Anda di halaman 1dari 7

A.

JUDUL

Daya Hantar Listrik Larutan Asam-Basa

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit ?
2. Bagaimana perbedaan ciri-ciri antara larutan elektrolit dan non elektrolit ?

C. TUJUAN
1. Menguji daya hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit
2. Mengetahui perbedaan ciri-ciri larutan elektrolit dan non elektrolit

D. VARIABEL
A. Variabel bebas : a. Jenis bahan yang digunakan ( Air atau Larutan yang digunakan)
B. Variabel kontrol :
a. Volume bahan yang digunakan
b. Paku
c. Lampu dop
d. Baterai
e. Penjepit buaya
f. Kabel kecil
g. Gelas beaker
C. Variabel terikat :
a. Nyala lampu
b. Jumlah gelembung
c. Jenis elektrolit
E. HIPOTESIS.
1. Pada Air sumur, lampu akan menyala redup dan tidak menghasilkan / menghasilkan sedikit
gelembung disekitar elektroda ketika diuji daya hantar listriknya
2. Pada Air jeruk nipis, lampu akan menyala terang dan menghasilkan gelembung yang banyak
disekitar elektroda ketika diuji daya hantar listriknya
3. Pada Air sabun, lampu tidak akan menyala dan tidak menghasilkan gelembung disekitar
elektroda ketika diuji daya hantar listriknya
4. Pada Larutan garam, lampu akan menyala terang dan menghasilkan gelembung banyak
disekitar elektroda ketika diuji daya hantar listriknya
5. Pada larutan gula, lampu tidak akan menyala dan tidak menghasilkan gelembung disekitar
elektroda ketika diuji daya hantar listriknya
6. Pada larutan cuka, lampu akan menyala redup dan tidak menghasilkan / menghasilkan sedikit
gelembung disekitar elektroda ketika diuji daya hantar listriknya

F. DASAR TEORI

Larutan adalah campuran yang homogen dari dua atau lebih zat. Disebut homogen
karena susunannya begitu seragam sehingga tidak dapat diamati adanya bagian-bagian yang
berlainan, bahkan dengan mikroskop optis sekalipun. Larutan ada yang dapat menghantarkan
arus listrik dan tidak dapat menghantarkan arus listrik. Kemampuan larutan untuk
menghantarkan arus listrik bergantung pada jumlah ion yang dikandungnya (Raymond Chang,
2004:90).

Sifat daya hantar listrik menurut Svante August Arrhenius (1859-1927) dari Swedia
pada tahun 1884. Ia menemukan bahwa elektrolit dalam pelarut air akan terurai menjadi ion-
ion sedangkan non elektrolit dalam pelarut air tidak terurai menjadi ion-ion. Pada larutan
elektrolit dapat menghantarkan listrik karena adanya ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-
ion inilah yang dapat menghantarkan arus listrik melalui larutan. Sedangkan pada larutan non
elektrolit tidak terurai menjadi ion-ion tetapi berupa molekul netral sehingga tidak bisa
menghantarkan arus listrik (Keenan, 1984 : 391).

Berdasarkan daya hantar listriknya, larutan dapat bersifat elektrolit atau non-elektrolit.
Larutan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat elektrolit. Larutan
yang tidak dapat menghantarkan arus listrik disebut larutan yang bersifat non-elektrolit. Pada
larutan elektrolit, yang menghantarkan arus listrik adalah ion-ion yang terdapat di dalam larutan
tersebut. Pada elektromagnetik negatif (katoda), ion positif menangkap elektron (terjadi reaksi
reduksi). Sedangkan pada elektroda positif (anoda), ion negatif melepaskan elektron
(terjadireaksi oksidasi). Jika di dalam larutan tidak terdapat ion, maka larutan tersebut tidak
dapat menghantarkan arus listrik (Emmy Sahara dan I Made Siaka, 2015: 9).

Menurut Susilowati (2004:14-15), berdasarkan sifat listriknya, larutan dapat dibedakan


sebagai berikut :

1. Larutan Elektrolit

Larutan ini dapat menghantarkan arus listrik. Daya hantar listrik larutan ini tergantung
pada jenis dan konsentrasinya sehingga dapat dibedakan menjadi elektrolit lemah dan elektrolit
kuat. Elektrolit lemah memiliki daya hantar yang lemah. Elektrolit kuat memiliki daya hantar
yang kuat.

