MAKALAH
OLEH:
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ilmiah tentang “Asuhan Keperawatan Pada Penyakit TB
Paru” ini.
Makalah ilmiah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak, sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan
makalah ini. Untuk itu, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis
i
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB 1......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.....................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................4
BAB 2......................................................................................................................5
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK..............................................................5
BAB 3....................................................................................................................16
PENUTUP..............................................................................................................16
3.1 Kesimpulan..............................................................................................16
3.2 Saran........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................17
ii
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
kurang gizi, juga terdapat penyakit menahun yang disebabkan oleh penyakit
Kadar gula yang tinggi dikeluarkan melalui urin, sehingga urin mengandung gula
Kencing manis sering juga disebut sebagai the great imitator, karena
penyakit ini bisa merambah ke seluruh organ tubuh manusia dan menimbulkan
berbagai dampak yang sangat serius. Dampak yang di timbulkan terkadang tidak
memberikan gejala klinis yang bisa segera diketahui oleh penderita, bisa dalam
Berdasarkan Atlas Diabetes edisi ke-7 tahun 2015 dari IDF menyebutkan
bahwa dari catatan 220 negara diseluruh dunia, jumlah penderita Diabetes
diperkirakan akan naik dari 415 juta orang di tahun 2015 menjadi 642 juta pada
1
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
tahun 2040. Hampir semua angka tersebut berada di Asia terutama India, Cina,
tahun 2015. Menurut IDF, Indonesia berada diurutan ke-7 dan diperkirakan akan
naik ke urutan keenam terbanyak di tahun 2040. Pada saat ini dilaporkan bahwa
sudah hampir 10% penduduk di kota-kota besar seperti Jakarta dan Surabaya
dapatkan di Asia Tenggara adalah Singapura sebesar 12.8%, Thailand sebesar 8%,
penderita diabetes dan 17.9 juta orang yang beresiko menderita penyakit ini.
Sementara provinsi Jawa Timur masuk 10 besar prevalensi penderita Diabetes se-
Indonesia atau menempati urutan kesembilan dengan prevalensi 6.8 %. Angka ini
menunjukkan satu tingkat diatas DKI Jakarta yang berada di urutan kesepuluh
3.929 dari total sasaran 59.301 jiwa atau sebanyak 6.63 %. (Dinas Kesehatan
Sumenep, 2017).
insulin (DM Tipe 1), dan penggunaan insulin yang kurang efektif (DM Tipe 2).
2
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
Sedangkan pada Tipe-2, insulin diproduksi dalam jumlah yang cukup, namun
karena factor tertentu menyebabkan glukosa gagal masuk ke dalam sel. (Lingga,
2012).
Selain itu, diabetes juga dipengaruhi oleh beberapa factor pendukung seperti
life style yang tidak sehat, genetic, keberadaan penyakit lain, obesitas, kurangnya
insulin bisa terjadi akibat adanya gangguan pada sekresi insulin, dan kerja insulin
Solution, 2011).
fisik, tapi juga berpengaruh pada kesehatan psikologis. (IDF 2011 dalam Astuti
2017). Hal ini disebabkan karena DM merupakan penyakit menahun yang bisa
diderita seumur hidup. Selain itu, pengobatan yang dilakukan untuk perawatan
penderita DM akan memerlukan biaya besar jika kadar glukosa darah berada di
atas normal dan tentunya akan lebih beresiko terjadi komplikasi, seperti gangrene.
terjadinya komplikasi.
untuk mengontrol kadar gula dalam darah menjadi normal. Terdapat “Empat pilar
badan, dan pengobatan. (Hartini, 2009). Hal serupa juga disampaikan oleh
Kemenkes RI, bahwa penerapan gaya hidup sehat seperti mempertahankan berat
3
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
badan ideal, memperbanyak makan buah dan sayuran, olahraga, dan melakukan
aktifitas fisik yang lain sangat berpengaruh dalam pengendalian kadar glukosa
Aktifitas fisik merupakan setiap gerakan tubuh yang dihasilkan oleh otot
risiko independent untuk terjadinya penyakit kronis (WHO, 2013). Pada saat
tubuh melakukan aktifitas / gerakan, maka sejumlah gula akan dibakar untuk
dijadikan sebagai energy. Hal ini akan mengurangi jumlah gula di dalam tubuh
4
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
BAB 2
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
Tanggal Pengkajian :
Identitas Klien : Ny.T
A. Data Biografi
1. Nama : Ny. T
2. Tempat dan tanggal lahir /usia : 62 Thn
3. Pendidikan terahir : SLTP
4. Gol Darah :O
5. Agama : Islam
6. Status Perkawinan : Kawin
7. TB/BB : 157 cm / 59 kg
8. Penampilan : Baik
9. Ciri-ciri tubuh : Putih, badan agak berisi, beruban
10. Orang terdekat yang bisa di hubungi : Tn. W
11. Jenis Kelamin : Laki-laki
12. Hubungan dengan lansia : Anak
13. Alamat : Boyolali
14. Tanggal masuk panti : 26 Oktober 2017
5
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
Genogram (buatlah 3 generasi)
6
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
E. Riwayat Pekerjaan
Saat ini pasien tidak bekerja. Untuk kebutuhan sehari-hari, sebagian biaya
hidupnya bergantung pada pendapatan anaknya. Sebelumnya pasien
merupakan salah satu wiraswasta, namun karena usianya yang sudah menua,
maka pasien berhenti dari pekerjaanya dan dilanjutkan oleh anaknya.
