanan nasional Indonesia adalah keuletan dan ketangguhan bangsa yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional untuk dapat menjamin
kelangsungan bangsa dan negara untuk mencapai tujuan nasional. Asas ketahanan nasional
adalah tata laku berdasarkan nilai nilai pancasila, UUD 1945, dan wawasan Nusantara, yang
terdiri dari : Asas Kesejahteraan Dan Keamanan, Asas komprehensif integral atau
meneyeluruh,asas mawas ke dalam dan mawas ke luar dan Asas Kekeluargaaan. Ketahanan
nasional memiliki sirat yang terbentuk dari nilai-nilai yang terkandung dalam landasan dan asas-
asanya, yaitu : Mandiri, Dinamis, Wibawa,Konsultasi dan kerjasama. Dengan demikian,
berdasarkan rumusan pengertian tannas dan kondisi kehidupan nasional Indonesia. Tannas
sesungguhnya merupakan gambaran dari kondisi sistem (tata) kehidupan nasional dalam
berbagai aspek pada saat tertentu.
Tiaptiap aspek, terutama aspek-aspek dinamis, didalam tata kehidupan nasional relatif berubah
menurut waktu, ruang, dan lingkungan sehingga interaksinya menciptakan kondisi umum yang
sangat kompleks dan amat sulit di pantau. Dalam rangka pemahaman dan pembinaan tata
kehidupan nasional tersebut, diperlukan penyederhanaan dari berbagai aspek kehidupan
nasional. Penyederhanaan tersebut berbentuk model dari hasil pemetaan keadaan nyata
melalui analisis mendalam yang dilandasi oleh teori hubungan antara manusia dan Tuhan,
manusia dan manusia atau masyarakat, dan antara manusia dan lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai