Anda di halaman 1dari 3

Analisis Hubungan 17 Indikator dalam SDGs dengan Keberadaan Fitopatologi

1. Mengakhiri kemiskinan.
Pada indikator ini, kesejahteraan dapat dicapai dengan harapan terhadap adanya peningkatan
produksi pertanian di masa mendatang terutama diharapkan dari penambahan hasil per
satuan luas per satuan waktu. Berbagai usaha pertanian perlu dilakukan dengan simultan, baik
pemakaian jenis unggul, perbaikan cara bercocok tanam, pemupukan, pengairan, maupun
pemberantasan hama dan penyakit tumbuhan.
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan peningkatan gizi, dan
mencanangkan pertanian berkelanjutan.
Pada indikator ini, kelaparan adalah kekurangan parah dalam asupan energi kalori, di
bawah tingkat yang dibutuhkan untuk mempertahankan kehidupan suatu
organisme. Ini adalah bentuk malnutrisi yang paling ekstrem. Pada manusia, kelaparan
yang berkepanjangan dapat menyebabkan kerusakan organ permanen dan
akhirnya, kematian . apabila dikaitkan dengan sektor pertanian, kasus ini pernah
diakibatkan oleh mewabahnya penyakit yang menyerang komoditas tanaman pokok
di suatu wilayah sehingga ketersediaannya menjadi terbatas. Sekitar tahun 1850-an
penyakit daun kentang (Phytophtora infestans) merajalela di eropa. Irlandia yang
rakyatnya menjadikan kentang sebagai makanan pokok, mengalami paceklik yang
sangat berat, sehingga satu juta rakyatnya mati kelaparan dan satu setengah juta
lainnya meninggalkan negaranya (menjadi emigran). Hal ini kemudian mendasari
munculnya berbagai kegiatan penelitian dan pengkajian khususnya di bidang
fitopatologi untuk menjelaskan terkait fenomena evolusi patogen yang ada.
3. Pemberdayaan perempuan dan anak perempuan serta kesetaraan gender.

4. Menjamin pendidikan yang berkualitas dan pembelajaran seumur hidup.


Terkait pengembangan di sektor pertanian, keberadaan penyakit tumbuhan memiliki arti
ekonomis yang penting. Pada kenyataannya fitopatologi menghadapi berpuluh-puluh macam
tanaman pertanian, yang masing-masing memiliki sejumlah penyakit, bahkan satu macam
tanaman saja mungkin mempunyai puluhan atau ratusan macam penyakit. Sehubungan
dengan hal tersebut maka mudah dimengerti bahwa kemajuan-kemajuan dalam fitopatologi
kurang pesat jika dibandingkan dengan ilmu penyakit manusia. Seorang ahli penyakit
tumbuhan mengadakan spesialisasinya atas macam atau golongan tumbuhan. Perawatan bagi
tumbuhan berpenyakit dapat dilakukan secara massal, hal ini dimungkinkan karena tumbuhan
yang termasuk ke dalam satu jenis dapat dikatakan mempunyai sifat-sifat yang banyak
bersamaan dan mengadakan reaksi yang cukup seragam (uniform), berkat struktur dari
tumbuhan yang jauh lebih primitif. Oleh karena banyaknya kesamaan permasalahan dan
kondisi, kerja sama antara para ahli fitopatologis di berbagai negara tropika sangat diperlukan.
Sehingga diperlukan penelitian dan juga pengajaran khusus.
5. Menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk di segala usia.
6. Menjamin ketersediaan dan manajemen air dan sanitasi secara berkelanjutan.

7. Menjamin akses terhadap energi yang terjangkau, dapat diandalkan, berkelanjutan, dan
modern.

8. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan,kesempatan kerja


penuh dan produktif, serta pekerjaan yang layak untuk semua.

9. Membangun infrastruktur tangguh, mempromosikan industrialisasi inklusif dan berkelanjutan


dan mendorong inovasi 10.

10. Mengurangi ketimpangan dalam dan antar negara

11. Membuat kota dan pemukiman manusia yang adil, merata, aman, tangguh dan berkelanjutan

12. Menjamin pola produksi dan konsumsi yang berkelanjutan

13. Mengambil tindakan segera untuk memerangi perubahan iklim dan dampaknya

14. Melestarikan samudera, laut dan sumber daya kelautan secara berkelanjutan untuk
pembangunan berkelanjutan
15. Melindungi, memulihkan dan meningkatkan pemanfaatan secara berkelanjutan ekosistem
darat, mengelola hutan, memerangi desertifikasi, dan menghentikan dan memulihkan
degradasi lahan dan menghentikan hilangnya keanekaragaman hayati

16. Meningkatkan masyarakat yang inklusif dan damai untuk pembangunan berkelanjutan,
menyediakan akses terhadap keadilan bagi semua dan membangun institusi yang efektif,
akuntabel dan inklusif di semua tingkatan

17. Memperkuat sarana pelaksanaan dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan
berkelanjutan.

Anda mungkin juga menyukai