Anda di halaman 1dari 20

Rifda Denita

Tuesday, 19 January 2016

makalah pengembangan bahan ajar

MAKALAH

Pengembangan Bahan/Bahan Ajar

Untuk memenuhi salah satu syarat tugas mata kuliah Metodologi Pembelajaran SD

Dosen Pengampu : Muhamad Afandi M.Pd.I

OLEH :

RIFDA DENITA SARI 141350056

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

STKIP PGRI METRO LAMPUNG

TAHUN 2015

Daftar isi
Bab I Pendahuluan…………………………………………………………........

a. Latar Belakang……………………………………………......

b. Rumusan Masalah………………………………………….....

c. Tujuan Penulisan………………………………………...........

Bab II Pembahasan………………………………………………………........

a. Pengertian Bahan Ajar (instructional materials).........................

b. Jenis-jenis Bahan Ajar …………………......…..........................

c. Bentuk-Bentuk Bahan Ajar …………………….....……...........

d. Kriteria Bahan Ajar yang Baik…...............................................

e. Fungsi Bahan Ajar.....................................................................

f. Tujuan, dan Manfaat Pengembangan Bahan Ajar.....................

g. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar....................................................

h. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar...................................

Bab III Penutup………………………………………………………………….

a. Kesimpulan dan Saran…………………………………...........

b. Penutup…………………………………………………...........

KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah menciptakan dan senantiasa meridhoi amal ibadah kita.
Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW.
Kami bersyukur kepada Ilahi Rabbi yang telah memberikan hidayah serta taufik-Nya sehingga makalah
yang berjudul “pengembangan bahan/bahan ajar” ini dapat terselesaikan.

Dengan disusunnya makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami secara mendalam tentang
pelajaran ilmu pendidikan metodolongi pembelajaran .

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini terdapat kekurangan dan kekhilafan. Oleh karena itu, kepada
para pembaca, kami mengharapkan saran dan kritik konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.

Kepada Dosen mata kuliah Metodologi Pembelajaran SD yang telah memberikan tugas makalah ini, dan
juga kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan kritik konstruktif demi sempurnanya
makalah ini, kami sampaikan banyak terima kasih.

Semoga makalah ini benar-benar bermanfaat bagi kami khususnya, juga bagi rekan-rekan mahasiswa
pada umumnya. Amiin ya robbal ‘alamiin.

Metro, 13 November 2015


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar?

Karena Guru harus memiliki atau menggunakan bahan ajar yang sesuai dengan :

kurikulum,

karakteristik sasaran,

tuntutan pemecahan masalah belajar.

Salah satu masalah penting yang sering dihadapi oleh guru dalam kegiatan pembelajaran adalah memilih
atau menentukan bahan ajar atau materi pembelajaran yang tepat dalam rangka membantu siswa
mencapai kompetensi. Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa dalam kurikulum atau silabus, materi
bahan ajar hanya dituliskan secara garis besar dalam bentuk materi pokok. Menjadi tugas guru untuk
menjabarkan materi pokok tersebut sehingga menjadi bahan ajar yang lengkap. Selain itu, bagaimana
cara memanfaatkan bahan ajar juga merupakan masalah. Pemanfaatan yang dimaksud adalah
bagaimana cara mengajarkannya ditinjau dari pihak guru dan cara mempelajarinya ditinjau dari pihak
siswa.

Bahan ajar atau materi pembelajaran secara garis besar terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan
sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai standar kompetensi yang telah ditentukan.
Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,
prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Bahan ajar merupakan salah satu komponen sistem
pembelajaran yang memegang peranan penting dalam membantu siswa mencapai Standar Kompetensi
dan Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Dengan menerapkan bahan ajar
yang telah dikembangkan tersebut, diharapkan diperoleh alternatif bagi guru dalam menyampaikan
suatu materi pembelajaran sehingga proses belajar mengajar akan berjalan lebih optimal dan bervariasi
dan pada akhirnya hasil belajar maupun aktivitas peserta didik diharapkan juga meningkat. Perolehan
bahan ajar seharusnya tidak hanya didapatkan dari satu

