Strategi lain yang dilakukan oleh Rasulullah saw, pada saat awal-awal
dakwahnya di Mekkah adalah menggunakan metode dakwah dengan hikmah dan
uswah hasanah. Metode yang lebih mengedepankan pada nasihat yang baik dan
uswah hasanah ini, menjadi strategi yang sangat efektif dalam melancarkan dakwah
Rasulullah saw pada waktu itu.
Memberikan nasihat dan contoh yang baik, dengan sasaran dakwah orang-
orang terdekat beliau telah memunculkan sebuah ketertarikan tersendiri. Mengapa?
Karena sosok Nabi Muhammad saw yang mempunyai kredibilitas baik, yaitu
sosok yang tidak pernah berbohong dan dapat dipercaya. Sehingga dengan metode
dakwah seperti ini, banyak para sahabat yang masuk Islam dan ikut menyebarkan
ajaran Islam.
SUMBER : https://alif.id/read/nur-hasan/strategi-dakwah-rasulullah-saw-ketika-
berada-di-mekkah-b216167p/
Keberhasilan dakwah Rasulullah Saw pada waktu itu, bisa dilihat dari orang-
orang Yatsrib baik ketika Perjanjian Aqabah satu maupun dua. Di mana mereka mau
mengubah sikap dan perilaku mereka, bahkan bersedia menjadi pelindung Rasulullah
Saw. Karena pada hakekatnya, dakwah merupakan suatu media atau sarana seorang
dai untuk mengubah masyarakat dari negative menjadi positif atau berakhlak mulia,
dari yang tertinggal menjadi maju.
Pada moment ini lah, Rasulullah Saw menciptakan persaudaraan baru antara
Kaum Anshar dan Muhajirin. Rasulullah Saw kemudian menjadikan Ali bin Abi
Thalib sebagai saudara Nabi Saw sendiri, lalu Abu Bakar Rasulullah Saw
disaudarakan dengan Kharijah Ibnu Zuhair, Ja‟far Ibnu Abi Thalib dengan Mu‟adz
bin Jabal.
SUMBER : https://alif.id/read/nur-hasan/strategi-dakwah-rasulullah-saw-ketika-
berada-di-madinah-b220257p/
berbagai aspek seperti moral, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan yang luas serta
a. Ekonomi
Pada masa Khalifah Muawiyah, didirikan percetakan uang yang
bertuliskan bahasa Arab yang terbuat dari perunggu lalu disempurnakan
oleh khalifah Abdul Malik bin Marwan dan dikeluarkannya mata uang
logam Arab (emas/dinar, perak/dirham, perunggu/fals/fuls) yang satu sisi
bertuliskan kalimat “Laailaha Illallah” dan sisi lainnya tertulis Qul
huwallahu ahad serta di luar lingkarannya ditulis Muhammad Rasulullah
bil huda wa dinil haq sebagai mata uang resmi pemerintah islam.
b. Sosial Budaya
Dalam bidang sosial budaya, khalifah pada masa Dinasti Umayyah
banyak memberi kontribusi yang cukup besar dengan dibangunnya rumah
sakit (mustasyfayat) di setiap kota oleh Khalifah Walid bin Abdul Malik
serta dibangun rumah singgah bagi anak-anak yatim piatu yang ditinggal
oleh orang tua mereka akibat perang dan orang tua yang tidak mampu pun
dirawat di rumah-rumah tersebut.
c. Ilmu Pengetahuan
Ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini diuraikan sebagai
berikut
1) Ulumul lisaniyah, ilmu yang diperlukan untuk memastikan bacaan Al-
Qur‟an, menafsirkan dan memahaminya.
2) Tarikh (Sejarah), meliputi tarikh kaum muslimin dan segala
perjuangannya, riwayat hidup para pemimpin, tarikh umum, dan tarikh
bangsa-bangsa lain.
3) Ilmu qiraat, ilmu yang membahas tentang membaca Al-Qur‟an.
4) Ilmu tafsir, ilmu yang membahas tentang undang-undang dalam
menafsirkan Al-Qur‟an.
5) Ilmu hadis, ilmu yang ditujukan untuk menjelaskan riwayat dan sanad
hadis, karena banyak hadis yang tidak berasal dari Rasulullah.
6) Ilmu nahwu, ilmu yang menjelaskan cara membaca suatu kalimat6 di
dalam berbagai posisi.
7) Ilmu bumi (al-jughrafia), muncul karena kebutuhan kaum muslimin
yakni untuk keperluan menunaikan ibadah haji.
8) Ulumud dakhilah, ilmu-ilmu yang disalin dari bahasa asing ke dalam
bahasa Arab dan disempurnakan untuk kepentingan kebudayaan islam.
d. Politik
Semasa Dinasti Umayyah berkuasa, banyak intuisi politik dibentuk,
misalnya undang-undang pemerintahan, dewan menteri, lembaga
sekretariat negara, jawatan pos dan giro, serta penasihat khusus di bidang
politik. Politik pada masa ini mengalami kemajuan dari dinasti
sebelumnya yakni dibentuknya al-Kitabah (sekretariat negara), AL-
Hijabah (ajudan), organisasi keuangan, organisasi kehakiman, organisasi
tata usaha negara serta mengalami kemajuan dalam bidang militer yakni
diberlakukannya undang-undang wajib militer (Nizhamut Tajnidil Ijbary)
dan dibangunnya armada laut dengan sempurna.
