Anda di halaman 1dari 4

BAHASA INDONESIA

Proses kehidupan dari lahir sampai meninggal mempunyai tahapnya masing-masing.


Sejak konsepsi hingga berakhirnya masa remaja, anak mempunyai ciri khas tersendiri, yaitu
selalu tumbuh dan berkembang. Proses tumbuh kembang tersebut dimulai sejak anak berusia
3 bulan dalam kandungan. Fase itu terus berlangsung hingga anak berumur 3 tahun. -Inilah
masa yang disebut golden periode atau periode emas.- (Fida dan Maya, 2012).
Masa balita yang disebut dengan golden periode, dan masa batita yang disebut masa
critical periode merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang paling pesat pada otak
manusia, masa ini otak bersifat plastis dibandingkan dengan orang dewasa sehingga balita
sangat terbuka dan peka dalam menerima berbagai macam pembelajaran dan pengayaan baik
bersifat positif maupun negatif. -Pada usia tersebut anak dalam proses membentuk dirinya.
Pengembangan kognitif dan emosi pada usia dini menciptakan fondasi paling hakiki bagi anak-
Tumbuh kembang balita akan optimal jika lingkungan memberikan dukungan yang positif -
atau sebaliknya.- Pertumbuhan dihubungkan dengan penambahan jumlah dan besar sel tubuh
dan dapat dilihat dari berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala. -Pada dasarnya, setiap anak
akan melewati proses tumbuh kembang sesuai dengan tahapan usianya,-
Usia 1-3 tahun (toddler) merupakan masa -awal anak berkembang-, dimana mereka
menjadi manusia yang utuh, belajar berjalan, berbicara, memecahkan masalah, berhubungan
dengan orang dewasa dan anak seusianya. Usia 1-3 tahun anak sudah bisa melakukan apa yang
mereka inginkan, sehingga perlu adanya perhatian khusus untuk menanganinya. Pada masa ini
kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik
serta fungsi ekskresi (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2006).

Selain mengalami pertumbuhan fisik yang pesat, perkembangan kemampuan otak juga
penting untuk proses pembelajaran dan pengayaan perkembangan kecerdasan, keterampilan
motorik, bicara dan bahasa, serta sosial dan kemandirian.

-Perkembangan anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu herediter dan faktor lingkungan
sejak prenatal, perinatal, dan postnatal. Faktor lingkungan adalah faktor yang menentukan
tercapai atau tidaknya potensi bawaan yang terdiri atas lingkungan bio-psiko-sosial seperti
budaya lingkungan, stimulasi, pengaruh hormon, serta nutrisi/gizi. Faktor lain yang
memengaruhi tumbuh kembang anak yaitu faktor usia anak, pendidikan ibu, penghasilan
keluarga, jumlah anak, beban kerja ibu, pola asuh psikososial, kepribadian orangtua, adat
istiadat, agama, urbanisasi, kehidupan berpolitik, dan stimulasi yang diberikan oleh orangtua.
Di negara berkembang, faktor permasalahan yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu
kemiskinan, malnutrisi, sanitasi kesehatan yang buruk serta kurangnya stimulasi dari
lingkungan..Status gizi merupakan salah satu faktor yang dapat memengaruhi perkembangan
anak. Anak dengan status gizi kurang atau malnutrisi akan mengalami perkembangan yang
terhambat dan tidak optimal sesuai dengan tahapan usianya.-

Untuk tumbuh kembang sangat diperlukan zat makanan yang adekuat. Anak termasuk
kelompok rawan gizi. Mereka mudah menderita kelainan gizi karena kekurangan nutrisi yang
dibutuhkan. Anak juga perlu mendapatkan perhatian baik gizi maupun kesehatannya (Hidayat,
2012).

Pertumbuhan dan perkembangan gigi dan mulut dipengaruhi zat gizi. Tahap dini
pertumbuhan gigi dipengaruhi oleh sejumlah faktor, yaitu Ca, P, F, dan vitamin dalam diet.
Nutrisi dan keadaan sosioekonomi memiliki pengaruh pada pertumbuhan anak termasuk
bentuk rahang dan erupsi giginya. Anak yang memiliki latar belakang sosioekonomi lebih
tinggi mendapatkan pelayanan kesehatan dan nutrisi yang lebih baik sehingga mempengaruhi
perkembangan wajah,rahang dan gigi.

BAHASA INGGRIS

LITERATURE REVIEW
1. The Growth and Development of Children
The process of life from birth to death has its own stages. Since conception until the
end of adolescence, children have their own characteristic which is always growing and
developing. The process of growth and development started since the third month of
pregnancy. That phase continuously happen until the age of 3. Toddlers under 5 years old
or as called golden period and toddlers under 3 years old or the critical period are the most
rapid growth and development age of the human brain. During this age, the brain is more
plastic compared to the adult brain. Therefore, toddlers are very open and sensitive in
receiving many kinds of learning and enrichment, positive or negative. Toddler's growth
and development will be optimalized when their surroundings give positive support .
Growth is related to the increase of amount and size of body cells and it can be observed
from weight, height, and head circumference (Fida and Maya, 2012).
The age of 1-3 is the early stage of development, where children become human as a
whole, learn to speak, walk, solve problems, and build relationships with the adults or their
peers. In the age of 1-3, children are able to act according to their own will, thus they need
to be paid close attention. During this age, the speed of growth starts to decrease and
instead there's advancement of motoric abilities and and excretion. Other than the rapid
improvement of physical abilities, the brain development is also important for learning
process and intelligence development, motoric abilities, and linguistic and oral skills, and
also social capabilities and independency (Depkes RI, 2006).
Adequate food substance is needed for growth and development. Children are
categorized as nutrition-sensitive. They are prone to malnutrition and other nutrition-
related disorders due to lack of nutrients. Children needs delicate attention and care in
terms of their nutrition supply (Hidayat, 2012).
The growth and development of mouth and teeth is influenced by nutrition. The early
stage of dental growth is mostly affected by Ca, P, F, and vitamins in their diet. Nutritions
and the condition of socioeconomy influence the growth of children, especially in jaw-
shaping and teeth eruption. Children with better socioeconomic condition receive better
treatments and nutrients, thus affects the development of their face, jaw, and teeth
(Hairunis, 2018).

Wauran, C. G., Kundre, R., & Silolonga, W. (2016). HUBUNGAN STATUS GIZI DENGAN
PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK USIA 1-3 TAHUN DI
KELURAHAN BITUNG KECAMATAN AMURANG KABUPATEN MINAHASA
SELATAN. Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado. e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 4 Nomor 2

Rahmawati, A.D., Retriasih, H., & Medawati, A.(2014). Hubungan antara Status Gizi dengan
Status Erupsi Gigi Insisivus Sentralis Permanen Mandibula. IDJ, Vol.3 No.1

Hairunis, M. N., Salimo, H., & Dewi, Y. L. A. (2018). Hubungan Status Gizi dan Stimulasi
Tumbuh Kembang dengan Perkembangan Balita. Sari Pediatri, Vol. 20, No. 3

Usman, H., Sukandar, H., & Sutisna M.(2014). Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia 3-
24 Bulan di Daerah Konflik. Kesmas, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 9, No. 1

Anda mungkin juga menyukai