sumber saja karena dengan diperolehnya bahan ajar hanya dari satu sumber tidak

akan dapat memaksimalkan hasil belajar. Siswa tidak akan mendapatkan ilmu lebih,

mereka hanya menghafal sebuah ilmu dan akan melupakannya. Oleh karena itu,

diperlukan pengembangan bahan ajar yang seharusnya dapat ditemukan oleh guru dari

berbagai sumber atau bahkan dari siswa itu sendiri. Pengembangan bahan ajar yang
tidak hanya terpaku pada satu sumber bahan ajar guru dapat mengembangkan

kecerdasan siswa dan dapat pula memberikan pengalaman bermakna bagi siswa.

Guru sebagai pengembang bahan ajar hendaknya mengetahui tentang apa dan

bagaimana bahan ajar itu, sehingga guru dapat mengembangkan bahan ajar. Oleh

karena itu, pada makalah ini kami mengbahas tentang pengembangan bahan ajar

supaya dapat menjadi panduan pengetahuan mahasiswa calon guru untuk menghadapi tugasnya kelak
sebagai guru dan pengembang bahan ajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan bahan ajar?

2. Apa pengertian bahan ajar?

3. Apa saja jenis-jenis bahan ajar?

4. Apa saja bentuk-bentuk bahan ajar?

5. Bagaimana Kriteria Bahan Ajar yang Baik?

6. Apa tujuan dan manfaat pengembangan bahan ajar?

7. Bagaimana pengembangan bahan ajar?

C. Tujuan

Setiap ada maksud pasti ada tujuan, demikian juga makalah ini disusun mempunyai beberapa tujuan:

1. Mahasiswa mampu memahami tentang apa itu bahan ajar?

2. Mahasiswa mampu memahami tentang apa tujuan dan manfaat pengembangan bahan

ajar?

3. Mahasiswa mampu memahami tentang pemilihan bahan ajar

4. Mahasiswa mampu menyusun bahan ajar


BAB II

PEMBAHASAN

1. Bahan Ajar

A. Pengertian Bahan Ajar (instructional materials)

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu

guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan

yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for

Competency Based Training) dalam Bintek KTSP 2009 (2009: http://bandono.web).

Dengan kata lain, Bahan ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran yang

berisi materi, metode,batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang


secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Bahan

ajar akan mengurangi beban guru dalam menyajikan materi (tatap muka), sehingga

dosen lebih banyak waktu untuk membimbing dan membantu peserta didik dalam

proses pembelajaran.

Wahidin menyatakan bahwa materi pembelajaran (instructional materials) adalah


pengetahuan,keterampilan, dan sikap yang harus dipelajari siswa dalam rangka mencapai

standar kompetensi yang telah ditentukan. Secara terperinci, jenis-jenis materi pembelajaran terdiri dari
pengetahuan (fakta, konsep, prinsip,prosedur), keterampilan, dan sikap atau nilai. Banyak orang
menganggap bahwa bahan ajar sama dengan buku teks,padahal keduanya adalah dua hal yang berbeda.
Bahan ajar berbeda dengan buku

teks.

B. Jenis-jenis Bahan Ajar

Jenis-jenis bahan ajar meliputi:

a. Lembar informasi (information sheet)

b.Operation sheet

c. Jobsheet

d. Worksheet

Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-langkah untuk
menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas KD yang
akan dicapainya. Lembar kegiatan dapat digunakan untuk mata pembelajaran apa saja. Tugas-tugas
sebuah lembar kegiatan tidak akan dapat dikerjakan oleh peserta didik secara baik apabila tidak
dilengkapi dengan buku lain atau referensi lain yang terkait dengan materi tugasnya. Tugas-tugas yang
diberikan kepada peserta didik dapat berupa teoritis atau tugas-tugas praktis. Tugas teoritis misalnya
tugas membaca sebuah artikel tertentu, kemudian membuat resume untuk dipresentasikan. Sedangkan
tugas praktis dapat berupa kerja laboratorium atau kerja lapangan, misalnya survey tentang harga cabe
dalam kurun waktu tertentu di suatu tempat. Keuntungan adanya lembar kegiatan adalah bagi guru,
memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran, bagi siswa akan belajar secara mandiri dan
belajar memahami dan menjalankan suatu tugas tertulis