2. Periode Pertengahan
Pada periode ini islam mengalami kemunduran karena satu demi satu
kerajaan islam jatuh ke tangan bangsa Mongol. Namun peradaban ini kembali
bangkit sekitar tahun 1500-1800 M dengan berdirinya 3 kerajaan besar yang
menjadi tonggak berjayanya kebangkitan peradaban islam. 3 kerajaan tersebut
antara lain Kerajaan Turki Usmani, Kerajaan Safawi Persia, dan Kerajaan
Mughal di India. Hingga pada abad ke-17 di Eropa muncul negara-negara
kuat dengan Rusia maju di bawah Peter Yang Agung. Melalui peperangan,
Turki Usmani mengalami kekalahan, Safawi Persia ditaklukan oleh Raja
Afghan yang memiliki perbedaan faham, dan Mughal India pecah
dikarenakan terjadi pemberontakan dari kaum Hindu bahkan dikuasai oleh
Inggris pada tahun 1857 M.
3. Periode Modern
Periode ini dikatakan sebagai periode kebangkitan Islam yang ditandai
dengan berakhirnya ekspedisi Napoleon di Mesir (1789-1801 M). Raja dan
pemuka-pemuka islam mulai berpikir untuk melakukan pembaharuan dalam
islam yang disebut dengan modernisasi dalam islam untuk mengembalikan
kekuatan yang telah pincang dan membahayakan umat islam. Para tokoh
pembaharu islam diantaranya adalah Muhammad bin Abdul Wahab di Arab,
Muhammad Abduh, Jamaludin al-Afghani, Muhammad Rasyid Ridha di
Mesir, Sayyid Ahmad Khan, Syah Waliyullah, Muhammad Iqbal di India,
Sultan Mahmud II, dan Musthafa Kamal di Turki.
C. Kontribusi Islam dalam Perkembangan Peradaban Dunia
Kontribusi islam antara lain:
1. Sepanjang abad ke-12 dan sebagian abad ke-13, karya-karya kaum muslim
dalam berbagai bidang telah diterjemahkan ke dalam bahasa latin, khususnya
dari Spanyol.
2. Kaum muslimin telah memberi sumbangan ekperimental mengenai metode
dan teori sains ke dunia Barat.
3. Sistem notasi dan desimal Arab dalam waktu yang sama telahdikenalkan ke
dunia barat.
4. Karya-karya dalam bentuk terjemahan, khususnya karya Ibnu Sina
(Avicenna)dalam bidang kedokteran, digunakan sebagai teks di lembaga
pendidikan tinggisampai pertengahan abad ke-17 M.
5. Para ilmuwan muslim dengan berbagai karyanya telah merangsang
kebangkitan Eropa, memperkaya kebudayaan Romawi kuno, serta literatur
klasik yang melahirkan renaisance.
6. Lembaga-lembaga pendidikan islam yang telah didirikan jauh sebelum Eropa
bangkit dalam bentuk ratusan madrasah adalah pendahulu universitas yang
ada di Eropa.
7. Para ilmuwan muslim berhasil melestarikan pemikiran dan tradisi ilmiah
Romawi-Persi (Greco Helenistic) sewaktu Eropa dalam kegelapan.
8. Sarjana-sarjana Eropa belajar di berbagai lembaga pendidikan tinggi islam
dan mentransfer ilmu pengetahuan ke dunia Barat.
9. Para ilmuwan muslim telah menyumbangkan pengetahuan tentang rumah
sakit, sanitasi, dan makanan kepada Eropa.
10. Pada ilmu pengetahuan alam, islam berjasa menyatukan akal dengan alam,
menetapkan kemandirian akal, menetapkan keberadaan hukum alam yang
pasti atas kehendak Tuhan. Serta islam telah mampu mendamaikan akal
dengan iman dan filsafat dengan agama sedangkan bangsa Barat masih
membuat stereotip yang memisahkan antara akal dan iman serta filsafat
dengan agama.
D. Nilai-Nilai Luhur pada Masa Kejayaan Islam
Beberapa pelajaran yang dapat diambil dari masa kejayaan islam antara lain
sebagai berikut.
1. Hanya dengan kerja keras dan usaha yang maksimal, apa yang diinginkan
akan berhasil, hal ini dapat dilihat bahwa islam berkembang dengan baik
di berbagai belahan dunia atas usaha yang maksimal umat islam.
2. Belajar dengan giat dan terus-menerus merupakan kunci meraih kejayaan.
3. Tidak berputus asa dan terus berusaha berlandaskan pada Al-Qur‟an dan
Sunah.
4. Sesama muslim adalah saudara, persaudaraan itu diikat adanya akidah
yang satu yaitu Allah Swt. dan kitab suci yang satu yaitu Al-Qur‟an.