G. Riwayat Rekreasi
Ny. W sering dibawa berekreasi oleh anaknya. Hal tersebut dilakukan
sebagai salah satu bentuk untuk menyenangkan Ny. W Karena Ny. W sering
mengeluh bosan ketika berada didalam rumah terus.
H. Sistem Pendukung
Dokter : -
RS :-
Klinik :-
Home Care : Posyandu Lansia
I. Deskripsi Kekhususan
Ny. F memiliki riwayat Insomnia.
J. Status Kesehatan
Buatlah PQRST : Provocation atau paliative, qualiti, region, severity scale,
dan timming).
P: Diabetes Mellitus
Q: Nyeri seperti ditusuk-tusuk.
7
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
R: Kesemutan Berat
S: 6
T: Saat terlalu lama duduk / berdiri.
K. ADL (Activity Daily Living)
8
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
Tekanan Darah : 130/90 mmHg
Laju Pernafasan : 18 x / menit
HEAD TO TOE
1. Kepala :
Kepala : Bentuk mesosepal
Rambut : warna agak keputihan (beruban), bersih.
Kulit kepala : bersih, tidak berketombe, tidak ada lesi
3. Leher :
Tidak terjadi pembesaran kelenjar getah bening
9
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
6. Ekstremitas atas dan bawah :
Atas : tangan kiri terpasang infuse RL 20 tpm, tidak ada edema
Bawah : tidak ada odema, sering kesemutan pada telapak kaki
7. Sistem Imun :
Pasien mengalamni penurunan sistem imun. Hal ini mengakibatkan pasien
lebih mudah terserang penyakit.
8. Genetalia :
Tidak ada kelainan, tidak terpasang DC tidak ada luka.
Anus: tidak terdapat iritasi disekitar anus.
9. Sistem Reproduksi :
Ny. W memiliki satu anak. Pasien sudah mengalami menopaus.
M. Status Kognitif/Afektif/Sosial
10
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
Benar Salah Nomor Pertanyaan
1 Tanggal berapa hari ini ?
2 Hari apa sekarang ?
3 Apa nama tempat ini ?
4 Dimana alamat anda ?
5 Berapa anak anda ?
6 Kapan anda lahir ?
7 Siapakah Presiden Indonesia saat ini ?
8 Siapakah Presiden Indonesia
sebelumnya ?
9 Siapakah nama Ibu anda ?
10 Kurangi 3 dari 20 dan tetap pengurangan
3 dari setiap angka baru semua secara
berurutan?
Jumlah 10
N. Data penunjang
11
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
O. ANALISA DATA
No Data Problem Etiologi
1 DS: Pasien mengatakan sering Nyeri Kronis Gg fungsi
merasa nyeri di bagian kaki. metabolic
P: DM
Q: Ditusuk-tusuk
R: Kesemutan berat
S: 6
T: saat terlalu lama duduk /
berdiri
DO:
Pasien tampak meringis ketika
terlalu lama berdiri / duduk.
TTV:
Nadi : 108x/m
Suhu : 36.8°C
TD : 130/90 mmHg
RR : 18 x / menit
2 DS: Pasien mengtakan badannya Kondisi fisiologis Keletihan
terasa lemas.
DO:
Pasien tampak lemas.
Sebagaian aktifitasnya dbantu
oleh orang lain
12
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
Q. Rencana Asuhan Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri Kronis b.d gg fungsi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tingkat nyeri (PQRST). 1. Pengkajian PQRST
metabolic keperawatan selama 4 x 15 menunjukkan intensitas
menit, nyeri pada pasien 2. Berikan posisi yang nyaman nyeri secara mendalam.
berkurang : (sesuaikan dengan keadaan 2. Posisi membantu
Kriteria hasil: pasien). meminimalisir rasa
- Pasien tampak rileks. 3. Ajarkan relaksasi distraksi nyeri.