e. Handout, merupakan bahan tertulis yang siapkan oleh seorang guru untuk memperkaya
pengetahuan peserta didik

f. Modul, merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-

batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk

mencapai kompetensi yang diharapkan sesuai dengan tingkat kompleksitasnya. Modul

adalah sebuah buku yang ditulis dengan tujuan agar peserta didik dapat belajar secara

mandiri tanpa atau dengan bimbingan guru, sehingga modul berisi paling tidak tentang:

• Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru)

• Kompetensi yang akan dicapai

• Content atau isi materi

• Informasi pendukung

• Latihan-latihan

• Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK)

• Evaluasi

• Balikan terhadap hasil evaluasi

Bahan ajar berbentuk modul setidaknya terdiri atas tujuh komponen,

yaitu:

1. Tujuan pembelajaran/pelatihan

2. Lembar evaluasi

3. kedudukan dan fungsi modul dalam kesatuan program yang lebih luas

4. Lembaran kegiatan siswa, yang berisi substansi kompetensi yang akan

dipelajari/diantarkan

5. Lembaran kerja siswa

6. Kunci lembar kerja

7. Pedoman bagi guru


Bahan ajar dalam bentuk modul dibedakan menjadi dua jenis, yaitu modul inti dan modul pengayaan.
Modul inti berisi substansi pembelajaran kompetensi minimal yang harus dikuasai oleh siswa, sedangkan
modul pengayaan berisi substansi yang bersifat memperluas dan memperdalam kompetensi yang ada
pada modul inti

C. Bentuk-Bentuk Bahan Ajar

Jika bahan ajar cetak tersusun secara baik maka bahan ajar akan mendatangkan beberapa keuntungan
seperti yang dikemukakan oleh Steffen Peter Ballstaedt, 1994 yaitu:

a. Bahan tertulis biasanya menampilkan daftar isi, sehingga memudahkan bagi

seorang guru untuk menunjukkan kepada peserta didik bagian mana yang sedang

dipelajari

b. Biaya untuk pengadaannya relatif sedikit

c. Bahan tertulis cepat digunakan dan dapat dipindah-pindah secara mudah

d. Susunannya menawarkan kemudahan secara luas dan kreativitas bagi individu

e. Bahan tertulis relatif ringan dan dapat dibaca di mana saja

f. Bahan ajar yang baik akan dapat memotivasi pembaca untuk melakukan

aktivitas, seperti menandai, mencatat, membuat sketsa

g. Bahan tertulis dapat dinikmati sebagai sebuah dokumen yang bernilai besar

h. Pembaca dapat mengatur tempo secara mandiri

Bandono (2009: http://bandono.web.id) Penyusunan Bahan Ajar Cetak

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Susunan tampilan

2. Bahasa yang mudah

3. Menguji pemahaman
4. Stimulan

5. Kemudahan dibaca

6. Materi instruksional

Bahan cetak terdiri dari hand out, buku, modul, lembar kerja siswa,brosur, leaflet, wallchart

• Audio Visual seperti: video/film,VCD

• Audio seperti: radio, kaset, CD audio, PH

• Visual: foto, gambar, model/maket.

• Multi Media: CD interaktif, computer Based, Internet

D. Kriteria Bahan Ajar yang Baik

Bahan ajar yang diberikan kepada siswa haruslah bahan ajar yang berkualitas. Bahan ajar yang
berkualitas dapat menghasilkan siswa yang berkualitas, karena siswa mengkonsumsi bahan ajar yang
berkualitas. Menurut Furqon Bahan ajar yang baik harus memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut:

1. Substansi yang dibahas harus mencakup sosok tubuh dari kompetensi atau sub

kompetensi yang relevan dengan profil kemampuan tamatan.