5. Menjadikan perbedaan sebagai rahmat, bukan sebagai jurang pemisah.
a. Pakistan. Merdeka pada tanggal 15 agustus 1947 dengan presiden pertamanya Ali
Jinnah.Di wilayah timur tengah, Mesir resmi merdeka pada tahun 1992 dan benar-
benar merdeka pada tanggal 23 Juli 1952 dengan pimpinan pemerintahan yang
bernama Jamal Abd Naser. Irak merdeka tahun 1932, tetapi rakyatnya merasa
merdeka baru tahun 1958 dan Negara lain seperti Jordania, Syiria dan Libanon
merdeka pada tahun 1946
b. Di Afrika, Lybia merdeka pada tahun 1962, Sudan, Maroko merdeka tahun 1956
M, Aljazair tahun 1962. Negara lain yang merdekanya hamper bersamaan seperti
Negara Yaman Utara, Yaman selatan, dan Emirat Arab.
c. Di Asia Tenggara, Malaysia, Singapura merdeka tahun 1957 dan Brunai
Darussalam merdeka pada tahun 1984. Selain itu, Negara Islam yang dahulunya
bersatu dalam Uni Soviet seperti Turkmenia, Uzbekistan, Kirghistan, Khazakhtan
Tajikistan dan Azerbaijan dan Bosnia baru merdeka pada tahun 1992
a. Muhammad bin Abdul Wahab yaitu ulama besar yang produktif yang lahir di
Nejed Arab Saudi Salah satu kitabnya yaitu Kitab Tauhid, sebuah kitab yang
berisi tentang mengesakan Allah SWT dengan membasmi praktek-praktek
tahayul, bid‟ah khurafat yang ada pada umat islam dan mengajak untuk kembali
ke ajaran tauhid yang sebenarnya. Gerakan pembaharuan Abdul Wahab tersebut
dikenal dengan Gerakan Wahabiyah.
b. Rif‟ah Badawi Rafi‟ At Tahtawi yang lahir di Tahta merupakan pembaharu Islam
yang pemikirannya yaitu menyerukan kepada umat Islam agar menyeimbangkan
antara dunia dan akhirat
c. Jamaluddin Al afgani yang lahir di Asadabad dengan pemikiran pembaharuannya
adalah supaya umat Islam kembali pada ajaran agama Islam yang murni ,
kepemimpinan otokrasi supaya diubah menjadi demokrasi, untuk mewujudkan
kemajuan masyarakat Islam yang dinamis agar kaum wanita bekerja sama dengan
kaum pria dan Gerakan Pan Islamisme yaitu penyatuan seluruh umat Islam.
d. Muhammad Abduh yaitu pembaharu Islam di Mesir penerus dari gerakan Wahabi
dan Pan Islamisme Beliau bersama muridnya yang bernama Muhammad Rasyid
Rida menerbitkan jurnal “Al Urwatu Wustsqa” Selain itu Muhammad Abdul juga
menyusun kitab yang berjudul “ Ar Risalah at Tauhid”
e. Sayid Qutub yaitu ulama dan tokoh gerakan pembaharuan yang menyelaraskan
antara urusan akhirat dengan urusan duniawi dan bersama Yusuf Qardhawi
menekankan perbedaan antara modernisasi dengan pembaratan.
f. Sir Sayid Akhmad Khan lahir di Delhi India adalah pembaharu yang produktif
dengan berbagai karya diantaranaya Tarikhi Sarkhasi Bignaur berisi catatan
kronologi pemeberontakan di Bignaur, Asbab Baghawat Hind, The Causes of the
Indian Revolt (sebab-sebab revolusi India, Risalat Khair Khawahan Musulman
risalah tentang orang-orang yang setia, dan Akhkam Ta‟aam Ahl al Kitab hukum
memakan makanan ahli kitab. Selain itu Beliau juga mendirikan Sekolah Inggris
di Mudarabad, sekolah Muslim University of Aligarth, membentuk Muhammedan
Educational Conference dan mendirikan The Scientific Society lembaga
penerjemah IPTEK ke bahasa Urdu serta menerbitkan majalah bulanan Tahzib al
Akhlaq dan lain-lainnya.
g. Muhammad Iqbal yaitu seorang muslim India dengan karyanya The
Reconstruction of Religius Though in Islam (pembangunan kembali pemikiran
keagamaan dalam islam).
Selain yang tersebut di atas, dalam hal perkembangan kebudayaan pada masa
modern juga mengalami kemajuan di berbagai Negara Islam artinya Negara yang
mayoritas berpenduduk Islam seperti Mesir, Arab Saudi, Irak, Iran, Malaysia, Brunai
Darussalam, Kuwait dan indonesia.
Pembaharuan dalam Islam atau gerakan modern Islam yang lahir di Timur
Tengah sangat berpengaruh terhadap gerakan kebangkitan Islam di Indonesia.
Pengaruh tersebut seperti munculnya berbagai organisasi dan kelembagaan modern di
Indonesia pada awal abad ke- 20. Organisasi atau kelembagaan dimaksud yaitu
Jamiatul Khair (1905) yang bertujuan izzul Islam wal Muslimin kejayaan Islam dan
umatnya dengan gerakannya yaitu mendirikan sekolah tingkat dasar dan mengirimkan
anak muda berprestasi ke Turki. Al Irsyad, yaitu bergerak dalam bidang pendidikan
pendirinya adalah Syekh Ahmad Sorkati dan para pedagang. Muhammadiyah, yaitu
didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tanggal 18 november 1912 di Jogjakarta dengan
tujuan Menggapai Surga dengan ridha Allah SWT dan mencapai masyarakat yang
aman, damai, makmur, sejahtera dan bahagia disertai dengan nikmat Allah yang
melimpah ruah dengan baldatun tayyibatun wa rabbun gafur.
