Anda di halaman 1dari 4

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Definisi
Malnutrisi energy-protein adalah tidak adekuatnya intake protein dan
kalori yang dibutuhkan oleh tubuh.

Malnutrisi adalah keadaan terang gizi yang disebabkan oleh rendahnya


konsumsi energi dan protein dalam keadaan sehari-hari sehingga tidak
memenuhi dalam angka kecukupan gizi. (Depkes RI, 1999).

2.2 Etiologi
1. Penyebab langsung:
a. Kurangnya asupan makanan: Kurangnya asupan makanan sendiri dapat
disebabkan oleh kurangnya jumlah makanan yang diberikan, kurangnya
kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian makanan yang
salah.
b. Adanya penyakit: Terutama penyakit infeksi, mempengaruhi jumlah
asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh. Infeksi apapun
dapat memperburuk keadaan gizi, malnutrisi walaupun masih ringan
mempunyai pengaruh negatif pada daya tahan tubuh terhadap infeksi.
2. Penyebab tidak langsung:
a. Kurangnya ketahanan pangan keluarga: Keterbatasan keluarga untuk
menghasilkan atau mendapatkan makanan. Penyakit kemiskinan
malnutrisi merupakan problem bagi golongan bawah masyarakat
tersebut.
b. Kualitas perawatan ibu dan anak.
c. Buruknya pelayanan kesehatan.
d. Sanitasi lingkungan yang kurang.
e. Faktor Keadaan Penduduk
Dalam World Food Conference di Roma dikemukakan bahwa
kepadatan jumlah penduduk yang cepat tanpa diimbangi dengan
tambahnya persediaan bahan makanan setempat yang memadai merupakan
sebab utama krisis pangan. Ms. Lorent memperkirakan bahwa marasmus
terdapat dalam jumlah yang banyak jika suatu daerah terlalu padat
daerahnya dengan hygiene yang buruk.(Iskandar, 2002)

2.3. Patofisiologi
Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat
banyak faktor. Faktor-faktor ini dapat digolong-kan atas tiga faktor penting
yaitu: tubuh sendiri (host), agent (kuman
penyebab), environment (lingkungan). Memang faktor diet (makanan)
memegang peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan.
Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu berusaha untuk
mempertahankan hidup dengan memenuhi kebutuhan pokok atau energi.
Kemampuan tubuh untuk mem-pergunakan karbohidrat, protein dan lemak
merupakan hal yang sangat penting untuk mempertahankan kehidupan;
karbohidrat (glukosa) dapat dipakai oleh seluruh jaringan tubuh sebagai
bahan bakar, sayangnya kemampuan tubuh untuk menyimpan karbohidrat
sangat sedikit, sehingga setelah 25 jam sudah dapat terjadi kekurangan.
Akibatnya katabolisme protein terjadi setelah beberapa jam dengan
menghasilkan asam amino yang segera diubah jadi karbohidrat di hepar dan
di ginjal. Selama puasa jaringan lemak dipecah jadi asam lemak, gliserol
dan keton bodies. Otot dapat mempergunakan asam lemak dan keton bodies
sebagai sumber energi kalau kekurangan makanan ini berjalan menahun.
Tubuh akan mempertahankan diri jangan sampai memecah protein lagi
setelah kira-kira kehilangan separuh dari tubuh. Pada Malnutrisi, di dalam
tubuh sudah tidak ada lagi cadangan makanan untuk digunakan sebagai
sumber energi. Sehingga tubuh akan mengalami defisiensi nutrisi yang sangat
berlebihan dan akan mengakibatkan kematian.
2.5 Klasifikasi
Kwashiorkor adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekurangan
protein baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Kekurangan protein
dalam makanan akan mengakibatkan kekurangan asam amino essensial dalam
serum yang diperlukan untuk sintesis dan metabolisme terutama sebagai
pertumbuhan dan perbaikan sel, makin berkurangnya asam amino dalam
serum menyebabkan berkurangnya produksi albumin oleh hati. Kulit akan
tampak bersisik dan kering karena depigmentasi. Anak dapat mengalami
gangguan pada mata karena kekurangan vitamin A. Kekurangan mineral
khususnya besi, kalsium dan seng.
Marasmus adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh kekuranga
kalori dan protein. Pada marasmus ditandai dengan atropi jaringan, terutama
lapisan subkutan dan badan tampak kurus seperti orang tua.

2.6 Manifestasi Klinis


Adapun tanda dan gejala dari malnutrisi adalah sebagai berikut:
1. Kelelahan dan kekurangan energy
2. Pusing
3. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh
kesulitan untuk melawan infeksi)
4. Kulit yang kering dan bersisik
5. Gusi bengkak dan berdarah
6. Gigi yang membusuk
7. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
8. Berat badan kurang
9. Pertumbuhan yang lambat
10. Kelemahan pada otot
11. Perut kembung
12. Tulang yang mudah patah
13. Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh
2.7 Komplikasi
1. Kwashiorkor; diare, infeksi, anemia, gangguan tumbuh kembang,
hipokalemi dan hipernatremi.
2. Marasmus; infeksi, tuberculosis, parasitosis, disentri, malnutrisi kronik,
gangguan tumbuh kembang.

2.9 Penatalaksanaan
1. Diit tinggi kalori, protein, mineral, dan vitamin
2. Pemberian terapi cairan dan elektrolit
3. Penanganan diare bila ada; cairan, antidiare, dan antibiotic

2.10 Pemeriksaan Penunjang


1. Pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan laboratorium; albumin, creatinine dan nitrogen. Elektrolit,
Hb, Ht, transferin

2015 irawaty ibrahim

http://maln utrisipadaanak.blogspot.co.id/2015/05/malnutrisi-pada-anak.html

Anda mungkin juga menyukai