a. Larutan elektrolit kuat

Larutan elektrolit kuat yaitu larutan elektrolit yang mempunyai daya hantar listrik besar,
sehingga pada uji elektrolit menyebabkan lampu menyala terang dan banyak gelembung
disekitar elektroda. Larutan elektrolit kuat dapat terurai sempurna atau hampir sempurna
menjadi ion-ion dalam pelarutnya dan umumya menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik
yang baik. Contoh larutan elektrolit kuat adalah larutan asam kuat (HCl(Asam klorida),
HBr(Asam bromida), H2SO4(Asam sulfat), HNO3(Asam nitrat)), basa kuat (LiOH(Litium
hidroksida), NaOH(Natrium hidroksida), KOH(Kalium hidroksida)), garam-garam
(NaCl(Natrium klorida), KCl(Kalium klorida)).

b. Larutan elektrolit lemah

Larutan elektrolit lemah yaitu larutan elektrolit dengan daya hantar listrik lemah atau
kecil. Larutan elektrolit lemah hanya terurai sebagian kecil menjadi ion-ion dalam pelarutnya
dan menghasilkan larutan dengan daya hantar listrik yang buruk, sehingga pada uji elektrolit
menyebabkan nyala lampu redup atau hanya timbul gelembung gas saja. Hal ini disebabkan
tidak semua zat terurai menjadi ion-ion (ionisasi tidak sempurna) sehingga dalam larutan hanya
ada sedikit ion-ion yang dapat menghantarkan arus listrik. Contoh senyawa yang termasuk
elektrolit lemah: CH3COOH(Asam asetat), NH4OH(Amonium hidroksida), NH3(Amonia),
HCN(Asam sianida).
2. Larutan Nonelektrolit

Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik disebabkan karena larutan tersebut
tidak dapat membentuk ion-ion dalam pelarutnya. Pada larutan non elektrolit, molekul-
molekulnya tidak terionisasi dalam larutan, sehingga tidak ada ion yang bermuatan yang dapat
menghantarkan arus listrik. Pada non elektrolit gaya tarik menarik antar molekul-molekul air
dengan partikel-partikel zat tidak cukup kuat untuk memutuskan ikatan antar partikel zat
sehingga partikel-partikel zat tidak dapat lepas sebagai ion-ion bebas. Contoh larutan non
elektrolit adalah: C12H22O11(Sukrosa), C2H5OH(Etanol), CO(NH2)2( Urea),
C6H12O6(Gula).

G. ALAT DAN BAHAN


1. Kabel kecil
2. Penjepit buaya
3. Lampu dop
4. Baterai
5. Paku 2 buah
6. Beaker glass
7. Air sumur 100 ml
8. Air jeruk nipis 100 ml
9. Larutan garam 100 ml
10. Larutan gula 100 ml
11. Larutan cuka 100 ml
12. Air sabun 100 ml

H. LANGKAH KERJA

Merangkai alat penguji elektrolit

Menguji alat dengan mendekatkan dua elektroda (paku). Jika lampu menyala terang, maka
alat penguji berfungsi dengan baik
Membersihkan semua alat yang digunakan lalu mengeringkannya

Memasukkan 100 ml larutan yang akan di uji ke dalam gelas beker dan menguji daya
hantarnya

Mengamati reaksi yang terjadi disekitar paku dan mengamati nyala lampu

Membersihkan elektroda (paku) dan gelas beker yang telah digunakan dengan air dan
mengeringkannya

Mengulangi langkah-langkah di atas untuk menguji larutan yang lainnya

Mencatat apakah terdapat gelembung dan nyala lampu pada pengujian di setiap larutan
pada tabel hasil pengamatan
I. TABEL DATA PENGAMATAN

No Bahan Lampu Geelembung Jenis elektrolit

1. Air sumur Redup - Lemah


2. Air jeruk nipis Terang + Kuat
3. Air sabun Redup - Lemah
4. Larutan garam Terang ++ Kuat
5. Larutan gula Redup - Lemah
6. Larutan cuka Terang - Lemah
K. KESIMPULAN
1. Daya Hantar listrik pada larutan elektrolit dan non elektrolit
a. Air sumur termasuk larutan elektrolit lemah
b. Air jeruk nipis termasuk larutan elektrolit kuat
c. Air sabun termasuk larutan elektrolit lemah
d. Larutan garam termasuk larutan elektrolit kuat
e. Larutan gula termasuk larutan elektrolit lemah
f. Larutan cuka termasuk larutan elektrolit lemah
2. Perbedaan ciri-ciri antara larutan elektrolit dan larutan non elektrolit
1. Larutan elektrolit
a. Larutan elektrolit kuat
Pada uji elektrolit, lampu menyala terang dan banyak menghasilkan gelembung di
sekitar elektroda.
b. Larutan elektrolit lemah
Pada uji elektrolit, lampu menyala redup atau hanya timbul gelembung gas saja.
2. Larutan non elektrolit
Pada uji elektrolit, lampu tidak menyala dan tidak menghasilkan gelembung di sekitar
elektroda.

Anda mungkin juga menyukai