Persatuan Islam didirikan oleh Ahmad Hasan dan M. Natsir di Bandung tahun
1920, kegiatan utamanya tabligh, khotbah dan penerbitan guna memurnikan syari‟at
Islam. SDI (Syarikat Dagang Islam) didirikan oleh Haji Saman Hudi di Solo tahun
1911. SDI diubah menjadi PSI (Partai Serikat Islam ) dan tahun 1929 diubah lagi
menjadi PSII (Partai Serikat Islam Indonesia), semula bergerak dalam ekonomi dan
keagamaan kemudian berubah menjadi kegiatan politik. N U (Nahdhatul Ulama)
yaitu didirikan oleh KH Hasyim Asy‟ ari tanggal 13 januari 1926 di Surabaya dengan
tujuan membangkitkan semangat juang para ulama di Indonesia. Matla‟ul Anwar,
pendirinya adalah KH Yasin pada tahun 1905 di Banten dengan kegiatanyya berupa
sosial keagamaan dan pendidikan. Perti (Pergerakan Tarbiyah) didirikan oleh Syekh
Sulaiman Ar Rasuli pada tahun 1928 di Sumatera Barat. Kegiatannya bergerak dalam
bidang pendidikan, memberantas bid‟ah, khurafat dan takhayul serta taklid umat
Islam.
SUMBER : https://ainie-z.blogspot.com/2012/05/perkembangan-islam-masa-modern-
1800.html
V. Menganalisis dan mengevaluasi strategi dakwah Islam di Indonesia 3.8.
A. SUMATRA
Daerah pertama yang dimasuki Islam dari kepulauan Indonesia adalah
Sumatra bagian utara, seperti Pasai dan Perlak. Hal ini karena wilayah Sumatra
bagian utara letaknya di tepi Selat Malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal dagang
dari Indoa ke cina.
Para pedagang dari Indoa, yakni bangsa Arab, Persia, dan Gujarat yang juga
para mubalig Islam banyak yang menetap di bandar-bandar sepanjang Sumatra
Utara.Mereka menikah dengan wanita-wanita priumi yang sebelumnya telah
diIslamkan sehingga terbentuk keluarga muslim. Mereka menyiarkan Islam
dengan ara bijaksana, baik dengan lisan maupun sikap dan perbuatan terhadap
sanak famili, para tetangga, dan msyarakat sekitarnya.
Hingga akhirnya berdiri kerajaan Islam pertama, yaitu Samudera Pasai.
KErajaan ini berdiri pada tahun 1261 M di Pesisir timur laut Aceh Lhokseumawe
(Aceh Utara), rajanya yang bernama Marah Silu, bergelar Sultan Malik as-Saleh.
Beliau menikah dengan putri raja Perlak yang memeluk agama Islam.
B. JAWA
Penemuan nisan makam Siti Fatimah binti Maimun di daerah Leran, Gresik
yang wafat pada tahun 1101 M dijadikan tonggak awal kedatangan Islam di Jawa.
Hingga pertengahan abad ke-1, bukti-bukti kepurbakalaan dan berita-berita asing
tentang masuknya Islam di Jawa sangatlah sedikit. Baru sejak akhir abad ke-1 M
hingga abad-abad berikutnya, terutama sejak Majapahit menapai punak
kejayaannya, bukti-bukti proses pengembangan Islam ditemukan lebih banyak
lagi. Sebagai ontoh, penemuan kuburan Islam di Troloyo, Trowulan, dan Gresik,
juga berita Ma Huan (1416 M) yang meneritakan tentang adanya orang-orang
Islam yang bertempat tinggal di Gresik. Pengembangan Islam di tanah Jawa
dilakukan oleh para ulama dan mubalig yang kemudian terkenal dengan sebutan
Wali Sanga (Sembilan Wali).
1. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
Maulana Malik Ibrahim merupakan wali tertua diantara wali Sanga
yang menyiarkan agama Islam di Jawa Timur sehingga dikenal dengan nama
Sunan Gresik. Maulana Malik Ibrahim menetap di Gresik dengan mendirikan
mesjid dan pesantren, tempat mengajarkan Islam kepada para santri dan
dengan para penduduk agar menjadi umat Islam yang bertakwa. Beliau wafat
pada tahun 1419 M (882 H) dan dimakamkan di gapura Wetan.
2. Sunan Ampel
Sunan Ampel nama aslinya adalah Raden Rahmat. Lahir pada tahun
1401 M dan wafat pada tahun 1481 M serta dimakamkan di desa Ampel.
Sunan Ampel menikah dengan seorang putri Tuban bernama Nyi Ageng
Manila dan dikaruniai empat oran anak , yaitu Maulana Makdum Ibrahim
(Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), Nyi Ageng Maloka, dan
Syarifah yang merupakan istri dari sunan Kudus.