- Ekspresi wajah tidak dan relaksasi. 3. Distraksi dan relaksasi
menunjukkan nyeri. 4. Kaji perubahan ekspresi meminimalisir nyeri.
- Skala nyeri 1-3. pasien. 4. Pasien yang mengalami
- TTV dalam batas normal: 5. Kolaborasi dengan pemberian nyeri akan menunjukkan
TD: 100-140 mmHg Analgesik perubahan ekspresi.
N: 60 – 100 x / menit
5. Untuk mengurangi nyeri
RR: 16-24 x / menit
T: 36.5 – 37.2 C
4 Keletihan b.d gg fisiologis Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi TTV 1. Mengetahui keadaan
keperawatan selama 3 x 24 2. Ajarkan teknik ROM umum pasien.
jam pasien dapat beraktifitas 3. Kompres hangat pada 2. ROM dilakukan untuk
kemballi. persendiaan mencegah kekakuan
Kriteria Hasil: 4. Anjurkan untuk aktifitas yang sendi.
- Pasien mengatakan badan ringan 3. Agar tidak terjadi
tidak terasa lemas. 5. Kolaborasi dengan tim medis kekakuan pada sendi.
- Aktifitas pasien dapat dalam pemberan fisioterapi 4. Untuk melatih pasien
dilakukan sendiri. supaya dapat
- Kekuatan otot 5555 beraktifitqas sendiri.
13
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
5. Berfungsi untuk
mengoptimalkan /
memulihkan tenaga
pasien supaya dapat
mentoleransi aktifitas
14
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
N = 98x/menit
S = 36,3oC
R = 27x/menit
A: Masalah nyeri belum
teratasi.
P: Lanjutkan semua
intervensi
Keletihan Intolerasi 1. Mengobservasi TTV. - S : Pasien mengatakan
aktifitas b.d 2. Mengajarkan teknik ROM lemas.
kelemahan 3. Memberikan kompres O:
hangat pada persendiaan. - Tampak lemah.
4. Menganjurkan untuk - Aktifitas dibantu
aktifitas yang ringan. orang lain.
5. Berkolaborasi dengan tim
medis dalam pemberan
fisioterapi
15
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diabetes Mellitus Tipe 2 adalah pankreas dapat menghasilkan cukup
jumlah insulin untuk metabolisme glukosa (gula), tetapi tubuh tidak mampu untuk
memanfaatkan secara efisien. Seiring waktu, penurunan produksi insulin dan
kadar glukosa darah meningkat. Dalam patofisiologi diabetes melitus tipe 2,
dimulai dengan gangguan fase earlypeak yang menyebabkan hiperglikemi dan
selanjutnya gangguan fase sekresi insulin dimulai 20 menit setelah stimulasi
glukosa untuk menghasilkan insulin lebih banyak, tetapi sudah tidak mampu
meningkatkan sekresi insulin sebagaimana pada orang normal di mana tidak
terjadi hiperinsulinemi akan tetapi gangguan sel beta.
Gambaran klini terjadinya DM tipe 2 ini yaitu melalui keluhan klasik
seperti penurunan berat badan, banyak kencing, banyak minum, banyak makan.
adapun keluhan lain yang terjadi yaitu gangguan saraf tepi / kesemutan, gatal /
bisul, gangguan ereksi dan keputihan. dalam menegakkan diagosis dm dapat
dilakukan berdasarkan cara pelaksanaan TTGO menurut WHO 1985.
Faktor risiko DM tipe 2 seperti genetik, usia, stres, minim gerak, pola
makan yang salah, dan obesitas. Pencegahannya dilakukan pada tiga level, yaitu
primer berupa penyuluhan pada faktor risiko; sekunder berupa diagnosis dini
(skirning), pengobatan, dan diet; tersier berupa tindakan rehabilitatif untuk
mencapai kualitas hidup yang optimal.
3.2 Saran
Dalam penanggulangan DM harus tetap memprioritaskan pada pencegahan
dini melalui upaya pencegahan faktor risiko DM seperti upaya promotif dan
preventif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif. Dan adapun
faktor penanggulangan Diabetes Melitus Tipe 2 yaitu melalui Edukasi,
Perencanaan Makan, Aktivitas fisik dan Pengobatan.
16
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep
DAFTAR PUSTAKA
17
Prodi Ners FIK UNIJA Sumenep