1. Jelaskan 7 Lingkungan Akuntansi Daerah serta jelaskan peran dan
tugasnya Jawabannya :
7 Lingkungan Akuntansi Daerah :
a) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Peran dan fungsinya adalah untuk menyelenggarakan pemerintahannya sendiri dengan menyelenggarakan urusan pemerintahan oleh pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI. Secara umum peran ini diwujudkan dalam 3 fungsi : Regulator Mengatur seluruh kepentingan daerah, baik yang termasuk urusan-urusan rumah tangga daerah (otonomi) maupun urusan pemerintah. Policy Making Merumuskan kebijakan pembangunan dan perencanaan program-program pembangunan di daerahnya. Budgeting Perencanaan anggaran daerah (APBD). b) Badan Pengawas Keuangan Peran dan fungsinya adalah bertugas memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Lembaga Negara lainnya, Bank Indonesia, Badan Usaha Milik Negara, Badan Layanan Umum, Badan Usaha Milik Daerah, dan lembaga atau badan lain yang mengelola keuangan negara. c) Investror, Kreditor, dan Donatur Peran dan fungsinya adalah sebagai pihak yang meminjamkan tambahan modal agar tetap berjalan dengan baik. Atau bisa juga sebagai badan atau organisasi baik pemerintahan, lembaga keuangan, maupun lainnya baik dalam negeri maupun luar negeri yang menyediakan sumber keuangan bagi Pemerintah Daerah. d) Analisi Ekonomi dan Pemerhati Daerah Peran dan fungsinya adalah sebagai pihak-pihak yang menaruh perhatian atas aktivitas yang dilakukan Pemerintah Daerah. e) Rakyat Peran dan fungsinya adalah rakyat disini adalah kelompok masyarakat yang perhatian kepada aktivitas pemerintah khususnya yang menerima pelayanan Pemerintah Daerah atau yang menerima produk atau jasa dari Pemerintah Daerah. f) Pemerintah Pusat Peran dan fungsinya adalah yang memerlukan laporan keuangan Pemerintah Daerah untuk menilai pertanggungjawaban Gubernur sebagai wakil pemerintah. g) Pemerintah Daerah Peran dan fungsinya adalah yang saling berkepentingan secara ekonomi misalnya dalam hal melakukan pinjaman.
2. Feedback apa yang akan didapat jika investor menginvestasikan diri ke
keuangan daerah ? Sebutkan keuntungan dan kerugiannya ? Jawabannya :
Keuntungan jika investor menginvestasikan ke keuangan daerah :
Terhindar dari utang Nilai aset atau kekayaan terlindung dari pengaruh inflasi. Nilai aset atau kekayaan meningkat. Memenuhi kebutuhan dimasa depan. Sebagai bagian dari perencanaan keuangan.
Kerugian jika investor menginvestasikan ke keuangan daerah :
Menginvestasikan dalam deposito keuntungan atau bunga yang diterima akan lebih sedikit bila dibandingkan dengan jenis investasi lain yang berhadapan langsung dengan risiko pasar. Menginvestasikan dalam obligasi resiko nya tidak mampu membayar kupon obligasi maupun risiko mengembalikan pokok obligasi, risiko tingkat suku bunga, jangka waktu panjang sehingga tidak dapat dicairkan bila diperlukan atau bila ingin berinvestasi lain. Menginvestasikan dalam bentuk saham akan berisiko kehilangan modal jika bangkrut atau pailit dan kehilangan juga terjadi ketika harga saham turun. Feedback yang didapat : Mendapatkan keuntungan. Mengembangkan kekayaan. Penghasilan tambahan.
3. Bagaimana melihat perkembangan laporan APBD serta bagaimana cara
mengatasi kecurangan yang dilakukan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab ? Jawabannya :
Melihat perkembangannya bisa menggunakan visualisasi data APBD
yaitu merupakan aplikasi berbasis web untuk menampilkan data APBD Pemerintah Daerah yang ditampilkan dalam bentuk visual grafik dan table yang bersifat terbuka untuk publik. Cara mengatasi kecurangannya bisa menerapkan pengelolaan keuangan daerah sesuai dengan standar akuntansi pemerintah, melakukan sistem pengendalian internal dengan memetakan risiko, membangun sistem pengendalian keuangan, dan pengawasan internal, melakukan pengawasan manajemen keuangan yang dimulai dari pengkajian atau riview dokumen perencanaan, melakukan pengawasan dengan fokus area yang berisiko rawan, memperkuat pengendalian atas kinerja inspektorat daerah untuk pengawasan akuntabilitas keuangan, melakukan pengendalian atas kinerja satgas sapu bersih pungutan liar di daerah, melakukan pengendalian khusus atas rencana aksi pencegahan dan pemberantasan yang antara lain terkait transparansi pengelolaan keuangan untuk diakses dipublik, harus melakukan penilaian independen atas pengadaan barang dan jasa yang berpotensi penyelewengan, penggunaan anggaran, dan sumber daya yang besar, dan terakhir daerah harus membuat unit pengaduan masyarakat.