3. Sunan Bonang
Sunan Bonang nama aslinya adalah maulana Makdum Ibrahim, putra
Sunan Ampel , lahir pada tahun 1465 M dan wafat tahun 1515 M. Semasa
hidupnya beliau mempelajari Islam dari ayahnya sendiri, kemudian bersama
Raden Paku merantau ke Pasai untuk mendalami Islam. Jasa beliau sangat
besar dalam penyiaran Islam.
7. Sunan Kudus
Nama aslinya adalah Ja‟far sadiq, lahir pada pertengahan abad ke 1
dan wafat pada tahun 1550 M (960 H). BEliau berjasa dalam menyebarkan
Islam di daerah Kudus dan sekitarnya, Jawa tengah bagian utara. Sunan kudus
membangun sebuah masjid yang terkenal sebagai Masjid Menara Kudus.
Sunan Kudus juga terkenal sebagai seorang sastrawan , diantara karya
sastranya yang terkenal adalah gending Maskumambang dan Mijil.
8. Sunan Kalijaga
Nama aslinya adalah Raden Mas Syahid, salah seorang Wali Sanga
yang terkenal karena berjiwa besar, toleran, dan juga pujangga. Beliau adalah
seorang mubalig yang berdakwah sambil berkelana. Di dalam dakwahnya
Sunan Kalijaga sering menggunakan kesenian rakyat (gamelan, wayang, serta
lagu-lagu daerah). BEliau wafat pada akhir abad ke-16 dan dimakamkan di
desa Kadilangu, sebelah Timur laut kota Demak.
9. Sunan Muria
Nama aslinya adalah Raden Umar Said , putra Sunan Kalijaga. Beliau
seorang mubalig yang berdakwah ke pelosok -pelosok desa dan daerah
pegunungan . Di dalam dakwahnya beliau menggunakan sarana gamelan serta
kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, yang terletak
di sebelah utara kota Kudus.
A. SULAWESI
Menurut berita Tom Pires, pada awal abad ke-16 di Sulawesi banyak kerajaan
kecil yang sebagian masih memeluk kepercayaan animisme dan dinamisme.
Diantara kerajaan-kerajaan itu yang paling terkenal dan besar adalah Kerajaan
Gowa-Tallo, Bone, Wajo, dan Sopang.
Pada tahun 1562-1565 M di bawah pimpinan Raja Tumaparisi Kolama,
Kerajaan Gowa-Tallo berhasil menaklukan daerah Selayar, Bulukumba, Maros,
Mandar, dan Luwu. Pada masa itu, di Gowa-Tallo telah terdapat kelompok-
kelompok masyarakat muslim dalam jumlah yang ukup besar. Atas jasa Datuk ri
Bandang dan Datuk Sulaiman, penyebaran serta pembangunan Islam lebih lebih
intensif dan mendapat kemajuan yangpesat. Pada tanggal 22 september 1605 ,
raja Gowa yang bernama Karaeng Tonigallo masuk Islam yang kemudian
bergelar Sultan Alaludin. Beliau berhyubungan baik dengan Ternate, bahkan
secara pribadi beliau bersahabat baik dengan Sultan Baabullah dari Ternate.
Seteah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam, Gowa melakukan perluasan
kekuasaannya. Daerah Wojo dan Sopeng berhasil ditaklukan pada tahun 1611 M.
Sejak saat itu Gowa menjadi pelabuhan transit yang sangat ramai.
B. KALIMANTAN
Sebelum islam masuk ke kalimantan,di kalimantan selatan terdapat kerajaan
kerajaan hindu yang berpusat di dipa,dan kahuripan yang terletak di hulu sungai
nagara dan amuntai kimi . Kerajaan kerajaan ini sudah menjalin hubungan
dengan majapahit, bahkan salah seorang raja majapahit menikah dengan putri
tunjung buih. Hal tersebut tercatat dalam kitab Negaraketargama karya Mpu
Prapanca.
Menjelang kedatangan islam,kerajaan daha diperintah oleh maharja
sukarama.setelah beliau meninggaal digantikan oleh pangeran tumenggung.hal
ini menimbulkan kemelut keluarga karena pangeran samudera (cucu Maharja
Sukarama) merasa lebih berhak atas tahta kerajaan. Akhirnya pangeran samudera
dinobatkan sebagai raja banjar oleh para pengikut setianya yang membawahi
daerah Masik, Balit, Muhur, Kuwin,dan Balitung yang terletak dihilir Sungai
Nagara.
Berdasarkan hikayat Banjar , Pangeran Samudra meminta Kerajaan Demak
(Sultan Trenggono) untuk memerangi Kerajaan Daha dengan perjanjian apabila
kerajaan Daha dapat dikalahkan, pangeran Samudra berserta rakyatnya bersedia
masuk Islam. Tentara berkat bantuan dari tentara demak, Pangeran Tumenggung
dari Kerajaan Daha dapat ditundukan daan sesuai dengan perjanjian, akhirnya
raja Banjar, Pangeran Samudra berserta segenap rakyatnya masuk Islam dan
bergelar Sultan Suryamullah. Menurut A. A.cense dalam bukunya yang berjudul
De Kroneik van Banjarmasin 1928, pristiwa itu terjadi pada tahun 1550 m.