2. Substansi yang dibahas harus benar, lengkap dan aktual, meliputi konsep fakta,

prosedur, istilah dan notasi serta disusun berdasarkan hirarki/step penguasaan

kompetensi.

3. Tingkat keterbacaan, baik dari segi kesulitan bahasa maupun substansi harus sesuai

dengan tingkat kemampuan pembelajaran.

4. Sistematika penyusunan bahan ajar harus jelas, runtut, lengkap dan mudah dipahami.

Anonim (2009: http://pbsindonesia.fkip-uninus.org) Dalam pengembangan

bahan ajar, maka bahan ajar harus memiliki beberapa kriteria sebagai berikut.

a) bahan ajar harus relevan dengan tujuan pembelajaran

b) bahan ajar harus seuai dengan taraf perkembangan anak;

c) bahan yang baik ialah bahan yang berguna bagi siswa baik sebagai perkembangan
pengetahuannya dan keperluan bagi tugas kelak di lapangan

d) bahan itu harus menarik dan merangsang aktivitas siswa

e) bahan itu harus disusun secara sistematis, bertahap, dan berjenjang

f) bahan yang disampaikan kepada siswa harus menyeluruh, lengkap dan utuh.

E. Fungsi Bahan Ajar

Fungsi bahan ajar adalah sebagai motivasi dalam proses kegiatan belajar mengajar yang lakukan oleh
guru dengan materi pembelajaran yang kontekstual agar siswa dapat melaksanakan tugas belajar secara
optimal. Bahan ajar berfungsi sebagai berikut:

1. Pedoman bagi Guru yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses

pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya

diajarkan/dilatihkan kepada siswanya.

2. Pedoman bagi Siswa yang akan mengarahkan semua aktivitasnya dalam proses

pembelajaran, sekaligus merupakan substansi kompetensi yang seharusnya

dipelajari/dikuasainya.

3. Alat evaluasi pencapaian/penguasaan hasil pembelajaran

4. membantu guru dalam kegiatan belajar mengajar

5. membantu siswa dalam proses belajar

6. sebagai perlengkapan pembelajaran untuk mencapai tujuan pelajaran

7. untuk menciptakan lingkungan / suasana balajar yang kondusif

F. Tujuan, dan Manfaat Pengembangan Bahan Ajar

A. Tujuan Pengembangan Bahan Ajar

Bahan ajar disusun dengan tujuan antar lain sebagai berikut

1. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan

mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, yakni bahan ajar yang sesuai dengan
karakteristik dan setting atau lingkungan sosial peserta didik

2. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-

buku teks yang terkadang sulit diperoleh

3. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran

B. Manfaat Pengembangan Bahan Ajar

Manfaat bagi guru antara lain sebagai berikut:

1) Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan

belajar peserta didik

2) Tidak lagi tergantung kepada buku teks yang terkadang sulit untuk diperoleh

3) Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi

4) Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar

5) Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik

karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya

6) Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.

Manfaat bagi Peserta Didik antara lain sebagai berikut:

1) Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik.

2) Kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap

kehadiran guru.

3) Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus

dikuasainya
G. Prinsip Pemilihan Bahan Ajar

Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:

a) prinsip relevansi

Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan

memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar.

b) Prinsip konsistensi

Prinsip konsistensi artinya adanya keajegan antara bahan ajar dengan

kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Misalnya, kompetensi dasar yang

harus dikuasai siswa empat macam, maka bahan ajar yang harus diajarkan juga

harus meliputi empat macam.

c) Kecukupan

Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai

dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit,
dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang
tidak perlu untuk mempelajarinya.

H. Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar

Materi pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh guru dan harus dipelajari siswa hendaknya
berisikan materi atau bahan ajar yang benar-benar menunjang tercapainya

standar kompetensi dan kompetensi dasar. Secara garis besar langkah-langkah

pemilihan bahan ajar meliputi :

1. Mengidentifikasi aspek-aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi

dasar. Sebelum menentukan materi pembelajaran terlebih dahulu perlu diidentifikasi

aspek-aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau
dikuasai siswa. Aspek tersebut perlu ditentukan, karena setiap aspek standar

kompetensi dan kompetensi dasar memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam

kegiatan pembelajaran. Sejalan denganberbagai jenis aspek standar kompetensi, materi

pembelajaran juga dapat dibedakan menjadi 3 jenis materi pembelajaran, yaitu:

a) Peta Pengetahuan, Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi

menjadi empat jenis, yaitu: fakta, konsep, prinsip dan prosedur (Reigeluth, 1987).