Selain Islam masuk dan berkembang di Maluku , Islam juga masuk ke Irian.
Daerah-daerah Irian Jaya yang dimasuki Islam adalah Miso, Jalawati, Pulau
Waigo, dan Pulau Gebi.
SUMBER : https://www.ayokbelajar.com/strategi-dakwah-dan-perkembangan-islam-
di-indonesia-lengkap/#
2. JAWA
Penemuan nisan makam Siti Fatimah binti Maimun di daerah Leran,
Gresik yang wafat pada tahun 1101 M dijadikan tonggak awal kedatangan
Islam di Jawa. Hingga pertengahan abad ke-1, bukti-bukti kepurbakalaan dan
berita-berita asing tentang masuknya Islam di Jawa sangatlah sedikit. Baru
sejak akhir abad ke-1 M hingga abad-abad berikutnya, terutama sejak
Majapahit menapai punak kejayaannya, bukti-bukti proses pengembangan
Islam ditemukan lebih banyak lagi. Sebagai ontoh, penemuan kuburan Islam
di Troloyo, Trowulan, dan Gresik, juga berita Ma Huan (1416 M) yang
meneritakan tentang adanya orang-orang Islam yang bertempat tinggal di
Gresik. Pengembangan Islam di tanah Jawa dilakukan oleh para ulama dan
mubalig yang kemudian terkenal dengan sebutan Wali Sanga (Sembilan
Wali).
a. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
Maulana Malik Ibrahim merupakan wali tertua diantara wali Sanga
yang menyiarkan agama Islam di Jawa Timur sehingga dikenal dengan
nama Sunan Gresik. Maulana Malik Ibrahim menetap di Gresik dengan
mendirikan mesjid dan pesantren, tempat mengajarkan Islam kepada para
santri dan dengan para penduduk agar menjadi umat Islam yang bertakwa.
Beliau wafat pada tahun 1419 M (882 H) dan dimakamkan di gapura
Wetan.
b. Sunan Ampel
Sunan Ampel nama aslinya adalah Raden Rahmat. Lahir pada tahun
1401 M dan wafat pada tahun 1481 M serta dimakamkan di desa Ampel.
Sunan Ampel menikah dengan seorang putri Tuban bernama Nyi Ageng
Manila dan dikaruniai empat oran anak , yaitu Maulana Makdum Ibrahim
(Sunan Bonang), Syarifuddin (Sunan Drajat), Nyi Ageng Maloka, dan
Syarifah yang merupakan istri dari sunan Kudus.
Jasa-jasa SunanAmpel antara lain sebagai berikut.
1. Mendirikan pesantren di Ampel Denta, dekat Surabaya
2. Berperan aktif dalam membangun Masjid Agung Demak, yang
dibangun pada tahun 1479 M.
3. Mempelopori berdirinya Kerajaan Islam Demak dan ikut menobatkan
Raden Fatan sebagai sultan Pertamanya.
c. Sunan Bonang
Sunan Bonang nama aslinya adalah maulana Makdum Ibrahim, putra
Sunan Ampel , lahir pada tahun 1465 M dan wafat tahun 1515 M. Semasa
hidupnya beliau mempelajari Islam dari ayahnya sendiri, kemudian
bersama Raden Paku merantau ke Pasai untuk mendalami Islam. Jasa
beliau sangat besar dalam penyiaran Islam.
g. Sunan Kudus
Nama aslinya adalah Ja‟far sadiq, lahir pada pertengahan abad ke 1
dan wafat pada tahun 1550 M (960 H). BEliau berjasa dalam
menyebarkan Islam di daerah Kudus dan sekitarnya, Jawa tengah bagian
utara. Sunan kudus membangun sebuah masjid yang terkenal sebagai
Masjid Menara Kudus. Sunan Kudus juga terkenal sebagai seorang
sastrawan , diantara karya sastranya yang terkenal adalah gending
Maskumambang dan Mijil.
h. Sunan Kalijaga
Nama aslinya adalah Raden Mas Syahid, salah seorang Wali Sanga
yang terkenal karena berjiwa besar, toleran, dan juga pujangga. Beliau
adalah seorang mubalig yang berdakwah sambil berkelana. Di dalam
dakwahnya Sunan Kalijaga sering menggunakan kesenian rakyat
(gamelan, wayang, serta lagu-lagu daerah). BEliau wafat pada akhir abad
ke-16 dan dimakamkan di desa Kadilangu, sebelah Timur laut kota
Demak.
i. Sunan Muria
Nama aslinya adalah Raden Umar Said , putra Sunan Kalijaga. Beliau
seorang mubalig yang berdakwah ke pelosok -pelosok desa dan daerah
pegunungan . Di dalam dakwahnya beliau menggunakan sarana gamelan
serta kesenian daerah lainnya. Beliau dimakamkan di Gunung Muria, yang
terletak di sebelah utara kota Kudus.