Materi jenis fakta adalah materi berupa nama-nama objek, nama tempat, nama orang,

lambang, peristiwa sejarah,nama bagian atau komponen suatu benda, dan lain

sebagainya. Materi konsep berupa pengertian, definisi, hakekat, inti isi. Materi jenis

prinsip berupa dalil, rumus, postulat adagium, paradigma, teorema.Materi jenis

prosedur berupa langkah-langkah mengerjakan sesuatu secara urut, misalnya langkah-

langkah menelpon, cara-cara pembuatan telur asin atau cara-cara pembuatan bel listrik.

b) Materi pembelajaran aspek afektif meliputi: pemberian respon, penerimaan(apresisasi),

internalisasi, dan penilaian.

c) Materi pembelajaran aspek motorik terdiri dari gerakan awal, semi rutin,dan rutin.

2. Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.

a) Materi yang akan diajarkan perlu diidentifikasi apakah termasuk jenis fakta, konsep,

prinsip, prosedur, afektif, atau gabungan lebih daripada satu jenis materi. Dengan

mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, maka guru akan mendapatkan

kemudahan dalam cara mengajarkannya

b) Setelah jenis materi pembelajaran teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih

jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau kompetensi dasar

yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga penting untuk

keperluan mengajarkannya. Sebab, setiap jenis materi pembelajaran memerlukan


strategi pembelajaran atau metode, media, dan sistem evaluasi/penilaian yang berbeda-

beda.Misalnya, metode mengajarkan materi fakta atau hafalan adalah dengan

menggunakan “jembatan keledai”, “jembatan ingatan” (mnemonics), sedangkan

metode untuk mengajarkan prosedur adalah “demonstrasi”.

3. Memilih sumber bahan ajar.

Setelah jenis materi ditentukan langkah berikutnya adalah menentukan sumber bahan

ajar. Materi pembelajaran atau bahan ajar dapat kita temukan dari berbagai sumber

seperti buku pelajaran, majalah, jurnal, koran,internet, media audiovisual, dsb.

Langkah-langkah penyusunan bahan ajar adalah sebagai berikut:

1. Pengembangan Kurikulum Menjadi Program-Program Pembelajaran

a) Menjabatkan ikatan-ikatan kompetensi dan mengoperasionalkannya kedalam bentuk tujuan-tujuan


pembelajaran. Mengingat sesuatu kompetensi/sub kompetensi, terutama kompetensi teknis ( bukan
kompetensi produktif atau manipulatif ) diharapakan bersifat standar, maka tujuan-tujuan pembelajaran
pada suatu program studi secara nasional sama. Ikatan-ikatan kompetensi dan tujuan-tujuan
pembelajaran selanjutnya akan menjadi acuan bagi pengembangan/ penyusunan bahan ajar.

2. Penyusunan Bahan Ajar

a) Tim penyusun mempelajari secara seksama tentang penjabaran pada ikatan-ikatan

kompetensi seperti yang telah dikembangkan oleh tim nasional. Perlu dicermati setiap

tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

b) Tim penyusunan mengembangkan setiap ikatan kompetensi menjadi satu\paket

pembelajaran ( kelompok bahan pelajaran utuh ) yang selanjutnya dijabarkan kedalam

beberapa bahan pelajaran. Penjabaran tersebut harus mempertimbangkan

hirarki/keruntutan substansi, proses pembelajaran,saran dan prasarana yang tersedia.

c) Tim penyusunan mempelajari secara seksama tentang substansi yang akan disusun
dalam bahan ajar. Dalam hal ini perlu dipelajari berbagaisumber acuan yang relevan,

terutama buku-buku pegangan yang ada.