3. SULAWESI
Menurut berita Tom Pires, pada awal abad ke-16 di Sulawesi banyak
kerajaan kecil yang sebagian masih memeluk kepercayaan animisme dan
dinamisme. Diantara kerajaan-kerajaan itu yang paling terkenal dan besar
adalah Kerajaan Gowa-Tallo, Bone, Wajo, dan Sopang.
Pada tahun 1562-1565 M di bawah pimpinan Raja Tumaparisi
Kolama, Kerajaan Gowa-Tallo berhasil menaklukan daerah Selayar,
Bulukumba, Maros, Mandar, dan Luwu. Pada masa itu, di Gowa-Tallo telah
terdapat kelompok-kelompok masyarakat muslim dalam jumlah yang ukup
besar. Atas jasa Datuk ri Bandang dan Datuk Sulaiman, penyebaran serta
pembangunan Islam lebih lebih intensif dan mendapat kemajuan yangpesat.
Pada tanggal 22 september 1605 , raja Gowa yang bernama Karaeng
Tonigallo masuk Islam yang kemudian bergelar Sultan Alaludin. Beliau
berhyubungan baik dengan Ternate, bahkan secara pribadi beliau bersahabat
baik dengan Sultan Baabullah dari Ternate.
Seteah resmi menjadi kerajaan bercorak Islam, Gowa melakukan
perluasan kekuasaannya. Daerah Wojo dan Sopeng berhasil ditaklukan pada
tahun 1611 M. Sejak saat itu Gowa menjadi pelabuhan transit yang sangat
ramai.
4. KALIMANTAN
Sebelum islam masuk ke kalimantan,di kalimantan selatan terdapat
kerajaan kerajaan hindu yang berpusat di dipa,dan kahuripan yang terletak di
hulu sungai nagara dan amuntai kimi . Kerajaan kerajaan ini sudah menjalin
hubungan dengan majapahit, bahkan salah seorang raja majapahit menikah
dengan putri tunjung buih. Hal tersebut tercatat dalam kitab Negaraketargama
karya Mpu Prapanca.
Menjelang kedatangan islam,kerajaan daha diperintah oleh maharja
sukarama.setelah beliau meninggaal digantikan oleh pangeran
tumenggung.hal ini menimbulkan kemelut keluarga karena pangeran
samudera (cucu Maharja Sukarama) merasa lebih berhak atas tahta kerajaan.
Akhirnya pangeran samudera dinobatkan sebagai raja banjar oleh para
pengikut setianya yang membawahi daerah Masik, Balit, Muhur, Kuwin,dan
Balitung yang terletak dihilir Sungai Nagara.
Berdasarkan hikayat Banjar , Pangeran Samudra meminta Kerajaan
Demak (Sultan Trenggono) untuk memerangi Kerajaan Daha dengan
perjanjian apabila kerajaan Daha dapat dikalahkan, pangeran Samudra
berserta rakyatnya bersedia masuk Islam. Tentara berkat bantuan dari tentara
demak, Pangeran Tumenggung dari Kerajaan Daha dapat ditundukan daan
sesuai dengan perjanjian, akhirnya raja Banjar, Pangeran Samudra berserta
segenap rakyatnya masuk Islam dan bergelar Sultan Suryamullah. Menurut A.
A.cense dalam bukunya yang berjudul De Kroneik van Banjarmasin 1928,
pristiwa itu terjadi pada tahun 1550 m.
Para pahlawan islam yang telah berjuang melawan imperalis Portugis dan
Belanda seperti Fatahillah, Sultan Baabullah, Pangeran Diponegoro, Imam
Bonjol, dan Habib Abdurrahman adalah para ualam yang beriman dan
bertakwa, yang berakhlak baik dan bermanfaat bagi orang banyak sehingga
mereka menjadi panutan umat.
3. PERANAN ORGANISASI DAN PONDOK PESANTREN PADA MASA
PERANG KEMERDEKAAN
Organisasi-organisasi dan pondok pesantren tersebut adalah sebagai
berikut.
a. Sarekat Dagang Islam/Sarekat Islam
Sarekat Dagang Islam didirikan oleh Haji Samanhudi dan Mas Tirta
Adisuryo pada tahun 1905 di kota Solo. Tujuan organisasi ini pada
awalnya adalah menggalang kekuatan para pedagang Islam melawan
monopoli pedagang Cina (yan mendapat perlakuan istimewa dari penjajah
Belanda) dan memajukan agama Islam.
Pada tahun 1912 Sarekat Dagang Islam diubah menjadi Sarekat Islam
(SI) yang bertujuan bukan hanya memajukan para pedagang Islam
,melainkan lebih luas lagi yaitu menghapus penderitaan, penghinaan, dan
ketidakadilan yang menimpa seluruh rakyat Indonesia akibat ulah penjajah
Belanda.