d) Apabila substansi yang diperolah belum memadai, maka tim penyusun perlu

melakukan percobaan demonstrasi unjuk kerja tentang substansi kompetensi yang

akan disusun. Misalnya, secara langsung melaksanakan atau mengamati seseorang

yang sedang melakukan pekerjaan pengelasan logam ( kompetensi tertentu ). Dengan

melakukan hal tersebut, maka tim akan memperoleh bahan yang lengkap tentang

substansi pokok apa saja yang perlu disusun, bagaimana prosedurnya, pengetahuan

pendukung apa yang diperlukan, alat dan bahan yang diperlukan, dan lain sebagainya.

e) Tim penyusun bahan ajar seperti telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, yaitu:

Tujuan pembelajaran/pelatihan, Lembar evaluasi, Kedudukan dan fungsi bahan ajar

dalam kesatuan program yang lebih luas, Lembaran kerja siswa (yang berisi substansi

yang disusunnya),kompetensi yang akan dipelajari/diajarkan, Lembaran kerja siswa,

Kunci lembar kerja, Pedoman bagi guru.

f) Bahan ajar yang telah disusun perlu divalidasi, dimintakan masukan kepada pihak-

pihak yang berkompeten terutama para ahli dan praktisi serta akademisi yang

menguasai bidang keahlian tersebut. Satu hal yang juga perlu dilakukan adalah

meminta masukan kepada ahli kurikulum dan desain instruksional, kaitannya dengan

kelayakan dan pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan masukan-masukan tersebut, tim

memperbaiki rancangan bahan ajar yang disusunnya.

g) Bahan yang telah disusun kemudian diuji cobakan pada kondisi proses pembelajaran

yang sebenarnya dikelas/bengkel/lab. Dalam uji coba tersebut perlu diamati kendala-

kendala yang dihadapi dalam proses pembelajaran dan kekurangan-kekurangan yang

ada pada modul.


h) Berdasarkan temuan-temuan pada uji coba pembelajaran pada kondisi sebenarnya,

maka tim perlu memperbaiki dan menyempurnakan bahan ajar yang disusunnya.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
guru/instruktor dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan

yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.

(National Center for Vocational Education Research Ltd/National Center for

Competency Based Training) dalam Bintek KTSP 2009 (2009: http://bandono.web).

Dengan kata lain, Bahan ajar merupakan alat atau sarana pembelajaran yang

berisi materi, metode4, batasan-Batasan, dan cara mengevaluasi yang dirancang

secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Bahan

ajar akan mengurangi beban guru dalam menyajikan materi (tatap muka), sehingga

dosen lebih banyak waktu untuk membimbing dan membantu peserta didik dalam

proses pembelajaran. Lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi
tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik. Lembar kegiatan biasanya berupa petunjuk, langkah-
langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus
jelas KD yang akan dicapainya.

Saran

Sebagai seorang tenaga pendidik tidak hanya mampu mengajarkan tetapi dapat mendidik

anak ke arah tujuan hidup yang benar serta dapat memahami pentingnya metodologi

pembelajaran SD
DAFTAR PUSTAKA

E. Smaldino, Sharon, dkk. Arif Rahman (Penj.). 2011. Instructional Technology and

Media for Learning: Teknologi Pembelajaran dan Media untuk Belajar. Jakarta:

Kencana

Prastowo, Andi. 2013. Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap

Aplikatif. Jogjakarta: DIVA Press

Trianto.20011. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.

Jakarta: Prestasi Pustaka

Panen, P & Purwanto, 1997. Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: Ditjen Dikti Depdikbud

Gafur A. 2004. Pedoman Penyusunan Materi Pembelajaran (Instructional Material.

Jakarta:Depdiknas

http://www.activesearchresults.com/addwebsite.php

http://www.activesearchresults.com/login/register.php

http://www.activesearchresults.com/help/about.php

http://www.activesearchresults.com/searchform.php

Unknown at 01:46

Share

No comments:

Post a Comment

Home

View web version


Powered by Blogger.

Profil Ku

Unknown

View my complete profile

Anda mungkin juga menyukai