Pada tahun 1914 telah berdiri 56 perkumpulan lokal Sarekat Islam
yang telah resmi berbentuk badan hukum yang tersebar di kota-kota besar
di Indonesia. Untuk menyeragamkan gerak dan langkah, pada tanggal 18
Maret 1916 dibentuk wadah Central Sarekat Islam yang diketuai oleh Haji
Omar Said Cokroaminoto.
b. Muhammadiyah
Organisasi Islam Muhammadiyah didirikan di Kota Yogyakarta oleh
K.H ahmad dahlan pada tanggal 18 November 1912. Peranan
Muhammadiyah pada masa penjajahan Belanda lebih dititikberatkan pada
usaha-usaha mencerdaskan rakyat Indonesia dan meningkatkan
kesejahteraan mereka, yakni dengan mendirikan sekolah-sekolah baik
sekolah umum maupun sekolah agama, rumah sakit, panti asuhan, rumah-
rumah penampungan bagi warga miskin, dan perpustakaan-perpustakaan.
c. Nahdatul Ulama (NU)
NU didirikan di Surabaya pada tanggal 31 Januari 1926. Dua tokoh
penting dalam upaya pembentukan NU adalah K.H. Hasyim Asy‟ari dan
K.H. wahab Hasbullah.
Pada masa penjajahan Belanda, NU senantiasa berjuang menentang
penjajah dan pernah mengeluarkan pernyataan politik yang isinya sebagai
berikut.
1. Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat.
2. Menolak rencana ordonasi (peraturan pemerintah) tentang pernikahan
tercatat.
3. Menolak diadakannya milisi (wajib militer)
4. Menyokong GAPI dalam menuntuk Indonesia yang memiliki
parlemen kepada pemerintah kolonial Belanda.
d. Pondok Pesantren
Pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia
yang penyelenggaraan pendidikannya bersifat tradisional dan sederhana.
Mata pelajaran yna gdiajarkan di pesantren adalah ilmu tauhid, fikih
Islam, akhlak, ushul fikih, nahwu, saraf, dan ilmu mantik. Sumber
pelajarannya biasanya kitab-kitab berbahasa Arab yang tidak berharakat
atau gundul yang biasa disebut dengan Kitab Kuning.
Organisasi ini pertama kali diketuai oleh Prof. Dr. B.j. Habibie, yang
kemudian menjadi presiden ketiga Republik Indonesia.
SUMBER : https://www.ayokbelajar.com/strategi-dakwah-dan-perkembangan-islam-
di-indonesia-lengkap/#
Pertama yang akan kita bahas dari Faktor kemajuan dan kemunduran islam di
dunia adalah faktor kemajuannya. Semua pencapaian yang telah didapat oleh umat
islam di periode klasik dan menengah menjadi faktor awal berkembangnya Ilmu
pengetahuan dan Filsafat.
Adapun faktor-faktor Yang Mendorong Kebangkitan Filsafat Dan Sains yang lain
adalah:
D. Gerakan Penterjemahan
Gerakan ini berlangsung dalam 3 (tiga) fase. Fase pertama, pada masa al-
Mansur hingga Harun al-Rasyid. Pada gerakan pertama yang banyak
diterjemahkan yaitu karya-karya bidang astronomi dan manthiq. Gerakan kedua
berlangsung mulai masa al-Ma‟mun sampai tahun 300 H.
Buku yang banyak diterjemahkan antara lain dalam bidang filsafat dan
kedokteran. Gerakan ketiga, setelah tahun 300 H, terutama setelah adanya
pembuatan kertas. Karya-karya mulai meluas diterjemahkan dalam semua bidang
keilmuan.
Manuskrip yang berbahasa Yunani diterjemahkan dahulu ke dalam bahasa
Siriac-Bahasa Ilmu pengetahuan di Mesopotamia-kemudian diterjemahkan
kedalam bahasa arab.
Para penterjemah yang terkenal pada masa itu, antara lain :
1. Hunain ibn Ishaq, mahir berbahasa arab dan yunani. Menerjemahkan 19+
buku Galen ke dalam bahasa Syiria dan 19+ buku dalam Bahasa Arab.
2. Ishaq ibn Hunain ibn Ishaq
3. Tsabit bin Qurra
4. Qusta bi Luqa
5. Abu Bishr Matta ibn Yunus
Semua penterjemah ini, kecuali Tsabit ibn Qurra yang menyembah bintang,
adalah penganut agama kristen.
E. Berdirinya Perpustakaan
Al-Ma‟mun menjadikan perpustakaan sebagai pusat penterjemahan dan kajian
ilmu pengetahuan, mereka sangat mencintai ilmu pengetahuan, sampai kebijakan
dibidang ilmu pengetahuan sangat menonjol yang mengakibatkan ketertarikan
intelektual.
Ia mendirikan Baitul Hikmah yang berfungsi sebagai perpustakaan, akademi,
pusat penterjemahan dan lembaga penelitian.
Lingkungan istana juga berdiri perpustakaan pribadi khalifah untuk lembaga
pengetahuan keluarga istana yang terhimpun didalamnya para ilmuwan, ulama
dan para sastrawan.
Jadi pada masa inilah kemajuan islam mencapai pundaknya baik dibidang
agama, non agama dan kebudayaan Islam.
Hal ini dibuktikan dengan munculnya:
1. Ulama-ulama besar seperti:
a. Imam Malik,
b. Imam Abu Hanifah,
c. Imam Syafi‟I dan
d. Imam Ibn Hanbali dalam bidang hokum.
SUMBER : https://imujio.com/faktor-kemajuan-dan-kemunduran-islam-di-dunia/